Anda di halaman 1dari 15

PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK WARGA FIS DALAM

MEWUJUDKAN PILAR ENERGI BERSIH DI KAMPUS


UNNES TAHUN 2018

ARTIKEL

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Siti Nur Fatimah Sholekhah

3201414006

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2019
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Artikel ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Unnes pada:

Hari :

Tanggal :

Dosen Pembimbing I :

Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si.


NIP.196208111988032001

Mengetahui,

Ketua Jurusan/ Prodi Pendidikan Geografi

Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si


NIP. 196210191988031002
Edu Geography (2019)
Edu Geography
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo

PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK WARGA FIS DALAM MEWUJUDKAN PILAR ENERGI


BERSIH DI KAMPUS UNNES TAHUN 2018

Siti Nur Fatimah Sholekhah, Dewi Liesnoor Setyowati


Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Sari

Sejarah Artikel: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pemahaman warga FIS dalam
Diterima : penggunaan energi listrik, mengetahui kepedulian pimpinan dan pengelola kampus FIS
Disetujui : tentang energi listrik. Populasi dalam penelitian ini adalah pimpinan, pengelola
Dipublikasi: sarana prasarana, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. Pengambilan sampel
menggunakan teknik stratified random sampling dengan total sampel 99. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, angket dan wawancara. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman warga FIS yang meliputi pengetahuan
tinggi (72,0%), sikap warga FIS 49,9% setuju dengan adanya kebijakan dan himbauan
dalam penghematan listrik, serta perilaku warga FIS 41,0% sering melakukan
Keywords:
penghematan listrik dikampus. Kepedulian pimpinan dan pengelola kaitannya
Energy Use
penghematan energi listrik yaitu pembuatan SOP penggunaan peralatan listrik,
Electrical Energy
penggantian lampu di lingkungan FIS menjadi lampu LED, serta pemasangan AC
Clean Energy
diruangan tertentu. Masih Perlunya pengadaan papan pengingat untuk selalu hemat dalam
penggunaan energi listrik, kurang adanya pengawasan dalam menjalankan SOP, serta
pengecekan peralatan yang dilakukan saat ada kerusakan.
Abstract

The purpose of this study was to determine the understanding of the FIS residents
in the use of electrical energy, knowing the concerns of the leaders and managers
of the FIS campus about electricity. The population in this study were leaders,
facilities and infrastructure managers, lecturers, education staff and students.
Sampling used stratified random sampling technique with the sample total of 99.
Data collection techniques used were observation, tests, questionnaires and
interviews. The results of this study indicate that FIS citizens' understanding
includes high knowledge (72.0%), The attitude of citizen’s of 49,9% agreed with
the existence of policies and appeals in saving electricity, and the behavior of FIS
citizen’s 41,0% often made electricity savings on campus. The concern of the
leaders and managers regarding the saving of electricity is the making of SOPs
for the use of electrical equipment, the replacement of lamps in the FIS
environment into LED lights, and the installation of air conditioners in certain
rooms. Commitments given by the leadership are in accordance with the
objectives, principal and function of the mandate given. Infrastructure facilities in
FIS are considered complete but there is still a need to provide a reminder media
to always save electricity use, lack of supervision in running SOPs, and equipment
checks when there is damage.

© 2019 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi:
Gedung C1 Lantai 2 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Siti Nur Fatimah Sholekhah / Edu Geography (2019)

PENDAHULUAN ke PLN mencapai 250 juta setiap bulan.


Universitas Negeri Semarang Chamid (2017: 86) menyarankan dari hasil
(UNNES) merupakan universitas yang penelitiannya, “diharapkan para pembuat
memproklamirkan diri sebagai Universitas kebijakan di kampus UNNES lebih
Konservasi pada tahun 2009. Pembentukan memperhatikan tentang penggunaan listrik,
kampus konservasi memerlukan berbagai terutama untuk penggunaan AC (Air
prinsip yang dikemas menjadi tujuh pilar Conditioner), di semua fakultas dan unit
konservasi . Kebijakan 7 pilar konservasi kerja yang terdapat fasilitas AC merupakan
UNNES, antara lain: keberagaman hayati, penggunaan listrik tertinggi dibanding
bangunan hijau, sistem transportasi internal, penggunaan listrik untuk peralatan
pengelolaan sampah, kebijakan nir kertas, lainnya.” Penelitian yang dilakukan oleh
energi bersih, dan etika; seni; dan budaya, Chamid didapatkan data bahwa konsumsi
kader konservasi. Tujuh pilar konservasi listrik UNNES tergolong tinggi yaitu
tersebut terdapat pilar energi bersih yang 919.592,16 Kwh/bulan. Prihanto dan
mengatur terkait penghematan dan Setyohadi (2011) pemakaian energi
pemanfaatan energi secara bijak. terbesar dari bangunan gedung di UNNES
Peraturan Rektor Universitas Negeri adalah sistem alat pendingin ruangan yaitu
Semarang Nomor 27 Tahun 2012 Tentang 50-70%, kemudian pencahayaan dengan
Tata Kelola Kampus Berbasis Konservasi di energi listrik (artificial) sebesar 10-25%.
Universitas Negeri Semarang. Pasal 8 Fakultas Ilmu Sosial (FIS) menjadi
menjelaskan, “pilar energi bersih bertujuan salah satu fakultas yang mengembangkan
untuk melakukan penghematan energi melalui nilai karakter peduli dalam konservasi.
serangkaian kebijakan dan tindakan dalam Nilai karakter FIS Peduli yang dimaksud
memanfaatkan energi.” adalah peduli diri, peduli sesama, peduli
Setyowati, dkk (2018) dalam institusi dan peduli lingkungan. Peduli
penelitiannya dihasilkan bahwa kesadaran Lingkungan diimplementasikan dalam
warga UNNES dalam mengurangi emisi: sadar lingkungan, hemat energi,
menggunakan peralatan hemat energi (65%), memelihara kelestariaan budaya bersih dan
mengurangi konsumsi energi per unit (68%), sehat. FIS yang memegang fungsi dari nilai
menemukan solusi lain untuk pengurangan karakter peduli menuntut para warga FIS
energi (42%), menyebarluaskan literasi energi UNNES agar paham akan misi yang
kepada warga UNNES (74%). diemban tidak hanya paham dalam
Menurut Sunardiyo (2014) bahwa pengetahuan namun bagaimana para warga
bahwa biaya langganan daya listrik UNNES FIS UNNES menerapkan dalam kehidupan.

1
Siti Nur Fatimah Sholekhah / Edu Geography (2019)

Penghematan energi listrik dipengaruhi energi listrik, (2) mengetahui kepedulian


dari penggunaan listrik yang dikeluarkan. pimpinan dan pengelola kampus FIS
Sehingga, perlunya pemahaman dari tentang energi listrik.
informasi pengetahuan yang didapatkan, sikap
yang ingin ditampilkan dan action berupa METODE PENELITIAN
perilaku yang dilakukan. Serta, peran Penelitian ini merupakan penelitian
pimpinan dan pengelola dalam upaya deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang
penghematan dalam penggunaan energi listrik analisis data hanya sampai taraf deskripsi,
dikampus. data yang didapatkan disajikan lebih mudah
Menurut Winkel dan Mukhtar dalam difahami dan disimpulkan.
Shoimah (2014) pemahaman adalah hasil Populasi dalam penelitian ini terdiri
belajar, pemahaman merupakan kemampuan dari pimpinan, pengelola sarana prasarana,
seseorang untuk menangkap makna dan arti dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
dari bahan yang dipelajari serta dinyatakan kampus FIS.
dengan menguraikan isi pokok dari suatu Teknik penentuan jumlah sampel
bacaan/ mengubah data yang disajikan dalam menggunakan stratified random sampling.
bentuk tertentu ke bentuk lainnya. Pemahaman Didapatkan jumlah sampel 99 responden.
adalah kemampuan seseorang untuk Sampel pada penelitian ini adalah 1
mengetahui dan merealisasikannya dalam pimpinan, 2 pengelola sarana prasarana, 8
tindakan. dosen, 4 tenaga kependidikan, 84
Berdasarkan uraian diatas maka mahasiswa.
didapatkan indikator dari pemahaman energi Variabel yang digunakan
listrik dibagi menjadi 3 aspek yaitu pemahaman energi listrik, kepedulian
pengetahuan, sikap dan perilaku tentang energi listrik; komitmen; sarana prasarana.
ataupun dalam penggunaan energi listrik. Teknik pengumpulan data yang
Rachman (2012) berpendapat bahwa digunakan yaitu observasi, tes, angket dan
gerakan konservasi merupakan kerja bersama wawancara. Analisis data yang digunakan
yang tidak dapat dilaksanakan sendirian. yaitu statistic descriptive.
Sehingga dibutuhkan kerjasama antara
pimpinan, pengelola dan seluruh warga FIS
untuk mampu mewujudkan pilar energi bersih
di kampus.
Tujuan untuk: (1) mengetahui
pemahaman warga FIS dalam penggunaan

2
Siti Nur Fatimah Sholekhah / Edu Geography (2019)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN jawaban soal, dosen memiliki persentase


HASIL PENELITIAN jawaban benar terbanyak yaitu 96,25%
Hasil penelitian akan mendeskripsikan sedangkan persentase terendah adalah
terkait dengan variabel-variabel dalam tenaga kependidikan dengan persentase
penelitian ini, anatara lain sebagai berikut. 62,5%. Hasil perhitungan jawaban soal
pengetahuan dosen, tenaga kependidikan
1. Pemahaman Energi Listrik Warga FIS dan mahasiswa dapat diamati pada Tabel.2
Pemahaman literasi energi listrik warga Tabel 2. Jawaban Soal Pengetahuan Warga FIS

FIS dijabarkan pada Tabel. 1


Tabel. 1 Pemahaman Energi Listrik Warga FIS

Aspek pengetahuan yang memiliki


indikator tertinggi adalah adalah

Sumber: Data Primer, 2018 pengetahuan tentang dampak dari


Pengetahuan warga FIS masuk dalam penggunaan energi listrik dengan
kategori tinggi dengan persentase 72,0%, persentase jawaban benar 77,0% , sedangan
warga FIS memiliki sikap setuju dengan indikator dengan persentase terendah
adanya kegiatan/program yang akan dibentuk adalah pengetahuan tentang penggunaan
kampus kaitannya penghematan energi listrik peralatan listrik hemat energi dengan
dan perilaku warga FIS memiliki kategori persentase 66,0%. Dijelaskan pada Tabel. 3
sering melakukan hal baik kaitannya Tabel.3 Jawaban Berdasarkan Indikator

penggunaan peralatan listrik dan kemauan


mengajak orang lain dalam penghematan
energi listrik.
Instrumen pengetahuan diberikan pada
dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.
Aspek pengetahuan terdiri dari 10 soal dengan Taksonomi bloom (Tingkat
3 indikator. Indikator tersebut antara lain: Pengetahuan) yang digunakan adalah
pengetahuan tentang dampak dari penggunaan mengingat, memahami, menerapkan dan
energi listrik, pengetahuan tentang menganalisis. Serta tingkat kesukaran soal
penggunaan peralatan listrik hemat energi dan antara mudah, sedang dan sukar. Pada
pengetahuan tentang isu-isu sumber energi Tabel menjelaskan susunan taksonomi dan
listrik dikampus. Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal pengetahuan.

3
Siti Nur Fatimah Sholekhah / Edu Geography (2019)

Didapatkan hasil 1 soal sukar, 2 soal sedang Dari 10 soal yang diberikan
dan 7 soal mudah. memiliki respon yang berbeda-beda.
Tabel.4 Perhitungan Berdasarkan Taksonomi Persentase sangat setuju banyak diberikan
dan Kesukaran Soal pada soal yang berkaitan dengan adanya
himbauan penghematan listrik persentase
sebanyak 56,3%, apabila diadakannya
pemanfaatan tenaga surya dilingkungan
kampus dengan persentase 55,2% serta
komitmen untuk turut mengawasi
penggunaan peralatan listrik dikampus
sebanyak 50%.
Aspek sikap terdiri dari 10 soal pertanyaan Respon setuju banyak diberikan
yang mencakup beberapa indikator yaitu pada soal yang berkaitan dengan
kepedulian terhadap isu-isu energi listrik di diadakannya kebijakan penghematan listrik
kampus, memperkenalkan energi listrik serta sebanyak 51,0%, diberlakukannya sanksi
komitmen dalam penghematan energi listrik. apabila tidak mentaati peraturan sebanyak
Respon yang diberikan warga FIS yaitu setuju 42,7%, pengenalan hemat energi melalui
dengan persentase 49,9%. Warga FIS media poster 56,3% melalui seminar
memiliki sikap setuju yang berarti mendukung 66,7%, kepedulian saat terjadi kerusakan
kebijakan atau kegiatan yang dibentuk namun peralatan listrik 55,2%, dibuatkan layanan
belum memiliki pandangan untuk turut online yang berkaitan dengan informasi
berkontribusi. Tabel 5 listik di kampus 49,0%, dibentuknya
Tabel. 5 Perhitungan Aspek Setuju Warga FIS komunitas atau gerakan sadar energi
55,2%.
Respon tidak setuju banyak
diberikan apabila dibentuknya kebijakan
yang mengatur tentang penghematan listrik
yaitu sebanyak 10,4% dan apabila dibentuk
sanksi jika melanggar peraturan sebanyak
25,0%.

4
Siti Nur Fatimah Sholekhah / Edu Geography (2019)

Gambar 1. Grafik Sikap Warga FIS

Diagram Aspek Sikap Warga FIS


80
Persentase
60
SS
40
S
20
TS
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 STS
Soal

Sumber: Data Primer, diolah 2018


Aspek perilaku terdiri dari 10 pertayaan. LCD usai digunakan sebanyak 45,8% dan
Indikator yang digunakan adalah penerapan memeriksa penyebab saat listrik padam
dalam penggunaan energi listrik serta sebanyak 33,3%. Pernyataan sering banyak
kesediaan mengajak dan menerapkan hemat diberikan pada soal yang berkaitan dengan
energi listrik. Kategori yang digunakan, antara penghematan listrik sebanyak 41,7%,
lain: selalu, sering, kadang, dan tidak pernah menjaga fungsi dari peralatan listrik 40,6%,
(Tabel 5). Kategori selalu memiliki arti bahwa sikap saat menyalakan kipas angin/AC
continue melakukan hal yang baik kaitannya sebanyak 42,7% menyatakan sering
penghematan listrik, sering maksudnya menutup pintu dan jendela, menggunakan
melakukan rutin tapi masih kadang lupa, kipas angin/AC sesuai dengan kebutuhan
kadang-kadang maksudnya antara melakukan 43,7%, sebanyak 32,3% menyatakan sering
dan tidak melakukan memiliki kedudukan mematikan peralatan listrik yang menyala,
yang hampir sama serta tidak pernah berarti 45,8% menyatakan sering mematikan
tidak pernah melaksanakan. Tanggapan yang peralatan listrik usai digunakan dan 59,4%
diberikan oleh warga FIS adalah sering dengan sering mengajak orang disekitar untuk turut
persentase 41,0%. Tabel 6. hemat energi listrik.
Tabel 6. Aspek Perilaku Warga FIS

Dari soal yang diberikan didominasi


jawaban sering seperti pada Gambar 2 .
Pernyataan selalu, pada konteks mematikan

5
Siti Nur Fatimah Sholekhah / Edu Geography (2019)

Gambar 2. Grafik Aspek Perilaku Warga FIS

Diagram Aspek Perilaku Warga FIS


80

Persentase
60
Selalu
40
Sering
20
0 Kadang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tidak Pernah
Soal

Sumber: Data Primer,diolah 2018

Serta dari hasil observasi yang dilakukan dilakukan dalam penghematan listrik
masih ditemukan peralatan listrik yang tidak dirumah/kos sebanyak 57,3%
digunakan namun ditinggal dalam kondisi menggunakan sesuai denngan kebutuhan.
menyala. Ditemukan di jurusan Sejarah Serta sebanyak 44,8% warga FIS
terdapat 1 kipas angin dan 1 LCD menyala, berpendapat jika cara yang tepat untuk
di jurusan Geografi ditemukan 1 lampu dan 1 mengenalkan pentingnya hemat energi bagi
AC menyala, jurusan Sosiologi dan warga FIS yaitu melalui seminar atau
Antropologi ditemukan 1 lampu menyala dan sosialisasi, 31,2% berpendapat melalui
di jurusan PKn ditemukan 2 kipas angin, 2 pembuatan poster, pamflet dan lewat sosial
lampu dan 3 AC menyala dalam kondisi media.
ruangan kosong. Upaya yang dilakukan oleh pimpinan
Tanggapan instrumen perilaku yang dan pengelola guna penghematan energi
diberikan secara terbuka didapatkan hasil listrik di kampus FIS antara lain dibuat
bahwa cara menanamkan hemat energi listrik SOP peggunaan peralatan listrik. Tidak
pada diri yaitu 70,8% menjawab dengan hanya mahasiswa namun dosen juga
mematikan peralatan listrik usai digunakan. diharapkan mampu memahami SOP yang
Cara yang dilakukan untuk memperkenalkan ada, sehingga SOP umumnya diletakkan
pada oranglain bawa hemat energi listrik didepan kelas, ditempelkan pada meja
penting, sebanyak 66,6% menyatakan dengan ataupun dekat dengan pintu agar mudah
sharing dan saling mengingatkan pentingnya dibaca dan sebagai pengingat.
hemat energi listrik. Upaya yang dilakukan Selain itu adanya upaya penggantian
dalam pengematan listrik dikampus sebanyak lampu di lingkungan FIS menjadi lampu
45,8% menyatakan dengan mematikan LED. Hal ini dilakukan karena peggunaan
peralatan listrik usai digunakan. Upaya yang lampu LED lebih hemat daya dan tahan

6
Siti Nur Fatimah Sholekhah / Edu Geography (2019)

lama. Namun, penggantian lampu dilakukan Beberapa hal yang menjadi tugas bagian
secara bertahap dikarenakan harga lampu LED kepegawaian dalam pengelolaan sarana
yang berkisar mahal serta jumlah lampu yang prasarana yaitu penggantian dan
harus diganti terhitung banyak, ini bertujuan pemantauan peralatan listrik, serta
agar mampu memaksimalkan gedung-gedung perbaikan peralatan listrik yang rusak.
di FIS menggunakan lampu LED. Notabennya sarana prasarana di FIS tidak
Upaya lain yang dilakukan yaitu hanya menjadi tanggung jawab dari
pemasangan AC yang hanya dipasang pada pengelola namun seluruh warga FIS.
ruang tertentu seperti ruang rapat, ruang Peralatan listrik harusnya digunakan sesuai
pimpinan dan tamu, laboratorium serta kebutuhan. Namun, fakta yang ditemukan
ruangan komputer. Hal ini dilakukan untuk adalah masih adanya peralatan listrik yang
menunjang kebutuhan fasilitas kampus. masih menyala sedangkan kelas dalam
Sedangkan ruang perkuliahan tidak kondisi kosong.
menggunakan AC melainkan kipas angin. Dari hasil observasi ruang kelas yang
Komitmen yang dilaksanakan oleh kosong hampir setiap gedung terdapat
pimpinan dan pengelola sesuai dengan tujuan, peralatan listrik yang masih menyala,
pokok dan fungsi masing-masing. Pimpinan seperti: LCD yang masih aktif di C4, kipas
berusaha dapat memantau kebutuhan listrik angin yang masih menyala di C1, lampu
yang sesuai dengan lingkungan FIS serta yang masih menyala di C2, Stop kontak
mengupayakan lingkungan FIS yang hemat yang selalu menyala di C1.
energi listrik. serta komitmen pengelola Masih banyaknya peralatan listrik dalam
dengan memberikan fasilitas baik dari segi kondisi menyala sedangkan kelas tidak
sarana prasarana ataupun informasi dengan digunakan menunjukkan bahwa kerjasama
diadakan seminar hemat energi untuk warga antara pengelola dengan warga FIS
FIS serta adanya undangan yang diberikan kaitannya dalam pengelolaan penggunaan
kepada teknisi jurusan untuk menghadiri peralatan listrik yang sesuai kebutuhan
pertemuan kaitannya pengelolaan masih kurang. Hal ini dapat diakibatkan
laboratorium. Pemantauan peralatan listrik karena belum adanya papan peringatan
selalu dilakukan guna meminimalisir adanya akan pentingnya hemat energi serta
peralatan listrik yang tidak dimatikan ataupun pemantauan peralatan listrik yang hanya
korsleting listrik. dilakukan saat jam perkuliahan telah usai.
Sarana Prasarana merupakan hal yang Kegiatan yang masih perlu dievalusi
sangat penting untuk mendukung atau adalah penggantian lampu LED yang
memerpermudah tercapainya sebuah tujuan. dilakukan secara bertahap karena anggaran

7
Siti Nur Fatimah Sholekhah / Edu Geography (2019)

yang tidak mencukupi. Kaitannya SOP yang peralatan listrik sesuai kebutuhan serta
belum sepenuhnya ditaati. Kegiatan Jumat menggunakan peralatan listrik sesuai
Bersih masih berkisar membersihkan prosedur penggunaan dimana peringatan ini
lingkungan FIS dan memperbaiki peralatan dipasang dititik yang banyak/ sering
listrik jika ada laporan kerusakan. Kendala menggunakan peralatan listrik.
saat mati listrik yaitu air mati karena tidak Pembahasan
semua gedung memiliki tendon air sehingga Warga FIS tahu mengenai penggunaan
kamar mandi sering tidak ada air saat listrik energi listrik dilingkungan kampus dengan
padam. Penggunaan genset membutuhkan kategori tinggi. Pengetahuan yang tinggi
biaya mahal sehingga hanya gedung-gedung dapat disebabkan karena media informasi
tertentu yang memiliki genset saat listrik yang mendukung, mudah diakses dimana
padam. Selain evaluasi terkait inventarisasi dan kapan saja, terbuka (open mind) dengan
peralatan listrik yang tidak terdata di fakultas, informasi yang diberikan dari oranglain.
kerana inventarisasi akan mempermudah Selain melalui media informasi,
dalam pendataan peralatan listrik di FIS. pengetahuan tentang energi juga
Program ataupun kegiatan yang telah disampaikan dalam mata kuliah umum
terlaksana dan akan diteruskan yaitu pendidikan lingkungan hidup yang wajib
penggantian lampu LED di lingkungan ditempuh oleh setiap mahasiswa UNNES.
kampus FIS mengingat biaya yang dibutuhkan Pendidikan lingkungan hidup menjadi mata
cukup besar sehingga masih menjadi program kuliah yang berperan membekali dan
yang dilanjutkan, kerja bakti rutin setiap Jumat membentuk mahasiswa menjadi agen
tidak sekedar membersihkan dedaunan konservasi. Dalam menumbuhkan
maupun membersihkan lapangan namun juga pemahaman kepada warga FIS kaitannya
memeriksa kelayakan fungsi atau dengan energi, seperti: diadakannya
memperbaiki peralatan listrik yang mengalami seminar dan workshop tentang energi,
kerusakan. Rencana program penghematan pembentukan SOP penggunaan peralatan
listrik kedepan yaitu mengurangi kegiatan listrik.
pada malam hari karena ada malam hari Warga FIS terbuka dengan adanya
membutuhkan penggunaan listrik yang banyak program ataupun kegiatan dalam upaya
sehingga mengupayakan semua kegiatan penghematan energi listrik di kampus
dialihkan pada siang hari sehingga saat malam karena dirasa perlu adanya pembaharuan
hari gedung sudah free dari kegiatan, membuat yang dilakukan. Dukungan juga diberikan
tanda peringatan untuk selalu mematikan pada cara yang digunakan untuk
peralatan listrik usai digunakan; menggunakan memperkenalkan hemat energi khususnya

8
Siti Nur Fatimah Sholekhah / Edu Geography (2019)

warga kampus yang didominasi oleh kaum terjadinya kerusakan peralatan listrik
muda. Media yang menarik, kreatif serta dikarenakan salah dalam pemakaian, selain
hemat biaya menjadi hal yang diminati. Cara itu dimaksudkan sebagai sarana untuk
lain yang diberikan untuk pengenalan dalam menghemat biaya pengadaan peralatan
bentuk lain dapat berupa tugas kuliah ataupun listrik. Upaya penghematan listrik lainnya
dengan diadakan lomba dengan tema hemat yaitu penggantian lampu di lingkungan FIS
energi. Rasa tanggung jawab terhadap menjadi lampu LED. Kebanyakan lampu
peralatan-peralatan listrik dimiliki oleh warga di lingkungan FIS adalah lampu TL biasa.
FIS dengan kepedulian turut memiliki saat ada Sebagaimana yang dikemukakan oleh
peralatan listrik yang hilang dilingkungan (Yudhabrama, 2017: B43.2) bahwa
kampus serta tingginya respon bahwa setiap keunggulan lampu LED adalah penggunaan
warga FIS turut terlibat dalam menjaga daya yang lebih hemat dibandingkan lampu
penggunaan peralatan listrik di kampus. neon atau lampu pijar. Upaya lain yaitu
Perilaku warga FIS yaitu sering pemasangan AC yang hanya untuk
memanfaatan peralatan listrik dengan bijak, ruangan-ruangan tertentu, seperti: ruang
seperti: mematikan peralatan listrik usai rapat, ruang pimpinan dan tamu,
digunakan, artinya perilaku warga FIS sudah laboratorium dan ruang komputer. Hal ini
baik dalam penggunaan peralatan listrik sebagai upaya penghematan dengan tidak
namun masih adanya kelalaian untuk tidak menggunakan AC disetiap ruangan.
mematikan peralatan listrik usai digunakan. Komitmen yang diberikan oleh
Peralatan listrik yang terkadang masih lupa pimpinan yaitu memantau kebutuhan listrik
untuk dimatikan adalah kipas angin, lampu, yang sesuai dengan lingkungan kampus
LCD. Selain pemborosan, hal ini dapat FIS. Komitmen juga diberikan oleh
berbahaya apabila terjadi korsleting listrik. pengelola sarana prasarana yaitu
Mengajak orang disekitar untuk turut memberikan fasilitas baik dari segi sarana
menghemat listrik dapat dulakukan dengan prasarana ataupun edukasi yang diberikan
sharing (diskusi kecil) karena dianggap lebih seperti seminar bertemakan energi. Selain
santai dan tidak meggurui, seminar dari ahli, itu, selalu memantau peralatan listrik guna
ataupun media poster dan online yang terkesan memastikan peralatan listrik didalam
lebih kreatif dan unik. ruangan sudah dalam keadaan mati
Upaya penghematan energi listrik sehingga meminimalisir terjadinya
dilakukan berbagai kegiatan, antara lain: korsleting listrik.
pembentukan SOP penggunaan peralatan Kepedulian pimpinan dan pengelola
listrik. SOP ini dibentuk untuk meminimalisir kaitannya sarana prasarana dengan tugas

9
Siti Nur Fatimah Sholekhah / Edu Geography (2019)

pengelola untuk mengawasi penggunaan memadai namun perlunya evaluasi dengan


peralatan namun masih ditemukan peralatan penambahan program pengadaan papan
listrik yang menyala namun tidak peringatan hemat energi listrik, (3) Literasi
dimanfaatkan salahsatunya di ruang kelas. energi listrik yang sesuai, antara lain: a)
Monitoring dan evaluasi pimpinan adalah pengetahuan yaitu dengan banyak
pembentukan SOP penggunaan peralatan membaca, membandingkan produk serta
listrik yang hanya untuk penggunaan LCD open mind dengan informasi baru, b) sikap
sehingga untuk peralatan lainnya belum yaitu dengan meyakinkan diri pentingnya
terbentuk SOP, tidak adanya monitoring dan hemat listrik; kesadaran diri untuk mentaati
sosialisasi kaitannya SOP dikelas sehingga peraturan yang ada serta mendukung segala
belum banyak yang tahu dan menerapkan upaya penghematan listrik, c) mematikan
penggunaan peralatan listrik sesuai prosedur. peralatan listrik usai digunakan;
Program yang menjadi wacana kedepan menggunakan peralatn listrik sesuai
yaitu adanya program untuk mensterilkan kebutuhan; memilih peralatan listrik yang
semua gedung FIS dari kegiatan malam, hemat energi listrik; segera memeriksa
maksudya mengoptimalkan kegiatan-kegiatan peralatan listrik apabila terjadi kerusakan;
pada siang hari yang tidak banyak menggunakan peralatan listrik sesuai
menggunakan pencahayaan listrik sehingga prosedur yang digunakan.
dapat menghemat listrik.
KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, Chamid, Abdul., Dewi Liesnoor Setyowati,
Tukidi. 2017. Penyerapan Emisi
(1) Pengetahuan warga FIS kaitannya energi
Karbon Dari Kendaraan Bermotor,
listrik tinggi, sikap warga FIS dalam Pengguna Genset, dan Konsumsi
Listrik Oleh Pohon di Kampus
penghematan energi listrik yaitu setuju yang
UNNES Sekaran. Geo Image. ISSN
berarti mendukung, dan perilaku warga FIS 2252-6285.
sering menggunakan peralatan listrik dengan
DeWaters, J. 2011. Energy Literacy
bijak, (2) Kepedulian pimpinan dan pengelola Assessment Project.
http://www.clarkson.edu/cses/resea
kampus FIS kaitannya dengan energi listrik,
rch/energylitproj.html (31 Jan
antara lain: penghematan energi listrik melalui 2018)
pembuatan SOP, penggantian lampu LED,
FIS. 2015. Buku Panduan FIS Peduli.
pemasangan AC diruangan tertentu; komitmen Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
yang diberikakan dengan menjalankan tugas
sesuai dengan tujuan; pokok; dan fungsi, serta Peraturan Rektor Universitas Negeri
Semarang Nomor 27 Tahun 2012
sarana prasarana yang diberikan sudah

10
Siti Nur Fatimah Sholekhah / Edu Geography (2019)

Tentang Tata Kelola Kampus Berbasis


Konservasi.

Prihanto, Teguh dan R.M. Bambang Setyohadi


K.P. 2011. Kajian Konservasi Energi Pada
Bangunan Kampus Universitas Negeri
Semarang (UNNES) Ditinjau DariAspek
Pencahayaan dan Penghawaan Alami.
Sainteknol. Vol. 9 No.2.

Rachman, Maman. 2012. Konservasi Nilai dan


Warisan Budaya. Indonesian Journal of
Conservation. Vol. 1 No. 1- Juni 2012.

Setyowati, Dewi Liesnoor., Puji Hardati,


Murwatiningsih, Muhammad Amin. 2018.
Energy Consumption, Emission
Absorption and Carbon Emission
Reduction on Semarang State University
Campus. World Academy of Science,
Engineering and Technology
International Journal of Humanities and
Social Sciences. Vol 12 No 9.

Shoimah, Retno Nuzilatus. 2014. ‘Peningkatan


Pemahaman Mata Pelajaran PKn Materi
Globalisasi Strategi Critical Independent
Pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif NU
Sidodadi’. Skripsi. Surabaya. UIN Sunan
Ampel.

Subkhan, Akhmad dan Dewi Liesnoor


Setyowati. 2017. Kajian Emisi CO₂ Dari
Pemanfaatan Energi Rumah Tangga di
Kelurahan Candi Kota Semarang. Geo
Image. 2252-62285.

Sunardiyo, Said. 2014. Implementasi Standar


Operasional Prosedur Efisiensi dan
Konservasi Energi di Kampus untuk
Menekan Efek Emisi Gas Rumah Kaca.
National Conference on Conservation for
Better Life (NCCBL). UNNES.

11
Siti Nur Fatimah Sholekhah / Edu Geography (2019)

11

Anda mungkin juga menyukai