Anda di halaman 1dari 33

IMPLEMENTASI KEPDIRJEN MINERBA NO.

579
TERHADAP BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN SECARA
TEORITIS PADA ALAT MEKANIS MEREK KOMATSU

PROPOSAL SKRIPSI

FERNANDO PELIPUS HEHAKAYA


201463010

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2021
IMPLEMENTASI KEPDIRJEN MINERBA NO. 579
TERHADAP BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN SECARA
TEORITIS PADA ALAT MEKANIS MEREK KOMATSU

Proposal Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengajukan Rencana


Penelitian Guna Penyusunan Skripsi

FERNANDO PELIPUS HEHAKAYA


201463010

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2021

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Proposal Skripsi : Implementasi Kepdirjen Minerba No. 579 Terhadap


Biaya Produksi Penambangan Secara Teoritis Pada Alat
Mekanis Merek Komatsu
Nama : Fernando Pelipus Hehakaya
Nim : 201463010
Jurusan : Teknik Pertambangan
Program Studi : S1 Teknik Pertambangan

Disetujui,
Pembimbing I
Yulius Ganti Pangkung, S.T., M.Eng (............................. )

Pembimbing II
Juanita R. Horman, S.T., M.T (............................. )

Diketahui,
Dekan Ketua Jurusan
Fakultas Teknik Pertambangan Teknik Pertambangan
Dan Perminyakan

Ir. Endra Gunawan, MP Dr. Hendri P. Perangin-Angin, ST., MT

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas
Rahmat dan Perlindungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
Skripsi dengan Judul “Implementasi Biaya Produksi Penambangan dari Kepdirjen
Minerba No. 579 dengan Biaya Produksi Secara Teoritis”. Proposal skripsi ini di
buat sebagai salah satu syarat untuk mengajukan rencana penelitian guna
penyusunan skripsi
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Yulius Ganti Pangkung, S.T,.
M.Eng Selaku Dosen Pembimbing 1 dan Ibu Juanita R. Horman, S.T., M.T selaku
dosen Pembimbing 2, yang akan membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini
dan kepada seluruh staf dosen teknik pertambangan yang telah memberikan
semangat dan membagikan ilmunya kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal skripsi ini masih belum
sempurna, Oleh karena penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun. Semoga Proposal skripsi ini dapat bermanfaat, Terimakasih.

Manokwari, 31 Mei 2021

Fernando Pelipus Hehakaya

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN TUJUAN .................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL ....................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix
I. Judul Skripsi ........................................................................................... 1
II. Latar Belakang ....................................................................................... 1
III. Permasalahan .......................................................................................... 2
IV. Batasan Masalah ..................................................................................... 2
V. Tujuan dan Manfaat ............................................................................... 2
VI. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 2
VII. Metode Penelitian ................................................................................... 13
VIII. Outline Penelitian
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 19
LAMPIRAN .................................................................................................... 20

v
DAFTAR TABEL

Halaman

6.1 Penelitian Terdahulu............................................................................... 2

6.2 Cycle Time Berdasarkan Kondisi Penggalian......................................... 4

6.3 Time Utilisation Per Hour....................................................................... 4

6.4 Bucket Fill Factor (K)............................................................................. 5

6.5 Rolling Resistance................................................................................... 7

6.6 Speed Factor............................................................................................ 8

6.7 Waktu dibutuhkan untuk dumping.......................................................... 9

6.8 Waktu yang di Butuhkan Truck untuk Diposisikan dan Loader............. 9

Untuk Memulai Muat

7.1 Matriks Penelitian................................................................................... 14

vi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
6.1 Kurva Kinerja Perjalanan Dumptruck..................................................... 8
7.1 Bagan Alir Prosedur Penelitian............................................................... 15
7.2 Bagan Alir Pengolahan dan Analisis Data.............................................. 17

vii
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL

Singkatan/ Nama Satuan Pemakaian Pertama


Simbol Kali pada Halaman

Singkatan
GR Grade Resistance 7
HP Horse Power 11
ITA interest, taxes dan 11
insurance.
Km Kilo Meter 8
m Meter
RR Rolling Resistance 8

Simbol
Bc Bucket Capacity m3 4
C1 Kapasitas Terukur m3 6
Dumptruck
Cmt Waktu Siklus Dumptruck 6
D Depresiasi 11
D Jarak Angkut Dumtruck m 6
E Time Utilisation % 4
Per hour
K Kapasitas Bucket % 4
Fill Facktor
n Jarak Siklus yang m3 6
Dibutuhkan loader untuk
Mengisi Penuh
Qh Produksi Perjam Ton/jam 4
Q1 Kapasitas Bucket Pemuat M3 6
t1 Waktu Dumping Menit 6

viii
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL

Singkatan/ Nama Satuan Pemakaian Pertama


Simbol Kali pada Halaman

Simbol
t2 Waktu Standby Truck Menit 6
Tn Waktu Muat Truck Perjam 4
Tq Kapasitas Truck Ton 4
Tsp Waktu manuver Mengisi Detik 4
tT Waktu Muat Pertruck Detik 4
V1 Kecepatan Rata-rata m/menit 6
Truck Bermuatan
V2 Kecepatan rata-rata m/menit 6
Truck Kosong

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1. Biodata Mahasiswa ................................................................................ 12
2. Kartu Rencana Studi ............................................................................... 13
3. Kemajuan Studi ...................................................................................... 14

x
I Judul
Implementasi Kepdirjen Minerba No. 579 terhadap Biaya Produksi
Penambangan Secara Teoritis pada Alat Mekanis Merek Komatsu

II Latar Belakang
Dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 3 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara, yang dimaksud dengan penambangan adalah bagian
kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral dan/atau batubara dan
mineral ikatannya yang meliputi pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan.
Dalam kegiatan penambangan membutuhkan peralatan mekanis,
penggunaan alat mekanis ini bertujuan untuk mempermudah proses penambangan
sehingga mendapatkan hasil tambang (Mining Recovery) yang sebesar-besarnya.
Dalam melakukan pekerjaan alat-alat mekanis memiliki produksinya masing-
masing. Produksi teoritis alat-alat mekanis dapat dihitung sesuai dengan
spesifikasi alat yang terdapat pada handbook.
Dalam menghasilkan produk tambang, alat mekanis tentunya memerlukan
biaya. Biaya merupakan salah satu sumber informasi yang paling penting dalam
analisis strategik penggunaan alat mekanis. Proses penentuan biaya produksi
penambangan dapat menggambarkan suatu kinerja perusahaan pada masa yang
akan datang. Pada dasarnya masalah yang sering timbul dalam suatu perusahaan
adalah perencanaan biaya oleh suatu perusahaan tidak sesuai dengan standar biaya
produksi penambangan yang berlaku, dalam hal ini Kepdirjen Minerba No. 579.
Oleh sebab itu untuk dapat mencapai produksi yang efisien dengan biaya
yang tidak melebihi pendapatan, maka diperlukan penentuan terhadap biaya
produksi. Pengendalian biaya produksi merupakan penggunaan utama dari
akuntansi dan analisis biaya produksi. Komponen biaya utama yaitu upah, bahan
baku dan overhead pabrik perlu dipisahkan menurut jenis biaya dan juga menurut
pertanggungjawaban.

1
III Permasalahan
Adapun Masalah yang terdapat dalam penelitian ini antara lain:
1. Berapa kemampuan produksi alat mekanis secara teoritis?
2. Berapa biaya produksi penambangan secara teoritis?
3. Berapa selisih biaya produksi dari kepdirjen Minerba No. 579 dengan biaya
produksi secara teoritis?

IV Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada penentuan produksi Backhoe Pc3000 dan Dump
truck Hd785 merek komatsu secara teoritis dilanjutkan dengan penentuan biaya
produksi berdasrkan handbook komatsu. Yang menjadi batas standar dalam
penilitian ini dimuat pada Kepdirjen Minerba No. 579.

V Tujuan
Adapun Tujuan dalam penelitian ini adalah.
1. Menghitung produksi alat mekanis secara teoritis.
2. Menghitung biaya produksi alat mekanis secara teoritis.
3. Membandingkan biaya produksi kepdirjen Minerba No. 579 dengan biaya
produksi secara teoritis

VI Tinjauan Pustaka
6.1 Penelitian Terdahulu
Pada penelitian ini ada beberapa penelitian yang digunakan diantaranya
dapat dilihat pada Tabel 6.1 sebagai berikut.
Tabel 6.1 Penelitian Terdahulu.
No. PENELITIAN
1 Nama Elsa Rahma Afrila
Tahun 2017
Jenis Penelitian Skripsi
Analisis Biaya Produksi Penambangan Batu Kapur Pada Bulan April
Judul
2017 Di Bukit Karang Putih Pt. Semen Padang
Hasil Penelitian Produktivitas alat bor Furukawa HCR 1500 – ED II adalah 1.519,86
ton/jam. Produktivitas alat gali muat Backhoe Caterpillar 6030 (EC-
03) adalah 1.292,37 ton/jam. Produktivitas alat angkut Dumptruck
Komatsu HD 785-7 adalah 427,62 ton/jam, Biaya produksi per ton
batu kapur dari front penambangan sampai dumping area yang harus

2
dikeluarkan perusahaan pada bulan April 2017
Penelitian Sebelumnya melakukan Perhitungan biaya produksi
Perbedaan
penambangan secara aktual sedangkan penelitian ini menghitung
Penelitian
biaya produksi penambangan secara teoritis

6.2 Dasar Teori


6.2.1 Penambangan
Dalam peraturan pemerintah yang dimaksud dengan penambangan adalah
sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan, dan
pemurnian pengangkutan dan penjualan, serata kegiatan pasca tambang. Menurut
Sukandarrumidi usaha pertambangan adalah semua usaha yang dilakukan oleh
seseorang atau badan hukum atau badan usaha untuk mengambil bahan galian
dengan tujuan untuk dimanfaatkan lebih lanjut bagi kepentingan manusia.
Sedangkan kegiatan penambangan adalah serangkayan kegiatan dari mencari dan
mempelajari kelayakan sampai dengan pemanfaatan mineral, baik untuk
kepentingan perusahaan, masyarakat sekitar, maupun pemerintah (daerah dan
pusat).

6.2.2 Alat Gali Muat


6.2.2.1 Prinsip Kerja Backhoe/Excavator
Backhoe dikhususkan untuk penggalian yang letaknya dibawah
kedudukannya sendiri, untuk penggalian parit, pondasi bangunan dan material-
material lainnya. Sehingga fungsinya hampir sama dengan dragline atau clamshel.
Namun backhoe dapat menggali dengan kedalaman yang lebih teliti dan dapat
digunakan sebagai alat pemuat bagi truck-truck.
Untuk pekerjaaan penggalian dari tanah dasar, dan pemuatan tanah atau
material keatas dump truck, menggunakan bucket standar. Sedangkan untuk
galian saluran dan memerlukan jangkauan yang jauh dapat menggunakan bucket
yang lebih kecil serta digunakan long-arm.
Pada kondisi pekerjaan dengan berbagai jenis material yang lunak sampai
yang keras, Backhoe dapat di ganti-ganti sesuai fungsinya, misalnya pada tanah
normal cukup bucket standar, sedangkan untuk tanah yang keras menggunakan
bucket yang lebih kecil dan kuat (rock bucket)

3
6.2.2.2 Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi Backhoe dapat ditentukan dari rumus-rumus Sebagai
berikut:
Qh = Tn x Tq x E (6.1)

Dimana Qh adalah Produksi perjam (ton/jam), Tn adalah waktu muat truck


perjam, Tq adalah kapasitas truck (Ton) dan E adalah time utilisation per hour
(%)

Untuk Menentukan waktu muat truck perjam dapat digunakan persamaan


berikut:
Tn = 3600/(tT + tsp) (6.2)

Dimana Tn adalah jumlah truk yang dimuat per jam, tT adalah Waktu muat per
truck (detik) dan tsp adalah waktu manuver mengisi (detik)

Untuk Menentukan waktu muat truck perjam dapat digunakan persamaan


berikut:
tT = (Tq/(Bc x K x loose density)) rounded x tc (6.3)

Dimana tT waktu muat per truck (Detik), Tq adalah Kapasitas truck (Ton), K
adalah kapasitas bucket Fill Factor (%), Bc adalah Bucket Capacity (m3)

Tabel 6.2 Cycle time berdasarkan kondisi penggalian

Sumber : Handbook Komatsu Edition 30

4
Tabel 6.3 Time utilisation per hour (E)
Operation Conditions Time Utilisation

Good 0.83
Average 0.75
Rather Poor 0.67
Poor 0.58
Sumber: Handbook Komatsu Edition 30

Tabel 6.4 Backet Fill Factor (K)


PC2000 – PC 8000 Excavating Conditions Bucket Fill Facctor

Easy Excavating natural ground of clayey soil, clay, 1.0


or soft soil

Average Excavating natural ground of soil such as sandy 0.95


soil and dry soil

Severe Excavating natural ground of sandy soil with 0.9


gravel loading blasted rock

Sumber : Handbook Komatsu Edition 30

VI.2.3 Alat Angkut


6.2.3.1 Prinsip Kerja Dumptruck
Adapun Prinsip kerja Dumptruck antara lain ialah:
1. Gerakan Travelling (Gerakan Jalan)
Gerakan yang dimaksud adalah gerakan berjalan dump truck untuk
mengangkut muatan dari satu tempat menuju tempat lain untuk memindahkan dan
menumpahkan muatan tersebut. Gerakan tersebut dimulai dari sumber tenaga
yang dinamakan dengan mesin penggerak. Mesin ini akan memutar poros
penggerak, kemudian melalui kopling akan menggerakkan transmisi roda gigi
yang diatur oleh handle gigi. Transmisi ini memutar roda-roda dump truck untuk
berjalan dan memindahkan muatan, melalui poros propeller dan gigi diferensial.
2. Gerakan Dumping atau Menumpahkan Muatan
Pada saat menumpahkan muatan dengan pengangkatan bak, dump
truck menggunakan sistem hidrolis. Sistem ini merupakan pemindah daya dengan
menggunakan zat cair atau oli sebagai perantaranya. Sistem hidrolis merupakan
pengubahan tenaga dari tenaga hidrolis menjadi mekanis. Dengan
gerakan dumping yang berprinsip kerja sistem hidrolis tersebut, muatan akan

5
dengan mudah meluncur ke bawah. Saat memiringkan muatan tersebut sistem
hidrolis didapatkan dari mesin penggerak kemudian diteruskan pada mekanisme
roda gila untuk menggerakkan pompa hidrolik. Pompa tersebut akan mendorong
atau mengalirkan oli menuju katup pengontrol. Dari katup inilah aliran oli akan
diatur oleh tekanan minyak oli yang masuk ke dalam silinder hidrolik. Tekanan
minyak yang telah diatur tersebut akan mendorong silinder hidrolik untuk
menumpahkan muatan material yang ada dalam bak truk.

6.2.3.2 Kapasitas Produksi


Kapasitas produksi Dumptruck dapat ditentukan dari rumus-rumus
Sebagai berikut:
1. Estimasi waktu siklus
a. Waktu Siklus Dumptruk (Cmt)

+D D
Cmt = n x Cms +t 1 +t 2 (6.4)
V1 V2

Dimana Cmt adalah waktu siklus dumptruk, n adalah Jumlah siklus yang
dibutuhkan untuk mengisi dump truck, Cms adalah waktu siklus backhoe (menit),
D adalah jarak angkut dumptruck (m), Vi adalah kecepatan rata-rata truck yang
dimuat (m/menit), v2 adalah kecepatan rata-rata truck kosong (m/menit), t1 adalah
Waktu yang dibutuhkan untuk dumping + waktu yang dibutuhkan untuk standby
sampai dumping dimulai (menit), t2 adalah Waktu yang dibutuhkan truk untuk
diposisikan dan loader untuk mulai memuat (menit)

n = C1/Q1 x K (6.5

Dimana C1 adalah kapasitas terukur dump truck (m3), Q1 adalah Kapasitas bucket
pemuat (m3), K adalah Bucket fill factor of backhoe

b. Waktu Pemuatan (Loading Time)


Waktu yang dibutuhkan loader/Backhoe untuk memuat dump truck,
diperoleh dengan perhitungan berikut.

Loading time = Cms × n (6.6)

6
Dimana Cms adalah waktu siklus backhoe (menit), n adalah Jumlah siklus yang
dibutuhkan backhoe untuk mengisi dump truck.

2. Waktu pengangkutan material dan waktu pengembalian


Waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut muatan dan kembali dengan
kosong, dapat dihitung dengan membagi jalan angkut menjadi beberapa bagian
sesuai dengan rolling resistance dan grade resistance, sebagai berikut.
a. Rolling Resistance (Tahan Gelinding)
Tahanan guling/ tahanan gelincir (Rolling Resistance, biasa disingkat RR)
merupakan segala gaya-gaya yang berlawanan arah dengan arah gerak kendaraan
yang sedang berjalan di atas suatu jalur. Bagian yang mengalami Rolling
Resistance (RR) secara langsung adalah terdapat pada bagian ban bagian luar
kendaraan, tahanan gelinding (RR) tergantung pada banyak faktor, bisa di lihat
pada tabel 6.5 sebagai berikut:
Tabel 6.5 Rolling resistance
Kondisi Jalan Angkut Rolling Resistance
Jalan yang terpelihara dengan baik, permukaannya rata dan 2%
kokoh, dibasahi dengan baik, dan tidak tenggelam karena beban
kendaraan
Kondisi jalan yang sama seperti di atas, tetapi permukaannya 3.5 %
sedikit tenggelam karena berat kendaraan
Tidak terawat, tidak basah 5.0 %
buruk, dasar jalan tidak dipadatkan atau distabilkan, mudah 8.0 %
rusak
Jalan pasir atau kerikil lepas 10.0 %
Tidak terawat sama seklai dan berlumpur 15.0 - 20.0 %
Sumber : Handbook Komatsu Edition 30

b. Grade Resistance (Tahan Kemiringan)


Grade Resistance (GR) adalah besarnya gaya berat yang melawan atau
membantu gerak kendaraan karena kemiringan jalur jalan yang dilalui. Jika jalur
jalan itu naik disebut kemiringan positif, Tahanan Kemiringan atau Grade
Resistance (GR) akan menalwan gerak kendaraan; tetapi sebaliknya, jika jalan itu
turun disebut kemiringan negatif, tahanan kemiringan akan membantu gerak
kendaraan.

7
c. (Selection of the travel speed) Pemilihan kecepatan perjalanan
Rentang kecepatan yang sesuai dengan resistansi, dan kecepatan
maksimum, dapat diperoleh dengan menggunakan Kurva Performa Perjalanan
muncul di lembar spesifikasi. Untuk menggunakan, pertama-tama buat garis
vertikal sesuai dengan berat kendaraan (A) dan tandai titik (B) sesuai dengan
hambatan total (jumlah hambatan gelinding dan hambatan kemiringan).
Selanjutnya, tarik garis horizontal dari (B), lalu tandai (C) di mana garis tersebut
memotong kurva rimpull dan baca (E) untuk rimpull. Untuk kecepatan perjalanan
(D), tarik garis vertikal ke bawah dari (C). Misalnya, kapan menempuh gradien
8% dan menghadapi hambatan gelinding 5%, kendaraan dengan muatan
maksimum harus memiliki rimpull 8 ton (8,8 ton) dan bergerak dengan kecepatan
15,0 km/jam (9,3 MPH) pada gigi ke 2

Gambar 6.1 Kurva Kinerja Perjalanan Dumptruck

Kecepatan maksimum yang diperoleh adalah nilai teoretis, dan untuk


mengubah kecepatan maksimum ini menjadi kecepatan rata-rata praktis,
kecepatan harus dikalikan dengan faktor kecepatan. Faktor kecepatan yang
berlaku dapat
dipilih dari tabel 6.6 berikut.

8
Tabel 6.6 Speed Factor
Distance of each When making a When running into
section of haul road, m standing star each section
0 - 100 0.25 – 0.50 0.50 – 0.70
100 – 250 0.35 – 0.65 0.60 – 0.75
250 – 500 0.50 – 0.65 0.70 - 0.80
500 – 750 0.60 – 0.70 0.75– 0.80
750 - 100 0.65 – 0.75 0.80 – 0.85
1000- 0.70 – 0.85 0.80 – 0.90

Untuk menghitung kecepatan rata-rata dapat menggunakan persamaan berikut:

Kecepatan rata-rata =Kecepatan kendaraan maksimum (6.7)


diperoleh dari kurva kinerja perjalanan × (Faktor kecepatan)

3. Hauling time (Waktu Pengangkutan)


Jika jarak pengangkutan di setiap bagian dibagi dengan kecepatan rata-rata yang
diberikan sebelumnya waktu pengangkutan di setiap bagian akan diperoleh.

Waktu pengangkutan dan waktu pengembalian= (6.8)


Panjang bagian (m) / Kecepatan rata-rata (m/menit.)

4. Dumping time (Waktu Pembuangan)


Dumping Time atau waktu pembuangan material dapat di tentukan dengan
cara melihat tabel 6.7 dan 6.8 berikut
Tabel 6.7 Waktu di butuhkan untuk damping (t1)
Operation Conditions t1, (min)
Favorable 0.5 to 0.7
Average 1.0 to 1.3
Unfavorable 1.5 to 2.0

9
Tabel 6.8 Waktu yang dibutuhkan truk untuk diposisikan dan loader untuk mulai
memuat (t2)

Operation Operation t2, (min)

Favorable 0.5 to 0.7


Average 1.0 to 1.3
Unfavorable 1.5 to 2.0

6.2.4 Biaya dan Klasifikasi Biaya


Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga
perolehan yang identik dengan cost dalam literatur akuntansi berbahasa Inggris.
Harga perolehan biasanya digunakan untuk pengorbanan manfaat ekonomis yang
dilakukan untuk mendapatkan suatu aktiva. Termasuk dalam kelompok harga
perolehan adalah harga beli dan pengorbanan lainnya yang dilakukan untuk
mempersiapkan aktiva yang bersangkutan sampai siap digunakan. Istilah biaya
umumnya digunakan untuk pengorbanan manfaat ekonomis untuk memperoleh
jasa yang tidak dikapitalisir nilainya. Beban merupakan biaya yang tidak dapat
memberikan manfaat di masa yang akan datang atau identik dengan biaya atau
harga perolehan yang sudah habis masa manfaatnya. Berkenaan dengan batasan
yang terakhir ini dimana terdapat biaya yang langsung diperlakukan sebagai
beban dalam pelaporan keuangan konvensional, maka istilah biaya sering
digunakan secara bergantian dengan istilah beban.
Unsur pokok dalam baiaya adalah sebagai berikut:
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
2. Diukur dalam satuan uang.
3. Memberikan manfaat sekarang atau masa depan.
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
Klasifikasi biaya sangat diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang
dapat membantu pihak manajemen dalam mencapai tujuannya. Untuk tujuan
perhitungan biaya produk dan jasa, biaya dapat diklasifikasikan menurut tujuan
khusus atau fungsi-fungsi. Menurut Hansen dan Mowen, biaya dikelompokkan ke
dalam dua kategori fungsional utama, antara lain:

10
1. Biaya Produksi (manufacturing cost) adalah biaya yang berkaitan dengan
pembuatan barang dan penyediaan jasa.
2. Biaya Nonproduksi (non-manufacturing cost) adalah biaya yang berkaitan
dengan fungsi perancangan, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan
pelanggan, dan administrasi umum.

6.2.4.1 Biaya Produksi


Menurut Yanto Indonesianto dalam buku Pemindahan Tanah Mekanis
pemilihan suatu alat mekanis bukan hanya didasarkan pada besarnya produksi
atau kapasitas alat tersebut, tetapi juga didasarkan atas biaya termurah untuk
memproduksi tiap bcm atau tonnya. Adapun biaya yang diperhitungkan dalam
memperkirakan biaya produksi adalah sebagai berikut:
1. Biaya Kepemilikan (Ownership Cost)
Yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk memiliki suatu alat dan
memelihara segala peralatan tersebut baik dari segi keausan maupun kepajakan.
Biaya ini terdiri dari:
a. Depresiasi
Yaitu penyisihan uang/keuntungan dari pemakaian suatu alat sehubungan
dengan menyusutkan nilai pakai/kemampuan alat tersebut.

Net Depreciation Value


D = (6.2)
Depretiation Period in Hour

Dimana D adalah depresiasi garis lurus.

b. Interest, Taxes, Insurance


Interest adalah bunga yang dikehendaki oleh pemilik alat sebagaimana
kalau ia menanamkan modalnya di bank, hanya saja disini ia menanamkan
modalnya dalam bentuk alat mekanis. Taxes adalah pajak-pajak yang dibebankan
pada alat tersebut. Insurance adalah premi yang harus ditambahkan dan
diperhitungkan untuk menjaga kemungkinan kecelakaan kerja.

11
Factor x Delivered Price x Anual Rate
ITA= (6.4)
Anual use ∈hours

Dimana ITA adalah interest, taxes dan insurance.

c. Total Biaya Kepemilikan


Total Biaya Kepemilikan=Depresiasi + ITA (6.5)

2. Biaya Operasi (Operating Cost)


Yaitu biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa memperkerjakan suatu
alat mekanis. Biaya ini terdiri dari:
a. Ongkos bahan bakar
Untuk yang memakai bahan bakar bensin, rata-rata diperlukan 0,06
gallon/HP/jam. Untuk mesin diesel, rata-rata dibutuhkan 0,04
gallon/HP/jam.

b. Ongkos penggantian trackshoe/ban


harga trackshoe/ban
Ongkos penggantian trackshoe/ban= (6.6)
umur trackshoe/ban
c. Ongkos reparasi trackshoe/ban
Ongkos reparasi =100%×ongkos penggantian trackshoe/ban (6.7)
d. Ongkos reparasi umum

Ongkos reparasi umum=90%×depresiasi (6.8)

e. Upah operator.
Upah operator termasuk asuransi dan tunjangan.

f. Total Biaya Operasi


Total Biaya Operasi adalah jumlah dari ongkos penggantian trackshoe/ban,
ongkos reparasi trackshoe/ban, ongkos reparasi umum, ongkos bahan bakar,
ongkos minyak pelumas dan grease dan upah operator
3. Total Biaya Produksi

12
Total biaya produksi adalah jumlah total biaya kepemilikan dan total biaya
operasi. Biaya tersebut hanya merupakan biaya alat tiap jam tidak termasuk
keuntungan dan biaya overhead.

6.2.5 Biaya Produksi Untuk Penentuan Harga dasar Batubara


Adapun Acuan penentuan harga dasar batubara yang di terbitkan oleh
Kepdirjen Minerba No. 579 dapat di lihat pada tabel 6.7 berikut:

Tabel 6.7 Acuan Biaya Produksi untuk Penentuan Harga Dasar Batubara
No Jenis Biaya Satuan Biaya ($)
Biaya Produksi Langsung
1 Pengupasan Overburden USD/bcm 2.41
2 Pengangkutan Overburden USD/ton/km 1.74
3 Penggalian Batubara USD/ton 1.70
4 Pengangkutan Batubara dari lokasi USD/ton.km 0.28
tambang sampai lokasi pengolahan
5 Pengangkutan Batubara dari lokasi USD/ton Kesepakatan
tambanga ke stockpile PLTU Perushahaan
Tambanga dengan
Pemegang IUPTL
Biaya Produksi Tak Langsung
6 Pengolahan Batubara USD/ton 1.98
7 Amortisasi, Pembebasan/Penggantian USD/ton 6.88
Tanah dan Depresiasi
Biaya Umum dan Administrasi
8  Pemantauan dan Pengolaha USD/ton
Lingkungan, Reklamasi dan
pasca tambang
 Keselamatan dan Kesehatan USD/ton 0.55
Kerja
 Pengembangan dan USD/ton
Pemberdayaan Masyarakat
9 Overhead USD/ton 2.07
10 Iuran Tetap USD/ton 0.11
11 Asumsi iuran produksi/ Royalti USD/ton 20.3%
12 Margin USD/ton 25%
Sumber: Kepdirjen Minerba No. 579 Tahun 2015

13
VII Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan menggunakan metode kuantitatif.
Menurut Kasiram (2009: 149), Penelitian Kuantitatif adalah suatu proses
menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui

7.1 Waktu dan Tempat.


Penelitian ini dilakukan secara mandiri yang di lakukan pada tanggal 18
januari – 00 Juni 2021. Penelitian ini menggunakan data sekunder, Adapun waktu
penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 7.1 berikut.

Tabel 7.1 Matriks Penelitian


Waktu Pelaksanaan
2021
No Jenis Kegiatan
BULAN
1 2 3 4 5 6
1 Studi literatur
2 Pengajuan Proposal
3 Bimbingan Proposal
4 Bimbingan Skripsi
5 Pengolahan dan analisis
6 Penyusunan laporan Skripsi

Keterangan
: Waktu Pelaksanaan

7.2 Prosedur Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan identifikasi masalah dan merumuskannya
untuk kemudaian mencari studi literatur yang bertujuan untuk mengumpulkan
informasi mengenai rencana penelitian yang dilakukan. Penelitian ini
menggunakan data sekunder dari handbook.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder,
dengan data utama berupa spek alat, produksi dan biaya produksi yang di
terbitkan oleh handbook pada periode 2009. Keseluruhan data ini akan diolah dan

14
di susun menjadi suatu karya tulis ilmiah berupa skripsi. Secara singkat prosedeur
penelitian ini di tampilkan pada gambar 7.1 berikut.

Mulai

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Pengumpulan data

Data:
Spesifikasi Alat
Harga Alat
Biaya Produksi
Avuan biaya Produksi
dari Kepdirjen Minerba
No. 579

Pengolahan dan Analisis


Data

Penyusunan Laporan

Laporan

Selesai

Gambar 7.1 Bagan Alir Prosedur Penelitia

15
7.3 Variabel Penilitian
Adapun Variabel pengamatan pada penelitian ini adalah
1. Spesifikasi Alat
2. Cycle time
3. Biaya produksi
3. Biaya produksi menurut Kepdirjen Minerba No. 579

7.4 Pengolahan dan Analisis Data


Pada tahap ini data berupa produksi dan biaya produksi yang telah di hitung
secara matematis menggunakan Software Microsoft Excel, dengan persamaan
yang telah di muat pada bab tinjauan pustaka. Kemudian dianalisis apakah biaya
yang di terbitkan dari Kepdirjen Minerba No. 579 tahun 2015 sesuai atau tidak
terhadap biaya pada perusahaan.

16
DATA

Spesifkasi Alat Biaya Harga Alat Biaya


Lain-lain Kepdirjen

Menghitung Biaya Biaya


Produksi Operasi Kepemilikan

Menghitung Biaya
Produksi

Biaya produksi per


ton

Implementasi

Sesuai Tidak Sesuai

Selesai

Gambar 7.2 Bagan Alir Pengolahan dan Analisis Data

17
VIII. Outline Penelitian
HALAMAN JUDUL
HALAMAN TUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL
DAFTAR LAMPIRAN
I. Judul Skripsi
II. Latar Belakang
III. Permasalahan
IV. Batasan Masalah
V. Tujuan dan Manfaat
VI. Tinjauan Pustaka
VII. Metode Penelitian
VIII. Outline Penelitian

18
DAFTAR PUSTAKA

Elsa Rahma Afrila. 2017. Analisis Biaya Produksi Penambangan Batu Kapur
Pada Bulan April 2017 Di Bukit Karang Putih Pt. Semen Padang.
September 2017.

Handbook Komatsu Edition 30. 2009. Spesification and Application Hannbook


Edition 30. December 2009

Kepdirjen Minerba No.579. 2015. Biaya Produksi Untuk Penentuan Harga


Dasar Batubar Direktur Jendral Mineral dan Batubara.
https://jdih.esdm.go.id/ (01 Mei 202)

19
LAMPIRAN

BIODATA MAHASISWA

20
Nama : Fernando Pelipus Hehakaya

Tempat, tanggal lahir : Manokwari, 18 April 1996

Jenis kelamin : Laki-laki

Status : Belum Kawin

Agama : Kristen Protestan

Kewarganegaraan : Indonesia Raya

Tinggi : 170 cm

Berat : 67 kg

Alamat : Jl. Lembah Hijau, Transito

No. Hp : 0852-5429-0418

Email : fernandohehakaya10@gmail.com

Pendidikan

Tahun 2003-2008 SD INPRES 41 Manokwari

Tahun 2008-2011 SMP Negeri 11 Manokwari

Tahun 2011-2014 SMA Negeri 02 Manokwari

Tahun 2014-Sekarang Universitas Papua (S1 Teknik Pertambangan)

KARTU RENCANA STUDI

21
KEMAJUAN STUDI

22
23

Anda mungkin juga menyukai