Hahahah
Hahahah
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu
berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau
secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat
dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang
1
keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi
tidak memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh,
mengerti maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBAHASAN
berbahasa
2
D. MANFAAT PEMBAHASAN
sehari-hari.
3
BAB II
PEMBAHASAN
pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam hal ini adalah ukuran
pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat
yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga
dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran
kata dalam kalimat, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap
kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain
(objek, pelengkap, dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir,
1. Subjek (S)
4
pembicaraan. Subjek biasanya diisi oleh jenis kata/frasa benda
Contoh S yang diisi oleh kata dan frasa benda terdapat pada kalimat (a)
dan (b), contoh S yang diisi oleh klausa terdapat pada kalimat (c), dan
contoh S yang diisi oleh frasa verbal terdapat pada kalimat (d) dan (e).
selalu merujuk pada benda (konkret atau abstrak). Pada contoh di atas,
kendatipun jenis kata yang mengisi S pada kalimat (c), (d) dan (e)
bukan kata benda, namun hakikat fisiknya tetap merujuk pada benda.
Bila kita menunjuk pelaku pada kalimat (c) dan (d), yang berbaju
juga membangun jalan layang yang menjadi S pada kalimat (e), secara
implisit juga merujuk pada “hasil membangun” yang tidak lain adalah
benda juga. Di samping itu, kalau diselami lebih dalam, sebenarnya ada
nomina yang lesap, pada awal kalimat (c) sampai (e), yaitu orang pada
awal kalimat (c) dan kegiatan pada awal kalimat (d) dan (e).
5
Selain ciri di atas, S dapat juga dikenali dengan cara bertanya
dengan memakai kata tanya siapa (yang)… atau apa (yang)… kepada
P. Kalau ada jawaban yang logis atas pertanyaan yang diajukan, itulah
S. Jika ternyata jawabannya tidak ada dan atau tidak logis berarti
dilarang masuk pada contoh (a) siapa yang melayani resep pada contoh
(b) dan siapa yang memandikan adik pada contoh (c), tidak ada
2. Predikat (P)
predikat dapat juga berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas
verba atau adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa
6
a. Kuda meringkik.
ada kata-kata menunjuk pada perbuatan, sifat, keadaan, ciri, atau status
kalimat normal, yaitu diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
7
tanda titik, namun di dalamnya tidak ada satu kata pun yang berfungsi
sebagai P. Tidak ada jawaban atas pertanyaan melakukan apa adik yang
gendut lagi lucu (pelaku) pada contoh (a), tidak ada jawaban atas
pertanyaan kenapa atau ada apa dengan kantor di Jalan Gatot Subroto
dan Bandung terkenal sebagai kota kembang itu pada contoh (b) dan
(c). karena tidak ada informasi tentang tindakan, sifat, atau hal lain yang
dituntut oleh P, maka contoh (a), (b), (c) tidak mengandung P. Karena
itu, rangkaian kata-kata yang cukup panjang pada contoh (a), (b), (c) itu
atau frasa.
3. Objek (O)
umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu
a. Nurul menimang …
b. Arsitek merancang …
8
intransitive mandi, rusak, pulang yang menjadi P dalam contoh berikut
a. Nenek mandi.
b. Komputerku rusak.
c. Tamunya pulang.
4. Pelengkap (pel)
verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh O, dan jenis kata yang
mengisi Pel dan O juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa
Kedua kalimat aktif (a) dan (b) yang Pel dan O-nya sama-sama
diisi oleh nomina Pancasila, jika hendak dipasifkan ternyata yang bisa
9
hanya kalimat (a) yang menempatkan Pancasila sebagai O. Ubahan
Selain diisi oleh nomina dan frasa nominal, Pelengkap dapat juga diisi
5. Keterangan (ket)
berbagai hal mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat
10
di awal, di tengah, atau di akhir kalimat. Pengisi Ket adalah frasa
Alwi dkk, 1998:366) yaitu seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1
11
C. CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
1. Kesepadanan
membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu
di, dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan
Contoh:
kuliah. (Salah)
kuliah.(Benar)
Contoh:
12
Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara berikut :
Contoh:
acara pertama.
acara pertama. Atau Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami
Contoh:
13
1) Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
2. Keparalelan
kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama
Contoh:
kata yang mewakili predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu
14
3. Ketegasan
ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau
kalimat).
Contoh:
Contoh:
kalimat.
Contoh:
Seharusnya:
15
Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh:
Contoh:
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
Contoh:
4. Kehematan
subjek.
Perhatikan contoh:
datang.
16
Perbaikan kalimat itu adalah sebagai berikut.
Perhatikan contoh:
17
Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-
Misalnya:
5. Kecermatan
kalimat berikut.
yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu
rupiah.
18
6. Kepaduan
Misalnya:
Contoh:
Surat itu saya sudah baca. Saran yang dikemukakannya kami akan
berbentuk
penderita.
19
Perhatikan kalimat ini :
rumah-rumah adat.
Seharusnya:
rumah adat.
7. Kelogisan
dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang
berlaku.
penulisnya.
20
bentuk dan sekaligus kesatuan arti. Sebaliknya kalimat yang strukturnya
Jadi, kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas.
Setiap unsur yang terdapat di dalamnya (yang pada umumnya terdiri dari
kata) harus menempati posisi yang jelas dalam hubungan satu sama lain.
unsur kalimat) tidak jelas fungsinya. Hubungan kata yang satu dengan yang
lain tidak jelas. Kata-kata itu juga tidak diurutkan berdasarkan apa yang
21
Demikinlah biasanya yang terjadi akibat penyimpangan terhadap
adalah kekacauan pengertian. Agar hal ini tidak terjadi, maka si pemakai
22
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud
B. SARAN
dalam proses kegiatan belajar mengajar teradi komunikas yang baik dan
23
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Lukman dkk. 1991. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia baku. Bandung: Pustaka Prima.
24
MAKALAH
KALIMAT EFEKTIF
Disusun oleh :
HIDAYATUL MANI’AH, S.Pd.
NIP. 19710109 200701 2 025
KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TUNGGANGRI
(MTsN)
TUNGGANGRI – KALIDAWIR – TULUNGAGUNG
Maret, 2016
25
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Koordinator Perpustakaan
MTsN Tunggangri
ii
26
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmani rahim
Segala puja dan puji bagi Allah SWT, atas berkat dan karunia dan inayah-
Nya, penyusun dapat menyelesaikan tulisan ini. Salawat dan salam semoga selalu
tercurah bagi baginda panuta alam nabi Muhammad SAW, juga bagi keluarganya,
para sahabat dan kita semua, muslimin dan muslimat dan semoga mendapat
syafaatnya di akhir nanti.
Makalah yang berjudul “Kalimat Efektif” disusun sebagai bahan bacaan di
Perpustakaan MTsN Tunggangri pada khususnya. Harapan penulis kiranya
makalah ini sesuai dengan materi Bahasa Indonesia kelas VII pada semester II.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik. Oleh karenanya, penulis dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran, dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.
27
iii
DAFTAR ISI
28
iv