Anda di halaman 1dari 26

PERHITUNGAN PRODUKSI BELT CONVEYOR

PADA PT. SEMEN TONASA


KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

Oleh :

MATHEUS KLADIUS
201540005

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
SORONG
2018
PERHITUNGAN PRODUKSI BELT CONVEYOR
PADA PT. SEMEN TONASA
KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Kerja Praktek


Pada Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Pertambangan Dan Perminyakan
Universitas Papua

MATHEUS KLADIUS
201540005

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
SORONG
2018

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Perhitungan Produksi Belt Conveyor Pada PT. Semen Tonasa


Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan
Nama : Matheus Kladius
Nim : 201540005
Jurusan : Teknik Pertambangan
Program Studi : D3 Teknik Pertambangan

Disetujui,

Pembimbing

Yohanes T Sagisolo, ST., M.T

Diketahui,

Dekan Fakultas Teknik Pertambangan Ketua Jurusan


dan Perminyakan Teknik Pertambangan

Yulius G Pangkung, ST., M.Eng Juanita Rosalia Horman, ST.,M.T

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya sehingga proposal kerja praktek ini dapat terselesaikan. Judul
yang dipilih dalam kerja praktek yang rencananya dilaksanakan pada bulan Juni
2018 ini adalah Perhitungan Produksi Belt Conveyor Pada PT Semen Tonasa Ka-
bupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada pimpinan PT Semen Tonasa yang te-
lah menyetujui penggunaan data guna menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak Yohanes T Sagisolo, ST., M.T
selaku dosen pembimbing, serta teman-teman, adik-adik S1 dan D3 Teknik Per-
tambangan. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah dan ibu, serta
seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya. Semoga proposal ini ber-
manfaat.

Sorong, 1 Juni 2018

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN TUJUAN ....................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................viii
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL ......................................................... ix
I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................ 2
1.4 Manfaat ...................................................................................... 2
II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3
2.1 Konstruksi Belt Conveyor............................................................ 3
2.2 Analisis Belt Conveyor ................................................................ 4
III RENCANA PENYELESAIAN MASALAH ..................................... 12
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 12
3.2 Metode Penelitian ..................................................................... 12
3.3 Bagan Alir Penelitian ............................................................... 13
IV WAKTU PELAKSANAAN ............................................................... 14
V PENUTUP........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 16
LAMPIRAN ...................................................................................................... 17

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman
2.1 Komponen Kontruksi pada Belt Conveyor ............................................... 5
2.2 Belt Conveyor dengan Tiga Rol Idler ...................................................... 9
3.1 Bagan Alir Penelitian .............................................................................. 13

vi
DAFTAR TABEL

Halaman
2.1 Hubungan Antara Karakteristik Material, Sifat Mampu Alir, Angle of Su-
charge dan Angle of Repose ..................................................................... 6
2.2 Sudut Kemiringan Maksimum yang Diizinkan pada Geometri Belt
Conveor untuk Beberapa Jenis Material .................................................... 6
2.3 Ukuran Minimum Lebar Sabuk Berdasarkan Ukuran Butir Maksimum .. 7
2.4 Rekomendasi Kecepatan Maksimum Belt Conveyor Berdasarkan
Material yang Diangkut dan Lebar Belt .................................................... 8
2.5 Standar Nilai Transisi Sudut Idler ............................................................ 9
2.6 Hubungan antara sudut kemiringan (inklinasi) dan faktor inklinasi ...... 10
2.7 Sketsa Penampang dan Rumus Luas Penampang Material ......................... 11
4.1 Rencana Waktu Pelaksanaan Kegiatan .................................................... 14

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1. Biodata Pribadi ....................................................................................... 18
2. Kemajuan Studi Terakhir ......................................................................... 19
3. Surat Keluaran Dekan Fakulas Teknik pertambangan dan Perminyakan
Universitas Papua ................................................................................... 20

viii
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL

Singkatan/Simbol Nama Satuan PemakaianPertama


kali pada Halaman

Singkatan
CEMA Conveyor Equipment 5
Manufacturers Association

Simbol
Q Kapasitas Angkut Ton/jam 9
S Luas Penampang Material m2 9
v Kecepatan Belt Conveyor m/s 9
k Faktor Inklinasi 9
 Bulk Density Ton/m3 10
l Panjang Rol m 10
b Lebar Efektif Sabuk m 10
λ Sudut Idler 10
β Surchage Angle 6

ix
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri pertambangan tidak terlepas dari produksi alat, baik alat muat, alat
angkut dan alat pengolahan. Produksi merupakan bahan atau material yang di
hasilkan. PT Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar di Kawasan Timur
Indonesia yang menempati lahan seluas 715 hektar di Desa Biringere, Kecamatan
Bungoro, Kabupaten Pangkep, sekitar 68 kilometer dari kota Makassar. PT Se-
men Tonasa merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang idustri
pertambangan dengan sistem tambang terbuka metode quari yang memproduksi
semen, bahan baku utama semen merupakan batu kapur. Pengangkutan bahan
galian dari tambang akan bergantung pada letak lokasi tambang, karakteristik fisik
material, medan yang akan dilalui, dan jarak yang harus ditempuh dalam
pengangkutan tersebut, umumnya digunakan kereta api, dump truck, belt
conveyor, dan tongkang (barge). belt conveyor di gunakan untuk memindahkan
tanah, pasir, kerikil batuan beton dan lain lain. Kapasitas pemindahan belt con-
veyor cukup tinggi karena material dipindahkan secara terus menerus dalam ke-
cepatan yang relatif tinggi. Faktor yang mempengaruhi produksi belt conveyor
yaitu kecepatan belt, panjang belt, lebar belt, berat jenis material dan sudut idler
belt conveyor

1.2 Rumusan Masalah


Pada kerja praktek ini hal yang menjadi rumusan masalah meliputi :
1. Bagaimana pengaruh parameter kecepatan konveyor, lebar belt, panjang belt
dan sudut idler terhadap produksi belt conveyor ?
2. Berapa jumlah produksi belt conveyor berdasarkan kapasitas angkut yang
didasarkan pada parameter kecepatan belt conveyor, lebar belt, panjang belt
dan sudut idler ?

2
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari kerja praktek ini antara lain :
1. Mengetahui pengaruh parameter kecepatan konveyor, panjang belt, lebar
belt, berat jenis material dan sudut idler belt conveyor
2. Menghitung laju produksi belt conveyor berdasarkan kapasitas angkut yang
didasarkan pada parameter kecepatan konveyor, panjang belt, lebar belt, be-
rat jenis material dan sudut idler

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari kerja praktek ini antara lain :
1. Sebagai sumbangan pemikiran dalam upayah perhitungan produksi belt
conveyor
2. Sebagai referensi untuk para akademisi dalam menambah ilmu pengetahuan
mengenai perhitungan produksi belt conveyor
3. Mengaplikasikan ilmu yang sudah di pelajari di bangku kuliah

3
II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konstruksi Belt Conveyor


Belt conveyor adalah suatu alat pemindah bahan yang berbasis teknologi
tinggi di sebagian besar industri yang sedang berkembang di negara Indonesia.
Dengan menggunakan belt conveyor, perusahaan mampu menghemat biaya
produksi yang sangat tinggi, serta meningkatkan laju produksi dengan kecepatan
yang signifikan dan stabil (Alfian, H. 2011).
Belt conveyor atau konveyor sabuk adalah media pengangkutan yang
digunakan untuk memindahkan muatan dalam bentuk satuan atau tumpahan,
dengan arah horizontal atau membentuk sudut inklinasi dari suatu sistem operasi
yang satu ke sistem operasi yang lain dalam suatu jalur proses produksi, yang
menggunakan sabuk (belt) sebagai penghantar muatannya (Zainuri, 2006).
Kelebihan dari transportasi dengan belt conveyor antara lain bekerja secara
otomatis, mudah dalam memulai operasi dan terus beroperasi secara terus
menerus. Belt Conveyor hampir tidak memiliki waktu jeda atau istirahat ketika
beroperasi, tidak terganggu oleh cuaca buruk, yang sering mengganggu truk
pengangkutan. Belt Conveyor juga membutuhkan tenaga kerja yang jauh lebih
sedikit dibandingkan alat transportasi konvensional seperti truk (Hartman, 1992).
Ditinjau dari struktur lapisan penguatnya, belt conveyor dibagi dalam dua
jenis yaitu :
1. Fabric belt
Belt dengan penguat jenis fabric adalah belt dengan lapisan penguat (ply)
yang terbuat dari serat tekstil (serat buatan). Fabric merupakan rajutan yang
terdiri dari serat memanjang dan serat pengisi dengan arah melintang. Jenis
rajutan yang sering dipakai pada fabric belt adalah tenunan polos (plain
weave).
2. Steel cord
Steel cord adalah belt yang lapisan penguatnya terbuat dari serat baja untuk
mencegah terjadinya karat pada kawat akibat adanya rembesan air atau
udara. Steel cord belt biasanya digunakan pada conveyor yang membawa
beban berat.

4
Swinderman, 2004
Gambar 2.1 Komponen Kontruksi pada Belt Conveyor

Menurut standar dari Conveyor Equipment Manufacturers Association


(CEMA) konstruksi dasar conveyor secara umum terdiri dari :
1. Tail Pulley (dalam kasus tertentu dapat sebagai drive pulley dengan
drive-unit yang dipasangkan padanya).
2. Snub Pulley (pada head-end dan tail-end)
3. Internal belt cleaner (internal belt scrape)
4. Impact Idlers (impact roller)
5. Return Idlers (return roller)
6. Belt
7. Bend pulleys
8. Take-up pulley
9. Take-up unit
10. Carrying Idlers
11. Pulley cleaner
12. Eksternal belt cleaner (eksternal belt scraper)
13. Head pulley (biasanya sebagai discharge pulley dan juga drive pulley)

2.2 Analisis Belt Conveyor


Menurut Swinderman (2004) setiap material yang akan dipindahkan akan
memiliki sifat mampu alir, Angle of Surcharge dan Angle of Repose yang berbeda
dengan material lainnya tergantung karakteristiknya. Hubungan antara sifat
mampu alir, karakteristik material, Angle of Surcharge dan Angle of Repose
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.1

5
Tabel 2.1 Hubungan Antara Karakteristik Material, Sifat Mampu Alir, Angle of
Surcharge dan Angle of Repose
Sifat Aliran
Sangat Lancar Lancar Normal Kurang lancer Tidak lancar
Surcharge Angle
5° 10° 20° 25° 30°
Angle Of Repose
0-19° 20-29° 30-34° 35-39° >40°
Karakteristik Material
Ukuran butir Bentuk Bentuk tidak
halus dan sera- partikel beraturan,
gam, bentuk butir relatif bulat, granular Material curah Bentuk tidak
relative Permukaan atau bongkahan secara umum beraturan,
berserabut,
bulat, sangat kering dan dengan berat seperti batuba-
ra berserat, saling
basah licin jenis
bituminous, mengunci seperti
atau sangat ker- berat jenis medium, seper-
batu cacahan kayu,
ing medium, sep- ti :
dan bijih pasir untuk
seperti : pasir erti batubara an-
tambang, dan pengecoran yang
silica : biji-bijian trhasit,
lain-lain. sudah dikeraskan
kering, semen dan tanah liat, dan
dan lain-lain. butir kacang lain - lain.

Menurut Nasher (2014) bulk density setiap material akan mempengaruhi


nilai sudut kemiringan maksimal konveyor yang diperbolehkan untuk
mengangkut material. Sudut kemiringan terhadap garis horizontal (β) tergantung
pada faktor gesekan antara material yang dibawa dengan belt yang bergerak.
Kemiringan yang dapat diizinkan pada Belt Conveyor dapat dilihat pada tabel 6.2
(Charles G. Wilson, 1964).
Tabel 2.2 Sudut Kemiringan Maksimum yang Diizinkan pada Geometri Belt Con-
veyor untuk Beberapa Jenis Material

Material Maximum angle of incline β (º)

Coal briquetted 12
Gravel, washed and sized 12
Grain 18
Foundry sand, shaken out (burnt) 24
Foundry sand, damp (ready) 26
Crushed stone, unsized 18

6
Coke,sized 17
Coke unsized 18
Sawdust, fresh 27
Lime, powdered 23
Sand, dry 18
Sand clamp, 27
Ore, large-lumped 18
Ore, crushed 25
Anthracite, pebbles 17
Coal, run of mine 18
Coal, sized, small 22
Cement 20
Slag, anthraciote, damp 22

Salah satu faktor yang menentukan dalam penentuan lebar sabuk minimum
adalah ukuran besar butir maksimum dari material yang diangkut, agar material
dapat diangkut dengan aman. Menurut Swinderman (2004), berikut ini ukuran
minimum lebar belt berdasarkan ukuran maksimum material.
Tabel 2.3 Ukuran Minimum Lebar Sabuk Berdasarkan Ukuran Butir Maksimum
Besar butir maksimum Lebar sabuk minimum
(mm) (mm)
100 400
150 500
200 650
300 800
400 1000
500 1200
550 1400
650 1600
700 1800
800 2000

7
Kecepatan belt conveyor yang diijinkan bergantung terhadap karakteristik
material yang diangkut bersama dan lebar belt. Rekomendasi kecepatan sabuk
maksimum berdasarkan material yang diangkut dapat dilihat pada tabel 2.4
(Swinderman, 2004).
Tabel 2.4 Rekomendasi Kecepatan Maksimum Belt Conveyor Berdasarkan Mate-
rial yang Diangkut dan Lebar Belt
Kecepatan
Lebar sabuk
Material yang diangkut maksimum
(mm)
(m/s)
2.5 450
Biji-bijian, aliran lancar, material tidak 3,5 600 -750
Abrasive 4,0 900 – 1050
5,0 1200 – 2400
2,0 450
Batubara, tanah liat, bijih tambang (lunak), 3,0 600 – 900
tanah penutup, batu pecah halus 4,0 1050 – 1500
5,0 1800 – 2400
1,8 450
Berat, keras, sisinya tajam, batu pecah Kasar 2,5 600 – 900
3,0 > 900
Pasir cor, yang sudah siap (prepared) atau
1,8 Semua ukuran
belum (damp)
Pasir cor, yang sudah siap (prepared) dan
1,0 Semua ukuran
material kering abrasif, keluar dari belt
1,0 Kecuali untuk
cacahan kayu dii-
Material tidak abrasive Semua ukuran
jinkan
1,5 - 2, 0
Sabuk pengumpan, untuk pengumpanan
material ukuran kecil, tidak abrasif atau
0,25 - 5,0 Semua ukuran
sedang, dari corong pengumpan (hopper)
atau silo (bin)

Kecepatan belt conveyor dan lebar sabuk (belt) merupakan faktor yang pent-
ing untuk diperhatikan dalam merancang belt conveyor, karena secara signifikan
akan mempengaruhi perancangan belt conveyor. Kedua variable tersebut sangat
berpengaruh terhadap kapasitas yang diangkut oleh belt conveyor. Secara umum,
untuk nilai kecepatan Conveyor tertentu, lebar Conveyor dan kapasitas belt con-
veyor akan meningkat bersama-sama. (Juanda, 2002).

8
Menurut Rudianto (2013), idler berfungsi sebagai bagian untuk menyangga
belt dalam operasi memindahkan material curah. Pemilihan sudut idler juga ber-
pengaruh terhadap luas penampang material pada belt conveyor, yang juga ber-
pengaruh pada kapasitas angkut belt conveyor. Menurut Association for Rubber
Products Manufacturers US (2011) Untuk mencapai kapasitas dukung yang di-
inginkan dari material yang akan dipindahkan tanpa adanya tumpahan material,
belt conveyor dioperasikan dengan menggunakan 3 buah rol idler. nilai sudut
idler yang biasa digunakan berkisar diangka 20° - 45°.
Tabel 2.5 Standar Nilai Transisi Sudut Idler

Angle ( Without pulley elevation With pulley elevation


20° 0.9 x belt width 0.7 x belt width
25° 1.1 x belt width 0.8 x belt width
30° 1.3 x belt width 0.9 x belt width
35° 1.5 x belt width 1.0 x belt width
40° 1.7 x B belt width 1.2 x belt width
45° 1.9 x B belt width 1.3 x belt width

Anomim, 2011
Gambar 2.2 Belt Conveyor dengan Tiga Rol Idler

Kapasitas Belt Conveyor untuk Belt Conveyor horizontal dan Belt Conveyor
miring atau dengan sudut inklinasi dapat dihitung dengan persamaan menurut
Juanda (2002) sebagai berikut :
Q = S x V x  x 3600 x k (2.1)
Dimana :
Q = kapasitas angkut (ton/jam)
S = luas penampang material (m2)
v = kecepatan Belt Conveyor (m/s)
k = faktor inklinasi (untuk belt conveyor miring atau dengan
sudut inklinasi)

9
 = Bulk Density (ton/m3)
Sudut inklinasi yang berbeda memiliki faktor inklinasi yang berbeda pula. Hal ini
karena perbedaan inklinasi juga berpengaruh terhadap jumlah kapasitas yang di-
angkut.
Tabel 2.6 Hubungan antara sudut kemiringan (inklinasi) dan faktor inklinasi
Sudut kemiringan K
2° 1,00
4° 0,99
6° 0,98
8° 0,97
10° 0,95
12° 0,93
14° 0,91
16° 0,89
18° 0,85
20° 0,81

Pada umumnya belt conveyor yang digunakan untuk transportasi material


menggunakan idler dengan 3 rol . Luas dari penampang material belt conveyor
menggunakan idler dengan 3 rol dapat dihitung dengan persamaan menurut
Swinderman (2004) sebagai berikut :
b−l (b−l) l+(b−l) cos λ
S =(l+ . cos λ). .Sinλ +( )².tanβ (2.2)
2 2 2

Dimana :
S = Luas Penampang Material (m2)
l = Panjang Rol (m)
b = Lebar Efektif Sabuk (m)
λ = Sudut Idler
β = Surchage Angle

10
menurut Swinderman (2004) berikut ini adalah rumus yang digunakan guna
menghitung nilai luas penampang material yang diangkut oleh belt conveyor .
Tabel 2.7 Sketsa Penampang dan Rumus Luas Penampang Material
Sketsa Penampang Rumus Luas Penampang
A. Idler dengan rol tunggal

S= . tan β
4
b
h= . tan β
2
h = tinggi material
B. Idler dengan dua rol
b² b
S= . cos β. Sinλ +( . cos λ)².tanβ
4 2
b b
h =( . Sinλ )+( . cos λ.tanβ)
2 2

C. Idler dengan 3 rol ukuran sama


b−l (b−l)
S =(l+ . cos λ). .Sinλ +(
2 2
l+(b−l) cos λ
)².tanβ
2
(b−l) l+(b−l)
h= . sin λ +.( .cosλ).tanβ
2 2
l = panjang rol
D. Idler dengan 3 rol ukuran beda
b−l (b−l)
S =(l+ . cos λ). .Sinλ +(
2 2
l+(b−l) cos λ
)².tanβ
2
(b−l) l+(b−l)
h= . sin λ +.( .cosλ).tanβ
2 2
l = panjang rol tengah
E. Idler dengan lima rol ukuran sama
(b−3l)
S = (l+l.cos λ1).l.sin λ1 + (l+2l.cos λ1+ sin
2
1 (b−3l)
λ2)+( +l.cos λ1 + cos λ2) tanβ
2 2
(b−3l)
h= sin λ2 + l.sin λ1
2

11
III RENCANA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Jenis Penelitian


Jenis yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif yaitu peng-
gambaran tentang objek penelitian dalam hal ini, objek yang dimaksud adalah belt
conveyor dan kuantitatif yaitu berupa jumlah produksi belt conveyor yang di amati
pada PT. Semen Tonasa

3.2 Metode Penelitian


Di dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggabungkan antara teori
dengan data-data lapangan. Sehingga dari keduanya didapat pendekatan
penyelesaian masalah. Adapun urutan pekerjaan penelitian yaitu :
1. Studi Literatur
Mengumpulkan bahan-bahan pustaka penunjang penelitian yang diperoleh
dari intansi yang terkait, buku-buku, dan jurnal ilmiah.
2. Penelitian di lapangan
Pelaksanaan penelitian di lapangan ini akan dilakukan beberapa tahap, yai-
tu:
a. Orientasi lapangan
Pengamatan langsung aktivitas pengangkutan material oleh belt convey-
or.
b. Wawancara
Melakukan tanya-jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait
dengan objek yang diteliti
c. Pengambilan data
Pengambilan data yang dilakukan berupa data primer dan data sekunder.
Adapun data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut.
1) Data primer
Data primer merupakan data yang diambil dari pengamatan lapangan
yang meliputi, panjang belt conveyor, lebar belt conveyor, waktu
operasional belt conveyor, kecepatan belt conveyor, ukuran minimal
dan maksimal material yang di pindahkan dan sudut idler

12
2) Data sekunder
Data penunjang yang berasal dari literatur dan data perusahaan yang
menunjang dalam penelitian, meliputi spesifikasi belt conveyor, den-
sitas material yang di pindahkan, angel of surcharge, sejarah singkat
perusahaan, struktur dan manajemen perusahaan, keadaan geografis,
kondisi iklim dan cuaca serta peta lokasi perusahaan.
d. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan kegiatan yang di lakukan setelah pengambi-
lan data untuk memperoleh hasil yang menuju pada perumusan dan
pembahasan sehingga diperoleh penyelesaian masalah.
e. Hasil
Hasil diperoleh dari pengolahan data yang telah di lakukan.
3. Penyusunan laporan
Penyusunan laporan merupakan bentuk pertanggung jawaban dari kegiatan
yang telah di lakukan.

3.3 Bagan Alir Penelitian

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

13
IV WAKTU PELAKSANAAN

Kerja Praktek ini direncanakan akan dilaksanakan selama 2 bulan (02 Juni
2018-02 Agustus 2018)
Rencana Kerja Kegiatan Kerja Praktek
Tabel 4.1 Rencana Waktu Pelaksanaan Kegiatan
WAKTU PELAKSANAAN
JUNI JULI
JENIS KEGIATAN
1 2 3 4 5 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 3 4 5
Penyusunan Proposal
Proses Bimbingan Proposal
Pengajuan Proposal Ke
Perusahaan
Tiba Dilokasi Praktek
Orientasi Lapangan
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Penyusunan Laporan
Persiapan Kembali
Keterangan
: Waktu Pelakasanaan

14
V PENUTUP

Demikianlah proposal pengajuan ini di buat sebagai bahan pertimbangan


bagi Bapak/Ibu untuk dapat menerima saya untuk melaksanakan kerja praktek
di PT. Semen Tonasa. Selanjutnya penulis sangat mengharapkan bimbingan serta
arahan dari Bapak/Ibu serta kemudahan dalam pengambilan data-data yang
diperlukan dalam pelaksanaan kerja praktek ini nantinya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Alfian, H. 2011. Analisa Pengaruh Ukuran Butir dan Tingkat Kelembaban Pasir
Terhadap Performansi Belt Conveyor pada Pabrik Pembuatan Tiang
Beton. Jurnal Dinamis Fakultas Teknik Usu,Volume.II No.8. Medan

Anonim. 2011. Conveyor and Elevator Belt Handbook. Association for Rubber
Products Manufacturers, Inc : Indianapolis

Charles. GW.1964. Material and Belt Conveyor. Milwaukee Sewerage


Comission : United States

Hartman, H.L. 1992. SME Mining Engineering Handbook. Society for Mining,
Metallurgy, and Exploration, Inc : Colorado

Indonesianto, Y.2008. Pemindahan Tanah Mekanis. Jurusan Teknik Per-


tambangan. UPN .Yogyakarta

Juanda. 2002. Perancangan, Pemasangan, dan Perawatan Konveyor Sabuk dan


Peralatan Pendukung. PT. Junto Engineering : Bandung

Nasher, Z. 2014. Perancangan Konveyor Spreader Kapasitas 1200 TPH Untuk


Material Batubara dengan 0,8 Ton/M3.Jurnal Ilmu Teknik Universitas
Brawijaya, 2(1). Malang

Rudianto. 2013. Rancang Bangun Belt Conveyor Trainner Sebagai Alat Bantu
Pembelajaran. Jurnal Teknik Mesin Politeknik Kediri Volume.IV No.2.
Kediri
Swinderman. 2004. Belt Conveyors for Bulk Materials. Conveyor Equipment
Manufacturers Association : United States

Zainuri, M.A. 2006. Mesin Pemindah Bahan. CV.Andi Offset : Yogyakarta

16
L

17
BIODATA PRIBADI

Nama Lengkap : Matheus Kladius


Tempat, Tanggal Lahir : Witihama, 21 September 1995
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Merpati SP 1, Kecamatan Mariat, Kabupaten So-
rong
Pekerjaan : Belum Bekerja
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Katolik
Pendidikan : 2015-sekarang : Universitas Negeri Papua (D3 Tek.
Pertambangan
2012 – 2015 : SMA Negeri 03 Nabire
2009 – 20012 : SMP Negeri 01 Nabire
2003 – 2009 : SD Negeri Inpres 01 Sanoba, Nabire
2000 – 2003 : TK Ibu Neli

18

Anda mungkin juga menyukai