Anda di halaman 1dari 6

Kerajaan Maritim

KELOMPOK 1
Ahmad Riyadi (1)
Arsyah Amirah Fairuz (7)
Dyah Puspita Dewi (13)
Meiditasyana Dwi Pamungkas (19)
Nurhaliza Rizki Avrilla (25)
Tarissa Nandari (31)
Kerajaan maritim adalah kerajaan yang terletak di pesisiran pantai,dan
masyarakat menjalankan kegiatan yang berkaitan dengan laut,menjalankan
perikanan,berdagang,dan pelayaran
Aktiviti utama kerajaan maritim adalah membina kapal dan menjalankan aktiviti
perikanan. Pusat pentadbirannya tertumpu di kawasan muara sungai. Pelabuhan
amat penting bagi kerajaan maritim. Pelabuhan merupakan pusat perdagangan,
pusat jual beli, tempat menyimpan barang perdagang dan tempat persinggahan
pelayar dan juragan. Kerajaan maritim berfungsi sebagai orang tengah iaitu
tempat pengumpulan dan pengedaran barangan mentah.

ciri-ciri dari kerajaan maritim :

a. Terletak di pesisiran pantai.


b. Menganut paham Daulat Tuanku yakni ekspresi tertinggi tentang kualitas raja,
dan kepemilikannya oleh seorang raja merupakan pengabsahan keilahian atas
kekuasaannya.
c. Kegiatan ekonomi dijalankan dengan cara perdagangan, membuat kapal serta
menjalankan perikanan.
d. Birokrasinya sederhana dimana kekuasaan secara berurutan oleh Raja, Raja
Muda atau Putera Mahkota, panglima angkatan bersenjata, syahbandar serta
bendahara.
e. Mempunyai pelabuhan yang menyediakan berbagai kemudahan yang berwujud
pelabuhan entrepot (menjalankan kegiatan mengumpul dan mengedar) yang
dikunjungi pedagang asing dari Eropa, Arab, India dan Cina.
f. Barang dagangan yang dikumpul termasuk hasil hutan, rempah ratus, obat-
obatan, gaharu, cendana dan dammar.
g. Masyarakatnya mahir membuat kapal, menguasai ilmu pelayaran serta mampu
berlayar hingga Afrika Timur.
Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya (683 M– 1030 M) memiliki armada laut yang


kuat,menguasai jalur perdagangan laut dan memungut cukai atas penggunaan
laut.Pengaruhnya meliputi Asia Tenggara yang mana hal ini dikuatkan oleh
catatan sejarah bahwa terdapat hubungan yang erat dengan Kerajaan Campa yang
terletak di antara Camboja dan Laos. Bangsa Indonesia dengan karakteristik sosial
budaya kemaritiman, bukanlah merupakan fenomena baru. Fakta sejarah
menunjukan bahwa fenomena kehidupan kemaritiman, pelayaran dan perikanan
beserta kelembagaan formal dan informal yang menyertainya merupakan
kontinuitas dari proses perkembangan kemaritiman Indonesia masa lalu.
Keperkasaan dan kejayaan nenek moyang kita di laut haruslah menjadi
penyemangat generasi sekarang dan yang akan datang. Bentuk implementasinya masa
kini, bukan hanya sekedar berlayar, tetapi bagaimana bangsa Indonesia wilayahnya
adalah dua pertiga adalah lautan dapat dimanfaatkan demi kesejahteraan
pembangunan bangsa sekarang dan yang akan datang. Bentuk implementasinya masa
kini, bukan hanya sekedar berlayar, tetapi bagaimana bangsa Indonesia wilayahnya
adalah dua pertiga adalah lautan dapat dimanfaatkan demi kesejahteraan
pembangunan bangsa.

Faktor-faktor yang mendorong Sriwijaya tumbuh mejadi kerajaan maritim yang cukup
besar adalah seperti berikut ini.
 Palembang terletak di muara Sungai Musi. Di hadapannya terdapat pulau-pulau yang
menjadi pelindung pelabuhan, sehingga baik sekali sebagai pusat perdagangan.
 Letaknya strategis di tepi jalur perdagangan nasional maupun internasional. Jalan dagang
Indonesia bagian barat ke Indonesia bagian timur. Secara internasional terletak pada jalur
perdagangan antara India dan Cina.
 Runtuhnya Kerajaan Funan di Vietnam Selatan memberi kesempatan besar bagi Sriwijaya
untuk mengembangkan kekuasaannya di laut, terutama Asia Tenggara.
 Sriwijaya mempunyai kemampuan melindungi pelayaran dan perdagangan,karena
memiliki armada laut yaang kuat dan tangguh.
 Telah mengenal teknologi pembuatan perahu
Karena didukung faktor-faktor di atas,berkembanglah Sriwijaya menjadi kerajaan
maritim yang besar. Sriwijaya berhasil menguasai daerah di sekitarnya, bahkan sampai ke
daerah Ligor (Thailand). Daerah-daerah yang dikuasai antara lain: Tulangbawang, Kedah,
Pulau Bangka, Jambi, Kra,Jawa Tengah, Tanjung pura, Lampung, dan daerah-daerah lain.
Karena wilayahnya yang sangat luas dan menguasai lautan, Sriwijaya disebut sebagai
kerajaan bertaraf nasional pertama. Negara maritim adalah suatu negara yang lebih
mengutamakan bidang perdagangan dan pelayaran. Negara maritim didukung armada laut
yang kuat guna melindungi pelayaran dan perdagangannya. Letak Sriwijaya yang sangat
strategis menyebabkan banyak pedagang dari luar negeri singgah di pelabuhannya, seperti
India, Persia, Birma, Filipina, dan Cina. Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran
pada abad ke 13M. Kemunduran ini terjadi karena adanya beberapa faktor, di antaranya
adalah faktor alam, ekonomi, politik, dan militer.
Samudra Pasai

Pusat kerajaan samudra pasai diperkirakan terletak dibagian utara pantai


timur Sumatra. Posisi strategis ditepi Selat Malaka menyebabkan samudra pasai
berkemban pesat seiring perkembangan perdagangan dunia.

Samudra Pasai juga menjadi pusat studi Islam di Asia Tenggara ada awal abad ke-
14 Para elite kerajaan menjadikan lingkungan kerajaan sebagai tempat diskusi ulama
dengan elite atau antarulama.

Perdagangan merupakan bagian dari kehidupan ekonomi Samudra Pasai yang


cemerlang. Untuk mendukung perekonomian, masyarakat Samudra Pasai
menggunakan alat tukar berupa koin dinar emas dan keueh dari timah. Nilai 1 dinar
sama dengan 1.600 keueh.

Pada masa pemerintahannya, Samudera Pasai memiliki armada laut yang kuat
sehingga para pedagang merasa aman singgah dan berdagang di sekitar Samudera
Pasai. Namun, setelah muncul kerajaan Malaka, Samudera Pasai memulai memudar.

Meski berjaya, peran Samudra Pasai sebagai pusat dagang di Selat Malaka mulai
digantikan oleh pelabuhan-pelabuhan baru di Semenanjung Malaya. Hal ini
menyebabkan kemunduran ekonomi Samudra Pasai, ditambah kedatangan Portugis
yang menguasai dan memonopoli Malaka.

Anda mungkin juga menyukai