Psak 4 Rangkuman
Psak 4 Rangkuman
Ruang Lingkup
01. Pernyataan ini diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas
induk.
02. Pernyataan ini tidak berhubungan dengan metode akuntansi untuk kombinasi bisnis dan
dampaknya dalam konsolidasi, termasuk goodwill yang muncul dari kombinasi bisnis (lihat
PSAK 22).
03. Pernyataan ini juga diterapkan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak,
pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika suatu entitas menyajikan laporan
keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan.
Definisi
04. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini: Entitas anak
adalah suatu entitas, termasuk entitas bukan perseroan terbatas seperti persekutuan, yang
dikendalikan oleh entitas lain (dikenal sebagai entitas induk). Entitas induk adalah suatu
entitas yang mempunyai satu atau lebih entitas anak. Kepentingan nonpengendali adalah
ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung
pada entitas induk. Kelompok usaha adalah suatu entitas induk dan seluruh entitas
anaknya. Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan suatu kelompok usaha
yang disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal. Laporan keuangan tersendiri adalah
laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk yang mencatat investasi pada entitas
anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas
langsung bukan berdasarkan pelaporan hasil dan aset neto investee
05. Entitas induk atau entitas anaknya mungkin menjadi investor dalam entitas asosiasi atau
venturer dalam pengendalian bersama entitas. Dalam hal tersebut, laporan keuangan
konsolidasian yang disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan ini juga disusun sesuai
dengan PSAK 15 (revisi 2009): Investasi dalam Entitas Asosiasi dan PSAK 12 (revisi 2009):
Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama.
06. Laporan keuangan tersendiri hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam
laporan konsolidasian. Entitas induk tidak boleh menyajikan laporan keuangan tersendiri
sebagai laporan keuangan bertujuan umum (general purposes financial statements).
Laporan keuangan tersendiri minimal terdiri dari laporan posisi keuangan (neraca), laporan
laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
07. Entitas induk menyajikan laporan keuangan konsolidasian yang mengonsolidasikan
investasinya dalam entitas anak sesuai Pernyataan ini.
08. Entitas induk yang menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan
tunduk pada paragraf 35-41.
PROSEDUR KONSOLIDASI
15. Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian, entitas menggabungkan laporan
keuangan entitas induk dan entitas anak satu per satu dengan menjumlahkan pos-pos
sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban. Agar laporan keuangan
konsolidasian dapat menyajikan informasi keuangan dari kelompok usaha tersebut sebagai
entitas ekonomi tunggal, dilakukan langkah-langkah berikut:
(a) jumlah tercatat investasi entitas induk pada setiap entitas anak dengan porsi entitas
induk atas ekuitas entitas anak dieliminasi (lihat PSAK 22 yang menjelaskan perlakuan
goodwill yang dihasilkan);
(b) kepentingan nonpengendali atas laba atau rugi entitas anak yang dikonsolidasikan
selama periode pelaporan diidentifi kasi;
(c) kepentingan nonpengendali dari bagian kepemilikan entitas induk atas aset neto entitas
anak yang dikonsolidasikan diidentifikasi secara terpisah. Kepentingan nonpengendali atas
aset neto terdiri dari:
(i) jumlah kepentingan nonpengendali pada tanggal kombinasi bisnis awal yang
dihitung sesuai PSAK 22; dan
(ii) bagian kepentingan nonpengendali atas perubahan ekuitas sejak tanggal
kombinasi tersebut.
16. Ketika ada hak suara potensial, proporsi atas laba atau rugi dan perubahan dalam
ekuitas yang dialokasikan pada entitas induk dan kepentingan nonpengendali ditentukan
berdasarkan bagian kepemilikan saat ini dan tidak mencerminkan kemungkinan pelaksanaan
atau konversi hak suara potensial.
17. Saldo, transaksi, penghasilan, dan beban intra kelompok usaha dieliminasi secara penuh.
18. Saldo dan transaksi intra kelompok usaha, termasuk penghasilan, beban dan dividen,
dieliminasi secara penuh.
19. Laporan keuangan entitas induk dan entitas anak yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasian disusun dengan tanggal yang sama. Jika akhir periode
pelaporan entitas induk berbeda dengan entitas anak, maka entitas anak menyusun laporan
keuangan tambahan dengan tanggal yang sama dengan laporan keuangan entitas induk
untuk tujuan konsolidasi, kecuali tidak praktis.
20. Jika, sesuai dengan paragraf 19, laporan keuangan entitas anak yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian disusun dengan tanggal yang berbeda dengan
laporan keuangan entitas induk, maka penyesuaian dilakukan atas dampak transaksi atau
peristiwa signifikan yang terjadi antara tanggal laporan keuangan entitas anak dengan
tanggal laporan keuangan entitas induk.
21. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi
yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
22. Jika anggota kelompok usaha menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dengan
yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian untuk transaksi dan peristiwa dalam
keadaan yang serupa, maka penyesuaian dilakukan atas laporan keuangannya dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
23. Penghasilan dan beban entitas anak dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian
sejak tanggal akuisisi sebagaimana didefi nisikan dalam PSAK 22. Penghasilan dan beban
entitas anak didasarkan pada nilai aset dan liabilitas yang diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian pada tanggal akuisisi. Misalnya, beban penyusutan yang diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian setelah tanggal akuisisi didasarkan pada nilai wajar
aset tersusutkan yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal akuisisi.
24. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
25. Laba atau rugi dan setiap komponen pendapatan komprehensif lain diatribusikan pada
pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali. Seluruh laba rugi komprehensif
diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika
hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
26. Jika entitas anak mempunyai saham preferen kumulatif beredar yang diklasifi kasikan
sebagai ekuitas dan dimiliki oleh kepentingan nonpengendali, maka entitas induk
menghitung bagiannya atas laba atau rugi setelah penyesuaian untuk dividen atas saham
tersebut, apakah ada atau tidak ada dividen yang telah diumumkan.
27. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas (dalam hal ini
transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik).
28. Dalam keadaan tersebut nilai tercatat kepentingan pengendali dan nonpengendali
disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian relatifnya atas entitas anak.
KEHILANGAN PENGENDALIAN
29. Entitas induk dapat kehilangan pengendalian atas entitas anak dengan atau tanpa
perubahan absolut atau relatif tingkat kepemilikan. Hal ini terjadi, misalnya, ketika entitas
anak menjadi subyek pengendalian pemerintah, pengadilan, administrator, atau regulator.
Hal ini dapat terjadi pula sebagai akibat suatu perjanjian kontraktual.
30. Entitas induk mungkin kehilangan pengendalian dalam dua atau lebih perjanjian
(transaksi). Meskipun, terkadang beberapa keadaan mengindikasikan bahwa lebih dari
satu perjanjian seharusnya dicatat sebagai transaksi tunggal. Satu atau lebih hal berikut ini
mengindikasikan bahwa entitas induk mencatat lebih dari satu perjanjian sebagai transaksi
tunggal:
(a) Perjanjian tersebut disepakati pada waktu yang sama atau terkait satu dengan yang lain.
(b) Perjanjian tersebut membentuk suatu transaksi tunggal yang didesain untuk mencapai
suatu dampak komersial secara keseluruhan.
(c) Keterjadian satu perjanjian tergantung pada keterjadian perjanjian lain.
(d) Satu perjanjian yang berdiri sendiri tidak dapat dijustifi kasi secara ekonomi, tetapi
perjanjian tersebut dapat dijustifi kasi secara ekonomi jika bergabung dengan perjanjian
lain. Misalnya, ketika saham dijual di bawah harga pasar dan dikompensasikan dengan
penjualan berikutnya di atas harga pasar.
31. Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka entitas induk:
(a) menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak
pada nilai tercatatnya ketika pengendalian hilang;
(b) menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada
entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian (termasuk setiap komponen
pendapatan komprehensif lain yang diatribusikan pada kepentingan nonpengendali);
(c) mengakui:
(i) nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa atau keadaan
yang mengakibatkan hilangnya pengendalian; dan
(ii) distribusi saham, jika transaksi yang mengakibatkan hilangnya pengendalian melibatkan
distribusi saham entitas anak ke pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik; (d) mengakui
setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal
hilangnya pengendalian;
(e) mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba jika
disyaratkan oleh SAK lain, sejumlah yang diidentifi kasi dalam paragraf 32; dan
(f) mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam
laporan laba rugi yang dapat diatribusikan pada entitas induk.
32. Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka entitas induk
mencatat semua jumlah yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait
dengan entitas anak tersebut dengan dasar yang sama yang dipersyaratkan jika entitas
induk melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait.
33. Pada saat kehilangan pengendalian atas entitas dan setiap jumlah terutang oleh atau
kepada entitas anak terdahulu dicatat sesuai dengan SAK lain sejak tanggal hilangnya
pengendalian.
34. Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya
pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai
dengan PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, atau (jika
sesuai) biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau
pengendalian bersama entitas.
PENGUNGKAPAN
40. Pengungkapan berikut dibuat dalam laporan keuangan konsolidasian:
(a) sifat hubungan antara entitas induk dan suatu entitas anak jika entitas induk tidak
memiliki (secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas anak) lebih dari setengah
kekuasaan suara;
(b) alasan mengapa kepemilikan (secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas
anak) lebih dari setengah kekuasaan suara atau kekuasaan suara potensial atas investee
tidak diikuti dengan pengendalian;
(c) akhir periode pelaporan dari laporan keuangan entitas anak jika laporan keuangan
tersebut digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian dan tanggal atau
periode berbeda dari tanggal laporan keuangan entitas induk, dan alasan menggunakan
tanggal atau periode yang berbeda;
(d) sifat dan luas setiap restriksi signifi kan (misalnya akibat dari perjanjian pinjaman yang
diterima atau persyaratan regulator) dalam kemampuan entitas anak untuk mentransfer
dana ke entitas induk dalam bentuk deviden tunai, atau pembayaran kembali pinjaman atau
uang muka;
(e) suatu rincian yang menunjukan dampak setiap perubahan bagian kepemilikan entitas
induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian atas ekuitas
yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk; dan
(f) jika pengendalian atas entitas anak hilang, maka entitas induk mengungkapkan
keuntungan atau kerugian (jika ada) yang diakui sesuai dengan paragraf 31, dan:
(i) porsi dari keuntungan atau kerugian yang dapat diatribusikan pada pengakuan
sisa investasi pada entitas anak terdahulu dengan nilai wajar pada tanggal
hilangnya pengendalian, dan
(ii) pos keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
(jika tidak disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif).
41. Ketika entitas induk menyusun laporan keuangan tersendiri, maka laporan keuangan
tersendiri tersebut mengungkapkan:
(a) laporan keuangan tersebut adalah laporan keuangan tersendiri yang merupakan
informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian;
(b) daftar investasi yang signifi kan dalam entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan
entitas asosiasi, termasuk nama, negara atau tempat kedudukan, proporsi kepemilikan, dan
proporsi hak suara yang dimiliki (jika berbeda); dan
(c) penjelasan tentang metode yang digunakan untuk mencatat investasi yang terdaftar di
(b).
TANGGAL EFEKTIF
42. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2011.
KETENTUAN TRANSISI
43. Pernyataan ini diterapkan secara retrospektif, kecuali untuk beberapa hal berikut
diterapkan prospektif:
(a) Persyaratan di paragraf 25 mengenai laba atau rugi komprehensif yang diatribusikan
pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini
mengakibatkan kepentingan nonpengendali bersaldo defisit.
(b) Persyaratan di paragraf 27 dan 28 mengenai perubahan dalam bagian kepemilikan
entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian.
(c) Persyaratan di paragraf 31-34 mengenai kehilangan pengendalian atas entitas anak, dan
persyaratan terkait dalam paragraf 11 PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki
untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.
(d) Persyaratan di paragraf 11-12 mengenai hak suara potensial dalam menilai keberadaan
pengendalian.
(e) Jika entitas induk masih memiliki entitas anak yang diperoleh sebelum tanggal efektif
Pernyataan ini untuk tujuan dijual atau dialihkan dalam jangka pendek, dan entitas anak
yang dibatasi oleh restriksi jangka panjang sehingga mempengaruhi secara signifikan
kemampuannya dalam mentransfer dana kepada entitas induk, sebagaimana diatur dalam
PSAK 4 (1994): Laporan Keuangan Konsolidasi paragraf 06, maka entitas induk
mengonsolidasikan entitas anak tersebut sesuai dengan Pernyataan ini secara prospektif.
PENARIKAN
44. Pernyataan ini menggantikan PSAK 4 (1994): Laporan Keuangan Konsolidasi.
Perbedaan ED PSAK 7 (revisi 2009): Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa dengan IAS24 (2009): Related Party Disclosures
2. IAS 24 paragraf 13 yang menjadi ED PSAK 7 (revisi 2009) paragraf 13 mengenai entitas
induk yang tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian. Hal ini untuk konsistensi
pengaturan dengan PSAK 4 (revisi 2009) yang mengharuskan semua entitas induk untuk
menyajikan laporan keuangan konsolidasian, dimana hal ini berbeda dengan IAS 27
Consolidated and Separate Financial Statements.
3. IAS 24 paragraf 16 mengenai entitas induk mana yang menyajikan laporan keuangan
konsolidasian dalam suatu kelompok usaha tidak diadopsi. Hal ini untuk konsistensi
pengaturan dengan PSAK 4 (revisi 2009) sebagaimana dijelaskan di angka 2.
4. IAS 24 paragraf 28 yang menjadi ED PSAK 7 paragraf 27 mengenai tanggal efektif dengan
tidak mengijinkan penerapan dini, karena penerapan dini tersebut hanya akan dapat
dilakukan dengan tepat jika seluruh pengaturan dalam IFRS diadopsi secara bersamaan
menjadi SAK. Adopsi IFRS menjadi SAK di Indonesia dilakukan secara bertahap.
PSAK 7 Pengungkapan Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa
Tujuan
01. Tujuan dari Pernyataan ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan entitas
berisi pengungkapan yang diperlukan untuk dijadikan perhatian terhadap kemungkinan
bahwa laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi telah dipengaruhi oleh
keberadaan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan oleh transaksi dan
saldo (outstanding balances), termasuk komitmen dengan pihak-pihak tersebut.
Ruang Lingkup
02. Pernyataan ini akan diterapkan dalam:
(a) mengidentifikasi hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa;
(b) mengidentifikasi saldo, termasuk komitmen antara entitas dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa;
(c) mengidentifikasi keadaan pengungkapan butir (a) dan (b) diperlukan; dan
(d) menentukan pengungkapan yang harus dilakukan mengenai butir butir tersebut.
03. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak
yang mempunyai hubungan instimewa, termasuk komitmen, dalam laporan
keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, yang disajikan
sesuai PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri.
Pernyataan ini juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
04. Transaksi dan saldo pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan entitas
lain dalam satu kelompok usaha entitas diungkapkan dalam laporan keuangan entitas.
Transaksi dan saldo intra kelompok usaha dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi kelompok entitas.
Tujuan Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
05. Hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan suatu
karakteristik (feature) normal dari perdagangan dan bisnis. Misalnya, entitas sering
melaksanakan bagian dari kegiatan mereka melalui entitas anak, ventura bersama dan
entitas asosiasi. Dalam keadaan ini, entitas memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
kebijakan keuangan dan operasi investee melalui adanya pengendalian, pengendalian
bersama atau pengaruh signifikan.
06. Suatu hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat
berpengaruh terhadap laba atau rugi dan posisi keuangan entitas. Pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dapat menyepakati transaksi di mana pihak-pihak yang
tidak mempunyai hubungan istimewa tidak dapat melakukannya.
07. Laba atau rugi dan posisi keuangan entitas dapat dipengaruhi oleh pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa bahkan jika transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa tidak terjadi sekalipun. Hanya dengan keberadaan
hubungan istimewa itu saja, mungkin sudah cukup untuk mempengaruhi transaksi
entitas dengan pihak lain.
08. Karena alasan tersebut, pengetahuan mengenai transaksi entitas, saldo, termasuk
komitmen, dan hubungan antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
dapat mempengaruhi penilaian dari operasi entitas oleh pengguna laporan keuangan,
termasuk penilaian risiko dan kesempatan yang dihadapi entitas.
Definisi
09. Istilah berikut yang digunakan dalam Pernyataan ini:
Anggota keluarga dekat dari individu adalah anggota keluarga yang mungkin
mempengaruhi, atau dipengaruhi oleh, orang dalam hubungan mereka dengan entitas.
Mereka dapat termasuk:
(a) pasangan hidup dan anak dari individu;
(b) anak dari pasangan hidup individu; dan
(c) tanggungan dari individu atau pasangan hidup individu.
Entitas pemerintah yang mempunyai hubungan istimewa adalah entitas yang dikendalikan,
dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah.
Imbalan kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang dibayar, terutang atau diberikan oleh
entitas, atau untuk kepentingan entitas, atas imbalan jasa yang diberikan kepada entitas.
Hal ini juga mencakup imbalan yang dibayarkan untuk kepentingan entitas induk terkait
dengan entitas. Kompensasi meliputi:
(a) imbalan kerja jangka pendek, seperti upah, gaji dan kontribusi jaminan sosial, cuti
tahunan dan cuti sakit yang dibayar, bagi hasil dan bonus (jika dibayarkan dalam waktu
dua belas bulan setelah akhir periode) dan imbalan nonkeuangan (seperti perawatan
kesehatan, perumahan, mobil dan barang atau jasa gratis atau disubsidi) bagi karyawan
saat ini;
(b) imbalan pasca-kerja seperti pensiun, manfaat pensiun lain, asuransi jiwa pasca-kerja dan
perawatan medis pasca-kerja;
(c) imbalan kerja jangka panjang lainnya, termasuk cuti masa kerja panjang (long-service
leave or sabbatical leave), jubilee (perayaan masa kerja panjang) atau imbalan masa
kerja panjang lainnya, imbalan cacat jangka panjang dan, jika tidak dibayar sepenuhnya
dalam waktu dua belas bulan setelah akhir periode, bagi hasil, bonus dan kompensasi
yang ditangguhkan;
(d) pesangon pemutusan kontrak kerja; dan
(e) pembayaran berbasis saham.
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah orang atau entitas yang terkait
dengan entitas tertentu dalam menyiapkan laporan keuangannya (dalam Pernyataan ini
dirujuk sebagai “entitas pelapor”).
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat terkait entitas pelopor jika orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau
(iii) personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor
(b) Suatu entitas terkait dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut;
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya
entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain.
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok
usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya.
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika
entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas
sponsor juga terkait dengan entitas pelapor.
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam butir (a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap
entitas atau anggota menejemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
11. Dalam Pernyataan ini, pihak-pihak berikut bukan sebgai pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa:
(a) dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau anggota manajemen kunci
yang sama, atau karena anggota dari manejemen kunci dari satu entitas
mempunyai pengaruh signifikan terhadap entitas lain.
(b) dua venturer hanya karena mereka mengendalikan bersama atas ventura bersama.
(c) (i) penyandang dana,
(ii) serikat dagang,
(iii) entitas pelayanan publik, dan
(iv) departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan,
mengendalikan bersama atau memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas
pelapor,
semata-mata dalam pelaksanaan urusan normal dengan entitas pelapor
(meskipun pihak-pihak tersebut dapat membatasi kebebasan suatu entitas
atau ikut serta dalam proses pengambilan keputusan).
(d) pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba (franchise), distributor, atau
perwakilan/agen umum dengan siapa entitas mengadakan transaksi usaha
dengan volume signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang
diakibatkan oleh keadaan.
12. Dalam definisi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, suatu entitas asosiasi
termasuk entitas anak dari entitas asosiasi tersebut dan suatu ventura bersama
termasuk entitas anak dari ventura bersama tersebut. Oleh karena itu, misalnya,
entitas anak dari entitas asosiasi dan investor yang memiliki pengaruh signifikan atas
entitas asosiasi tersebut mempunyai hubungan istimewa satu dengan yang lainnya.
Pengungkapan
Seluruh Entitas
13. Hubungan antara entitas induk dan entitas anak harus diungkapkan terlepas dari
apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Jika entitas induk maupun pihak
pengendali paling akhir tidak melaporkan laporan keuangan konsolidasian yang
tersedia untuk keperluan umum, nama entitas induk berikutnya (next most senior
parent) yang paling pertama menghasilkan laporan keuangan diungkapkan.
14. Untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan memahami adanya dampak pihak
yang mempunyai hubungan istimewa pada suatu entitas, maka sangat tepat untuk
mengungkapkan pihak yang mempunyai hubungan istimewa ketika pengendalian itu
ada, terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa.
17. Jika entitas memiliki transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
selama periode yang dicakup dalam laporan keuangan, maka entitas mengungkapkan
sifat dari hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa serta
informasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk komitmen, yang diperlukan untuk
memahami potensi dampak hubungan tersebut dalam laporan keuangan. Persyaratan
pengungkapan ini adalah tambahan persyaratan dalam paragraf 16. Sekurang-
kurangnya, pengungkapan meliputi:
(a) nilai transaksi;
(b) jumlah saldo, termasuk komitmen dan:
(i) persyaratan dan ketentuan terkait, termasuk apakah terdapat jaminan, dan
sifat dari imbalan diberikan pada saat penyelesaian; dan
(ii) rincian jaminan yang diberikan atau diterima;
(c) penyisihan piutang ragu-ragu terkait dengan jumlah saldo tersebut; dan
(d) beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau
penghapusan piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
18. Pengungkapan yang disyaratkan oleh paragraf 17 dilakukan secara terpisah untuk
masing-masing kategori berikut:
(a) entitas induk;
(b) entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan terhadap
entitas;
(c) entitas anak;
(d) entitas asosiasi;
(e) ventura bersama dimana entitas merupakan venturer;
(f) anggota manajemen kunci dari entitas atau entitas induknya; dan
(g) pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya.
19. Klasifikasi jumlah yang terutang dari, dan tagihan kepada, pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa dalam berbagai kategori seperti yang disyaratkan dalam paragraf
18 merupakan perluasan dari persyaratan pengungkapan dalam PSAK 1 (revisi 2009):
Penyajian Laporan Keuangan untuk informasi yang akan disajikan baik dalam laporan
posisi keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan. Kategori tersebut diperluas
untuk menyediakan analisa yang lebih komprehensif atas saldo dari pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dan berlaku untuk transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.
20. Berikut ini adalah contoh transaksi yang diungkapkan jika pihak tersebut adalah pihak
yang mempunyai hubungan istimewa:
(a) pembelian atau penjualan barang (barang jadi atau setengah jadi);
(b) pembelian atau penjualan properti dan aset lainnya;
(c) menyediakan atau menerima jasa;
(d) sewa;
(e) pengalihan penelitian dan pengembangan;
(f) pengalihan di bawah perjanjian lisensi;
(g) pengalihan di bawah perjanjian pembiayaan (termasuk pinjaman dan
kontribusi ekuitas dalam bentuk tunai atau dalam bentuk natura);
(h) provisi atas jaminan atau agunan; dan
(i) komitmen untuk berbuat sesuatu jika peristiwa khusus terjadi atau tidak
terjadi dimasa depan, termasuk kontrak eksekutori* (diakui atau tidak
diakui); dan
(j) penyelesaian liabilitas atas nama entitas atau pihak yang mempunyai
hubungan istimewa.
21. Partisipasi oleh entitas induk atau entitas anak dalam program pensiun imbalan pasti
yang membagi risiko antar entitas dalam kelompok usaha adalah suatu transaksi antara
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat PSAK 24 (revisi 2004): Imbalan
Kerja).
22. Pengungkapan bahwa transaksi pihak hubungan istimewa dilakukan dengan ketentuan
yang setara dengan yang berlaku dalam transaksi yang wajar dapat dilakukan hanya jika
hal tersebut dapat dibuktikan.
23. Pos yang memiliki sifat yang serupa dapat diungkapkan secara agregat kecuali ketika
pengungkapan terpisah diperlukan untuk memahami pengaruh transaksi pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa pada laporan keuangan entitas.
*PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, Aset Kontinjensi mendefinisikan kontrak
eksekutori sebagai kontrak dimana kedua belah pihak terkaitnya belum
melaksanakan kewajiban kontrak atau telah melaksanakan sebagian kewajiban
mereka dengan proporsi yang sama.
Tanggal Efektif
27. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2011.
Penarikan
28. Pernyataan ini menggantikan PSAK 7 (1994): Pengungkapan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa.