PENDAHULUAN
berfirman:
1
Muhammad Al-Ghozali, Khuluqul Muslim, Ter. Muhammad Rifa’i,
Akhlak Seorang Muslim, Cet Ke-IV (Semarang: Wicaksana, 1993), h. 310
1
2
menghias rambutnya.3
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (semarang: PT
Karya Toha Putra,1995), h.2
3
Anshori Umar, Fiqih Wanita, (Semarang: VC. Asy-Syifa‟, 1986), h. 34
3
, الن الواصلة ملعونة ابدا, ولوكان في البيت,ان لـبس هذه الباركة حرام
فاذ كـان فى الحـارج ولـيس على رأسها غطا فهواشد حرمة لما فيه من
المخالنة الصريحة لقوله تعالى
Artinya: Sesungguhnya memakai rambut palsu hukumnya
haram, meskipun didalam rumah, karena wanita yang
menyambung rambut dilaknat selamanya. Jika
pemakaianya keluar rumah tanpa mengenakan penutup
kepala, hukumnya jelas lebih haram lagi, karena yang
demikian itu secara terang-terangan menentang firman
Allah.5
4
Yusuf Qardhawi, Hadyul Islam fatwa Mu’ashirah, Cet Ke IV (Beiruth:
Darul Ma’rifah, 1988), h. 55
5
Ibid, 59
4
فخطبنا, قدم معاوية المدينة اخر قدمه قدمها:روي سعيد بن المسيب قال
ما كنت اري احدا:كما في روية اخر) قال-فأخج كبة من شعر (اي قصة
ان النبى صلى هللا عليه وسلم سماه "الزور" يعنى..يفعل هذا غير اليهود
"اين علمائكم ؟: وفي روية انه قال الهل المدينة.الواصلة في الشعر
انما:سمعت رسول هللا صلى عليه وسلم ينهى عن مثل هذه" ويقول
روه البخاري. هلكت بنو اسرائىل حين اتخذ هذه نساؤهم
Artinya: Sebagaimana riwayat Said bin Musayyab, salah seorang
sahabat Nabi saw. ketika Muawiyah berada di Madinah
setelah beliau berpidato, tiba-tiba mengeluarkan
segemgam rambut dan mengatakan, “inilah rambut yang
dinamakan Nabi Saw azzur yang artinya atwashilah
(penyambung), yang dipakai oleh wanita untuk
menyambung rambutnya, hal itulah yang dilarang oleh
Rasulullah saw dan tentu hal itu adalah perbuatan
orang-orang yahudi. Bagaimana dengan anda, wahai
para ulama, apakah kalian tidak melarang hal itu?
Padahal aku telah mendengar sabda nabi saw yang
artinya ‘sesunggunya terbinasalah orang-orang israil itu
dikarenakan para wanita nya memakai itu (rambut
palsu) terus menerus. (Riwayat Bukhari)6
lain, baik itu asli atau imitasi yang terkenal sekarang ini dengan
6
Abi Abdillah Muhammad Al-Bukhari Al-Ja’fi, Shahih Bukhari, Cet. Ke I
(Beiruth: Darul Ilmiah, 1992), h. 1023
5
,ولكن االسالم حرم بعض أشكال الزانية التى فيها خروج على الفطرة
وتغيير لخلق هللا الذي هو من وسائل الشيطان في إغوائه للناس
)(والمرنهم فليغيرن خلق هللا
Artinya: Adapun hal-hal yang dianggap oleh manusia baik, tetapi
membawa kerusakan dan perubahan pada tubuhnya,
dari yang telah diciptakan oleh Allah Swt, dimana
perubahan itu tidak layak bagi fitrah manusia, tentu hal
ini pengaruh dari perbuatan syetan yang hendak
memperdayakan. Oleh karena itu perbuatan atau
perkara tersebut dilarang karena mengubah ciptaan
Allah Swt.8
7
Yusuf Al-Qaradhawi, al-Halal Wa Haram Fi Islam, Cet- I (Beiruth:
Darul Ma’rifah,1985), h. 55
8
Ibid, h. 65
6
Utara).
B. Rumusan Masalah
Qaradhawi?
7
C. Tujuan Penelitian
Qaradhawi.
D. Kegunaan Penelitian
mu’amalah.
masalah ini.
E. Kerangka Teoritis
mempercantik diri.
rambut yang lebat dan tidak ada cacat yang perlu ditutupi.
9
Al-Imam Abi Daud Sulaiman Ibn Al-Asy’as, Kitab Al-Sunan, Sunan Abi
daud, juz V (Beiruth: Muassah Al-Rutyan, 1998), h. 180
9
10
Anshori Umar, Fiqih Wanita, (Semarang: CV Asy Syifa’ 1986), h. 37
10
pendapat mereka.
kepada:
11
haram.
maka diperbolehkan.11
F. Hipotesis
11
https://Wadahsufiyah.blogspot.co.id/2014/03/Permasalahan-
menyambung-rambut.html?m=1
12
jurusan).
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
bersifat kualitatif.12
13
2. Pendekatan Penelitian
palsu.
kesimpulan.
12
Bambang Sugianto, metodologi penelitian hukum, (jakarta: grafindo,
2003), h.231
14
sebagai berikut:
c. Studi Kepustakaan
kongkrit.
H. Sistematika Pembahasan
b. Rumusan masalah
c. Tujuan penelitian
d. Kegunaan Penelitian
e. Kerangka teoritis
16
f. Hipotesis
g. metode penelitian
h. Sistematika pembahasan.
dan saran-saran.