Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP RASA

INSECURE dan KEPERCAYAAN DIRI PADA REMAJA


Karya Ilmiah ini untuk Memenuhi Sebagian Nilai Keterampilan Semester 2

FATHIR FIKRI AKBAR


XII MIPA 2

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SIJUNJUNG


2023
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Media Sosial terhadap Rasa Insecure dan Kepercayaan Diri pada
Remaja

Nama : Fathir Fikri Akbar

NIS : 10256

Muaro, Mei 2023


Wali Kelas Guru Pembimbing

Bella Silvia Yolanda, S.Pd Rosniati M.Pd


NIP 199707242020122018 NIP 196409081987032004.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul Pengaruh
media sosial terhadap rasa insecure dan kepercayaan diri remaja guna untuk mengetahui
pengaruh media sosial terhadap rasa insecure pada remaja

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada orang tua yang senantiasa membantu dan
memberikan semangat kepada penulis, kepada guru pembimbing yaitu Buk Rosmiati yang
telah membimbing penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini. Buk Bella Silvia Yolanda
selaku wali kelas. Kemudian kepada teman - teman yang telah berpatisipasi dalam membantu
penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.

Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terkhusus kepada penulis
sendiri. Penulis sadar sebagai seorang siswa yang masih dalam proses belajar. Masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, untuk
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Penulis
ABSTRAK

Fathir Fikri Akbar.2023. Pengaruh Media Sosial terhadap Rasa Insecure dan
Kepercayaan Diri pada Remaja
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
ABSTRAK ........................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1


A. Latar Belakang........................................................................................

B. Rumusan Masalah...................................................................................

C. Tujuan ....................................................................................................

D. Manfaat...................................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI .....................................................................................


BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................
A. Jenis Penelitian .......................................................................................

B. Tempat Penelitian ...................................................................................

C. Objek Penelitian .....................................................................................

D. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................


.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja ialah masa mencari jati diri dan nilai dalam diri setiap insan manusia. Masa
remaja juga merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Dimana masa anak-
anak merupakan masa dimulainya pendidikan dasar dan banyak hal-hal yang baru saja
dipelajari, peran orang tua dalam masa ini juga sangatlah penting dan memberi dampak yang
besar, namun dalam masa ini tidak hanya orang tua yang berperan besar, lingkungan pun
berdampak terhadap perkembangan manusia pada masa anak-anak. Hal ini sangat berbeda
dengan masa dewasa, sebab masa dewasa merupakan dimana kita sudah memilih jalan hidup
dan pilihan kita sendiri, dimana secara psikologi dan pemikiran sudah matang.

Seiring dengan meningkatnya akses internet, media sosial menjadi salah satu sarana
yang kerap diakses, termasuk oleh anak dan remaja. Para orang tua perlu waspada, karena
media sosial bisa memberikan dampak yang memengaruhi kehidupan anak dan
remaja.Sebagian besar media sosial memberlakukan aturan usia tertentu saat mendaftar, rata-
rata pada usia 13 tahun. Hanya saja, pemalsuan usia masih sangat mungkin dilakukan secara
daring atau online.

Penggunaan medsos yang berlebihan bisa membuat remaja menjadi insecure. Insecure
pada remaja ditandai dengan mudah marah ketika keinginannya tidak terwujud, tidak mau
ketinggalan tren, hingga terlalu sering membuat posting-an. Masa remaja inilah yang menjadi
konsentrasi kita dalam permasalahan yang akan kita bahas kali ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang di atas, dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :

1. Mengapa media sosial begitu memberikan dampak insecure terhadap remaja?


2. Bagaimana dampak dari rasa insecure yang berlebihan terhadap remaja ?
3. Apa Upaya yang dapat di lakukan untuk mengurangi rasa insecure?

C. Tujuan

Berdasarkan Rumusan Masalah di atas, dapat di tentukan tujuan sebagai berikut :

1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pembuatan karya ilmiah ini adalah untuk sebagian memenuhi nilai
akhir Sekolah mata pelajaran Bahasa Indonesia
2. Tujuan Umum
Tujuan umum dari di tulisnya karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh media
sosial terhadap kadar insecure pada diri seorang remaja dan mengetahui dampaknya
terhadap kepercayaan diri remaja

D. Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, Khususnya para
pembaca kalangan remaja. Agar penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kepeercayaan diri para remaja. Karya iini diiharapkan dapat dijadikan sebagai panduan bagi
kita semua.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Insecure

Insecure adalah perasaan cemas, tidak mampu, dan kurang percaya diri yang membuat
seseorang merasa tidak aman. Akibatnya, seseorang yang insecure bisa saja merasa
cemburu, selalu menanyakan pendapat orang lain tentang dirinya, atau justru berusaha
memamerkan kelebihannya.

Perasaan tidak aman atau insecure merupakan sesuatu yang sebenarnya normal terjadi.
Namun, pada sebagian orang, perasaan insecure ini terjadi terus-menerus. Kondisi ini bisa
timbul akibat pengalaman buruk, cara pandang yang salah, memiliki kepribadian
melankolis, atau sifat perfeksionis.

( https://www.alodokter.com/insecure )

B. Gejala Insecure

Ada beberapa gejala yang bisa menandakan seseorang memiliki perasaan insecure, yaitu:

1. Mencoba membuat orang lain merasa insecure

Orang yang memiliki perasaan insecure umumnya selalu berusaha membuat lawan bicara
atau orang lain merasa insecure. Biasanya, hal itu dilakukan penderita dengan selalu
menunjukkan kelebihannya agar tampak hebat di hadapan orang lain.

2. Memamerkan diri secara terselubung

Seseorang yang insecure sering pamer atau menyombongkan diri, tetapi dengan cara
merendahkan diri atau mengeluh (humblebrag). Misalnya, mereka mengeluh lelah setelah
melakukan perjalanan ke berbagai tempat atau negara karena pekerjaannya.

3. Menceritakan pencapaian mereka setiap saat

Seseorang yang insecure memiliki perasaan inferior atau rendah diri terhadap orang lain.
Perasaan rendah diri ini mendorong mereka untuk selalu menceritakan hal-hal yang telah
mereka capai.

Sebagai contoh, mereka bisa bercerita tentang gaya hidupnya yang mewah atau tingkat
pendidikannya yang tinggi. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan orang lain bahwa hidup
mereka sempurna.
4. Menyalahkan diri sendiri bila suatu hal tidak berjalan sempurna

Seseorang yang insecure menginginkan pendidikan yang tinggi, pekerjaan yang terbaik,
dan segala sesuatunya sempurna. Ketika mereka tidak memperoleh apa yang diinginkan,
mereka akan kecewa dan cenderung menyalahkan diri sendiri.

5. Memiliki kepercayaan yang tipis terhadap orang lain

Seseorang yang insecure cenderung lebih cemburu dalam berhubungan dengan


pasangannya, misalnya sering mengintip pesan yang masuk di handphone pasangannya.

Karena memiliki kepercayaan yang tipis terhadap orang lain, mereka sering kali akan
memastikan kebenaran informasi yang didapat dan mudah curiga. Hal ini membuat mereka
sulit memiliki hubungan yang baik dengan orang lain.

( https://www.alodokter.com/insecure )

C. Penyebab Insecure

Insecure dapat timbul akibat pengalaman buruk, cara pandang negatif terhadap diri sendiri
atau akibat memiliki prinsip yang ingin segala sesuatunya sempurna. Berikut ini adalah
penjelasannya:

1.Mengalami kegagalan atau penolakan

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pengalaman ditolak atau gagal mencapai apa yang
diinginkan dapat membuat seseorang melihat dirinya sendiri dan orang lain dari sudut
pandang negatif. Rasa insecure juga kerap lebih sering dialami oleh orang yang memiliki
daddy issues.

2.Mendapatkan penilaian kurang baik dari orang lain

Rasa tidak aman bisa muncul karena pernah dinilai kurang atau tidak baik oleh orang lain
saat bersosialisasi. Hal inilah yang menyebabkan penderita insecure cenderung
menghindari kegiatan sosial.

3.Menginginkan segala sesuatu berjalan sempurna (perfeksionis)

Pada orang yang perfeksionis, perasaan insecure dapat muncul ketika suatu hal tidak terjadi
sesuai harapannya. Akibatnya, mereka akan merasa kecewa dan terus-menerus
menyalahkan diri sendiri.

( https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-insecure )
D. Faktor Risiko Insecure

Perasaan insecure umum terjadi pada setiap orang. Namun, ada beberapa faktor yang dapat
membuat seseorang lebih berisiko mengalami insecure, yaitu:

1. Menderita gangguan mental

Beberapa jenis gangguan mental yang penderitanya cenderung mengalami gejala insecure
adalah:

 Depresi
 Gangguan makan
 Gangguan kecemasan
 Gangguan kepribadian narsistik
 Gangguan kepribadian ambang
 Gangguan kepribadian paranoid
 Mengalami kejadian traumatis
 Perasaan insecure juga cenderung terjadi pada seseorang yang pernah mengalami
kejadian traumatis, seseperti Gagal membina hubungan
 Ditinggal mati seseorang yang disayang
 Dipecat dari pekerjaan
 Terserang suatu penyakit
 Tekanan dari orang tua

( https://www.halodoc.com/kesehatan/insecure )

E. Cara Mengatasi Insecure

Membiarkan perasaan insecure secara berlarut-larut dapat menyebabkan gangguan pada


kesehatan fisik dan mental. Selain itu, hubungan Anda dengan orang di sekitar Anda juga
dapat terganggu. Hal tersebut tentunya akan berdampak pada aktivitas sehari-hari dan
pekerjaan.

Untuk mengatasi rasa insecure dan mencegahnya agar tidak terus berlanjut, lakukan
sejumlah cara di bawah ini:

 Tepis pikiran negatif


 Pusatkan pikiran pada hal-hal positif yang pernah dilakukan, seperti membantu
tetangga membawa barang atau membantu teman dalam mengerjakan tugas. Dengan
begitu, Anda tidak terlalu memikirkan kekurangan atau hal-hal negatif pada diri
Anda.
 Terima hasil yang tidak sesuai keinginan
 Cobalah untuk menerima hal-hal yang tidak sesuai keinginan Anda dengan
menganggap bahwa itu normal terjadi dalam kehidupan. Misalnya, jika Anda
mengalami situasi yang membuat Anda malu atau tidak percaya diri, cobalah untuk
melihatnya sebagai suatu yang lucu dan mentertawakannya.
 Ubah kegagalan menjadi motivasi
 Berhentilah membenci dan menyalahkan diri sendiri jika mengalami kegagalan.
Jangan melihat kegagalan tersebut sebagai suatu hal yang memalukan, tetapi sebagai
suatu pengalaman yang dapat menjadikan diri Anda lebih baik lagi.
 Luangkan waktu bersama orang terdekat
 Habiskan sebagian besar waktu Anda bersama orang-orang yang mencintai Anda dan
jauhi orang-orang yang membuat Anda merasa insecure. Cara ini akan membuat Anda
lebih percaya diri dan melihat diri Anda dari sisi positif.
 Bangun harga diri dan keyakinan diri
 Mulailah untuk menikmati keadaan yang Anda jalani saat ini dan fokus pada hal-hal
yang Anda sukai. Bangun perasaan bangga akan diri Anda sendiri dan apa yang Anda
bisa lakukan. Susun target-target yang ingin dicapai dan buktikan bahwa diri Anda
sanggup melewati tantangan tersebut.

( https://hellosehat.com/mental/stres/mengatasi-rasa-insecure/ )
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, observasi, dan deskriptif dimana data
bisa dimaksud sebagai fakta atau keterangan-keterangan yang hendak diolah dalam kegiatan
penelitian. Menurut sumber datanya, data penelitian dapat digolongkan sebagai data primer d
an sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan
menggunakan alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang di
cari. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung dipe
roleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Sumber data yang digunakan pada studi ini mer
upakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari textbook, jurnal dan dokumentasi yang r
elevan.

Peneliti menggunakan teknik analisis data secara kualitatif, yaitu data yang digunakan berupa
suatu pernyataan yang diartikan untuk mengetahui makna serta memahami keterkaitan denga
n permasalahan yang sedang diteliti.

B. Tempat Penelitian
SMA N 1 Sijunjung, Rabu-Kamis, 17-18 Mei 2023.

C. Objek Penelitian
Remaja SMA N 1 Sijunjung, yang berusia sekitaran 16-18 tahun.

D. Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data merupakan salah satu objek yang berperan dalam kelancaran
dan keberhasilan dalam suatu kejadian. Pada Penelitian ini metode pengumpulan data yang
digunakan adalah kuisioner, kuisioner penelitian adalah teknik pengumpulan data dalam
sebuah penelitian dengan cara memberikan daftar pertanyaan atau pernyataan secara
tertulis kepada responden. Jadi, metode penelitian ini tidak memerlukan wawancara secara
langsung dan bertatap muka dengan responden. Metode ini dilakukan untuk memperoleh
data tentang Pengaruh Media Sosial terhadap Rasa Insecure dan Kepercayaan Diri pada
Remaja, pada remaja SMA Negeri 1 Sijunjung yang berusia sekitar 16-18 tahun.

Anda mungkin juga menyukai