Baja AISI 1045 Dan
Baja AISI 1045 Dan
Baja karbon AISI 1045 merupakan salah satu jenis baja karbon rendah (0,43 – 0,50 %C berat) yang
banyak digunakan dipasaran karena memiliki banyak keunggulan. Baja ini memiliki karakteristik :
sifat mampu mesin yang baik, wear resistance-nya baik, dan sifat mekaniknya menengah. Dengan
bantuan diagram fasa yang merupakan landasan untuk perlakuan panas bagi logam, dan diagram
fasa besi-karbon diberlakukan untuk baja. Memahami diagram fasa menjadi sebuah tuntutan karena
terdapatnya hubungan antara struktur mikro dengan sifat-sifat mekanis suatu material, yang
semuanya berhubungan dengan karakteristik diagram fasanya. Diagram fasa juga memberikan
informasi penting tentang titik leleh, titik kristalisasi, dan fenomena lainnya.
AISI 1045 adalah baja karbon yang mempunyai kandungan karbon sekitar 0,43 - 0,50 dan termasuk
golongan baja karbon menengah. Baja spesifikasi ini banyak digunakan sebagai komponen automotif
misalnya untuk komponen roda gigi pada kendaraan bermotor. Komposisi kimia dari baja AISI 1045
dapat dilihat pada Tabel 1.
Baja AISI 1045 disebut sebagai baja karbon karena sesuai dengan pengkodean internasional, yaitu
seri 10xx berdasarkan nomenklatur yang dikeluarkan oleh AISI dan SAE (Society of Automotive
Engineers). Pada angka 10 pertama merupakan kode yang menunjukkan plain carbon kemudian kode
xxx setelah angka 10 menunjukkan komposisi karbon. Jadi baja AISI 1045 berarti baja karbon atau
plain carbon steel yang mempunyai komposisi karbon sebesar 0,45%. Baja spesifikasi ini banyak
digunakan sebagai komponen roda gigi, poros dan bantalan. Psesuai dengan fungsinya harus mempu
menahan keausan akibat bergesekan dengan rantai. Ketahanan aus didefinisikan sebagai ketahanan
terhadap abrasi atau ketahanan terhadap pengurangan dimensi akibat suatu gesekan Avner (1974).
Pada umumnya ketahanan berbanding lurus dengan kekerasan.
Baja dengan kadar karbon medium mempunyai sifat mampu tempa, cold drawing,
machining, heat treating (termasuk flame hardening) serta mempunyai sifat ketahanan
terhadap aus yang baik dengan melalui perlakuan flame atau induction hardening. Baja ini
merupakan salah satu bahan untuk pembuatan kapak, baut, poros, machinery parts, lightly
stressed gears, pinions forming dies, hydraulic shafting, pump shafts, piston rods dan
lainlain.
AISI 4140
AISI 4140 alloy steel has good machinability in the annealed condition.
Forming
AISI 4140 alloy steel has high ductility. It can be formed using conventional
techniques in the annealed condition. It requires more pressure or force for forming
because it is tougher than plain carbon steels.
Welding
AISI 4140 alloy steel can be welded using all conventional techniques. However, the
mechanical properties of this steel will be affected if it is welded in the heat treated
condition, and post weld heat treatment should be performed.
Heat Treatment
AISI 4140 alloy steel is heated at 845°C (1550°F) followed by quenching in oil.
Before hardening, it can be normalized by heating at 913°C (1675°F) for a long
period of time followed by air cooling.
Forging
AISI 4140 alloy steel is forged at 926 to 1205°C (1700 to 2200°F)
Hot Working
AISI 4140 alloy steel can be hot worked at 816 to 1038°C (1500 to 1900°F)
Cold Working
AISI 4140 alloy steel can be cold worked using conventional methods in the
annealed condition.
Annealing
AISI 4140 alloy steel is annealed at 872°C (1600°F) followed by slowly cooling in the
furnace.
Tempering
AISI 4140 alloy steel can be tempered at 205 to 649°C (400 to 1200°F) depending
upon the desired hardness level. The hardness of the steel can be increased if it has
lower tempering temperature. For example, tensile strength of 225 ksi cab be
achieved by tempering at 316°C (600°F), and a tensile strength of 130 ksi can be
achieved by tempering at 538°C (1000°F).
Hardening
AISI 4140 alloy steel can be hardened by cold working, or heating and quenching.