Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Dimas Pradana 4 Desember 2019

NIM : I1B019041

Mata Kuliah : Jati Diri Unsoed

BERFIKIR KRITIS MENGENAI SUATU CERITA

Cerita pertama yang dipublikasikan oleh situs “TIMUN” menceritakan tentang nasihat orang
tua yang kurang dihiraukan karena rasa panik atau cemas. Pada gambar pertama diperoleh informasi
mengenai tindakan yang baik dalam menghadapi hujan yang deras. Cara yang terbaik yaitu dengan
jangan berteduh terutama di tempat - tempat yang rawan atau mudah roboh. Akan tetapi, karena rasa
panik dan cemas pada diri anak tersebut, anak tersebut kurang menghiraukan perintah dari orang
tuanya. Anak tersebut mencari tempat berlindung dari derasnya hujan yang sekiranya dapat
melindunginya dari hujan, namun anak tersebut tidak berfikir keselamatan akan dirinya. Benda -
benda yang rawan roboh dan kurang kokoh dapat hancur bila terken terpaan angin dan hujan yang
begitu dahsyat. Efek samping terkena robohan bisa sangat parah, salah satunya yaitu kematian.
Keselamatan sesaat tidak menjamin keamanan kedepannya. Maka, perlu adanya keyakinan dan
pengelolaan diri yang baik.

Pada cerita kedua yang dipublikasikan oleh situs “SUKRIBO” tidak beda jauh dengan cerita
pertama. Cerita yang berjudul “Mari Kita Jaga” ini memberikan pesan yang begitu mendalam. Orang -
orang pada zaman ini terlalu mengkritik hal yang besar yang ada di luar dirinya. Tanpa disadari
banyak sekali orang - orang melewatkan hal kecil yang begitu penting dalam kehidupan sehari - hari.
Dari hal terkecil yaitu mendengarkan perkataan orang tua dengan baik. Orang - orang terlalu fokus
mengkritik karena mengkritik merupakan hal yang mudah. Akan tetapi, intropeksi diri adalah
kebalikan daripada sifat mengkritik orang lain. Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah berkata, “Jangan
mengawasi orang lain, jangan mengintai geraknya, jangan membuka aibnya, jangan menyelidikinya.
Sibuklah dengan diri kalian sendiri, perbaiki aibmu, karena kamu akan ditanya (Allah) tentang dirimu
bukan tentang orang lain”. Banyak orang tidak pernah melakukan intropeksi diri. Maka, perlu
ditanamkan kesadaran diri sejak dini dan pendidikan lingkungan yang baik. Jangan perbanyak
mengkritik hal yang mungkin kita tidak setujui, akan tetapi intropeksi dirilah mengenai apa yang
sedang kita fikirkan dan kesalahan apa yang telah kita lakukan.
Dari kedua cerita tersebut, sangat diperlukan pengelolaan diri yang baik. Dengan menguasai
diri maka akan mudah dalam penguasaan sekitar. Selain itu, kita akan lebih paham dengan diri kita
sendiri sehingga kita bisa hidup dengan baik. Hidup dengan pengendalian emosi yang baik, pemikiran
yang jernih dan bijak, dan menguasai keadaan.

Anda mungkin juga menyukai