KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta Pusat Telp. 021-34832942
Materi FGD
PERMASALAHAN PENYELENGGARAAN
TERMINAL ANGKUTAN UMUM JALAN DI INDONESIA, SOLUSI DAN
PENGEMBANGANNYA
Oleh :
DR. HARIS MUHAMMADUN, ATD.MM
BIO DATA SINGKAT KETUA TIM
PENYUSUN DOKUMEN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS
APARTEMEN CALVA RESIDENCE TAHUN 2015
BIODATA SINGKAT
PER-UU-AN PELAYARAN :
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-
batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau
bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra-dan antarmoda transportasi.
PER-UU-AN PENERBANGAN :
Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu
yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun
penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda
transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan
penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya, yang terdiri atas
bandar udara umum dan bandar udara khusus yang selanjutnya bandar udara umum
disebut dengan Bandar udara.
PENDAHULUAN
SK DIRJEN PHB DARAT No. SK.1361/AJ.106/DRJD/2003 Data Terminal Tipe A
PENDAHULUAN
SK DIRJEN PHB DARAT No. SK.1361/AJ.106/DRJD/2003 Data Terminal Tipe A
PENDAHULUAN
Fenomena Operasional Terminal di Indonesia Pulau Sumatera
PENDAHULUAN
Fenomena Operasional Terminal di Indonesia Pulau Jawa
PENDAHULUAN
Fenomena Operasional Terminal di Indonesia Pulau Bali
PENDAHULUAN
Fenomena Operasional Terminal di Indonesia Pulau Kalimantan
PENDAHULUAN
Fenomena Operasional Terminal di Indonesia Pulau Sulawesi
MALPRAKTEK PENYELENGGARAAN TERMINAL
MALL PRAKTEK PENYELENGGARAAN TERMINAL
Terbelenggu Luasan Lahan Terminal
C OPERASIONAL m2
1 Ruang administrasi 78 59 39 m2
2 Ruang pengawas 23 23 16 m2
3 Loket 3 3 2 m2
4 Peron 4 4 3 m2
5 Retribusi 6 6 6 m2
6 Ruang informasi 12 10 8 m2
7 Ruang pertolongan pertama 45 30 15 m2
8 Ruang perkantoran 150 100 - m2
m2
D RUANG LUAR m2
(taman & ruang terbuka) 6,653 4,890 1,554 m2
m2
LUAS TOTAL 23,493 17,255 5,463 m2
CADANGAN PENGEMBANGAN 23,493 17,255 5,463 m2
KEBUTUHAN LAHAN 46,986 34,510 10,926 m2
4.7 3.5 1.1 ha
Sumber : Kepmenhub No. KM 31/th. 1995
MALL PRAKTEK PENYELENGGARAAN TERMINAL
Follower dan Apriori Terhadap Lokasi
Pada era tahun 90-an, hampir seluruh terminal penumpang angkutan jalan di Indonesia berfungsi
dengan baik, bahkan terdapat kebutuhan baik oleh OPERATOR maupun USER untuk datang ke
Terminal, agar mendapatkan pelayanan angkutan umum dengan baik. Seiring dengan
perkembangan terminal berada di tengah kota dan menjadi daerah rawan macet. Kebijakan
RELOKASI PARSIAL menjadi pilihan, tanpa mempertimbangkan apakah terminal ditempat baru bisa
beroperasi dengan baik atau tidak?
SANGAT JARANG DAERAH YANG MENGAMBIL KEBIJAKAN
REVITALISASI ATAU RESTRUKTURISASI DENGAN PENDEKATAN
KONSEP PENGATURAN HINGGA KEMACETAN LALU LINTAS DAPAT DIHINDARI
TAPI TERMINAL TETAP BERFUNGSI
MALL PRAKTEK PENYELENGGARAAN TERMINAL
Perencanaan Parsial dan Tidak Integrated
Terminal
Baru
Terminal
Pasar
Tempat Parkir
Pemindahan terminal dan pasar tidak bersamaan,
bahkan seolah-olah TERMINAL harus terpisah dengan
pasar. Pada akhirnya, terminal dipindahkan keluar kota
tanpa dibarengi dengan pusat kegiatan, sehingga
menyebabkan terminal tidak berfungsi dengan baik.
MALL PRAKTEK PENYELENGGARAAN TERMINAL
Desain Sirkulasi Melemahkan Operasionalisasi Terminal
Terminal
Baru
Terminal
Baru
Terminal 1
(Orientasi Utara)
Terminal 2
(Orientasi Barat)
Terminal 3
(Orientasi Selatan)
SUCCESS STORY TERMINAL INDONESIA
SUCCESS STORY TERMINAL DI INDONESIA
Terminal Bungurrasih
Contoh Sukses Relokasi Terminal Joyoboyo-Bungurasih
Lokasi pembangunan terminal Purabaya berada di desa Bungurasih Kecamatan Waru Kabupaten
Sidoarjo dengan luas ± 12 Ha. Dipilihnya lokasi tersebut karena mempunyai akses yang sangat baik
dan strategis sebagai pintu masuk ke kota Surabaya serta berada pada jalur keluar kota Surabaya
arah timur selatan dan barat. Walaupun lokasi terminal Purabaya berada di Kabupaten Sidoarjo
namun pengelolaan terminal dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Hal tersebut berdasarkan
perjanjian kerjasama (MOU) antara Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan Pemerintah Kota
Surabaya.
SUCCESS STORY TERMINAL DI INDONESIA
Terminal Tirtonadi
RESTRUKTURISASI TERMINAL TIRTONADI SOLO
RRESTRUKTURISASI
ZONING
TERMINAL TIRTONADI INTEGRATED CONECTIVITY
SOLO CONCEPT
SUCCESS STORY TERMINAL DI INDONESIA
Terminal Tirtonadi
RESTRUKTURISASI TERMINAL TIRTONADI SOLO
Terminal Tirtonadi dikembangkan dengan 5 lantai, dengan konsep MIXED USE. Tak hanya diperuntukan
bagi aktivitas angkutan penumpang, namun TERMINAL TIRTONADI juga akan dilengkapi dengan mal,
hotel, tempat parkir dan pertokoan. Ada 3 sistem yang akan kami terapkan di dalam Terminal Tirtonadi.
Pertama terintegrasi, aglomerasi dan pusat bisnis. Pembangunan terminal lantai 2 hingga 5 ditargetkan
selesai 2018. Pihak DISHUB SOLO akan menggandeng investor dengan melakukan lelang mulai 2016
mendatang. Anggaran untuk pembangunan lantai 2 hingga 5 diperkirakan mencapai Rp 260-300 miliar.
SUCCESS STORY TERMINAL DI INDONESIA
Rest Area Tol
Menjadi tempat istirahat angkutan pribadi dan umum
SUCCESS STORY TERMINAL DI LUAR NEGERI
SUCCESS STORY TERMINAL DI LUAR NEGERI
KL Sentral Kualalumpur
KAWASAN BISNIS BERBASIS TRANSPORTASI
SUCCESS STORY TERMINAL DI LUAR NEGERI
KL Sentral Kualalumpur
KAWASAN BISNIS BERBASIS TRANSPORTASI
SUCCESS STORY TERMINAL DI LUAR NEGERI
KL Sentral Kualalumpur
KAWASAN BISNIS BERBASIS TRANSPORTASI
SUCCESS STORY TERMINAL DI LUAR NEGERI
KL Sentral Kualalumpur
KAWASAN BISNIS BERBASIS TRANSPORTASI
TANGERANG
INTEGRASI SIMPUL TRANSPORTASI
Studi Kasus Simpul Transportasi Merak
INTEGRASI SIMPUL TRANSPORTASI
Studi Kasus Simpul Transportasi Merak
INTEGRASI SIMPUL TRANSPORTASI
Studi Kasus Simpul Transportasi Merak
INTEGRASI SIMPUL TRANSPORTASI
Studi Kasus Simpul Transportasi Merak
KONSEP DESAIN INTEGRASI
Konsep desai integrasi dengan penanganan restrukturisasi kawasan simpul transportasi Merak dilakukan dengan
memperhatikan Penataan sirkaluasi lalu lintas, Keberpihakan kepada angkutan bus dan truk antar lintas Sumatera
dan Keterpaduan penataan kawasan simpul. Pelaksanaan restrukturisasi kawasan simpul transportasi Merak melalui
integrasi lokasi terminal penyeberangan, stasiun kereta api dan terminal bus, serta penataan sistem sirkulasi lalu
lintas, menetapkan capaian target kinerja, sebagaimana dapat dijelaskan sebagai berikut :
BLOK PLAN
INTEGRASI SIMPUL TRANSPORTASI
Studi Kasus Simpul Transportasi Merak
INTEGRASI SIMPUL
No. (Rp) (Rp)
Transportasi Merak
II. GEDUNG PARKIR DAN PERKANTORAN 1.738.914.750.000,00
1 Gedung parkir Lt-1 s/d Lt-6
Lantai - 1 4.500,00 m² 4.500.000,00 20.250.000.000,00
Lantai - 2 4.500,00 m² 4.905.000,00 22.072.500.000,00
Lantai - 3 4.500,00 m² 5.040.000,00 22.680.000.000,00
Lantai - 4 4.500,00 m² 5.107.500,00 22.983.750.000,00
Lantai - 5 4.500,00 m² 5.229.000,00 23.530.500.000,00
Lantai - 6 4.500,00 m² 5.386.500,00 24.239.250.000,00
Gd. Kantor Perkantoran Lt-7 s/d Lt-30
lantai -7 4.500,00 m² 9.270.000,00 41.715.000.000,00
Lantai - 8 4.500,00 m² 9.487.500,00 42.693.750.000,00
Lantai - 9 s/d lt-30 Koeffisien Harga Konsultasi ke Dinas
Teknis Maksimal Pengali 1.5 135.000,00 m² 11.250.000,00 1.518.750.000.000,00
RESTRUKTURISASI SIMPUL
Lantai - 1 Ruangan parkir 7.000,00 m² 4.500.000,00 31.500.000.000,00
Lantai - 2 7.000,00 m² 4.905.000,00 34.335.000.000,00
1 Jalur Akses keluar dan masuk kawasan simpul terpadu. 6.300,00 m² 1.350.000,00 8.505.000.000,00
2 Saran fasilitas landskape (kawasan hijau) 5.100,00 m² 750.000,00 3.825.000.000,00
3 Signage / cutting acrylic led lamp 1,00 Ls 250.000.000,00 250.000.000,00
FILE
CONTOH PENERAPAN DESAIN TERMINAL
Terminal Polewali Mandar SULBAR
FILE
KESIMPULAN