Buku Saku Rspad Gatot Soebroto
Buku Saku Rspad Gatot Soebroto
KU SAU
DITKESAD
1. Sambutan Ka Rumah Sakit Citama
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Visi, Misi, Falsafah, & Kebijakan Mutu
5. Kode Etik Pelayanan Personal Rumah Sakit Citama
6. Keamanan & Keselamatan Pasien
a. 6 Sasaran Keselamatan Pasien Internasional
b. Kejadian Tidak Diharapkan
7. Peran & Tanggung Jawab Anda
a. Kewajiban Anda Persyaratan yang Harus Dimiliki Sebagai Dokter, Perawat &
Tenaga Kesehatan
b. Privasi & Kerahasiaan
c. Standar Greeting
d. Harus Dilakukan (Do's)
e. Jangan Dilakukan (Don't's)
8. Hak & Kewajiban Pasien
9. Wewenang dan Tanggung Jawab DPJP ( Dokter Penanggung Jawab Pelayanan )
10. Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent)
11. Tindakan Anestesia
12. Penjadwalan Operasi (Booking)
13. Pelayanan Kepada Pasien
14. Pasien Dengan Kebutuhan Khusus
15. Prosedur Pengkajian Awal Pada Pasien
16. Manajemen Nyeri
17. Pencegahan & Pengendalian Infeksi
18. Keamanan Dalam Pemberian Obat Peran Kita Dalam Pendidikan Pasien &
Keluarga
MISI :
1. Menyelenggarakan fungsi RS tingkat pusat dan rujukan tertinggi bagi RS TNI AD
dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD.
2. Menyelenggarakan dukungan dan pelayanan kesehatan yang bermutu secara
menyeluruh untuk prajurit / PNS TNI AD dan keluarga serta masyarakat.
3. Mengembangkan keilmuan secaraberkesinambungan.
4. Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan melalui pendidikan berkelanjutan.
5. Memberikan lingkungan yang mendukung proses pembelajaran dan penelitian
bagi tenaga kesehatan.
TUGAS POKOK :
RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad bertugas pokok menyelenggarakan pelayanan
perumahsakitan tertinggi di jajaran TNI AD, melalui upaya-upaya pelayanan kesehatan
kuratif dan rehabilitatif yang terpadu dengan pelaksanaan kegiatan kesehatan promotif
dan preventif dalam rangka mendukung tugas pokok Ditkesad.
10. SELALU MAU MEMINTA MAAF KEPADA PASIEN / KELUARGA BILA ADA
KEKURANGAN DALAM PELAYANAN DAN TIDAK BOLEH BERSIKAP AROGAN
MANFAAT AKREDITASI :
Meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa organisasi itu menitikberatkan
sasarannya pada keselamatan pasien dan kualitas perawatan yang diberikan
Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan efisien sehingga karyawannya
merasa puas
Bernegosiasi dengan sumber daya pendanaan yang akan menanggung biaya
perawatan berdasarkan data kualitas perawatan yang disediaknnya
Mendengarkan pasien dan keluarga mereka, menghormati hak – hak mereka dan
melibatkan mereka sebagai mitra dalam proses perawatan
Mencitptakan budaya mau belajar dari laporan – laporan kasus efek samping yang
dicatat berdasarkan waktu kejadian dan hal – hal lain terkait keselamatan
Membangun kepemimpinan yang mengutamakan kerjasama. Kepemimpinan ini
menetapkan prioritas untuk dan demi terciptanya kepemimpinan berkelanjutan untuk
meraih kualitas dan keselamatan pasien di segala tindakan.
AKREDITASI JCI :
Akreditasi JCI adalah berbagai inisiatif yang dirancang untuk menanggapi
meningkatnya kebtuuhan seluruh dunia akan sebuah sistem evaluasi berbasis standar
di bidang pelayanan kesehatan. Tujuannya adalah untuk menawarkan kepada
masyarakat internasional proses objektif untuk mengevaluasi organisasi pelayanan
kesehatan yang berbasis standar. Dengan demikian diharapkan program ini akan
menstimulasi perbikan yang berkelanjutan dan terus – menerus dalam organisasi –
organisasi pelayanan kesehatan lewat penerapan standar – standar konsensus
internasional, sasaran internasional keselamatan pasien ( International patient safety
goals ), didukung oleh pengukuran data sebagai tambahan untuk standar bagi rumah
sakit.
SITUASI
Saya menelepon tentang ...( nama pasien, umur dan lokasi )
Pasien Tn. Anto, 35 Th, di Lt. 4 PU Sub Irna A, Dok
B
Gelisah atau mengacau
Lesu tapi dapat berbicara dan dapat menelan
Koma. Mata tertutup. Tidak respon terhadap stimulasi.
REKOMENDASI
Apakah ( katakan apa yang ingin disarankan ).
Pasien dapat ditransfer ke ICU / IMCU, Dok ?
Dokter dapat melihat pasien sekarang ?
Dokter dapat berbciara pada keluarga mengenai kondisi pasien
sekarang ?
Dokter dapat menghubungi dokter jaga / Konsulen ___ untuk
a. Elektrolit pekat tidak disimpan dalam unit perawatan pasien kecuali dibutuhkan
secara klinis dan tindakan dilakukan untuk mencegah penggunaan yang tidak
seharusnya pada area – area yang diijinkan sesuai kebijakan.
b. Elektrolit pekat yang disimpan dalam unit perawatan pasien memiliki label yang
jelas dan disimpan di tempat dengan akses terbatas.
c. Obat – obatan yang memerlukan kewaspadaan tinggi :
1) Elektrolit pekat
KCl 7,46%
Meylon 8,4%
MgSO4 20%
NaCl 3%
2) Golongan Opioid
Fentanil
Kodein HCl
Morfin HCl
Morfin Sulfat
Petidin HCl
Sufentanil
3) Antikoagulan
Heparin natrium
Enoksaparin
Natrium
4) Trombolitik
Streptokinase
5) Anti Aritmia
Lidokain IV
Amiodaron
6) Obat hipoglikemik oral
Contoh :
ssy
Lasix tab, 1 x 40 mg
Lasix inj, 1 x 40 mg iv.
e. Pasien dewasa memakai formulir : Skala jatuh morse ( Morse Fall Scale /
MFS )
D. STANDAR GREETING
OPERATOR:
1. Customer external:
"Rumah Sakit Citama"
"Dengan ...... (sebutkan nama)"
"Bisa di bantu..?"
"...Mohon tunggu sebentar, akan kami hubungkan ke departemen atau bagian.."
2. Pembayaran :
"Selamat pagi/siang/sore, Pak.../Ibu..."
"Mohon ditunggu"
'Terima kasih Pak/Ibu.....(sebutkan nama)"
LABORATORIUM :
1. Pembayaran :
"Selamat pagi/siang/sore/malam, Pak.../Ibu..." "Ada pengantar dari dokter...?"
"Mohon di tunggu Pak ../Ibu ... (sebutkan nama pasien) 'Terima kasih Pak/Ibu ...."
2. Pengambilan darah :
"Selamat pagi/siang/sore/malam, Pak.../Ibu..."
"Saya ... (perkenalkan nama), akan mengambil darah Bapak../Ibu..."
"Saya samakan dahulu data bapak/ibu tanyakan (nama lengkap, tanggal lahir,
jenis pemeriksaan & Dokter yang order)."
“Terima kasih Pak/Ibu ..."
RADIOLOGI:
1. Penerimaan Pasien :
"Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam Bapak/Ibu."
Pada saat menerima Formulir Radiologi : "Silahkan Pak / Ibu, Mohon ditunggu
nanti akan kami panggil."
Khusus pasien MRI : "Bapak/Ibu tolong diisi dahulu formulir Anamesa MRI, jika
ada yang kurang dimengerti silakan tanyakan pada kami."
REHABILITASI MEDIS :
1. Penerimaan Pasien
"Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam Bapak/Ibu."
Pada saat menerima slip pendaftaran : "Silahkan Pak/Ibu, Mohon ditunggu
nanti akan kami panggil."
2. Pemanggilan & Pelatihan
"........" (memanggil nama pasien) "Pagi/siang/sore/malam, Pak..../Ibu.,,"
untuk masuk ke ruang Dokter.
Dokter akan memberi penjelasan mengenai jenis pelatihan & alat -alat
peraga serta akan memperkenalkan Perawat yang mendampingi proses
pelatihan.
B. KLASIFIKASI NYERI
(Berdasarkan NRS)
1. Nyeri Ringan : NRS < 4, edukasi - imobilisasi - intervensi bila diperlukan.
3. Dibutuhkan peran aktif dari pasien & keluarganya dalam memelihara &
meningkatkan kesehatannya.
4. Sebelum melakukan pendidikan kepada pasien & keluarganya harus disiapkan hal
- hal sebagai berikut :
Membina hubungan saling percaya antar Petugas, pasien & keluarganya.
Bahasa yang akan digunakan harus baik & santun.
Kesiapan pasien & keluarganya dalam menerima pendidikan kesehatan.
Pemilihan topik yang akan didiskusikan.
Hambatan dalam penerimaan.
Dipikirkan akan kemungkinan timbul kendala dalam proses pendidikan
kesehatan tersebut, termasuk faktor budaya & atau agama.
5. Petugas dapat memberikan pendidikan pada pasien & keluarganya dalam hal:
Keamanan dalam penggunaan obat. Penatalaksanaan nyeri.
Penatalaksanaan asuhan keperawatan sesuai kasus penyakit. Diet & nutrisi.
Keamanan penggunaan alat-alat medis. Tehnik rehabilitasi.
Penanganan kebutuhan pribadi & pemenuhan kebersihan diri (personal
hygiene). Perawatan di rumah.
2. Kebutuhan pasien pada waktu pulang harus dikaji & didokumentasikan secara
baik, yaitu mencakup :
a. Aktifitas sehari-hari.
b. Kebutuhan & kebersihan diri (personal hygiene).
c. Diet / Nutrisi.
d. Penatalaksanaan nyeri.
e. Perawatan luka.
f. Pengobatan.
g. Home care.
h. Kebutuhan khusus lain bila ada.
EMERGENCY CODES
ALL CLEAR
BENCANA (DISASTER)
Suatu rangkaian peristiwa yang terjadi secara mendadak akibat fenomena alam atau
akibat ulah manusia yang menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan normal
beserta lingkungan, sehingga diperlukan tindakan darurat & luar biasa untuk
menyelamatkan korban.
B. EVAKUASI
Prosedur untuk memindahkan seluruh penghuni RS ke tempat aman dalam
rangka menghindari banyak korban akibat bencana. ( merujuk Prosedur
Ketentuan Evakuasi ).
C. TATALAKSANA
1. Setiap staf yang melihat / mendengar / menerima ancaman a&ya kejadian
emergency atau bencana segera melapor ke Penanggung Jawab (PJ) Shift
atau langsung ke Pos Komando (POSKO) di pesawat 5000 dengan
menyebutkan:
Code ……………………………………..
Nama ……………………………………..
Bagian ……………………………………..
Lokasi ……………………………………..
Jumlah korban (bila ada) ……………………………………..
A. FIRE SAFETY
Ketika menemukan api, segera lakukan RACE:
R - Remove : Pindahkan pasien atau korban yang berada langsung dalam
bahaya.
A.- Alarm : Panggil bantuan dengan memanggil teman di lokasi terdekat
atau hidupkan fine alarm atau hubungi nomor pesawat
emergency di pesawat. 5000 untuk menyatakan "code red”.
C – Close : Tutup pintu atau fireshutter untuk mencegah api menjalar.
E – Extinguisher : Padamkan api dengan menggunakan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR) ataupun Hidran jika masih aman untuk
melakukannya.
B. EVAKUASI
1. Jika membutuhkan evakuasi, bantu pasien & pengunjung untuk keluar melalui
emergency exit terdekat atau jalur alternatif lainnya sesuai instruksi dari petugas
berwenang, yaitu Koman& Regu (&ru) atau Supervisor Keamanan.
2. Evaluasi dilakukan dengan merujuk pada Prosedur K3 "Penanggulangan &
Evakuasi Kebakaran" & "Evakuasi (Code Orange)".
3. Kumpul & laporkan diri anda (beserta pasien & pengunjung) di lokasi
assembly point yang sudah ditentukan.
F. KEAMANAN (Security)
1. Semua Petugas, Dokter & tamu harus memakai tanda pengenal pada
saatberada di lingkungan RS PREMIER DATINEGARA.
2. Laporkan pada Perwira Piket (pesawat 5000) jika melihat : Orang yang
mencurigakan Barang-barang yang mencurigakan
EMERBENCY
Atau EMERGENCY
DISASTER STAFF CODE
PUSAT KOMANDO
SIAGA
& PENGENDALIAN
BENCANA
BENCANA RS
Coordinator / PJ
Jangan Panik
REMOVE
Panggil Bantuan Pindahkan pasien
API RACE terdekat
Lokasi bahaya
CLOSE ALARM
Tutup Pintu atau Fire Nyalakan alarm
EXTINGUISHER
Shutter agar api Kebakaran
Gunakan APAR Lapor ke pesawat 555
Tidak menjalar
CODE RED
PADAM ALL
CLEAR
GAGAL AVAKUASI
LANTAI
PERALATAN MEDIS
1. Peralatan medis selain harus diperiksa secara reguler & harus dikalibrasi ke pihak
yang berwenang dengan bukti yang tercatat pada kartu identifikasi alat & label
kalibrasi.
2. Peralatan yang rusak harus diberi label & disimpan pada tempat tersendiri.