Senyawa Koordinasi
Seperti yang telah dijelaskan pada ikatan kovalen koordinasi NH3 dan BF3 bereaksi
membentuk H3N.BF3. Secara umum senyawa yang terbentuk melalui ikatan kovalen
koordinasi dianggap sebagai senyawa koordinasi atau senyawa kompleks. Lebih khusus
lagi senyawa koordinasi adalah senyawa yang pembentukannya melibatkan pembentukan
ikatan kovalen koordinasi antara ion logam atau logam dengan ion nonlogam. Kini
senyawa-senyawa koordinasi yang dihasilkan dengan melibatkan pembentukan ikatan
kovalen koordinasi lebih sering disebut sebagai senyawa kompleks.
Beberapa jenis senyawa kompleks, yaitu:
1. Senyawa kompleks netral. Misalnya [Ni(CO)4]
2. Senyawa kompleks ionik. Senyawa kompleks ionik terdiri atas ion positif (kation) dan ion
negatif (anion) misalnya [Ag(NH3)2]. Dalam senyawa kompleks ionik salah satu dari ion
tersebut atau keduanya dapat merupakan ion kompleks. 3 jenis senyawa kompleks ionik
yaitu:
a. Senyawa kompleks ionik dengan kation sebagai ion kompleks.
b. Senyawa kompleks ionik dengan anion sebagai ion kompleks.
c. Senyawa kompleks ionik dengan kation dan anion sebagai ion kompleks.
Berikut adalah beberapa senyawa kompleks ionik
s.k.i kation sebagai s.k.i anion sebagai ion s.k.i kation dan anion sebagai
ion kompleks kompleks ion kompleks
2) Atom yang memiliki elektron tak berpasangan. Misalnya C5H5 (siklopentadienil = Cp),
C2H5 (alil) dan NO (nitrosil).
3) Atom yang terikat melalui ikatan phi, π, (ikatan rangkap). Misalnya C2H2 (asetilena),
C2H4 (etilena) dan C6H6(benzena), struktur ketiga ligan berturut-turut dapat dilihat pada
Gambar.
Ligan yang memiliki ikatan phi (π) dan elektron tidak berpasangan merupakan donor elektron
ganjil. Ligan alil mendonorkan 3 elektron.
Sedangkan nama senyawa koordinasi yang didasarkan atas warna yang dimiliki adalah:
Biru prusia (prusian : KFe[Fe(CN)6].H2O
blue)
py Piridina Piridina
Perkecualian
perkecualian
F‾ Fluorida Fluoro
I‾ Iodida Iodo
Sedangkan untuk ion sisa asam yang berakhiran -it atau -at jika sebagai ligan akhirannya
ditambah dengan akhiran –o, seperti yang tertera pada Tabel.
Ligan bermuatan positif sangat jarang dijumpai pada senyawa kompleks oleh sebab
itu tidak dibahas pada bagian ini. Salah satu ligan yang bermuatan positif adalah H 2N-CH2-
NH3+.
Dalam menulis ligan pada senyawa koordinasi biasanya atom donor selalu
ditulis didepan, kecuali H2O, H2S dan H2Te. Misalnya untuk ion nitrit (NO2‾), jika N
sebagai atom donor maka penulisan ligannya adalah NO2‾ sedangkan apabila O yang
bertindak sebagai atom donor maka penulisan ligannya adalah ONO‾.
Urutan Penyebutan Ligan
1. Apabila di dalam senyawa kompleks terdapat lebih dari satu ligan maka urutan
penyebutan ligan adalah secara alfabetis tanpa memperhatikan jumlah dan muatan ligan
yang ada. Pada aturan lama ligan yang disebut terlebih dahulu adalah ligan yang bermuatan
negatif secara alfabet kemudian diikuti dengan ligan netral yang disebut secara alfabet pula.
2. Urutan penyebutan ligan adalah urutan berdasarkan alfabet pada nama ligan yang telah di
Indonesiakan. Misalnya alfabet awal untuk Cl‾ adalah k meskipun dalam bahasa inggris
nama chloro dengan alfabet awal c. Sebagai contoh nama untuk senyawa kompleks
[Co(en)2Cl2]+ adalah
Ion bis (etilenadiamina)diklorokobalt(III) (benar)
Diklorobis (etilenadiamina)kobalt(III) (salah)
3. Jumlah ligan yang ada dapat dinayatakan dengan awalan di, tri. Tetra dan seterusnya.
tetapi apabila awalan-awalan tersebut telah digunakan untuk menyebut jumlah substituen
yang ada pada ligan maka jumlah ligan yang ada dinyatakan dengan awalan bis, tris,
tetrakis dan seterusnya. misalnya di dalam suatu senyawa kompleks terdapat dua ligan PPh3
maka disebut dengan bis(trifenilfosfina) bukan di(trifenilfosfina).
4. Ligan-ligan yang terdiri dari dua atom atau lebih ditulis dalam tanda kurung.
Tatanama Senyawa Kompleks Netral
1) Nama senyawa kompleks netral ditulis dalam satu kata.
2) Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan
3) Menulis atau menyebut nama atom pusat serta bilangan oksidasi dari atom pusatyang
ditulis dengan anggka Romawi. Dan bilangan oksidasi atom pusat yang harganya nol tidak
perlu dituliskan.
Contoh
[Co(NH3)3(NO2)3] : triaminatrinotrokobaltt(III)
[Ni(CO)4] : tetrakarbonilnikel
[Fe(CO)5] : pentakarbonilbesi
[Fe(CO)2(NO)2] : dikarbonildinitrosilbesi
[Co(CO)3(NO)] : trikarbonilnitrosilkobalt
Keterangan: triaminatrinotrokobaltt(III) merupakan kompleks dengan biloks = 0, selain itu
merupakan kompleks dengan biloks 1.
Senyawa Kompleks Ionik
Senyawa kompleks ionik kation sebagai ion kopleks
penamaannya adalah sebagai berikut:
1) Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion
2) Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
3) Menulis atau menyebut nama atom pusat diikuti bilangan oksidasi yang ditulis dalam
anggka Romawi.
Selain cara di atas penamaan dapat dilakukan dengan cara berikut:
1) Diawali dengan menulis atau menyebut kata ion
2) Menulis atau menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
3) Menulis atau menyebut nama serta muatan dari ion kompleks yang ditulis dengan anggka
Arab.
Contoh
Kompleks Spesi yang ada Nama
Apakah atom pusat suatu kompleks hanya memiliki bilangan oksidasi berharga positif?
Awalnya senyawa kompleks yang berhasil disintesis selalu memiliki bilangan
oksidasi yang berharga positif. Berikut adalah beberapa contoh senyawa kompleks dengan
bilangan oksidasi ion pusat berharga positif
Ion kompleks Atom pusat b.o atom pusat
[Co(NH3)6]3+ Co3+ +3
[Co(CN)6]3‾ Co3+ +3
[Cu(NH3)4]2+ Cu2+ +2
[Fe(CN)6]3‾ Fe3+ +3
[Pd(NH3)4]2+ Pd2+ +2
[PtCl4]2‾ Pt2+ +2
Keterangan: b.o = bilangan oksidasi
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa atom pusat suatu kompleks
tidak harus memiliki bilangan oksidasi yang harganya positif. Atom pusat suatu
kompleks dapat memiliki bilangan oksidasi nol dan negatif. Berikut adalah contoh
kompleks dengan bilangan oksidasi nol dan harga bilangan oksidasi negatif.
[V(CO)6] 0 [V(CO)6] ‾ -1
[Cr(CO)6] 0 [Cr(CO)5]2‾ -2
[Fe(CO)5] 0 [Mn(CO)5] ‾ -1
[Co(Cp)2] 0 [Fe(CO)4]2‾ -2
[Ni(CO)4] 0 [Re(CO)4]3‾ -3
Keterangan: b.o = bilangan oksidasi
Catatan: CO adalah ligan karbonil, Cp ligan siklopentadienil dan NO adalah ligan nitrosil.
Ketiga ligan tersebut merupakan ligan netral.
Bilangan Koordinasi
Pada senyawa kompleks banyaknya atom yang terikat pada atom pusat disebut
bilangan koordinasi. Bilangan koordinasi tidak sama dengan bilangan oksidasi atau tingkat
oksidasi. Bilangan koordinasi biasanya 2 x bilangan oksidasi. Oleh sebab itu untuk unsur-
unsur yang memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu akan memeiliki bilangan koordinasi
lebih dari satu, hal ini biasanya terjadi pada unsur-unsur transisi.
Untuk senyawa kompleks dengan ligan monodentat, bilangan koordinasi atom pusat
adalah sama dengan jumlah ligan yang diikatnya. Bilangan koordinasi yang sering dijumpai
pada senyawa kompleks adalah 4 dan 6.
Tentang iklan-iklan ini
Beri peringkat:
Rate This