Anda di halaman 1dari 12

PERJANJIAN FASILITAS PEMBIAYAAN SYARIAH

‫الر ِحي ِْم‬


َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ِ‫ّللا‬
‫س ِم ه‬
ْ ‫ِب‬

Pada hari ini, _____________________, tanggal _________________ (______________________________) ,


dibuat dan ditandatangani Perjanjian Fasilitas Pembiayaan Syariah ini (yang selanjutnya
disebut sebagai “Perjanjian”) oleh :

1. DIKRY PAREN, lahir di ………… , pada tanggal 18-03- 1995 (delapan belas Maret
seribu sembilan ratus Sembilan puluh lima), Warga Negara Indonesia, Direktur
Operasional Perseroan Terbatas yang akan disebut , bertempat tinggal di Kota
Serang, Komplek Banjar Agung Indah Blok C10 Nomor 1, Rukun Tetangga 006,
Rukun Warga 009, Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, pemegang
Kartu Tanda penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan 3604021803950106.
- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut diatas
dan karenanya sah mewakili Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama
perseroan terbatas PT QAZWA MITRA HASANAH, berkedudukan di GoWork,
Chubb Square Jalan M.H. Thamrin Nomor 10, 10230, Jakarta Pusat, Indonesia, yang
Anggaran Dasarnya dimuat dalam Akta Pendirian PT QAZWA MITRA HASANAH
tertanggal 16-03-2018 (enam belas Maret dua ribu delapan belas) Nomor 12 yang
dibuat di hadapan SYOFILAWATI, Sarjana Hukum, Notaris di Kota Bekasi dan telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Keputusannya Nomor AHU-
0014671.AH.01.01 Tahun 2018. Untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK
PERTAMA” yang dalam hal ini bertindak sebagai wakil investor atau para investor
yang identitasnya terlampir.
2. _______________________, lahir di __________, pada tanggal ___________ (_____________________) ,
Warga Negara Indonesia, ___________________, bertempat tinggal di Kabupaten/Kota
____________________, Jalan________, Rukun Tetangga __________, Rukun Warga___________,
Kelurahan___________________, Kecamatan ____________________, Pemegang Kartu Tanda
Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan __________________.
- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri
- Untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KEDUA”
- Para pihak tersebut diatas menerangkan terlebih dahulu bahwa:
1. Para pihak telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama Penyaluran
Pembiayaan Syariah tertanggal ……………. Nomor …… dan Perjanjian ini
merupakan pelaksanaan dari Pasal 3 Perjanjian Kerja Sama Penyaluran
Pembiayaan Syariah tersebut dan dengan demikian keduanya adalah suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan;
2. PT Qazwa Mitra Hasanah dan Investor telah menandatangani Perjanjian Kerja
Sama Penyaluran Pembiayaan Syariah dimana PT Qazwa Mitra Hasanah diberi
kuasa untuk bertindak mewakili Investor untuk melakukan perbuatan hukum
terkait Perjanjian ini;
3. Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara sendiri-sendiri disebut Pihak dan secara
bersama-sama disebut Para Pihak.
4. Para Pihak telah bersepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama usaha
dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
Ketentuan Umum
1. Qazwa.id adalah manajer investasi yang berkewajiban untuk menyerahkan modal dari
Pihak Pertama kepada Pihak Kedua;
2. Akad Murabahah adalah akad murabahah sebagaimana yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan, Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, dan Fatwa Dewan Syariah
Nasional-Majelis Ulama Indonesia;
3. Prinsip Syariah adalah Prinsip yang berlandaskan hukum islam yang bersumber dari al-
Quran dan al-Hadist;
4. Periode Kontrak adalah waktu berlakunya kerjasama antara Pihak Pertama dan Pihak
Kedua;
5. Jaminan pribadi adalah akta jaminan pribadi dan ganti kerugian yang apabila diminta oleh
Qazwa.id untuk ditandatangani dan akan dibuat di hadapan Notaris, oleh dan antara
pemberi jaminan pribadi dan pihak yang mewakili Investor;
6. Kewajiban adalah kewajiban pembayaran yang harus dilakukan oleh Pihak Kedua kepada
Pihak Pertama berupa pokok pembiayaan, ganti rugi, pajak-pajak (kecuali pajak
penghasilan Pihak Pertama) serta biaya-biaya lainnya yang mungkin akan timbul di
kemudian hari sebagai akibat dari Perjanjian ini;
7. Investor adalah pihak yang terikat dalam Perjanjian Kerja Sama Penyaluran Pembiayaan
Syariah dengan Pihak Pertama;
8. Kerja sama usaha dilakukan dengan penginvestasian dana Pihak Pertama pada Pihak
Kedua dengan Akad Murabahah berdasarkan Prinsip Syariah;
9. Modal Usaha merupakan sejumlah uang yang diserahkan oleh Pihak Pertama melalui
Qazwa.id kepada Pihak Kedua untuk mengembangkan Bisnis Usaha;
10. Bisnis Usaha merupakan bisnis pada bidang (…………….);
11. Pengelolaan Bisnis Usaha merupakan segala sesuatu yang dilakukan Pihak Kedua terhadap
Bisnis Usaha;
12. Keuntungan Usaha merupakan keuntungan bersih (net profit), yaitu berupa keuntungan
yang diperoleh dari kegiatan Pengelolaan Bisnis Usaha (cash profit);
13. Kerugian Usaha dianggap terjadi ketika jumlah biaya yang dikeluarkan lebih besar
dibandingkan dengan pendapatan yang diterima;
14. Tutup Buku adalah pemindahan saldo akhir setiap akun-akun dalam neraca dan laporan
laba rugi menjadi saldo awal untuk bulan atau tahun berikutnya;
15. Laporan Bulanan merupakan laporan terperinci mengenai Pengelolaan Bisnis Usaha baik
dari aspek keuangan maupun aspek lainnya;
16. Sistem qazwa.id adalah sistem pemberian Modal Usaha dengan menentukan tingkat
keuntungan sebagai tambahannya yang jumlahnya disepakati oleh para pihak yang dikelola
oleh www.qazwa.id;
17. Kecuali ditentukan lain, referensi pada ketentuan peraturan perundang-undangan adalah
ketentuan peraturan perundang-undangan yang bersangkutan beserta perubahannya dari
waktu ke waktu;
18. Kecuali disyaratkan lain, acuan terhadap suatu pasal, ayat, atau lampiran adalah acuan
terhadap pasal, ayat, atau lampiran Perjanjian ini.
Pasal 2
Jangka Waktu
1. Jangka Waktu Kerjasama Usaha adalah (………..) bulan, terhitung sejak perjanjian ini
disepakati dan ditandatangani hingga pembyaran kewajiban terakhir pada awal bulan
(…………..)
2. Apabila Jangka Waktu Kerja sama Usaha telah berakhir namun Pihak Pertama dan Pihak
Kedua ingin memperpanjangnya, maka Pihak Pertama dan Pihak Kedua dapat melakukan
musyawarah mengenai hal ini, dan membuat Perjanjian baru;
3. Pihak Kedua wajib mengembalikan Modal Usaha pada Pihak Pertama paling lambat pada
saat berakhirnya jangka waktu kerja sama usaha.
Pasal 3
Modal Usaha
1. Besar Modal Usaha sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (9) adalah sebesar Rp
……………………………. (…………………………………………..);
2. Modal Usaha diserahkan Pihak Pertama kepada Pihak Kedua melalui transfer ke nomor
rekening …………………………………………………………………………………………
Pasal 4
Pembayaran Kewajiban
1. Pembayaran Kewajiban dan jumlah lain yang terutang berdasarkan Perjanjian ini harus
dilunasi oleh Pihak Kedua pada saat Periode Kontrak berakhir;
2. Pembayaran kewajiban tersebut harus dilakukan oleh Pihak Kedua kepada Pihak
Pertama pada hari kerja ke nomor rekening …………………………………………………………
3. Apabila pembayaran atas Kewajiban jatuh pada hari libur nasional di Indonesia atau
pada hari Sabtu atau Minggu, maka pembayaran harus dilakukan pada hari kerja
sebelumnya;
4. Apabila dengan alasan apapun Pihak Pertama tidak menerima pelunasan Kewajiban
dan jumlah lain yang harus dibayarkan Pihak Kedua terkait dengan Perjanjian ini pada
waktu yang telah ditentukan sesuai dengan ayat (1) pasal ini, maka Pihak Pertama
berwenang untuk melakukan tindakan yang diperlukan berdasarkan Perjanjian ini
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Pihak Kedua diperkenankan untuk melakukan pembayaran seluruh Kewajiban lebih
cepat dari waktu yang ditetapkan dengan melakukan pemberitahuan tertulis dan/atau
elektronk sedikitnya 5 (lima) hari kerja sebelum tanggal pelunasan dipercepat yang
direncanakan (selanjutnya disebut sebagai “Pelunasan Dipercepat”) kepada Pihak
Pertama;
6. Pihak Kedua tidak dikenakan denda terhadap Pelunasan Dipercepat, tetapi Pihak Kedua
diwajibkan melunasi seluruh Kewajiban yang harus dibayarkannya kepada Pihak
Pertama.
Pasal 5
Biaya-biaya
Biaya pembuatan Perjanjian ini dan biaya lainnya yang timbul berkaitan dengan
pembuatan Perjanjian ini menjadi tanggungan bagi Pihak Kedua dan harus dibayarkan
kepada Pihak Pertama pada saat Periode Kontrak berakhir, melalui transfer ke nomor
rekening………………………………………………………….

Pasal 6
Jaminan
1. Apabila disyaratkan oleh Pihak Pertama, Pihak Kedua akan memberikan Jaminan pribadi
kepada Pihak Pertama guna menjamin pelaksanaan pembayaran Kewajiban;
2. Selain Jaminan pribadi, selama masih terdapat jumlah yang belum dibayarkan oleh Pihak
Kedua berdasarkan Perjanjian ini, apabila disyaratkan, Pihak Kedua wajib memberikan
jaminan sebagai agunan kepada Pihak Pertama dalam bentuk, jumlah, nilai serta dengan
cara dan persyaratan yang ditentukan oleh Pihak Pertama, termasuk namun tidak terbatas
pada jaminan tambahan atau jaminan pengganti segera setelah diminta oleh Pihak
Pertama;
3. Apabila ada jaminan tambahan atau jaminan pengganti yang diminta oleh Pihak Pertama,
maka Para Pihak, sehubungan dengan pemberian jaminan tersebut, dengan adanya
persetujuan tertulis dan/atau elektronik terlebih dahulu dari pihak-pihak yang berwenang,
akan membuat dan menandatangani suatu perjanjian jaminan bersama dan/atau dokumen
jaminan lainnya.
4. Dalam Perjanjian ini, Pihak Kedua menyatakan dan memberikan (………………………….)
sebagai jaminan

Pasal 7
Pemulihan Pinjaman
Pihak Kedua memberikan izin kepada Pihak Pertama atau kuasanya untuk melakukan
upaya yang diperlukan untuk melakukan penagihan atas seluruh jumlah yang terutang
dalam hal telah melewati batas jatuh tempo termasuk namun tidak terbatas pada:
a. Menghubungi Pihak Kedua;
b. Menggunakan jasa pihak ketiga unruk melakukan penagihan.
Pasal 8
Pernyataan dan Jaminan
Dengan ini Pihak Kedua menyatakan dan menjamin kepada Pihak Pertama bahwa:
1. Tidak terlibat dalam suatu sengketa apapun atau adanya kemungkinan terlibat suatu
sengketa dengan pihak manapun di kemudian hari yang dapat mempengaruhi
kemampuan Pihak Kedua untuk dapat melunasi pembayaran atas seluruh jumlah yang
terutang berdasarkan Perjanjian ini dan/atau Perjanjian lainnya yang berkaitan dengan
Perjanjian ini;
2. Tidak akan mengalihkan hak dan kewajibannya yang timbul berdasarkan Perjanjian ini
dan/atau Perjanjian lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian ini selama periode
kontrak berlangsung kepada pihak manapun, kecuali ditentukan lain oleh Para Pihak;
3. Tidak akan mengalihkan, menjual, menganjakpiutangkan, menjaminkan, atau
menggunakan Perjanjian ini sebagai dasar untuk memperoleh pembiayaan dari pihak
ketiga manapun atas Tagihan;
4. Penandatanganan dan pelaksanaan Perjanjian ini tidak dan tidak akan bertentangan
dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, Fatwa Dewan Syariah Nasional,
dan/atau setiap perjanjian atau instrumen yang mengikat atas Pihak Kedua atau segala
instrumen yang memiliki suatu dampak yang bersifat material terhadap Pihak Kedua;
5. Pihak Kedua tidak sedang dan tidak akan mengajukan permohonan penundaan
pembayaran terhadap fasilitas pembiayaan yang diberikan berdasarkan Perjanjian ini
dan tidak menjadi insolven atau pailit dan tidak kehilangan haknya untuk mengurus
atau menguasai harta bendanya;
6. Semua informasi baik tertulis maupun elektronik yang diberikan kepada Pihak Pertama
melalui Sistem Qazwa.id oleh Pihak Kedua atau perwakilannya, sewaktu diberikan dan
setiap saat setelahnya berdasarkan pengetahuan terbaiknya adalah benar, lengkap, dan
tepat, serta tidak menyesatkan dalam hal apapun dan tidak ada fakta yang tidak
diungkapkan yang memuat setiap informasi yang diberikan kepada Pihak Pertama atau
kuasanya oleh Pihak Kedua menjadi tidak tepat atau menyesatkan. Dalam hal terdapat
perubahan, Pihak Kedua harus melakukan pembaharuan atas itu.
Pasal 9
Wanprestasi
Berikut adalah hal-hal yang dapat tergolong sebagai wanprestasi:
1. Pihak Kedua tidak melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini dan/atau
Perjanjian lainnya yang dilakukan oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua;
2. Apabila pernyataan, jaminan, dan janji Pihak Kedua dalam Perjanjian ini dan perjanjian
lainnya yang dilakukan oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua yang disebutkan disini
menjadi atau dapat dibuktikan menjadi tidak benar, tidak akurat, atau menyesatkan;
3. Pihak Kedua mengajukan permohonan pernyataan kepailitan atas dirinya atau
melakukan tindakan atas dirinya yang apabila tidak dihentikan dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender dapat mengarah kepada pernyataan tidak mampu membayar
utang atau pailit;
4. Pengadilan atau badan pemerintahan lainnya menyatakan bahwa Perjanjian ini atau
dokumen-dokumen lain yang merupakan bagian darinya adalah batal demi hukum.
Pasal 10
Hak dan Kewajiban Pihak Pertama
1. Selama kerja sama berlangsung, Pihak Pertama memiliki kewajiban sebagai berikut:
a. Tidak mencampuri kebijakan usaha yang sedang dijalankan oleh Pihak Kedua tanpa
kesepakatan ;
b. Tidak melakukan pemaksaan kepada Pihak Kedua untuk menjalankan usul, saran,
ataupun keinginannya dalam melaksanakan kegiatan usaha ini ;
c. Tidak melakukan kegiatan teknis di tempat usaha tanpa seizin dan sepengetahuan
Pihak Kedua;
d. Tidak mengambil atau menambah sejumlah modal usaha sebelum masa kontrak selesai
tanpa adanya kesepakatan dari Para Pihak;
2. Selama kerja sama berlangsung, Pihak Pertama memiliki hak sebagai berikut:
a. Memberikan saran dalam Pengelolaan Bisnis Usaha untuk kemajuan Bisnis Usaha;
b. Meminta informasi terkait Bisnis Usaha dan Pengelolaan Bisnis Usaha kepada Pihak
Kedua;
c. Membatalkan perjanjian dan/atau mengambil kembali sebagian modal usaha dari Pihak
Kedua apabila Pihak Kedua terbukti melakukan wanprestasi;
d. Menerima bagi hasil usaha berdasarkan tingkat keuntungan yang telah ditentukan
dan/atau menunjuk pihak lain untuk itu;
Pasal 11
Hak dan Kewajiban Pihak Kedua
1. Selama kerja sama berlangsung, Pihak Kedua memiliki kewajiban sebagai berikut:
a. Mengelola dan memanfaatkan modal usaha yang telah diterima dari Pihak Pertama
dengan sebaik-baiknya untuk suatu kegiatan usaha yang telah ditetapkan, selambat-
lambatnya 1 (satu) minggu setelah Perjanjian Kerjasama Usaha disepakati dan
ditandatangani dengan menghindari unsur gharar, maysir, dan riba;
b. Memberikan informasi terkait Bisnis Usaha dan Pengelolaan Bisnis Usaha kepada Pihak
Pertama secara lengkap dan transparan yang dilakukan melalui sistem Qazwa.id;
c. Mengikuti seluruh program yang diinisiasi oleh Qazwa.id;
d. Membuat laporan periodik kegiatan usaha setiap bulan untuk diserahkan kepada Pihak
Pertama melalui Qazwa.id;
e. Melaporkan force majeure yang terjadi ketika kegiatan usaha sedang berjalan kepada
Pihak Pertama melalui Qazwa.id selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah kejadian;
f. Menyerahkan bagi hasil usaha berdasarkan tingkat keuntungan kepada Pihak Pertama
dan/atau pihak lainnya yang berhak untuk itu;
2. Selama kerja sama berlangsung, Pihak Kedua memiliki hak sebagai berikut:
g. Mengelola dan menentukan kebijakan-kebijakan dalam kegiatan usaha;
e. Membatalkan perjanjian dan/atau mengembalikan kembali sebagian modal usaha
Pihak Pertama apabila Pihak Pertama terbukti melakukan wanprestasi;
Pasal 12
Tambahan Keuntungan
1. Tambahan Keuntungan diberikan berdasarkan tingkat keuntungan usaha yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak, yaitu sebesar ……. Dalam jangka waktu ……. Bulan
sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1 ayat (16);
2. Pihak Kedua wajib membayar Tambahan Keuntungan beserta Pokok Pebiayaan Setiap
bulanya sampai kontrak berakhir.
3. Dana Tambahan keuntungan dari Modal Usaha diserahkan kepada para investor sesuai
Sistem Qazwa.id.
Pasal 13
Kerugian
1. Semua Kerugian Usaha yang diakibatkan oleh kesengajaan dan/atau kelalaian Pihak Kedua
dalam melakukan Pengelolaan Bisnis Usaha merupakan tanggung jawab Pihak Kedua;
2. Pada Perjanjian dengan akad Murabahah, Pihak Pertama tidak bertanggung jawab terkait
apapaun risiko yang terjadi bilamana objek dari perjanjian ini sudah berada dari Pihak
Kedua.
3. Para Pihak bekerjasama secara aktif dan transparan untuk mencegah dan menanggulangi
Kerugian Usaha.
Pasal 14
Laporan Usaha
1. Tutup Buku akhir usaha dilakukan setiap bulan;
2. Laporan Bulanan dikirimkan paling lambat 7 (tujuh) hari pada bulan berikutnya oleh Pihak
Kedua kepada Pihak Pertama melalui Sistem Qazwa.id.
Pasal 15
Komunikasi dan Pemberitahuan
1. Setiap komunikasi yang akan dilakukan oleh para pihak berkaitan dengan Perjanjian ini
dilakukan melalui surat elektronik dan/atau media elektronik lainnya, kecuali ditentukan
lain.
2. Para pihak bersepakat untuk memberitahu satu sama lain secara tertulis dan/atau
elektronik alamat surat elektronik mereka dan/atau informasi lainnya yang berkaitan
dengan pemberitahuan dan penerimaan informasi dan memberitahukan setiap
perubahannya melalui surat elektronik.
3. Setiap pihak wajib untuk memberitahukan pihak lainnya apabila ia mengetahui bahwa
sistem surat elektronik miliknya tidak dapat berfungsi karena adanya kerusakan teknis
(yang dapat atau mungkin akan berlanjut selama lebih dari 24 (dua puluh empat) jam).
Selama kerusakan tersebut terjadi, para pihak akan melakukan komunikasi terkait dengan
perjanjian ini melalui surat atau faksimili dengan alamat sebagai berikut:
PIHAK PERTAMA:
Penerima: Direksi/Legal Counsel
Alamat surat elektronik : qazwa
Nomor Telepon : 12345678

PIHAK KEDUA
Penerima : (nama)
Alamat Surat Elektronik : alamat email
Nomor Telepon : nomor telepon
Pasal 16
Force Majeure
Force Majeure merupakan keadaan memaksa yang terdiri dari kejadian tak terduga, diluar
kontrol Para Pihak, yang menyebabkan ketidakmungkinan dilakukannya kewajiban dalam
perjanjian ini, termasuk namun tidak terbatas pada bencana alam, dan perang.

Pasal 17
Meninggalnya Salah Satu Pihak
1. Dalam hal meninggalnya salah satu Investor, maka ahli waris Investor tersebut menerima
segala hak yang diperoleh Pihak Investor dalam perjanjian ini;
2. Dalam hal meninggalnya Pihak Kedua, maka Pihak Pertama, Qazwa.id, dan ahli waris Pihak
Kedua harus menegosiasikan kelanjutan dari kerja sama Usaha.
Pasal 18
Penyelesaian Perselisihan
1. Apabila terjadi perselisihan antara Para Pihak sehubungan dengan perjanjian ini, Para
Pihak harus menyelesaikannya secara musyawarah;
2. Dalam hal perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka perselisihan
diselesaikan di Pengadilan Agama Jakarta Pusat;
3. Segala sesuatu yang merupakan hasil penyelesaian perselisihan akan dituangkan dalam
suatu berita acara.
Pasal 19
Ketentuan Lain-lain
1. Perjanjian ini mengikat secara hukum kepada Para Pihak;
2. Perjanjian ini dilakukan berdasarkan asas-asas Hukum Islam yang diatur dalam Peraturan
Perundang-undangan di Indonesia;
3. Para pihak bersepakat untuk mengesampingkan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata;
4. Hal-hal lain yang mungkin kelak akan muncul dikemudian hari dan belum diatur dalam
perjanjian ini akan dimusyawarahkan oleh kedua belah pihak dan akan dituangkan dalam
bentuk addendum;
5. Apabila salah satu atau lebih ketentuan yang terdapat dalam Perjanjian ini dinyatakan
tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan dengan cara apapun berdasarkan hukum atau
dianggap merugikan pihak ketiga, maka ketentuan-ketentuan lainnya yang tercantum
dalam Perjanjian ini tetap berlaku dan mengikat bagi para pihak
6. Perjanjian ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap, yang seluruhnya memiliki keabsahan yang
sama dan ditandatangani oleh Para Pihak pada hari dan tanggal dimuka setelah dibubuhi
materai;
7. Para pihak menjamin kebenaran identitas yang dicantumkan dalam Perjanjian ini dan
bertanggung jawab untuk itu;
8. Para pihak menyatakan telah mengerti dan memahami isi dari Perjanjian ini.

……………,……………. 2018
Pihak Pertama, Pihak Kedua,

Dikri Paren
qq. PT QAZWA MITRA HASANAH _____________________________

Anda mungkin juga menyukai