Anda di halaman 1dari 14

DIREKTORAT JENDERAL

BEA DAN CUKAI

TATA NIAGA IMPOR


POST BORDER
Semarang, 22 Februari 2018

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


Kementerian Keuangan RI
LATAR BELAKANG

3
CAKUPAN PENGATURAN TATA NIAGA

4
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN TATA NIAGA

• Mendukung iklim
investasi di dalam
negeri
• Menurunkan
Implementasi dwelling time dan
Post Border (1 logistic cost
RakorTingkat
Feb 2018) • Memperbaiki
Menteri –
Kemenkeo peringkat EODB
Beberapa kali
Rapat dan Perekonomian
koordinasi (9/1/18)
Pembentuka Antar
n Tim Tata Kementerian
Niaga
(3/5/2017)
Analisis
Permasala
han dan
penyusuna
n kajian

Permasalahan
lartas/ tata
niaga impor

5
Importir Komoditi SNI Wajib Importir UTTP

Sosialisasi Post Border


Asosiasi dan Importir Importir Komoditi BPOM Importir Produk Kehutanan

6
PRASYARAT PENGAWASAN POST BORDER

Revisi peraturan dari KL terkait

Penyiapan mekanisme pelaksanaan


pengawasan post border

Persiapan pra implementasi, termasuk


penyesuaian teknis dan sistem elektronik

7
ALUR DATA PENGAWASAN TATA NIAGA POST BORDER

Koordinasi
Pengawasan
Post Border

8
BENTUK DUKUNGAN DJBC DALAM PENGAWASAN POST BORDER

DJBC tetap memberikan dukungan pengawasan


• DJBC tetap melakukan pemeriksaan pabean / fisik barang berdasarkan manajemen
risiko
• DJBC melakukan penelitian tarif dan nilai pabean (ketepatan HS Code)
• Hasil penelitian akan di notifikasi ke KL melalui Portal INSW

Mekanisme Post Audit untuk perusahan MITA/AEO


• Dilakukan secara mandiri oleh KL
• Dapat dilakukan bersama-sama dengan DJBC
• Untuk tahap awal, dengan permohonan dari KL, DJBC dapat
melakukan post audit dalam bentuk:
▪ Monitoring dan Evaluasi MITA/AEO
▪ Bersamaan dengan Audit Kepabeanan

Untuk perusahaan non-MITA/AEO, DJBC memberikan dukungan salah satunya


dengan membantu menyusun mekanisme pengawasan tata niaga post border.

DJBC telah melakukan berbagai koordinasi antar KL


• Pembahasan peraturan dan HS Code komoditi post border
• Sosialisasi mekanisme dan pengawasan tata niaga post border
• Rapat koordinasi untuk persiapan implementasi pengawasan post border

9
BENTUK PENGAWASAN POST BORDER

• Submit data hasil pengawasan 1 • Notifikasi dari INSW (data impor


atau audit ke ISRM komoditi tata niaga post border)
DATA • Penelitian/analisis compliance
• Tindak lanjut hasil pengawasan/ ANALYSIS
audit: • Hasil Penelitian dapat berupa
▪ sanksi administrasi; 1) Data impor disertai data perizinan;
▪ sanksi pidana; atau 2) Data impor disertai data perizinan tetapi
▪ tidak ada pelanggaran tidak sesuai;
• Dilaksanakan terhadap importir 3) Data impor tanpa disertai data perizinan.
tertentu untuk menguji kepatuhan
atas importasi komoditi tata niaga
impor post border dalam kurun
CONTROL
waktu tertentu SYSTEM • Dilakukan terhadap barang impor di
• Berdasarkan analisis 3 2 Gudang Importir dan/atau di
manajemen risiko dan data peredaran bebas (pasar)
TARGETTING
importasi, K/L menentukan AUDIT
SPOTCHECK
• Dapat dilakukan koordinasi dengan
daftar rencana objek audit. instansi terkait termasuk DJBC
• Dalam bentuk:
▪ Audit mandiri
▪ Audit bersama

10
SINERGI DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN POST BORDER

BENTUK SINERGI INSTANSI YANG TERLIBAT


PEMERIKSAAN RUTIN Kemendag dan/atau K/L Terkait sesuai Tugas dan
Fungsi
INVESTIGASI Kemendag dan/atau K/L Terkait serta dapat
dilakukan bersama Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai
PIDANA PPNS K/L, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan
Aparat Penegak Hukum lainnya (jika diperlukan)

11
KOMODITI*

BORDER POST BORDER


[Alat dan Perangkat Telekomunikasi] [MIGAS] Mutiara
[Alat Kesehatan] [MMEA] Ban
[B2] [Narkotika] Semen Clinker & Semen
[B3] [Nitro Cellulose] Bahan Baku Plastik
[Bahan Obat Tradisional] [Obat hewan] Kaca Lembaran
[Bahan Obat] [Obat Tradisional] Keramik
[Bahan Peledak] [Obat] Intan Kasar
[Bahan Radioaktif] [Pakaian Bekas] Produk Tertentu
[Batik dan Motif Batik] [PCMX] Produk Kehutanan
[Beras] [Pelumas] Mesin Multifungsi, Fotokopi dan Printer Berwarna
[BPO] [Pestisida] Komoditi Wajib SNI
[Elektronik] [PKRT] Produk Hortikultura
[Garam] [Prekursor] Barang Modal Tidak Baru
[Gombal] [Psikotropika] Barang Berbasis Sistem Pendingin
[Gula] [Senjata api] Pelumas
[Hewan] [Tepung Terigu] Hewan dan Produk Hewan
[Ikan] [TPT] Jagung
[Komoditi CITES] [Tumbuhan] Besi atau Baja, Baja Paduan dan Produk Turunannya
[Komoditi Wajib SNI] [Uang Tunai] Alat-Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya
[Limbah B3] [Udang ] Kosmetik, Obat Kuasi, Pangan Olahan, Suplemen
[Limbah Non-B3] Kesehatan dan bahannya
[Mesin yang menggunakan BPO]

12
CONTOH: PENGATURAN PENGAWASAN POST BORDER UNTUK KOMODITI MAINAN

Permendag 12/2018 jo. • LS = post border


Permendag 87/2015 • Self declaration melalui inatrade
• Barang wajib ditarik kembali dari peredaran
Impor Produk Tertentu
dan dimusnahkan oleh importir
Permendag 15/2018 jo.
Permendag 24/2016 • Wajib NPB sebelum impor
Standardisasi Bidang Perdagangan • Wajib mencantumkan NPB dengan benar di PIB
(Komoditi SNI Wajib) • Sanksi:
1. Sanksi Administratif berupa Peringatan Tertulis (2x
peringatan tertulis akan dikenakan rekomendasi
pencabutan API
2. Penarikan barang dari peredaran dan pemusnahan
Pengawasan Post Border barang
Implemen 1 Februari 2018 3. Pelarangan kegiatan importasi oleh DJBC (diblokir)

• NPB tidak menjadi lartas


• Tidak dilakukan validasi perizinan oleh
DJBC di border Mainan
• Pengawasan dilakukan di post border HS Code 9503 s.d. 9504
• Penegasan pada sanksi yang dikenakan

13
TERIMA KASIH

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai


2018

www.beacukai.go.id @beacukaiRI @beacukaiRI @beacukaiRI humaskpdjbc@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai