Anda di halaman 1dari 11

.

SINTRA SINARINDO ELEKTRIK


ffi
r'wt
ffi_ "d

ffi
l,ffiLd

ME
Oualt{y
Endorsed
C onrl)a r 1y

i',::llJ",1:!l
SAI GLOBAL

MANUAL

PE,ME,RIIGAAN DAN PE,RAWATAN

TRANSFORMATOR

lrr*..,",i,rir ri::
,,:l

iw -"

.':
,l::l:

-rl

..iil
:11 i a::!i:v

l:disi : 0l1.lttn0,l
PENDAHULUAN 03

MINDAHAN DAN PENYIMPANAN 04

.1 PEMINDAHAN 04
i:
t.
i:
2.2 PENYIMPANAN 04

a
-1. PEMERIKSAAN SEBELLM PEMAKAIAN . 04

3.1 PEMEzuKSAAN VISUiL 04-05


3 2 PENGUI(URAN TAHANAN ISOLASI 05-07
3.3 PENTANAHAN / GROLINDED 01

3 4 PEMERIKSAAN SAMBTINGAN KABEL .. 08

3.5 PEMtrzuKSAAN TEGANGAN 09

PEMELIHAILAAN TRAFO 09

4,1 JADWAL PEME,LIHAILAAN 09 - 10

4.2 MINYA]< ISOLASI IO - 1I

5. KESELAMATAN KER.IA 11

6. PENANGANANMASALAH.... .. 11--12

02
PENDAHULUAN

Pada dewasa ini perkembangan dalam distribusi listrik mengalami kemajuan yang berarti dan
tentu saja berbagai teknologi dipakai untuk meningkatkan efisiensi , keselamatan pemakaian
dan menekan biaya. Dari sisi lain permintaan akan kebutuhan listrik terus meningkat dar-i
waktu ke waktu sesuai perkembangan ekonomi dan tuntutan kebutuhan energi listrik yang
tidak putus menjadi salah satu faktor akan pentingnya energi listrik dalam kehidupan sehari-
hari.

Salah satu elemen yang penting dalam distribusi listrik adalah transformator. Transformator
step-up / penaikan tegangan maupun step-down / penurunan tegangan memegang peranan vital
sehingga diperlukan penanganan yang tepat mulai proses produksi , pengiriman , penyimpanan
, instalasi , pemakaian hingga pemeliharaan secara periodik.

Pemeliharaan

Pada tiap proses diatas akan menentukan mutu dan karakteristik produk. Sebagai contoir clalam
instalasi tlafo , sambungan terminal tidak dikunci dengan baik rnaka akan mengakibatkan
Iterusakan atau dalam proses pemindahan trafo terbentur hingga tanki bocor. Hal yang
disebutkan tadi dapat dicegah bila tiap tal,apan dilakukan secara hati-hati.
Selain itu perlu juga drjaga keselamatan kerja selama instalasi trafo , alat
-alat pellgaman harus
disiapkan dan diperiksa , membuat tanda pengaman seperti pagar pembatas atau alarm .
meurastikau keamanan daerah sekitar sebelum pemberian tegangan , dan ilstalasi clilakulilp
oleh teknisi yang berpengalaman.
MINDAHAN DAN PEI\TYIMPANAN

I PEMINDAHAN

2.1.1 Dalam proses penyerahan produk , penyimpanan hingga pemasangan , pemindahan


produk harus dilakukan secara hati-hati.

2.).2 Alat yang digtrnakan untuk mernindahkan produk juga perlu diperhatikar-r seperti
pernakaian sling yang sesuai , kernampuan crane sesuai berat beban yang diangkat ,
l<ondisi dan kemampuan forklift ataupun alat laimya.

2.1.3 Saat pemindahan harus dijaga agar trafo tidak terbentur terutama pada bagian sirip
radiator , busing , oil valve dan aksesoris yang dapat menyebabkan tanki bocor atau
kerusakan pada aksesoris.

2.1.4 Tempatkan trafo pada bidang yang rata , tidak miring atau posisi yal1g mentungkrnkan
jatuh.

i,
dJ : Hindari benturan pada trafo saat pemindahan atau pengangkntan.

2.2 PENYIMPANAN

2.2.1 Setelah dipindahkan ke ten.rpat yang sesuai , dan trafo tidak dipakai turtuli waktu
yang cukup lama (lebih dari 1 bulan) maka tralb perlu ditutr"rpi dengan plastih atau
terpal agar tidak kotor,

2.2.2 -frafo
harus disirnpan pada area dengan suhu sekitar 10"C -40.C.

2.2.3 Usahakan trafo disimpan pada ternpat yang tecluh dan terlindung.

PEMERIKSAAN SEBELUM PEMAKAIAN

3 1 PEMERII(SAAN VISUIL
Pemeriksaan visuil hants dilakukan sebelurn trafo diberikan tegangan. Pemeriksaan visuil
neliputi kelengkapan semua bagian trafo , aksesoris yang terpasang , busing , name-plate ,
posisi tap-changer, baut dan sebagainya.

3.I.1 Periksa kekencangan semua baut .

3.1.2 Bersihl<an dahulu busing tegangan tinggi maupun busing tegangan renclah clengan
l<ain lrering yang bersih atau dapat juga dengan alcohol. Pastikan bahwa busing ticlalt
retal< atauprrn pecah.

313 I(elengl<apatr aksesoris seperli dial thennometer , oil level indicator , pressLlre relief
device , drain valve , buchollz relay , DGPT .

314 Per-runj ukan thermometer normal.

3 1.5 Posisi tap-changer apakah sudah tepat dan dapat dilihat dari name-plate.
3.1.6 Bila terpasang breather maka perlu diperiksa warna silica gel harus biru dan minyak
pada oil-cup telah diisi. Bila silica gel berubah warna menjadi merah ( mengandung
uap air ) maka segera ganti dengan silica gel yang baru.

a. Langkah pemasangan breather

Breather franre

Silica gel

Oil cLrp

Gambar I

a. Buka cover pelindung


b. Lepaskan penutup seal-tape pada breather frame
c. Pasang breather yang telah diisi silica gel pada tabung pipa
d. Pastikan posisi gasket dan kunci baut dengan baik.
e. Lepaskan oil cup dari breather dan isi dengan minyak isolasi sebanyak 2/3 cup.
f. Pasang kembali oil cup pada breather.

3.1 .7 Periksa kecukupan minyak isolasi dari oil level indicatot' .

d : Trafb tidak boleh dipasang apabila minyak isolasi tidak cukup.

3. 1 .8 Pastikan tanki tidak bocor terutama bagian radiator dan drain valve.

3.2 PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI


Sebelum pengiriman produk , trafo telah dilakukan pengukuran tahanan isolasi. Namun
pada pengiriman prodllk , pengemasan , pemindahan , penyimpanan hingga pengisian
minyak isolasi melewati banyak proses yang cukup rumit dan bila salah satu proses
mengalami masalah mal<a memungkinkan terjadinya penurunan tahanan isolasi trafo. Hal
yang paling sering terjadi adalah lembab dan trafo terbentur mengakibatkan penurunan
tahanan isolasi sehingga perlu dilakukan pengukuran tahanan isolasi. Pengukuran tahanan
isolasi berfungsi memastikan karakteristik isblasi trafo dan juga merupakan metoda yang
paling praktis. Nilai hasil pengukuran tahanan isolasi sangat dipengaruhi oleh suhu sekitar ,
kelembaban udara , tegangan yang diberikan , lama pengukuran , terutama pengaruh
kelembaban udara misal bahan pada trafo akan menyerap uap air sehingga medan listrik
juga meningkat dan menjadi konduktor. Hal ini jelas akan menurunkan nilai tahanan isolasi
Kemudian juga dipengaruhi oleh suhu sekitar saat pengukuran. Selain itu tegangan yang
diberikan dari alat ukur harus sesuai dengan ketahanan dielectric masing-masing trafo.

3.2.1 Sebelurn pengukuran , semua busing harus dibersihkan terlebih dahulr-r dengan liain
bersih.

3.2.2 Peugukuran harus dilakukan sesuai petunjuk manual rnasing - masing alat. Pacla
Lllnlln-inya pengukuran dilakukan antara sisi tegangar-r tinggi dengan sisi tegerngan
renclah , sisi tegangan tinggi dengan sisi ground / tanki , sisi tegangan rerid:rh dengan
sisi ground / tanki.

05
3.2 3 Nilai pengukuran tahanan isolasi trafo dipengaruhi oleh kondisi suhu sekital dan
kelembaban saat pengukuran. Semakin rendah suhu sekitar maka semakin tinggi
nilai pengukuran atau sebaliknya. Pada pengukuran dengan suhu sekitar yang
berbeda akan mendapat hasil yang berbeda dan hal ini dapat dikoreksi pada suhu
20"C sesuai dengan table 1 dibawah ini. Dan nilai tahanan minimum dapat dilihat
dari table 2.

Sul.ru Nilai Suhu Nilai Suhr"r Nilai Suhr.r Nilai


('c) koreksi ('c) koreksi ('c) koreksr ('c) koreksi

10 0.50 25 1.40 40 3.95 55 1 1.2r)


11 0.54 26 1.51 4l 1.23 56 12.00
12 0.51 27 1.61 /a
AL 4.s4 57 12.81
13 0.62 2B 1.13 43 4.87 58 13.19
14 0.66 29 1.85 44 5.22 s9 14.78
15 0.7t 30 1.98 45 5.60 60 1 5.85
16 0.16 31 2.t2 46 s.90 61 i 6.98
11 0.81 32 2.21 41 6.41 62 18.20
18 0.87 J-) 2.43 48 6.86 63 19.50
19 0.93 34 2.61 49 7.43 64 20.90
20 1.00 35 2.80 50 7.85 65 22.40
21 1.07 36 3.00 51 8.65 66 24.00
22 t.t4 31 3.21 52 9.34 6l 25.7 5
23 1)1 38 3.44 53 10.10 6B 21.61
1/1
1.31 39 3.69 54 10.90 69 29.61

Tabel 1

Contoh :

a. Pada suhu sekitar 35"C , hasil pengukuran tahanan isolasi adalah 2000MQ rnahzr
dengan perhitungan nilai referensi diatas pada suhu 20oC akan didapat r-rilai uliur
2000MO x 2.80:5600 MO

Teg.norninal 20"C 30"C 40"C 50"C' 60.C

>33kV 1200 Mf) 600 MCl 300 MCI 150 Mf) 75 Mf)
22 - 33L{Y 1000 MC) 500 Mo 250 MO 125 Mo 65 Mo
1l - 221{\/ 800 Mf) 400 Mfi 200 Mfi 100 Mf) 50 M()
5.7 -11 kV 400 Mo 200 Mc) 100 Mfi s0 Ms2 25 M()
< 3.45 kV 200 Mf) 100 Mo 50 Mei 25 MQ 12.5 Ml=)"

Tabel 2

06
3.2.4 Pemakaian alat ukur tahanan isolasi I high insulation tester harus memperhatikan
sumber tegangan dari alat tersebut dan umumnya dibagi atas tegangan 100V , 500V ,
1000V , 2500Y atau 5000V. Untuk pengukuran pada trafo dengan sisi tegangan
nominal dibawah i,1kV, harus memakai high insulation tester dengan sumber
tegangan maksimal 25 00VDC.

3.2.5 Setelah tiap pengukuran selesai, lakukan discharge dengan menghubtrngkan


terminal yang telah diukur dengan terminal ground . Hal ini guna menghilangkan
sisa muatan listrik yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran selanjutnya.

3,2.6 Cxat juga suhu minyak saat pengukuran dan paling baik suhu minyak dibawah suhu
50"c.

3,3 PENTANAHAN / GROUNDED


Pentanahan harus dilakukan pada setiap pemasangan trafo . Fungsi pentanahan sendiri ada
tiga yakni mencegah agar orang tidak tersengat listrik , melindungi peralatan listrik ,panel
atau perlengkapan lairurya dan mencegah bahaya kebakaran atau ledakan.
Pada setiap tanki trafo selalu disediakan terminal ground - + dan scun kabel ground yang
telah disambung dengan baik, dikunci pada terminal ground tersebut. Nilai tahanan
ground disarankan kurang dari 10 Ohm dan diukur sebelum kabel ground disambung pada
trafo.

3.3.1 Untuk trafo dengan daya kurang dari 500kVA , kabel pentanahan perlu memakai
kabel isolasi dengan ukuran luas bidang minimal 22mm2.

).)./- Untuk trafo dengan daya lebih dari 500kVA , kabel pentanahan perlu memakai kabel
isolasi dengan ukuran luas bidang minimal 38mm2.

d: Pastikan pentanahan/grounded telah dilakukan sebelum trafo diberikan tegangan.

Terninal ground (BaLrt M-12 )

Gambar 2

01
3.4 PEMERIKSAAN SAMBUNGAN KABEL

3.4.1 Penandaan tenninal I marking

3.4.1.1 Pada trafo 3 fasa penandaan tenninal tegangan tinggi adalah : lN* 1U, lV
,
,1W dan terminal tegangan rendah :2n* ,2u,2v,2w secara berurutan dan
kiri ke kanan .

catatarl : Penandaan N+ sisi netral untuk sambungan YN (star connection) atau ZN (zigzag
connection)

3.4.1.2 Untuk trafo 1 fasa busing tunggal ( misal jenis CSP ) penandaan ten.linal
tegangan tinggi adalah H1 - =r dan terminal tegangan rendah : x1, x3, x2 ,x4.
3.4.1.3 Untuk trafo 1 fasa dua busing , penandaan terminal tegangan tinggi adalah H1
, H2 dan terminal tegangan rendah : x1 , x3 , x2 , x4.

d : Penarrdaan produk trafo perlu dipastikan dan diperiksa sebelum kabel disambr-ng.

3.4.2 Sambungar-r kabel

3.4.2.1 Scun / sepatu kabel yang digunakan harus disesuaikan dengan ,u,rrb,,,rgrn
pada terminal lcedua sisi. Ukuran scun yang dipakai tidak UoGn terlalu
besar
karena akan mengakibatkan timbulnya panas pada santbungan hingga
rnenyebabkan kerusal<an. Hal ini tentu saja harus dihindari.

3.4.2.2 Posisi sambungan kabel pada tenlinal busing.

o
I
TOP TERMINAL ROO ToP TERMTNAL RoD i
HEXAGOML NUT
HEXA,GONAL NUT
SPRING WASHER .SPRING WASHER
WASHER PLATE WASHER

PLAIE IYASHER PLATE WASHER


PENJEPIT KHUSUS NUI PENJEPII KHUSUS
SPRING WASHER
SPRING WASHER
TOP BUSHINC IOP l
EUSHING
l
SETALING RING
SEAING RING
PORCELAIN BUSHINC PORCELA]N BUSHING

TOP TERMIML ROD


HEXACONAL NUT

SPRING WASHER
PLATE WASHER

PLATE WASHER
HEXAGONAL NUT
NUT PENJEPIT KHUSUS

SPRINC WASHER

TOP BUSHINC

SEALING RING

PORCELA]N BUSHIN6

Gambar 3

08
3.5 PEMERIKSAAN TEGANGAN
Setelah persiapan dan pemeriksaan telah dilakukan maka trafo dapat diberikan
tegangal.

3.5.I Periksa apakah bunyi atau dengung trafo normal.


Btlnyi yang ditirnbulkan oleh inti trafo mungkin saja besar namun bila terdengar
dengr-rng naik-turun yang tidak normal maka segera matikan sumber tegalgan clan
periksa penyebabnya

3.5.2 Suhu minyak harus menunjukan kondisi normal pada saat tidak berbeban.
Penunjukan suhu dapat dilihat dari thermometer. Pada saat beban trafo bertambah
maka suhu juga akan bertambah. Dengan suhu ambient sekitar 30"C dan kenaikan
suhu minyak 60'C (lihat name-plate) maka suhu minyak tertinggi yang diperbolehkan
adalah 90"C.

3.5.3 Periksa nilai tegangan rendah pada panel apakah sesuai.


Bila tidak sesuai maka segera matikan sumber tegangan dan atur posisi tap-changer
padatap yang sesuai (lihat name-plate).

PEMELIHARAAN TRAFO

4.1 .IADWALPEMELIHARAAN

4.1.1 Penreliltaraaarr rulin


Perneliharaan perlu dilakukan tiap hari setelah trafo beroperasi. Tujr-ran utamalyzr
mencegah timbulnya kerugian bila ditemukan ketidak-normalan. yang termasuk
dalarn pemeliharaan harian adalah :
a. Perneriksaan angka pada panel atau meteran dan lakukan pencatatan
b' Pastikan trafo dalam kondisi normal dan tidak ditemukan perubahan terhadap
.

dengung trafo , per-Lrbahan getaran , tidak ditemukan asap da1 hal lain yang
dianggap perlu.
c' Bila ditemukan ketidak-notmalan , segera cari penyebab dan clitangani clengan
tepat.

4.1.2 Pemeliharaanperiodik
Perneliharaan yang dilakukan diluar pemeliharaan rutin . Walaupun tidak ditemukan
masalah dalan-i pemeliharaan uttin narnun perlu dilakukan pemastian konclisi
trafo
glma menghindari ket-usakan yang mllngkin akan terjadi. Sebagai referensi
, dibawah
ini diberikan daftar item pemeliharaan.

No. Item Hal yang dilakukan Periode


01 Mrnyak isolasi - Pengukuran nilai tegangan tembus minyak 1 tahun 1 ltali
02 Tap-changer - Tap-changer diputar dan dibersihkan. I tahr-ur 1 kali
- Periksa apakah terjadi kebocoran pada tap-changer
03 Tanki dan radiator - Pemeriksaan kebocoran semua bagian tanki 1 tahun i kali
- Bila memungkinkan dilakukan pengecatan ulang
bagian yang berkarat .

04 Busing - Pengukuran tahanan isolasi I tahun I kali


- Pembersihan busing dari debu atau kotoran
- Kondisr busing tidak retak atari pecah.

09
No. Item Hal yang dilakukan Periode
05 Thermometer Penunjukan thermometer nonnal I tahuir 1 kali
Pembersihan bagian luar
Pemeriksaan titik sambungan

06 Oi1 level indicator - Pembersihan bagian luar 1 tiihun 1 irali


- Penunjukan apakah normal
01 Pressure gage - Periksa titik sambungan I tahun I kali
- Penunjukan pressure
08 Aksesoris dan busbar - Pemeriksaan kekencangan penguncian I tahun kali 1

09 Breather - Periksa warna silica gel dan minyak apakah cukup I tahun I kali
10 Drain valve - Pemeriksaan kebocoran mrryak 1 tahun 1 kali
11 Kipas pendingin Gerakan kipas pendingin 1 tahun 1 kali
12 Tahanan isolasi Pengukuran tahanan isolasi 1 tahun I kali
Tabel 3

4.2 MINYAK ISOLASI


Fungsi minyak isolasi dalam trafo ada dua yakni sebagai media pendinginan dan isolasi.
Minyak isolasi untuk jangka waktu lama dalam trafo akan menyerap uap air yang
menyebabkan kotoran minyak. Proses tersebut perlahan akan mempengaruhi sifat
karakteristik minyak isolasi. Perubahan tersebut dapat dipastikan dari sifat daya tahan
tegangan tembus , angka kenetralan , interfacial tension dan power factor. Dengan
dilakukan analisa uji akan dapat dipastikan kondisi minyak apakah masih layak dipaliai.
Berikut nilai perbandingan minyak baru dengan nilai yan1 menjadi acuan dalam
menentukan kondisi minyak isolasi.

Hastl pemeflksaan
Item pemeriksaan Standar minyak ( untuk tegangan nominal hingga 33kV )
isolasi baru Baik Kurang Sangat kularrg
Tegangan tembus > 30kv > 25kV 20-2skv < 20kv
minyak /2,50mm
Angka kenetralan < 0.02 mg.KOH/g < O.3mgKOH/gr 0.3-0.5mgKOH/gr > 0.5mgKOH/gr
Powel factor 0.1% < 0.5Yo 0.5 * 2.0 % > 2.00A
Interfacial tension > 40dyne/cm > 35 dyne/cn-r 20-35 dyne/cm < 20 dyrre/cn'r
Tabel. 4

4.2.t Pengambilan sampel minyak.


Pengambilan sampel minyak isolasi merupakan salah satu point yang penting karena
akan menetukan hasil pengujian. Pengambilan sampel secara sembarang akan
memberikan data yang keliru sehingga memberikan kesimpulan yang salah pula. Hal
yang terpenting adalah alatyang digunakan dalam pengambilan sampel harus bersih
dan kering seperti botol minyak , pompa ataupun pipa minyak.

4.2.2 Posisi pengambilan sampel


Sampel minyak diambil dari tanki bagian bawah yakni melalui drain valve . Bila
tidak terdapat drain valve maka dapat diambil dari oil filling plug llubang pengisi
minyak pada cover tanki.

l0
4.2.3 Cara pengambilan sampel

:
a. Siapkan botoi minyak dan alat lain. Bila botol minyak kotor dan berdebu rnaka
bersihkan dahulu dengan air. I(emudian dipanaskan hingga kering.

b. Br-rka plug penutup drain valve.


:l

j c. Bersihkan valve dengan kain agar kotoran tidak tercampur dengan rnir-ryak isolasr.

d.
,1

Buka perlahan drain valve dan pada awal brlas botol dengan minyak 2-3 kali.
I

e. Isi botol minyak hingga penuh.

f . Tutup botol minyak dengan rapat.

g Segera lakukan pengujian (kurang dari 2 hari).

5 KESELAMATAN KERJA

.
j
5.1 Untuk menjaga keselamatan kerja maka saat instalasi atau kerja perlu memakai alat baltr.r
seperli safety-belt , sar-Llng tangan , safety-shoes , meteran ukur dan lailnya.

5.2 Peralatan safety irarus diperiksa secara berkala terutama sebelum dipakai. Segera perbaikr
bila diternukan tidak berfungsi atau msak.

5.3 Penggunaan perlengkapan peralatan harus sesuai petunjuk alat masing-rnasi1g.


r

t
I
i
5.4 .langan terlalu percaya dengan alat keselamatankarenatidak menjamin penuh keselamata,
selama penggunaan dan selalu teliti dalam pekeq'aan.
I

I
5.5 Berikan tanda - signal seperti lampu atau petunjuk bahaya untuk daerah sekitar tegangan
tinggi. Bila trafo ditempatkan pada ruang terbuka, berikan pagar pembatas.
r,1

;';

'l
5'6 Pastikan tegangan telah diputuskan sebelum melakukan pemeriksaan , perbailian atau
. p emeliharaan trafo untuk m enj aga keselamatan.

6 PENANGANAN MASALAH
Masalah yang timbul sebelum dan selama pemakaian trafo sangat bervariasi. Satu kerusakan
atau tnasalah mungkin saja akibat beberapa fbktor. Penyebab kerusakan yang sering terjadi
mungkiu akibat : proses produksi , perlengkapan peralatan , kurangnya pemelitrarao, utou
pemakaian yang tidak sesuai. Bila ditemukan kelainan dalam pernakaian tralo maka han-is
segera mengambil tindakan perbaikan dan preventif . Selain itu perlu mencatat ptasalah yang
timbul seperli kronologis kemsakan , hasil ukur , tegangan atau arus pada panel , beban , kondisi
cllaca dan hal lair-r karena akan dibutnlrlcan dalam menentukan penyebab yang terjadi. BerikLrt
diberikan penanganan ringkas atas masalah yang sering timbul. Bila ditemukan masalah atau.
ketusakau dan tidak dapat ditangani di lapangan maka matikan sumber tegangan dan segera
hr-rbungi pihak pabrikan.

ll

Anda mungkin juga menyukai