Judul : Pengaruh Media Sosial terhadap Rasa Insecure dan Kepercayaan Diri pada
Remaja
NIS : 10256
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul Pengaruh
media sosial terhadap rasa insecure dan kepercayaan diri remaja guna untuk mengetahui
pengaruh media sosial terhadap rasa insecure pada remaja
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada orang tua yang senantiasa membantu dan
memberikan semangat kepada penulis, kepada guru pembimbing yaitu Buk Rosmiati yang
telah membimbing penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini. Buk Bella Silvia Yolanda
selaku wali kelas. Kemudian kepada teman - teman yang telah berpatisipasi dalam membantu
penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terkhusus kepada penulis
sendiri. Penulis sadar sebagai seorang siswa yang masih dalam proses belajar. Masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, untuk
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
Penulis
ABSTRAK
Fathir Fikri Akbar.2023. Pengaruh Media Sosial terhadap Rasa Insecure dan
Kepercayaan Diri pada Remaja
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan ....................................................................................................
D. Manfaat...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja ialah masa mencari jati diri dan nilai dalam diri setiap insan manusia. Masa
remaja juga merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Dimana masa anak-
anak merupakan masa dimulainya pendidikan dasar dan banyak hal-hal yang baru saja
dipelajari, peran orang tua dalam masa ini juga sangatlah penting dan memberi dampak yang
besar, namun dalam masa ini tidak hanya orang tua yang berperan besar, lingkungan pun
berdampak terhadap perkembangan manusia pada masa anak-anak. Hal ini sangat berbeda
dengan masa dewasa, sebab masa dewasa merupakan dimana kita sudah memilih jalan hidup
dan pilihan kita sendiri, dimana secara psikologi dan pemikiran sudah matang.
Seiring dengan meningkatnya akses internet, media sosial menjadi salah satu sarana
yang kerap diakses, termasuk oleh anak dan remaja. Para orang tua perlu waspada, karena
media sosial bisa memberikan dampak yang memengaruhi kehidupan anak dan
remaja.Sebagian besar media sosial memberlakukan aturan usia tertentu saat mendaftar, rata-
rata pada usia 13 tahun. Hanya saja, pemalsuan usia masih sangat mungkin dilakukan secara
daring atau online.
Penggunaan medsos yang berlebihan bisa membuat remaja menjadi insecure. Insecure
pada remaja ditandai dengan mudah marah ketika keinginannya tidak terwujud, tidak mau
ketinggalan tren, hingga terlalu sering membuat posting-an. Masa remaja inilah yang menjadi
konsentrasi kita dalam permasalahan yang akan kita bahas kali ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pembuatan karya ilmiah ini adalah untuk sebagian memenuhi nilai
akhir Sekolah mata pelajaran Bahasa Indonesia
2. Tujuan Umum
Tujuan umum dari di tulisnya karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh media
sosial terhadap kadar insecure pada diri seorang remaja dan mengetahui dampaknya
terhadap kepercayaan diri remaja
D. Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, Khususnya para
pembaca kalangan remaja. Agar penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kepeercayaan diri para remaja. Karya iini diiharapkan dapat dijadikan sebagai panduan bagi
kita semua.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Insecure
Insecure adalah perasaan cemas, tidak mampu, dan kurang percaya diri yang membuat
seseorang merasa tidak aman. Akibatnya, seseorang yang insecure bisa saja merasa
cemburu, selalu menanyakan pendapat orang lain tentang dirinya, atau justru berusaha
memamerkan kelebihannya.
Perasaan tidak aman atau insecure merupakan sesuatu yang sebenarnya normal terjadi.
Namun, pada sebagian orang, perasaan insecure ini terjadi terus-menerus. Kondisi ini bisa
timbul akibat pengalaman buruk, cara pandang yang salah, memiliki kepribadian
melankolis, atau sifat perfeksionis.
( https://www.alodokter.com/insecure )
B. Gejala Insecure
Ada beberapa gejala yang bisa menandakan seseorang memiliki perasaan insecure, yaitu:
Orang yang memiliki perasaan insecure umumnya selalu berusaha membuat lawan bicara
atau orang lain merasa insecure. Biasanya, hal itu dilakukan penderita dengan selalu
menunjukkan kelebihannya agar tampak hebat di hadapan orang lain.
Seseorang yang insecure sering pamer atau menyombongkan diri, tetapi dengan cara
merendahkan diri atau mengeluh (humblebrag). Misalnya, mereka mengeluh lelah setelah
melakukan perjalanan ke berbagai tempat atau negara karena pekerjaannya.
Seseorang yang insecure memiliki perasaan inferior atau rendah diri terhadap orang lain.
Perasaan rendah diri ini mendorong mereka untuk selalu menceritakan hal-hal yang telah
mereka capai.
Sebagai contoh, mereka bisa bercerita tentang gaya hidupnya yang mewah atau tingkat
pendidikannya yang tinggi. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan orang lain bahwa hidup
mereka sempurna.
4. Menyalahkan diri sendiri bila suatu hal tidak berjalan sempurna
Seseorang yang insecure menginginkan pendidikan yang tinggi, pekerjaan yang terbaik,
dan segala sesuatunya sempurna. Ketika mereka tidak memperoleh apa yang diinginkan,
mereka akan kecewa dan cenderung menyalahkan diri sendiri.
Karena memiliki kepercayaan yang tipis terhadap orang lain, mereka sering kali akan
memastikan kebenaran informasi yang didapat dan mudah curiga. Hal ini membuat mereka
sulit memiliki hubungan yang baik dengan orang lain.
( https://www.alodokter.com/insecure )
C. Penyebab Insecure
Insecure dapat timbul akibat pengalaman buruk, cara pandang negatif terhadap diri sendiri
atau akibat memiliki prinsip yang ingin segala sesuatunya sempurna. Berikut ini adalah
penjelasannya:
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pengalaman ditolak atau gagal mencapai apa yang
diinginkan dapat membuat seseorang melihat dirinya sendiri dan orang lain dari sudut
pandang negatif. Rasa insecure juga kerap lebih sering dialami oleh orang yang memiliki
daddy issues.
Rasa tidak aman bisa muncul karena pernah dinilai kurang atau tidak baik oleh orang lain
saat bersosialisasi. Hal inilah yang menyebabkan penderita insecure cenderung
menghindari kegiatan sosial.
Pada orang yang perfeksionis, perasaan insecure dapat muncul ketika suatu hal tidak terjadi
sesuai harapannya. Akibatnya, mereka akan merasa kecewa dan terus-menerus
menyalahkan diri sendiri.
( https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-insecure )
D. Faktor Risiko Insecure
Perasaan insecure umum terjadi pada setiap orang. Namun, ada beberapa faktor yang dapat
membuat seseorang lebih berisiko mengalami insecure, yaitu:
Beberapa jenis gangguan mental yang penderitanya cenderung mengalami gejala insecure
adalah:
Depresi
Gangguan makan
Gangguan kecemasan
Gangguan kepribadian narsistik
Gangguan kepribadian ambang
Gangguan kepribadian paranoid
Mengalami kejadian traumatis
Perasaan insecure juga cenderung terjadi pada seseorang yang pernah mengalami
kejadian traumatis, seseperti Gagal membina hubungan
Ditinggal mati seseorang yang disayang
Dipecat dari pekerjaan
Terserang suatu penyakit
Tekanan dari orang tua
( https://www.halodoc.com/kesehatan/insecure )
Untuk mengatasi rasa insecure dan mencegahnya agar tidak terus berlanjut, lakukan
sejumlah cara di bawah ini:
( https://hellosehat.com/mental/stres/mengatasi-rasa-insecure/ )
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, observasi, dan deskriptif dimana data
bisa dimaksud sebagai fakta atau keterangan-keterangan yang hendak diolah dalam kegiatan
penelitian. Menurut sumber datanya, data penelitian dapat digolongkan sebagai data primer d
an sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan
menggunakan alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang di
cari. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung dipe
roleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Sumber data yang digunakan pada studi ini mer
upakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari textbook, jurnal dan dokumentasi yang r
elevan.
Peneliti menggunakan teknik analisis data secara kualitatif, yaitu data yang digunakan berupa
suatu pernyataan yang diartikan untuk mengetahui makna serta memahami keterkaitan denga
n permasalahan yang sedang diteliti.
B. Tempat Penelitian
SMA N 1 Sijunjung, Rabu-Kamis, 17-18 Mei 2023.
C. Objek Penelitian
Remaja SMA N 1 Sijunjung, yang berusia sekitaran 16-18 tahun.