Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami
sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
PELEDAKAN.
Makalah ini berisikan tentang informasi Sejarah Bahan Peledak atau yang lebih khususnya membahas penerapan
Bahan-Bahan Peledakan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Garut 19 November 2012
Penyusun
Bab 1 Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN
Peledakan adalah merupakan kegiatan pemecahan suatu material (batuan) dengan menggunakan bahan peledak
atau proses terjadinya ledakan. Suatu operasi peledakan batuan akan mencapai hasil optimal apabila perlengkapan
dan peralatan yang dipakai sesuai dengan metode peledakan yang di terapkan .
Dalam membicarakan perlengkapan dan peralatan peledakan perlu hendak nya terlebih dahulu dibedakan
pengertian antara kedua hal tersebut. peralatan peledakan (Blasting equipment) adalah alat-alat yang dapat
digunakan berulang kali, misalnya blasting machine, crimper dan sebagainya. Sedangkan perlengkapan peledakan
hanya dipergunakan dalam satu kali proses peledakan atau tidak bisa digunakan berulang kali. Untuk setiap
metode peledakan, perlengkapan dan peralatan yang diperlukan berbeda-beda. Oleh karena itu agar tidak terjadi
kerancuan dalam pengertian, maka dibuat sistematika berdasarkan tiap-tiap metode peledakan dalam arti bahwa
perlengkapan dan peralatan akan dikelompokan berdasarkan metodenya.
Pekerjaan peledakan adalah pekerjaan yang penuh bahaya. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan penuh
perhitungan dan hati hati agar tidak terjadi kegagalan atau bahkan kecelakaan. Untuk itu operator yang melakukan
pekerjaan peledakan harus mengerti benar tentang cara kerja, sifat dan fungsi dari peralatan yang digunakan.
Karena persiapan peledakan yang kurang baik akan menghasilkan bisa menyebabkan hasil yang tidak sempurna
serta mengandung resiko bahaya terhadap keselamatan pekerja maupun peralatan. Dalam hal ini pemilihan
metode peledakan, pemilihan serta penggunaan peralatan dan perlengkapan juga berpengaruh terhadap hasil yang
dicapai.
peledak lain yang lebih aman dan ekonomis, sementara untuk keperluan militer masih dipakai sebagai mesiu
(proyektil peluru).
Bahan peledak black powder terindikasi oleh pihak penyidik kepolisian sebagai bahan peledak lemah (low
explosive) yang digunakan oleh pelaku terror bom untuk mengeksekusi hotel JW. Marriott dan Ritz Carlton beberapa
waktu lalu.Apapun jenis dan bentuk bahan peledaknya yang jelas sifat utama bahan peledak adalah tetap
berbahaya bagi keselamatan orang-orang yang berada disekitarnya dan efeknya dapat merusak dan membunuh,
apabila ditangani oleh orang-orang yang mempunyai niat untuk suatu kejahatan.
2. SIFAT UMUM BAHAN PELEDAK
a) KEKUATAN/STRENGTH
b) BERAT JENIS/DENSITY
c) KEPEKAAN/SENSITIVITY
d) CEPAT RAMBAT/VELOCITY OF DETONATION
e) SIFAT GAS BERACUN/FUMES CHARACTER
f) DAYA TAHAN TERHADAP AIR/WATER RESISTANCE
g) KEBOLEHAN/PERMISSIBILITY
h) STABILITAS KIMIA/CHEMICAL STABILITY
i) KEMASAN/PACKAGING
a) KEKUATAN/STRENGTH
Adalah jumlah energi yang dilepaskan saat peledakan
Cara pengukuran kekuatan :
Adalah pembungkusan bahan peledak (pembungkusan dodolnya, bukan kotaknya) juga harus dianggap sebagai
bagian dari bahan peledak dan diperhitungkan dalam campuran. Jenis pembungkus ini juga mempengaruhi
terhadap gas-gas yang dihasilkan dalam peledakan.
3. KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK
Klasifikasi bahan peledak menurut Mike Smith (1988) yaitu :
Bahan peledak kuat contohnya TNT, Dinamite, Gelatine
Agen Peledakan contohnya ANFO, Slurries, Emulsi, Hybrid ANFO, Slurry mixtures
Bahan peledak khusus contohnya Seismik, Trimming, Permisible, shaped Charges, Binary, LOX, Liquid.
Pengganti bahan peledak contohnya Compressed air/gas, Expansion agents, mechanical methods, waterjets, jet
piercing
Berdasarkan kelasnya bahan peledak dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Pemakaiannya
Bahan peledak militer, umumnya dipakai dalam operasi militer misal untuk peperangan, demolation, melukai,
membunuh, (bom napalm, granat dsb.)
Bahan peledak sipil/komersial yaitu bahan peledak dalam pemakaian industri pertambangan, konstruksi dll.
2. Berdasarkan Kecepatan rambatnya
High Explosive (high action explosive) Detonation
Low Explosive (slow action explosive) Deflagration
High explosive mempunyai karakteristik dengan :
- Kecepatan peledakan (vod) yang tinggi > 4000 m/s
dikategorikan sebagai bahan peledak primer dan sekunder tinggi. Primer tinggi bahan peledak sangat sensitif,
dapat diledakkan dengan mudah dan biasanya digunakan hanya pada detonator listrik. Sekunder-tinggi bahan
peledak kurang sensitif, memerlukan kejutan gelombang energi tinggi untuk mencapai ledakan.
Bahan peledak low explosive adalah bahan peledak berdaya ledak rendah yang mempunyai kecepatan detonasi
(velocity of detonation) antara 400-800 meter per detik. Bandingkan dengan bahan peledak high explosive yang
mempunyai kecepatan detonasi antara 1.000-8.500 meter per detik. Bahan peledak low explosive ini sering disebut
propelan (pendorong). Sebab, jenis bahan peledak tersebut banyak digunakan sebagai propelan peluru dan roket.
Jenis bahan peledak low explosive yang dikenal adalah black powder (gun powder) dan smokeless powder. Bagi
sebagian masyarakat Indonesia, black powder tersebut banyak digunakan sebagai pembuat petasan di kalangan
masyarakat Pasuruan dan sekitarnya. Bahan peledak ini digunakan sebagai bahan pembuatan mercon banting
serta bom ikan. Black powder adalah jenis bahan peledak tertua, yang ditemukan oleh bangsa China pada abad ke9, sebagai bahan pembuatan petasan dan kembang api. Black powder saat ini banyak digunakan sebagai propelan
peluru dan roket, roket signal, petasan, sumbu ledak, dan sumbu ledak tunggu.
Energi panas maksimum bahan peledak teoritis didasarkan pada campuran kimawinya
AWSANFO adalah 373 kj/gr dengan campuran 94% ammonium nitrat dan 6% solar
RWSHANDAK =
RBSHANDAK =
e. Bahan peledak Pyrotechnic, bahan peledak yang digunakan sebagai pemula suatu rangkaian proses peledakan
Berdasarkan lingkungan penggunaan
a. Bahan peledak militer
b. Bahan peledak komersial
4. KEGUNAAN BAHAN PELEDAK
Aplikasi Bahan Peledak
Penggunaan utama bahan peledak telah dalam peperangan. Bahan peledak tinggi telah digunakan dalam bom,
kerang peledak, torpedo, rudal dan hulu ledak. Bahan peledak Non detonating, misalnya, mesiu dan bubuk tanpa
asap, telah digunakan secara luas sebagai propelan untuk peluru dan artileri. Penggunaan damai yang paling
penting dari bahan peledak detonator adalah memecah batu di bidang pertambangan. Sebuah lubang yang dibor di
batu dan diisi dengan salah satu dari berbagai bahan peledak tinggi, bahan peledak tinggi kemudian diledakkan,
baik elektrik atau dengan kabel ledak tinggi khusus. Bahan peledak khusus, yang disebut bahan peledak
diperbolehkan, harus digunakan di tambang batubara. Ini bahan peledak menghasilkan api kecil atau tidak ada dan
meledak pada suhu rendah untuk mencegah ledakan sekunder gas tambang (lihat lembab ) dan debu. Satu ledakan
penting yang digunakan dalam pertambangan, yang disebut ANFO, adalah campuran amonium nitrat dan bahan
bakar minyak. Penggunaannya telah merevolusi aspek-aspek tertentu dari tambang terbuka-pit dan bawah tanah
karena biaya rendah dan relatif aman.
Yang Banyak Penggunaan Bahan Peledak
Banyak orang tahu bahwa bahan peledak yang digunakan dalam Pertambangan, Pembongkaran Bangunan,
kembang api dan bahkan Konstruksi. Banyak akan terkejut untuk mengetahui tentang beberapa kegunaan yang
tidak biasa dari bahan peledak. Tahukah Anda bahwa bahan peledak yang digunakan untuk mengukir Gunung
Rushmore? Bahan peledak juga digunakan untuk mengendalikan Salju longsor dan digunakan di pedalaman untuk
Pemeliharaan Trail. Bahan Peledak bahkan digunakan dalam Kedokteran untuk memecah-batu ginjal! Di Amerika
Serikat, bahan peledak terutama digunakan dalam Pertambangan, Penggalian dan Konstruksi seperti yang
ditunjukkan di bawah ini:
Nationwide ledakan penggunaan:
Coal Mining 67%
Non-logam tambang dan pertambangan 14%
Penambangan logam 10%
Konstruksi 7% dan
Miscellaneous 3%
4.1 KEGUNAAN BAHAN PELEDAK UNTUK EXSPLORASI
Eksplorasi: penyelidikan lebih rinci dari penemuan dan penyelidikan umum atas endapan suatu bahan galian.
Eksplorasi meliputi kegiatan mengetahui ukuran, bentuk, letak, jumlah cadangan dan mutu endapan bahan galian.
Kegiatan eksplorasi meliputi penilaian geofisika, pemboran inti penggalian sumuran dan atau pembuatan parit-parit
uji dan dapat pula meliputi pengambilan conto dalam jumlah besar (conto meruah). Eksplorasi umumnya
dilaksanakan bertahap menurut pertimbangan hasil sebelumnya. Eksplorasi hanya dapat dilaksanakan atas dasar
izin K.P. ekslorasi.
Eksplorasi akhir: penyelidikan rinci atas daerah endapan batubara atau endapan bahan galian lainnya, sesuai hasil
penyelidikan tahap sebelumnya. Eksplorasi akhir biasanya memakan biaya yang sangat tinggi untuk pemboran,
percontoan, pemetaan, penggalian parit percontoan dan sebagainya.
Commercial Explosives Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam terutama hasil tambang, telah menjadikan
negeri ini bak magnit begi para pelaku Industri Pertambangan Dunia. Kekayaan kandungan bumi Indonesia tidak
ternilai harganya dan telah diakui masyarakat international. Sehingga tidak mengherankan kalau eksplorasi hasil
pertambangan Indonesia justru banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan International maupun joint.
Bahan peledak (explosive matterial) sebagai bahan baku proses eksplorasi hasil tambang menjadi komponen
primer dalam seluruh proses eksplorasi. Dimana dengan kekayaan dan melimpahnya hasil tambang, usaha
penyediaan bahan peledak maupun usaha-usaha lain terkait dengannya sangatlah relevan dan begitu menjanjikan.
Untuk mendapatkan data geologi lebih lanjut dalam usaha untuk mengetahui jumlah cadangan/ ketebalan
perlapisan dan kualitas mutu bahan galian, maka diperlukan usaha pemboran inti, dan sumur uji (test pit).
Tujuan utama pemboran inti adalah untuk mendapatkan contoh bahan galian secara vertikal yang berada di bawah
permukaan tanah, disamping itu mengetahui ketebalannya. Teknik meletakan titik lokasi pemboran inti ini agar
didapatkan kedalaman yang maksimal dilakukan dengan bantuan peta geologi dan peta topografi. Oleh sebab itu
apabila di daerah tersebut belum atau tidak didapatkan peta topografi dengan skala yang memadai, maka perlu
dibuat peta topografinya terlebih dahulu. Sedangkan alat untuk melakukan pemboran inti adalah Alat Bor Auger
yang dioperasikan dengan manual (oleh tenaga manusia) dan Alat bor inti, yang dioperasikan dengan mesin.
Sedangkan pembuatan sumur uji bertujuan untuk mendapatkan vasriasi data bahan galian secara vertikal yang
berada di bawah permukaan. Tidak seperti pada pemboran inti, kedalaman perolehan data cukup dangkal,
disamping pembuatannya dilakukan dengan tenaga manusia dengan peralatan sederhana. Antara lain sekop,
linggis, gancu, pacul dan ember. Pembuatan sumur uji dilaksanakan terutama pada batuan yang lunak.
4.2 KEGUNAAN BAHAN PELEDAK UNTUK EXSPLOITASI
EKSPLOITASIclip_image003
Umumnya, bahan galian industri terdapat di dekat permukaan tetapi juga ada yang terdapat dan terkumpul di
bawah permukaan tanah yang relatif agak dalam. Selain itu bahan galian tersebut ada yang keras. Ada yang lunak
bahkan setengah kompak. Karena terdesak keperluan bahkan ada galian yang berada di bawah air. Atas dasar cara
kerjanya, bahan galian industri biasanya ditambang dengan cara: digali, disemprot dengan pompa bertekanan
tinggi, dan disedot dengan pompa hisap.
Berdasarkan tempat kegiatan pertambangan, maka eksploitasi juga dilakukan dengan cara Tambang Terbuka,
Tambang Bawah Tanah, dan juga Peledakan. Tambang terbuka, semua kegiatan penambangan dilakukan di
permukaan bumi. Pada kegiatan penambangan ini khususnya untuk bahan galian industri disebut sebagai kuari.
Berdasarkan atas produk yang dihasilkan, letak dan bentuknya dibagi menjadi kuari tipe sisi bukit, dan kuari tipe
lubang galian.
Sedangkan tambang bawah tanah, dikenal dengan lubang tikus (atau geophering), yang diterapkan untuk endapan
bahan galian industri atau urat bijih dengan bentuk dan ukuran tidak teratur serta tersebar tidak merata. Arah
penambangan biasanya mengikuti arah bentuk endapan atau urat bijih yang ditambang. Beberapa contoh
penambangan sistem lubang tikus antara lain terdapat pada tambang posphat di daerah Ciamis Jawa Barat.
Dalam melaksanakan tambang terbuka dengan tahapan kerja yang dilakukan adalah: pengupasan tanah penutup
(atau land clearing). Bagian tanah penutup yang subur setelah dikupas, dipindahkan ke tempat penimbunan.
Kegunaan bahan peledak untuk eksplorasi yakni untuk dapat dilakukannya proses pemecahan suatu material
(batuan) dengan menggunakan bahan peledak atau operasi peledakan batuan akan kegiatan pencarian dalam
rangka penyelidikan dan penjajahan wilayah atau daerah yang diperkirakan mengandung mineral, cadangan bahan
tambang atau berbagai hal yang menjadi target, dari mulai lapisan tanah luar (overburden) sampai lapisan tanah
dalam dan nantinya menjadi daerah prospek atau wilayah yang memiliki cadangan yg memungkinkan dilakukan
proses ekspoitasi
5. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN BAHAN PELEDAK
Peralatan peledakan adalah perangkat pembantu peledakan yang nantinya dapat dipakai berulang kali dan
Perlengkapan peledakan adalah bahanbahan yang membantu peledakan yang habis dipakai.
Pada pekerjaan tambang, tujuan penggunaan bahan peledak terutama untuk membongkar batuan/ bahan galian
dari batuan induknya. Secara garis besar jenis bahan peledak dibedakan menjadi: Bahan peledak mekanis, bahan
peledak kimia, dan bahan peledak nuklir. Itulah sekilas aktivitas "sederhana" dari industri keruk. Untuk
melakukannya, pengusaha biasanya menanam investasi besar dan tidak main-main. Mereka bukan hanya
mengorbankan uang, melainkan juga merusak "keaslian alam" yang menyimpan keanekaragaman hayati luar
biasa. EB
a.
Alat pendukung utama, berhubungan dengan aspek keselamatan dan keamanan kerja, serta lingkungan,
misalnya alat mengangkut dan alat pengaman
b.
Alat pendukung tambahan terfokus pada penelitian peledakan yang tidak selalu dipakai pada peledakan rutin,
misalnya alat pengukur kecepatan detonasi, pengukur getaran dan pengukur kebisingan
5.2 PERLENGKAPAN PELEDAKAN
Perlengkapan peledakan adalah bahanbahan yang membantu peledakan yang habis dipakai yaitu :
1.
Detonator
2.
Sumbu peledakan
1. Detonator adalah alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi dalam bentuk letupan (ledakan kecil) sebagai
bentuk aksi yang memberikan efek kejut terhadap bahan peledak peka detonator atau primer. Terdapat dua jenis
muatan bahan peledak dalam detonator yang masing-masing fungsinya berbeda, yaitu:
1. Isian utama (primary charge) berupa bahan peledak kuat yang peka (sensitive), fungsinya untuk menerima efek
panas dengan sangat cepat dan meledak sehingga menimbulkan gelombang kejut.
2. Isian dasar (base charge) disebut juga isian sekunder adalah bahan peledak kuat dengan VoD tinggi, fungsinya
adalah menerima gelombang kejut dan meledak dengan kekuatan besarnya tergantung pada berat isian dasar
tersebut.
Kekuatan ledak (strength) detonator ditentukan oleh jumlah isian dasarnya. Jenis-jenis detonator :
1.
2.
3.
4.
2. Sumbu Peledakan Yang dimaksud dengan sumbu peledakan disini adalah sumbu api dan sumbu ledak. Sumbu
api adalah sumbu yang disambung ke detonator biasa pada peledakan dengan menggunakan detonator biasa.
Dapat dikatakan bahwa sumbu api merupakan pasangan detonator biasa, karena detonator biasa tidak dapat
digunakan tanpa sumbu. Fungsi sumbu api adalah untuk merambatkan api dengan kecepatan tetap pada detonator
biasa. Sedangkan sumbu ledak adalah sumbu yng pada bagian intinya terdapat bahan peledak PETN. Fungsi sumbu
ledak adalah untuk merangkai suatu sistem peledakan tanpa menggunakan detonator didalam lubang ledak.
Sumbu ledak mempunyai sifat tidak sensitive terhadap gesekan, benturan, arus liar, dan listrik statis.
7. Peledakan teredam (cushion blasting)merupakan Cara peledakan dengan membuat rongga udara antara bahan
peledak dan sumbat ledak atau membuat lubang tembak yang lebih besar dari diameter dodol sehingga
menghasilkan getaran yang relatif lembut
6.1 TAHAP PERSIAPAN
Setelah mempelajari pengertian dan klasifikasi bahan peledak kita memasuki tahapan persiapan peledakan.Dalam
pekerjaan peledakan perlu diperhatikan faktor faktor efisiensi hasil produksi,keselamatan kerja dan lingkungan
sekitar areal peledakan.untuk itu tahapan dalam persiapan peledakan merupakan aspek penting yang perlu
difahami dan dipatuhi, yaitu :
a. Pengamanan lapangan/areal kerja dan sekitarnya selama persiapan dan peledakannya.
b. Persiapan peralatan peledakan, antara lain Blasting Mechine, Blasting Ohmmeter, Shotgun, Crimper, Tongkat
Pendek/Panjang, lead wire, ANFO loader, Lighter.
c. Persiapan perlengkapan peledakan, antara lain sumbu api/sumbu ledak, detonator biasa/listrik dan NONEL
d. Mempersiapkan Primer ( priming )
e. Pengisian lubang ledak ( Loading )
f. Penyambungan rangkaian ( circuit )
g. Pemilihan dan penyiapan tempat/posisi pemegang blasting mechine.
h. Pemeriksaan pasca peledakan dan pengamanan lokasi peledakan.
6.2 TAHAP PELAKSANAAN
Tahap Pelaksanaan Peledakan
Setelah semua persiapan peledakan dikerjakan, mulai dari pembuatan primer, pengisian bahan peledak, sampai
penutupan kolom isian bahan peledak dan penyambungan rangkaian maka peledakan dapat dilakukan.
I.
Pemeriksaan setelah peledakan dilakukan setelah 15 menit atau setelah asap dari hasil peledakan hilang.
Pemeriksaan ini biasanya dilakukan oleh juru ledak dengan tujuan untuk mengetahui apakah dijumpai peledakan
yang gagal (misfire), jika semua telah meledak dengan baik dan kawasan peledakan aman dari runtuhan batuan,
maka akan diberi aba-aba lagi bahwa peledakan telah berakhir dan operasi penambangan dapat dilanjutkan
kembali.
2
Volume Peledakan
Volume peledakan batu andesit keseluruhan dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
V = B1 x S x n x H x Sin
Dimana :
V = Volume batuan yang diledakkan, (m3)
B1 = Burden semu (m) ; S = Spacing (m)
L
Pola Penyalaan
Pola penyalaan yang diterapkan dilapangan CV. Gunung Batujajar saat ini adalah peledakan secara 5 atau 6 lubang
ledak dalam satu row hingga lubang tembak yang diinginkan. Hal ini sangat berpengaruh sekali dengan keadaan
lingkungan, dimana lokasi peledakan tidak berapa jauh dari pemukiman penduduk dan diakibatkan getaran terlalu
tinggi apabila peledakan 7 lubang ledak keatas sekaligus. Dimana rumah penduduk berada di antara radius 350
meter.
Letak Primer
Primer adalah suatu bahan peledak yang menerima penyalaan dari detonator atau sumbu ledak. Hasil peledakan
ini selanjutnya disalurkan kebahan peledak. Dalam peledakan yang diterapkan di lapangan, primer ditempatkan
pada bagian bawah ( bottom primming).
Primer harus ditempatkan pada titik yang paling terkurung dan ditempatkan pada lapisan batuad yang lebih keras.
Letak primer ini akan menentukan bagian jenjang yang akan ditekan dan dipindahkan. Dimana primer ini berfungsi
untuk menerima penggalak dari detonator.
Pembongkaran dan Pemuatan Hasil Peledakan
Hasil dari peledakan berupa bongkahan-bongkahan yang masih bertumpuk di tempat atau lokasi peledakan akan
dibongkar/gali oleh Backhoe dan selanjutnya akan di muatkan ke alat angkut. Untuk memenuhi target produksi,
pekerjaan pemuatan batu andesit di lokasi penambangan untuk di angkut ketempat penyimpanan sementara
(Stock Yard) digunakan Hydrolic Excavator atau (Backhoe) CAT 322.
sistem pulang pergi melalui satu jalan, setelah penumpahan muatan ditempat pengolahan alat angkut akan
kembali pada jalan yang sama.
menguntungkan dan bebas dari segala bahaya, baik terhadap manusia, mesin alat, material ataupun metode kerja
pada saat dilakukannya operasi penambangan. Tujuan dari keselamatan kerja adalah untuk mengadakan
pencegahan agarkaryawan dalam melaksanakan pekerjaan tidak mendapat kecelakaan dan juga tidak terjadi
kerusakan alat-alat yang digunakan. Bahan peledak adalah campuran senyawa kimia yang dapat bereaksi dengan
kecepatan tinggi. Gas dan panas yang dihasilkan dari reaksi ini dapat menyebabkan tekanan yang sangat tinggi
pula.Bahan peledak merupakan suatu sarana yang efektif sebagai alat penghancur bongkahan batuanpada industri
penambangan. Adapun bahan peledak yang umum digunakan pada penghancuran batuankeras yaitu ANFO
Ammonium Nitrate-Fuel Oil Bahan peledak ANFO Ammonium Nitrate-Fuel Oil merupakan bahan peledak yang
tergolongmemiliki kecepatan perambatan yang reaksinya sangat tinggi High Explosive. Sehingga dalamoperasi
peledakan batuan yang keras diperlukan penanganan yang khusus mengenai bahan peledak tersebut, diantaranya
hal yang perlu diperhatikan yaitu penyimpanan bahan peledak, pengangkutanbahan peledak, dan operasi
peledakan.Kata Kunci : Bahan Peledak, Detonator.
7.2 Kecelakaan Kerja
Kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur kesengajaan) dan tidak diharapkan karena mengakbatkan kerugian,
baik material maupun penderitaan bagi yang mengalaminya .
Sabotase atau kriminal merupakan tindaka diluar lingkup kecelakaan yang sebenarnya
7.3 Lingkungan Hidup
lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan
manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik.
Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan,
dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewanhewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah,
dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar. industri pertambangan dalam banyak kasus memiliki posisi
dominan dalam pembangunan sosio-ekonomi negara maju dan berkembang. Sektor industri ini berdampak sangat
signifikan dalam arti positif maupun negatif. Tanpa menafikan dampak positifnya, dampak negatif dalam ranah
sosial, lingkungan. Kegiatan penambangan apabila dilakukan di kawasan hutan dapat merusak ekosistem hutan.
Apabila tidak dikelola dengan baik, penambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan secara keseluruhan
dalam bentuk pencemaran air, tanah dan udara. Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena
perubahan kondisi tata lingkungan (tanah, udara dan air) yang tidak menguntungkan (merusak dan merugikan
kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda asing (seperti sampah,
limbah industri, minyak, logam berbahaya, dsb.) sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan
lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti semula.
8. KESIMPULAN
Bahan peledak adalah Zat yang berbentuk padat, cair, gas ataupun campurannya yang apabila terkena suatu aksi,
berupa panas, benturan, tekanan, hentakan atau gesekan akan berupa secara fisik maupun kimiawi menjadi zat
lain yang lebih stabil. Memberikan suasana kerja atau lingkungan yang aman sehingga dicapai hasil kerja yang
menguntungkan dan bebas dari segala bahaya, baik terhadap manusia, mesin alat, material ataupun metode kerja
pada saat dilakukannya operasi penambangan. bilamana peledakan itu dilakukan maka keselamatan dan
lingkungan pun perlu di perhatikan sebagai bagian utama dari melakukan suatu peledakan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/93327671/PELEDAK
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CC0QFjAA&url=http%3A%2F
%2F180.245.203.132%2Fpower_point%2FPENGETAHUAN%2520DASAR%2520BAHAN%2520PELEDAK
%25201.ppt&ei=3ROvUPaPHoerrAecoYD4Dw&usg=AFQjCNFYJFN4JBbSKY7XNvF1Yvofb8_QMw
http://www.miningsite.info/bahan-peledak
http://tambangunsri.blogspot.com/2011/05/peledakan-tambang.html
http://tambangunsri.blogspot.com/2011/08/blasting.html
http://akubernapas.blogspot.com/2009/06/bahan-explosive.html
http://suyitno01.wordpress.com/pertambangan/peledakan-blasting/pengetahuan-dasar-bahan-peledak-komersil/
http://kasmui.blog.com/archives/213/
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.explosives.org/index.php/component/banners/click/10
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.infoplease.com/encyclopedia/science/explosive-applications-explosives.html
http://www.anekatambang.net/berita-tambang/istilah-populer-dunia-pertambangan.html
http://www.miningsite.info/bahan-peledak
http://www.scribd.com/doc/42119480/MAKALAH-TEKNIK-PELEDAKAN
http://www.scribd.com/doc/95553765/PENANGANAN-BAHAN-PELEDAK
http://geotambang.blogspot.com/
http://selvifoni.blogspot.com/2012/05/metoda-penambangan.html
http://migasnet05niko8045.blogspot.com/2010/01/bagaimana-eksplorasi-dan-eksploitasi.html