Jenis detektor yang termasuk generasi lebih baru dibanding detektor yang
telah dibicarakan dimuka adalah detektor semi konduktor. Prinsip kerja detektor ini
adalah ionisasi, mirip dengan medium gas (pada detektor tabung) tetapi diganti
dengan bahan semikonduktor. Pada detektor ini bukan elektron dan ion positif yang
membawa muatan melainkan elektron dan hole. Pasangan ion ini dikumpulkan oleh
elektroda dan memberi signal listrik yang sebanding dengan tenaga radiasi. Kebaikan
detektor ini adalah : ukuranya relatif kecil, resolusi tenaganya tinggi.
Sebelum dibicarakan lebih lanjut tentang detektor ini, lebih baik dilihat sifat/
susunan bahan semikonduktor. (Gambar 9)
Pada bahan isolator pita teratas atau pita valensi terisi sedang pita konduksinya
kosong beda tenaga (energi gap) >> 3ev. Sehingga sukar terjadinya perpindahan
elektron dari pita valensi ke pita konduksi, maka tidak ada elektron bebas pada pita
konduksi sebagai pembawa muatan (tentu saja akan terjadi perpindahan elektron bila
suhu sangat tinggi atau beda muatan listrik tinggi).
Pada bahan konduktor (group metal) pita valensi tidak terisi penuh sehingga
dengan adanya medan listrik yang kecil atau suhu yang tidak terlalu tinggi sudah akan
terjadi perpindahan elektron sebagai pembawa muatan. Ada juga bahan konduktor
yang pita valensi dan pita konduksinya saling tumpang tindih (overlap). Bahan ini
disebut semimetal yang dalam keadaan biasa sudah ada elektron lebih.
Sedang pada bahan semikonduktor sifatnya berada di pertengahan sifat
isolator dan konduktor. Yaitu pada keadan biasa terdapat elektron bebas (valensi
belum terisi penuh dan konduksi kosong) akan tetapi cukup mudah untuk
menimbulkan elektron bebas ini, karena beda tenaganya < 3ev. Bahkan dengan
menaikan suhu sudah dapat akan memindahkan elektron. Dengan adanya perpindahan
ini maka pita valensi akan terisi sebagian dari hole (akibat elektron berpindah ke pita
konduksi) dan pita konduksi juga akan terisi sebagian elektron, sehingga keduanya
bersifat seperti konduktor.
Dari sifat diatas maka dibuatlah detektor radiasi nuklir yang daoat dibedakan
menurut bahannya atau cara pembuatannya .
Hal sebaliknya terjadi bila Si atau Ge ini diberi atom pencampur boron atau
almunium (3 elektron valensi) akan terjadi “hole” yang terletak diatas pita valensi.
Sehingga cukup mudah untuk mengeksitasi elektron dari pita valensi kelevel
campuran ini dan meninggalkan hole pada pita valensi. Hole ini beraksi sebagai
pembawa muatan seperti elektron tapi positif, semi konduktor jenis ini disebut tipe p
(acceptor) (Gambar 11)
Apabila kedua bahan itu digandengkan dan tanpa medan listrik maka bagian
kanan yang banyak terdapat elektron (hampir tidak ada hole) sedang bagian kiri
sebaliknya banyak hole akan berdifusi.
Gambar 11. Susunan semikonduktor acceptor
Apabila pada semi konduktor itu diberi beda tegangan seperti Gambar 12c
maka elektron akan bergerak kekanan sedang hole akan kekiri (muatan berlawanan).
Hal ini berakibat terjadinya daerah bebas carrier (elektron ataupun hole), yang
disebut depletion layer. (daerah bebas carrier)
Dengan adanya depletion layer ini akan dapat digunakan untuk mendeteksi
radiasi lewat proses ionisasi, radiasi yang masuk daerah ini akan mengionisasi atom
netral (Si atau Ge) menjadi pasangan hole - elektron yang akan bergerak kearah
elektroda dan dikumpulkan, yang akan menghasilkan signal tinggi pulsa ini sebanding
dengan tenaga radiasi yang masuk.