Anda di halaman 1dari 1

DIBUAT OLEH PEMBIMBING D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

HERLI SUSWANTI 1. dr. A.G. NUGROHO PUJI LESTASI., M.Kes FAKULTAS ILMU KESEHATAN INSTITUT ILMU KESEHATAN
30516009 2. INDAH SUSILOWATI, SH., MH BHAKTI WIYATA KEDIRI

TINJAUAN HUKUM TERHADAP KEWENANGAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS


DI RS BHAYANGKARA H.S. SAMSOERI MERTOJOSO SURABAYA
TAHUN 2019

LATAR BELAKANG HASIL PENELITIAN


Rekam medis adalah dokumen tentang identitas pasien, Rs Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya telah
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah memiliki Kebijakan dan Standar Prosedur Operasional (SPO)
diberikan kepada pasien. Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan terkait kewenangan pengisian dokumen rekam medis. Namun
Republik Indonesia No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam belum memiliki Kebijakan tentang kewenangan Sistem Informasi
Medis pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa informasi tentang Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). petugas rekam medis yang ada
identitas, diagnosa, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan, dan di unit rekam medis saat ini berjumlah 22 petugas. Pada bagian
riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaanya. pendaftaran pasien rawat jalan terdapat 11 petugas yang
Sejak berlakunya SNARS Edisi 1 (2018) upaya yang dapat melengkapi identitas pasien dan menandatangai formulir
dilakukan untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan rekam medis Persetujuan Pelepasan Informasi Medis. Pada bagian penerimaan
adalah rumah sakit menetapkan regulasi untuk mengidentifikasi pasien rawat inap Instalasi Gawat Darurat terdapat 9 petugas,
individu yang berhak mengakses dan mengisi rekam medis serta petugas tersebut mengisi dan melengkapi identitas pasien pada
menetapkan individu yang berwenang terhadap pengisian rekam formulir yang terkait dibagian pendaftaran rawa inap. Pada bagian
medis. assembling terdapat 2 petugas dan petugas tersebut tidak megisi
Berdasarkan pengamatan awal saat PKL di RS Bhayangkara H.S. dokumen rekam medis. Pada bagian koding terdapat 2 petugas
Samsoeri Mertojoso Surabaya peneliti melihat 1 (satu) petugas rekam yang melengkapi kode penyakit yang belum dikode oleh perawat.
medis dibagian petugas filing yang menjabat sebagai Pamin SIM dan Pada bagian filing terdapat 7 petugas dan ditemukan 3 petugas
RM mengisi dokumen rekam medis. Hal ini belum sesuai dengan mengisi identitas pasien pada folder atau map dokumen rekam
Pedoman Pelayanan Rekam Medis Rumah Sakit Bhayangkara H.S. medis. Pelaksanaan tata cara koreksi yang dilakukan oleh petugas
Samsoeri Mertojoso Nomor Kep/17/I/2018. Menurut (Sari, 2017) rekam medis dengan cara “di coret dan dibubuhi paraf”, “distipo”,
pengisian dokumen rekam medis yang dilakukan oleh petugas yang “diberi “acetone”, dan “ditempeli kertas baru”.
tidak berwenang berakibat terjadinya kesalahan penulisan nomor
rekam medis. Sehingga memberikan risiko tidak tersedianya dokumen
rekam medis.

TUJUAN PEMBAHASAN
Meninjau hukum terhadap kewenangan pengisian dokumen rekam medis di RS Pelaksanaan pengisian dokumen rekam medis oleh petugas rekam medis belum
Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya, dan dilaksanakan sesuai Kebijakan dan Standar Prosedur Operasional (SPO) RS, selain
a. Mengetahui kebijakan tentang kewenangan pengisian dokumen rekam medis. itu kebijakan pelaksana pemberi kode penyakit dan tindakan belum sesuai dengan
b. Mengetahui standar prosedur operasional (SPO) tentang kewenangan pengisian PMK RI Nomor 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam
dokumen rekam medis.
Medis dan KMK RI Nomor 377/MENKES/SK/II/2007 tentang Standar Profesi
c. Mengetahui pelaksanaan pengisian dokumen rekam medis oleh petugas rekam medis.
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan.

KESIMPULAN SARAN
1. RS Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya telah memiliki Surat Keputusan 1. Perlunya tindak lanjut dalam proses pembuatan kebijakan terkait
dan Kijakan tentang kewenangan dan hak akses dokumen rekam medis, namum kewenangan dan hak akses terhadap Sistem Informasi Manajemen Rumah
masih belum memiliki kebijakan terkait kewenangan dan hak akses Sistem Informasi Sakit (SIMRS).
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) masih dalam proses pembuatan. 2. Sebaiknya 1 (satu) petugas dengan lulusan D1 segera dilakukan angkat janji
2. Selain itu, telah memiliki Standar Prosedur Operasional (SPO) Nomor 30I/2018 terkait menjaga informasi dokumen rekam medis.
tentang Pengisian Formulir Rekam Medis. Sedangkan Standar Prosedur Operasional 3. Untuk menjaga keamanan dan kerahasian dokumen rekam medis, sebaiknya
(SPO) yang digunakan untuk kewenangan dan hak akses Sistem Informasi perlu dilakukan pembaruan kebijakan terkait praktisi kesehatan yang
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah Standar Prosedur Operasional (SPO) Nomor mempunyai hak akses dokumen rekam medis pasien, karena di unit rekam
1340/I/2018 tentang Kewenangan Tenaga Medis yang Berhak Mengakses dan medis terdapat 4 (empat) petugas yang belum masuk ke dalam daftar nama
Mengisi Dokumen Rekam Medis dan Standar Prosedur Operasional (SPO) Nomor petugas yang berhak mengakses dokumen rekam medis pasien.
1362/I/2018 tentang Pengamanan dan Kerahasiaan Data Medis. 4. Sebaiknya semua petugas yang berwenang terhadap pengisian dokumen
3. Namun, pelaksanaan pengisian dokumen rekam medis oleh petugas rekam medis rekam medis melengkapi formulir yang menjadi tugas dan tanggung
belum sesuai denga Kebijakan dan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang dimiliki jawabnya. KERANGKA KONSEP
RS Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya.

TAMPILAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN REKAM MEDIS


RS BHAYANGKARA H.S. SAMSOERI MERTOJOSO SURABAYA

MENU AWAL TERDIRI USER DAN PASSWORD FORM DATABASE IDENTITAS PASIEN YANG HANYA DAPAT
MASING-MASING PETUGAS DIAKSES OLEH PETUGAS PENDAFTARAN

Anda mungkin juga menyukai