PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang–undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional).
Guna mewujudkan fungsi dan tujuan tersebut layanan pendidkan harus memenuhi
standar nasional: Standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pengelolaan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan sebagaimana ditegaskan pada Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Perndidikan.
Pemenuhan standar Pengelolaan di Sekolah, Kepala Sekolah memiliki peran yang
sangat penting. Sebagaimana amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun
2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menegaskan bahwa seorang kepala
sekolah/madrasah harus memiliki lima dimensi kompetensi minimal yaitu: kompetensi
kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
Kompetensi Supervisi yang harus dimiliki Kepala Sekolah meliputi:
a. Merencanakan program supervisi dalam rangka peningkatan profesionalisme guru dan
peningkatan layanan pendidikan
b. Melaksanakan supervisi terhadap guru dan unit layanan pendidikan dengan pendekatan dan
teknik supervisi yang tepat.
c. Menindaklanjuti hasil supervisi terhadap guru dan unit layanan pendidikan dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru dan kualitas pengelolaan sekolah.
Agar pelaksanaan Supervisi berdayaguna dan berhasilguna sebagaimana tujuan yang
diharapkan perlu disusun program sebagai acuan pelaksanaan dan tindak lanjut Sepervisi
Sekolah.
1
B. Dasar
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2017 tentang Guru
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
SMP/ MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan
Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebuadayaan nomor 53 tahun 2015 tentang Penilian
oleh Pendidik dan Tenaga Pendidikan
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 22 tahun 2016 tentang standar
proses
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2016 tentang Standar
Penilaian
C. TUJUAN
Tujuan dari program pengawasan dan pengelolaan akademik adalah :
1. Memastikan berjalannya proses pembelajaran melalui pemantauan
2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan mutu pembelajaran melalui pemantauan dan analisis
yang tepat
3. Mendapatkan informasi yang lengkap mengenai permasalahan proses pembelajaran melalui
pemantauan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil belajar
4. Membantu para Guru mengatasi masalah dan meningkatkan mutu proses pembelajaran
5. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut yang sesuai dengan kebutuhan.
2
4. Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya.
5. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan terjadi.
6. Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam mengembangkan
proses pembelajaran.
7. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan guru dalam
mengembangkan pembelajaran.
8. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam
mengembangkan pembelajaran.
9. Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi akademik.
10. Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi.
11. Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis, terbuka,
jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor (Dodd, 1972).
12. Berkesinambungan (supervisi akademik dilakukan secara teratur berkelanjutan oleh Kepala
SMP/MTS).
13. Terpadu, artinya menyatu dengan dengan program pendidikan.
14. Komprehensif, artinya memenuhi ketiga komponen tujuan supervise.
3
BAB II
PEMANTAUAN / MONITORING
A. Proses Pemantauan
1. Tahap Perencanaan
Perencanaan pemantauan dimaksudkan agar proses pemantauan
berjalan secara terukur, terprogram dan sesuai tujuan. Perencanaan dilakukan
bukan hanya untuk pemantauan tapi juga dalam rangka supervise. Perencanaan
pemantauan dan supervise mencakup penyusunan jadwal, penyusunan program,
sosialisasi program kepada tim supervise dan semua guru.
Program monitoring disusun menggunakan instrument tentang
Program Pemantuan Proses Pembelajaran adalah sebagai berikut :
No Bulan Sasaran
Dokumentas
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Wawancara
Pencatatan
Penilaian
FGD
4
Adapun format kegiatan pemantauan dilakukan secara kontinyu dan spontan
dengan form rekap pemantauannya disusun menggunakan tabel berikut :
2. Tahap Pelaksanaan
a. Langkah I Pertemuan Pra-pengamatan.
Pertemuan awal dimaksudkan untuk membangun kesepahaman, saling
pengertian untuk kemudahan komunikasi, sehinga kunjungannya dapat
diterima dan tidak menakutkan. Pengamat dapat mendiskusikan dan
memutuskan hal di bawah ini dengan guru sebagaimana butir-butir yang akan
diamati, yaitu:
1) Metode pembelajaran.
2) Pengelolaan kelas.
3) Situasi belajar dan pembelajaran
4) Suasana kedisiplinan/disipliner kelas
5) Presentasi pelajaran.
6) Reaksi siswa.
7) Penilaian hasil belajar siswa
8) Penggunaan alat bantu audio visual dan alat bantu pembelajaran lainnya.
5
b. Langkah-II Pengamatan.
Setelah melakukan pertemuan sebelumnya serta berdiskusi dengan guru,
dilakukan pengamatan pembelajaran, misalnya:
1) Apakah guru secara konsisten mendominasi kelas sepanjang waktu?
2) Apakah ia melibatkan kelas dalam proses pembelajarannya?
3) Seberapa banyak ia menggunakan papan tulis?
4) Apakah metodenya efektif?
5) Apakah menggunakan media yang relevan?
6) Apakah tayangan dalam alat bantu audio visual dan alat bantu
pembelajaran lainnya relevan dengan materi ajar?
7) Apakah sudah melaksanakan penilaian otentik
8) Dan sebagainya sesuai indikator yang disusun dalam lembar
pengamatan.
6
ke dalam sifat kooperatif dan kolegalitas yang tidak mengancam.
Hubungan yang bersahabat merupakan hubungan yang banyak
manfaatnya, karena keduanya akan banyak memperoleh manfaaat dengan
bekerja bersama. Hubungan mereka harus menunjukkan :
a. Kepercayaan timbal balik terhadap kemampuannya masing-masing.
b. Kepercayaan/ketergantungan satu sama lain sebagai bentuk
pertolongan/ bantuan konstruktif
c. Pendirian untuk saling bekerja sama menuju tujuan bersama.
Dari umpan balik Kepala Sekolah dan dukungan pada guru, maka
dapat ditentukan bersama:
a. Perilaku positif pembelajaran yang harus dipelihara.
b. Strategi-strategi alternatif untuk mencapai perubahan yang diinginkan.
c. Kelayakan/kepantasan dari menggunakan kembali metode yang pernah
dilakukan.
Asumsinya adalah apabila perilaku guru berubah, maka permasalahan
spesifik dalam bidang yang menjadi perhatian akan dapat diselesaikan.
B. Teknik Pemantauan
1. Pencatatan
Teknik Pencatatan dilaksanakan untuk memantau ada tidaknya administrasi
pembelajaran yang telah disiapkan oleh guru. Teknik dilaksanakan pada awal
semester untuk memastikan bahwa guru yang bersangkutan telah memiliki
administrasi pembelajaran. Teknik pencatatan hanya memantau ada tidak
administrasi yang dibutuhkan, belum mengevaluasi kualitas. Instrumen yang
digunakan adalah intrumen sebagai berikut :
7
Tabel 2.3 : Instrumen Pemantauan Proses Pembelajaran
Teknik 1 : Pencatatan
SILABUS
PROMES
NO NAMA
PRO-NIL
KALDIK
DAFNIL
PROTA
BUKU
KKM
RPP
2. Dokumentasi
Teknik dokumentasi dilaksanakan untuk memantau dan menelaah secara
kualitatif dan kuantitatif atas dokumen administrasi pembelajaran khususnya
Rencana Pelakasanaan Pembelajaran yang telah ada. Teknik ini memadukan
antara telaah kualitas dengan mengkonversi ke dalam angka sehingga hasilnya
dapat diukur secara kuantitatif, yang selanutnya akan menghasilkan predikat
secara kualitatif. Adapun instrumen yang dikgunakan adalah instrument sebagai
berikut :
8
Tabel 2.4 : Instrumen Pemantuan Proses Pembelajaran
teknik 2 : dokumentasi
B Perumusan Indikator
1. Kesesuaian dengan SKL,KI dan KD.
9
3. Menggunakan pendekatan discovery learning, project based
learning, problem based learning, saintifik, kooperatif,
eklektik
F Pemilihan Media Belajar
H Skenario Pembelajaran
1. Kegiatan pembelajaran dirancang membuat peserta
didik aktif belajar.
2. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup
dengan jelas.
3. Kegiatan pendahuluan telah mencakup:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti pembelajaran.
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang
sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang
akandipelajari.
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan
dicapai.
d. menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari.
10
3. Penilaian menggunakan acuan kriteria.
4. Memungkinkan hasil penilaian dianalisis untuk
menentukan tindak lanjut.
5. Kesesuaian dengan jenis/teknik dengan bentuk
penilaian autentik.
6. Kesesuaian kunci jawaban dengan soal.
Skor Perolehan
Nilai = X 100 = _____________ x 100 = ........................
Skor Maksimal
Umpan balik :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
........................ ....................
NIP................. NIP. .............
11
3.Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk memantau kekerlakasanaan sebagaian
administrasi dan pendukung pembelajaran yang telah disusun dalam bentuk
dokumen untuk diimplementasikan ke dalam pembelajaran. Pengamatan
juga untuk melihat sekilas keterlaksanaan sebagaian proses pembelajaran
dalam rentang waktu sepintas, dan pengamat tidak harus masuk ke kelas.
Pengamatan dilaksanakan secara insidentil dengan fokus masalah sesuai
kejadiannya. Instrumen yang digunakan adalah instrument 1.5/amat.focus :
instrument pemantauan proses pembelajaran teknik 3 : Pengamatan, sebagai
berikut .
Tabel 2.5 : Pemantauan Proses Pembelajaran Teknik 3 : Pengamatan
No Hari/tanggal Nama Guru Mapel/ Fokus Deskripsi hasil
Kelas Masalah pengamatan
12
Tabel 2.6 : Instrumen Pemantauan Pembelajaran teknik 4 : Diskusi
Kelompok Terfokus
No Nama Peserta Mapel Permasalahan yang Solusi
Diskusi dibahas
5.Perekaman
Perekaman merupakan salah satu teknik pemantauan pembelajaran
yang dilakukan menggunakan teknologi perekaman dokumen bisa dalam bentuk
visual, audio atau audio visual. Teknik Perekaman ini dilakukan dalam rangka
mendapatkan bukti/atau fakta riil sebagai bahan pendukung diskusi, wawancara
atau supervise. Dengan teknik perekaman ini juga dapat mengatasi kendala
waktu jika supervisor berhalangan atau tidak di tempat dengan cara menugaskan
teknisi.
Hasil perekaman dimasukkan ke dalam instrumen 1.7/rekam.tek seperti
di bawah ini :
Tabel 2.7 : Instrumen Pemantauan Pembelajaran teknik 5 : Perekaman
No Nama Guru Mapel Fata yang Deskrispsi
direkam
13
6.Wawancara
Teknik wawancara dilakukan untuk mengevaluasi jalannya perencanaan,
proses pembelajaran maupun penilaian dalam rangka klarifikasi dan penajaman.
Teknik ini dapat dilakukan sebelum pengamatan maupun setelah pengamatan.
Wawancara dapat dilakukan kepada guru yang bersangkutan maupun kepada
siswa sebagai costumer layanan guru.
Pedoman wawancara sebagaimana tercantum dalam instrument 1.8 /wwcr.gr
dan isntrumen 1.8/wwcr.sis. Kedua instrument tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 2.8. Instrumen Pemantauan Proses Pembelajaran teknik 6 : Wawancara Guru
No Pertanyaan Jawaban Solusi
1 Bagaimana Perasaan Anda
terhadap apa yang telah alami
selama pembelajaran ?
14
Tabel 2.9. Instrumen Pemantauan Proses Pembelajaran teknik 7 : Wawancara siswa
No Pertanyaan Jawaban Solusi
1 Bagaimana Perasaan Anda
terhadap apa yang telah alami
selama pembelajaran ?
15
BAB III
SUPERVISI AKADEMIK
16
Observasi kelas
Supervisi individual teknik obervasi kelas bertujuan untuk mendapatkan
gambaran sepintas tentang sebagian situasi pembelajaran, pada fase tertentu
sekaligus gambar keterlaksanaan program pembelajaran. Kegiatan ini tidak
terjadwal dan bersifat insidentil, sebagai bagian dari kepengawasan
pembelajaran. Instrumen yang digunakan adalah instrument 1.10/obs.kls tentang
supervise akademik individual teknik observasi kelas (terlampir).
b. Konsultasi
17
c. Pertemuan Individual
18
berlandaskan prinsip kolegialitas dan mutual learning untuk membangun komunitas
belajar dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru serta meningkatkan kualitas
pembelajaran.
19
Pengamat juga dapat melakukan perekaman kegiatan pembelajaran melalui video camera
atau foto digital untuk keperluan dokumentasi dan atau bahan diskusi pada tahap
berikutnya, atau bahkan untuk kegiatan penelitian. Kehadiran pengamat di dalam ruang
kelas di samping mengumpulkan informasi juga dimaksudkan untuk belajar dari
pembelajaran yang sedang berlangsung.
b. Pemberian contoh
Teknik pemberian contoh juga merupakan salah satu teknik supervise
kelompok dengan maksud untuk menungkatkan efektifitas sebuah proses
pembelajaran. Pendekatan pemberian contoh, sama dengan kunjungan
antarkelas yaitu lesson study. Namun perbedaanya hanya pada guru model.
Dalam hal ini guru model adalah supervisor atau kepala sekolah atau pengawas
atau instruktur yang ditetapkan oleh kepala sekolah. Instrument yang
digunakan juga sama yaitu instrument 1.15/LS.lo dan Instrument
1.17/LS.rekapdis.
c. Diskusi
Teknik diskusi dilakukan dalam rangka memberikan bantuan kepada guru
untuk memberikan umpan balik dengan cara menggali kelebihan dan
20
kelemahannya. Diskusi dilakukan setelah dilakukan pemantauan dan /atau
supervisi individual. Diskusi ini juga merupakan bagian tak terpisahkan dari
refleksi hasil kunjungan kunjungan antarkelas dan pemberian contoh. Hasil
diskusi direkap dengan menggunakan instrument 1.18/dis.umbal. Instrumen
ini digunakan untuk mendapatkan kesepakatan prioritas pemecahan masalah
dan umpan balik/tindak lanjutnya.
d. Pelatihan
Pelatihan merupakan teknik supervise kelompok besar yang dilakukan oleh
supervisor, setelah mengetahui secara menyeluruh permasalahan utama dalam
perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian pembelajaran. Pelatihan dapat
dilakukan di sekolah dalam bentuk kegiatan kolektif berupa inhouse training
atau workshop maupun pengiriman kegiatan ke instansi yang berwenang.
Jenis pelatihan yang dilaksanakan berdasarkan data pada
instrumen.1.18/dis.umbal, kolom rencana umpan balik. Dengan demikian
pelatihan yang dilaksanakan bisa dalam satu rangkaian, dengan berbagai materi
rekomendasi. Pelatihan kategori ini, pesertanya adalah seluruh guru. Pelatihan
yang kedua adalah pelatihan dengan satu tema khusus, dengan peserta yang
sama permasalahannya, sehingga jumlah peserta tidak sama.
B. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan adalah semua guru SMP Negeri 4 Jatisrono tahun pelajaran 2019 -
2020.
C. Waktu Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan :
a. Kegiatan pemantauan : secara berkala, terus menerus dan berkelanjutan tidak
terjadwal.
b. Kegiatan supervisi individual pengaturan waktunya adalah sebagai berikut :
21
i. Teknik kunjungan kelas : terjadwal dilaksanakan di bulan Oktober tahun
2019, dengan jadwal terlampir.
ii. Teknik obervasi kelas : tidak terjadwal, bersifat kontiyu
iii. Teknik konsultasi : tidak terjadwal tergantung inisiatif
iv. Teknik pertemuan individual : sesuai dengan teknik kunjungan kelas
v. Teknik menilai diri sendiri : pada awal semester dilakukan di bulan
Agustus 2019
22
BAB IV
EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
A. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk memastikan bahwa program kepengawasan dan
pengelalolaan pembelajaran, berjalan sesuai rencana. Hal-hal yang dievaluasi meliputi
perencanaan, pelaksanaan, analisis dan bahan penyusunan laporan. Untuk melakukan
evaluasi, digunakan intrumen 1.19/ eva.hasil, tentang analisis dan evaluasi hasil
kepengawasan akademik. Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui realisasi dan
efektifitas tindak lanjut yang telah direncanakan.
B. Pelaporan
Semua hasil kepengawasan, baik pemantauan, supervise, maupun evaluasi
dilaporkan kepada pemangku kepentingan. Supervisor melaporkan kepada Kepala
Sekolah. Kepala Sekolah melaporkan kepada Pengawas, Komite Sekolah dan Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Sistematika pelaporan sekurang-kurangnya memuat
hal sebagai berikut :
JUDUL
PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar
C. TUJUAN
D. PRINSIP KEPENGAWASAN DAN PENGELOLAAN AKADEMIK
BAB II PELAKSANAAN
A. Waktu Pelaksanaan
B. Sasaran
C. Teknik dan Proses Pemantauan
D. Proses Supervisi
23
BAB III HASIL KEPENGAWASAN
A. Hasil Pemantauan akademik
B. Hasil Suervisi akademik
C. Rencana Tindak Lanjut
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
C. Tindak Lanjut
24
Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkkan kinerja yang memenuhi
atau melampaui standar . Beberapa contoh membina atau memberikan penguatan guru
untuk meningkatkan proses pembelajaran:
1. Menggunakan buku teks secara efektif
2. Menggunakan praktek pembelajaran yang efektif yang dapat mereka pelajari
selama pelatihan profesional/inservice training
3. Mengembangkan teknik pembelajaran yang telah mereka miliki
4. Menggunakan metodologi yang luwes (fleksibel)
5. Merespon kebutuhan dan kemampuan individual siswa.
6. Menggunakan lingkungan sekitar sebagai alat bantu pembelajaran
7. Mengelompokan siswa secara lebih efektif.
8. Mengevaluasi siswa dengan lebih akurat/teliti/seksama
9. Berkooperasi dengan guru lain agar lebih berhasil.
10. Mengikutsertakan masyarakat dalam mengelola kelas.
11. Meraih moral dan motivasi mereka sendiri.
12. Memperkenalkan teknik pembelajaran modern untuk inovasi dan kreatifitas
layanan pembelajaran.
13. Membantu membuktikan siswa dalam meningkatkan ketrampilan berpikir kritis,
menyelesaikan masalah dan pengambilan keputusan.
14. Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif
Berdasar hasil Catatan Khusus pada Analisis Individual dapat diketahui indikator atau
komponen yang dominan untuk mendapat tindaklanjut secara klasikal yang kegiatannya
dapat dilakukan di sekolah melalui kegiatan kolektif berupa inhouse training, dengan
format sebagai berikut :
25
JENIS
KOMPONEN YANG RENCANA
NO TINDAKLANJUT KETERANGAN
DITINDAKLANJUTI PELAKSANAAN
YANG DIPILIH
1
26