Prinsip Dasar Penanganan Kegawatdaruratan
Prinsip Dasar Penanganan Kegawatdaruratan
PEMBAHASAN
1. Prinsip Dasar
Kasus gawatdarurat obstetri adalah kasus obstetri yang apabila tidak segera
ditangani akan berakibat kesakitan yang berat, bahkan kematian ibu dan janinnya.
Kasus ini menjadi penyebab utama kematian ibu, janin, dan bayi baru lahir. Dari sisi
obstetri empat penyebab utama kematian ibu, janin, dan bayi baru lahir ialah :
1) Perdarahan
2) Infeksi dan sepsis
3) Hipertensi dan preeklampsia/eklampsia
4) Persalinan macet ( distosia )
Kelembutan (gentleness)
Komunikatif
Hak pasien
Dukungan keluarga bagi pasien sangat dibutuhkan. Oleh karena itu petugas
kesehatan harus mengupayakan hal itu antara lain dengan senantiasa memberikan
penjelasan kepada keluarga pasien tentang kondisi terakhir pasien, peka akan
masalah keluarga yang berkaitan dengan keterbatasan keuangan (prosedur life-
saving) harus dilakukan walaupun keluarga pasien belum diberi informasi.
2. Penilaian Awal
Dalam menentukan kondisi kasus obstetri yang dihadapi apakah dalam keadaan
gawatdarurat atau tidak, secara prinsip ahrus dilakukan pemeriksaan secara sistematis
meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik umum, dan pemeriksaan obstetric. Dalam
praktik, oleh karena pemeriksaan sistematis yang lengkap membutuhkan waktu agak
lama, padahal penilaian harus dilakukan secara cepat, maka dilakukan penilaian awal.
Penilaian awal ialah langkah pertama untuk menentukan dengan cepat kasus obstetri
yang dicurigai dalam keadaan gawatdarurat dan membutuhkan pertolongan segera
dengan mengidentifikasi penyulit (komplikasi)yang dihadapi. Dalam penilain awal
ini, anamnesis lengkap belum dilakukan. Anamnesis awal dilakukan bersama-sama
periksa pandang, periksa raba, dan penilaian tanda vital dan hanya untuk
mendapatkan informasi yang sangat penting yang berkaitan dengan kasus. Misalnya
apakah kasus mengalami perdarahan, demam, tidak sadarkejang, sudah mengejan atau
bersalin berapa lama dan sebagainya. Fokus utama penilaian adalah apakah pasien
mengalami syok hipovolemik, syok septik, syok jenis lain ( syok kardiogenik,syok
neurologik, dan sebagainya ), koma, kejang-kejang atau koma disertai kejang-kejang
dan hal itu terjadi dalam kehamilan persalinan, pascasalin, atau masa nifas. Syok
kardiogenik, syok neurogik, dan syok anafilaktik jarang terjadi pada kasus obstetric.
Syok kardiogenik dapat terjadi pada kasus penyakit jantung dalam
kehamilan/persalinan. Angka kematian sangat tinggi. Syok neurogenik dapat terjadi
pada kasus inversio uteri sebagai akibat rasa nyer yang hebat disebabkan oleh tarikan
kuat pada peritoneum, kedua ligamentum infodibulopelvikum dan ligamnetum
rotundum. Syok anafiklatik dapat terjadi pada kasus emboli air ketuban.
Hasil penilaian awal ini, berfokus pada pasien apakah mengalami syok hipovolemik,
syok septik, syok jenis lain, koma, kejang-kejang, atau koma disertai kejang-kejang,
menjadi dasar pemikiran apakah kasus mengalami penyulit perdarahan, infeksi,
hipertensi/preeklampsia/eklampsia, atau penyulit lain. Dasar pemikiran ini harus
dilengkapi dan diperkuat dengan melakukan pemeriksaan klinik lengkap, tetapi sebelum
melakukan pemeriksaan klinik lengkap selesai dilakukan, langkah-langkah untuk
melakukan pertolongan pertama sudah dapat dikerjakan sesuai hasil penilaian awal,
misalnya ditemui kondisi syok, pertolongan pertama untuk mengatasi syok harus sudah
dilakukan.
Pemeriksaan obstetri:
- Pemeriksaaan vulva dan perineum
- Pemeriksaan vagina
- Pemeriksaan rahim ( besarnya, kelainan bentuk, tumor dan sebagainya )
- Pemeriksaan adneksa
- Pemeriksaan his ( frekuensi, lama, kekuatan, relaksasi, simetri dan
dominasi fundus)
- Pemeriksaan janin:
Di dalam atau di luar rahim
Jumlah janin
Letak janin
Presentasi janin dan turunnya presentasi seberapa jauh
Posisi janin, moulage, dan kaput suksedaneum
Bagian kecil janin disamping presentasi ( tangan, tali pusat, dan
laian-lain )
Anomali kongenital pada janin
Taksiran berat janin
Janin mati atau hidup, gawat janin atau tidak
Pemeriksaan panggul
- Penilaian pintu atas panggul
Promontorium teraba atau tidak
Ukuran konnjugata diagonalis dan konjugta vera
Penilaian linea inominata teraba berapa bagian atau teraba
seluruhnya
- Penilaian ruang tengah panggul
Penilaian tulang sacrum ( cekung atau datar )
Penilaian dinding samping ( lurus atau konvergen )
Penilaian spina iskiadika ( runcing atau tumpul)
Ukuran jarak antara spina iskiadika ( distansia interspinarum )
- Penilaian pintu bawah panggul
Arkus pubis ( lebih besar atau kurang dari 900)
Penilaian tulang koksigis (ke depan atau tidak )
- Penilaian adanya tumor jalan lahir yang menghalangi persalina
pervaginam
- Penilaian panggul ( panggul luas, sedang, sempit atau panggul patologik)
Penilaian imbang feto-pelvik: (imabng feto-pelvik baik atau disproporsi
sefalo-pelvik)
Pemeriksaan Laboraturium
Pemeriksaan Darah
Dilakukan pemeriksaan air kemih lengkap dan kultur. Dalam kondisi syok
biasanya produksi air kemih sedikit sekali atau bahkan tidak ada. Berat jenis air
kemih meningkat lebih dari 1.020.
4. Prinsip Umum Pencegahan Infeksi Akut, Kasus Obstetri, Sepsis, Syok Septik
Pastikan jalan nafas bebas
Harus diyakini bahwa jalan nafas tidak tersumbat. Jangan memberikan cairan atau
makanan ke dalam mulut karena pasien sewaktu-waktu dapat muntah dan cairan
muntahan dapat terhisap masuk ke dalam para-paru ( aspirasi ). Putarlah kepala pasien
dan kalau perlu putar juga badannya ke samping dengan demikian bila ia muntah,
tidak sampai terjadi aspirasi. Jagalah agar kondisi badannya tetap hangat karena
kondisi hipotermia berbahaya, dan dapat memperberat syok. Naikkanlah kaki pasien
untuk membantu aliran darah balik ke jantung. Jika posisi berbaring menyebabkan
pasien merasa sesak nafas, kemungkinan hal ini dikarenakan gagal jantung dan edema
paru-paru. Pada kasus demikian, tungkai diturunkan dan naikkanlah posisi kepala
untuk mengurangi cairan dalam paru-paru.
Pemberian oksigen
Oksigen diberikan dalam kecepatan 6-8 liter / menit. Intubasi ataupun ventilasi
tekanan positif hanya dilakukan kalau ada indikasi yang jelas.
Rujukan
Apabila fasilitas medik di tempat kasus diterima terbatas untuk menyelesaikan
kasus dengan tindakan klinik yang adekuat, maka harus diirujuk ke fasilitas kesehatan
lain yang lebih lengkap. Seharusnya sebelum kasus dirujuk, fasilitas kesehatan yang
akan menerima rujukan sudah dihubungi dan diberi tahu terlebih dahulu sehingga
persiapan penanganan ataupun perawatan inap telah dilakukan dan diyakni rujukan
kasus tidak atau ditolak.
MAKALAH OBSTETRI
Kegawatdaruratan Obstetri
DISUSUN OLEH :
Amalia Darmansyah
Anggun Famelia
Atika Salma
Desi Utami
Desni Herfi
Deta Restiana
Dewita Putriyana
T.A 2011/2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah segala puji dan syukur hanyalah bagi Allah SWT, yang telah menciptakan.
Berkat rahmat, ridho dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas Makalah obstetri ini dengan
judul :“kegawatdaruratan obstetri”.
Adapun maksud dari penyusunan Tugas Makalah obstetri ini adalah untuk memenuhi salah
satu syarat dalam rangka menyelesaikan tugas obstetri. Shalawat beserta salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dalam menyelesaikan Makalah obstetri ini, saya menyadari masih banyak kekurangan namun
berkat bimbingan, dukungan serta bantuan dari semua pihak, akhirnya saya dapat menyelesaikan
tugas Makalah obstetri. Untuk itu dalam kesempatan ini saya ingin mengucapakan terima kasih
kepada :
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada saya mendapat imbalan dan rahmat dari
Allah SWT. Akhirnya saya berharap semoga Makalah obstetri ini berguna khususnya bagi penulis dan
pihak lain yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
III.2 Saran................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... …7
BAB I
PENDAHULUAN
Kasus gawatdarurat obstetri adalah kasus obstetri yang apabila tidak segera
ditangani akan berakibat kesakitan yang berat, bahkan kematian ibu dan janinnya.
Kasus ini menjadi penyebab utama kematian ibu, janin, dan bayi baru lahir. Dari sisi
obstetric empat penyebab utama kematian ibu, janin, dan bayi baru lahir ialah :
5) Perdarahan
6) Infeksi dan sepsis
7) Hipertensi dan preeklampsia/eklampsia
8) Persalinan macet ( distosia )
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Agar mahasiswa mengetahui prinsip dasar penatalaksanaan
kegawatdaruratan obstetri.
Agar mahasiswa mengetahui penilaian klinik lengkap
Agar mahasiswwa mengetahui penanganan kasus perdarahan dalam
obstetric
Agar mahasiswa mengetahui prinsip umum pencegahan infeksi
Agar mahasiswa mengetahui penanganan inffeksi akut dalam obstetri.
Tujuan Kusus
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Obstetri yang ditugaskan oleh
dosen pembimbing.
1.1.Metode Penulisan
Dalam menyusun makalah ini penulis menggunakan metode kepustakaan. Data yang
ditulis bersumber dari buku .
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP