Anda di halaman 1dari 31

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan
Makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini sebagai salah satu tugas yang
diberikan dosen pada mata kuliah Statistika.
Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian statistiak dan konsep
dasar dari statistika itu sendiri..
Saya menyadari banyak kekurangan terdapat di dalamnya, namun semoga
makalah ini bisa menjadi sumbangsih yang bernilai bagi ilmu khususnya yang
terus berkembang.
Dalam proses penyusunannya, saya banyak dibantu oleh berbagai pihak guna
mendorong kemajuan dan ketelitian. Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak
- pihak yang telah membantu, membimbing, serta mendoakan untuk segala
kebaikan penulis dalam penyusunan makalah ini, Semoga makalah ini bermafaat
bagi pembaca dan kepentingan ilmu statistika.

Serang, 8 Juli 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................... 1

Daftar Isi......................................................................................................... 2

Bab 1 Pendahuluan ......................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 4

1.2 Tujuan ............................................................................................. 4

Bab 2 Data ...................................................................................................... 5

2.1 Penyajian Data ................................................................................ 5

2.1.1 Jumlah Kelas dan Interval ...................................................... 5

2.2 Diagram Histogram ........................................................................ 6

2.3 Diagram Polygon ............................................................................ 7

2.4 Pie Diagram (º) ............................................................................... 8

2.5 Pie Diagram (%) ............................................................................. 9

Bab 3 Pengukuran Nilai Sentral ..................................................................... 11

3.1 Mean ............................................................................................... 11

3.2 Median ............................................................................................ 11

3.3 Modus ............................................................................................. 11

3.4 Perhitungan Kuartil ......................................................................... 12

3.5 Garis Data Kuartil ........................................................................... 13

3.6 Perhitungan Desil............................................................................ 13

3.7 Perhitungan Persentil ...................................................................... 15

2
3.8 Hubungan Antara Mean, Median, Modus ...................................... 25

Bab 4 Pengukuran Dispersi ............................................................................ 27

4.1 Perhitungan Range .......................................................................... 27

4.2 Deviasi Kuartil ................................................................................ 27

4.3 Deviasi Rata-rata ............................................................................ 27

Bab 5 Pengukuran Kemencengan .................................................................. 28

5.1 SK Karl Pearson ............................................................................. 28

5.2 SK Bowley ...................................................................................... 28

Bab 6 Penutup ................................................................................................ 29

6.1 Kesimpulan ..................................................................................... 29

6.2 Saran ............................................................................................... 29

Daftar Pustaka ................................................................................................ 30

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Definisi statistika menurut para ahli atau Pengertian statistika menurut para ahli
– Statistik berasal dari kata state yang artinya negara. Dalam pengertian yang paling
sederhana statistik artinya data. Dalam pengertian yang lebih luas, statistik dapat
diartikan sebagai kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang
disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan
(berkaitan) dengan suatu masalah tertentu.
Dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini,
bahwa ilmu statistika telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan
manusia. Hampir semua kebijakan 4ertic dan keputusan-keputusan yang diambil
oleh pakar ilmu pegetahuan atau para eksekutif (dalam ruang lingkup ilmu mereka)
didasarkan dengan metode statistika serta hasil analisis dan interpretasi data, baik
secara kuantitatif maupun kualitatif.Salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan
hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai
dengan tujuan yang diinginkan dinamakan Penyajian Data.Data yang disajikan
harus sederhana dan jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan
agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan untuk
selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain-lain. Pengambilan data
dilakukan di perguruan tinggi universitas islam nusantara mengetahuai skor teofl
dosen di kampus tersebut.

1.2 Tujuan

Tujuan penulisan ini sebagai berikut :


1. Mengasah kemampuan penulis secara akademik untuk membahas tentang
Statistika.
2. Untuk menambah wawasan atau pemahaman terhadap Statistika.
3. Untuk Mengetahui Skor TEOFL Staf Pengajar di Perguruan Tinggi Swasta

4
BAB 2
DATA

2.1 Penyajian Data

DATA KUANTITATIF SKOR TEOFL PERGURUAN TINGGI DI


UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

302 304 305 306 307 308 309 310 311 313
314 314 315 316 317 318 318 319 320 320
321 323 324 325 326 327 333 340 341 341
342 343 345 346 347 347 348 349 350 351
352 353 354 355 356 357 358 359 360 361
362 363 363 364 365 366 367 368 369 380
381 382 383 384 385 386 387 389 390 390
391 392 393 394 395 396 397 398 400 402
435 440 442 442 444 447 447 456 457 467
480 480 489 490 490 492 492 493 494 500
502 510 515 517 518 520 523 525 560 567
570 571 572 573 575 577 578 579 580 582
584 593 593 596 598 599 600 600 600 600

2.1.1 Jumlah Kelas Dan Interval

a. N (Kelas) = 1 + 3,322 Log n

= 1 + 3,322 Log 130

= 8,0225 ~ 8

b. Interval

Nilai Terbesar−Nilai Terkecil


Ci =
N

5
600−302
=
8

298
= = 37,25 ~ 37
8

Tabel Distribusi Frekuensi


no kelas frekue Frekuensi Nilai Tepi Tepi
nsi komulatif Tengah Bawah Atas
1 302- 338 27 27 330,5 303,5 338,5
2 339 – 375 31 58 360,5 338,5 375,5
3 376–412 21 79 390 375,5 412,5
4 413–449 6 85 425,5 412,5 449,5
5 450–486 6 91 449,5 449,5 486,5
6 487– 523 15 106 486,5 486,5 523,5
7 524–560 2 108 523,5 523,5 560,5
8 561-600 22 130 560,5 560,5 600,5
Jumlah 130

6
2.2 Diagram Histogram

31

27
Frekuensi

22
21

15

6 6
2
338.5 375.5 412.5 449.5 486.5 523.5 560.5 600.5
Tepi Kelas

Histogram adalah Grafik yang berisi ringkasan dari sebaran (7ertical atau variasi)
suatu data. Histogram adalah grafik batang yang menampilkan frekuensi
data. Penggunaan grafik Histogram telah diaplikasikan secara luas dalam ilmu
statistik. Jumlah titik data yang terletak dalam rentang nilai (kelas) menjadi sangat
mudah diinterpretasikan dengan menggunakan histogram. Frekuensi data pada
masing-masing kelas digambarkan dengan menggunakan sebuah grafik batang atau
kolom. Dengan histogram, orang-orang dapat lebih mudah melihat pola yang sulit
dideteksi dalam suatu table sederhana. Grafik pada histogram dibangun
berdasarkan satu kelas interval atau titik midpoint pada sumbu 7ertical7l dan berupa
frekuensi absolut (misalnya dalam bentuk angka 10, 20, 30 dst), frekuensi 7ertical
atau persentase (10%, 20%, 30% dst) pada sumbu 7ertical. Artinya angka pada
sumbu vertical menunjukkan banyaknya hasil observasi tiap-tiap kelas. Satu kelas
interval adalah jenis kategori; interval kelas dapat mewakili satu nilai dalam
distribusi frekuensi atau sekelompok nilai dalam sebuah distribusi frekuensi.

7
2.3 Diagram Polygon

35

30

25
Frekuensi

20

15

10

0
330.5 360.5 390.5 425.5 460.5 500.5 536.5 580.5
Nilai Tengah

Poligon merupakan bentuk datar yang terdiri dari garis lurus yang bergabung untuk
membentuk rantai tertutup atau sirkuit. Poligon adalah dinamakan sesuai dengan
jumlah tepi, bergabung satu dengan awalan angka dalam bahasa Yunani dengan
akhiran-gon. Contoh pentagon, dodekagon. Segitiga, sisi empat, dan nonagon
adalah pengecualian-pengecualian. Untuk nomor-nomor lebih besar, ahli
matematika menulis angka sendiri, contoh 17-gon. Satu variabel dapat juga
digunakan, biasanya n-gon.

8
2.4 Pie Diagram (%)

LK1 = 27/130 x 100% = 20,7%

LK2 = 31/130 x 100% = 23,8%

LK3 = 21/130 x 100% = 16,5%

LK4 = 6/130 x 100% = 4,61%

LK5 = 6/130 x 100% = 4,61%

LK6 = 15/130 x 100% = 11,5%

LK7 = 2/130 x 100% = 1,53%

LK8= 22/130 x 100%=16,9%

Pie Diagram (%)

2%
22%
2%

10%

13% 16%
20%

17%

9
2.5 Pie Diagram (°)

LK1 = 27/130 x 360o=74,7 °

LK2 = 31/130 x 360o= 85,8°

LK3 = 21/130 x 360o= 58,1°

LK4 = 6/130 x 360o= 16,6°

LK5 = 6/130 x 360o= 16,6°

LK6 = 15/130 x 360o= 41,5°

LK7 = 2/130 x 360o= 5,58°

LK8=22/130 x360=60,9

Pie Diagram (°)

68 74°

41°

17° 85°
17°

58°

10
Tabel Rangkuman Pie Diagram
Frekuensi Pie Diagram (°) Pie Diagaram (%)
27 74,7° 20,7%
31 85,8° 23,8%
21 58,1° 16,15%
6 16,6° 4,61%
6 16,6° 4,61%
15 41,5° 11,5%
2 5,58° 1,53%
22 60,9 16,9%

Tabel Distribusi Frekuensi5


No Kelas Frekuensi Frekuensi Nilai f.x
Komulatif Tengah

1 30 2– 338 27 27 330,5 8.923


2 339 – 375 31 58 360,5 11.175
3 376–412 21 79 390,5 8.200
4 413–449 6 85 425,5 2.553
5 450–486 6 91 460,5 2.760
6 487–523 15 106 500,5 7.507
7 524–560 2 108 536,5 1.073
8 561-600 22 130 580,5 12.771

Jumlah 130 54.962

11
BAB 3
PENGUKURAN NILAI SENTRAL

3.1 Mean
Mean adalah teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-
rata dari kelompok tersebut. Rata-Rata (mean) ini didapat dengan menjumlahkan
data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu
yang ada pada kelompok tersebut.

fx
Me = ∑
𝑛
54.962
= = 422,7
130

3.2 Median

Median adalah nilai yang letaknya di tengah dari data yang telah
diurutkan dari nilai terkecil sampai terbesar. Jika banyak data ganjil maka Me
adalah data yang terletak tepat yang ditengah setelah diurutkan · Jika banyak data
genap maka Me adalah ratarata dari dua data yang terletak di tengah setelah
diurutkan.

N⁄
2−𝑓𝑘
Me = lmd + [ 𝑓𝑚𝑑 𝑥 𝐶𝑖]

130
−58
2
= 375,5 + [ 𝑥 37]
31

= 383,8

3.3 Modus

Modus adalah data yang paling sering muncul atau yang memiliki frekuensi
terbanyak.

12
𝑑1
Mo = lmd + [ 𝑥 𝐶𝑖]
𝑑1+𝑑2
10
= 375,5 + [ 𝑥 37]
10+15
= 390,3

Tabel Rangkuman Mean, Median, Modus


Nilai Kelas
Mean 422,7 413 – 449
Median 383,8 376 – 412
Modus 390,3 376– 412

3.4 Perhitungan Kuartil

Kuartil adalah bilangan yang digunakan untuk membagi sekumpulan data


menjadi empat bagian (sama banyak), atau perempat.

N⁄
4−𝑓𝑘
a. Q₁ = LQ₁+ [ 𝑥 𝐶𝑖]
FQ₁

32,5−27
= 338,5 + [ 𝑥 37]
21

= 348,19

1
( )𝑛−𝑓𝑘
2
b. Q₂ = LQ₂+ [ 𝑥 𝐶𝑖]
FQ₂

65−58
= 375,5 + [ 𝑥 37]
21

= 387,5

13
3
( ) 𝑛−𝑓𝑘
4
c. Q₃ = LQ₃+ [ 𝑥 𝐶𝑖]
FQ₃

97,5− 91
= 58,5 + [ 𝑥 37]
6

= 526,58

3.5 Garis Data Kuartil

Data dibawah Q2 Q2 Data diatas Q2

Q1(348,19) Q2(387,5) Q3(526,58)

Tabel Rangkuman Kuartil


No Kelas Kuartil
1 339 – 375 LQ₁ 348,19
2 376– 412 LQ₂ 387,5
3 524- 560 LQ₃ 526,58
Jumlah

3.6 Perhitungan Desil


Desil adalah merupakan bilangan yang difungsikan sebagai ukuran
pemusatan data menjadi 10 bagian yang sama.
1
130 − 0
10
D1 = 303,5 + [
27
] 37 2
130 − 0
10
D2 = 303,5 + [
27
] 37
= 17,81

14
= 339,5 6
130 − 79
10
D6 =375,5 + [
21
] 37
3
130 − 27 = 377,26
10
D3 = 338,5 + [
31
] 37

= 352,82 7
130 − 79
10
D7 = 375,5 + [
21
] 37
4
130 − 27 = 396,64
10
D4 = 338,5+ [
31
] 37

= 368,33 8
130 − 100
10
D8 = 375,5 + [
6
] 37
5
130 − 58 = 400,16
10
D5 = 375,5 + [
21
] 37

= 387,83 9
130 − 100
10
D9 = 412,5 + [
6
] 37

= 517,21

Tabel Rangkuman Desil


No Kelas Desil
1 302 – 338 17,81
2 302 – 338 339,5
3 376 – 412 352,82
4 376 – 412 368,33
5 376 – 412 387,83
6 376– 412 377,26
7 376 – 412 396,64
8 376 – 412 400,16
9 487– 523 517,21
Jumlah

3.7 Perhitungan Persentil

15
Persentil, pembagian data menjadi 100 sama banyak, sehingga terdapat 99
buah nilai persentil.
1 8
130 − 0 130 − 0
100 100
P1 = 303,5 + [
27
] 37 P8 = 303,5 + [
27
] 37

= 305,28 = 317,75

2 9
130 − 0 130 − 0
100 100
P2 = 303,5 + [
27
] 37 P9 = 303,5 + [
27
] 37

=307,06 = 319,53

3 10
130 − 0 130 − 0
100 100
P3 = 303,5 + [
27
] 37 P10 = 303,5 + [
27
] 37

= 308,84 = 321,31

4 11
130 − 0 130 − 0
100 100
P4 = 303,5 + [
27
] 37 P11 = 303,5 + [
27
] 37

= 50,05 = 323,09

5 12
130 − 0 130 − 0
100 100
P5 = 303,5 + [
27
] 37 P12 = 303,5 + [
27
] 37

= 312,4 = 324,87
6
130 − 0
100
P6 = 303,5 + [
27
] 37 13
130 − 0
100
P13 = 303,5 + [
27
] 37
= 314,18
= 326,65
7
130 − 0
100
P7 = 303,5 + [
27
] 37
13
= 315,97 130 − 0
100
P14 = 303,5 + [
27
] 37

= 328,44

16
= 340,40
15
130 − 0
100
P15 = 303,5 + [
27
] 37 23
130 − 27
100
P23 = 338,5 + [
31
] 37
= 330,22
= 341,96
16
130 − 0
100
P16 = 303,5 + [
27
] 37 24
130 − 27
100
P24 = 338,5 + [
31
] 37
= 332
= 341,51
17
130 − 0
100
P17 =303,5 + [
27
] 37 25
130 − 27
100
P25 = 338,5 + [
31
] 37
= 333,78
18 = 345,06
130 − 0
100
P18 = 303,5 + [
27
] 37
26
= 335,78 130 − 27
100
P26 =338,5 + [
31
] 37

19 = 346,61
130 − 0
100
P19 = 303,5 + [
27
] 37
27
= 337,34 130 − 27
100
P27 =338,5 + [
31
] 37

20 = 348,16
130 − 0
100
P20 = 303,5 + [
27
] 37
28
= 339,12 130 − 28
100
P28 = 338,5 + [
31
] 37

21 = 349,71
130 − 27
100
P21 = 338,5 + [
31
] 37
29
= 338,85 130 − 27
100
P29 =338,5 + [
31
] 37
22
130 − 27
100
P22= 338,5 + [
31
] 37
= 351,27

17
30 37
130 − 27 130 − 27
100 100
P30 =338,5 + [
31
] 37 P37 =338,5 + [
31
] 37

= 352,82 = 363,68

31 38
130 − 28 130 − 27
100 100
P31 =338,5 + [
31
] 37 P38 =338,5 + [
31
] 37

= 354,37 = 365,23

32 39
130 − 27 130 − 27
100 100
P32 =338,5 + [
31
] 37 P39 =338,5 + [
31
] 37

= 355,92 = 366,78

33 40
130 − 27 130 − 27
100 100
P33 =338,5 + [
31
] 37 P40 =338,5 + [
31
] 37

= 407,47 = 368,33

34 41
130 − 27 130 − 58
100 100
P34 =338,5 + [
31
] 37 P41 = 375,5 + [
21
] 37

= 359,02 = 383,78

35 42
130 − 27 130 − 58
100 100
P35 =338,5 + [
31
] 37 P42 = 375,5 + [
21
] 37

= 360,58 = 381,49

36 43
130 − 27 130 − 58
100 100
P36 =338,5 + [
31
] 37 P43 =375,5 + [
21
] 37

= 362,13 = 379,2

18
44 = 390,12
130 − 58
100
P44 = 375,5 + [
21
] 37
52
= 376,9 130 − 58
100
P52 = 375,5 + [
21
] 37
45
130 −58
100
P45 = 375,5 + [
21
] 37
= 392,41

= 376,38
53
130 − 58
100
P53 = 375,5 + [
21
] 37
46
130 − 58
100
P46 = 375,5 + [
21
] 37
= 394,7

= 378,67
54
130 − 58
100
P54 = 375,5 + [
21
] 37
47
130 − 58
100
P47 = 375,5 + [
21
] 37
= 336,99

= 380,96
55
130 − 58
100
P55 = 375,5 + [
21
] 37
48
130 − 58
100
P48 =375,5 + [
21
] 37
= 399,28

= 383,25
56
130 − 58
100
P56 = 375,5 + [
21
] 37
49
130 − 58
100
P49 =375,5 + [
21
] 37
= 339,28

= 385,54
57
130 − 79
100
P57 =412,5 + [
21
] 37
50
130 − 58
100
P50 = 375,5 + [
21
] 37
= 421,13

= 387,83
58
130 − 79
100
P58 = 412,5 + [
21
] 37
51
130 − 58
100
P51 = 375,5 + [
21
] 37
= 418,84

19
59 = 424,48
130 − 79
100
P59 =412,5 + [
21
] 37
67
= 416,55 130 − 79
100
P67 = 58,5 + [
21
] 37

60 = 426,77
130 − 79
100
P60 =412,5 + [
21
] 37 68
130 − 79
100
P68 =412,5 + [
21
] 37
= 414,26
= 429,06
61
130 − 79
100
P61 = 412,5 + [
21
] 37 69
130 − 79
100
P69 =412,5 + [
21
] 37
= 413,02
=431,35
62 70
130 − 79 130 − 79
100 100
P62 = 412,5 + [
21
] 37 P70 =412,5 + [
21
] 37

= 415,31 = 433,64
71
130 − 79
100
63
P71 =412,5 + [
21
] 37
130 − 79
100
P63 = 412,5 + [
21
] 37
=435,93
= 417,6
72
130 − 79
100
64
P72 =412,5 + [
21
] 37
130 − 79
100
P64 =412,5 + [
23
] 37
= 438,22
= 419,9
73
130 − 79
100
65
P73 = 412,5 + [
21
] 37
130 − 79
100
P65 =412,5 + [
21
] 37
= 440,51
= 422,19
66 71
130 − 79 130 − 79
100 100
P66 =412,5 + [
21
] 37 P74 = 58,5 + [
21
] 37

20
= 442,8 82
130 − 106
100
P82 = 486,5 + [
6
] 37
75
130 − 79 = 490,21
100
P75 =412,5 + [
21
] 37

= 445,09 83
130 − 106
100
76
P83 =486,5 + [
6
] 37
130 − 79
100
P76 = 412,5 + [
21
] 37
=498,21
= 447,38
84
130 − 106
100
77
P84 =486,5 + [
6
] 37
130 − 100
100
P77 =449,5 + [
6
] 37
= 506,23
= 450,11
85
130 − 106
100
78
P85 =486,5 + [
6
] 37
130 −100
100
P78 = 449,5 + [
6
] 37
= 514,25
= 458,13
86
130 − 106
100
79
P86 = 486,5 + [
6
] 37
130 − 100
100
P79 = 449,5 + [
6
] 37
= 522,26
= 466,15
80 87
130 − 100 130 − 112
100 100
P80 = 449,5 + [
6
] 37 P87 =523,5 + [
15
] 37

= 474,16 = 526,23

81 88
130 − 100 130 − 112
100 100
P81 =449,5 + [
6
] 37 P88 =523,5 + [
15
] 37

= 482,18 = 529,62

21
89 95
130 − 112 130 − 112
100 100
P89 =523,5 + [
15
] 37 P95 =523,5 + [
15
] 37

= 532,62 = 551,86

90 96
130 − 112 130 − 112
100 100
P90 =523,5 + [
15
] 37 P96 =523,5 + [
15
] 37

= 535,83 = 555,07

91 97
130 − 112 130 − 112
100 100
P91 =523,5 + [
15
] 37 P97 =523,5 + [
15
] 37

= 538,3 = 558,28

92 98
130 − 112 130 − 112
100 100
P92 =523,5 + [
15
] 37 P98 =523,5 + [
15
] 37

= 540,76 = 561,48

93 99
130 − 97 130 − 112
100 100
P93 =523,5 + [
13
] 37 P99 =523,5 + [
15
] 37

= 543,23 = 564,69

94
130 − 97
100
P94 =523,5 + [
13
] 37

= 548,66

22
Tabel Rangkuman Persentil
No Kelas Persentil
1 302-338 305,28
2 302-338 307,06
3 302-338 308,84
4 302-338 310,62
5 302-338 312,4
6 302-338 314,18
7 302-338 315,97
8 302-338 317,75
9 302-338 319,53
10 302-338 321.31
11 302-338 323,09
12 302-338 324,87
13 302-338 326,65
14 302-338 328,22
15 302-338 330,22
16 302-338 332
17 302-338 333,78
18 302-338 335,56
19 302-338 337,34
20 302-338 339,12
21 338-375 338,85
22 338-375 340,40
23 338-375 341,96
24 338-375 341,51
25 338-375 345,06
26 338-375 346,61
27 338-375 348,71
28 338-375 349,71

23
29 338-375 351,27
30 338-375 352,82
31 338-375 354,37
32 338-375 355,92
33 338-375 407,47
34 338-375 359,02
35 338-375 360,58
36 338-375 362,13
37 338-375 363,68
38 338-375 365,23
39 338-375 366,78
40 338-375 368,33
41 376-412 383,78
42 376-412 381,49
43 376-412 379,2
44 376-412 376,9
45 376-412 376,38
46 376-412 378,67
47 376-412 380,96
48 376-412 383,25
49 376-412 385,54
50 376-412 387,83
51 376-412 390,12
52 376-412 392,41
53 376-412 394,7
54 376-412 396,99
55 376-412 399,28
56 376-412 399,28
57 413–449 421,13
58 413–449 418,84

24
59 413–449 416,55
60 413–449 414,26
61 413–449 413,02
62 413–449 415,31
63 413–449 417,6
64 413–449 419,9
65 413–449 422,19
66 413–449 424,48
67 413–449 426,77
68 413–449 429,06
69 413–449 413,35
70 413–449 433,64
71 413–449 435,93
72 413–449 438,22
73 413–449 440,51
74 413–449 442,8
75 413–449 445,09
76 413–449 447,38
77 450-486 450,11
78 450-486 458,13
79 450-486 466,15
80 450-486 474,16
81 450-486 482,18
82 487– 523 490,21
83 487– 523 498,21
84 487– 523 506,23
85 487– 523 514,25
86 487– 523 522,26
87 524– 560 526,23
88 524 – 560 529,42

25
89 524– 560 532,62
90 524– 560 535,83
91 524– 560 535,83
92 524– 560 540,76
93 524– 560 543,23
94 524– 560 548,66
95 524– 560 551,86
96 524– 560 555,07
97 524– 560 558,28
98 524– 560 561,48
99 524– 560 564,69
Jumlah 38.677,03

3.8 Hubungan Antara Mean, Median, Modus

Nilai Mean : 422,7

Nilai Median : 383,8

Nilai Modus : 390,3

Berdasarkan perhitungan hasil nilai diatas maka inilah kurva hubungannya

26
Ket : Kurva menceng ke kanan karena nilai mean lebih besar dibandingkan nilai
median, dan nilai median lebih besar dibandingkan nilai modus.

27
BAB 4
PENGUKURAN DISPERSI

4.1 Perhitungan Range

Dalam sekelompok data kuantitatif akan terdapat data dengan nilai terbesar
dan data dengan nilai terkecil. Rentang (range) atau disebut juga dengan jangkauan
adalah selisih antara data dengan nilai yang terbesar dengan data denga nilai yang
terkecil tersebut.

Range = kelas terbesar – kelas terkecil

= 302 – 561

= 256

4.2 Deviasi Kuartil

Q₃−Q₁
DK =
2

526,58−348,19
=
2

= 89,195

4.3 Deviasi Rata – rata


Deviasi Rata-Rata ( Mean Deviation/Average Deviation) adalah rata-rata
hitung dari nilai mutlak deviasi antara nilai data pengamatan dengan rata-rata
hitungnya.
∑𝑘𝑖=1 𝑓𝑖𝑥𝑖
𝑥= 𝑘
∑𝑖=1 𝑓𝑖

54.962
x= 130

x = 422,7

28
BAB 5
PENGUKURAN KEMENCENGAN

5.1 SK Karl Pearson


Koefisien Karl Pearson adalah nilai selisih rata-rata dengan modus dibagi
simpangan baku.

(𝑋̅− 𝑀𝑜)
SK =
𝑆

422,7−390,3
=
95,31

= 0,33 (Menceng ke kanan)

5.2 SK Bowley
Koefisien Bowley adalah metode yang berdasarkan pada hubungan
kuartil-kuartil (Q1, Q2, dan Q3) dari semua distribusi.

(𝑄3−𝑄2)− (𝑄2−𝑄1)
SB =
(𝑄3 –𝑄1)

(526,58 −387,5)− (387,5−348,19


=
(526,58−348,19)

139,08−39,31
= 178,39

= -0,55

29
BAB 6
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

1. Dari 130 Dosen Universitas Islam Nusantara Memiliki Nilai TEOFL


Yang Berbeda –beda

2. Perhitungan menggunakan software akan lebih memudahkan peniliti


dalam waktu singkat, dan jika dengan cara manual akan lebih menyita
waktu tetapi lebih kreatif karena hasil pemikiran sendiri.

3. Perhitungan dengan menggunakan Microsoft Excel 2010 dapat dengan


mudah mendapatkan hasil pengukuran nilai sentral, pengukuran disperse,
dan pengukuran kemencengan.

6.2 Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.

30
DAFTAR PUSTAKA

http://newlaporanstatistik.blogspot.com/2015/09/laporan-statistik-teknik-
industri.html

https://bellashabrina.wordpress.com/2013/10/06/ukuran-penyebaran-
range-deviasi-rata-rata-varians-dan-standar-deviasi/

https://idschool.net/sma/rumus-kuartil-desil-dan-persentil/

http://ikarokhmasari3.blogspot.com/2014/04/momen-kemiringan-dan-
kurtosis_16.html

http://tuman-95.blogspot.com/2014/05/pengertian-mean-median-dan-
modus.html

https://rumusrumus.com/persentil-kuartil-desil-contoh-soal/

31

Anda mungkin juga menyukai