id
SKRIPSI
Oleh :
YANUAR PRESTI WAHYU PUSPITANINGTYAS
K7405119
PTN
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penulis
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERNYATAAN ii
HALAMAN PENGAJUAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN iv
HALAMAN PENGESAHAN v
HALAMAN ABSTRAK vi
HALAMAN MOTTO viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ix
KATA PENGANTAR x
DAFTAR ISI xii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 6
1. Perilaku Konsumen 6
2. Keterlibatan Konsumen 10
3. Keputusan Konsumen 20
B. Hasil Penelitian yang Relevan 25
C. Kerangka Berfikir 27
D. Hipotesis 29
BAB III METODE PENELITIAN
commit to user
A. Tempat dan Waktu Penelitian 30
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Rancangan Penelitian 32
C. Populasi dan Sampel 33
D. Teknik Pengambilan Sampel 35
E. Pengumpulan Data 38
F. Validasi Instrumen Penelitian 41
G. Teknik Analisis Data 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 49
B. Pengujian Persyaratan Analisis 51
C. Pengujian Hipotesis 55
D. Pembahasan Hasil Analisis Data 60
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan 63
B. Implikasi 64
C. Saran 64
DAFTAR PUSTAKA 67
LAMPIRAN 70
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id 1
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
beragam. Konsumen dapat memilih dari sekian banyak merek laptop yang ada.
Mahasiswa merupakan salah satu segmen penting dalam industri laptop. Inilah
yang membuat mahasiswa kesulitan menentukan pilihan, sedangkan merek yang
beredar di pasar sangat beragam. Beberapa merek komputer jinjing yang ada
hingga saat ini beserta negara produsennya dapat kita lihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 1.1 Daftar Nama Merek Laptop Beserta Negara Produsennya yang Beredar
di Pasaran Hingga Agustus Tahun 2011
No. Nama Merek Laptop Negara Produsen
1. Acer Taiwan
2. Apple California, Amerika Serikat
3. Asus Taiwan
4. Axioo Singapura
5. BenQ Taiwan
6. Dell Texas, Amerika Serikat
7. Panasonic Jepang
8. Samsung Korea
9. Sony Vaio Jepang
10. Hp California, Amerika Serikat
11. Lenovo China
12. Toshiba Jepang
(Sumber: Telah Diolah Kembali dari Berbagai Sumber, 2011)
Pilihan laptop yang ada di pasar makin bervariasi terlihat pada tabel 1.1.
Hadirnya produk baru membuat persaingan laptop di pasaran semakin ketat.
Apalagi produk baru seringkali hadir dengan tawaran harga yang menarik
sehingga mendorong konsumen untuk mencari variasi.
Tabel 1.2 TOP Brand Index (TBI) 2009-2011 Kategori Telekomunikasi dan TI
MEREK TBI 2009 TBI 2010 TBI 2011
ACER 32,9 35,0 42,0
TOSHIBA 17,6 20,9 15,0
HP COMPAQ 10,0 7,6 12,7
SONY VAIO 6,9 5,2 4,6
LENOVO 4,3 2,4 1,6
APPLE 3,6 4,8 5,0
ASUS 2,4 2,8 1,9
BENQ 2,3 commit to user 1,5 -
AXIOO 2,0 4,0 4,7
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, maka masalah yang
akan diteliti oleh penulis meliputi hal-hal berikut:
1. Apakah keterlibatan konsumen (aspek pribadi, aspek objek/produk, dan aspek
situasi) mempunyai pengaruh secara bersamaan/simultan terhadap keputusan
mahasiswa dalam pembelian laptop?
2. Apakah keterlibatan konsumen (aspek pribadi, aspek objek/produk, dan aspek
situasi) mempunyai pengaruh secara parsial terhadap keputusan mahasiswa
dalam pembelian laptop? commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui keterlibatan konsumen (aspek pribadi, aspek objek/produk,
dan aspek situasi) mempunyai pengaruh secara bersamaan/simultan terhadap
keputusan mahasiswa dalam pembelian laptop.
2. Untuk mengetahui keterlibatan konsumen (aspek pribadi, aspek objek/produk,
dan aspek situasi) mempunyai pengaruh secara parsial terhadap keputusan
mahasiswa dalam pembelian laptop.
D. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat
akan berguna bagi pihak yang berkaitan. Adapun manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti
bagi pengembangan ilmu manajemen bidang ilmu manajemen pemasaran
khususnya perilaku konsumen yang ditinjau dari keterlibatan konsumen.
b. Sebagai landasan atau acuan bagi penulis lain untuk mengadakan penelitian
lebih lanjut tentang perilaku konsumen.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana informasi dan
masukan bagi pemasar yang bergerak dalam pemasaran produk laptop untuk
mempengaruhi perilaku konsumen dalam memutuskan pembelian suatu produk
yang ditawarkan sehingga pemasar dapat senantiasa menyusun kebijakan yang
tepat dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Perilaku Konsumen
Pemasar perlu mempelajari konsumen dalam rangka memasarkan
produknya untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan
konsumennya. Dengan mempelajari perilaku konsumen, pemasar mampu
menentukan kebijakan perusahaan dengan tepat. Selain itu pemasar juga akan
mampu mengetahui produk atau jasa yang disukai konsumen sehingga produk
atau jasa akan lebih mudah terjual.
Konsumen bisa saja menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka, tetapi
dapat bertindak sebaliknya karena berbagai pertimbangan. Konsumen mungkin
tidak memahami motivasi mereka atau dorongan yang mempengaruhi perilaku
mereka dengan lebih mendalam. Bahkan ada kemungkinan konsumen
menanggapi pengaruh yang mengubah pikiran mereka pada menit-menit terakhir
saat mereka melakukan pembelian. Oleh karena itu, kunci kesuksesan perusahaan
yang bisa mendapatkan keuntungan tergantung pada perusahaan itu sendiri untuk
memahami perilaku konsumen dalam melakukan pembelian.
Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap
sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum
pembelian, konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk
dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk.
Akhirnya sampai pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi
(penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk
setelah digunakan.
a. Definisi Perilaku Konsumen
Produsen semakin menyadari pentingnya mengetahui perilaku
konsumennya terutama untuk memberikan kepuasan yang maksimal kepada
konsumen. Dengan demikian, produsen dapat mengantisipasi perubahan-
commit
perubahan dalam memenuhi to userdan keinginan. Perusahaan harus
kebutuhan
6
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
Jumlah pembelian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
Kebudayaan
Sosial
Pribadi
Budaya Psikologis
Kelompok-
Kelompok Usia dan Tahap
Daur Hidup Motivasi
Referensi
Sub-Budaya Pekerjaan Persepsi
Keluarga PEMBELI
Macam-Macam
Situasi Ekonomi Belajar
Peranan dan
Kelas Sosial Status Kepercayaan
Gaya Hidup,
Kepribadian dan dan Sikap
Konsep Diri
2. Keterlibatan Konsumen
a. Definisi Keterlibatan
Beberapa konsumen sangat perhatian pada beberapa produk atau
merek dan sangat tertarik untuk mencari informasi tentang suatu produk,
tetapi tidak dengan konsumen yang lain untuk produk atau merek yang
sama. Hal ini berhubungan dengan keterlibatan konsumen, Peter dan Olson
(1999) berpendapat konsumen yang mempersepsikan sebuah produk secara
pribadi memiliki konsekuensi yang relevan dikatakan lebih terlibat dengan
produk dan memiliki hubungan pribadi dengan produk tersebut.
Keterlibatan sangat berarti untuk menjelaskan perilaku konsumen.
Definisi keterlibatan menurut Antil seperti yang dikutip oleh Setiadi (2010:
46), “Keterlibatan adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan
commit
atau minat yang dibangkitkan to user di dalam situasi spesifik hingga
oleh stimulus
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
2) Enduring Involvement
Keterlibatan ini berlangsung terus menerus dan lebih permanen. Pada
umumnya terjadi karena adanya ketertarikan dalam kategori produk yang
berlangsung terus, walaupun pembelian tersebut dibutuhkan atau tidak.
Konsumen membeli suatu produk dengan keterlibatan lebih permanen
karena adanya anggapan dari konsumen jika merek produk tersebut tidak
dibeli akan merusak konsep dirinya. Hal ini bisa saja terjadi misalnya
konsumen selalu membeli pakaian dengan merek tertentu karena dia
merasa bahwa pakaian itu mampu mengekspresikan citra dirinya.
Konsep keterlibatan menurut Mowen dan Minor harus dipahami
“bukan hanya dalam pemrosesan informasi” (2002: 86), tetapi juga bisa
pada tingkat keterlibatan konsumen yang memiliki implikasi penting dalam
proses memori, proses pengambilan keputusan, perumusan sikap dan
perubahan, dan komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth
communication). Tingkat keterlibatan dikatakan rendah apabila konsumen
dalam proses pembeliannya tidak melibatkan faktor-faktor informasi yang
harus ikut dipertimbangkan. Konsumen cenderung mencari informasi secara
pasif, tidak begitu mau melakukan analisis terhadap informasi yang
diperoleh dan tidak menjadi pertimbangan yang penting dalam membuat
keputusan pembelian terhadap suatu produk. Sedangkan dalam tingkat
keterlibatan yang tinggi, konsumen akan melibatkan banyak faktor
pertimbangan dan informasi yang harus diperoleh sebelum keputusan
diambil. Mereka akan secara aktif mencari sumber-sumber informasi untuk
dianalisis. Kemudian mereka akan mempertimbangkan berbagai
kemungkinan alternatif-alternatif pilihan merek secara selektif, baru
kemudian memutuskan membeli atau tidak.
c. Faktor-Faktor Anteseden Keterlibatan Konsumen
Keterlibatan konsumen sudah sering diteliti oleh para pemasar
sebagai sumber informasi untuk memudahkan dalam membuat kebijakan
perusahaan. Pengukuran keterlibatan konsumen menurut Kapferer dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
Ciri Konsumen:
· Konsep
pribadi-nilai
dasar, tujuan,
kebutuhan
· Kepribadian
· Keahlian
Relevansi
Ciri Produk: pribadi
intrinsik Keterlibatan:
· Komitmen
Tanggapan
waktu
Pengaruh
· Harga
dan Proses
· Arti simbolis pengetahuan Interpretasi
· Tingkat bahaya tentang ciri, dan
· Kemungkinan konsekuensi integrasi
kinerja tidak , dan nilai
maksimal yang
Relevansi diaktifkan
Konteks pribadi
Situasional: situasional
· Situasi pem-
belian
· Situasi peng-
gunaan yang
diinginkan
· Tekanan waktu
· Lingkungan
sosial
· Lingkungan
fisik
Dari gambar 2.3 nampak jelas bahwa ada tiga hal yang
menyebabkan terjadi keterlibatan konsumen yaitu ciri pribadi, ciri produk,
dan konteks situasional. Namun, Setiadi (2010) merangkai ketiganya
sebagai faktor anteseden atau yang mendahului dalam mempengaruhi atau
menghasilkan keterlibatan konsumen yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
1) Faktor Pribadi
Tanpa pengaktifan kebutuhan dan dorongan, maka tidak akan ada
keterlibatan, dan ini faktor paling kuat apabila produk atau jasa
dipandang sebagai hal yang mempertinggi citra diri. Bila demikian, maka
hal ini mungkin langgeng, sebagaimana berlawanan dengan situasional
atau temporer.
Konsumen mobil biasanya akan menggunakan mobil mereka terus-
menerus, tetapi ini menunjukkan keterlibatan yang rendah melalui
ketidakpedulian pada mobil mereka. Lain halnya dengan para penggemar
mobil yang juga mengikuti perlombaan dan reli, serta berlangganan
majalah mobil.
Oleh sebab itu, berdasarkan model dasar keterlibatan terdapat beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam faktor pribadi. Adapun penjelasannya
adalah sebagai berikut:
a) Konsep pribadi nilai dasar, tujuan, kebutuhan. Dalam Setiadi (2010)
dan Rifai (2007) menjelaskan konsep pribadi nilai dasar merupakan
citra pribadi berdasarkan keyakinan dasar seseorang tentang sesuatu
yang baik atau diinginkannya untuk memahami sikap dan motivasi,
serta mempengaruhi persepsi. Solihin (2009) mendefinisikan tujuan
merupakan hasil akhir atau bisa diartikan sebagai sasaran yang ingin
dicapai. Pengertian kebutuhan dalam hal ini merupakan “pernyataan
dari perasaan kehilangan” (Kotler & Armstrong, 2008: 7).
b) Kepribadian diartikan oleh Robbins dan Judge (2008: 133) sebagai
“keseluruhan cara … seorang individu bereaksi dan berinteraksi
dengan individu lain”.
c) Keahlian menurut Bateman dan Snell (2008: 27) adalah “kemampuan
khusus yang dihasilkan dari pengetahuan, informasi, praktik dan
kecerdasan”.
2) Faktor Produk
Produk tidak menimbulkan keterlibatan dalam dan dari diri sendiri.
commit merespon
Sepertinya cara konsumen to user suatu produk yang akan
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
c) Semua keputusan pembelian itu bisa juga tidak lepas dari tekanan
waktu yaitu tenggat waktu yang sudah dekat atau mendesak
(Bateman & Sell, 2008) sehingga memicu konsumen untuk
memenuhi kebutuhan dengan memanfaatkan fasilitas laptop, adanya
internet gratis di sekitarnya (area hotspot), atau mengikuti tren.
d) Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat sebagai tempat
interaksi individu satu dengan individu lain. Pada penelitian ini
lingkungan sosial berperan penting sebagai informan atau pemberi
motivasi dalam proses keputusan pembelian laptop.
e) Lingkungan fisik oleh Sumarwan (2002) mendefiniskan “segala
sesuatu yang berbentuk fisik di sekeliling konsumen” yang berupa
beraneka produk, toko (lokasi dan produk dalam toko), pusat
perbelanjaan, negara, letak geografis, waktu, cuaca, kelembapan, dan
tingkat kepentingan.
(Setiadi, 2010)
Penulis akan menggunakan ketiga anteseden tersebut di atas karena
dapat mempengaruhi beberapa perilaku konsumen. Tujuan semua anteseden
diperlukan dalam penelitian ini seperti halnya pernyataan Kapferer dan Laurent
(1985) adalah agar dapat digunakan untuk memprediksi secara akurat setiap
aspek keterlibatan dari perilaku konsumen.
3. Keputusan Konsumen
Perusahaan sukses karena mampu mengetahui kebutuhan konsumen dan
mampu menyediakan produk yang menjadi kebutuhan mereka. Pemasar perlu
mengetahui konsumennya setidaknya tiga hal seperti mengetahui produk yang
dibutuhkan konsumen, mengetahui selera konsumen, dan mengetahui cara atau
proses konsumen mengambil keputusan. Pembuatan keputusan yang dilakukan
oleh konsumen berbeda-beda sesuai dengan tipe keputusan membeli. Terdapat
banyak perbedaan perilaku antara membeli produk yang harganya mahal dengan
produk yang berharga murah. Semakin kompleks dan harga yang mahal dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
adalah orang yang berperan sebagai pengambil keputusan dan sekaligus sebagai
pembeli.
Ada berbagai variasi dalam pengambilan keputusan konsumen dengan
jenis keputusan pembelian. Perbedaan besar akan muncul antara membeli permen,
jas hujan, laptop, dan lainnya. Pembeli akan melibatkan lebih banyak
pertimbangan pada pembelian kompleks dan mahal. Assael (Kotler & Armstrong,
2008) membedakan jenis perilaku konsumen berdasarkan derajat keterlibatan
pembeli dan derajat perbedaan antara berbagai merek. Semuanya dapat
ditampilkan pada gambar 2.4.
Tipe atau jenis perilaku pada gambar 2.4 telah dijabarkan oleh Kotler dan
Armstrong (2008) dengan pengertian seperti berikut:
a. Perilaku pembelian kompleks adalah perilaku pembelian konsumen dalam
situasi yang ditentukan oleh keterlibatan konsumen yang tinggi dalam
pembelian dan perbedaan yang dianggap signifikan antarmerek.
b. Perilaku pembelian pengurangan disonansi adalah perilaku pembelian
konsumen dalam situasi yang mempunyai karakter keterlibatan tinggi, tetapi
hanya ada sedikit anggapan perbedaan antarmerek.
c. Perilaku pembelian kebiasaan adalah perilaku pembelian konsumen dalam
situasi yang mempunyai karakter keterlibatan konsumen yang rendah dan
anggapan perbedaan merek sedikit.
d. Perilaku pembelian mencari keragaman adalah perilaku pembelian
konsumen yang mempunyai karakter keterlibatan konsumen yang rendah,
tetapi dengan anggapan perbedaan merek yang signifikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
Perilaku
Pasca Pembelian
C. Kerangka Berfikir
Persaingan bisnis di kalangan pengusaha laptop baik perusahaan maupun
agen semakin ketat. Sulitnya menarik minat konsumen pada laptop produksinya,
produsen dan agen berusaha menyusun kebijakan yang tepat. Perilaku konsumen
menjadi salah satu hal penting yang diperhatikan oleh perusahaan atau agen
commit to user
sehingga konsumen tertarik pada produknya.
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
Dalam perilaku ada hal yang berarti untuk mengerti perilaku konsumen
yaitu keterlibatan konsumen. Apabila seorang konsumen terlibat pada keputusan
pembeliannya, tentu memiliki motivasi besar untuk memperhatikan, memahami,
dan mengelaborasi informasi pembelian. Hal tersebut bisa mendorong kenaikan
penjualan laptop. Oleh sebab itu, perusahaan dan agen perlu memperhatikan
keterlibatan konsumen sehingga produknya lebih diminati konsumen.
Namun demikian, keterlibatan konsumen tidak bisa diukur secara
langsung, melainkan melalui antesedennya meliputi aspek pribadi, aspek produk,
dan aspek situasi. Aspek pribadi meliputi konsep pribadi nilai dasar, tujuan dan
kebutuhan, kepribadian, dan keahlian. Aspek produk meliputi komitmen waktu,
harga, arti simbolis, tingkat bahaya, dan kemungkinan kinerja tidak maksimal.
Aspek situasi meliputi situasi pembelian, situasi penggunaan yang diinginkan,
tekanan waktu, lingkungan sosial, dan lingkungan fisik.
Dari permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka didapatkan
kerangka berfikir sebagai berikut:
commit to user
Gambar 2.6 Bagan Kerangka Berpikir
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atau jawaban teoritis atas masalah
penelitian. Selain itu, hipotesis juga bisa berupa pernyataan sementara tentang
pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis tersebut harus
dapat diuji kebenarannya melalui pengumpulan dan penganalisisan data. Dalam
penelitian ini hipotesisnya adalah sebagai berikut:
1. Diduga keterlibatan konsumen (aspek pribadi, objek/produk, dan situasi) secara
bersamaan/simultan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
mahasiswa dalam pembelian laptop.
2. Diduga keterlibatan konsumen (aspek pribadi, objek/produk, dan situasi) secara
parsial terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam
pembelian laptop.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
Dalam Penelitian ini, waktu penelitian yang direncanakan adalah
bulan Agustus tahun 2011 sampai dengan selesai yang meliputi persiapan
penelitian sampai penyusunan laporan penelitian pada tabel 3.1.
commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
B. Rancangan Penelitian
Penelitian deskriptif menurut Mardalis (2007: 26) adalah “penelitian
yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku”. Di
dalamnya terdapat upaya mendiskripsikan, mencatat, analisis, dan
menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada.
Pengertian penelitian deskriptif yang bisa dipetik dari definisi tersebut adalah cara
pemecahan masalah yang perlu diselidiki dengan menggambarkan keadaan objek
penelitian pada saat penelitian dilaksanakan berdasarkan fakta atau kondisi-
kondisi yang ada atau terjadi saat ini. Oleh karena itu, rancangan penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif dengan alasan bahwa metode
deskriptif sesuai dengan masalah dan tujuan yang penulis rumuskan. Tujuannya
adalah untuk mengetahui pengaruh keterlibatan konsumen dalam rangka
mengetahui perilaku pembelian konsumen.
Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk
mengetahui keterlibatan konsumen (aspek pribadi, aspek objek/produk, dan aspek
situasi) mempunyai pengaruh secara bersamaan/simultan serta secara parsial
terhadap keputusan mahasiswa dalam pembelian laptop, maka rancangan
penelitian disusun. Penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel
independent (keterlibatan konsumen) dan variabel dependent sekaligus sebagai
atribut Y (keputusan pembelian). Keterlibatan konsumen memiliki tiga sub
variabel yang akan diteliti yaitu aspek pribadi (atribut X1), aspek produk (atribut
X2), dan aspek situasi (atribut X3). Oleh sebab itu, penelitian dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis regresi linear berganda untuk dapat memenuhi
tujuan yang ingin dicapai.
Rancangan penelitian ini dimulai dari pengumpulan data dengan
menggunakan instrumen angket berbentuk rating scale yang dijawab oleh
responden. Langkah pertama adalah menghitung uji validitas dan uji reliabilitas.
Uji validitas data dilakukan dengan menggunakan indikator koefisien korelasi
Product Moment-Pearson. Uji reliabilitas data dilakukan dengan menggunakan
indikator Cronbach Alpha. Pengujian validitas dan reliabilitas dihitung dengan
distribusi skor total. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
2. Sampel
Menurut Hadi dalam Narbuko dan Achmadi (2007: 107) ”sampel atau
contoh (monster) adalah sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan
individu penelitian”. Sedangkan pengertian sampel yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2008: 81) “adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut”. Perlunya pengambilan sampel dalam penelitian ini karena
terbatasnya waktu, tenaga, dan biaya yang tersedia. Selain itu juga dapat
memberikan informasi yang cukup mewakili populasinya dan peneliti bisa
menangani dengan lebih teliti.
Besaran atau jumlah sampel sangat tergantung dari besaran tingkat
ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti (persentase dari e). Semakin
besar nilai e maka jumlah sampel yang akan diambil semakin kecil. Demikian
pula sebaliknya, semakin kecil nilai e maka jumlah sampel yang akan diambil
semakin besar. Untuk menentukan besarnya jumlah sampel, dengan pendekatan
proporsi menggunakan rumus Slovin (Husein Umar, 2003), yaitu:
퇘
1 .
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = ukuran populasi
e = nilai kritis 10% (0,10)
Dengan demikian jumlah sampel adalah :
�et
퇘 = 81,13 = 82 sampel
3 �et t.3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
b. Sampling kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan.
c. Sampling insidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d. Sampling purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian
kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
e. Sampling jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh
adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
f. Snowball sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-
mula jumlahnya kecil kemudian membesar. Ibarat bola salju yang
menggelinding yang lama-lama menjadi besar.
(Sugiyono, 2008)
Adapun teknik penentuan sampel yang diperlukan penulis dalam
penelitian ini adalah teknik sampling kuota. Pertimbangan menggunakan teknik
ini karena populasinya memiliki ciri tertentu yaitu hanya pada mahasiswa yang
membeli dan menggunakan laptop dengan segala jenis merek yang dimilikinya.
Selain itu, peneliti telah melakukan survey awal untuk mengetahui nama-nama
mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi yang masuk dalam populasi ini.
Kemudian, jumlah kuota sampel yang sudah dihitung dengan rumus Slovin
dengan batas kesalahan sebesar 10% dan hasil perhitungannya 81,13 dibulatkan
menjadi 82 mahasiswa. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
E. Pengumpulan Data
Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang objektif karena data
merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang akan menentukan hasil
penelitian. Apabila terjadi kesalahan dalam meneliti teknik pengumpulan datanya
maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat. Oleh sebab itu, cara memperoleh
data dikenal sebagai metode atau teknik pengumpulan data sehingga dapat
diperoleh data yang benar-benar dapat dipercaya dan objektif. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner
dan dokumentasi.
1. Angket/Kuisioner
Menurut Arikunto (2010: 194) ”Kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.
Menurut Santoso dan Tjiptono (2002: 71) ”Kuesioner dimaksudkan untuk
memperoleh data berupa jawaban-jawaban responden yang kemudian dijadikan
informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan”.
Kuesioner menurut Arikunto (2010) dapat dibedakan atas beberapa
jenis, tergantung dari sudut pandang antara lain:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
2. Dokumentasi
Arikunto (2010: 201) mengemukakan pendapat bahwa “Dokumentasi,
dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis”. Dalam
melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis,
seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan
harian, dan sebagainya. Pada penelitian ini, penulis menggunakan literatur-
literatur seperti buku dan jurnal, serta data survey awal. Jadi metode ini
merupakan salah satu cara menampilkan data dengan melakukan pengamatan dari
dokumen atau arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. Rumus yang digunakan untuk
menguji reliabilitas angket dalam penelitian ini yaitu rumus reliabilitas alpha
seperti berikut:
襘 ∑
33 1
襘 1
Keterangan:
r11 = reliabitas instrumen
k = banyaknya item
∑σb2 = jumlah item
Σt2 = varians total
Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila nilai r11 yang diperoleh
kemudian dikonsultasikan dengan r product moment pada tabel dengan ketentuan
r11 > rtabel. Semakin tinggi koefisien alpha, berarti semakin baik pengukuran suatu
instrumen.
dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik.
Penerapan dasar yang digunakan sebagai berikut:
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti garis
diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mendeteksi adanya hubungan linear
antara varibel X dan Y. Pada penelitian ini melakukan uji linearitas dengan
menggunakan plot antara residu (e) versus Y-topi (Ŷ). Jika plot yang
bersangkutan menggambarkan suatu scatter diagram (diagram pencar)
dalam arti tidak berpola, maka dapat dikatakan tidak terjadi misspesifikasi
pada fungsi garis regresi. Hal ini berarti bahwa hubungan antara variabel X
dan Y adalah linear.
c. Uji Multikolinearitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
dua Aspek variabel dalam penelitian. Apabila hasil pengujian tersebut tidak
terdapat kaitan, dapat dikatakan Aspek-Aspek tersebut bersifat independent
atau bebas statistik uji independensi dilakukan dengan melihat nilai
variance inflation factor (VIF) pada model regresi. Menurut Hair et al
dalam Duwi Priyatno (2009) variabel dikatakan memiliki masalah
multikolinearitas apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau VIF lebih
besar dari 10.
d. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel
pengganggu dalam persamaan regresi mempunyai varian yang sama atau
tidak. Untuk mengetahui terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan
antara Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized
Predicted Value. Menurut Singgih Santoso (2001:210) menetapkan dasar
commitdengan
pengambilan keputusan berkaitan to usergambar tersebut adalah:
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
2. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Berganda
Teknik analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel
independent (X) dan variabel dependent (Y) dengan variabel independent
lebih dari dua variabel. Rumus umum dari regresi linier berganda sebagai
berikut:
n 3 3 e e
Keterangan:
Y = keputusan pembelian
a = bilangan konstanta
b = koefisien regresi
X1 = Aspek pribadi
X2 = Aspek objek/produk
X3 = Aspek situasi
e = eror
variabel terikat atau tidak. Signifikansi berarti hubungan yang terjadi dapat
berlaku untuk populasi. Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05
(Duwi Priyatno, 2009: 76)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
Keterangan:
= koefisien regresi
= standar error koefisien regresi
4) Kriteria pengujian
H0 diterima dan Ha ditolak apabila t hitung <t tabel atau probabilitas nilai t
atau signifikan > 0,05. H0 ditolak dan Ha diterima apabila t hitung >t tabel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. Deskripsi Data
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Keterlibatan Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Laptop Mahasiswa Program Studi Ekonomi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2012”
ini menggunakan tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Tiga variabel bebas
yaitu aspek pribadi (X1), aspek produk (X2), dan aspek situasi (X3). Satu variabel
terikatnya adalah keputusan pembelian (Y). Berdasarkan data induk penelitian
penyebaran angket kepada mahasiswa prodi Ekonomi sebagai konsumen laptop,
maka diperoleh hasil sebagai berikut:
50
Deskriptif data dengan variabel aspek pribadi (X1), aspek produk (X2),
dan aspek situasi (X3), serta variabel keputusan pembelian (Y), setelah dilakukan
pengolahan data diperoleh hasil sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
1. Uji Normalitas
Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis
memiliki sebaran normal atau tidak. Deteksi normalitas dapat dilihat dari
penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik. Apabila data menyebar
di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Namun jika data menyebar tetapi tidak mengikuti
garis diagonal, maka data tersebut disebut tidak normal. Hasil uji normalitas pada
penelitian ini bisa dilihat dalam gambar berikut:
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
52
2. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Cara
mendeteksinya adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation
Factor (VIF), dimana menurut Hair et al dalam Priyatno (2009) variabel
dikatakan mempunyai masalah multikolinearitas apabila nilai tolerance lebih kecil
dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10.
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Pada tabel coefficients terlihat nilai VIF dari variabel aspek pribadi
adalah 1,086; aspek produk adalah 1,075; dan aspek situasi adalah 1,094;
ketiganya kurang dari 10. Pada kolom tolerance menunjukkan bahwa nilai dari
ketiga variabel lebih dari 0,1; yaitu aspek pribadi adalah 0,921; aspek produk
adalah 0,930; dan aspek situasi adalah 0,914.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
Scatterplot
-5
-10
-15
-4 -2 0 2 4
54
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi apakah variabel
pengganggu dari masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Untuk
mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan
pendekatan D-W (Durbin Watson). Kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:
1) Angka D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.
2) Angka D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi.
3) Angka D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.
Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 4.6.
Model Summaryb
Berdasarkan uji autokorelasi pada tabel 4.6 diperoleh hasil angka D-W
sebesar 1,585. Nilai D-W terletak diantara -2 sampai 2 (-2 < 1,585 < 2), dengan
demikian model regresi terbebas dari masalah autokorelasi.
5. Uji Linearitas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Untuk mendeteksi adanya hubungan
linier antara variabel X dan Y, maka dilakukan pengujian SPSS dengan
menggunakan Test of Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Variabel-variabel
disebut mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi kurang dari 0,05. Hasil
uji linearitas dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
Scatterplot
-5
-10
-15
-4 -2 0 2 4
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan
yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila
hasil penelitian dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan
ditolak apabila hasil penelitian tidak mendukung pernyataan hipotesis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model B
1 (Constant) -1,551
Aspek Pribadi ,523
Objek / Produk ,324
Situasi ,328
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
57
variabel aspek produk dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan
menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,324 unit.
d. Koefisien regresi variabel aspek situasi (X3) sebesar 0,328 artinya aspek
situasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel keputusan
pembelian. Sedangkan koefisien 0,328 berarti bahwa peningkatan satu unit
variabel aspek situasi dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan
menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,328 unit.
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara simultan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
a. Hipotesis
Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel keterlibatan
konsumen (aspek pribadi, objek/produk, dan situasi) secara simultan
terhadap keputusan mahasiswa dalam pembelian laptop.
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel keterlibatan
konsumen (aspek pribadi, objek/produk, dan situasi) secara simultan
terhadap keputusan mahasiswa dalam pembelian laptop.
b. Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05.
Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05.
c. Nilai Probabilitas
Tabel 4.8 ANOVA
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 723,661 3 241,220 22,277 ,000a
Residual 844,583 78 10,828
Total 1568,244 81
a. Predictors: (Constant), Situasi, Objek / Produk, Aspek Pribadi
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
commit
(Sumber: Data Primer Diolah, 2012)to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
3. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.
a. Hipotesis
Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel keterlibatan
konsumen (aspek pribadi, aspek produk, dan aspek situasi) secara
parsial terhadap keputusan mahasiswa dalam pembelian laptop.
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel keterlibatan
konsumen (aspek pribadi, aspek produk, dan aspek situasi) secara
parsial terhadap keputusan mahasiswa dalam pembelian laptop.
b. Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05.
Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05.
c. Nilai Probabilitas
Tabel 4.9 Coefficients
Coefficientsa
Model t Sig.
1 (Constant) -,393 ,696
Aspek Pribadi 3,672 ,000
Objek / Produk 3,752 ,000
Situasi 3,923 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
commit
(Sumber: Data Primer Diolah, 2012)to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
Model Summaryb
60
61
memiliki nilai cronbach alpha rendah sebesar 0,6993 (pembelian televisi) dan 0,67
(pembelian sabun). Namun nilai reabilitas itu menurut Sridhar (2007) merupakan
suatu tingkat konsistensi internal yang wajar dalam skala item.
Hasil uji t diperoleh nilai probabilitas untuk ketiga variabel adalah
sebesar 0,000 karena nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak,
sehingga bisa disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara
variabel keterlibatan konsumen yang terdiri atas aspek pribadi, aspek produk dan
aspek situasi secara parsial terhadap keputusan pembelian. Sedangkan penelitian
Sridhar (2007) melalui T-test dengan taraf signifikansi 0,01 menghasilkan nilai
probabilitas keterlibatan konsumen yang signifikan berdasarkan nilai rata-rata
skor terhadap keputusan pembelian televisi sebesar 67,52 dan sabun sebesar
55,29.
Ketiga variabel keterlibatan konsumen secara parsial menunjukkan aspek
pribadi = 0,523; aspek produk = 0,324; dan aspek situasi = 0,328. Nilai koefisien
regresi masing-masing variabel tersebut menunjukkan pengaruhnya terhadap
keputusan pembelian. Berdasarkan hasil nilai koefisien regresi tersebut dapat
diketahui bahwa pengaruh terbesar dalam mempengaruhi keputusan pembelian
(Y) adalah variabel aspek situasi (X2) sebesar 0,341.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa variabel keterlibatan konsumen
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian baik secara simultan
maupun parsial terhadap keputusan pembelian. Aspek pribadi berpengaruh
sebesar 0,318; aspek produk berpengaruh sebesar 0,323; dan aspek situasi
berpengaruh sebesar 0,341. Hal ini senada dengan penelitian Yuniartik (2006)
menghitung besarnya keterlibatan konsumen berdasarkan faktor pribadi terhadap
produk detergen terbukti tinggi yang telah dinyatakan dengan skor untuk
konsumen laki-laki 30,3 dan untuk perempuan 20,7.
Berdasarkan hasil dari semua penelitian tersebut, maka dapat diketahui
bahwa variabel keterlibatan konsumen sangat menentukan keputusan mahasiswa
dalam pembelian laptop. Semakin baik konsep keterlibatan konsumen maka akan
semakin tinggi keputusan mahasiswa dalam pembelian laptop. Semakin besar
commit to user
keputusan mahasiswa dalam pembelian laptop maka akan semakin besar peluang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis statistik untuk menguji hipotesis yang telah
dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dan pembahasan analisis data,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil perhitungan menggunakan uji F
diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000; karena nilai probabilitasnya lebih kecil
dari 0,005 maka Ho ditolak, sehingga hipotesis pertama penelitian yang
menyatakan “terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel keterlibatan
konsumen yang terdiri atas aspek pribadi, aspek produk dan aspek situasi secara
simultan terhadap keputusan mahasiswa dalam pembelian laptop” diterima atau
terbukti kebenarannya.
Selanjutnya hasil perhitungan menggunakan uji t diperoleh nilai
probabilitas sebesar 0,000; karena nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,005
maka Ho ditolak, sehingga hipotesis kedua penelitian yang menyatakan “aspek
pribadi (X1), aspek produk (X2), dan aspek situasi (X3) secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam pembelian
laptop” diterima atau terbukti kebenarannya.
Kemudian diperoleh persamaan garis regresi Y = -1,551 + 0,523X1 +
0,324X2 + 0,328X3. Pada persamaan regresi diperoleh koefisien regresi untuk
masing-masing variabel adalah aspek pribadi (X1) sebesar 0,523; aspek produk
(X2) sebesar 0,324; dan aspek situasi (X3) sebesar 0,328. Nilai koefisien regresi
terbesar adalah 0,523 yaitu variabel aspek pribadi, sehingga dapat disimpulkan
bahwa dari ketiga variabel bebas yang memiliki pengaruh paling besar terhadap
keputusan mahasiswa dalam pembelian laptop (Y) adalah variabel aspek pribadi
(X1). Nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,441. Hal ini berarti seluruh
variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat sebesar 44,1% sedangkan
sisanya (100% - 44,1% = 55,9%) dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak
dimasukkan dalam model.
commit to user
63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang disimpulkan di atas ternyata terdapat
pengaruh keterlibatan konsumen yang terdiri atas: aspek pribadi, aspek produk
dan aspek situasi terhadap keputusan mahasiswa dalam pembelian laptop. Oleh
karena itu, dapat disajikan implikasi/dampak hasil penelitian sebagai berikut:
1. Dengan mengetahui keterlibatan konsumen berpengaruh dalam keputusan
mahasiswa melakukan pembelian laptop, maka dapat memberi masukan, bahan
pertimbangan, serta referensi dalam mengambil kebijakan-kebijakan bagi pihak
perusahaan maupun agen/marketing untuk meningkatkan keterlibatan
konsumen demi mencapai penjualan yang optimal.
2. Aspek pribadi, aspek produk, dan aspek situasi berpengaruh terhadap
keputusan pembelian laptop. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya dari pihak
agen/marketing laptop untuk selalu dapat meningkatkan, menjaga dan
memelihara kelangsungan penjualannya agar tetap eksis di tengah persaingan
bisnis laptop yang semakin ketat, sehingga mampu menciptakan dan
memelihara keterlibatan konsumen dalam meningkatkan keputusan pembelian.
3. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu manajemen dan
pemasaran, hasil penelitian ini dapat dijadikan penguat teori bahwa beberapa
aspek dari keterlibatan konsumen yaitu aspek pribadi, aspek produk, dan aspek
situasi mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, dan pada dasarnya
keterlibatan konsumen harus ditingkatkan secara berkesinambungan.
4. Bagi dunia pendidikan, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi mengenai
pengaruh keterlibatan konsumen terhadap keputusan pembelian untuk
penelitian yang akan datang.
5. Hasil penelitian ini akan dapat dikembangkan secara lebih lanjut melalui teori
keilmuan yang ada sebagai upaya untuk dapat meningkatkan pendalaman
tentang perilaku konsumen.
C. Saran
Berdasarkan simpulan penelitian dan implikasi penelitian yang penulis
paparkan, maka penulis dapat memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
2. Bagi Konsumen
a. Hendaknya konsumen mencari informasi terlebih dahulu mengenai produk
laptop yang menjadi kebutuhan dan keinginannya melalui kerabat, teman,
majalah, koran, internet, maupun langsung pada agennya; sehingga benar-
commit to user
benar memahami risiko produk laptopnya seperti bahaya produk bagi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
commit to user