Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT HARAPAN MULIA


NOMOR.035/SK-DIR/RSHM/XII/2018

TENTANG

PANDUAN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL


TENAGA KESEHATAN LAINNYA
RUMAH SAKIT HARAPAN MULIA

DIREKTUR RUMAH SAKIT HARAPAN MULIA

Menimbang : a. Bahwa kredensial dan rekredensial tenaga kesehatan


lainnya merupakan proses untuk menentukan dan
mempertahankan kompetensi tenaga kesehatan
b. Bahwa proses kredensial merupakan salah satu cara
profesi tenaga kesehatan mempertahankan standar praktik
dan akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya
c. Bahwa untuk menentukan dan mempertahankan
kompetensi tenaga kesehatan di rumah sakit harapan
mulia, maka perlu dilakukan kredensial dan rekredensial
dengan mengacu pada panduan kredensial dan
rekredensial yang sudah ditetapkan
c. Bahwa untuk maksud tersebut diatas maka perlu
ditetapkan panduan kredensial dan rekredensial tenaga
kesehatan lain di rumah sakit harapan mulia dengan
keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah


Sakit
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PANDUAN


KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL TENAGA
KESEHATAN LAIN DI RUMAH SAKIT HARAPAN
MULIA

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal diterbitkan dan akan


dievaluasi minimal 1 (satu) tahun sekali

Kelima : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam


surat keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan atau
perubahan seperlunya

Ditetapkan di Bekasi
Pada tanggal 13 Desember 2018
RS HARAPAN MULIA,

dr. Arbain
Direktur
KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL TENAGA KESEHATAN LAIN
RUMAH SAKIT HARAPAN MULIA

I. PENDAHULUAN
Salah satu upaya rumah sakit dalam menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya untuk menjaga standar profesi dan kompetensi para
staf terhadap pasien. Walaupun seseorang telah memiliki kompetensi
untuk melakukan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan
kesehatan, hal itu harus dibuktikan lagi dengan pemeriksaan kembali
kompetensi seseorang tersebut dalam melakukan tindakan-tindakan
yang berhubungan dengan spesialisasi tersebut.

Proses pembuktian tersebut berpengaruh terhadap pengakuan profesi


yang diberikan kepada individu, yang mempunyai otoritas atau
dianggap kompeten dalam melakukan suatu tindakan tersebut, dan hal
itu akan tercakup dalam proses kredensial.

II. TUJUAN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL


Proses kredensial dan rekredensial sangat penting dilaksanakan oleh
rumah sakit dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
2. Menetapkan standar pelayanan
3. Menilai boleh tidaknya praktik pelayanan profesi
4. Menentukan dan mempertahankan kompetensi
5. Membatasi pemberian kewenangan melaksanakan praktik hanya
untuk yang kompeten
6. Melindungi pasien serta staf kesehatan yang bersangkutan, atas
tindakan yang dilakukan

III. KEBIJAKAN KREDENSIAL DAN KREDENSIAL


Kredensial dan rekredensial tenaga kesehatan lain dilaksanakan oleh
komite penunjang /komite tenaga kesehatan lain yang dibentuk oleh
Direktur. Proses kredensial dan kredensial tenaga kesehatan lain
berlaku untuk semua petugas tenaga kesehatan lain selain tenaga medsi
dan keperawatan yang bersertifikasi yaitu petugas bagian radiologi,
farmasi, gizi, laboratorium, dan rekam medis. Atau tenaga kesehatan
lain yang ada di lingkungan rumah sakit.

Hasil kredensial tenaga kesehatan lain dibuktikan dengan pemberian


penugasan klinis (clinical Appointmen ) dari Direktur kepada petugas
tenaga kesehatan terkait.
Primary Source Verfication
Seluruh tenaga kesehatan, pesawat dan tenaga kesehatan, dalam
pelaksanaan proses kredensial dan rekredensial akan diawali dengan
proses verifikasi keabsahan ijazah/lulusannya.

IV. PROSEDUR KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL


1. Tenaga kesehatan membuat Permohonan Surat Penugasan
Kewenangan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis kepada
Direktur Rumah Sakit melalui HRD
2. HRD meneruskan surat permohonan tersebut kepada Direktur
Rumah Sakit
3. Direktur Rumah Sakit memberikan disposisi proses kredensial ke
komite penunjang/ komite tenaga kesehatan lain
4. Komite tenaga kesehatan lain melalui Sub Komite Kredensialnya
melakukan proses kredensial dan rekredensial terhadap petugas
tenaga kesehatan tersebut
5. Sub Komite Kredensial membuat surat rekomendasi untuk
dibuatkan Surat Penugasan Kerja Klinis (SPKK) dari Direktur RS
dengan melampirkan Rincian Kewenangan Klinis (RKK) yang
telah diasesment oleh sub komite kredensial kepada ketua Komite
tenaga kesehatan lain
6. Ketua Komite tenaga kesehatan lain membuat surat rekomendasi
untuk dibuatkan surat penugasa klinis (SPKK) kepada Direktur RS
dengan melampirkan rekomendasi dari sub komite kredensial dan
rincian kewenangan klinis yang telah di assessment
7. Direktur menerbitkan Surat Penugasan Kerja Klinis (SPKK) atau
Clinical appointment) utnuk tenaga kesehatan yang telah
menyelesaikan proses kredensial dengan rincian kewenangan
sesuai rekomendasi dari Komite Tenaga Kesehatan Lain

V. PENUTUP
Demikian pedoman kredensial dan rekredensial ini dibuat untuk
menjadi acuan dalam pelaksanaan kredensial dan rekredensial tenaga
kesehatan lain dan akan dilakukan evaluasi bila diperlukan.

Ditetapkan di Bekasi
Tanggal 13 Desember 2018
RS. HARAPAN MULIA

dr. Arbain
Direktur

Anda mungkin juga menyukai