Anda di halaman 1dari 16

BAB II

LANDASAN TEORI
II.1 Produksi
Pengertian produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu barang
untuk memenuhi kebutuhan dan hasil akhir dimana proses atau aktivitas ekonomi dan
manusia dengan memanfaatkan untuk beberapa masukan atau disebut dengan input
(Herdiani, 2016). Kegiatan produksi bisa diartikan sebagai pengolahan atau
pemrosesan input data. Produksi yaitu suatu aktivitas dimana bisa dikerjakan untuk
menambah nilai guna suatu benda atau produk, menciptakan produk baru sehingga
lebih bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan. Produksi tidak hanya terbatas pada
pembuatannya saja diantaranya yaitu bisa juga untuk penyimpanan, distribusi,
pengeceran, pengangkutan, pengemasan kembali atau yang lainnya.
Produksi yaitu untuk menciptakan atau menghasilkan dan membuat. Aktivitas
produksi ini tidak bisa dilakukan kalau tidak ada bahan baku yang memungkinkan
dilakukannya sebuah proses produksi. Untuk bisa melakukan adanya produksi maka
orang harus mempunyai tenaga manusia, sumber alam, modal dalam segala bentuk
uang ataupun lahan, serta ketepatan. Semua unsur itu bisa dikatakan adanya faktor-
faktor produksi (factors of productions) jadi semua unsur-unsur tersebut yang
menopang untuk menciptakan nilai usaha atau meningkatkan nilai barang (Amalia,
2017). Dari produksi tersebut harus mempunyai sumber-sumber faktor produksi
diantaranya adalah sebagai berikut (Diki, 2019):
1. Sumber Daya alam
Sumber daya alam yaitu segala sesuatu yang sudah ada di dalam alam yang
bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk membuat usahanya mencapai
kemakmuran dalam hal ini sumber daya alam yang termasuk yaitu
lingkungan alam, lahan ataupun kekayaan yang berada di dalam tanah.
2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yaitu kemampuan atau usaha manusia berupa jasmani
ataupun rohani yang digunakan dalam meningkatkan pada suatu barang.
Kualitas sumber daya manusia bisa di bedakan menjadi 3 bagian yaitu tenaga
kerja terdidik, terlatih, dan tenaga kerja tidak terdidik atau tidak terlatih.
3. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal yaitu sebuah alat atau barang yang sudah diproduksi
untuk digunakan sebagai sarana dalam menghasilkan suatu barang. Barang
tersebut dibeli bukan untuk dikonsumsi tapi dibeli untuk digunakan dan
diproduksi kembali, modal tidak selalu berupa uang, modal juga dapat
berubah barang yang dapat menghasilkan uang barang dan modal tersebut
bisa dikatakan sebagai alat-alat produksi, contohnya seperti gedung, mesin
dan bahan dasar untuk dipakai kegiatan produksi.
4. Keahlian
Keahlian yaitu faktor terpenting untung menjalankan suatu proses produksi,
keahlian atau bisa di sebut dengan keterampilan yang dimiliki setiap individu
masing-masing , penting sekali dalam mengkordinasikan dan mengelola
faktor produksi untuk menghasilkan suatu barang atau jasa dengan kualitas
yang memuaskan

II.2 Sistem Produksi


Sistem produksi yaitu suatu rangkaian dari beberapa unsur-unsur yang saling
berhubungan satu sama lainnya untuk mencapai tujuan tertentu (Putra, 2018). Dengan
kata lain, sistem produksi adalah sistem integral yang mempunyai komponen struktural
dan fungsional perusahaan. Komponen struktural terdiri dari bahan, peralatan, mesin,
tenaga kerja, informasi dan lain-lain. Sementara komponen fungsional mencakup
perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan lain-lain yang berhubungan dengan
manajemen, layaknya seperti sistem lain pada umumnya, sistem produksi juga terdiri
dari berbagai subsistem yang saling berinteraksi. Adapun subsistem dalam sistem
produksi terdiri dari beberapa bagian diantaranya: (Pangestika, 2018).
1. Perencanaan dan pengendalian produksi
2. Pengendalian kualitas
3. Perawatan fasilitas produksi
4. Penentuan standar operasi
5. Penentuan fasilitas produksi
6. Penentuan harga pokok produksi

II.3 Jenis Sistem Produksi


Sistem produksi dibagi menjadi beberapa bagian. Mereka dibedakan
berdasarkan proses, tujuan, dan lain-lain dalam sistem produksi ini membahas
mengenai sistem produksi yang sering digunkan yaitu sistem produksi berdasarkan
proses yang menghasilkan output dan tujuan operasinya. Sistem produksi menurut
proses menghasilkan output adalah sebagai berikut (Assauri, 2008):
1. Continuous process
Continuous process bisa disebut dengan proses produksi kontinu. Pada
sistem tersebut peralatan produksi disusum dam diatur dengan
memperhatikan urutan kegiatan dalam menghasilkan produk barang atau
jasa. Alur bahan dalam proses sistem ini juga sudah distandarisasi
sebelumnya.
2. Intermitten process
Intermitten process yaitu sistem produksi yang terputus-putus dimana
kegiatan proses produksi yang dilakukan tidak berdasarkan standar, tetapi
berdasarkan produk yang dikerjakan. Karena alat-alat produksi disusun dan
di atur secara mudah atau fleksibel dalam menghasilkan produknya.

Sistem produksi menurut tujuan operasinya. Dilihat dari tujuan operasinya,


sistem produksi dibedakan menjadi empat jenis diantaranya (Nasution & Prasetyawan,
2008):
1. Engineering to order (ETO)
Yaitu sistem produksi yang dibuat bila pemesan meminta produsen membuat
suatu produk mulai dari proses perancangan.
2. Assembly to order (ATO)
Merupakan suatu sistem produksin yang dimana produsen mebuat
rancangan atau desain standar, modul operasional standar. Selanjutnya,
produksi durakit sesuai dengan modul permintaan konsumen. Contoh
perusahaan yang menerapkan sistem ini adalah pabrik mobil.
3. Make to order (MTO)
Yaitu sistem produksi dimana produsen akan meyelesaikan pekerjaan akhir
suatu produk jika produsen telah menerima pesanan untuk barang tersebut.
4. Make to stock (MTS)
Sistem produksi dimana barang akan diselesaikan produksinya sebelum ada
pesanan dari konsumen.

II.5 Mesin
Mesin yaitu alat mekanik atau elektrik yang mentransfer atau mengubah energi
untuk melakukan dan membantu mengirim energi yang telah diubah menjadi sebuah
output, yang melaksanakan tugas dan telah di-setting. Mesin dalam bahasa Indonesia
sering dikatakan dengan sebutan pesawat, contohnya seperti pesawat telepon untuk
menerjemahkan bahasa inggris atau disebut juga telephone machine. Namun
belakangan ini kata pesawat cenderung ke kapal terbang (Pangestika, 2018).
Mesin telah mengembangkan suatu kemampuan manusia sejak sebelum adanya
catatan tertulis. Perbedaan utama dari alat sederhana ini dan mekanismenya atau
pesawat sederhana yaitu sumber tenaga dan pengoperasian yang bebas. Istilah mesin
biasanya menujukan kebagian yang bekerjasama untuk melakukan pekerjaan
(Assauri,2008). Biasanya alat-alat ini mengurangi intensitas gaya yang dilakukan,
mengubah arah gaya, atau mengubah suatu bentuk gerak atau energi ke bentuk lainnya,
dan beberapa contoh diantaranya seperti dibawah ini (Nuariawati, 2017):
1. Pesawat sederhana atau komponen mekanikal
Pesawat sederhana yaitu dimana adanya pengungkit atau bantuin agar
pekerjaan menjadi mudah dan tidak perlu memerlukan tenaga yang lebih.
Diantaranya seperi dibawah ini:
a. Bearing
b. Driveshaft
c. Gear
d. Tuas(Pengungkit)
e. Katrol
f. Bidang miring
g. Sekrup
h. Pegas
i. Baji
j. Roda
k. Derek
l. Camshaft
2. Mesin pembakaran dalam
Maksud dari mesin pembakaran dalam yaitu sebuah mesin yang sumber
tenaganya berasal dari pengembangan gas-gas panas bertekanan tinggi hasil
pembakaran campuran bahan bakar dan udara, yang berlangsung dalam ruang
tertutup dalam mesin bisa disebut juga dengan raung bakar (combustion
chamber).
a. Mesin Bensin
b. Mesin Diesel
c. Four-stroke cycle
d. Two-stroke cycle
e. Mesin Wankel
3. Mesin pembakaran luar
Mesin pembakaran luar atau (external combustion) yaitu mesing yang
bekerja dimana tempat pembakaran terletak pada dinding bagian luar. Dan
membakar sebuah tabung berisi air dan memanaskannya merubah menjadi uap,
dan dam disalurkan pada sebuah tuas pengangkat, dan merubahnya menjadi
tenaga mekanik atau tenaga gerak.
a. Mesin uap
b. Mesin Stirling
c. Fourstroke
4. Mesin perkakas
Mesin perkakas yaitu alat yang ditenagai oleh listrik, biasanya
digunakan untuk mempabrikasi suatu komponen metal dan sebuah mesin, kata
mesin perkakas biasanya digunakan untuk mesin yang digunakan tidak dengan
tenaga manusia, tetapi mereka bisa juga digerakan oleh manusia bila dirancang
dengan tepat.
a. Konvensional
b. Mesin bubut
c. Mesin frais
d. Mesin bor
e. Mesin sekrap
f. Mesin tempa
g. Non-konvensional
h. EDM
i. Wire-cut
j. Water jet
5. Kompresor dan pompa
Kompresor adalah alat yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan
fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. Tujuan meningkatkan tekanan
untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu sistem proses yang lebih
besar. Pompa adalah mesin untuk menggerakan fluida. Pompa menggerakan
fluida dari tempat bertekanan tinggi, untuk mengatasi perbedaaan tekanan ini
diperluka energi. Pompa untuk udara biasanya di sebut kompresor, kecuali
untuk beberapa aplikasi bertekanan rendah seperti ventilasi, pemanas, dan
pendingin ruangan.
a. Archimedes screw
b. Eductor-jet pump
c. Hydraulic ram
d. Vacuum pump
6. Turbin
Turbin yaitu suatu mesin berputar yang mengambil energi dari aliran
fluida. Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak (asembli rotor-
blade). Fluida yang bergerak menjadukan baling-baling berputar dan
menghasilkan suatu energi untuk menggerakan rotor.
a. Turbin gas
b. Mesin jet
c. Turbin uap
d. Turbin air
e. Generator angin, Kincir angin (turbin udara)
7. Teknologi tepat guna
Teknologi tepat guna yaitu sebuah teknologi yang dirancang bagi suatu
masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan,
budaya soasial, dan ekonomi masyarakat yang bersangukat. Diantaranya:
a. Mesin Pengolah Makanan
b. Mesin Pengemas
c. Mesin Percetakan
d. Mesin Pendingin/Es
e. Mesin Pemanas/Heater

II.5 Mesin yang digunakan pada produksi kayu lapis (Plywood)


Dalam pembuatan kayu lapis memerlukan beberapa mesin diantaranya yaitu:
1. Mesin kupas kulit (Thebarker)
Mesin kupas kulit ini bertujan untuk meratakan bagian yang tidak rata
pada pohon yang akan di produksi. Prinsip pada mesin kupas kulit ini yaitu
supaya memudahkan ketika proses selanjutnya yang dimana proses tersebut
adalah penyerutan. (Aziz, 2019)
Gambar 3.1 Mesin Pengupas Kulit Kayu Commented [L1]: Cek bagaimana format penomoran
gambar
Gambar III.1
Sumber (mesin thebarker, kaskus.com)

2. Mesin (Spinless) ukur


Mesin ukur ini yaitu dimana proses kedua setelah pengupas kulit, pada
proses ini bahan baku kayu yang sudah di kupas tadi masuk ke mesin ini dan
di serut sesuai ukuran yang telan di ukur untuk kebutuhan konsumen, dari
ukuran tersebut biasanya 0,8mm sampai 25mm. (Aziz, 2019)

Gambar 3.2 Mesin (Spinless) ukur


Sumber (mesin spinlesss, alibaba.com)
3. Mesin pemotong otomatis (AutoClipper)
Mesin ini bertujuan untuk memotong kayu yang sudah di serut tadi dan
disesuaikan potongannya dengan pengukuran sampai panjang 1 meter. ( Aziz,
2019)

Gambar 3.3 Mesin (Autoclipper)


sumber gambar (PT. Alpha Utama Mandiri.com)

II.6 Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)


Pada tahun 1940-an oleh militer Amerika Serikat, FMEA telah dikembangkan
lebih lanjut oleh industri kedirgantaraan atau kemiliteran pertahanan dan otomotif.
Beberapa industri mempertahankan standar asli FMEA. Kemudian kurang lebih sekitar
tahun 1960-an FMEA digunakan sebagagai bahan metodologi formal pada industri
aerospace dan pertahanan. Sejak itu kemudian FMEA digunakan dan distandarisari
oleh berbagai indusrti di penjuru dunia. (McDermott, 2009).
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) adalah suatu pendekatan sistematik
yang menerapkan metode pentabelan untuk membantu proses pemikiran yang
digunakan oleh engineers untuk mengidentifikasi mode kegagalan potensial dan
efeknya (Rina Gunawan, 2018). FMEA merupakan teknik evaluasi tingkat keandalan
dari sebuah sistem untuk menentukan efek dari kegagalan dari sistem tersebut.
Kegagalan digolongkan berdasarkan dampak yang diberikan terhadap kesuksesan
suatu misi dari sebuah sistem. Secara umum, FMEA (Failure Mode and Effect
Analysis) didefinisikan sebagai sebuah teknik yang mengidentifikasi tiga hal, yaitu
(David, 2010):
1. Penyebab kegagalan yang potensial dari sistem, desain produk, dan proses
selama siklus hidupnya,
2. Tingkat kekritisan efek kegagalan terhadap fungsi sistem, desain produk, dan
proses.
FMEA merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis keandalan suatu
sistem dan penyebab kegagalannya untuk mencapai persyaratan keandalan dan
keamanan sistem, desain dan proses dengan memberikan informasi dasar mengenai
prediksi keandalan sistem, desain, dan proses. Terdapat lima tipe FMEA yang bisa
diterapkan dalam sebuah industri manufaktur, yaitu (Farhan, 2019) :
1. Software, berfokus pada fungsi software
2. Design, berfokus pada desain produk
3. Service, berfokus pada fungsi jasa
4. System, berfokus pada fungsi sistem secara global
5. Process, berfokus pada proses produksi, dan perakitan
Berikut ini adalah yang dapat dicapai oleh perusahaan dengan penerapan
FMEA (David, 2010):
1. Untuk membantu fokus engineer dalam mengurangi perhatian terhadap
2. Untuk mengidentifikasi mode kegagalan dan tingkat keparahan efeknya
3. Untuk mengurutkan pesanan desain potensial dan defisiensi proses
4. Untuk mengidentifikasi karakteristik kritis dan karakteristik signifikan
produk dan proses, dan membentuk dan mencegah timbulnya permasalahan.

Manfaat dari penerapan FMEA pada perusahaan, maka akan dapat diperoleh
keuntungan – keuntungan yang sangat bermanfaat untuk perusahaan, antara lain
(Farhan, 2014):
1. Membantu meningkatkan kepuasan pelanggan
2. Menurangi waktu dan biaya pengembangan produk
3. Meningkatkan citra baik dan daya saing perusahaan
4. Meningkatkan kualitas, keandalan, dan keamanan produk
5. Memperkirakan tindakan dan dokumen yang dapat mengurangi resiko
Sedangkan manfaat khusus dari Process FMEA bagi perusahaan adalah
(Gunawan,2014):
1. Menetapkan prioritas untuk tindakan perbaikan pada proses
2. Membantu menganalisiss proses manufaktur baru
3. Meningkatkan pemahaman bahwa kegagalan potensial pada proses
manufaktur harus dipertimbangkan
4. Menyediakan dokumen yang lengkap tentang perubahan proses untuk
memandu pengembangan proses manufaktur atau perakitan di masa yang
akan datang.
5. Mengidentifikasi defisiensi proses, sehingga para engineer dapat berfokus
pada pengendalian untuk mengurangi munculnya produksi yang
menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan yang diinginkan atau pada
metode untuk meningkatkan deteksi pada produk yang tidak sesuai.
Output dari Process FMEA adalah (Dhewi, 2017):
1. Daftar critical characteristic dan significant characteristic.
2. Daftar mode kegagalan yang potensial pada proses
3. Daftar tindakan yang direkomendasikan untuk menghilangkan penyebab
munculnya mode kegagalan atau untuk mengurangi tingkat kejadiannya dan
untuk meningkatkan deteksi terhadap produk cacat bila kapabilitas proses
tidak dapat ditingkatkan.

FMEA merupakan dokumen yang berkembang terus menerus. Semua


pembaharuan dan perubahan siklus pengembangan produk dibuat untuk produk atau
proses. Perubahan ini sering digunakan untuk mengenal mode kegagalan baru.
Mengulas dan memperbaharui FMEA adalah penting terutama ketika pembaharuan
suatu produk diantaranya (Khaerunnisa, 2017):
1. Produk atau proses baru diperkenalkan
2. Konsumen memberikan indikasi masalah pada produk atau proses
3. Perubahan dibuat pada kondisi operasi produk atau proses diharapkan
berfungsi
4. Perubahan dibuat pada produk atau proses (dimana produk atau proses
berhubungan). Jika desain produk dirubah, maka proses terpengaruh begitu
juga sebaliknya.

Berikut ini adalan tujuan yang dicapai oleh perusahaan dengan menggunakan
penerapan FMEA diantaranya yaitu (Yuliani 2015):
1. Untuk mengurutkan pesanan desain potensial dan defisiensi proses
2. Untuk mengetahui karakteristik kritis dan karakteristik signifikan
3. Untuk membantu terfokusnya engineer dalam mengurangi perhatian terhadap
suatu produk dan proses, dan membantu mencegah terjadinya permasalahan.

II.7 Fault Tree Analysis


Fault Tree Analysis yaitu suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui resiko
yang berperan terhadap terjadinya kegagalan. Metode ini dilakukan dengan pendekatan
yang bersifat (top down), yang diawali dengan asumsi kegagalan atau kerugian dari
kejadian paling atas atau puncak (top event) kemudian terperinci penyebab-penyebab
suatu Top Event sampai pada suatu kegagalan dasar atau (root cause) (Yumaida, 2011).
Fault Tree Analysis ini merupakan metode yang paling efektif dalam
menemukan inti dari permasalahan karena memastikan bahwa suatu kejadian yang
tidak diinginkan atau kerugian yang ditimulkan tidak berasal pada suatu titik
kegagalan. Fault Tree Analysis mengetahui hubungan antara faktor penyebab dan
ditampilkan dalam bentuk pohon kesalahan yang melibakan pintu logika sederhana
(Ferdiana dan Priadythama, 2017).
Pintu logika sederhana menggambarkan kondisi yang memicu terjadinya
kegagaln, baik kondisi tunggal maupun sekumpulan dari berbagai macam kondisi,
kontruksi dari Fault Tree Analysis mencakup pintu logika yaitu pintu AND dan Pintu
OR. Pada setiap kegagalan yang terjadi dapat digambarkan ke dalam suatu pohon
analisiss kegagalan dengan mengirim atau memindahkan komponen kegagalan ke
dalam bentuk symbol. Tanda istilah dalam Fault Tree Analysis bisa di lihat pada table Commented [L2]: Kalimatnya disatukan dengan paragraph
saja
dibawah ini:
Tabel III.1

Istilah Keterangan
Event Penyimpangan yang tidak diharapkan dari suatu keadaan
normal pada suatu komponen dari sistem
Top Event Kejadian yang dikehendaki pada “puncak” yang akan
diteliti lebih lanjut ke arah kejadian dasar lainnya dengan
menggunakan gerbang logika untuk menentukan penyebab
kegagalan
Logic Event Hubungan secara logika antara input dinyatakan dalam
AND dan OR
Transferred Event Segitiga yang digunakan simbol transfer. Simbol ini
menunjukkan bahwa uraian lanjutan kejadian berada di
halaman lain.
Undeveloped Event Kejadian dasar (Basic Event) yang tidak akan
dikembangkan lebih lanjut karena tidak tersedianya
informasi.
Basic Event Kejadian yang tidak diharapkan yang dianggap sebagai
penyebab dasar sehingga tidak perlu dilakukan analisis
lebih lanjut.
Tabel 1 istilah dalam metode Fault Tree Analysis Commented [L3]: Kalau No Tabel adanya di atas

Sumber (Ferdiana, 2017) Kalau no gambar baru di bawah

Tanda symbol dalam Fault Tree Analysis yang digunakan dalam mengurangi suatu Cek juga format penulisannya

kejadian ….. : Commented [L4]: Kalau ini kalimat bukannya harusnya


menjorok?
Tabel.2 tanda simbol dalam Fault Tree Analysis
Sumber (whindy, dkk, 2015)

Poin-poin ini apa? Kalimat pengantarnya mana?

1. Dapat menentukan faktor penyebab yang kemungkinan besar menimbulkan


kegagalan.
2. Menemukan tahapan kejadian yang kemungkinan besar sebagai penyebab
kegagalan.
3. Menganalisis kemungkinan sumber-sumber resiko sebelum kegagalan timbul.
4. Menginvestigasi suatu kegagalan.
Gambar 1 Contoh pengunaan fault tree analysis sederhana. Commented [L5]: Bukannya sebelumnya sudah ada nomor
urut gambar?
Sumber (widya, 2017)

Yaitu secara umum metode fault tree analysis adalah sebuah metode
menyelesaikan kasus jika terjadi suatu kegagalan atau hal yang tidak di inginkan
dengan mencarai akar-akar pemasalahan (Basic event) yang muncul dan diuraikan dari
setiap indikasi kejadia puncak (top event).
Metode ini bisa dikembangkan secara lanjut dengan metode probabilitas dari setiap
akar permasalahan dan di hitung berap persen pengaruh basic event terhadap top event
Fault Tree Analysis (FTA) yaitu sebuah tool yang dapat digunakan untuk
mengetahui sebuah resiko, metode ini bersifat top-down dengan asumsi kerugian dari
kejadian puncak (top event) selanjutnya merinci sebab-sebab suatu Top Event sampai
pada suatu kegagalan dasar (root cause). FTA juga membantu memperkirakan adanya
probabilitas mengenai adanya sebuah event berdasarkan tingkat ketidakpastian dari
event lain.
Fault Tree Analysis merupakan sebuah analytical tool yang menerjemahkan secara
grafik kombinasi-kombinasi dari kesalahan yang menyebabkan kegagalan dari sistem.
Teknik ini berguna mendeskripsikan dan menilai kejadian di dalam sistem (Tara dan
Ferdiana, 2017). FTA menggunakan 2 simbol utama yang disebut events dan gates.
Ada tiga tipe event yaitu:
1. Primary Event
Primary event adalah sebuah tahap dalam proses penggunaan produk yag
mungkin saat gagal. Sebagai contoh saat memasukkan kunci kedalam gembok, kunci
tersebut mungkin gagal untuk menyesuaikan dengan gembok. Primary event lebih
lanjut dibagi menjadi tiga kategori yaitu:
a. Basic event
b. Undeveloped events
c. External events
2. Intermediate event
Intermediate event adalah hasil dari kombinasi kesalahan-kesalahan, beberapa
diantaranya mungkin primary event. Intermediate event ini ditempatkan di tengah-
tengah sebuah fault tree.
3. Expanded Event
Expanded Event membutuhkan sebuah fault tree yang terpisah dikarenakan
kompleksitasnya. Untuk fault tree yang baru ini, expanded event adalah undesired
event dan diletakkan pada bagian atas fault tree.
Kelebihan dari penggunaan metode FTA ini adalah:
a. Praktis dan mudah menjelaskan semua perbedaan interaksi penyebab
untuk menghasilkan kerugian.
b. Penyebab dasar dan logis dalam penyebab kerugian yang dapat
dimengerti.
c. Bisa membuat tindakan pencegahan yang tepat untuk meminimalisir
penyebab dasar sehingga kerugian yang sama tidak akan muncul lagi.
d. Dapat menghitung evaluasi kualitatif dan kuantitatif dari kerugian.

Anda mungkin juga menyukai