PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kandidosis adalah penyakit infeksi jamur yang bersifat akut atau subakut
yang disebabkan oleh jamur genus Candida terutama Candida albicans dan dapat
mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronkhi atau paru, kadang-kadang dapat
menyebabkan septikemia, endokarditis, atau meningitis. Sinonim dari kandidosis
adalah kandidiasis dan moniliasis (Kuswadji, 2007).
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Candidiasis adalah suatu infeksi jamur yang disebabkan oleh candida.
jamur dari spesies Candida albicans. Adanya jamur pada diri manusia adalah
hal yang alami dan memang selalu ada pada diri manusia seperti di daerah
disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh Candida albicans dan dapat
mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru, kadang-kadang dapat
– 3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi
mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin.
Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian
medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak
kaki, punggung, bahu dan bokong. Secara embriologis kulit berasal dari dua
lapis yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan
epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari
mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan
ikat. (Ganong, 2008). Secara histopatologis kulit tersusun atas 3 lapisan utama
yaitu :
1. Epidermis
Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri
di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis
hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6
minggu. Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas
sampai yang terdalam): Stratum Korneum, Stratum Lusidum, Stratum
sebagai “True Skin”. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis
yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm. Dermis terdiri dari dua
lapisan : Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang dan Lapisan
fetus sampai dewasa. Pada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam
(Wasitaatmadja, 1997).
3. Subkutis
Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri
dari lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan
kulit. Karena reseptor ini cepat beradaptasi maka seseorang tidak menyadari
sesuatu maka akan terbiasa karena adanya adaptasi cepat reseptor tersebut.
(Sherwood, 2001).
Mekanisme adaptasi untuk korpus atau badan Pacini (Pacinian
diketahui dari sifat-sifat fisiknya. Korpus Pacini adalah suatu ujung reseptor
khusus yang terdiri dari lapisan-lapisan konsentrik jaringan ikat mirip kulit
2001).
Setiap neuron sensorik berespons terhadap informasi sensorik hanya
daerah kulit yang terpantau oleh reseptor tersebut. Semakin kecil lapangan
antara lapisan papiler dan retikuler dermis dan selain itu antara dermis dan
papilla dermis, tiap papilla dermis punya satu arteri asenden dan satu cabang
vena. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient
penampilan
C. Klasifikasi
Berdasarkan tempat yang terkena, candidiasis dibagi sebagai berikut:
1. Candidiasis Selaput Lendir
- Thrush/Candidiasis oral
berwarna putih menempel pada lidah dan pinggiran mulut, sering meni
mbulkan nyeri. Bercak ini bisa dilepas dengan mudah oleh jari tangan
yang menyebabkan retakan dan sayatan kecil. Bisa berasal dari gigi
Gambar. Perleche
- Infeksi vagina (vulvovaginitis)
Vulvovaginitis sering berupa keluarnya cairan putih atau kuning
dari vagina disertai rasa panas ditemukan pada wanita hamil, penderita
terjadi akibat infeksi jamur atau bakteri di bawah kulit pada penis
atau persisten pada kulit, membran mukosa, dan kuku yang disebabkan
2. Candidiasis kutis
- Candidiasis intertriginosa
lipatan-lipatan kulit yang besar. Lesi di daerah lipatan kulit ketiak, lipat
- Candidiasis perianal
Lesi berupa maserasi seperti infeksi dermatofit tipe basah.
imunologik.
- Paronikia dan onikomikosis
dengan air.
3. Candidosis Sistemik
- Endokarditis
Infeksi ini sering disebabkan oleh penumpukan dan pertumbuhan
ragi dan pseudohifa /vegetasi pada katub jantung buatan juga pada
D. Etiologi
Penyebab utama kandidiasis ialah Candida albicans. Spesies lain seperti
b. Umur : orang tua dan bayi lebih sering terkena infeksi karena status
c. Gangguan Imunologik
2. Faktor eksogen :
E. Manifestasi Klinik
- Timbul bercak putih pada lidah dan sekitar mulut
- Infeksi mulut (peradangan).
- Lesi putih atau krem di lidah, pipi bagian dalam, langit-langit mulut gusi
danamandel (tonsil)
- Lesi menyerupai keju
- Nyeri
- Sedikit perdarahan jika lesi digosok atau tergores
- Pecah-pecah dan kemerahan pada sudut mulut
- Sensasi seperti terdapat kapas pada maulut
- Kehilangan selera makan
F. Patofisiologi
Infeksi candida dapat terjadi apabila ada factor predisposisi baik endogen
C.albicans berpenetrasi ke dalam sel epitel mukosa. Dalam halini enzim yang
albicans berada dalam tubuh manusiasebagai saproba dan infeksi baru terjadi
G. Pathway
dengan larutan KOH 10 % atau dengan pewarnaan gram, terlihat sel ragi,
disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 370C, koloni tumbuh setelah
24-48 jam, berupa yeast like colony. Identifikasi Candida albicans dilakukan
2007)
3. Pemeriksaan Laboratorium : ditemukan adanya jamur candida albicans pada
swab mukosa
4. Pemeriksaan endoskopi : hanya di indikasikan jika tidak terdapat perbaikan
atau kumur.
I. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
1. Menghindari atau menghilangkan factor predisposisi
2. Topikal :
a) Larutan ungu gentian ½-1 % untuk selaput lender, 1-2% untuk kulit,
inhaler
3. Menganjurkan untuk mengutamakan ASI daripada susu formula karena
tubuh bayi.
4. Melpayudara ibu juga jauh lebih terjamin kebersihannya daripada botol
dot bayi
5. Beri bayi minum 2-5 sendok air hangat untuk membilas mulut bayi
alamat, asal kota, dan daerah, asal suku bangsa, nama orangtua dan
pekerjaan orangtua.
2. Riwayat kesehatan
Keluhan utama: Penyebab utama klien dibawa kerumah sakit.
atau kaki, glans penis, dan umbilikus, berupa bercak yang berbatas
tidak nafsu makan dan sakit pada mulut. Riwayat penyakit dahulu:
dengan radiasi.
4. Riwayat penyakit keluarga: adakah penyakit yang diderita oleh
kandidiasis.
5. Kondisi lingkungan: Iklim panas dan kelembaban menyebabkan
4. Sistem Muskuloskeletal
Badan terasa lemas dan sulit untuk bergerak karena kurang asupan
5. Sistem Pernafasan
Kadang-kadang nyeri pada bagian mulut atau bagian lain yang
yang terinfeksi
8. Integritas Ego
Gejala : Perasaan cemas dan takut. Putus asa dan tidak berdaya
Tanda : Ansietas, murung, menarik diri
9. Makanan / Cairan
Gejala : Ketidakmampuan mengkonsumsi makanan secara adekuat,
Anorexia, Kehilangan nafsu makan karena nyeri, Diindikasi kan
infeksi sudah menyebar sampai esofagus sehingga terjadi gangguan
menelan pula.
Tanda : Porsi makan sedikit, penurunan berat badan, turgor kulit
buruk.
10. Keamanan
Gejala : Riwayat defisiensi imun, Kulit lecet / kemerahan, Lesi
kulit / ulkus pada kulit, Riwayat berulangnya infeksi jamur.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri Akut
b. Kerusakan integritas kulit
c. Gangguan citra tubuh
d. Risiko ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
e. Risiko Kerusakan integritas mukosa oral
f. Risiko infeksi
g. Defisiensi pengetahuan
3. Nursing Care Plan (NCP)
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
NOC NIC
1 Nyeri Akut Pain Level, Pain Management
Definisi : pain control, Lakukan pengkajian nyeri secara
Sensori yang tidak menyenangkan dan comfort level komprehensif termasuk lokasi,
pengalaman emosional yang muncul secara Selama tindakan keperawatan ..... x 24 jam diharapkan karakteristik, durasi, frekuensi,
aktual atau potensial kerusakan jaringan atau klien dapat mengontrol nyeri dengan kriteria hasil : kualitas dan faktor presipitasi
menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Observasi reaksi nonverbal dari
Studi Nyeri Internasional): serangan Kriteria awal akhir ketidaknyamanan
mendadak atau pelan intensitasnya dari Mampu mengontrol nyeri 5 Gunakan teknik komunikasi
ringan sampai berat yang dapat diantisipasi Melaporkan bahwa nyeri 5 terapeutik untuk mengetahui
dengan akhir yang dapat diprediksi dan berkurang dengan menggunakan pengalaman nyeri pasien
dengan durasi kurang dari 6 bulan. manajemen nyeri Kaji kultur yang mempengaruhi
Menyatakan rasa nyaman 5
respon nyeri
Batasan karakteristik : setelah nyeri berkurang
Evaluasi pengalaman nyeri masa
- Laporan secara verbal atau non verbal Tanda vital dalam rentang 5
lampau
- Fakta dari observasi normal
Evaluasi bersama pasien dan tim
- Posisi antalgic untuk menghindari nyeri kesehatan lain tentang
Keterangan indikator :
- Gerakan melindungi ketidakefektifan kontrol nyeri masa
1 = sangat berat, 2 = berat, 3 = sedang, 4 = ringan, 5 =
- Tingkah laku berhati-hati lampau
sangat ringan
- Muka topeng Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Gangguan tidur (mata sayu, tampak
Pilih dan lakukan penanganan nyeri
capek, sulit atau gerakan kacau,
(farmakologi, non farmakologi dan
menyeringai)
inter personal)
- Terfokus pada diri sendiri Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
- Fokus menyempit (penurunan persepsi menentukan intervensi
waktu, kerusakan proses berpikir, Ajarkan tentang teknik non
penurunan interaksi dengan orang dan farmakologi
lingkungan) Berikan analgetik untuk mengurangi
- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan- nyeri
jalan, menemui orang lain dan/atau Tingkatkan istirahat
aktivitas, aktivitas berulang-ulang) Kolaborasikan dengan dokter jika ada
- Respon autonom (seperti diaphoresis, keluhan dan tindakan nyeri tidak
perubahan tekanan darah, perubahan berhasil
nafas, nadi dan dilatasi pupil) Analgesic Administration
- Perubahan autonomic dalam tonus otot Tentukan lokasi, karakteristik,
(mungkin dalam rentang dari lemah ke
kualitas, dan derajat nyeri sebelum
kaku)
pemberian obat
- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah,
Cek instruksi dokter tentang jenis
merintih, menangis, waspada, iritabel,
obat, dosis, dan frekuensi
nafas panjang/berkeluh kesah)
Cek riwayat alergi
- Perubahan dalam nafsu makan dan
Pilih analgesik yang diperlukan atau
minum
kombinasi dari analgesik ketika
Faktor yang berhubungan : pemberian lebih dari satu
Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis) Tentukan pilihan analgesik tergantung
tipe dan beratnya nyeri
Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
Pilih rute pemberian secara IV, IM
untuk pengobatan nyeri secara teratur
Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik pertama
kali
Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas analgesik, tanda
dan gejala (efek samping)
2 Kerusakan integritas kulit Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes Pressure Management
Anjurkan pasien untuk menggunakan
Definisi : Perubahan pada epidermis dan Selama tindakan keperawatan ..... x 24 jam diharapkan pakaian yang longgar
dermis klien dapat mencegah kerusakan jaringan kulit dan Hindari kerutan padaa tempat tidur
mukosa dengan kriteria hasil Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih
Batasan karakteristik : dan kering
- Gangguan pada bagian tubuh Kriteria awal akhir Monitor kulit akan adanya kemerahan
- Kerusakan lapisa kulit (dermis) Integritas kulit yang baik bisa 5 Monitor status nutrisi pasien
- Gangguan permukaan kulit dipertahankan
Memandikan pasien dengan sabun
(epidermis) Tidak ada luka/lesi pada kulit 5
Perfusi jaringan baik 5 dan air hangat
i. Kesimpulan
Kandidiasis adalah infeksi atau penyakit akibat jamur Candida,
vagina dan tinja, dari penderita ataupun “carrier”, atau tertulari melalui jalan
halus, usus besar dan anus. Infeksi sistemik lainnya berupa abses hati dan otak.
ii. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
Candidiasis
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan bisa dipelajari atau dipahami dan sebagai acuan refrensi
Candidiasis
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda, adhi, (2007). Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Nurarif, Huda, (2015). Asuhan keperawatan berdasarkan dignosa medis & nic-
noc. Edisi revisi 2015, Jakarta : Medication
Silverman. S Jr at al, (2001). Essential of Oral Med, BC. Decker Inc, Hamilton,
London, h. 170 – 177