NPM : 022114101
I. Judul
II. Variabel
Akuisisi
III. Teori
1. Merger
Merger berasal dari bahasa latin “mergerer” yang berarti (1) bergabung,
bersama, menyatu, berkombinasi (2) menyebabkan hilangnya identitas karena terserap atau
tertelan sesuatu. Menurut Bramantyo (2008) Merger merupakan penggabungan dua atau lebih
perusahaan menjadi satu dengan menggunakan status hukum salah satu perusahaan yang ada,
sedangkan perusahaan lain dihapuskan
2. Akuisi
3. Kinerja Keuangan
Salah satu cara untuk menilai keberhasilan yang terjadi setelah perusahaan
melakukan penggabungan usaha biasanya adalah dengan melihat pada kinerja keuangan
perusahaan. Menurut Irham Fahmi (2012) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan
menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar, seperti dengan
membuat laporan keuangan yang memenuhi standar dan ketentuan dalam SAK (Standar
Akuntansi Keuangan) atau GAAP (General Accepted Accounting Principle) dan lainnya.
Menurut Irhan Fahmi (2012) laporan keuangan merupakan suatu informasi yang
menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan
sebagai gambaran kinerja keuangan suatu perusahaan tersebut.
V. Lokasi Penelitian
Analisis data yang digunakan adalah dengan metode analisis deskriptif yang
dapat memberikan gambaran dan penjelasan suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai
minimum, rata-rata (mean), standar deviasi kinerja keuangan dari rasio keuangan. Penelitian
ini menggunakan uji statistik paired sample t test dengan menggunakan SPSS.
Alasan saya tertarik terhadap judul yang saya ajukan yaitu pengaruh merger dan
akuisisi terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur go public yang terdaftar di
BEI karena mengingat salah satu strategi yang dilakukan perusahaan untuk membuat skala
bisnis menjadi lebih besar ditengah kompetisi adalah dengan melakukan merger dan akuisisi.
Dan keberhasilah perusahaan dalam merger dan akuisisi dapat dilihat dari kinerja perusahaan
tersebut, salah satunya kinerja keuangan. Setelah melakukan merger dan akuisisi, posisi
keuangan perusahaan akan mengalami perubahan dan tercermin dalam laporan keuangannya.
Dari banyak penelitian yang telah dilakukan terdapat perbedaan-perbedaan tentang variabel-
variabel yang dipilih dan menghasilkan kesimpulan yang berbeda, sehingga menarik untuk
diteliti ulang dengan objek yang berbeda dan untuk meyakinkan hasil dari para peneliti
sebelumnya.
Tahun : 2016
- Sampel dari penelitian ini terdiri dari 79 perusahaan pengakuisisi dan 33 perusahaan
diakuisisi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2003-2011 yang dipilih
dengan menggunakan metode purposive sampling.Data digunakan dalam penelitian ini adalah
laporan keuangan dari setiap perusahaan yang terdaftar di BEI. Penelitian ini menggunakan
metode paired sample t-test untuk menganalisa uji beda dua sampel berpasangan.
Hasil penelitiannya mengenai analisis dampak merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan
keuangan perusahaan yang dilakukan dengan uji statistik dengan paired t test menunjukan telah
melakukan aksi pengakuisisi dan aksi diakuisisi variabel earning per share (EPS), return on
capital employment (ROCE), debt equity ratio (DER), current ratio (CR), dan interest coverage
ratio (ICR) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kedua aksi tersebut antara
pengakuisisi dan maupun yang diakuisisi.
Tahun : 2013
Hasil Penelitian mengenai pengaruh merger dan akuisisi terhadap perusahaan publik
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dilakukan dengan menguji rasio keuangan dan
return saham menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan setelah perusahaan
melakukan merger dan akusisi. Sedangan pada periode 1 tahun sebelum dan 4 tahun setelah
merger dan akuisisi hanya Return On Total Asset yang berubah secara signifikan. Walaupun
ada 1 rasio yang berubah secara signifikan namun hal tersebut tidak memberikan cukup bukti
bahwa merger dan akuisisi berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Tahun : 2015
- Pada penelitian ini variabel dependen yang digunakan terdapat Return Saham, Volume
Perdagangan Saham, Risiko Sistematis, dan Kinerja Keuangan. Sedamgkan penelitian yang
akan saya lakukan hanya menggunakan 1 variabel yaitu Kinerja Keuangan
- Perusahaan yang diteliti pada penelitian ini adalah tidak memfokuskan pada salah satu
sektor perusahaan tetapi perusahaan non keuangan. Sedangkan penelitian yang akan saya
lakukan akan memfokuskan pada perusahaan sektor manufaktur go public yang terdaftar di
BEI.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dengan variabel kinerja keuangan yang diproksikan
dengan rasio debt to equity ratio, return on assets, dan return on equity kesemuanya diperoleh
hasil yaitu tidak ada perbedaan kinerja keuangan sebelum dengan sesudah merger dilakukan.
Namun untuk variabel assets turnover, price earnings ratio, dan firm size menunjukkan hasil
ada perbedaan kinerja keuangan sebelum dengan sesudah merger dilakukan.Kata kunci:meger,
akuisisi, current ration, debt to equity ratio, return on assets, return on equity, assets turnover,
price earnings ratio, firm size.
Tahun : 2008
- Penelitian ini memaparkan tentang konerja keuangan sebelum dan sesudah merger dan
akuisisi dilakukan. Sedangkan penelitian yang akan saya lakukan menganalisis keadaan kinerja
keuangan setelah dilakukan merger dan akuisisi.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa hasil dari uji parsial dengan menggunakan paired sampel
t-testdan wilcoxonsign rank testdidapatkan adanya perbedaaan yang signifikan pada beberapa
rasio keuangan seperti current ratio, total asset turnover, fixed asset turnover, debt to equity
ratio, net profit margin, return on asset, earnings per sharepada beberapa periode perbandingan.
Tahun : 2017
- Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di efek syariah periode 2005-2014,
sedangkan penelitian yang saya lakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
periode 2011-2015.
- Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini hanya satu variabel yaitu Merger.
Sedangkan penelitian yang akan saya lakukan menggunakan dua variabel independen yaitu
merger dan akuisisi.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari kelima rasio, yaitu current ratio menunjukkan
adanya perbedaan pada periode 2 tahun sebelum dan sesudah merger. Sedangkan pada debt to
equity ratio, net profit margin, return on equity dan return on asset menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan sebelum dengan sesudah perusahaan melakukan merger pada periode
penelitian. Hal ini dapat dimungkinkan terjadi dikarenakan periode pengamatan dalam
penelitian ini hanya empat tahun (dua tahun sebelum dengan dua tahun sesudah merger)