Anda di halaman 1dari 9

Flight control adalah salah satu system dalam pesawat terbang untuk mengendalikan pesawat

selama penerbangan

Flight control di bagi atas tiga kelompok, yaitu

a. Primary fligt control (kemudi utama) meliputi:aileron, elevator, rudder

b. Secondary flight control (kemudi yang kedua), meliputi: tab

c. Auxilary flight control (kemudi bantu), meliputi: flap; spoiler; speed brake; slot; leading edge slot
dan slot.

Pada pesawat terbang dikenal tiga macam gerakan dasar, yaitu:

gerakan berguling (Rolling)

Gerakan berputar ( Yawing)

Gerakan naik turun (Pitching)

A.Primary flight control

Primary flight control surface adalah kemudi utama pada pesawat terbang. Kemudi utama pesawat
terbang ini sangatlah penting untuk memudahkan pilot menerbangkan pesawat. Bagian-bagian yang
termasuk dalam primary flight control surface adalah :

1.Aileron

2.Rudder

3.Elevator

Primary flight control surface dari pesawat sayap tetap melekat pada badan pesawat pada engselnya
atau tempatnya sehingga mereka dapat bergerak dan dengan demikian membelokan aliran udara
melewati mereka.

Ini pengalihan aliran udara menghasilkan kekuatan tidak seimbang untuk memutar pesawat sekitar
sumbu. Sumbu-sumbu yang terhubung pada primary light control adalah :

1. Longitudinal Axis

2. Lateral Axis

3. Vertical Axis

1.Aileron

Aileron adalah dua bilah permukaan yang berada di sisi sayap kanan dan sisi sayap kiri. Penempatan
aileron berada di trailing edge sayap pesawat. Fungsi dari aileron adalah untuk gerak pesawat miring
kiri dan miring kanan (Rolling) terhadap sumbu longitudinal axis. Untuk mengontrol gerak aileron
menggunakan control stick

Cara kerja jika pesawat ingin roiling ke kanan maka pilot akan menggerakan control stick ke kanan
dan aiieron sebelah kanan mengangkat ke atas dan yang kiri mengarah ke bawah. Tetapi sudut gerak
ke atas dan ke bawah berbeda jika keatas 20° maka yang ke bawah hanya setengahnya yaitu 10° dan
gerak tersebut disebut diffential.

Fungsi dari sudut diferential yang permukaan aileron keatas lebih besar sudutnya daripada sudut
yang permukaan aileron bergerak kebawah adalah supaya pemukaan aileron yang bergerak ke
bawah tidak menghasilkan drag yang besar dan dapat menyebabkan belok berlawanan dengan
rolling yang diinginkan. Contohnya jika pesawat rolling ke kanan namun beloknya berlawanan ke
arah kanan akibat sudut yang permukaan aileron yang kebawah sama dengan yang ke atas

Selama dalam penerbangan, aileron terletak pada posisi normal (tidak digerakkan), maka kedua
bidang sayap kanan dan kiri akan menghasilkan lift yang sama besar Bila dikehendaki pesawat miring
ke kiri, maka control wheel di gerakkan ke kiri maka aileron kiri naik ke atas (secara otomatis aileron
kanan ke bawah), maka pesawat akan miring ke kiri, ia berguling pada sumbu longitudinal. Hal ini
terjadi karena pada sayap kanan terjadi penambahan lift sebagai akibat dari penambahan sudut
serang; sementara pada sayap kiri terjadi pengurangan lift sebagai akibat pengurangaan sudut
serang. Bila pesawat akan berbelok arah, maka gerakan aileron tadi harus dikoordinasikan dengan
menggerakkan rudder dan elevator agar pesawat tidak mengalami “slip” atau “Skid”. Dinamakan
pesawat mengalami slip pada saat belok apabila pesawat tersebut keluar dari jalur yang seharusnya,
ia mengarah ke dalam sehingga radius yang dibuat menjadi lebih kecil dari radius yang seharusnya.
Sementara skid adalah pesawat mengalami keluar dari jalur yang seharusnya, ia mengarah ke luar
sehingga radius yang dibuat pesawat menjadi lebih besar dari yang seharusnya. Gerakan berguling
pada sumbu longitudinal yang di kontrol oleh aileron disebut rolling.

Ketika salah satu aileron turun ke bawah dan aileron yang lainnya naik ke atas maka drag yang
terjadi pada aileron yang turun ke bawah lebih besar daripada drag yang terjadi pada aileron yang
naik ke atas. Hal ini akan menimbulkan kecenderungan nose pesawat bergeser ke samping, kearah
aileron yang turun ke bawah. Kecenderungan bergeser arah pesawat sebagai akibat dari pergerakan
aileron ini disebut Adverse Yaw. Untuk mengatasi adverse yaw dibuat sudut bukaan aileron ke atas
lebih besar daripada sudut bukaan ke bawah.

2. Elevator

Gerakan pesawat nose up and down (hidung turun naik) pada sumbu lateral yang di kontrol
elevators di sebut pitching. Elevator ini digunakan untuk mengontrol stabilitas memanjang
(longitudinal stability),Elevator dipasang pada bagian trailing edge dari horizontal stabilizer,dan
dipasang pada sisi kanan dan kiri.
Apabila control wheel ditarik kebelakang, elevator akan bergerak naik, mengakibatkan tail plane
turun ke bawah dan pesawat nose-up dan sudut serang pada sayap utama akan bertambah besar.
Harus diingat ketika control wheel ditarik ke belakang bukan berarti bahwa secara otomatis pesawat
akan climbing, karena untuk melakukan climb power motor harus lebih besar untuk mengimbangi
drag yang lebih besar. Pada saat pesawat terbang pada kecepatan tinggi akan terjadi momen negatif
( nose down), hal karena kecepatan tinggi pasti sudut serang kecil dan letak Cp di depan Cg. Untuk
mengimbangi momen positif tersebut maka horizontal stabilizer harus mengahasilkan lift ke bawah

Pada saat pesawat terbang pada kecepatan rendah akan terjadi momen positip (nose up), hal ini
karena pada kecepatan rendah pasti sudut serang sayap besar dan letak Cp di depan Cg. Untuk
mengimbangi momen positif tersebut maka horizonttal stabilizer harus mengahasilkan lift ke atas.
Agar horizontal stabilizer dapat menghasilkan lift ke atas atau ke bawah untuk memberikan
keseimbangan bagi pesawat selama terbang, maka bentuk airfoilnya adalah yang simetris.

pengontrolan bidang kemudi disebut servo tab. Dengan menghubungkan bidang tab langsung
dengan kabel kontrol dari cockpit, gerakan bidang tab dapat memberikan momen yang diperlukan
untuk menggerakkan bidang kemudi yang bersangkutan. Jadi servo tab adalah bidang tab yang
fungsinya untuk membantu penerbang dalam menggerakkan bidang kemudi. Pemasangan bidang
tab harus sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kelonggaran yang dapat menyebabkan gerakan
bidang tab tidak efektif. Kelonggaran pemasangan bidang tab akan dapat menyebabkan flutter pada
bidang kemudi yang bersangkutan '

horizontal stabilizer yaitu pada trailing edge stabilizer.Fungsi dari elevator adalah untuk gerak
pesawat pitching atau naik turun pesawat. Untuk menggerakan atau mengontrol Elevator
menggunakan stick control dimana jika stick contol di tarik kebelakang maka akan menggerakan
elevator naik keatas, tetapi jika mendorong control stick ke depan maka elevator akan gerak ke
bawah. Penempatan elevator pada horizontal stabilizer pada empennage dan ada pula yang
horizontal di atas vertical stabilizer.

1.Elevator yang penempatannya pada horizontal stabilizer yang diatas vertical stabilizer

2.Elevator yang penempatannya pada horizontal stabilizer yang sejajar dengan empennage

Kesimpulan :
Primary Flight control adalah komponen utama suatu pesawat terbang. Tanpa adanya primary flight
control pesawat tidak bisa terbang dengan sempurna.

Fungsi dari Aileron untuk rolling(miring kanan miring kiri), Elevator untuk gerak pesawat naik atau
turun, sudut yang permukaan aileron bergerak kebawah adalah supaya pemukaan aileron yang
bergerak ke bawah tidak menghasilkan drag yang besar dan dapat menyebabkan belok berlawanan
dengan rolling yang diinginkan. Contohnya jika pesawat rolling ke kanan namun beloknya
berlawanan ke arah kanan akibat sudut yang permukaan aileron yang kebawah sama dengan yang
ke atas

3.Rudder

Rudder adalah flight control pesawat yang berfungsi untuk belok kanan belok kiri (yawing) terhadap
sumbu vertical Axis.Tempat penempatan rudder berada di trailing edge vertical stabilizer. Untuk
mengentrol rudder

Penempatan tempat pedal berada dibawah daerah pijakan kaki pilot. Cara kerja rudder adalah jika
pesawat ingin belok kanan si pilot mendorong pedal rudder yang kanan dengan kaki maka gerak
rudder kearah kanan dan di permukaan rudder bagian kanan menahan angin dan pesawat pun
yawing ke kanan. Untuk jenis dari rudder pun berfariasi ada yang single rudder,double rudder, dan
multi rudder. Jenis rudder single rudder banyak di gunakan oleh pesawat modern. Tetapi untuk jenis
double dan multi rudder biasa digunakan pesawat-pesawat lama seperti lockheed constellation,
Avro Lancester, B 25 mitchell.Namun sampai sekarang masih banyak yang menggunakan double
rudder tetapi digunakan pada jenis pesawat militer. Fungsi dari double rudder atau multi rudder
adalah untuk mendapatkan sudut yawing yang besar.

Pada pesawat terbang bagian yang dipergunakan untuk mengontrol arah pesawat ( directional
stability) adalah bidang rudder.

Gerakan berputar pada sumbu vertical yang dikontrol oleh rudder disebut Yawing. Pemasangan
rudder adalah pada bagian trailing edge dari bidang vertikal (vertical stabilizer). Apabila pedal rudder
bagian kanan di dorong ke depan, maka bidang rudder membuka ke sebelah kanan. Dengan
terbukanya bidang rudder ke kanan akan timbul gaya pada rudder ke arah kiri dan gaya ini akan
menyebabkan badan pesawat terbang berputar mengelilingi sumbu tegak ke arah kanan, dan
demikian juga sebaliknya. Untuk membelokkan arah pesawat terbang, tidak cukup hanya dengan
menggerakkan rudder, akan tetapi juga menggerakkan aileron sehingga pesawat miring dengan
sudut yang tepat dan sesuai dengan kecepatan belok, sehingga tidak terjadi slip atau skid. Bila
kemiringan pesawat terlalu besar akan mengakibatkan slip, dan bila pesawat kurang miring pesawat
akan mengalami skid

1.Single Rudder

2.Double Rudder

3.Multi Rudder
B.Secondary Flight Control

Secondary flight control (kemudi yang kedua), meliputi: bermacam macam tab. Ia merupakan airfoil
kecil yang di pasang di bagian trailing edge dari primary flight control. Fungsinya adalah untuk
membantu pilot dalam mengoperasikan primary flight control.

a.Definitions of Tab

Tab adalah sebuah airfoil tambahan kecil berengsel ke control surface (sebagai trailing edge) untuk
membantu menstabilkan pesawat dalam penerbangan.

Tab berfungsi untuk mengatur tekanan yang harus dikeluarkan saat memposisikan sudut tanjak/
tukik. Tab diatur didalam kokpit oleh roda yang bisa diatur kedepan dan kebelakang.

Pada pesawat ringan atau kecil,permukaan kontrol yang disebutkan di atas digerakkan oleh tenaga
pilot. Setiap permukaan kontrol terhubung langsung ke kolom kontrol atau pedal kemudi dengan
serangkaian kabel dan katrol atau batang. Dalam suatu sistem kontrol kolom kontrol dapat
memindahkan permukaan kontrol, tetapi permukaan kontrol juga dapat memindahkan kolom. Ini
disebut kontrol reversibel.

b.Types of Tab

1.Trim Tab

Trim tab berukuran kecil yang terhubung ke permukaan trailing edge dari control surface yang lebih
besar pada pesawat, yang digunakan untuk mengontrol trim dari kontrol, yaitu untuk mengatasi
gaya hydro-atau aerodinamis dan menstabilkan pesawat dalam sikap tertentu yang dikehendaki
tanpa perlu untuk operator terus menerapkan gaya kontrol. Hal ini dilakukan dengan menyesuaikan
sudut tab relatif terhadap permukaan yang lebih besar.

Beberapa pesawat memiliki tab trim pada ketiga control surface yang disesuaikan dari kokpit, yang
lain memilikinya hanya di lift dan kemudi, dan beberapa memiliki hanya di lift. Beberapa trim tab
adalah tipe ground-adjustable saja.

Banyak pesawat (termasuk glider) memiliki tab trim pada elevator mereka,sebagai sebuah metode
sederhana memberikan trim pada pitch axis. Semua pesawat harus memiliki sistem untuk
memastikan trim pitch axis, meskipun metode selain trim tab dapat digunakan. Alternatifnya
termasuk:

a. Pegas termasuk dalam sistem kontrol yang dapat disesuaikan dengan pilot;

b. Dalam kasus elevator, horizontal stabilizer semua yang bergerak yang posisinya dapat diatur
dalam penerbangan oleh servo tab atau anti-servo tab;

c. Pada beberapa pesawat, beberapa berat bahan bakar dapat digeser antara tangki selama
penerbangan untuk mengurangi aerodinamik lift induced drag.
Penggunaan trim tab secara signifikan mengurangi beban kerja pilot selama manuver terus menerus
(misalnya: mendaki terus menerus untuk ketinggian

mereka untuk memusatkan perhatian mereka pada tugas-tugas lain seperti menghindari lalu lintas
atau komunikasi dengan kontrol lau lintas udara.

2.Servo Tab

Sebuah servo tab adalah perangkat berengsel kecil yang terpasang pada control surface pesawat
untuk membantu pergerakan control surface.Servo tab bergerak dalam arah yang berlawanan dari
control surface. Tab memiliki keunggulan leverage, yang juga terletak memanjang dari garis engsel
permukaan sehingga dengan demikian dapat membelokkan control surface dalam arah yang
berlawanan. Hal ini memiliki efek mengurangi kekuatan kontrol yang diperlukan oleh pilot untuk
memindahkan kontrol.

Dalam kasus beberapa pesawat besar tab servo adalah satu-satunya kontrol yang terhubung ke
tongkat pilot atau roda, seperti di Bristol Britannia dan turunannya Kanada. Pilot menggerakkan roda
yang bergerak tab servo dan kemudian tab servo, menggunakan keuntungan mekanis nya, bergerak
elevator atau aileron, yang dinyatakan bebas mengapung. Dengan varian servo-tab bernama
"diarahkan semi tab", pilot mampu "untuk manuver kendaraan seberat 300,000 pounds terbang
pada kecepatan udara dari 300 mil per jam atau lebih".

3.Anti-Servo Tab/Balance Tab

Sebuah tab anti-servo, atau tab anti-balance, bekerja dengan cara yang berlawanan dengan tab
servo. Hal ini menyebarkan dalam arah yang sama sebagai control surface, membuat pergerakan
control surface yang lebih sulit dan membutuhkan lebih banyak kekuatan diterapkan pada kontrol
oleh pilot. Hal ini mungkin tampak kontra-produktif, tetapi biasanya digunakan pada pesawat di
mana kontrol yang terlalu terang atau pesawat membutuhkan stabilitas tambahan dalam sumbu
gerakan.Tab anti-servo berfungsi terutama untuk membuat kontrol berat daiam merasa pilot dan
juga untuk meningkatkan stabilitas.

4.Servo Tab andAnti-Servo Tab

Cara lain untuk mengubah jumlah tenaga pilot adalah melalui tab servo dan anti-servo. Dalam sistem
ini kolom kontrol langsung terhubung ke permukaan kontrol (seperti C-172) tapi tab diarahkan untuk
pergerakan permukaan kontrol sehingga membantu pergerakan kontrol, atau counter gerakan
kontrol. Dengan demikian, kontrol dapat dibuat lebih berat atau lebih ringan daripada yang
seharusnya.

5.Balanced Tab

Kekuatan kontrol mungkin terlalu tinggi di beberapa pesawat, dan, dalam rangka mengurangi itu,
produsen dapat menggunakan tab balance. Mereka tampak seperti tab trim berengsel di sekitar
tempat yang sama sebagai tab trim.

Perbedaan penting antara keduanya adalah bahwa, tab secara otomatis menggerakkan ke arah yang
berlawanan. Aliran udara tab balancing digabungkan ke batang kendali permukaan sehingga ketika
control surface utama dipindahkan ke segala arah mencolok tab kontra menyeimbangkan beberapa
tekanan udara terhadap control surface utama, dan memungkinkan pilot untuk bergerak lebih
mudah dan tahan control surface dalam posisi. Jika hubungan antara tab balance dan permukaan
tetap disesuaikan dari

kabin pesawat, tab berperan sebagai trim kombinasi dan tab balance yang dapat disesuaikan untuk
setiap defleksi yang diinginkan.

6.Spring Tab

Sebuah tab yang bertindak sebagai servotab di mana sebuah pegas tergabung dalam linkage,
memungkinkan posisi tab yang akan bervariasi sesuai dengan gaya tongkat yang diterapkan. Di
bawah beban

penerbangan normal, tab pegas tidak memiliki peran untuk dimainkan dan tetap efisien untuk
control surface. Namun, ketika beban udara yang tinggi dan kekuatan besar yang dibutuhkan untuk
memindahkan control surface, tab pegas bergerak ke dalam arah yang berlawanan dengan yang ada
pada control surface pada yang sudah terpasang, dan ini membantu pilot dalam menggerakkan
control surface.

c.Activation Control of Tab

1. Simple Control

Sebuah kabel mekanikal sederhana dapat kita temukan pada pesawat Cessna C152.Kabel di
beberapa pesawat diganti dengan batang rod. Kolom kontrol dapat digerakkan dengan menaikkan
dan menurunkan elevator

2. Boosted Controls system

Ini adalah sistem boost sederhana. Ketika pilot menggerakkan kolom, tegangan pada kabel atau
batang juga membuka katup yang melepaskan tekanan dari pompa hidrolik atau pneumatik dengan
memperluas slave silinder yang membantu menggerakkan kendali. Kolom kendali dapat dipindahkan
dengan menaikkan dan menurunkan elevator tapi ini membutuhkan tenaga yang lebih besar.

3. Fly by Wire System

Tidak ada hubungan mekanik antara kolom dan permukaan kontrol di sistem 'fly-by-wire'. Ada
sensor pada kolom kontrol yang mentransmisikan posisi kolom untuk aktuator. Aktuator kemudian
menggerakkan permukaan kontrol ke posisi defleksi kolom yang sesuai. Sistem ini tidak reversibel.
(Kolom kontrol tidak akan dipindahkan dengan memindahkan permukaan kontrol). Sistem ini jauh
lebih ringan daripada sistem boost dan digunakan pada semua pesawat besar saat ini.

4. Tab Control System

Pada mulanya desainer pesawat besar menghindari menggunakan boost kontrol, seperti yang
dijelaskan di atas. Sebagai contoh pesawat DC-9 menggunakan actuated control tab. Pada tab
control system pilot hanya menggerakkan actuating tab kecil pada tab kontrol yang besar. tenaga
yang dihasilkan oleh tab selanjutnya menggerakan kontrol utama. Ini adalah cara kerja yang sama
trim tab. Oleh karena itu, Anda bisa memikirkan sistem ini seperti trim tab jika mereka terhubung ke
roda kontrol bukan sistem kontrol terpisah. Perhatikan bahwa dalam sistem tab terkontrol tidak ada
hubungan langsung antara kolom kontrol dan permukaan kontrol.
Kemudi bantu meliputi: flap; spoiler; speed brake; slat; leading edge slot dan slot. Dari segi fungsi,
auxilary flight control terbagi dua, yaitu yang berfungsi menambah lift (flap, slot, leading edge slot,
slat) dan yang berfungsi mengurangi lift (speed brake dan spoiler). Mengenai flap, slot, leading edge
slot dan slat tidak dijelaskan disini karena sudah dijelaskan sebelumnya pada alat penambah gaya
angkat (hight lift devices)

Speed brake adalah peralatan untuk mengurangi kecepatan pesawat terbang. Speed brake bisa
berupa Thrust reverser, berupa parashute, atau berupa plat yang dipasang pada bagian tail yang
dapat di operasikan dari cockpit. Spoiler biasanya dipasang pada bagian atas atau pada bagian
bawah sa ap. Pengoperasiannya ada dua cara, yaitu membuka secara otomatis apabila landing gear
telah m n. entuh landasan saat landing (disebut ground spoiler) atau dioperasikan oleh pilot dari
cockpit apabila dikehendaki pesawat turun secara tiba-tiba, misalnya saat terjadi explosive
decompression dalam cabin pesawat terbang (disebut flight spoiler)

C.Gerak Dasar Pesawat Terbang

1.Pitching

Pitching merupakan gerakan menggangguk atau gerakan keatas dan kebawah dari nose pesawat,
pitching bergerak pada sumbu lateral pesawat. Untuk dapat melakukan gerakan pitching, pilot
menggerakkan bidang kendali utama atau primary control surface, yaitu dengan menggerakkan
elevator yang terletak pada horizontal stabilizer. Pergerakan elevator dikendalikan dengan
mengunakan stick control yang berada di dalam cockpit, stick digerakkan kedepan dan kebelakang.
Apabila stick digerakkan kebelakang, maka elevator up atau keatas dan akan mengakibatkan nose
pesawat bergerak keatas. Apabila stick digerakkan kedepan, maka elevator down atau turun dan
akan mengakibatkan nose pesawat bergerak turun kebawah. Gerakan pitching dilakukan pada saat
pesawat akan melakukan take of (pada saat climbing atau terbang menanjak) dan landing (pada saat
descent atau terbang menurun).

Pada dasarnya, pesawat terbang mempunyai gerak dasar pesawat yang fungsinya agar pesawat
dapat bergerak stabil pada saat terbang di udara.

2.Rolling

Rolling merupakan gerakan berguling (roll) dari pesawat, rolling bergerak pada sumbu longitudinal
pesawat. Untuk dapat melakukan gerakan rolling, pilot mengerakkan bidang kendali aileron yang
berada di wing / sayap. Pergerakan aileron dikendalikan dengan mengunakan stick control yang
berada di dalam cockpit, Stick digerakkan ke kiri dan kekanan. Apabila stick digerakkan ke kanan,
maka aileron sebelah kanan akan naik keatas dan aileron sebelah kiri wing akan turun kebawah. Hal
ini akan menyebabkan pesawat akan rolling kesebelah kanan. Begitupula sebaliknya, apabila stick
digerakkan ke kiri, maka aileron sebelah kiri akan naik dan aileron sebelah kanan akan turun. Hal ini
akan menyebabkan pesawat akan rolling ke sebelah kiri. Gerakan rolling dilakukan pada saat
pesawat akan berbelok atau bergerak ke arah kiri atau ke arah kanan.

3.Yawing
Yawing merupakan gerakan menggeleng atau nose pesawat bergerak ke kanan dan ke kiri. Yawing
bergerak pada sumbu vertikal pesawat. Untuk dapat melakukan gerakan yawing pada pesawat, pilot
menggerakkan bidang kendali rudder yang berada pada vertical stabilizer. Pergerakan rudder
dikendalikan dengan menggunakan rudder pedal (kanan dan kiri) yang berada didalam cockpit.
Apabila pedal kanan diinjak, maka rudder akan bergerak kekanan dan nosepesawat akan mengarah
ke kanan. Dan apabila pedal kiri diinjak, maka rudder akan bergerak kekiri dan nose pesawat akan
mengarah ke kiri.

Anda mungkin juga menyukai