Anda di halaman 1dari 8

SISTEM KARDIO VASKULER

Kegiatan 1

Anatomi Jantung, Pulsus, dan CO

I. TUJUAN

1. Mengamati struktur anatomi makroskopis jantung mamalia (kambing)

2. Menerangkan bagian-bagian jantung mamalia (kambing)

II. ALAT DAN BAHAN

1. Stopwatch

2. Jantung kambing

3. Alat tulis

4. Peralatan bedah

III. HASIL PRAKTIKUM

1. Anatomi Jantung

2. Pulsus dan CO

Sebelum Sesudah

Nama P SV CO P SV CO

(x/menit) (mL) (ml/menit) (x/menit) (mL) (ml/menit)

Faiz Berliana A 76 70 5320 110 70 7700

Ayu Aprilia 82 70 5740 170 70 11900

Vindi Dwijayanti 83 70 5810 151 70 10570


IV. PEMBAHASAN

Pada gambar diatas terdapat beberapa bagian dalam maupun luar jantung

mamalia (kambing).Setiap bagian tersebut mempunyai peranan masing-masing dalam

mendukung kinerja jantung sebagai sistem kardiovaskuler. Berikut ini beberapa

fungsi dan peranan setiap bagian tersebut :

Bagian Luar

1. Perikardium: Selaput pembungkus jantung yang tersusun atas jaringan ikat

padat (fibrosa). Bagian terdiri dari dua komponen yaitu perikardium visceral

(sebelah dalam) dan perikardium parietalis (sebelah luar). Antara jantung dan

perikardium terdapat rongga (kantung) perikardium yang berisi cairan

perikardial sehingga jantung dapat bergerak leluasa dan untuk melindungi

jantung dari kerusakan dan gesekan.

2. Apeks jantung: bentuknya bulat dan susah ditentukan secara radiografi,

biasanya berada setinggi rawan iga keenam, dibawah dan medial tempat

terabanya detak apeks. Detak apeks yang berasal dari jantung umumnya dapat

diraba di dada sebelah kiri,selain itu derak apeks juga dihasilkan oleh gerak

jantung kiri yang cukup rumit ketika kontraksi.

3. Atrium jantung: dibagi menjadi dua, yaitu atrium kanan dan atrium kiri yang

merupakan dua ruangan kecil pada jantung mamalia dengan otot tipis. Bagian

ini berfungsi sebagai penerima darah secara pasif. Berdasarkan tersebut, yaitu

hanya berfungsi sebagai penerima darah secara pasif maka otot atrium lebih

tipis. Atrium kanan berada sesisi dengan bronkus lobus atas bagian supra

hepatik vena kava inferor dan hati, sedangkan atrium kiri berada dibelakang

ventrikel kanan yang merupakan bagian kanan jantung.


4. Ventrikel jantung: dibagi menjadi dua, yaitu ventrikel kanan dan ventrikel kiri

yang merupakan dua ruangan besar pada jantung dengan otot yang lebih tebal

daripada atrium. Bagian ini berfungsi sebagai pemompa darah, ventrikel kiri

memompa darahke seluruh tubuh sedangkan ventrikel kanan hanya memompa

darah ke paru-paru. Oleh karena fungsi inilah maka otot ventrikel lebih tebal

dan lebih kuat daripada otot atrium. Selain itu karena peranan ventrikel kiri

yang lebih besar dari ventrikel kananmaka otot ventrikel kiri lebih tebal

daripada ventrikel kanan.

5. Truncus aorta.

6. Arteri pulmonalis: arteri ini dibagi menjadi dua yaitu arteri pulnonalis kanan

dan arteri pulmonalis kiri. Arteri pulmonalis kanan lebih panjang dan lebar

daripada yang kiri

7. Arteri coronaria : dibagi menjadi dua bagian, yaitu arteri coronaria kanan dan

arteri coronaria kiri. Arteri coronaria kanan merupakan pembuluh yang berasal

dari sinusaortikus anterior (kanan) dan fungsi arteri coronaria kanan adalah

memberikan darah pada ventrikel kanan (kecuali bagian kiri dinding

arteriornya), bagian kanan dinding belakang ventrikel kiri dan sebagian sekat

antar ventrikel, sedangkan arteri coronariakiri merupakan pembuluh yang

berasal dari sinus aortikus kiri, dibelakang batang pulmonalis. Arteri ini

memberikan darah pada hampir seluruh ventrikel kiri.

8. Vena cava anterior dan vena cava posterior: Vena kava anterior terletak turun

di sebelah kanan aorta ascendens, dan menerima darah dari vena azigos

kemudian bermuara di atrium kanan. Sedangkan vena kava inferior berada

dalam rongga dada sepanjang 2-3 cm, kemudian bermuara di atrium kanan

setelah menembus lubang ditendo sentral diafragma


Bagian dalam

1. Septum interventrikularis : Sekat yang membatasi antar ventrikel yaitu

ventrikel kiridan kanan

2. Valvula bikuspidalis, valvula trikuspidalis dan valvula seminularisa. Valvula

bikuspidalis: katup yang ada diantara atrium kiri dengan ventrikel kiri(katub

berdaun dua). Katub ini berfungsi mencegah agar darah dalam ventrikelkiri

tidak kembali ke atrium kiri ketika jantung memompa darah. Valvula

trikuspidialis: Katup yang ada diantara atrium kanan dan ventrikel

kanan(katub berdaun tiga). Katub ini berfungsi mencegah agar darah dalam

ventrikelkanan tidak kembali ke atrium kanan ketika jantung memompa darah.

Valvula Semilunaris: katub yang terdapat pada tempat keluarnya nadi dari

jantung.Katub ini berbentuk bulat sabit dan berfungsi menjaga agar darah

dalam pembuluh nadi (aorta) tidak kembali ke ventrikel.

3. Muskulus papillaris. Berkas otot-otot tebal yang ada di sebelah dalam dinding

ventrikel dan berbentuk puting.

4. Chorda tendinea. Benang-benang tendon tipis yanga ada di tepi bawah

muskulus papiliaris.Benang-benang ini mempunyai kaitan kedua yaitu pada

katup atrioventrikuler, kaitanini menghindarkan kelopak katup terdorong

masuk dalam atrium bila ventrikelkontraksi

(Pearce, 1995)

Cara Kerja Jantung

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (diastol).

Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung

(sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang

kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) akan


mengalir ke seluruh tubuh mengalir melalui dua vena terbesar (vena cava) menuju

kedalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah

kedalam bilik kanan. Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke

dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh

yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap

oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.Darah yang

kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir ke dalam vena pulmonalismenuju ke

serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium

kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik

kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke

dalam aorta (arteri terbesardalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk

seluruh tubuh, kecuali paru-paru. (Gardner,1995)

Berdasarkan asil praktikum dapat dilihat bahwa:

a Rata-rata HR sebelum kegiatan : 80.3

b Rata-rata HR setelah kegiatan : 143.67

c Rata-rata Cardiac Output (CO) sebelum kegiatan : 5623.3 ml/menit

d Rata-rata Cardiac Output (CO) setelah kegiatan : 10056.6 ml/menit

Denyut nadi (pulsus) dapat dirasakan melalui pembuluh darah superfisial

sepertiarteri radialis. Pulsus merupakan manifestasi dari kontraksi jantung. Efek

Windkessel, yaitu aorta akan mengembang jika ventrikel berkontraksi sehingga darah

dari ventrikeldapat tertampung dalam aorta dan diteruskan ke arteri. Aorta

mempunyai daya kompliarus (peregangan) yang sangat tinggi.

Ada dua faktor yang bertanggung jawab bagi kelangsungan denyutan nadi yang

dapat dirasakan. Pertama pemberian darah secara berkala dalam selang waktu pendek

dari jantung ke aorta, yang tekanannya berganti-ganti, naik turun dalam pembuluh
darah. Kedua elastisitas dinding arteri yang memungkinkannya meneruskan darah

dalam aliran balik. Bila dinding tidak elastis seperti dinding sebuah gelas, masih ada

pergantian tekanan tinggi rendah dalam sistole dan diastol ventrikel, namun dinding

tersebut tidakdapat melanjutkan aliran dan mengembangkan aliran hingga denyutan

pun tidak dapatdirasakan.

Frekuensi denyut jantung (HR, heart rate) atau bisa juga disebut P(Pressure) yaitu

banyak denyut jantung permenit. Stroke volume (SV) yaitu volume satu kali pompa

yang merupakan volume akhir diastoledikurangi volume akhir sistole. Volume akhir

diastole tergantung regangan (komplains),tekanan mendorong (filling pressure) vena

cava. Cardiac output (CO) adalah banyaknyadarah yang dipompa selama satu menit.

Cardiac output merupakan hasil kali strokevolume dengan frekuensi denyut jantung.

Cardiac output merupakan hasil perkalian antara stroke volume (volume kuncup)

dengan frekuensi denyut jantung permenit. Stroke volume yaitu volume darah yang

dipompa oleh jantung dalam sekali pompa dengan rata -rata untuk orang dewasa 70

ml.Hukum Starling (Starling’s law) yaitu makin tinggi regangan pada otot

jantung,maka makin kuat kontraksinya.

V. KESIMPULAN

1. Dari praktikum yang tela! dilakukan2 dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut: Secara umum, anatomi jantung dapat dipaparkan sebagai berikut :

Jantung memiliki 4 ruang yaitu serambi (atrium) kiri dan kanan serta ventrikel

kiri dan kanan. Adapun katup jantung terdiri atas katup tricuspidalis,

bicuspidalis, pulmonal, dan aorta. Jantung juga terdiri atas beberapa lapis yaitu

epikardium, miokardium, dan endokardium. Bagian-bagian jantung mamalia


yang lain ialah corda tendenae, apecordis, musculus papilaris, dan serat antar

ventrikel.

2. CO atau cardiac output bisa di!itung dengan rumus CO = PxSV

Keterangan :

P (Pressure) : Tekanan darah atau denyut jantung

CO : cardiac output atau volume darah permenit

SV : stroke volume atau voume sekuncup

3. Meningkatnya aktivitas dapat mengakibatkan naiknya cardiac output. Hal ini

sebagaimana ditegaskan dalam hukum straling, yaitu bahwa dalam batas-batas

normal, otot jantung akan berkontraksi lebih kuat bila serabutnya

direnggangkan. Sewaktu olahraga sejumlah darah vena akan kembali ke dalam

atrium kanan terus ke ventrikel kanan dengan cepat dan banyak. Hal ini akan

meregangkan serabut-serabut otot ventrikel kanan, dengan demikian kekuatan

kontraksi dan cardiac output ventrikel kanan akan bertambah kemudian

padagilirannya ventrikel kiri juga akan berkontraksi lebih kuat.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi cardiac output adalah frekuensi denyut

jantung dan volume troke (volume denyutan). yaitu volume darah yang

dipompakan oleh ventrikel kiri setiap sistol.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Gardner, Gray O’Rahilly. 1995. Anatomi Kajian Ranah Tubuh Manusia(Terjemahan).

Jakarta : UI Press.

Kartolo, Wulangi. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: Depdikbud.

Nurcahyo, Heru, Tri Harjana. 2013. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan Dasar.

Yogyakarta: FMIPA UNY.


Pearce, Enelin. 1995. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai