DISUSUN OLEH:
FAKULTAS HUKUM
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hukum adat merupakan salah satu hukum yang masih berlaku di dalam
masyarakat di Indonesia. Keberlakuan hukum adat dibuktikan dengan adanya
peradilan-peradilan adat serta perangkat-perangkat hukum adat yang masih
dipertahankan oleh masyarakat hukum adat di Indonesia untuk menyelesaikan
berbagai sengketa dan delik yang tidak dapat ditangani oleh lembaga kepolisian,
pengadilan, serta lembaga pemasyarakatan. Hukum adat tetap dipertahankan hingga
saat ini oleh masyarakat hukum adat sebab mereka percaya bahwa putusan yang
dikeluarkan melalui peradilan adat terhadap suatu delik yang diadili melaluinya dapat
memberikan kepuasan akan rasa keadilan, serta kembalinya keseimbangan dalam
kehidupan masyarakat adat atas kegoncangan spiritual yang terjadi atas berlakunya
delik adat tersebut.
UUD 1945 dengan tegas mengakui keberadaan masyarakat hukum adat beserta
hak-hak tradisionalnya sebagaimana disebutkan pada Pasal 18B ayat (2) UUD 1945
yang berbunyi: “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat
hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang
diatur dalam Undang-Undang.” Undang-Undang Republik Indonesia nomor 39 tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia sebagai sumber hukum juga mengakui eksistensi
hukum adat sebagai salah satu bentuk hukum yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat, yaitu dalam pasal 6 ayat (1) Undang-Undang tersebut yang
menentukan: “Dalam rangka penegakan hak asasi manusia, perbedaan dan kebutuhan
dalam Masyarakat Hukum Adat harus diperhatikan dan dilindungi oleh hukum,
masyarakat dan pemerintah.”
B. TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
Pertama, untuk kepentingan ilmu pengetahuan hukum adat itu sendiri. Karena
pesatnya perkembangan, perubahan masyarakat dan kemajuan ilmu dan teknologi,
maka terjdadi perubahan-perubahan hukum adat yang berlaku dalam masyarakat. Di
zaman Hindia Belanda penelitian hukum adat dilakukan untuk kepentingan
pemerintahan kolonial, maka sekarang penelitian dilakukan untuk kepentingan
pemerintahan nasional.
B. METODE PENELITIAN
Menurut Soerjono Soekanto, metode adalah cara kerja, tata kerja, untuk dapat
memahami objek yang menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan,
sedangkan teknik adalah alat-alatnya termasuk cara bagaimana alat-alat tersebut
dipergunakan di dalam penelitian.
Judul (atau title, topik) adalah refleksi dari masalah, yang merupakan gambaran
singkat (abstraksi) dari masalah pokok yang diteliti. Sedangkan masalah, adalah
persoalan yang akan diteliti (dilaporkan, dibicarakan) dan dianalisis (dibahas,
dijelaskan), sehingga dapat dimengerti. Contoh judul:
Ruang lingkup masalah yang dimaksud batas bidang yang akan diteliti, agar yang
menjadi objek (sasaran) penelitian itu tidak simpang siur. Batas ruang lingkup
masalah misalkan batas teori, yaitu batas dari pengertian yang telah membuka dalam
ilmu pengetahuan yang akan digunakan dalam penelitian.
Teori adalah suatu pengertian atau gagasan dari para pakar ilmiah yang telah
membaku dan didapat dari bahan kepustakaan. Sedangkan konsepsi adalah
gagasan-gagasan yang ditemukan sendiri atau berasal dari orang lain yang
dirumuskan pengertiannya.
e. Metode Pengamatan
f. Metode Wawancara
g. Metode Analisis
Analisis dapat dilakukan dengan cara kualitatif dan kuantitatif. Cara kualitatif
adalah penjelasan atau penafsiran menurut keadaan yang diteliti. Cara ini digunakan
untuk penelitian yang sederhana di dalam batas ruang lingkup teori dan lokasi yang
kecil. Sedangkan untuk penelitian yang ruang lingkup lokasinya luas dengan populasi
yang banyak sehingga responden yang diwawancara dalam jumlah yang banyak,
maka analisis yang digunakan adalah secara kualitatif dan kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA