Anda di halaman 1dari 4

Komunikasi Terapeutik Kepada Pasien Remaja

Nama : Mimi Srima Anisa

( pada suatu hari, seorang remaja berusia 14 tahun bernama nanda datang ke sebuah klinik
karena kecelakaan setelah melakukan balapan liar dengan teman-temannya, dia, tidak mau
menemui keluarganya, sehingga keluarga meminta bantuan perawat untuk berbicara dengan si
remaja, hal ini dilakukan si remaja karena dia merasa marah kepada keluarga nya, karena merasa
keluarganya tidak menyanyanginya lagi, sehingga setelah melakukan perawatan luka, perawat
mimi mencoba berbicara kepada si remaja)

Pra interaksi
Perawat mimi meminta data si remaja kepada resepsionis. Perawat mimi bersiap-siap
untuk melakukan perawatan luka dan berbicara dengan si remaja.

Fase interaksi
perawt mimi : Selamat siang adik. Dik perkenalkan saya perawat mimi srima, adik bisa
panggil saya perawat mimi, saya yang bertugas pada siang ini dari jam 7
pagi sampai jam 1 nanti. Jika boleh tahu nama adik siapa?
Nanda : nanda ( membalas singkat )
Perawat mimi : Nama yang sangat bagus.Baiklah Dik nanda, bagaimana keadaannya
sekarang? apakah sudah lebih tenang?
Nanda : saya sudah tenang.
Perawat mimi : Syukurlah kalau begitu. Nah Dik nanda, perawat mau merawat luka dek
nanda dulunya. Perawatan luka ini tujuannya untuk ( tujuan perawatan
luka)
Nanda : iya
Perawat mimi : perawat butuh waktu untuk merawat luka adik sekitar 30 menitnya, lalu
bagaimana kalau kita berbincang-bincang mengenai kecelakaan adik tadi,
apakah 10 menit cukup dik?
Nanda : cukup
Perawat mimi :Baiklah Dik nanda

Fase kerja:
Perawat mimi : nah dik nanda, perawat akan mulai merawat luka adik ya, akan sedikit
perih, jika nanti adik merasa perih, adik bisa tarik nafas dalam ya, tarik
nafas lewat hidung keluarkan lewat mulut ( mempratekan )
Nanda : baik

(perawat mimi melakukan perawatan luka kepada adik nanda)


Perawat mimi : apaah terasa nyeri dik?
Nanda : iya perawat
Perawat mimi : coba dik nanda nafas dalam seperti yang perawat ajarkan tadi
Nanda : baiklah
Perawat mimi : dik nanda, perawat mau membersihkan luka di siku adik, jadi bisa adik
angkat tangan kiri adik sebentar?
Nanda : baik perawat

( perawat mimi melakukan perawatan luka sembari tetap memperhatikan reaksi dari si remaja,
setelah melakukan perawat luka, perawat mimi mohon izin sebentar untuk merapikan alat-alat
untuk perawatan lukanya, lalu kembali untuk melakukan komunikasi dengan si remaja)

Perawat mimi : Nah Dik nanda sekarang bisa ceritakan dengan saya, kenapa bisa terjadi
kecelakaan? Saya akan mendengarkannya dengan baik.
Nanda : saya balapan motor dengan teman, perawat.
perawat mimi : Jadi nanda kecelakaan gara-gara balapan motor?
Nanda : iya perawat
Perawat mimi : kalau boleh perawat tau Kenapa Dik nanda bisa ikut balapan motor dik?
Nanda : saya merasa senang main dengan teman-teman seperti ini perawat
Perawat mimi : Apakah orang tua adik tahu kalau adik sering ikut balapan motor?
Nanda : tidak, mereka tidak menyanyangi saya, buat apa mereka peduli, mereka
hanya sibuk bekerja dan bekerja. Mereka melupakan saya
Perawat mimi : nanda merasa orang tua nanda melupakan nanda sehingga nanda mencari
kesenangan lain yaitu balapan motor. begitukah nanda?
Nanda : iya
Perawat mimi :baiklah perawat paham apa yang nanda rasakan. dari cerita nanda tadi,
perawat mengambil kesimpulan kalau nanda merasa, nanda kesepian
karena orang tua nanda bekerja ya ?
Nanda : benar perawat
Perawat mimi :nanda, kalau boleh perawat memberi saran, nanda cobalah untuk
berbicara dengan orang tua nanda, bicarakan apa yang nanda rasakan,
katakan pada orang tua nanda, kalau nanda merasa kesepian jika keduanya
terus sibuk bekerja. Bagaimana?
Nanda : saya merasa malu jika harus berterus terang seperti itu perawat.
Perawat mimi : orang tua nanda tentunya bekerja untuk mendapatkan rezeki yang halal
untuk kehidupan keluarga nanda, bukan? Itu karena mereka ingin semua
kebutuhan nanda dapat terpenuhi. Itu semua demi terpenuhnya kebutuhan
nanda, seperti kebutuhan untuk sekolah.
Nanda : tapi mereka tidak harus mengacuhkan saya perawat. Saya itu adalah anak
mereka.
Perawat mimi :kalau begitu, bagaimana jika dek nanda mencoba melakukan hal positif
lain dibandingkan balapan liar dek, sesuatu yang dek nanda suka dan juga
yang disukai oleh orang tua dek nanda?
Nanda : hmmm. Saya suka bermain piano, ibu saya juga suka bermain piano, dulu saya sering
main piano bersama kedua orang tua saya.
Perawat mimi: nahh, dik nanda. Bermain piano bisa menjadi sarana dik nanda dan orang tua
menghabiskan waktu bersama, dibandingkan dek nanda balapan liar dan
melukai diri dek nanda sendiri. Hal ini pasti lebih bisa meraih perhatian
orang tua dek nanda lagi
Nanda : saya tidak kepikiran dengan hal itu perawat.
Perawat mimi :baiklah nanda. nanti perawat juga akan bantu nanda untuk
memberitahukan kepada orang tua nanda agar menyediakan waktu
bersama dik nanda, bagaimana?
Nanda : baik perawat
Fase terminasi:
Perawat mimi :Bagaimana perasaan Dik nanda sekarang?
Nanda : lebih baik perawat, saya jadi lebih tenang setelah bercerita dengan
perawat.
Perawat mimi : baiklah, Semoga bermanfaat ya dik
Nanda : terima kasih banyak perawat
Perawat mimi :sama-sama dik. Nah, untuk sekarang nanda bisa beristirahat terlebih
dahulu ya
Perawat mimi :Sebentar lagi saya akan kembali ke sini ya dik, saya akan memindahkan
nanda ke ruangan perawatan
Nanda : baik perawat. Terima kasih banyak
Perawat mimi : sama-sama

Anda mungkin juga menyukai