Anda di halaman 1dari 5

METODOLOGI PENELITIAN HUKUM TENTANG:

PENELITIAN NON DOKTRINAL


DOSEN PEMBIMBING: RIZKY FIRMAN NUGRAHA, SH
Oleh kelompok :
Hanifa cahyani 1613010084
Rhifanda permana 2013010083
Ismail Irsan 2013010087
Taris Pratama 2013010090
Fakhrur Rozzi.R 2013010107
Matharal ulum 2013010142
A. Pengertian
Pengertian penelitian hukum non doktrinal adalah penelitian hukum yang menggunakan metode yang
diambil dari berbagai disiplin lain untuk menghasilkan data empiris guna menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian yang berbasis pada permasalahan, kebijaksanaan atau reformasi hukum. Yaitu suatu penelitian
yang bersumber dari undang-undang atau peraturan hukum yang berlaku serta doktrin- doktrin.
Oleh karena itu hukum tidak bisa dipelajari hanya melalui serangkaian Undang-undang (law in books)
semata, tetapi juga harus dikaji bagaimana kerja hukum dalam praktek (law in action), latar belakang
sejarahnya, hubungannya dengan jiwa masyarakat/bangsa, dan sebagainya. Apalagi sebagaimana disinyalir
oleh Hans Kelsen16 bahwa hukum dalam Undang-undang sering tidak sama dengan hukum dalam praktek,
bahkan bertolak belakang.
B. Objek kajian
Objek kajian penelitian non doktrinal adalah fakta sosial. Penelitian lapangan ini bertujuan untuk
mempelajari secara intensif latarbelakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial,
individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.
Pangkal tolak penelitian atau kajian ilmu hukumnya adalah fenomena hukum masyarakat atau fakta
sosial yang terdapat dalam masyarakat serta penelitian ilmu hukum ini lebih menekankan pada segi
observasinya.
C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian hukum empiris, teknik pengumpulan data terdapat 3 (tiga) teknik yang dapat digunakan, baik gunakan secara
sendiri-sendiri maupun digunakan secara bersama-sama sekaligus. Kedua teknik tersebut adalah melalui:
1. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan
dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya. Wawancara dilakukan
dengan cara penyampaian sejumlah pertanyaan dari pewawancara kepada narasumber, wawancara dilakukan dalam rangka
mengumpulkan data premier melalui para Responden.
2. Angket atau kuisioner
Angket (kuesioner) adalah sebuah cara atau teknik yangdigunakan seorang peneliti untuk mengumpulkan data dengan
menyebarkan sejumlah lembar kertas yang berisi pertanyaan- pertanyaan yang harus dijawab oleh para responden, penyebaran
angket dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dan detail
3. Observasi
adalah teknik pengumpulan data yang dilakukaan melalui sesuatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan
terhadap keadaan atau prilaku objek sasaran.
D. Ciri-ciri
Dalam penelitian hukum empiris terdapat beberapa ciri sebagai berikut:

1. Terdapat kerangka teori, yakni menggunakan teori sosial mengenai hukum atau teori hukum sosiologis
2. Terdapat penggunaan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari kehidupan
masyarakat, misalnya melalui wawancara, observasi atau penggunaan kuesioner.
3. Biasanya menggunakan bentuk analisis kuantitatis yang mana kesimpulannya dituangkan dalam bentuk
angka.

Anda mungkin juga menyukai