Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN LIVE IG DINKES X I AM OKAY 2020

Pekan Hari Anak Nasional


Tema : “Stop! Sampai Kapan Mau Insecure Mulu? Yuk Simak Cara Jitu Keluar
dari Insecurity !”
Created by : Research and Content Dissemination of I Am Okay

1. Pembukaan :
a. Moderator akan membuka Live IG dengan menyatakan tujuan bahwa
Live IG hari ini untuk memperingati Pekan Hari Anak Nasional.
b. Moderator akan mengenalkan Pembicara dan jabatannya.
c. Moderator menyebutkan topik yang akan dibawakan.
2. Inti
a. Kenapa kita membawa topik “Insecure” ini?
Pengertian Insecure : Insecure, atau rasa tidak aman, bisa diartikan
sebagai rasa takut akan sesuatu yang dipicu oleh rasa khawatir, malu,
tidak percaya diri, tidak puas atau tidak yakin akan kapasitas diri
sendiri. Dalam hal ini disebutkan bahwa insecure adalah perasaan yang
normal terjadi pada setiap orang, bahkan orang yang kita anggap paling
sempurnapun pasti pernah merasakan insecure. Perasaan insecure
sendiri sebenarnya bisa terjadi dalam kondisi yang berbeda-beda pada
masing-masing orang. Selama perasaan insecure tersebut dalam kadar
normal atau tidak berlebihan, maka tidak perlu dikhawatirkan. Namun,
Remaja cenderung merasakan tekanan, khawatir, dan rasa tidak
percaya diri yang berlebihan karena harapan mereka yang tinggi.
Perasaan yang terjadi dalam proses pertumbuhan remaja ini dapat
menimbulkan dan meningkatkan perasaan insecure yang berlebihan
sehingga dapat menimbulkan dampak yang negatif hingga
terganggunya kesehatan mental para remaja, sehingga mengakibatkan
kefatalan yang serius yaitu depresi, penggunaan napza dll hingga
percobaan bunuh diri. Hal ini membuktikan, bahwa rasa insecure atau
rasa ketidakamanan yang berlebihan berpotensi membahayakan nasib
remaja jika tidak ditangani dengan baik.
b. Perilaku tidak percaya diri biasanya seperti apa? (contoh - contoh nyata
dari perasaan insecure ini - merasa insecure atau kurang percaya diri
dengan kondisi fisik, performa akademis atau tidak percaya diri karena
hubungan dengan keluarga atau teman)
Perilaku Insecure :
1. memandang diri sendiri lebih rendah
Seseorang yang sedang insecure menilai bahwa diri mereka tidak
lebih baik dari orang lain. Sebagai contoh : remaja melihat orang lain
lebih cantik tampan, bentuk tubuh yang lebih indah, warna kulit yang
lebih bagus, lebih pintar, lebih terkenal, mempunyai banyak teman,
lebih fashionable dll. Remaja akan berfikir bahwa dirinya tidak lebih
baik serta sempurna seperti apa yang mereka lihat dari orang lain,
dan ini membuat kepercayaan diri mereka turun yang tentunya
dapat memengaruhi kehidupan mereka. Dengan kepercayaan diri
yang menurun ini tentu akan menghambat remaja dalam melakukan
apapun.
2. Merasa enggan untuk keluar dari zona nyaman dan Takut terhadap
penolakan atau kegagalan
Remaja yang enggan untuk keluar dari zona nyaman dan berpikir out
of the box merupakan salah satu tanda orang yang insecure. Hal ini
tidak jarang dialami oleh setiap orang, di mana dalam kondisi
tertentu remaja takut mengambil risiko. Rasa takut ini tidak lain
karena dihantui pikiran-pikiran tentang kegagalan dan penolakan
yang mungkin terjadi ataupun pengalaman buruk lainnya yang
mendatangkan ketakutan tersendiri bagi mereka. Tentunya
ketakutan-ketakutan ini menghambat mereka yang seharusnya bisa
mengembangkan diri. Dalam hal ini, sebaiknya tidak perlu dipikir
terlalu berlebihan. Sebab memikirkan suatu hal yang belum tentu
terjadi secara terus menerus bisa membuat pikiran menjadi tidak
tenang. Dan perasaan insecure pun bisa menghantui selama hal
tersebut masih terus dilakukan. Bukan hanya itu, overthinking
terhadap suatu hal yang belum terjadi bisa membuat seseorang
malas untuk berusaha sehingga tidak bisa berkembang.
3. Sering membandingkan diri dengan orang lain
Adanya pandemi covid-19 selama beberapa bulan ini,membuat
mereka harus tetap dirumah dan mengahbiskan waktu dengan
melihat media sosial yang kita ketahui banyak sekali orang-orang
yang menunjukan kelebihannya sehingga membuat remaja
membandingkan dirinya dengan orang lain yang dianggap lebih baik
darinya. Membandingkan diri dengan orang lain memang bisa
menjadi stimulus untuk sebagian orang yang ingin menjadi lebih baik
dari orang tersebut. Namun bagi mereka yang sedang
merasa insecure, tentu kebiasaan ini merupakan kebiasaan yang
buruk karena akan menambah tingkat ketidakpercayaan diri
mereka. 
4. Mempunyai ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan
Remaja yang merasa insecure sering merasa takut yang berlebihan
terhadap apapun. Mereka cenderung terlalu lama berpikir ketika
ingin memulai sesuatu. Mempertimbangkan sesuatu sebelum
bertindak memang hal yang baik, namun jika terlalu lama maka
remaja tersebut akan tertinggal.
5. Haus akan pengakuan dan pujian dari orang lain
Remaja yang sedang merasa insecure akan cenderung minder dan
memiliki kepercayaan diri yang turun, sehingga mereka selalu
merasa membutuhkan pengakuan dan pujian atas apa yang mereka
lakukan dari orang lain.
6. Sifat Perfeksionis
Pada sebagian orang membuat standar yang tinggi terhadap suatu
hal , bisa menjadi pemicu atau penyemangat untuk mengusahakan
yang terbaik agar tujuan bisa tercapai. Baik itu dalam bidang
pendidikan, karir, pasangan, pergaulan ataupun hal lainnya. Namun
perlu disadari bahwa hidup tidak selamanya sesuai dengan apa yang
diharapkan dan dibayangkan. Ada masa di mana kegagalan akan
terjadi, meskipun telah melakukan usaha yang maksimal. Hal ini pun
seharusnya bisa diterima sebagai suatu kondisi yang wajar terjadi.
Namun bagi seorang perfeksionis tentu menjadi kendala tersendiri.
Satu waktu menemukan kegagalan dalam hidup, maka muncul
perasaan kecewa dan menyalahkan diri sendiri. Akibatnya perasaan
cemas dan insecure pun bisa menggelayuti orang tersebut. Ini
menjadi salah satu faktor insecure yang perlu disadari.
7. Sulit mengapresiasi orang lain
Remaja yang merasa insecure cenderung sulit untuk mengapresiasi
apapun yang telah dilakukan orang lain. Hal ini disebabkan karena
mereka cenderung lebih sibuk untuk menggali kelemahan orang lain
dibanding dengan mengapresiasi kinerja orang lain tersebut.
c. Apa saja situasi yang dapat menyebabkan seseorang merasa
Insecure (contoh - contoh situasi di mana seseorang bisa merasa
tidak percaya diri, misalnya ketika membandingkan diri dengan
orang lain di media sosial)
1. Situasi dalam konteks pertemanan :
a. Pergaulan adalah faktor eksternal yang sangat
berpengaruh dalam pribadi remaja. Pergaulan dapat
memengaruhi sifat remaja, pergaulan yang baik dapat
membuat sifat Remaja tersebut menjadi baik, begitu
pula sebaliknya. Pergaulan yang buruk berpotensi
memberi efek buruk pada Remaja itu sendiri. Hal ini
menyebabkan remaja yang baik bisa terbawa arus dan
memaksakan diri mereka untuk bergaul yang didasari
oleh gengsi, sehingga mereka tidak bisa menjadi dirinya
sendiri terutama saat menggunakan sosial media.
b. Remaja yang merasa insecure dalam pertemanan sering
merasa diabaikan (sering merasa kehadirannya
diabaikan, ucapannya tidak didengar dan merasa
keberadaannya dianggap tidak ada) dan cenderung
merasa bahwa dirinya kurang diperhatikan dan
diabaikan, padahal teman-teman sekelilingnya tidak
beranggapan seperti itu bahkan teman-temannya yg
mencoba berinteraksi dengannya, namun sikap rendah
diri yg dimiliki justru menutup akses teman-temannya
dan pada akhirnya akan berdampak remaja tersebut
yang menjauhi dirinya dari teman-temannya dan
remaja tersebutlah yang merasa tidak dianggap penting
oleh teman-temannya karena merasa tidak sepadan
hadir dalam pertemanan itu. Merekapun merasa sering
dijauhi (terkadang, hal ini wajar dirasakan diberbagai
situasi, namun jika remaja tersebut terus menerus
berada dalam rasa maka ini akan menjadi suatu
masalah)
c. Korban bullying: Perilaku bullying ini dapat terjadi di mana
saja dan kapan saja. Terutama sering terjadi di masa anak-
anak , remaja atau masa sekolah. Biasanya teman yang
mengejek atas kekurangan yang dimiliki seseorang sudah
termasuk perilaku perundungan. Perilaku ini bisa dilakukan
secara sengaja maupun tidak sengaja atau dalam konteks
bercanda. Tidak heran, jika seseorang yang pernah menjadi
korban perundungan akan merasa takut terhadap penilaian
orang lain. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa
seseorang tersebut sering merasa insecure terhadap
dirinya sendiri. Dalam jangka panjang, hal ini bisa
mempersulit orang tersebut untuk menjalin hubungan
dengan orang lain.
2. Situasi dalam konteks keluarga :

Perasaan insecure adalah kondisi mental yang dapat terjadi akibat


pola asuh yang kurang tepat. Pada pola asuh orang tua yang
terlalu kritis dan kasar, sering membuat seorang remaja tidak
merasa cukup dan aman dengan dirinya sendiri. Bukan hanya itu,
orang tua yang sering mengabaikan anak juga bisa membangun
perasaan insecure pada remaja itu sendiri. Kondisi tersebut tidak
lain disebabkan karena sifat kedua pihak yang berbeda, hingga
ekspektasi orang tua yang bertolak belakang dengan realitas yang
terjadi pada anak. Dalam hal ini perlu diketahui, bahwa setiap
orang mempunyai sifat keunikan dan kemampuannya masing-
masing. Sehingga terlalu mendidik anak dengan pola asuh yang
keras justru tidak baik untuk perkembangan anak itu sendiri.

3. Situasi dalam konteks akademis:


a. Merasa kurang berprestasi
b. Merasa tidak cerdas dan pintar seperti teman-
temannya
c. Merasa tidak dapat menguasai pelajaran disekolah
d. Khawatir tidak dapat meraih nilai yang baik

4. Apa dampak positif yang didapatkan jika seseorang dapat mengatasi


insecure ?(contohnya jadi lebih dapat memanfaatkan potensi diri
secara optimal karena tidak meragukan kemampuan diri)
a. Kita dapat mengintrospeksi diri sendiri
b. Kita dapat mengetahui apa kekurangan kita dan berusaha
meperbaikinya dengan cara yang positif
c. Membandingkan diri dengan orang lain dengan tujuan
memotivasi diri untuk menjadi lebih baik
d. Mempunyai tujuan hidup yang jelas

5. Bagaimana cara mengatasi rasa insecure ?(merujuk kepada bebrapa


solusi yang dapat dilakukan)
a. Harus mempunyai visi yang kuat untuk bisa memotivasi diri
sendiri supaya bisa hidup lebih baik
b. Menerima kenyataan, baik atau buruk hidup akan terus
berjalan, meski kita berbeda dari orang lain namun ingatlah
hal itu adalah yang membuat kita spesial dan unik, lebih
baik fokus kepada cara untuk mengembangkan diri kita
ketimbang hanya memikirkan keburukan kita
c. Lupakan masa lalu, melihat ke masa lalu tidak akan
membantu kita lebih menjadi lebih baik, jika kita hanya bisa
menyesalinya dan mengasihini diri sendiri,belajar dari masa
lalu, namun jangan biarkan hal ini membuat kita menjadi
insecure, kita yg sekarang bukanlah kita yang dulu.
d. Stop membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan
orang lain karena akan membuat kita merasa jauh dari
bahagia, setiap orang mempunyai kekurangan masing-
masing dan tidak semua kehidupan orang lain lebih baik
dari kehidupan kita sendiri
e. Lakukan hal-hal yang positif, temukan hobi kita, jika kita
menyibukan diri dengan apa yang kita senangi maka kita
tidak akan mempunyai waktu untuk insecure
f. Temukan kelebihan-kelebihan kita, seringkali kita hanya
berfokus pada kekurangan kita saja, namun
kembangkanlah kelebihan yang ada dalam diri kita
g. Berkonsultasi dengan seseorang, tidak ada yang salah jika
kita melakukan konsultasi dengan seorang psikolog, karena
insecure yang berlebihan dapat menyebabkan mental illnes
yang dapat berdampak buruk pada kehidupan kita.
3. Penutup :
a. Moderator akan menyebutkan rangkuman dari poin-poin penting yang telah
dijelaskan
b. Pesan dari pembicara untuk para remaja (tentatif)
c. Penutup dan informasi bahwa Live IG dapat dilihat di akun I Am Okay

Anda mungkin juga menyukai