Anda di halaman 1dari 3

BIG IDEA

1. Salah Fokus
 Helicopter Parenting adalah ketika orang tua berfokus pada bagaimana cara orang
tua menyelesaikan masalah anak, bukan bagaimana cara anak menyelesaikan
masalah tersebut.
2. Think Before You Help
 Orang tua Helicopter Parenting akan melakukan banyak hal untuk anak agar dia
aman, baik ketika anak membutuhkan maupun tidak membutuhkan bantuan.
Walaupun bermaksud baik, ada baiknya orang tua “lebih berpikir untuk
membantu anak”, supaya anak dapat belajar untuk menyelesaikan masalahnya
sendiri
3. Burung dalam Sangkar Emas
 Anak merupakan individu yang eksploratif, terutama pada usia 7-9 tahun dimana
mereka pertama kali terlepas dari orang tua dan mengeksplor dunia baru. Orang
tua Helicopter yang mendominasi pergerakan hidup anak membuatnya seperti
burung dalam sangkar, memiliki potensi namun tidak dikembangkan karena selalu
“dilindungi.”
4. Trust the Process
 Proses jatuh bangun umum dialami oleh anak-anak sebagai hasil dari proses
adaptasi mereka terhadap dunia baru mereka. Melihat anak harus jatuh merupakan
hal yang menyakitkan, namun biarkanlah anak untuk mencoba karena pasti
mereka akan belajar dari masalah tersebut.
5. Anak dan Orang Tua, bukan Tuan dan Bodyguard
 Layaknya Bodyguard, orang tua memiliki insting dan kewajiban untuk
melindungi anak dari segala hal, mulai dari hal yang terlihat tidak hingga sangat
berbahaya. Tapi karena orang tua terlalu berfokus pad acara melindungi anak dan
selalu memberikan ruangan yang aman bagi anak, orang. Not only that, berbeda
dengan bodyguard, orang tua tidak akan selamanya berada dengan anak, jadi kalo
ortu udah gaada, anak bisa gatau how to defend themselves.
6. Main Character Moment
 Pada suatu cerita, seorang Main Character pasti akan bertemu dengan suatu
masalah yang harus dipecahkan. Saat masalah diselesaikan, Main Character akan
mendapatkan pelajaran baru dan mengalami perkembangan skill. Main Character
berkembang dari masalah yang dia hadapi dan taklukan sendiri, bukan dengan
diselesaikan oleh orang lain.
7. Falling, not Failing
 Experience is the best teacher dan kegagalan bukan akhir dari segalanya.
Kegagalan seorang anak adalah pelajaran baginya, maka biarkan anak “jatuh” dan
berdiri dari kegagalannya demi berkembang menjadi lebih baik lagi.
PERTANYAAN WAWANCARA ORANG TUA

1. Berapa umur anak Ibu/Bapak?


2. Apakah anak Ibu/Bapak dimasukkan ke PAUD sebelum masuk SD?
3. Saat anak sedang dalam proses pembelejaran, apakah Ibu/Bapak menunggu anak di
sekolah hingga proses pembelajaran selesai? Mengapa demikian?
4. Hal apa sajakah yang Ibu/Bapak khawatirkan tentang anak anda? (Contoh: pergaulan,
nilai akademis) Apa yang Ibu/Bapak untuk mengatasi kekhawatiran tersebut?
(Mempercayakan semuanya kepada anak, memberi anak bantuan ketika terlihat
kesusahan, langsung turun memberi anak bantuan ketika tahu dia dalam masalah)
5. Apakah kekhawatiran tersebut muncul sesekali saja atau berulang kali?
6. Apa saja yang menjadi tantangan bagi Ibu/Bapak dalam mengasuh anak anda?
7. Ketika anak menghadapi masalah, kapankah Ibu/Bapak mulai masuk dan membantu
anak?
8. Apakah ada hal-hal dalam kehidupan anak yang Ibu/Bapak “dominasi”? Mengapa
demikian?
9. Biasanya, Ibu/Bapak mendapatkan masukan atau informasi terkait pola asuh dari mana?

Anda mungkin juga menyukai