Anda di halaman 1dari 19

Pengkajian Awal Klinis

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Ditetapkan oleh
penanggung jawab
klinik

dr. Endry Septiadi


1. Pengertian Pengkajian awal adalah penggalian informasi tentang identitas pasien,
keluhan, faktor pencetus dan faktor pendukung penyakit pasien untuk
mendapatkan informasi mengenai masalah kesehatan yang dialami pasien
di Klinik Healthy Life
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah Pengkajian Awal Klinis
3. Kebijakan Surat keputusan penanggung jawab Klinik Healthy Life.............
4. Referensi HMS markum. Penuntun anamnesis dan pemeriksaan fisik. FKUI. Jakarta .
2000.
1. Persiapan Alat & Bahan :
5. Prosedur a. Alat tulis
b. Tensi meter
c. Termometer
d. Timbangan
2. Petugas yang melasanakan :
a. Perawat
3. Langkah – langkah :
a. perawat unit pelayanan menanyakan keluhan utama pasien
b. perawat unit pelayanan menanyakan riwayat penyakit
sebelumnya
c. perawat unit pelayanan menanyakan hal-hal yang sesuai
dengan jenis penyakit atau keluhan pasien seperti pola makan
dan aktivitas
d. perawat unit pelayanan melakukan pemeriksaan vital sign
(sesuai indikasi dan kebutuhan pasien)
e. perawat melakukan penimbangan berat badan jika diperlukan
f. perawat mencatat hasil anamnesa dan pemeriksaan vital sign
di rekam medis pasien
g. perawat unit pelayanan menyerahkan rekam medis ke ruang
pemeriksa
h. dokter melengkapi anamnesa pasien
i. dokter melakukan pemeriksaan fisik lengkap
j. dokter melakukan diagnosa
k. dokter memberikan terapi
l. dokter melakukan rencana layanan klinis yang melibatkan
pasien

6. Unit terkait 1. Unit Pendaftaran


2. Poli Umum
3. Poli Gigi
4. Ruang Tindakan
7. Dokumen Rekam medis
terkait
8. Rekaman
historis Tanggal mulai
perubahan No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Pelayanan Medis
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Ditetapkan oleh
penanggung jawab
klinik

dr. Endry Septiadi


1. Pengertian Pelayanan medis merupakan standar pelayanan yang dilakukan di poli
umum sesuai dengan standar penatalaksanaan 144 penyakit di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama

2. Tujuan Sebagai acuan untuk penerapan langkah-langkah untuk :


1. Memberikan pelayanan optimal bagi setiap pasien sesuai standar
pelayanan kesehatan di layanan Primer
2. Terpenuhinya kebutuhan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan
pasien
3. Kebijakan Surat keputusan penanggung jawab Klinik Healthy Life.............
4. Referensi
5. Prosedur 1. Persiapan Alat & Bahan :
a. Medical Record
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Perawat
b. Dokter
3. Langkah – langkah :
a. Petugas menerima buku rekam medis pasien klinis
b. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nama pasien klinis
c. Petugas memastikan identitas pasien klinis
d. Petugas melakukan pemeriksaan fisik (Vital sign) bila perlu
BB dan TB
e. Dokter melakukan anamnesa (keluhan, riwayat penyakit
sebelumnya, riwayat penyakit keluarga, riwayat alergi)
f. Dokter melakukan pemeriksaan fisik (pemeriksaan sesuai
dengan keluhan pasien klinis)
g. Dokter mengisi Odontogram (khusus Poli Gigi)
h. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang bila diperlukan
i. Dokter memberikan diagnosa, tindakan atau rujuk bila tidak
mampu ditangani di Klinik Healthy Life
j. Dokter memberikan terapi
k. Dokter mencatat dengan lengkap semua hasil pemeriksaan
kedalam rekam medis
6. Unit terkait 1. IGD
2. Poli Umum
3. Poli Gigi
7. Dokumen Rekam medis
terkait
8. Rekaman
historis Tanggal mulai
perubahan No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Asuhan Keperawatan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Ditetapkan oleh
penanggung jawab
klinik

dr. Endry Septiadi


1. Pengertian Asuhan keperawatan adalah serangkain proses yang terorganisir/terstruktur
untuk mengidentifikasi keluhan, kebutuhan, permasalahan pasien serta
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi

2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah Asuhan Keperawatan


3. Kebijakan Surat keputusan penanggung jawab Klinik Healthy Life.............
4. Referensi 1. Pemenkes Nomor 279 tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat
2. Pemenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
3. Buku saku NANDA NIC NOC
4. Buku Rencana Asuhan Keperawatan Marilyn E Doenges
5. Buku Pedoman Standar Akreditasi Klinik
6. https://www.scribd.com

5. Prosedur 1. Persiapan Alat & Bahan :


a. Alat tulis
b. Rekam Medis
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Perawat
3. Langkah – langkah :
a. Perawat menyapa pasien
b. Perawat melakukan komunikasi tarapeutik sesuai urutan
dengan pasien
c. Perawat melakukan pengkajian keperawatan meliputi:
 Pengumpulan data
 Menganalisa hasil pengkajian yang dilakukan
 Perumusan masalah
4. Perawat menentukan diagnosa keperawatan berdasar hasil analisa
pengkajian
5. Perawat menyusun intervensi keperawatan berdasar diagnosa
keperawatan yang muncul yang berisikan rencana tindakan
keperawatan mandiri dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
6. Perawat melakukan kegiatan implementasi keperawatan
7. Perawat melakukan evaluasi implementasi keperawatan yang telah
dilakukan
8. Perawat melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan yang
telah dilakukan pada form yang tersedia
6. Unit terkait 1. Poli Umum
2. IGD
7. Dokumen Rekam medis
terkait
8. Rekaman
historis Tanggal mulai
perubahan No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Kajian Awal Yang Memuat Informasi
Selama Proses Pengkajian
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Ditetapkan oleh
penanggung jawab
klinik

dr. Endry Septiadi


1. Pengertian Kajian awal yang memuat informasi yang diperoleh selama proses
pengkajian adalah suatu proses untuk mendapatkan informasi mengenai
masalah kesehatan yang dialami pasien.

2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah Kajian Awal Yang Memuat Informasi


Selama Proses Pengkajian
3. Kebijakan Surat keputusan penanggung jawab Klinik Healthy Life.............
4. Referensi
5. Prosedur 1. Persiapan Alat & Bahan :
a. Alat tulis
b. Tensi meter
c. Termometer
d. Timbangan
2. Petugas yang melasanakan :
a. Perawat
b. Dokter
3. Langkah – langkah :
a. Petugas unit pelayanan memanggil pasien sesuai nama
lengkap pasien
b. Petugas unit pelayanan mencocokkan identitas pasien denga
rekam medis, jika tidak ada kesuaian data petugas unit
pelayanan mengkonfirmasi dengan unit pendaftaran.
c. Petugas unit pelayanan mempersilahkan duduk
d. Petugas unit pelayanan menanyakan keluhan utama pasien
e. Petugas unit pelayanan menanyakan riwayat penyakit
sebelumnya
f. Petugas unit pelayanan menanyakan hal-hal yang sesuai
dengan jenis penyakit atau keluhan pasien seperti pola makan
dan aktivitas
g. Petugas unit pelayanan melakukan pemeriksaan vital sign
(sesuai indikasi dan kebutuhan pasien)
h. Petugas melakukan penimbangan berat badan jika diperlukan
i. Petugas mencatat hasil anamnesa dan pemeriksaan vital sign
di rekam medis pasien
j. Petugas unit pelayanan menyerahkan rekam medis ke
pemeriksa
6. Unit terkait 1. IGD
2. Poli Umum
3. Poli Gigi
7. Dokumen Rekam medis
terkait
8. Rekaman
historis Tanggal mulai
perubahan No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Pelayanan Klinis
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Ditetapkan oleh
penanggung jawab
klinik

dr. Endry Septiadi


1. Pengertian Pelayanan klinis adalah prosedur yang mengatur standar Pelayanan Klinis
di Klinik, dimana pengkajian pasien dilakukan oleh tenaga yang memiliki
kompetensi dan sesuai dengan standar profesional

2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah Pelayanan Klinis

3. Kebijakan
4. Referensi Pedoman Layanan Klinis dari Kementrisan Kesehatan dan Organisasi
Profesi :
Pedoman MTBS/MTBM
Pedoman Asfiksia
5. Prosedur 1. Persiapan Alat & Bahan :
a. Alat tulis
b. Rekam Medis
2. Petugas yang melasanakan :
a. Perawat
b. Dokter
3. Langkah – langkah :
a. Petugas dari masing-masing unit pelayanan mengidentifikai
kebutuhan pasien
b. Petugas melakukan kajian sesuai dengan standar Profesi yang
telah ditetapkan
c. Petugas melakukan pencatatan hasil kajian pada rekam medis
sesuai dengan standar profesi dana atau meliputi
1. Data sosial yang meliputi: nama pasien, nama bin/binti,
tanggal lahir, nomor telepon, alamat,nomor rekam medis,
nomer kartu jaminan bila ada
2. Data anamnesis (data subyektif) yang mencangkup
keluhan utama pasien, riwayat penyakit sekarang,
riwayatpenyakit sebelumnya, riwayat penyakit dahulu,
riwayat penyakit keluarga, riwayat alergi dan atau alergi
obat
3. Data pemeriksaan fisik (data Obyektif) yang meliputi
hasil pemeriksaan vital sign, hasil pemeriksaan spesifik
yang mengacu dan sesuai dengan keluhan pasien serta
hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjang kajian
pasien
4. Data diagnosis yang berupa diagnosis klinis pasien
beserta kode ICD X dan atau ICD IX terutama pada kasus
10 penyakit terbanyak
5. Data terapi yang berupa jenis obat, jumlah obat dan cara
pemakaian obat
6. Data penunjang lain seperti rujukan ke unit lain, dan
edukasi yang diberikan kepada pasien
7. Paraf dan tanda tangan petugas
d. Petugas saing mengingatkan dokter apabila terjadi
ketidaklengkapan atau pengulangan dalam penulisan hasil
kajian awal rekam medis
e. Semua tindakan didokumentasikan dalam rekam medis
6. Unit terkait 1. IGD
2. Poli Umum
3. Poli Gigi
7. Dokumen Rekam medis
terkait
8. Rekaman
historis Tanggal mulai
perubahan No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Penanganan Pasien Resiko Tinggi
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Ditetapkan oleh
penanggung jawab
klinik

dr. Endry Septiadi


1. Pengertian Penanganan pasien resiko tinggi adalah proses memberikan pelayanan
klinis kepada pasien dengan penyakit yang bisa menimbulkan kematian
ataupun pasien yang bisa menularkan penyakit baik pada petugas maupun
pasien lainnya
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah Penanganan Pasien Resiko Tinggi

3. Kebijakan
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/541/2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
2. Permenkes 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Identifikasi Faktor
Resiko Kesehatan

5. Prosedur 1. Persiapan Alat & Bahan :


a. Alat pelindung diri
b. Rekam Medis
2. Petugas yang melasanakan :
a. Perawat
b. Dokter
3. Langkah – langkah :
a. Petugas menerima status pasien dari petugas pendaftaran
b. Petugas memanggil pasien masuk keruang pemeriksaan
c. Petugas menggunakan alat pelindung diri
d. Petugas melakukan anamnesa terhadap masalah yang dihadapi
pasien
e. Petugas mengukur vital sign pasien
f. Petugas melaksanakan pemeriksaan fisik
g. Petugas mengidentifikasi masalah yang dihadapi pasien
(diagnosa)
h. Petugas menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan
sesuai kebutuhan pasien
i. Petugas melakukan tindakan sesuai rencana
j. Petugas melakukan stabilitasi pada pasien
k. Petugas memberikan informasi kepada pasien dan keluarga
mengenai kondisi kesehatan pasien
l. Petugas memberikan informasi kepada pasien dan keluarga
bahwa pasien harus dirujuk kefasilitas pelayanan kesehatan
yang lebih tinggi
m. Petugas menyiapkan perlengkatan rujukan
n. Petugas merujuk pasien kefasilitas pelayanan kesehatan yang
lebih mampu
o. Petugas mencatat kegiatan ke rekam medis
6. Unit terkait IGD
7. Dokumen Rekam medis
terkait
8. Rekaman
historis Tanggal mulai
perubahan No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Penggunaan Dan Pemberian Obat Dan
Atau Cairan Intravena
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Ditetapkan oleh
penanggung jawab
klinik

dr. Endry Septiadi


1. Pengertian Injeksi pemberian obat dan cairan intravena adalah pemberian obat dan
cairan intravena dengan cara memasukan obat ke dalam pembuluh darah
vena dengan menggunakan spuit

2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah Penggunaan Dan Pemberian Obat Dan


Atau Cairan Intreavena
3. Kebijakan
4. Referensi Kepmenkes Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinik Bagi
Dokter Di FKTP
5. Prosedur 1. Persiapan Alat & Bahan :
a. Rekam medis
b. Alat tulis
c. Kom
d. Alkohol
e. Plester
f. Bengkok
g. Infus set
h. Abocate
i. Nacl 0,9%
j. Hand scon
k. Masker
l. Torniqoet
m. Hypapix
n. gunting
2. Petugas yang melasanakan :
a. Perawat
b. Dokter
3. Langkah – langkah :
a. Petugas mencuci tangan
b. Petugas mengidentifikasi klien
c. Petugas memberitahukan klien dan jelaskan prosedur yang
akan diberikan
d. Petugas mengatur klien pada posisi yang nyaman
e. Petugas membebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
f. Petugas meletakan pembendung/torniquet
g. Petugas memilih area penusukan yang bebas dari tanda
kekakuan, peradangan, atau rasa gatal. Menghindari gangguan
absorbsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan
h. Petugas memakai sarung tangan, bersihkan area penusukan
menggunakan kapas alkohol, dengan gerakan sirkuler dari
arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu
sampai kering
i. Petugas memegang kapas alkohol, dengan jari-jari tengah
pada tangan non dominan
j. Petugas membuka tutup jarum. Tarik kulit kebawah kurang
lebih 2,5 cm dibawah area penusukan dengan tangan non
dominan. Membuat kulit menjadi lebih kencang dan vena
tidak bergeser, memudahkan penusukan. Sejajar vena yang
akan ditusuk perlahan dan pasti. Pegang jarum pada posisi 30o
k. petugas merendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan
jarum kedalam intravena setela itu melakukan aspirasi dengan
tangan non dominan, jika ada darah jarum dorong ke arah
intervena
l. petugas mengobservasi adanya darah pada abocet. Jika ada
darah, lepaskan terniquet dan masukan obat perlahan-lahan
m. petugas mengeluarkan jarum jam dengan sudut yang sama
seperti saat dimasukan, sambil melakukan penekanan dengan
menggunakan kapas alkohol pada area penusukan
n. petugas menutup area penusukan dengan menggunakan kassa
steril yang diberi betadine
o. petugas mengembalikan posisi klien
p. petugas membuang peralatan yang sudah tidak diperlukan ke
dalam bengkok
q. petugas membuka sarung tangan
r. petugas cuci tangan
s. petugas mencatat tindakan yang telah dilakukan didalam
rekam medis.
6. Unit terkait IGD

7. Dokumen Rekam medis


terkait
8. Rekaman
historis Tanggal mulai
perubahan No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Penanganan Pasien Gawat Darurat
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Ditetapkan oleh
penanggung jawab
klinik

dr. Endry Septiadi


1. Pengertian Penanganan Pasien Gawat Darurat adalah suatu tindakan pertolongan yang
cepat dan tepat pada pasien untuk mencegah kematian dan kecacatan

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan penanganan


pasien gawat darurat
3. Kebijakan
4. Referensi Pedoman Pelayanan Gawat Darurat, 1995
5. Prosedur 1. Persiapan Alat & Bahan :
a. Alat tulis
b. Rekam Medis
c. Tensi
d. Termometer
2. Petugas yang melasanakan :
a. Perawat
b. Dokter
3. Langkah – langkah :
a. Petugas menerima pasien di ruang tindakan
b. Pindahkan pasien ketempat yang disediakan
c. Anamnesa masalah kesehatan pasien
d. Petugas mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk
melakukan pemeriksaan dan tindakan sesuai kebutuhan pasien
e. Cek tingkat kesadaran pasien GCS
f. TTV Tensi , Nadi , Respirasi , Suhu
g. Cek jalan napas pasien bila ada sumbatan bantu jalan napas
pasien
h. Bila terjadinya kekurangan cairan lakukan pemasangan cairan
intravena atau cairan inpus
i. Petugas melakukan RJP bila terjadinya henti jantung

6. Unit terkait 1. IGD


2. Poli Umum
7. Dokumen Rekam medis
terkait
8. Rekaman
historis Tanggal mulai
perubahan No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Kewaspadaan Universal
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Ditetapkan oleh
penanggung jawab
klinik

dr. Endry Septiadi


1. Pengertian Kewaspadaan Universal adalah suatu cara untuk mencegah penularan
penyakit dari cairan tubuh yang keluar dari tubuh pasien/penderita penyakit
baik dan pasien ke petugas kesehatan ataupun dari pasien satu kepasien
lain.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah Kewaspadaan Universal
3. Kebijakan Surat keputusan penanggung jawab Klinik Healthy Life.............
4. Referensi 1. UU Nomor 36 tahun 2000 tentang Kesehatan
2. Perpres Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
3. Permenkes Nomor 9 tahun 2014 tentang Klinik
4. Permenkes Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
1. Persiapan Alat & Bahan :
5. Prosedur a. Air
b. Sabun cuci tangan
c. APD
d. Cairan chlorin 0,5%
e. Tensi meter
f. Termometer
g. Timbangan
2. Petugas yang melasanakan :
a. Perawat
3. Langkah – langkah :
a. Petugas memanggil pasien sesuai nomer urut pada rekam
medis pasien
b. Petugas mengidentifikasi pasien dengan mencocokan identitas
pasien dengan yang tertulis direkam medis
c. Petugas menganamnesa pasien, menanyakan riwayat
penyakitnya
d. Petugas mencuci tangan dengan cara 6 langkah mencuci
tangan
e. Petugas mengenakan APD (kaca mata, masker, sarung tangan
steril)
f. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
g. Petugas melakukan tindakan medis ke pasien dengan
menggunakan alat-alat steril
h. Selesai melakukan pemeriksaan fisik dan timdakan medis,
petugas mendekontaminasi alat dan bahan habis pakai dengan
menggunakan cairan chlorin 0,5% selama 10 menit
i. Petugas mencuci alat-alat yang sudah didekontaminasi dengan
air mengalir
j. Petugas mensterilkan alat yang sudah dicuci
k. Petugas membuang alat dan bahan habis pakai pada tempat
sampah medis
l. Petugas mencuci tangan dengan cara 6 langkah mencuci
tangan
6. Unit terkait 1. IGD
2. Poli Umum
3. Poli Gigi
7. Dokumen Rekam medis
terkait
8. Rekaman
historis Tanggal mulai
perubahan No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Identifikasi Dan Penanganan Keluhan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Ditetapkan oleh
penanggung jawab
klinik

dr. Endry Septiadi


1. Pengertian Identifikasi dan penanganan keluhan adalah proses pengumpulan keluhan
dan cara mengatasi keluhan yang ada dari pasien di Klinik Healthy Life.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah Identifikasi dan Penanganan Keluhan.
3. Kebijakan Surat keputusan penanggung jawab Klinik Healthy Life.............
4. Referensi
1. Persiapan Alat & Bahan :
5. Prosedur a. Alat tulis
b. Kertas saran dan kritik
2. Petugas yang melasanakan :
a. Pendaftaran
b. Marketing
3. Langkah – langkah :
a. Petugas menyiapkan kotak saran untuk saran dan kritik pasien
b. Petugas mengecek kotak saran seminggu sekali
c. Petugas melaporkan hasil pengecekan kotak saran pada rapat
bulanan
6. Unit terkait 1. Poli Umum
2. Poli Gigi
3. IGD
4. Apotek
7. Dokumen Kertas saran dan kritik
terkait
8. Rekaman
historis Tanggal mulai
perubahan No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Hak Menolak atau Tidak Melanjutkan
Pengobatan
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Ditetapkan oleh
penanggung jawab
klinik

dr. Endry Septiadi


1. Pengertian Prosedur yang mengatur hak pasien untuk menolak tindakan yang hendak
dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan
atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas dari
petugas tentang penyakitnya
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah Hak Menolak atau Tidak Melanjutkan
Pengobatan
3. Kebijakan Surat keputusan penanggung jawab Klinik Healthy Life.............
4. Referensi UU RI No.29, Pasal 52 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran
1. Persiapan Alat & Bahan :
5. Prosedur a. Informed consent
b. Alat tulis
2. Petugas yang melasanakan :
a. Dokter
b. Perawat
3. Langkah – langkah :
a. Petugas menyiapkan informed consent
b. Petugas memberitahukan kepada pasien atau keluarga pasien
tentang hak pasien untuk bisa menolak tindakan atau rujukan
atau tidak melanjutkan pengobatan
c. Petugas memberikan kepada pasien atau keluarganya tentang
konsekuensi dari keputusan mereka
d. Petugas memberitahukan pasien atau keluarganya tentang
tangung jawab mereka berkaitan dengan keputusan tersebut
e. Petugas memberitahukan pasien atau keluarganya tentang
tersedianya alternatif tindakan, pelayanan, atau pengobatan
f. Petugas mempersiapkan formulir penolakan informed consent
g. Petugas mengisi informed consent
h. Petugas mempersilahkan pasien atau keluarganya untuk
menandatangani formulir informed consent
6. Unit terkait 1. Poli Umum
2. Poli Gigi
3. Ruang tindakan
7. Dokumen Informed concent
terkait
8. Rekaman
historis Tanggal mulai
perubahan No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai