Anda di halaman 1dari 127

LULUS SKU

Penegak
Bantara

Oleh
Dinar Herindo Harya

“Proyek Pengembangan Buku Teks bagi Pramuka Penegak untuk lulus SKU
Pramuka Penegak Bantara”
Dilarang Keras!

Dilarang keras mengutip, menjiplak, memperbanyak, atau memfotokopi baik


sebagian atau seluruh isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa mendapat
izin tertulis dari penulis.
“Ikhlas Bhakti Bina Bangsa, Berbudi Bawa Laksana”

Menjadikan Kepramukaan sebagai Garda Terdepan dalam Pembentukan Moral dan


Karakter Pemuda Pemudi Indonesia Generasi Penerus Bangsa di dalam
Perkembangan Iptek Era Global

“Kepramukaan itu bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun, bukan
pula merupakan kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu buku.
Bukan! Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam
terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan
pengembaraan bagaikan kakak-beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan,
keterampilan dan kesediaan untuk memberi pertolongan bagi yang
membutuhkannya – Lord Baden Powell of Gilwell”

Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan!


Tri Satya

”Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan


kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, mengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup, dan ikut serta
membangun masyarakat, serta menepati Dasadarma”.

Dasadarma

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin,terampil, dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin, berani, dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Pengantar Penulis
Salam Pramuka,
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 3, pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana
dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan
melalui kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan salah satu kegiatan dalam
program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan
perkembangan peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai
moral dan sikap, kemampuan, dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam
kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan mengembangkan
kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta
menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga
memberikan manfaat sosial yang besar.
Program ekstrakurikuler wajib yang terdapat dalam kurikulum adalah
Kepramukaan. Berdasarkan Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum Lampiran III tentang Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler
bagian definisi operasional, “ekstrakurikuler wajib merupakan program
ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi
peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut”.
Tujuan dari Gerakan Pramuka telah tercantum dalam Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka Pasal 4
sebagai berikut.
Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar
memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa
patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa,
dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan
membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan
Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.
Dapat dilihat relevansi antara tujuan pendidikan nasional dengan Gerakan
Pramuka sangatlah sesuai. Keduanya mempunyai persamaan dalam pembangunan
bangsa di bidang pendidikan yang mempunyai tujuan agar setiap peserta didik
mengembangkan potensinya, baik dalam segi spiritual, intelektual, dan fisik, serta
mempunyai rasa cinta terhadap tanah air. Oleh sebab itu, ditetapkanlah
Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai
Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan tersebut
mewajibkan pendidikan kepramukaan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran.
Implementasi tersebut dilaksanakan dengan menyesuaikan KD pada mata
pelajaran dengan kurikulum kepramukaan, yaitu Syarat Kecakapan Umum (SKU)
Pramuka Penegak untuk jenjang SMA.
Berdasarkan paparan tersebut, perlu adanya bahan ajar dan buku yang
sesuai dengan kebutuhan pramuka penegak dalam mencapai kelulusan sebagai
penegak bantara. Buku tersebut harus sesuai dengan “Panduan Penyelesaian
Syarat Kecakapan Umum Penegak” yang telah ditetapkan oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka dalam pengembangan aspek spiritual, emosional, sosial,
intelektual, dan fisik. Oleh karena itu, buku ini disusun untuk panduan pramuka
dalam melaksanakan kegiatan kepramukaan yang telah diprogram selama satu
tahun, dan materi-materi yang perlu dipahami dan didalami oleh pramuka
penegak.

Blitar, 1 Agustus 2018

Dinar Herindo Harya


Daftar Isi
Pengantar Penulis
Daftar Isi

Bab I
Pramuka Penegak

Bab II
Penegak Bantara
Kegiatan I
Kegiatan II
Kegiatan III
Kegiatan IV
Kegiatan V
Kegiatan VI
Kegiatan VII
Kegiatan VII
Kegiatan VIII
Kegiatan IX
Kegiatan X
Transkrip Kehadiran
Sertifikat Penegak Bantara
Transkrip Nilai SKU Penegak Bantara
Tentang Penulis
Daftar Rujukan
BUKU INI MILIK
NAMA :
AGAMA :
GUDEP NOMOR :
KWARRAN :
KWARCAB :
KWARDA :
ALAMAT GUDEP :
NAMA SEKOLAH :
ALAMAT :
NAMA ORANG TUA:
Bab l
Pramuka Penegak
Dalam teori perkembangan, siswa SMA berada pada periode remaja. Masa
remaja (adolescence) ialah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga
masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira-kira 10 hingga 12 tahun dan
berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun (Santrock, 2002:22). Masa remaja
bermula pada perubahan fisik yang cepat – pertambahan tinggi dan berat badan
yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual
seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya
suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat
menonjol; pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis; dan semakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga. Hurlock (1973:2) membagi perkembangan
remaja menjadi tiga tahapan, yaitu remaja awal (early adolescence), remaja madya
(average adolescence), dan remaja akhir (late adolescence).

A. Filosofi Pramuka Penegak


Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16–20
tahun. Secara umum usia tersebut disebut masa sosial (Kohnstam) atau disebut
juga masa remaja awal yaitu masa pencarian jati diri, memiliki semangat yang
kuat, suka berdebat, berkemauan kuat, relatif sulit dicegah kemauannya apabila
tidak melalui kesadaran rasional, ada kecenderungan agresif, dan sudah mengenal
cinta dengan lawan jenis (Kwarnas, 2011:55). Pada tahapan remaja madya, tugas
perkembangan yang utama adalah mencapai idealisme dan kemandirian,
kebebasan dari orang tua, memperluas hubungan dengan kelompok sebaya. Pada
tahapan ini, remaja mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan, belajar
menangani hubungan interaksi dengan lawan jenis (Anggadiredja, dkk. 2011:3).
Kegiatan golongan Pramuka Penegak disebut kegiatan bakti. Bagi seorang
Penggalang yang masuk Ambalan Penegak, berarti melanjutkan latihan yang telah
diterima ketika berada di golongan Siaga dan Penggalang. Ambalan Penegak
adalah tempat mempraktekkan dan menyempurnakan pendidikan dalam
Gerakan Pramuka. Bagi mereka yang belum pernah menajdi Pramuka dapat
diterima sebagai anggota Ambalan dengan melalui prosedur sebagai “tamu
ambalan” kemudian menjadi “anggota ambalan”. Kepenegakan adalah latihan ke
arah kemandirian dan tidak menjadi beban orang lain, persaudaraan bakti,
mendidik diri sendiri dengan menambah kecakapan sebagai bekal pengabdian dan
berguna bagi masyarakat, serta memilih cara hidup yang berpedoman Tri Satya
dan Dasadarma (Kwarnas, 2011:55).

B. Materi Dasar Pramuka Penegak


1. Ambalan Penegak
a) Ambalan adalah satuan kelompok Pramuka Penegak yang terdiri atas 12 – 32
anggota Pramuka Penegak. Kata “ambalan” berasal dari bahasa Jawa ambal-
ambalan, yakni kegiatan yang dilakukan terus menerus oleh sekelompok
orang. Ambalan Penegak mengandung pengertian kiasan dasar, yakni kegiatan
(bakti dan persaudaraan) yang terus menerus dilakukan dalam menegakkan
dan mengisi kemerdekaan bangsa. “Ambalan” atau “ambal” dalam bahasa
Lampung mengandung pengertian karpet indah yang paling lebar yang
digunakan untuk bermusyawarah. Karena itulah, ambalan juga mempunyai
konotasi lain, yaitu sebagai wadah berkumpul melakukan suatu musyawarah
sebelum melaksanakan kegiatan-kegiatan.
b) Nama kelompok Ambalan umumnya menggunakan nama pahlawan. Nama
ambalan juga dapat diambil dari nama-nama senajta tradisional, nama
kerajaan dalam pewayangan, atau nama cerita legenda. Pemilihan nama dipilih
sesuai dengan kesepakatan bersama sehingga nama tersebut memiliki makna,
kebanggaan, dan terbaik bagi seluruh anggota ambalan.
c) Ambalan dipimpin oleh seorang ketua yang disebut Pradana yang dipilih
berdasarkan musyawarah anggota ambalan.
d) Ambalan yang ideal memiliki markas Ambalan, yakni tempat di mana
Ambalan itu berkumpul. Markas ini biasanya diberi nama Sanggar. Setiap
Ambalan memiliki bendera Merah Putih, bendera Pramuka, bendera
Ambalan, bendera Organisasi Kepanduan Sedunia (WOSM), pusaka
Ambalan, sandi Ambalan, tiang bendera, tali-temali, peralatan tulis (kertas,
pensil, pulpen, mesin ketik, komputer, dan printer), peralatan memasak, serta
peralatan perkemahan dan berbagai peralatan gugusdepan.
2. Sangga Pramuka Penegak
a) Kelompok kecil dalam Ambalan Pengeak disebut Sangga yang beranggotakan
4 – 8 anggota Pramuka Penegak.
b) Kata “sangga” berarti penopang. Sangga di dalam Ambalan memberi
pengertian sebagai penopang kegiatan yang dilakukan secara terus menerus.
Sangga juga mempunyai arti sebagai rumah kecil (gubuk atau saung) tempat
merencanakan berbagai kegiatan. Nama sangga disusun sesuai dengan kiasan
dasar, yakni Sangga Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas, dan Pelaksana.
c) Setiap Sangga memiliki Pemimpin Sangga dan Wakil Pemimpin Sangga yang
dipilih berdasarkan hasil musyawarah anggota sangga tersebut.
3. Pembina dan Instruktur Pramuka Penegak
a) Setiap Ambalan dan Sangga Penegak idealnya memiliki Pembina. Sesuai
dengan metode satuan terpisah, maka Pembina Ambalan/Sangga putra harus
seorang pria dan Pembina Ambalan/Sangga putri harus seorang wanita.
Hubungan antara Pembina Ambalan/Sangga dengan anggota Sangga seperti
hubungan antara kakak dan adik. Sementara itu, hubungan Pembina Ambalan
dengan Pembina Sangga sama seperti hubungan pada anggota dewasa
Gerakan Pramuka lainnya, yaitu hubungan persaudaraan atau kekerabatan,
bukan hubungan antara atasan dan bawahan.
b) Ambalan yang menginginkan materi-materi sebagai bekal keterampilan dalam
hubungannya dengan life-skill, dapat mengundang instruktur yang ahli di
bidangnya.
4. Peminatan
Di dalam Gerakan Pramuka terdapat lembaga-lembaga yang dapat memberikan
pendidikan khusus yang menjurus kepada peminatan yang disebut dengan satuan
karya (Saka). Ada 8 Saka atau 8 peminatan dalam Gerakan Pramuka yakni:
(1) Saka Bahari – minat kebaharian (kelautan);
(2) Saka Bakti Husada – minat pelayanan kesehatan;
(3) Saka Bhayangkara – minat Kebhayangkaraan (hukum dan kemasyarakatan);
(4) Saka Dirgantara – minat kedirgantaraan (keangkasaan);
(5) Saka Kencana – minat keluarga berencana dan kependudukan;
(6) Saka Taruna Bumi – minat ketarunabumian (pertanian, perikanan, dan
peternakan);
(7) Saka Wana Bhakti – minat kehutanan;
(8) Saka Wira Kartika – minat Kewira Katikaan.

Keanggotaan dalam saka bersifat tidak permanen, oleh karena itu anggota Saka
dapat menjadi anggota beberapa Saka sesuai dengan minatnya, dan tidak
melepaskan diri dari keanggotaan gugusdepannya.
5. Dewan Penegak (Dewan Ambalan)
a) Untuk mengembangkan kepemimpinan dan mengikutsertakan dalam
pengambilan keputusan bagi Pramuka Penegak, dibentuk Dewan Ambalan
Penegak, disingkat Dewan Penegak yang dipimpin seorang ketua disebut
Pradana dengan susunan sebagai berikut:
1) seorang Ketua yang disebut Pradana;
2) seorang Pemangku Adat (penjaga kode etik ambalan), atau juru adat;
3) seorang Kerani;
4) seorang Bendahara, atau juru uang;
5) beberapa orang anggota.
b) Dewan tersebut dipilih dari para Pemimpin dan Wakil Pemimpin Sangga.
c) Pembina Pramuka Penegak dan Pembantu Pembina Pramuka Penegak tidak
masuk dalam Dewan Ambalan. Pembina Ambalan bertindak sebagai
penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing, dan mempunyai hak dalam
mengambil keputusan terakhir.
d) Dewan Penegak bertugas:
1) menyusun perencanaan, pemrograman, pelaksana program, dan
mengadakan penilaian atas pelaksanaan kegiatan;
2) menjalankan dan mengamalkan semua keputusan dewan;
3) mengadministrasikan semua kegiatan satuan;
4) keputusan dewan dibuat secara demokratis.
6. Dewan Kehormatan Penegak
a) Dewan Kehormatan Penegak adalah dewan yang dibentuk untuk
mendampingi Dewan Penegak yang anggotanya terdiri atas para anggota
Ambalan yang sudah dilantik, dan diketuai oleh Pemangku Adat.
b) Tugas Dewan Kehormatan adalah untuk menentukan:
1) pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasa dan tindakan atas pelanggaran
terhadap kode kehormatan;
2) peristiwa yang menyangkut kode kehormatan Pramuka Penegak;
3) rehabilitasi anggota Ambalan Penegak;
4) menjaga norma dan tata nilai Ambalan.
c) Pembina bertindak sebagai penasehat.
7. Kegiatan Penegak
a) Kegiatan Penegak adalah kegiatan yang berkarakter, dinamis, progresif,
menantang, bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya.
Kegiatan Penegak berasal dari Penegak, oleh Penegak, dan untuk Penegak,
walaupun tetap di dalam tanggung jawab Pembina Penegak.
b) Materi yang akan dilatihkan pada hakekatnya semua aspek hidup yang
muatannya nilai-nilai dan keterampilan. Materi dikemas sehingga memenuhi
4H sebagaimana yang dikemukakan oleh Baden Powell yakni: Health,
Happiness, Helpfulness, Handicraft. Materi latihan datang dari hasil rapat
Dewan Penegak, namun demikian Pembina sebagai konsultan dapat
menawarkan program-program baru yang lebih bermakna, menarik, dan
bermanfaat.
c) Proses penyampaian materi bagi Penegak adalah:
 Learning by doing (meliputi: learning to know, learning to do, dan
learning to live together).
 Learning to be (meliputi: learning by teaching; Learning to serve, Serving
to earn).
d) Di dalam latihan, dapat dilakukan pemenuhan/pengujian Syarat Kecakapan
Umum (SKU), Syarat Pramuka Garuda (SPG), dan Syarat Kecakapan Khsuus
(SKK). SKU dan SPG merupakan standar nilai-nilai dan keterampilan yang
dicapai oleh seorang Pramuka. Sedangkan SKK adalah standar kompetensi
Pramuka berdasarkan peminatannya, oleh karena itu tidak semua SKK yang
tersedia dianjurkan untuk dicapai. Hasil pendidikan dan pelatihan Pramuka
Penegak dilihat dari SKU – SPG yang dicapai dan SKK yang diraih. SKU
Penegak terdiri atas 2 tingkatan, yakni: Penegak Bantara dan Penegak
Laksana. Setelah menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Penegak Laksana,
seorang Penegak dapat menempuh Pramuka Garuda (SPG) yang dalam
Pramuka internasional disebut Eagle Scout. Di tingkat internasional ada
perkumpulan Pramuka yang telah mencapai Eagle Scout yang disebut ATAS
(Association of Top Achievement Scout).
e) Secara garis besar kegiatan Penegak dibagi menjadi kegiatan latihan rutin dan
kegiatan insidental.
Kegiatan Latihan Rutin
1) Mingguan
Kegiatan latihan bisa dimulai dengan:
- Upacara pembukaan latihan.
- Pemanasan dapat dilakukan dengan permainan ringan, ice breaking,
diskusi mengenai program Ambalan atau kegiatan bakti masyarakat,
atau sesuatu yang sifatnya menggembirakan tetapi tetap mengandung
pendidikan.
- Latihan inti, dapat diisi dengan hal-hal yang meliputi penanaman
nilai-nilai dan sekaligus keterampilan. Berbagai cara untuk menyajikan
nilai-nilai dan keterampilan yang dilakukan secara langsung (misalnya
keterampilan beternak ayam, beternak ikan hias, beternak lebah,
membuat vas bunga dari bambu, penyuluhan narkoba, penyuluhan
kependudukan kepada masyarakat, kegiatan bakti misal: latihan
memberi materi baris-berbaris ke satuan Penggalang), dsb.
- Latihan penutup, dapat diisi dengan permainan ringan, menyanyi, atau
pembulatan dari materi inti yang telah dilakukan.
- Upacara penutupan latihan. Pembina Upacara menyampaikan rasa
terima kasih dan titip salam pada keluarga adik-adik Penegak, tidak
lupa memberi motivasi kepada Penegak agar tetap menjadi warga
negara yang berkarakter.
2) Bulanan/dua bulanan/tiga bulanan/menurut kesepakatan.
Kegiatan ini bisa diselenggarakan atas dasar keputusan Dewan Penegak
dan Pembinanya. Jenis kegiatannya berbeda dengan kegiatan rutin
mingguan seperti menyelenggarakan bazar, pertunjukan kesenian,
kunjungan sosial, membantu kegiatan kelompok remaja putri di desa
seperti menjahit, memasak dll, hiking, rowing, climbing, mountainering,
jungle survival, orientering, swimming, kegiatan-kegiatan permainan high
element, dan low element, praktek pionering yang sebenarnya, first aids,
bakti masyarakat, berkemah.
3) Latihan Gabungan (Latgab).
Pada hakekatnya latihan gabungan ini adalah latihan bersama dengan
gugusdepan lain, sehingga terjadi pertukaran pengalaman antara sesama
Penegak, dan antara sesama Pembina. Materi kegiatannya sama dengan
kegiatan bulanan/dua bulanan/tiga bulanan/menurut kesepakatan.
4) Kegiatan Kwartir Cabang, Daerah, dan Nasional.
Jenis kegiatan kita kategorikan dalam kegiatan rutin, karena
diselenggarakan tahunan, dua tahunan, tiga tahunan, empat tahunan, atau
lima tahunan yang diputuskan dan diselenggarakan oleh Kwartirnya.
Misalnya kegiatan:
a) Gladian Pemimpin Satuan.
b) KIM (Kursus Instruktur Muda).
c) LPK (Latihan Pengembangan Kepemimpinan Penegak & Pandega).
d) KPDK (Kursus Pengelolaan Dewan Kerja).
e) Berbagai Kursus Keterampilan.
f) Berbagai jenis kursus kewirausahaan.
g) Mengerjakan berbagai proyek bakti.
h) Raimuna (Pertemuan Penegak & Pandega Puteri dan Putera).
i) Perkemahan Wirakarya (kemah bakti Penegak dan Pandega Puteri
Putera, mengerjakan proyek-proyek yang bermanfaat bagi
masyarakat).
j) Sidang Paripurna (untuk Dewan Kerja).
k) Muspanitera (Musyawarah Penegak dan Pandega Puteri-Putera).
l) Rover Moot seperti Raimuna di tingkat internasional.
5) Kegiatan Insidental
Kegiatan ini merupakan kegiatan partisipasi mengikuti kegiatan lembaga-
lembaga Pemerintah atau lembaga non-pemerintah. Misalnya mengikuti
pencanangan say no to drug yang diselenggarakan oleh BNN, atau
Departemen Kesehatan; kegiatan penghijauan yang dilakukan oleh
Departemen Pertanian, Kegiatan Imunisasi, Kegiatan bakti karena bencana
alam, dan sebagainya.
C. Upacara Penegak
Penegak dianggap sudah berani meluaskan sayapnya sendiri, membuka
lingkaran dunianya lebar-lebar serta mandiri. Maka bentuk upacara pembukaan
dan penutupan latihan Ambalan Penegak adalah berupa barisan yang terbuka dari
semua sudut, yakni bersaf satu lurus di mana pemimpin-pemimpin Ambalannya
berada di sebelah kanan. Pembina bisa berada di tengah-tengah lapangan upacara,
tetapi bisa berada di ujung barisan paling kanan. Filosofisnya adalah bahwa
Penegak sudah dibebaskan melihat dunia luar dan peran Pembina dalam membina
Penegak adalah memberi porsi lebih besar terhadap pemberian dorongan, motivasi
dan arahan (tut wuri handayani), dibandingkan dengan di tengah-tengah
menggerakkan (ing madya mangun karsa), dan di depan memberi keteladanan
(ing ngarsa sung tulada).
Proses pembentukan jiwa dan mental dalam dunia kepenegakan dilakukan
melalui Sandi Ambalan yang dibaca dan dihayati pada setiap upacara penutupan
latihan, serta perjalanan spiritual (hike) melalui renungan jiwa sebagai sarana
introspeksi dan retrospeksi seorang Penegak.

Upacara Pembukaan Latihan


1) Inspeksi kerapian setiap anggota Ambalan
2) Sangga Kerja menyiapkan persiapan upacara
3) Pradana memanggil peserta upacara
4) Pradana menyiapkan barisan
5) Pradana memeriksa barisan dan petugas
6) Laporan Pemimpin Sangga kepada Pradana
7) Pradana menjemput Pembina dan Pembina mengambil posisi di sebelah
kanan para Pemimpin Sangga (Pradana mengambil alih)
8) Penaikan bendera Cikal
9) Pengucapan Pancasila oleh Pradana
10) Pengucapan Dasa Darma Pramuka oleh petugas
11) Amanat dan doa
12) Upacara selesai
13) Masing-masing Pemimpin Sangga membubarkan barisan

Upacara Penutupan Latihan


1) Inspeksi kerapian setiap anggota Ambalan
2) Pradana memanggil peserta upacara
3) Pemimpin Sangga mengambil tempat di barisan sebelah kanan
4) Pradana menjemput Pembina Upacara
5) Petugas menurunkan bendera Cikal
6) Pembacaan Sandi Ambalan
7) Pengumuman
8) Pradana memimpin doa
9) Laporan Pradana kepada Pembina Penegak
10) Pradana membubarkan barisan
Siapa suruh ikut pramuka? Siapa suruh ikut pramuka?
Sendiri suka sendiri rasa,
Aduh sayang, aduh sayang, aduh sayang,
Aduh sayang, aduh sayang!
Siang malam tidur di tenda, Siang malam tidur di tenda!
Pakaian basah kering di raga,
Aduh sayang, aduh sayang, aduh sayang,
Aduh sayang, aduh sayang!

~Pusdiklatda Gerakan Pramuka Jatim

Dimana bahagia dirimu bertahta?


Kucari selama-lamanya
Bahagia bagiku impian selalu
Kucari bahagia abadi
Oh bahagia, oh bahagia, oh bahagia
Kucari selama-lamanya
Bahagia bagiku impian selalu
Kucari bahagia abadi
~Pusdiklatda Gerakan Pramuka Jatim
Bab ll
Penegak Bantara
Tingkat kecakapan umum Pramuka Penegak berupa tanda pundak yang
dibuat dari kain dengan warna dasar hijau tua. Tulisan dan gambar pada tanda
tersebut dibuat dengan sulaman atau logam berwarna kuning emas. Berbentuk
trapesium, berwarna dasar hijau tua dengan panjang sisi 5 cm, sisi atas 4 cm dan
panjang kaki miring kiri dan kanan masing-masing 7,5 cm, didalamnya terdapat
gambar bintang sudut lima di bawahnya terdapat sepasang tunas kelapa yang
berlawanan arah dan di bawah tunas kelapa terdapat tulisan BANTARA.
Bintang bersudut lima mempunyai arti bahwa Pramuka Penegak bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan bermoral Pancasila.
Tunas kelapa yang berlawanan arah mengibaratkan keselarasan dan
kesatuan gerak Pramuka Penegak putra dan putri yang sedang membina dirinya
sebagai mahluk pribadi, sosial dan mahluk Tuhan menuju cita-cita bangsa.
Tanda di pundak mengibaratkan tanggungjawab yang tidak ringan yang
harus dipikulnya sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan
bangsa dan Negara.
Bantara mengandung pengertian kader, ajudan, pengawas pembangunan
yang kuat, baik dan terampil serta bermoral Pancasila.Calon pemimpin bangsa
dan negara yang masih belajar dan mengembangkan kemampuannya dalam
memimpin.
JADWAL LATIHAN MENCAPAI PENEGAK BANTARA

Pertemuan ke-1

Dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : .............................................................................................

Kegiatan Sasaran Alat


Upacara Pembukaan Patriotisme Bendera Merah Putih
Registrasi Sangga Pendataan Buku Sangga
Materi Kepenegakan Pendalaman Materi Materi Terstruktur
Dasar & Lanjutan
Materi Upacara Penegak Pendalaman Materi Materi Terstruktur
Penyelesaian SKU syarat Pengujian SKU dan Penugasan
No. 1, 2, 3, dan 4
Bersih Gudepku Cinta Alam Alat Kebersihan Sangga
Upacara Penutupan Evaluasi Bendera Merah Putih

Pembina Satuan Penegak


Penyelesaian
SKU No.1

Keagamaan anggota Penegak Bantara


Agama adalah jawaban terhadap kebutuhan rasa damai pada hati manusia.
Banyak umat manusia yang telah merasakan manfaat hidup beragama karena di
dalamnya terdapat aturan dan pedoman untuk menjalani kehidupan yang lebih
baik.
Untuk memenuhi Syarat No. 1 ini, calon Penegak Bantara diminta untuk
menyelesaikan tugas keagamaan sebagai berikut.

Tempelkan Gambar Rumah Ibadah Tempat Biasa Kamu Beribadah


Penegak Bantara Beragama Islam
1) Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam
2) Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat
sunah secara individu
3) Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam puasa
4) Tahu tata cara merawat atau mengurus jenazah
5) Dapat membaca doa ijab Qobul Zakat
6) Dapat menghafal minimal sebuah hadits dan menjelaskan hadits tersebut

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


No Uraian Kegiatan Penegak Paraf
1 Sebutkan Rukun Iman dan Rukun Islam!
Jawaban:
2 Jelaskan makna yang terkandung dalam Rukun Iman dan
Rukun Islam!
Jawaban:

3 Jelaskan makna sholat berjamaah!


Jawaban:
4 Sebutkan minimal 5 sholat sunnah!
Jawaban:

5 Jelaskan makna puasa!


Jawaban:

6 Sebutkan jenis-jenis puasa (puasa wajib dan puasa sunah)!


Jawaban:

7 Sebutkan hukum dan tata cara merawat jenazah!


Jawaban:
8 Sebutkan doa ijab kabul zakat!
Jawaban:

9 Sebutkan dan jelaskan satu hadist!


Jawaban:

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
Penegak Bantara Beragama Kristen Katolik
1) Tahu dan paham makna dan arti Gereja Katolik
2) Dapat memimpin doa dan membangun membuat gerakan cinta pada
keberagaman agama di luar gereja Katolik

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


No Uraian Kegiatan Paraf
1 Jelaskan makna Gereja Katolik!
Jawaban:

2 Memimpin doa (tuliskan)!


Jawaban:
3 Buatlah gambaran mengenai program/gerakan cinta kasih
pada keberagaman agama di luar Gereja Katolik!
Jawaban:

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
Penegak Bantara Beragama Kristen Protestan
1) Mendalami ajaran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


No Uraian Kegiatan Paraf
1 Jelaskan makna Hukum Kasih!
Jawaban:

2 Sebutkan kegiatan kebaktian dan aktivitas di gereja yang


diikuti!
Jawaban:

3 Memimpin doa (tuliskan)!


Jawaban:
4 Buatlah gambaran mengenai rencana aktivitas kemanusiaan!
Jawaban:

5 Buatlah gambaran mengenai pelayanan Sekolah Minggu di


gereja!
Jawaban:

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
Penegak Bantara Beragama Hindu
1) Dapat menjelaskan sejarah perkembangan agama Hindu di Indonesia
2) Dapat menjelaskan makna dan hakikat dari tujuan melaksanakan
persembahyangan sehari-hari dan hari besar agama Hindu
3) Dapat menjelaskan maksud dan tujuan kelahiran menjadi manusia menurut
agama Hindu
4) Dapat menjelaskan makna dan hakekat ajaran Tri Hita Karana dengan
pelesatrian alam lingkungan
5) Dapat mempraktekkan bentuk gerakan Asanas dari Hatta Yoga
6) Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu bentuk Dharma Gita
7) Dapat mendeskripsikan struktur, fungsi dan sejarah pura dalam cakupan Sad
Kahyangan

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


No Uraian Kegiatan Paraf
1 Jelaskan sejarah perkembangan agama Hindu di Indonesia!
Jawaban:
2 Jelaskan makna dan hakikat dari tujuan melaksanakan
persembahyangan sehari-hari dan pada hari besar keagamaan
Hindu!
Jawaban:

3 Jelaskan maksud dan tujuan kelahiran menjadi manusia


menurut agama Hindu!
Jawaban:
4 Jelaskan makna dan hakikat ajaran Tri Hita Karana!
Jawaban:

5 Gambarkan bentuk gerakan Asanas dari Hatta Yoga!


Jawaban:
6 Tuliskan kidung salah satu bentuk Dharma Gita!
Jawaban:

7 Deskripsikan struktur, fungsi, dan sejarah pura dalam cakupan


Sad Khayangan!
Jawaban:

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
Penegak Bantara Beragama Buddha
1) Saddha – Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama
2) Merumuskan dasar-dasar keyakinan dan cara mengembangkannya
3) Menjelaskan sejarah Buddha Gotama
4) Menjelaskan Tiratana sebagai pelindung
5) Menjelaskan kisah-kisah sejarah penulisan kitab suci tripitaka

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


No Uraian Kegiatan Paraf
1 Jelaskan Saddha!
Jawaban:

2 Ungkapkan bahwa Buddha Dharma sebagai salah satu agama!


Jawaban:
3 Jelaskan sejarah Buddha Gautama sebagai pelindung!
Jawaban:

4 Jelaskan kisah-kisah sejarah penulisan kitab suci Tripitaka!


Jawaban:

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
Penyelesaian
SKU No.2

Berani menyampaikan kritik dan saran yang membangun dengan sopan dan
santun kepada sesama teman

Sebenarnya manusia telah diciptakan oleh Tuhan dengan kondisi yang mulia dan
sesempurna mungkin. Akan tetapi, seperti pepatah yang menyatakan bahwa “tak
ada gading yang tak retak” yang artinya setiap manusia di dunia ini pasti memiliki
kekurangan dan kelebihan masing-masing yang tentunya hal tersebutlah yang
menjadikan manusia sebagai sosok yang “sempurna” dengan akal pikiran dan hati
nurani yang saling bersinergi.
Saling mengkritiklah secara berpasangan dengan temanmu dan tuliskan dalam
tabel penugasan berikut ini!

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


No Uraian Kegiatan Paraf
1 Tulislah kritikan kepada temanmu (sebutkan namanya)
mengenai kelebihan dan kekurangannya! Jangan lupa,
gunakan bahasa yang sopan dan santun sehingga kritikanmu
tidak menyinggung dan menyakiti perasaan temanmu!
Jawaban:
Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
Penyelesaian
SKU No.3
Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik
Diskusi pada dasarnya adalah kegiatan induk dari sekolah modern. Pada awalnya,
sekolah berasal dari kegiatan diskusi antara Plato (seorang filsuf Yunani) dengan
murid-muridnya ketika waktu senggang. Penegak adalah seorang pramuka yang
sudah aktif berdiskusi mengenai topik yang tentunya mempunyai dampak positif
bagi perbendaharaan pengetahuan. Diskusi ini menjadi hal penting untuk
mengasah kekritisan antar pramuka, bertukar ide dan pemikiran, saling koreksi,
menjalin hubungan yang kondusif, sampai peresapan nilai-nilai.
Orang yang berdiskusi tentunya harus tahu tugas-tugas dan peran apa saja yang
tentunya ada dalam kegiatan berdiskusi.

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


No Uraian Kegiatan Paraf
1 Sebutkan tugas moderator!
Jawaban:

2 Sebutkan tugas notulis!


Jawaban:
3 Sebutkan tugas peserta diskusi!
Jawaban:

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
Penyelesaian
SKU No.4
Dapat hidup bersama antara umat beragama dan toleransi dalam bakti
Dalam melaksanakan ibadah, masing-masing agama sudah memiliki tata cara dan
aturan yang jelas sebagai pedoman pelaksanaannya, baik ibadah yang dilakukan
secara pribadi maupun berjamaah. Kita sebagai manusia Pancasila tentu harus
menghormati adanya perbedaan sebagai salah satu kekayaan berupa kebhinekaan
bangsa Indonesia. Salah satunya adalah menghormati adanya perbedaan
kepercayaan.
Perbedaan bukanlah sebagai salah satu alasan untuk berpecah belah. Perbedaanlah
yang membuat warna pelangi menjadi indah.

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


No Uraian Kegiatan Paraf
1 Jelaskan bagimana cara kita menghormati dan toleransi dalam
bakti antara umat beragama!
Jawaban:
Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
JADWAL LATIHAN MENCAPAI PENEGAK BANTARA

Pertemuan ke-2

Dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : .............................................................................................

Kegiatan Sasaran Alat


Upacara Pembukaan Patriotisme Bendera Merah Putih
Materi KIM/Outbond Melatih ketajaman visual Kotak kardus dan
dan memori, keakraban berbagai macam benda
Penyelesaian SKU syarat Pengujian SKU dan Penugasan
No. 5 dan 6
Bersih Gudepku Cinta Alam Alat Kebersihan Sangga
Upacara Penutupan Evaluasi Bendera Merah Putih

Pembina Satuan Penegak


KIM
(Kemampuan Indra Manusia)
KIM PENGLIHATAN

Alat:

 Kotak kardus ukuran sedang atau besar


 Berbagai macam benda, sekitar 15-20 jenis benda

Cara Bermain:

1. Semua benda yang telah dikumpulkan didata dan diletakkan di lantai atau
meja. Letakkan kotak kardus di atas benda-benda tersebut hingga semuanya
tidak terlihat.
2. Semua peserta diminta untuk berdiri di sekeliling kardus. Perhatikan agar
kotak kardus tidak terganggu dan jangan sampai benda-benda di dalamnya
terlihat.
3. Pembina membuka kotak dan memberikan kesempatan kepada semua peserta
untuk melihat benda-benda tersebut dalam waktu setengah atau 1 menit tanpa
menyentuh.
4. Pembina meletakkan kembali kotak kardus di atas benda-benda.
5. Peserta diminta menuliskan nama-nama benda yang dilihat dalam waktu 5-10
menit.
6. Peserta atau grup yang mampu menuliskan nama benda paling banyak
dinyatakan sebagai pemenang.
Penyelesaian
SKU No.5
Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulan
 Pembina dapat menghitung kehadiran (presensi) anggota Penegaknya dengan
melihat buku administrasi Sangga atau buku kehadiran Ambalan.
 Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulannya.
 Detail kehadiran dan kegiatan dicatat dalam tabel berikut ini.

Hari Tanggal Kegiatan Paraf

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
Penyelesaian
SKU No.6
Setia membayar iuran kepada Gugusdepan, dengan uang yang seluruh atau
sebagian diperolehnya dari usaha sendiri

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


No Uraian Kegiatan Paraf
1 Membayar iuran kepada gugusdepan dengan uang yang
seluruhnya atau sebagiannya dari usaha sendiri pada tiap
latihan mingguan

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
JADWAL LATIHAN MENCAPAI PENEGAK BANTARA

Pertemuan ke-3

Dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : .............................................................................................

Kegiatan Sasaran Alat


Upacara Pembukaan Patriotisme Bendera Merah Putih
Materi Kesakaan Pendalaman Materi Bebas, sesuai dengan
kebutuhan.
Penyelesaian SKU syarat Pengujian SKU dan Penugasan
No. 7 dan 8
Bersih Gudepku Cinta Alam Alat Kebersihan Sangga
Upacara Penutupan Evaluasi Bendera Merah Putih

Pembina Satuan Penegak


Satuan Karya Pramuka
(SAKA)
Gerakan Pramuka bertujuan mempersembahkan kepada bangsa dan negara
Indonesia kader bangsa sebagai kader pembangunan yang bermoral Pancasila.
Untuk itu proses pendidikan progresif sepanjang hayat bagi anggota muda
Gerakan Pramuka dalam abad ke 21 guna mencapai tujuan tersebut, difokuskan
pada ketahanan mental, moral, fisik, emosional, intelektual, iptek dan sosial
peserta didik baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Ketangguhan
iptek/teknologi dalam Gerakan Pramuka dibina dan dikembangkan dalam satuan
khusus yaitu Satuan Karya Pramuka (Saka).
Saka, di lingkungan World Scouting disebut Scout Service Brigade,
merupakan wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat
dan meningaktkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan pengalaman
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam berbagai bidang
kejuruan/teknologi. Saka, memotivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan karya
nyata dan produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupan dan
pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan aspirasi
pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan dalam rangka
peningkatan ketahanan nasional (Kwarnas, 2011:97).
Ada 8 Satuan Karya Pramuka (SAKA) dalam Gerakan Pramuka, yaitu:
1) Saka Bahari: bidang kelautan,
2) Saka Bakti Husada: bidang kesehatan,
3) Saka Bhayangkara: bidang kepolisian,
4) Saka Dirgantara: bidang keudaraan,
5) Saka Kencana: bidang kependudukan,
6) Saka Taruna Bumi: bidang pertanian,
7) Saka Wana Bakti: bidang kehutanan,
8) Saka Wira Kartika: bidang belanegara.
Anggota Saka adalah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega putera dan
puteri anggota Gugusdepan di walayah Cabang/Ranting tanpa melepaskan diri
dari keanggotaan Gugus depannya. Anggota Saka wajib meneruskan pengetahuan,
keterampilan, pengalaman, dan kemampuannya kepada anggota di
Gugusdepannya, dan bertindak sebagai instruktur muda kesakaan di
Gugusdepannya. Anggota Saka tetap mengikuti Ambalannya serta berusaha
mengikuti Ujian Tingkat, Keterampilan Khusus, dan Pramuka Garuda. Pembina
Satuan Karya Pramuka disebut Pamong Saka. Pamong Saka adalah Pembina
Pramuka Mahir Penegak atau Pandega yang memiliki minat dan kegemaran pada
suatu bidang kesakaan, berusia 30 sampai dengan 50 tahun. Setiap Satuan Karya
mempunyai satuan yang lebih kecil (kelompok) yang disebut Krida. Instruktur
Saka, tidak harus anggota Gerakan Pramuka, tetapi setiap anggota masyarakat
yang dianggap mampu dan ahli dalam bidang-bidang Saka, misal guru, dokter,
polisi, tentara, dan pelaut, penyuluh KB, polisi hutan, dan sebagainya (Sunardi,
2011:65; Kwarnas, 2011:99).
Penyelesaian
SKU No.7
Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-
hari

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


No Uraian Kegiatan Paraf
1 Selalu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
dalam pergaulan sehari-hari

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
Penyelesaian
SKU No.8
Telah membantu mengelola kegiatan di Ambalan

Kegiatan apa yang pernah kamu laksanakan minimal di tingkat ambalan sebagai
Sangga Kerja? Tuliskan kegiatan tersebut dalam bentuk cerita dan jelaskan proses
kegiatan tersebut dalam bentuk cerita dan jelaskan proses kegiatan tersebut secara
singkat dan padat!

Tempelkan foto kegiatan yang pernah kamu laksanakan sebagai salah satu bukti
menyelesaikan Syarat No. 8 ini!
Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
JADWAL LATIHAN MENCAPAI PENEGAK BANTARA

Pertemuan ke-4

Dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : .............................................................................................

Kegiatan Sasaran Alat


Upacara Pembukaan Patriotisme Bendera Merah Putih
Pemahaman Semaphore- Pendalaman materi SMS Bendera Semaphore,
Morse-Sandi (SMS) Peluit, alat tulis.
Penyelesaian SKU syarat Pengujian SKU dan Penugasan
No. 9 dan 10
Bersih Gudepku Cinta Alam Alat Kebersihan Sangga
Upacara Penutupan Evaluasi Bendera Merah Putih

Pembina Satuan Penegak


SMS
(Semaphore – Morse – Sandi)
A. Sandi
Kata sandi berasal dari bahasa Sanskerta, yang artinya rahasia. Karena itu
maka tulisan rahasia disebut tulisan sandi, atau tulisan-tulisan yang dirahasiakan.
Huruf atau kata kata sandi sukar dimengerti. Kecuali kalau kita mengetahui kunci
atau cara membacanya.
Seni dan ilmu membuat kode atau komunikasi rahasia yang aman disebut
Cryptography. Cryptography berasal dari bahasa Yunani “Kryptos”, yang artinya
“rahasia”. Pada masa sekarang komunikasi begitu luas dan maju sehingga
dibutuhkan kerahasiaan untuk bidang-bidang tertentu baik dinas militer, sipil,
maupun bisnis (Sunardi, 2011:172-173).
Tipe-tipe Tulisan Rahasia
Terdapat banyak tipe tulisan rahasia, termasuk sandi dan stegano (tulisan
rahasia yang tersembunyi). Cara pembuatan dan pemecahannya selalu memakai
kunci, yang tersusun secara alfabetis, numeris (angka), komputerisasi atau metode
acak lainnya.
1) Kode dan Buku Kode
Kode-kode tertentu dapat dipergunakan untuk mengganti kata atau kalimat.
Biasanya dipilih yang singkat agar lebih efektif dan efisien. Bayangkan
sebuah buku kode yang terdiri dari dua kolom. Kolom pertama, berisi daftar
dari semua kata yang penting yang biasa di sampaikan. Kolom kedua, daftar
kode pengecoh (pengganti).
Sebagai contoh:
Misalkan pesannya adalah “SERANGAN DI BUKIT DINI HARI”. Misal
pada buku kode tertulis daftar serangan = lebah, di = jus, bukit = bunga, dini
hari = terbuka. Pesan rahasia yang kita dapatkan tertulis “LEBAH JUS
BUNGA TERBUKA”. Tanpa buku kode, mustahil sandi ini dapat dipecahkan.
2) Steganografi
Steganografi, atau tulisan tersembunyi, adalah metode menutup dan
menyembunyikan tulisan dengan memakai tinta rahasia (invisible ink), tulisan
mini (yang sangat kecil sehingga harus dilihat menggunakan mikroskop).
Tulisan ini sudah dikenal sejak masa mesir kuno dan juga bangsa Yunani dan
Romawi, seperti dikembangkan oleh Marcus Tullius Tiro sekitar 63 SM,
tulisan ini dikenal dengan sebutan “Notae Tironianae” (Catatan Tironian).
Baden-Powell, menyelidiki dan mempelajari tulisan sandi ini dan Baden-
Powell menganjurkan setiap pandu untuk mempelajari sandi. Bahasa sandi
dapat dibuat oleh siapa saja dan dengan corak yang aneh sampai sederhana,
berikut adalah contoh yang biasa dipergunakan oleh para Pramuka.
a. Sandi Abjad/Sandi Balik
Kunci = AZ atau ZA, bisa juga ditulis a = z atau sebaliknya. Contoh:
GUDEP akan dituliskan TFWVK.
Kita lihat G ada di atas huruf T, lalu U di atas F, dan seterusnya.
b. Sandi Koordinat (banyak yang menyebut Sandi Gudep Sedia)
Cara: Buatlah perkataan kunci, misalnya GUDEP SEDIA (maka kata-kata
ini yang nanti menjadi kuncinya, ingat kata kunci harus dua kata dan
jumlah hurufnya 10 buah, masing-masing kata terdiri atas 5 huruf).
Buatlah kubus (kotak) seperti gambar di bawah ini. Setiap kotak isi dengan
huruf-huruf “a” sampai “y” (huruf “z” tidak dimasukkan). Masukkan
GUDEP SEDIA pada kotak tersebut, bisa juga dengan kata-kata lain
seperti RUMAH BESAR, PANDU CERIA, dan sebagainya.
Pada gambar tersebut, dapat kita lihat koordinat-koordinatnya, huruf a
akan diwakili SG (garis S, Kolom G), huruf s diwakili garis I dan kolom
E, jadi ditulisnya IE.
Contoh: menulis PRAMUKA menjadi IG.ID.SG.DD.AG.DG.SG.
c. Sandi Jam
Untuk membuat sandi jam, kita harus menentukan terlebih dahulu jam
berapa sebagai patokannya (kunci). Umpamanya pukul 07.00 sebagai
huruf A. Kemudian huruf B ditulis 07.05 (jika beda tiap huruf 5 menit)
maka kita tinggal menggeser setiap huruf lima menit sekali.
Contoh:
ABDI ditulis jadi 07.00 – 07.05 – 07.20 – 07.45. itu jika 5 menit bisa juga
beda setiap huruf itu 10 menit, 15 menit atau bisa waktu lainnya.
d. Sandi Kotak I
Terdiri dari palang-palang/kotak dan sudut-sudut. Lihat gambar di bawah
ini berikut contoh penulisannya. Untuk membedakan antara kedua huruf
tiap kotak, maka huruf kedua/sebelah kanan diberi tanda titik, maka
sebagian contoh penulisannya:

e. Sandi Kotak II
Terdiri dari kotak-kotak saja tanpa sudut-sudut, hanya setiap kotak,
sekarang diisi oleh 3 huruf, seperti pada gambar di bawah, huruf kedua
diberi 1 titik (.) dan huruf ketiga diberi 2 titik (..).
Contoh penulisan huruf:
f. Sandi Kotak III
Merupakan kombinasi dari sandi kotak I dengan sandi kotak II. Lebih
sukar? Tidak juga. Perhatikan huruf awal dan perputaran hurufnya!
B. Morse
Suku-suku bangsa di Afrika, Asia, dan Amerika saling memberi
kode/sandi/isyarat atau tanda-tanda dengan genderang, asap, dan sebagainya.
Kode Morse Internasional terdiri dari kombinasi titik (dots) dan strip (dashes)
yang melambangkan huruf dari abjad dan juga angka, seperti yang ditunjukkan
pada tabel di bawah. Saat ini, Kode Morse Internasional sudah mulai jarang
dipergunakan, diakrenakan telegrapi radio telah digantikan dengan sistem yang
jauh lebih modern, antara lain telegraph tercetak (faximile) dan GPS (Global
Positioning System).
Morse dapat dilakukan dengan:
- Suara/bunyi: peluit, terompet, dsb.
- Sinar/nyala: senter, lampu, api, lilin, dsb.
- Gerak: bendera, asap, lambaian tangan, kedipan mata, dsb.
- Tulisan: sandi, kode, dsb.
- Denyut listrik: pada kabel telegraph.
Huruf Morse

Sandi yang merupakan aplikasi dari huruf Morse. Dapat disebut Morse terapan.
Banyak sekali yang kita buat dari huruf Morse, dengan tahap atau tingkat
kesulitan yang berbeda-beda, misalnya sebagai berikut.
1) Sandi Rumput
Sandinya dibuat menyerupai rumput (rumput pendek berarti titik sedangkan
rumput panjang berarti garis). Contoh:

2) Sandi Bangun (Bentuk)


Dengan menguasai alfabet Morse, sandi ini mudah sekali membuat dan
memecahkannya!
xXXx.xXx.xX.XX.xxX.XxX.xX
uu.uU.Uuu.UUU.Uu.u.uuu.uu.uU
3) Sandi Kimia
Sandi yang penulisan huruf-hurufnya menyerupai susunan unsur-unsur,
molekul atau senyawa kimia. H2O = air, CO2 = karbodioksida, H2 = Hidrogen,
O2 = Oksigen, KOH = Kalium Hidroksida, NaCl = Natrium Klorida (garam
dapur), dan sebagainya.
Huruf morsenya berubah: titik akan diganti huruf hidup (vokal) sedangkan
garis akan diganti huruf mati (konsonan).
Contoh:

C. Semaphore (Flag Code)


Bendera dipergunakan sebagai tanda (signal) pada masa lalu untuk
menyampaikan pesan atau berkomunikasi sebelum ditemukan dan
dikembangkannya telegraph dan komunikasi radio atau dilakukan pada saat ini
jika alat-alat tersebut tak dapat digunakan karena suatu sebab.
Semaphore adalah cara mempergunakan sepasang bendera. Bendera yang
dipergunakan biasanya berukuran 45 x 45 cm dan warnanya harus kontras atau
mencolok agar mudah dilihat dari jarak yang cukup jauh (tetapi biasanya terbuat
dari kain berwarna merah dan kuning). Tongkat bendera yang digunakan
panjangnya 60 cm.
Abjad dan angka semaphore terdiri dari beberapa sikap tangan kiri serta
tangan kanan. Bendera harus dipegang sedemikian rupa sehingga tongkatnya
seperti sambungan tangan kita. Semua pergerakan menggunakan bahu sehingga
kedua tangan tetap lurus.
Belajarlah berdua bersama dengan kawanmu agar jika ada kesalahan, bisa
saling tolong. Kalau tidak ada berlatihlah di depan cermin.
Penyelesaian
SKU No.9
Telah ikut aktif kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali

Tempelkanlah foto kegiatan kerja baktimu di masyarakat pada kotak di bawah,


kemudian berikan keterangan atau catatan mengenai acara tersebut!

Kesan dan Pesan Penguji:


Hari Nama Penguji Jabatan Paraf
Tanggal
Penyelesaian
SKU No.10
Dapat menampilkan kesenian daerah di depan umum minimal satu kali

Tempelkanlah foto penampilan kesenian yang kamu laksanakan pada kotak di


bawah ini, kemudian berikan catatan mengenai acara penampilan kesenian
tersebut!

Kesan dan Pesan Penguji:


Hari Nama Penguji Jabatan Paraf
Tanggal
JADWAL LATIHAN MENCAPAI PENEGAK BANTARA

Pertemuan ke-5

Dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : .............................................................................................

Kegiatan Sasaran Alat


Upacara Pembukaan Patriotisme Bendera Merah Putih
Materi tentang dasar Pendalaman Materi Materi Terstruktur
hukum Gerakan Pramuka
(UU No. 12 Tahun 2010,
AD/ART GP 2013)
Materi Sejarah Singkat Pendalaman Materi Materi Terstruktur
Gerakan Pramuka
Penyelesaian SKU syarat Pengujian SKU dan Penugasan
No. 11 dan 12
Bersih Gudepku Cinta Alam Alat Kebersihan Sangga
Upacara Penutupan Evaluasi Bendera Merah Putih

Pembina Satuan Penegak


Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2011 Tentang Gerakan Pramuka dan Anggaran
Dasar Serta Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka
A. Pendahuluan
1. Faktor-faktor yang melatarbelakangi penyusunan Anggaran dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (Keputusan Munas No. 11 Tahun
2013) ialah:
a. Jiwa ksatria yang patriotik dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang adil dan makmur material maupun spiritual, yang beradab.
b. kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
c. Upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan dengan sasaran
meningkatkan sumber daya kaum muda dalam mewujudkan masyarakat
madani dan melestarikan keutuhan:
- Negara Kesatuan Republik Indonesia
- Ideologi Pancasila
- Kehidupan rakyat yang rukun dan damai
- Lingkungan hidup di bumi nusantara
2. Fungsi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka,
sebagai:
a. Landasan hukum dalam pengembalian kebijakan Gerakan Pramuka.
b. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan kegiatan kepramukaan.
B. Materi Pokok
Nama, Status, Tempat, Waktu dan Hari Pramuka; Tujuan; dan Tugas
Pokok Gerakan Pramuka
1. Organisasi ini bernama Gerakan Pramuka.
2. Gerakan Pramuka merupakan organisasi pendidikan sebagaimana UU RI
Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka dan berstatus badan hukum.
3. Gerakan Pramuka berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.
4. Gerakan Pramuka ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961 sebagai kelanjutan dan
pembaruan Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia, dan didirikan
untuk waktu yang tidak ditentukan.
5. Hari Pramuka tanggal 14 Agustus (Pasal 1 Anggaran Dasar Gerakan
Pramuka).
6. Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:
a. memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa
patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa,
berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani;
b. menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat
yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara
mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa
dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam
lingkungan (Pasal 3 Anggaran Dasar Gerakan Pramuka).
7. Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi
generasi yang lebih baik, bertanggungjawab, mampu membina dan mengisi
kemerdekaan serta membangun dunia yang lebih baik (Pasal 4 Anggaran
Dasar Gerakan Pramuka).
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan
Di dalam kegiatan dan pendidikan kepramukaan, terdapat beberapa prinsip
dan hal yang menjadi dasar pelaksanaannya, yaitu Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan.
1. Kwarnas (2011:29) menyatakan bahwa Prinsip Dasar ialah asas yang
mendasar yang menjadi dasar dalam berfikir dan bertindak. Prinsip dasar
meliputi niali dan norma dalam kehidupan seluruh anggota Gerakan Pramuka.
2. Kemudian Kristiadi (2014:39) menyatakan bahwa Prinsip Dasar
Kepramukaan adalah norma hidup yang harus menjiwai di dalam setiap
anggota pramuka. Prinsip ini ditanamkan dan dikembangkan kepada para
anggota pramuka melalui proses penghayatan diri dengan bantuan tenaga
pendidik sehingga mereka bisa mengamalkannya secara ikhlas, penuh
kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab dan bermoral, baik
sebagai pribadi atau pun sebagai anggota masyarakat.
3. Berdasarkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Hasil Musyawarah nasional
Tahun 2013 Pasal 8 menjelaskan bahwa Prinsip Dasar Kepramukaan meliputi:
a) iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b) peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
c) peduli terhadap diri pribadinya; dan
d) taat kepada Kode Kehormatan Pramuka

4. Kwarnas (2011:31) menyatakan bahwa metode ialah suatu cara/teknik untuk


mempermudah tercapainya tujuan kegiatan. Metode Kepramukaan adalah cara
memberikan pendidikan kepada peserta didik melalui kegiatan yang menarik,
menyenangkan dan menantang, yang disesuaikan kondisi, situasi, dan
kegiatan peserta didik.
5. Kemudian, Kristiadi (2014:51) menambahkan bahwa Metode Kepramukaan
merupakan suatu cara untuk memberi pendidikan watak kepada peserta didik
melalui berbagai kegiatan kepramukaan. Dengan Metode Kepramukaan,
diharapkan bisa menumbuhkan rasa kemandirian pada diri peserta didik,
mampu mengembangkan diri sehingga menjadi pribadi yang yang utuh,
memiliki kematangan moral, mental spiritual, emosional, intelektual, serta
fisik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
6. Jadi, dalam pelaksanaannya, pembelajaran menggunakan Prinsip Dasar dan
Metode Kepramukaan selain menekankan pada aspek kognitif (intelektual)
juga menekankan kemampuan siswa pada aspek sosial dan spiritual secara
lebih mendalam. Berdasarkan hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa Prinsip
Dasar dan Metode Kepramukaan tidak hanya memberikan proses
pembelajaran, tetapi juga proses pendidikan.
7. Metode Kepramukaan dijelaskan dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan
Pramuka Hasil Musyawarah Nasional Tahun 2013 Pasal 10, Metode
Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
a) pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
b) belajar sambil melakukan;
c) kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
d) kegiatan yang menarik dan menantang;
e) kegiatan di alam terbuka;
f) kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan
dukungan;
g) penghargaan berupa tanda kecakapan;
h) satuan terpisah antara putra dan putri; dan
i) kiasan dasar.

“... Gerakan Kepanduan Nasional mempunyai


andil yang tidak ternilai dalam sejarah
perjuangan Kemerdekaan. Jiwa ksatria yang
patriotik telah mengantarkan para pandu ke
medan juang bahu membahu dengan para
pemuda untuk mewujudkan adi citab Rakyat
Indonesia dalam menegakkan dan memandegani
Negara Kesatuan Republik Indonesia selama-
lamanya ...”
(Pembukaan AD Gerakan Pramuka)
Penyelesaian
SKU No.11
Mengenal, mengerti, dan memahami isi AD & ART Gerakan Pramuka

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


No Uraian Kegiatan Paraf
1 Dapat menyebutkan nomor surat keputusan Presiden tentang
AD Gerakan pramuka
2 Dapat menyebutkan Nomor surat keputusan Ketua Kwarnas
tentang ART Gerakan Pramuka
3 Dapat menyebutkan pasal-pasal pokok tentang tujuan, tugas
pokok, prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan.

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
“Dari Gerakan Kepanduan Ke Gerakan Pramuka”
A. Pendahuluan
Sejarah merupakan cermin bagi keadaan sekarang, serta sumber pemikiran
dan pembelajaran dalam mengembangkan tujuan-tujuan yang akan datang.
B. Materi Pokok
1. Masa Hindia Belanda
a. Tahun 1908, Mayor Jenderal Robert Baden Powell melancarkan suatu gagasan
tentang pendidikan luar sekolah untuk anak-anak Inggris, dengan tujuan agar
menjadi manusia Inggris, warga Inggris, dan anggota masyarakat kerajaan
Inggris Raya ketika itu.
b. Beliau menulis “Scouting for Boys” sebuah buku yang berisi pengalaman di
alam terbuka bersama pramuka dan latihan-latihan yang diperlukan Pramuka.
c. Gagasan Baden Powell dinilai cemerlang dan sangat menarik sehingga banyak
negara-negara lain mendirikan kepanduan. Di antaranya di negeri Belanda
dengan nama Padvinder atau Padvinderij.
d. Gagasan kepanduan dibawa oleh orang Belanda ke Indonesia yang pada amsa
itu merupakan daerah jajahan Hindia Belanda (Nederlands Oost Indie),
dengan mendirikan Nederland Indischie Padvinders Vereeniging (NIPV) atau
Persatuan Pandu-pandu Hindia-Belanda.
e. Pemimpin-pemimpin pergerakan nasional, mengambil gagasan Baden Powell
dengan membentuk organisasi-organisasi kepanduan yang bertujuan
membentuk manusia Indonesia yang baik yaitu sebagai kader pergerakan
nasional. Pada saat itu mulailah bermunculan organisasi-organisasi kepanduan
di antaranya Javanse Padvinders Organizatie (JPO), Jong Java Padvinderij
(JJP), National Islamitje Padvinderij (NATIPIJ), Sarikat Islam Afdeling
Padvinderij (SIAP), Hizbul Wathan (HW), dan lain sebagainya. Pemerintah
Hindia Belanda melarang penggunaan istilah Padvinder dan Padvinderij untuk
organisasi kepanduan di luar NIPV.
f. Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober
1928, telah menjiwai gerakan kepanduan nasional Indonesia untuk bergerak
lebih maju.
g. Dengan maningkatnya kesadaran nasional Indonesia, maka timbullah niat
untuk mempersatukan organisasi-organisasi kepanduan. Pada tahun 1930
muncullah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang merupakan gabungan
dari organisasi kepanduan Indonesische Padvinders Organizatie (INPO),
Pandu Kesultanan (PK), dan Pandu Pemuda Sumatera (PPS). Pada tahun 1931
terbentuk federasi kepanduan dengan nama Persatuan Antar Pandu-pandu
Indonesia (PAPI), yang kemudian berubah menjadi Badan Pusat Persaudaraan
Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada tahun 1938.
2. Masa Pendudukan Jepang
Pada masa pendudukan Jepang (PD II), penguasa Jepang melarang keberadaan
organisasi kepanduan. Tokoh-tokoh kepanduan banyak yang masuk organisasi
Seinendan, Keibodan, dan Pembela Tanah Air (PETA).
3. Masa Perang Kemerdekaan
Dengan diproklamasikan kemerdekaan 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia bahu
membahu mempertahankan kemerdekaan. Seiring dengan itu, pada tanggal 28
Desember 1945 di Surakarta berdiri Pandu Rakyat Indonesia (PARI) sebagai satu-
satunya organisasi Kepanduan di wilayah Republik Indonesia.
4. Masa Pasca Perang Kemerdekaan hingga 1961
a. Setelah pengakuan kedaulatan NKRI, Indonesia memasuki masa pemerintahan
yang liberal. Sesuai dengan situasi pemerintahan tersebut, maka bermunculan
kembali organisasi kepanduan seperti HW, SIAP, Pandu Islam Indonesia,
Pandu Kristen, Pandu Katholik, Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) dan lain-
lain.
b. Menjelang tahun 1961, kepanduan Indonesia telah terpecah-pecah menjadi
lebih dari 100 organisasi kepanduan. Suatu keadaan yang melemahkan nilai
persatuan dan gerakan kepanduan Indonesia. Organisasi kepanduan pada saat
itu terdiri atas satu federasi kepanduan putera dan dua federasi kepanduan
puteri yaitu:
 Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO), 13 September 1951.
 Persatuan Organisasi Pandu Putri Indonesia (POPPINDO), 1954.
 Perserikatan Kepanduan Putri Indonesia (PKPI).
Selanjutnya, ketiga federasi tersebut melebur menjadi satu federasi yaitu
Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO). Organisasi kepanduan yang
bergabung dalam federasi ini hanya 60 dari 100 organisasi kepanduan dengan
500.000 anggota. Di samping itu, sebagian dari 60 organisasi kepanduan
anggota PERKINDO tersebut berada di bawah organisasi politik atau
organisasi massa yang satu sama lain berbeda paham dan prinsip.
c. Untuk mengatasi keadaan yang tidak kondusif dalam gerakan kepanduan,
PERKINDO membentuk panitia untuk memikirkan jalan keluarnya. Panitia
menyimpulkan bahwa kepanduan lemah dan terpecah-pecah, terpaku dalam
cengkeraman gaya tradisional kepanduan inggris. Hal ini disebabkan
pendidikan yang diselenggarakan oleh gerakan kepanduan Indonesia belum
disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan bangsa dan masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu gerakan kepanduan kurang memperoleh tenggapan dari
bangsa dan masyarakat Indonesia. Kepanduan hanya terdapat pada lingkungan
komunitas yang sedikit banyak sudah berpendidikan barat.
d. Kondisi lemah gerakan kepanduan Indonesia dimanfaatkan oleh pihak
komunis sebagai alasan untuk memaksa gerakan kepanduan Indonesia
menjadi Gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat pada negara-negara
komunis.
e. Keinginan pihak Komunis berhasil ditentang oleh kekuatan Pancasila dalam
tubuh PERKINDO. Dengan bantuan Perdana Menteri Djuanda, tercapailah
perjuangan mempersatukan organisasi kepanduan ke dalam satu wadah
Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961
tentang Gerakan Pramuka, pada tanggal 20 Mei 1961 yang ditandatangani
oleh Ir. Djuanda selaku Pejabat Presiden RI. Saat itu, Presiden Soekarno
sedang berkunjung ke negeri Jepang.
Penyelesaian
SKU No.12
Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


No Uraian Kegiatan Paraf
1 Dapat menyebutkan pendiri kepramukaan dunia, sejarah
pramuka dunia dan buku-buku yang dihasilkan oleh Baden
Powell
2 Dapat menceritakan masuknya kepramukaan ke Indonesia

3 Dapat menceritakan perkembangan kepramukaan di


Indonesia sampai saat ini

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
JADWAL LATIHAN MENCAPAI PENEGAK BANTARA

Pertemuan ke-6

Dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : .............................................................................................

Kegiatan Sasaran Alat


Upacara Pembukaan Patriotisme Bendera Merah Putih
Outbond Keakraban Bebas, sesuai dengan
kebutuhan
Materi Kompas dan Pendalaman Materi Kompas dan peta
Navigasi Darat
Penyelesaian SKU syarat Pengujian SKU dan Penugasan
No. 13, 14, dan 15
Bersih Gudepku Cinta Alam Alat Kebersihan Sangga
Upacara Penutupan Evaluasi Bendera Merah Putih

Pembina Satuan Penegak


Kompas dan Peta Perjalanan
A. Kompas
Kompas adalah alat untuk menetapkan/mencari arah mata angin,
digunakan oleh para pelaut, penerbang, pekemah, pemburu, dan petualang lainnya
untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya. Ada dua tipe dasar dari
kompas, yaitu: pertama, kompas magnetik yang sudah digunakan sejak tujuh abad
yang lalu; pada kompas magnetik arah ditunjukkan oleh magnet berbentuk jarum
yang mengarah pada arah Kutub Utara di bawah pengaruh medan magnet bumi.
Yang terbesar adalah kompas magnetik yang digunakan oleh para pelaut. Kedua,
gyrocompass, alat yang ditemukan pada awal abad ini. Tidak dipengaruhi oleh
magnet bumi.
Pada kompas yang menggunakan cairan, cairan yang biasa digunakan
adalah campuran dari alkohol dan air. Dengan menggunakan cairan maka jarum
kompas akan mudah digunakan, keuntungan inilah yang menyebabkan kompas
berisi cairan lebih banyak digunakan dibandingkan dengan kompas kering (dry
compass).
1) Bagian-bagian Kompas:
a. Dial: permukaan dimana tertera angka/huruf seperti pada jam.
b. Visir: pembidik sasaran.
c. Kaca Pembesar: untuk melihat
sasaran dan angka pada Dial.
d. Jam Penunjuk: menunjukkan
lokasi magnet bumi.
e. Tutup Dial: dengan 2 garis
bersudut 45o dan dapat diputar-
putar.
f. Alat Penggantung: untuk tali/dapat
juga untuk menyangkutkan ibu
jari tangan sewaktu melakukan
pembidikan.
2) Cara Menggunakan Kompas
Ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Letakkan Kompas di permukaan yang datar, setelah jarum kompas tidak
bergerak lagi, maka jarum kompas telah menunjuk arah utara magnet, jadi
bukan Kutub Utara. Sebab, jarum kompas tertarik oleh adanya magnet Bumi
yang terletak beberapa derajat dari Kutub Utara Bumi.
b. Bidiklah sasaran melalui Visir (pembidik).
c. Apabila Visir meragukan, karena kurang jelas, luruskan saja garis yang
terdapat pada tutup Dial ke arah Visir, searah dengan sasaran.
d. Titik Sasaran Bidik disebut juga Check Point.
e. Sasaran Balik (Back Reading), dipergunakan apabila kita akan kembali ke
titik asal/sebelumnya.
Rumus Sasaran Balik (Back Azimuth) adalah:
a. Tambah dengan 180o apabila sasaran bidiknya kurang dari 180o.
b. Kurangi dengan 180o apabila sasaran bidik lebih dari 180o.
Contoh sasaran balik:
Sasaran bidik 30o maka sasaran baliknya adalah 30o + 180o = 210o.
Jika sasaran bidiknya 200o, maka sasaran baliknya 200o – 180o = 20o.
B. Peta
Pengetahuan pemetaan sangat penting sekali dipelajari oleh seorang Pramuka,
penjelajah, pendaki gunung, pecinta alam ataupun yang lainnya. Proses
pembuatan peta disebut juga kartografi (cartography). Telah mengalami banyak
sekali kemajuan, terutama sejak Perang Dunia II. Antara lain karena kemajuan
teknik dan data, salah satunya karena kemajuan teknologi (infrared photography
dan satelite photography).
Peta Pita (Ribbon Map)
Disebut Peta Pita, karena kertas yang dipergunakan digulung seperti pita mesin
tik. Tetapi umumnya dalam setiap perlombaan Pramuka, kita cukup membuatnya
pada kertas biasa.
Bagaimana cara membuat Peta Pita?
Yang pertama adalah membuat gulungan kertas. Kita dapat mempergunakan
batang sapu lidi yang agak besar atau sumpit mie. Jika perjalanan yang dibuat peta
cukup jauh, kertas dibutuhkan agak panjang.
Uraian yang panjang lebar tidak kita perlukan, tapi yang diharapkan adalah peta
yang terbukti kebenarannya dengan hasil pengamatan yang cermat terhadap
keadaan sekelilingnya dan mencurahkan perhatian kita pada hal-hal penting dan
berguna selama perjalanan kita.
Gunanya, apabila sewaktu-waktu kita kembali ke daerah tersebut kita dapat
mempergunakan peta tersebut untuk bahan perbandingan.
Apa saja hal-hal penting dan berguna itu?
Misalnya:
a) gapura desa,
b) bangunan bersejarah,
c) puing reruntuhan (situs perbakala),
d) gerbang desa,
e) kecamatan,
f) puskesmas,
g) kantor pos, dsb.
Tetapi ingat! Tidak boleh mencantumkan hal-hal yang bersifat sementara misal:
sekawanan ternak, pedagang kaki lima, gerobak dorong, mobil parkir, dan
sebagainya.
Cara Membuat Laporan Peta Pita
Pada halaman pertama kertas laporan, cantumkan:
1) Kepada siapa laporan ditujukan.
2) Siapa yang membuat laporan (identitas yang lengkap).
3) Keterangan/data alporan seperti tanggal pembuatan, cuaca, tempat, dan
sebagainya.
Pada halaman berikutnya, dibuat peta pita dengan:
1) Halaman dibagi menajdi 8 ruang/kolom, untuk:
a. Kolom ke-1: Nomor.
b. Kolom ke-2: Waktu perjalanan.
c. Kolom ke-3: Jarak yang ditempuh (dalam m)
d. Kolom ke-4: Arah (jurusan 3 angka/kompas).
e. Kolom ke-5: Keterangan gambar kiri.
f. Kolom ke-6: Gambar kiri.
g. Kolom ke-7: Gambar kanan.
h. Kolom ke-8: Keterangan gambar kanan.

2) Menulis laporan dibuat dari bawah ke atas.


3) Setiap berbelok, kita buat garis pembatas sebagai tanda kita berubah/berganti
arah.
4) Gambar-gambar (tanda-tanda medan) diambil dari tanda-tanda peta topografi.
5) Jika ada hal-hal penting/bangunan bersejarah yang menarik kita dapat
menggambarnya di dalam kertas khusus/halaman lain.
6) Menghitung jarak dapat menggunakan tongkat atau langkah kaki atau taksiran
kita.
Dari gambar dan contoh tersebut, kita dapat membuat laporan sendiri serta buatlah
berulangkali sehingga menjadi terbiasa dan mahir. Membuat peta pita cukup sulit
karena dibuat selagi kita berjalan.
Penyelesaian
SKU No.13
Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam
lainnya dalam pengembaraan

Para pandu zaman dahulu dikenal pula sebagai pencari jejak ulung. Diilhami para
pencari jejak di pedalaman Afrika dan Amerika Utara. Mereka disebut Tracker
atau Pathfinder (Cerita Api Unggun No. 5, Scouting for Boys)
Dalam suatu pengembaraan, seorang Pramuka Penegak harus mampu melakukan
navigasi darat sederhana seperti pada tabel penugasan sebagai berikut.

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


No Uraian Kegiatan Paraf
1 Memperkirakan waktu tanpa melihat jam
2 Menjelaskan bagian-bagian dari kompas, azimuth dan back
azimuth, resection dan intersection
3 Membaca dan membuat tanda jejak dan tanda alam serta
membuat peta perjalanannya

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
Penyelesaian
SKU No.14
Dapat menjelaskan bentuk pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


No Uraian Kegiatan Paraf
1 Dapat menyebutkan butir-butir Pancasila dan menyampaikan
contoh-contohnya dalam kehidupan sehari-hari

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
Penyelesaian
SKU No.15
Dapat menjelaskan tentang organisasi ASEAN dan PBB

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


No Uraian Kegiatan Paraf
1 Dapat menjelaskan kepengurusan ASEAN, Nama sekretaris
jenderal ASEAN, alamat sekretariat ASEAN serta organisasi-
organisasi di bawah ASEAN
2 Dapat menjelaskan kepengurusan PBB, Nama sekretaris
jenderal PBB, alamat sekretariat PBB serta organisasi-
organisasi di bawah PBB

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
ASEAN
1. Proses Terbentuknya ASEAN
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, negara-negara di dunia yaitu Blok
Barat dan Blok Timur. Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat. Sedang Blok
Timur dipimpin oleh Uni Soviet. Kedua blok saling bersaing kekuatan. Masing-
masing blok mendirikan organisasi. Blok Barat membentuk North Atlantic Treaty
Organization (NATO), sedangkan Blok Timur mendirikan Pakta Warsawa. Kedua
blok saling berusaha memperluas pengaruhnya ke negara-negara lain.
Beberapa negara yang tergabung dalam Blok Barat dan di Asia mendirikan
sebuah organisasi yaitu South-East Asia Treaty Organization (SEATO). Adapun
negara anggota SEATO adalah Australia, Inggris, Prancis, Selandia Baru,
Pakistan, Filipina, Thailand, dan Amerika Serikat. SEATO didirikan pada 8
September 1945 dengan tujuan untuk menjalin kerja sama dalam bidang
pertahanan dan keamanan
Organisasi lain yang didirikan pada tahun 1961 adalah Association South-
East Asia (ASA) yang didirikan dengan tujuan untuk menjalin kerja sama dalam
bidang sosial dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, ternyata ASA tidak
dapat berjalan lancar. Hal ini karena terdapat perseteruan diantara negara
anggotanya. Malaysia dan Filipina berseteru dalam hal wilayah kekuasaan.
Selanjutnya pada tahun 1963, negara Malaysia, Filipina, dan Indonesia
mendirikan organisasi yang diberi nama Maphilindo. Namun, organisasi ini pun
tidak berjalan lancar. Hal ini dikarenakan terjadinya perseteruan antara Indonesia
dan Malaysia.
Pada masa pemerintahan presiden Soeharto, hubungan Indonesia dengan
negara-negara di Asia Tenggara kembali berjalan baik. Indonesia tidak hanya
menjalin hubungan dengan negara yang dekat. Namun, Indonesia juga menjalin
hubungna dengan negara tetangga di Asia Tenggara lainnya. Inilah yang
menandai berdirinya ASEAN.
Pembentukan ASEAN diawali oleh pertemuan tingkat menteri lima negara
di Asia Tenggara. Pertemuan ini diselenggarakan pada 5-8 Agustus 1967 di
Bangkok, Thailand. Kelima Menteri tersebut adalah:
a. Adam Malik : Menteri luar negeri RI.
b. S. Rajaratnam : Menteri luar negeri Malaysia.
c. Narsisco Ramos : Menteri luar negeri Filipina.
d. Thanat Khoman : Menteri luar negeri Thailand.
Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan yang disebut Deklarasi
Bangkok. Deklarasi Bangkok ditandatangani pada 8 Agustus 1967 yang sekaligus
menandai berdirinya ASEAN.
2. Tujuan ASEAN
ASEAN dibentuk untuk mempererat hubungan negara-negara di Asia
Tenggara. Selain itu, ada beberapa tujuan didirikannya ASEAN yaitu sebagai
berikut:
a. Mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan
pengembangan kebudayaan di wilayah Asia Tenggara.
b. Memperkukuh perdamaian dan stabilitas regional yang menjunjung tinggi rasa
keadilan dan norma hukum dalam hubungan antara negara di wilayah Asia
Tenggara dan berpegang pada asas piagam PBB.
c. Meningkatkan kerja sama aktif dan saling membantu dalam hal yang
menyangkut kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial kebudayaan, dan
ilmu pengetahuan.
d. Saling memberi bantuan dalam bentuk latihan dan fasilitas penelitian dalam
bidang pendidikan, keterampilan, teknik, dan administrasi.
e. Bekerja sama lebih efektif untuk meningkatkan pemanfaatan usaha pertanian
dan industri, perluasan, perdagangan, perbaikan, fasilitas pengangkutan dan
komunikasi, serta peningkatan taraf hidup rakyat.
f. Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara.
g. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi regional
dan internasional.
3. Kesekretariatan ASEAN
Pada tahun 1976 didirikan gedung sekretariat ASEAN di Jakarta,
Indonesia. Sekretariat ASEAN dimaksudkan sebagai upaya untuk memudahkan
koordinasi badan-badan ASEAN.
Sekretariat ASEAN dipimpin eleh seorang sekretariat Jenderal yang
diangkat oleh sidang menteri ASEAN, secara bergilir menurut nama negara
berdasarkan abjad. Pejabat ini bertanggung jawab pada sidang menteri ASEAN
jika bersidang dan kepada Komite Tetap pada waktu-waktu lainnya. Selain itu,
sekjen ASEAN bertanggung jawab atas pelaksanaan semua fungsi dan tanggung
jawab yang dipercayakan kepadanya oleh Sidang Menteri ASEAN dan Komite
Tetap.
4. Anggota ASEAN
Sifat keanggotaan ASEAN adalah terbuka bagi semua negara dikawasan
Asia Tenggara. Keikutsertaan suatu negara ditandai dengan kesepakatn terhadap
asas-asas dan tujuan ASEAN. Sejak tanggal 7 Januari 1984, Brunei Darussalam
masuk sebagai anggota ke-6 dalam ASEAN. Pada tanggal 28 Juli 1995, Vietnam
resmi menjadi anggota ASEAN ke-7. Laos dan Myanmar masuk sebagai anggota
yang ke-8 dan ke-9 pada tanggal 23 Juli 1997. Kemudian Kamboja menjadi
anggota ke-10 pada 16 Desember 1998. Dengan demikian jumlah anggota negara
ASEAN ada 10.
PBB
(United Nations)
PBB merupakan organisasi internasional yang paling utama di dunia.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dikenal pula dengan sebutan United Nations (UN).
PBB didirikan pada 28 Juni 1945 oleh empat negara besar, yakni Amerika Serikat,
Uni Soviet, Inggris, dan Cina, Amerika Serikat. Organisasi PBB dibentuk untuk
membuat tatanan dunia menjadi lebih baik. Damai, dan terbebas dari peperangan
dan permusuhan.
Adapun tujuan didirikannya lembaga ini adalah:
a. Memelihara ketertiban, keamanan, dan perdamaian dunia.
b. Mengembangkan hubungan persahabatan dan kerja sama antara bangsa-
bangsa di dunia.
c. Memecahkan persoalan atau masalah-masalah internasional yang erat
hubungannya dengan bidang ekonomi, sosial, dan kemanusiaan.
d. Memajukan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia serta kebebasan-
kebebasan dasar.
Sejarah berdirinya PBB dimulai ketika Perang Dunia I tengah berkecamuk
dan mengakibatkan kondisi perdamaian dunia sangat parah, puluhan negara
hancur dan jutaan nyawa manusia menjadi korban. Oleh karena itu, beberapa
negara kemudian menggagas perlunya sebuah organisasi internasional yang
mampu mencegah timbulnya peperangan kembali. Maka, didirikanlah Liga
Bangsa-Bangsa (LBB). Kehadiran LBB ini ternyata mendapat sambutan dari
banyak negara. Namun, sayangnya LBB telah gagal meniptakan perdamaian
dunia. Pada akhir tahun 1930-an perang dunia kembali terjadi. Bahkan wilayah
dan negara-negara yang terlibat perang makin banyak. Inilah yang disebut Perang
Dunia II.
Kegagalan LBB telah mendorong beberapa negara yakni Amerika Serikat,
Uni Soviet, Inggris, dan Cina untuk mengadakan pertemuan membahas pendirian
organisasi untuk menggantikan LBB yang telah bubar karena dianggap gagal
menciptakan perdamaian.
Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan untuk mendirikan sebuah
organisasi antarnegara yang menggantikan LBB. Organisasi itu bernama United
Nations atau disebut juga Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB secara resmi lahir
pada tanggal 24 Oktober 1945. PBB mempunyai markas besar yang terletak di
kota New York, Amerika Serikat.
JADWAL LATIHAN MENCAPAI PENEGAK BANTARA

Pertemuan ke-7

Dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : ............................................................................................

Kegiatan Sasaran Alat


Upacara Pembukaan Patriotisme Bendera Merah Putih
Kewirausahaan Pendalaman Materi Materi Terstruktur
Daur Ulang Kreativitas Barang yang sudah tidak
terpakai
Penyelesaian SKU syarat Pengujian SKU dan Penugasan
No. 16 dan 17
Bersih Gudepku Cinta Alam Alat Kebersihan Sangga
Upacara Penutupan Evaluasi Bendera Merah Putih

Pembina Satuan Penegak


Kewirausahaan
A. Pendahuluan
1) Istilah kewirausahaan
a. WIRA berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan atau pejuang.
b. USAHA berarti karya, kemauan untuk mendapatkan sesuatu. kerja keras,
berjuang dengan tabah dan ulet.
c. WIRA USAHA adalah perilaku dengan penuh keberanian mengambil resiko,
kemauan dan kemampuan sendiri.
2) Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku dan kemauan seseorang dalam
menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
B. Materi Pokok
1) Asas pokok kewirausahaan, adalah:
a. Kemampuan yang kuat untuk berkarya dengan semangat kemandirian.
b. Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sistematis termasuk keberanian mengambil resiko.
c. Kemampuan berfikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif.
d. Kemampuan bekerja secara teliti, tekun, dan produktif.
e. Kemampuan dan kemauan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan
etika bisnis yang sehat.
2) Kemampuan dasar kewirausahaan, ialah:
a. Memiliki rasa percaya diri.
b. Memiliki sikap mandiri yang tinggi.
c. Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang usaha.
d. Bekerja keras dan tekun.
e. Memiliki kemampuan berkomunikasi.
f. Membiasakan hidup terencana, jujur, hemat, tangguh, dan disiplin.
g. Memiliki kepemimpinan.
h. berfikir dan bertindak strategik.
i. Berani mengambil resiko.
j. Memiliki motivasi diri dan semangat bekerja.
k. Kreatif.
l. Inovatif.
3) Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan Pendidikan Kepramukaan
untuk kaum muda yang didukung oleh orang dewasa yang membantu
mengembangkan pribadi yang mantap fisik, intelektual, emosi, sosial, dan
spiritualnya, agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab, mandiri,
peduli dan memiliki keteguhan dan kesetiaan.
4) Terwujudnya Pramuka Berkualitas merupakan salah satu sasaran dari program
prioritas bidang Program Peserta Didik (Prodik).
Karakteristik Pramuka berkualitas, adalah:
a. Memiliki kepribadian dan kepemimpinan yang berjiwa Pancasila.
b. Mau memberi banyak pengorbanan demi kejayaan nusa, bangsa dan
negara yang didorong oleh keinginan untuk menghayati dan mengamalkan
Pancasila.
c. Berdidiplin, berfikir-bersikap-bertindak, tertib, sehat dan kuat mental-
moral dan fisiknya.
d. Memiliki patriotisme, menjiwai nilai-nilai yang diwariskan oleh para
pahlawan dan pejuang bangsa, tangguh dan tidak tergoyahkan oleh
berbagai godaan.
e. Berkemampuan kuat, untuk berkarya dengan semangat kemandirian ,
berfikir dan bertindak secara kraetif dan inovatif, dapat dipercaya serta
matang, berani dan mampu menghadapi tugas dan kesukaran, bersikap
demokratis.
5) Gudep dan Saka merupakan:
a. Ujung tombak Gerakan Pramuka.
b. Wahana pembinaan langsung Pramuka.
c. Cita, karsa, karya, dan citra Gerakan Pramuka yang langsung dirasakan
oleh masyarakat.
d. Kunci keberhasilan Gerakan Pramuka.
e. Tantangan bagi anggota dewasa.
dan oleh karena itu:
a. Gugus depan dan Satuan Karya Pramuka perlu diberdayakan sebagai
wadah pendidikan yang dapt meningkatkan kualitas Pramuka.
b. Pengorganisasian dan manajemen Gudep dan Saka perlu diefektifkan dan
diefisiensikan.
c. Perlu diciptakan kemanunggalan dengan masyarakat.
d. Diperlukan adanya Pembina sukarelawan yang memiliki kompetensi,
dedikasi tinggi, efektif dan efisiensi dalam membina kaum muda/peserta
didik.
6) Pendidikan kewirausahaan dalam Pendidikan Kepramukaan tidak mendidik
kaum muda menjadi pengusaha tetapi mendidik mereka agar memiliki jiwa
dan semangat:
a. Percaya diri
b. Mandiri
c. Kreatif dan mampu menemukan peluang
d. Inovatif
e. Bekerja keras
f. Berdisiplin
g. Kepemimpinan dan manajerial
h. Berfikir dan bertindak strategik
i. Berani mengambil langkah dan menanggung resiko
7) Sarana media pendidikan kewirausahaan pada Pendidikan Kepramukaan:
a. Tersedianya Pembina Pramuka yang berkualitas, sehingga dapat
menyelenggarakan kegiatan Pendidikan Kepramukaan dengan sebaik-
baiknya dengan menerapkan Prinsip Dasar Pendidikan Kepramukaan dan
Metode Pendidikan Kepramukaan.
b. Tersusunnya Prodik yang baik.
c. Kemampuan Pembina dalam mengelola satuan.
d. Pendayagunaan SKU, SKK, dan SPG dan usaha pemilihan TKU, TKK,
dan TPG sebagai alat pendidikan.
e. Pemdayagunaan Satuan karya Pramuka sebagai wadah pengembangan
bakat dan minat para Pramuka Penegak dan Pandega.
f. Kegiatan Keagamaan untuk mempertebal imtaq, serta kegiatan
keterampilan dan teknologi, sebagai sarana pengembangan iptek.
8) Cara pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dalam Pendidikan Kepramukaan.
a. Bersama-sama peserta didik Pembina Pramuka menyusun Prodik.
b. Sebelum melaksanakan Prodik, Pembina terlebih dahulu menganalisis
materi Prodik, materi pendidikan kewirausahaan, diantaranya materi
latihan yang dapat menanamkan, mengembangkan, dan meningkatkan:
i. Percaya diri
ii. Kemandirian
iii. Kemampuan kreatif dan inovatif yang mampu menciptakan peluang
usaha
iv. Disiplin
c. Menggladi para pemimpin satuan agar mampu memimpin teman-
temannya dalam pelaksanaan kegiatan.
d. Memberikan kegiatan dengan pendekatan learning by doing, learning to
earn dan learning to life.
Penyelesaian
SKU No.16
Dapat menjelaskan tentang kewirausahaan

Apakah kamu pernah melakukan salah satu kegiatan usaha, secara mandiri
maupun bersama, yang tentunya menghasilkan keuntungan? Usaha apakah itu?
Jelaskan kegiatan usahamu pada catatan di bawah ini!
Jika belum pernah, buatlah perencanaan untuk membuat salah satu proyek
kegiatan usaha. Kegiatan itu dapat menghasilkan produk yang kamu buat sendiri
atau bersama dengan anggota Penegak yang lain.
Jelaskan juga rencana kegiatan usahamu pada catatan di bawah ini!
Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
Penyelesaian
SKU No.17
Dapat mendaur ulang barang tidak terpakai menjadi barang yang
bermanfaat

PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


Menjelaskan proses daur ulang serta menunjukan hasil daur ulang kreasi sendiri.

Tempelkan gambar hasil daur ulang buatanmu pada kotak di bawah ini!
GAMBAR HASIL DAUR ULANG HASIL KREASI SENDIRI

Jelaskan kepada pembinamu bagaimana proses daur ulang dari barang yang sudah
tidak terpakai menjadi barang yang bermanfaat!
Tuliskan pada catatan di bawah ini!
Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
JADWAL LATIHAN MENCAPAI PENEGAK BANTARA

Pertemuan ke-8

Dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : .............................................................................................

Kegiatan Sasaran Alat


Upacara Pembukaan Patriotisme Bendera Merah Putih
Yel-yel Keakraban, kreativitas -
Pionering Pendalaman Materi Tongkat dan Tali
Penyelesaian SKU syarat Pengujian SKU dan Penugasan
No. 18 dan 19
Bersih Gudepku Cinta Alam Alat Kebersihan Sangga
Upacara Penutupan Evaluasi Bendera Merah Putih

Pembina Satuan Penegak


Simpul dan Ikatan
(Knotting)
Mudah atau sukarnya membuat suatu simpul tergantung kepada simpul
yang kita buat. Seorang Pramuka harus mengetahui bagaimana cara membuatnya
dengan baik. Simpul yang baik adalah simpul yang mudah dibuat, hasilnya kuat
dan mudah dibuka lagi. Sebaliknya simpul yang buruk akan mudah lepas, tidak
kuat dan susah dibuka lagi.
Tali yang diperlukan untuk membuat simpul atau ikatan harus kuat, lemas
dan tidak mudah putus. Dengan sendirinya bahan tali itu harus baik, tahan pada
panas juga tahan pada air/hujan. Jika tak ada tali dapat menggunakan tali dari
bambu yang liat (awi tali). Bambu jenis ini bisa dipotong-potong kemudian dipilin
menjadi tali secara tradisional.
A. Simpul (Knots)
1. Simpul Ujung Tali
Kegunaannya untuk mencegah pintalan tali terurai.

2. Simpul Mati
Mempunyai kegunaan, yaitu:
a. untuk mengakhiri suatu ikatan
b. untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya dalam keadaan kering.

3. Simpul Anyam
Kegunaannya untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama besarnya dalam
keadaan kering.

4. Simpul Anyam Berganda


Kegunaanya adalah untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama besarnya
dalam keadaan basah.

5. Simpul Erat
Kegunaannya adalah untuk memendekkan tali, tanpa harus memotongnya.
6. Simpul Kembar (Simpul Nelayan)
Gunanya untuk menyambung dua utas tali yang sama besar dalam keadaan
basa/licin.

7. Simpul Tiang
Kegunaannya untuk mengikat leher hewan agar tidak mudah tercekik (simpul ini
sering disebut juga dengan simpul kambing).

8. Simpul Tiang Berganda


Mempunyai kegunaan untuk mengangkat orang dari bawah ke atas atau
sebaliknya.

9. Simpul Kursi
Mempunyai kegunaan untuk mengangkat orang dari bawah ke atas atau
sebaliknya

10. Simpul Pangkal


Kegunaannya adalah:
a. memulai ikatan,
b. mengikatkan tali pada tiang, dan
c. membuat tandu.

11. Simpul Jangkar


Kegunaanya untuk:
a. membuat tandu,
b. menaikkan pasak,
c. mengikat cincin, dan
d. menarik balok.

12. Simpul Tambat


Kegunaanya untuk:
a. menarik/menyeret balok, kayu, pohon,
b. menambatkan tali pada tiang, dan
c. memulai ikatan.

13. Simpul Penarik


Kegunaanya untuk menarik balok.

14. Simpul Tarik


mempunyai kegunaan untuk mengikatkan tali pengikat leher binatang ke
tiang/pohon agar mudah dilepas. Bisa juga dipergunakan untuk turun ke
jurang/lembah atau dari atas pohon yang tinggi.

15. Simpul Hidup


Kegunaannya untuk mengikatkan tali pada tiang, tetapi mudah untuk dibuka
kembali. Simpul ini merupakan simpul paling mudah dari semua jenis simpul
yang ada.

16. Simpul Gulung


Kegunaannya adalah menarik balok, dengan cara mengikatkan tali pada tali
penarik balok lainnya, sehingga dapat membantu orang lain.

17. Simpul Turki


Mempunyai kegunaan untuk mengikat sapu lidi agar tidak mudah terurai atau bisa
juga untuk membuat cincin kacu/ring.

B. Ikatan
1. Ikatan Penegang
Gunanya untuk menegangkan tali yang kendur

2. Ikatan Palang
Gunanya untuk mengikat dua buah tongkat/tiang yang posisinya
berpalangan/menyiku (tegak lurus 90o).
3. Ikatan Silang
Gunanya untuk mengikat dua buah tongkat/tiang yang posisinya bersilangan.

4. Ikatan Canggah
Gunanya untuk menyambung dua buah tongkat/tiang atau lebih, dengan
kedudukan tegak lurus dengan tujuan memperpanjang tongkat.
Penyelesaian
SKU No.18
Dapat menerapkan pengetahuannya tentang tali temali dan pionering dalam
kehidupan sehari-hari

PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


Melakukan keterampilan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
seperti jemuran, tempat sepatu, tiang bendera, dan lain-lain. Dapat dilakukan
sendiri maupun bersama-sama dengan anggota Penegak yang lain.
Tempelkan gambar hasil keterampilan tali-temali buatanmu pada kotak di bawah
ini!
GAMBAR HASIL KETERAMPILAN TALI-TEMALI

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
Penyelesaian
SKU No.19
Selalu berolahraga, mampu melakukan olahraga renang gaya bebas dan
menguasai 1 (satu) cabang olahraga tim

Mintalah paraf dari guru penjaskes di sekolahmu sebagai bukti bahwa kamu telah
melakukan kegiatan di bawah ini!

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA


No Uraian Kegiatan Paraf
1 Melakukan kegiatan olahraga setiap minggu

2 Melakukan gerakan renang gaya bebas dengan benar

3 Menjelaskan peraturan permainan satu cabang olahraga tim

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
JADWAL LATIHAN MENCAPAI PENEGAK BANTARA

Pertemuan ke-9

Dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : .............................................................................................

Kegiatan Sasaran Alat


Upacara Pembukaan Patriotisme Bendera Merah Putih
Perkembangan Fisik Laki- Pendalaman Materi Materi Terstruktur
laki dan Perempuan
Materi Berbagai Penyakit Pendalaman Materi Materi Terstruktur
dan Penanggulangannya
Penyelesaian SKU syarat Pengujian SKU dan Penugasan
No. 20 dan 23
Bersih Gudepku Cinta Alam Alat Kebersihan Sangga
Upacara Penutupan Evaluasi Bendera Merah Putih

Pembina Satuan Penegak

.
Perkembangan Remaja
Masa remaja dimulai setelah habisnya masa kanak-kanak. Masa remaja
dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu:
1) Remaja awal, pada usia 11 tahun- 13 tahun (wanita) dan pada usia 12 tahun-
15 tahun (pria).
2) Remaja madya, pada usia 15 tahun-18 tahun.
3) Remaja akhir, pada usia 19 tahun-21 tahun.
Pada masa remaja manusia mengalami perubahan sangat banyak. Masa ini
disebut juga masa akil baliq (pubertas). Perubahan pada pubertas laki-laki berbeda
dengan perempuan.
1) Pubertas pada laki-laki
Masa pubertas pada laki-laki ditandai dengan perubahan utama (primer)
dan perubahan fisik (sekunder).
Perubahan primer ditandai dengan mulai diproduksinya sel sperma (sel
kelamin jantan) oleh tubuh laki-laki yang disebut testis. Pada masa pubertas,
setiap laki-laki sudah menghasilkan sperma. Setiap hari, testis dapat memproduksi
jutaan sperma. Akibatnya, setelah beberapa waktu, kantung testis menjadi penuh
sehingga cairan sperma akan keluar dengan sendirinya. Hai ini biasanya ditandai
dengan mimpi basah, yaitu laki-laki mengeluarkan cairan sperma yang telah
memenuhi testis.
Perubahan fisik (sekunder) ditandai oleh:
a. Dada terlihat bidang
b. Tumbuh kumis dan janggut
c. Tumbuhnya rambut-rambut halus di ketiak dan disekitar alat kelamin
d. Tumbuh jakun
e. Suara lebih berat
f. Organ kelamin membesar
Semua laki-laki mengalami perubahan primer, namun tidak semua laki-
laki mengalami perubahan sekunder.
Selain perubahan primer dan sekunder, laki-laki pada masa pubertas juga
mengalami perubahan psikologis. Perubahan psikologis laki-laki ditandai dengan
mulai tertariknya pada lawan jenis.
2) Pubertas pada perempuan
Masa pubertas pada perempuan ditandai dengan perubahan utama (primer)
dan perubahan fisik (sekunder).
Perubahan primer ditandai dengan mulai diproduksinya sel telur oleh
tubuh wanita yang disebut indung telur (ovarium). Hal ini ditandai dengan adanya
menstruasi (haid) yang dialami perempuan. Menstruasi terjadi karena sel telur
yang diproduksi tidak dibuahi oleh sel sperma. Mula-mula sel telur yang
diproduksi ovarium dan telah masak akan dilepaskan oleh ovarium menuju rahim.
Proses pelepasan sel telur oleh ovarium disebut ovulasi. Saat itu juga rahim akan
menebal. Jika sel telur dalam rahim tidak dibuahi dalam beberapa hari, sel telur
akan mati. Sel telur yang mati akan luruh bersamaan dengan terkelupasnya
dinding rahim yang menebal. Sel telur yang meluruh tersebut akan tampak seperti
darah berwarna merah pekat yang mengalir melalui vagina. Apabila sel telur yang
dikeluarkan ovarium dibuahi oleh sperma, maka seorang wanita akan hamil.
Selama kehamilan seorang wanita tidak mengalami masa menstruasi. Awal
menstruasi biasanya terjadi pada usia 9-15 tahun dan siklusnya setiap 28 hari.
Selain mengalami perubahan primer, wanita juga mengalami perubahan
sekunder.
Perubahan sekunder ditandai oleh:
a. Tumbuhnya payudara, bertujuan mempersiapkan seorang wanita
menghasilkan air susu untuk menyusui anaknya.
b. Pinggul melebar, bertujuan untuk mempersiapkan seorang wanita melahirkan
bayi.
c. Tumbuhnya rambut di ketiak dan di di sekitar alat kelamin.
3) Cara menghadapi masa pubertas
Pada masa pubertas akan terjadi perubahan fisik dan terjadi
ketidakstabilan emosi. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi
masa pubertas, antara lain:
a. Bersikap tenang dan percaya diri.
b. Bersikap jujur dan terbuka kepada orang yang kita percaya
c. Selalu menjaga kebersihan seluruh tubuh dan alat kelamin agar tetap sehat dan
bersih.
Saat masa pubertas, kelenjar keringat dan minyak akan makin aktif karena
dirnagsang oleh hormon kelamin. Akibatnya wajah mudah berjerawat dan tubuh
mengeluarkan bau keringat. Untuk menjaga kebersihan tubuh, sebaiknya:
a. Mandi dua kali sehari
b. Mencuci wajah bila kotor
c. Menggunakan wewangian bila perlu
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh anak laki-laki, yaitu:
a. Membersihkan daerah sekitar kemaluan dengan saksama
b. Memakai celana yang terbuat dari katun supaya mudah menyerap keringat
c. Mengusahakan celana tetap kering dan tidak lembab
d. Menggunakan celana yang longgar, sehingga memperlancar perkembangan
alat kelamin.
Sedangkan beberapa hal yang harus diperhatikan oelh anak perempuan, yaitu:
a. Membersihkan kemaluan dari arah depan ke belakang
b. Menggunakan pembalut jika terasa penuh
c. Membersihkan kemaluan dengan air
d. Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam
e. Banyak minum air putih atau jus buah
f. Menggunakan penyangga payudara (bh) yang nyaman dan tidak terlalu ketat.
Penyelesaian
SKU No.20
Dapat menjelaskan perkembangan fisik laki-laki dan perempuan

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA

No Uraian Kegiatan Paraf


1 Dapat menjelaskan di depan ambalannya tentang
perkembangan fisik dan psikis laki-laki dan perempuan

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
Penyelesaian
SKU No.22
Dapat menyebutkan beberapa penyakit infeksi, degeneratif, dan penyakit
yang disebabkan perilaku tidak sehat

TABEL PENUGASAN BAGI CALON PENEGAK BANTARA

No Uraian Kegiatan Paraf


1 Dapat menyebutkan sedikitnya 3 penyakit infeksi dan
penyebabnya

2 Dapat menyebutkan sedikitnya 3 penyakit degeneratif dan


penyebabnya

3 Dapat menyebutkan sedikitnya 3 penyakit yang disebabkan


perilaku tidak sehat

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
JADWAL LATIHAN MENCAPAI PENEGAK BANTARA

Pertemuan ke-10

Dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : .............................................................................................

Kegiatan Sasaran Alat


Upacara Pembukaan Patriotisme Bendera Merah Putih
PBB dan LKBB Pendalaman Materi Materi Terstruktur
Penyelesaian SKU syarat Pengujian SKU dan Penugasan
No. 21
Bersih Gudepku Cinta Alam Alat Kebersihan Sangga
Upacara Penutupan Evaluasi Bendera Merah Putih

Pembina Satuan Penegak


PBB - LKBB
Baris-berbaris merupakan bentuk kedisiplinan dan juga merupakan
latihan-latihan gerak dasar yang diwujudkan dalam rangka menanamkan sikap
para pramuka agar dapat menumbuhkan sikap:
a. disiplin pribadi maupun disiplin kelompok,
b. rasa tanggung jawab, kesatuan dan persatuan,
c. kompak,
d. kebersamaan, dan
e. penampilan pribadi yang baik secara perorangan maupun kelompok.
Apakah penggunaan baris-berbaris identik dengan dunia kemiliteran?
Tentu saja tidak. Di dunia pendidikan dan pekerjaan baik negeri maupun swasta,
baris berbaris juga mempunyai peranan cukup penting.
Aba-aba Dalam baris-berbaris terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a. Aba-aba peringatan (misal: Perhatian!),
b. Aba-aba petunjuk (misal: hadap kanan, hadap kiri, maju, dsb.),
c. Aba-aba pelaksanaan (misal: Gerak! Jalan!, atau Mulai!).
Aba-aba dalam gerakan Pramuka, dilakukan dengan beberapa cara, antara lain
menggunakan:
a. suara,
b. peluit, atau
c. isyarat (misalnya isyarat tangan, bendera).
Bentuk-bentuk Barisan dengan Aba-aba Isyarat
a. Lingakaran Besar
Kedua ujung telapak tangan dipertemukan di atas kepala atau membuat gerakan
melingkar dengan kedua lengan di sekeliling badan.
b. Lingakaran Kecil
Kedua ujung jari telunjuk dan ibu jari dipertemukan di atas kepala
c. Setengah Lingkaran
Kedua lengan digerakkan di samping badan ke depan (di muka badan).
d. Angkare
Kedua siku mengepal dan ditegakkan ke atas sebatas siku.
e. Berderet
Kedua lengan direntangkan lurus ke samping, setinggi bahu.
f. Kolone Terbuka
Kedua lengan dikepalkan menghadap ke dalam dan ditegakkan di samping badan
setinggi bahu.
g. Kolone Tertutup
Kedua lengan dikepalkan dan ditegakkan di depan dada setinggi bahu.
h. Selat (Kanon)
Kedua belah tanagn lurus ke depan, telapak tanagn terbuka berhadapan.
i. Selat Balik
Kedua belah tangan lurus ke depan, telapak tangan terbuka bertolak ke belakang.
j. Roda
Kedua tangan mengepal dan disilangkan di depan dada.
k. Perlombaan
Kedua tangan mengepal lurus ke depan
l. Anak Panah
Kedua ujung jari-jari tangan dipertemukan di depan dada, siku mengarah ke
bawah.
m. Panggilan untuk Pemimpin Regu
Jari telunjuk diacungkan ke atas.
n. Bubar Barisan
Kedua tangan disilangkan di depan badan lalu digerakkan ke samping atas.
Barisan dalam bentuk saf atau banjar, langsung balik kanan dan membubarkan
diri.
o. Barisan Bersaf
Barisan berderet menurut bilangan yang ditentukan tangan kiri, tangan kanan
mengepal ke samping setinggi bahu.
p. Barisan Berbanjar
Barisan berbanjar menurut bilangan yang ditentukan jari-jari tangan kiri. Tangan
kanan mengepal ke depan.
Penyelesaian
SKU No.21
Dapat memimpin baris-berbaris sangganya, dapat menjelaskan tentang
gerakan baris-berbaris kepada anggota sangganya yang terdiri atas gerakan
di tempat

TABEL PENUGASAN CALON PENEGAK BANTARA


No Uraian Kegiatan Paraf
1 Dapat menjelaskan 15 gerakan baris-berbaris yang terdiri atas
gerakan di tempat di depan anggota sangganya
2 Dapat memimpin baris berbaris

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
Berkemah
(Hidup di Alam Bebas)
Kegemaran akan berkemah tidak pernah menurun, bahkan akhir-akhir ini
di setiap masa liburan, para remaja banyak yang memanfaatkan waktu mereka
dengan berkemah. Untuk dapat berkemah dibutuhkan pengetahuan dan cara
berkemah yang praktis. Tentu saja bagi setiap Pramuka harus bisa dan terbiasa
melaksanakan perkemahan.
Berkemah merupakan rekreasi yang amat populer, biasanya menggunakan
tenda atau semacam kendaraan khusus (vehicle) yang dikenal dengan karavan.
Kebanyakan berkemah dilakukan di hutan, pegunungan, di dekat laut (pantai),
atau sekitar danau.
Dipandang dari berbagai sudut, berkemah itu banyak jenisnya. Tujuan dari
berkemah juga bermacam-macam, walaupun sebenarnya orang berkemah
bertujuan untuk menghindarkan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari dengan
melakukan kegiatan di alam bebas (outdoor activity).
Sewaktu berkemah, orang dapat berjalan-jalan, mendaki bukit dan gunung,
memancing, berenang, mempelajari atau mengambil foto/gamabr dari flora dan
fauna selain itu juga bermain di sekitar api unggun (campfire).
Dipandang dari jenis perkemahannya, berkemah dapat dibagi ke dalam:
a. Perkemahan Bakti, Perkemahan Wirakarya, Kemah Kerja;
b. Perkemahan Ilmiah; untuk penelitian, Observasi, atau Survey;
c. Perkemahan Rekreasi; liburan, wisata;
d. Perkemahan Pendidikan; Pramuka, PMR, atau Organisasi Pecinta Alam.
Dipandang dari lamanya waktu berkemah, perkemahan bisa dibedakan menjadi:
a. Perkemahan satu hari; pagi berangkat, sore hari kembali, biasanya ke tempat
yang dekat dijangkau dari rumah, sekolah, atau pangkalan gugusdepan,
b. Perkemahan dua hari; Persami atau perkemahan Sabtu-Minggu, Jumat-Sabtu,
dan sebagainya,
c. Perkemahan yang lebih dari dua hari; Perjusami (Perkemahan Jumat-Sabtu-
Minggu).
Berdasarkan tempat berkemah, perkemahan dapat kita bagi menjadi:
a. Perkemahan menetap (Standing Camp),
b. Perkemahan Berpindah-pindah (Safary Camp).
Perlengkapan Berkemah
A. Perlengkapan Perorangan
Perlengkapan berkemah banyak mengalami kemajuan, dahulu seorang
berkemah harus membawa tenda kanvas yang berat, sleeping bag dari wool, dan
tungku masak yang besar. Sekarang, seorang pekemah berpengalaman hanya
membawa tenda ringan dari bahan nylon (dengan rangka aluminium yang ringan),
sleeping bag praktis, dan tungku/kompor rimba yang kecil.
Memilih perlengkapan sangat penting. Seperti pakaian, tenda dan sleeping
bag (kantung tidur), perlengkapan masak, dan juga perlengkapan lain seperti
kapak, lentera, lampu senter, peta dan kompas, perlengkapan P3K, tali, dan
koreka api.
Perlengakapan peserta atau perorangan yang harus dipersiapkan secara
lebih lengkap adalah seperti tertera di bawah ini (daftar perlengkapan ini bisa juga
dipergunakan jika hendak berkemah sendiri atau hanya dengan beebrapa kawan
saja):
1. Ransel
Carilah ransel yang dibuat dari bahan yang ringan tetapi kuat dan tahan air. Ransel
juga harus enak dipakai di punggung (backpack), besarnya disesuaikan dengan
kebutuhan (lamanya kita berkemah).
2. Pakaian sragam pramuka lengkap
3. Pakaian ganti (kaos dan kemeja)
Disarankan untuk membawa secukupnya, bahan pakaian harus enak dipakai
(bahan dari jeans kurang baik, karena bisa mengakibatkan lecet dan jika basah
akan susah ekring). Kaen planel adalah alternatif yang baik.
4. Celana panjang (training suite)
5. Perlengkapan ibadah
6. Perlengkapan kebersihan pribadi seperti sikat gigi, sabun mandi, dan pasta
gigi.
7. Pelembab
Pelembab yang dimaksudkan di sini adalah pelembab untuk bibir dan kulit
(mencegah kekeringan sehingga tidak pecah-pecah dan mengelupas), untuk
melindungi diri dari sinar matahari dan perubahan cuaca.
8. Sisir dan jam tangan
9. Sandal karet
Jika berkemah lebih dari satu hari (semalam), lebih nyaman jika membawa
sandal. Soalnya kaki juga perlu udara segar (agar tidak mudah lecet dan berbau
tidak sedap).
10. Sepatu olah raga
Pakailah sepatu yang tingginya semata kaki. Jadi akan melindungi kaki kita dari
bahaya terkilir ketika kita berjalan.
11. Handuk
Selain digunakan sehabis mandi, handuk juga bermanfaat untuk melap tubuh jika
basah karena hujan. Tubuh yang basah akan membuat kita kedinginan dan
kehilangan banyak energi,
12. Jas hujan atau ponco
Meski tidak hujan, kita tetap harus membawa jas hujan. Carilah yang bentuknya
ringkas dan ringan. Jika tidak membawa tenda, jas hujan (ponco) dapat
dipergunakan untuk mendirikan tenda darurat/biovack. Selain itu, jas hujan dapat
digunakan sebagai alas duduk dan alas tidur.
13. Matras
Untuk alas duduk dan tidur bila kita bermalam. Carilah bahan matras yang kuat,
tebal tetapi ringan (yang tidak mudah robek) dan tentu saja harus tahan air.
14. Senter
Sewaktu malam, senter baik untuk digunakan, tidak akan padam karena tiupan
angin yang kuat. Jangan lupa untuk membawa batere cadangan.
15. Tas kecil atau tas pinggang
16. Perlengkapan makan seperti sendok, garpu, piring, dan cangkir.
17. Tali
Cukup membawa yang panjangnya 10 meter. Tali dapat menjadi sangat penting
dalam keadaan tertentu di tempat terbuka dan akan banyak sekali kegunaannya
bagi seorang pekemah.
18. Pisau lipat
19. Gunting kecil, buah baju, jarum dan benang. Bisa digunakan untuk menjahit
pakaian atau tenda yang robek.
20. Gantungan pakaian
21. Jaket atau baju hangat
22. Topi
Benda ini terkadang disepelekan, apalagi untuk yang tidak biasa memakai. Topi
diperlukan untuk melindungi diri dari sinar matahari yang terik, air hujan, hingga
duri-duri semak belukar. Pilihlah topi yang bertepi lebar dan terbuat dari kain
(yang tahan air lebih baik).
23. Sarung Tangan
Bisa digunakan untuk melindungi tangan sewaktu menebas pohon, membersihkan
semak-semak atau juga untuk melindungi tangan dari udara dingin.
24. Kantung plastik
25. Misting dan velvest
26. Kartu-kartu keterangan (KTA, Kartu golongan darah, Kartu asuransi).
27. Kacamata
Kacamata yang dibawa bukan kacamata fahsion semata, tapi kacamata yang dapat
melindungi mata kita dari sinar matahari yang berlebihan (sunglasses), terutama
ke daerah yang panas.
28. Obat-obatan pribadi
Jika mempunyai penyakit khusus, sebaiknya membawa obat penangkalnya. Jika
kambuh di tempat berkemah akan membawa kesulitan. Disarankan juga
membawa obat-obat lain untuk berjaga-jaga.
29. Alat-alat tulis
30. Pakaian dalam
31. Celana pendek, celana renang
32. Payung
Membawa payung lipat kecil cukup berguna, selain dapat melindungi diri dari
terik matahari atau air hujan, juga dapat dipakai untuk menampung air hujan
untuk dimasak, jika berkemah di daerah yang sukar air bersih.
33. Kompas dan peta
Untuk pergi ke daerah-daerah yang masih “rawan” kita disarankan untuk
membawa peta daerah tersebut. Kita bisa memesannya di Dinas Geologi setempat.
Dan jangan lupa membawa kompas. Tetapi jika hanya berkemah di tempat wisata
atau bumi perkemahan, tidak membawa peta atau kompas tidak akan menjadi
masalah.
34. Alat masak pribadi.

Kalau kita ingin berkemah, terlalu banyak perlengkapan kita akan


kesulitan dalam membawanya. Tetapi, jika terlalu sedikit kita akan mengalami
kesulitan kekurangan perlengkapan. Jadi kesimpulannya kita harus dapat memilih
perlengkapan yang harus dibawa.
B. Perlengkapan Kelompok
Perlengkapan kelompok atau regu yang harus dipersiapkan adalah:
1. Tenda dan perlengkapannya (tiang, yali, pasak, dan sebagainya)
2. Tikar, plastik, atau alas tenda
3. Lentera, lampu badai, petromaks
4. Peralatan memasak (kompor, penggorengan, panci, teko, dan sebagainya)
5. Peralatan kerja (golok, palu, kapak, sekop, dan cangkul)
6. Ember-ember, besar dan kecil
7. Bendera (Merah Putih, WOSM, Gudep, Semaphore, Morse)
8. Perlengakapn kegiatan (tali, tongkat, kompas, peluit, dan sebagainya)
9. Kotak atau tas PPPK
10. Buku-buku administrasi regu
11. Surat-surat (mandat, izin, dan sebagainya)
12. Kamera foto
13. Jam
14. Dan sebagainya.
Di mana pun kita berkemah, keamanan diri dan lingkungan harus menjadi
perhatian. Aturan utama bagi orang yang berkemah, baik di tempat berkemah
yang masih hijau maupun yang sudah modern (yang mempunyai kamar
mandi/MCK dan kedai-kedai) adalah harus menjaga kebersihan.
Penyelesaian
SKU No.23
Ikut serta dalam perkemahan selama 3 hari berturut-turut

No Uraian Kegiatan Paraf


1 Aktif dalam mengikuti kegiatan perkemahan selama 3 hari
berturut-turut

Kesan dan Pesan Penguji:

Hari Nama Penguji Jabatan Paraf


Tanggal
TRANSKRIP KEHADIRAN
CALON PENEGAK BANTARA

No Pertemuan Ke- Hari/Tanggal Kehadiran


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Pembina Satuan Penegak


SURAT KETERANGAN
Nomor:

Diberikan kepada:
Nama :
Tingkatan :

yang telah menyelesaikan SKU tersebut di atas, dan berhak untuk mengenakan
Tanda Kecakapan Umumnya. Dengan harapan untuk senantiasa meningkatkan
keterampilan dan pengetahuannya berdasarkan pada Tri Satya dan Dasa Darma
Pramuka.

ditetapkan di :
pada tanggal :

KA Mabigus Pembina Ambalan Penegak


TRANSKRIP NILAI
SYARAT KECAKAPAN UMUM PENEGAK BANTARA
SYARAT MENCAPAI PENEGAK BANTARA NILAI
ANGKA HURUF
1 Keagamaan anggota Penegak Bantara
2 Berani menyampaikan kritik dan saran yang membangun dengan
sopan dan santun kepada sesama teman
3 Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik
4 Dapat hidup bersama antara umat beragama dan toleransi dalam bakti
5 Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 2 kali setiap
bulan
6 Setia membayar iuran kepada Gugusdepan, dengan uang yang seluruh
atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri
7 Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan
sehari-hari
8 Telah membantu mengelola kegiatan di Ambalan
9 Telah ikut aktif kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali
10 Dapat menampilkan kesenian daerah di depan umum minimal satu kali
11 Mengenal, Mengerti, dan Memahami isi AD & ART Gerakan
Pramuka
12 Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia
13 Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak, dan tanda-tanda alam
lainnya dalam pengembaraan
14 Dapat menjelaskan bentuk pengamalan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari
15 Dapat menjelaskan tentang organisasi ASEAN dan PBB
16 Dapat menjelaskan tentang kewirausahaan
17 Dapat mendaur ulang barang tidak terpakai menjadi barang yang
bermanfaat
18 Dapat menerapkan pengetahuannya tentang tali temali dan pionering
dalam kehidupan sehari-hari
19 Selalu berolahraga, mampu melakukan olahraga renang gaya bebas
dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga tim
20 Dapat menjelaskan perkembangan fisik laki-laki dan perempuan
21 Dapat memimpin baris-berbaris sangganya, dapat menjelaskan tentang
gerakan baris berbaris kepada anggota sangganya yang terdiri atas
gerakan di tempat
22 Dapat menyebutkan beberapa penyakit infeksi, degeneratif dan
penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat.
Jumlah
Nilai Rata-rata
Tentang Penulis

Tidak ada yang salah dari alam,


Yang ada hanyalah ketika waktu menyerah,
Ketika kita telah kalah.

Nama Lengkap : Dinar Herindo Harya


Panggilan Akrab : Mbah Bean
Tempat/Tgl. Lahir : Blitar, 11 Maret 1995
Agama : Islam
Alamat : Ds. Jatitengah – RT. 03 RW. 02
Kec. Selopuro – Kab. Blitar
Nomor Telepon : 085854994905
Pendidikan Formal
- SDN Jatitengah 1
- SMPN 1 Selopuro
- SMAN 1 Talun
- Universitas Negeri Malang

Pendidikan Kepramukaan
- Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar Pusdiklat Daerah Gerakan
Pramuka Jatim 2015
Daftar Rujukan
Adiyuwono, N. S. 1995. Teknik Membaca Peta dan Kompas. Bandung: Penerbit
Angkasa.
Anggadiredja, J. T., Yuliati S., Wadjdi, F., Poernoto., Syefrudin, D., & Alawiah,
S. 2011. Panduan Penyelesaian Syarat Kecakapan Umum Pramuka
Golongan Penegak. Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Anggadiredja, J. T., Mursitho, J., Yuliati, S., Kamarukmi, D., Jasmiwarti,
Prihatmono, T., & Rifai, A. A. 2011. Panduan Teknis Kursus Pembina
Pramuka Mahir. Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Bloom, B. S., Engelhart, M. D., Furst, E. J., Hill, W. H., & Krathwohl, D. R.
1956. Taxonomy of Educational Objectives: Handbook I, Cognitive
Domain. New York: David McKay.
DePorter, B., & Mike Hernacki. 2002. Quantum Learning: Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
Gray, W. A., & Gerrard, B. A. 1977. Learning By Doing: Developing Teaching
Skills. Massachusets: Addison Wesley Publishing Company.
Hurlock, E. E. 1973. Adolescent Development. New York: Mc Graw-Hill, Inc.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. 2009. Models of Teaching (Model-Model
Pengajaran). Terjemahan Achmad Fawaid dan Ateilla Mirza. 2011.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 198 Tahun 2011 tentang
Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Keputusan Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka No. 199 Tahun 2011 tentang Cara Penyelesaian SKU
dan TKU. Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 176/2013 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega. Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Krathwohl, D. R., Bloom, B. S., & Masia, B. B. 1980. Taxonomy of Educational
Objectives: Handbook II, Affective Domain. London: Longman.
Kristiadi, A. 2014. Ensiklopedi Praja Muda Karana Indonesia: Mengenal
Gerakan Pramuka dan Kepanduan Jilid 1. Surakarta: Borobudur Inspira
Nusantara
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 2013. Anggaran Dasar Dan Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Semarang: Kwartir Daerah Gerakan
Pramuka Jawa Tengah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64
Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler
Wajib Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Pusat
Kurkulum dan Pembukuan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64
Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler
Wajib, Lampiran I Pedoman Pendidikan Kepramukaan Sebagai
Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, Lampiran III Pedoman
Kegiatan Ekstrakurikuler. 2013. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan.
Perez, T., Brock, W., & Gates, R. M. 2015. Guide To Safe Scouting. USA: Boy
Scouts of America.
Powell, B. 1915. Aids to Scouting. London: Gale & Polden, LTD.
Powell, B. 1922. Rovering to Success: A Guide for Young Manhood. London: .
Powell, B. 1908. Scouting for Boys. London: Horace Cox, Windsor House,
Bream’s Building, London E.C.
Santrock, J. W. 2002. Life Span Development, Eighth Edition. New York:
McGraw-Hill Higher Education.
Skinner, B. F. 1953. Science And Human Behavior. New York: Free Press
Paperback.
Sunardi, A. B. 2011. Boyman: Ragam Latih Pramuka. Bandung: Penerbit Nuansa
Muda.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka. 2010.
Jakarta: Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2013. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan.

Anda mungkin juga menyukai