06 - Perencanaan Pengambilan Dan Pembilas PDF
06 - Perencanaan Pengambilan Dan Pembilas PDF
Q=μba 2 gz
di mana: Q = debit, m3/dt
μ = koefisiensi debit: untuk bukaan di bawah permukaan air
dengan
kehilangan tinggi energi, μ = 0,80
b = lebar bukaan, m
a = tinggi bukaan, m
g = percepatan gravitasi, m/dt2 (≈ 9,8)
z = kehilangan tinggi energi pada bukaan, m
Gambar 5.1 menyajikan dua tipe pintu pengambilan.
p≈ 0.50 - 1.50 m
d≈ 0.15 - 0.25 m
z≈ 0.15 - 0.30 m
n≈ 0.05 m
t ≈ 0.10 m
t n
z z
a h h
a
d d
p p
a b
Bila pintu pengambilan dipasangi pintu radial, maka μ = 0,80 jika ujung pintu
bawah tenggelam 20 cm di bawah muka air hulu dan kehilangan energi
sekitar 10 cm.
Untuk yang tidak tenggelam, dapat dipakai rumus-rumus dan grafik-grafik
yang diberikan pada pasal 4.4.
Elevasi mercu bendung direncana 0,10 di atas elevasi pengambilan yang
dibutuhkan untuk mencegah kehilangan air pada bendung akibat gelombang.
Elevasi ambang bangunan pengambilan ditentukan dari tinggi dasar sungai.
Ambang direncana di atas dasar dengan ketentuan berikut:
- 0,50 m jika sungai hanya mengangkut lanau
- 1,00 m bila sungai juga mengangkut pasir dan kerikil
- 1,50 m kalau sungai mengangkut batu-batu bongkah.
Harga-harga itu hanya dipakai untuk pengambilan yang digabung dengan
pembilas terbuka; jika direncana pembilas bawah, maka kriteria ini
tergantung pada ukuran saluran pembilas bawah. Dalam hal ini umumnya
ambang pengambilan direncanakan 0 < p < 20 cm di atas ujung penutup
saluran pembilas bawah.
Bila pengambilan mempunyai bukaan lebih dari satu, maka pilar sebaiknya
dimundurkan untuk menciptakan kondisi aliran masuk yang lebih mulus (lihat
Gambar 5.2).
R=0.5h R=0.5h
v2
Hf = c
2g
s 4/3
di mana: c=β( ) sin δ
b
di mana: hf = kehilangan tinggi energi
v = kecepatan dating (approach velocity)
g = percepatan gravitasi m/dt2 (≈ 9,8)
c = koefisien yang bergantung kepada:
β = faktor bentuk (lihat gambar 5.3)
s = tebal jeruji, m
L = panjang jeruji, m (lihat Gambar 5.3)
s s b s
L (l/s = 5)
β = 2.24 β = 1.8
Gambar 5.3 Bentuk – bentuk jeruji kisi-kisi penyaring dan harga – harga β
5.3 Pembilas
Lantai pembilas merupakan kantong tempat mengendapnya bahan-bahan
kasar di depan pembilas pengambilan. Sedimen yang terkumpul dapat dibilas
dengan jalan membuka pintu pembilas secara berkala guna menciptakan
aliran terkonsentrasi tepat di depan pengambilan.
Pengalaman yang diperoleh dari banyak bendung dan pembilas yang sudah
dibangun, telah menghasilkan beberapa pedoman menentukan lebar
pembilas:
- lebar pembilas ditambah tebal pilar pembagi sebaiknya sama dengan
1/6 – 1/10 dari lebar bersih bendung (jarak antara pangkal-pangkalnya),
untuk sungai-sungai yang lebarnya kurang dari 100 m.
- lebar pembilas sebaiknya diambil 60% dari lebar total pengambilan
termasuk pilar-pilarnya.
Juga untuk panjang dinding pemisah, dapat diberikan harga empiris. Dalam
hal ini sudut a pada Gambar 5.4 sebaiknya diambil sekitar 600 sampai 700.
Tinggi tanggul
Tinggi tanggul
0
-7
60
~ 0.6 w
As Bendung
Pintu pada pembilas dapat direncana dengan bagian depan terbuka atau
tertutup (lihat juga Gambar 5.11)
Pintu dengan bagian depan terbuka memiliki keuntungan-keuntungan
berikut:
- ikut mengatur kapasitas debit bendung, karena air dapat mengalir melalui
pintu-pintu yang tertutup selama banjir.
- pembuangan benda-benda terapung lebih mudah, khususnya bila pintu
dibuat dalam dua bagian dan bagian atas dapat diturunkan (lihat juga
Gambar 5.13c).
Kelemahan-kelemahannya:
- sedimen akan terangkut ke pembilas selama banjir; hal ini bisa
menimbulkan masalah, apalagi kalau sungai mengangkut banyak
bongkah. Bongkah-bongkah ini dapat menumpuk di depan pembilas dan
sulit disingkirkan.
- benda-benda hanyut bisa merusakkan pintu.
- karena debit di sungai lebih besar daripada debit di pengambilan, maka
air akan mengalir melalui pintu pembilas; dengan demikian kecepatan
menjadi lebih tinggi dan membawa lebih banyak sedimen.
Saluran Primer
Alat Ukur
Kurve debit
pembilas
tinggi dinding pemisah
Kurve debit bendung
.
hw
Qw
dinding pembilas d.p
(d.p) Qs
Q1
debit banjir
Aliran ke pengambilan
Aliran melalui pembilas bawah
Saluran primer
B
A A
DENAH
Penutup atas
pembilas bawah
B
Pembilas bawah
POTONGAN A - A ( 1 )
POTONGAN B - B ( 2 ) POTONGAN A - A ( 2 )
Gambar 5.7 Pembilas bawah
h2
Gambar 5.8 Pusaran (vortex) dan kantong udara di bawah penutup atas saluran
pembilas bawah
5.5 Pintu
5.5.1 Umum
Dalam merencanakan pintu, faktor-faktor berikut harus dipertimbangkan:
- berbagai beban yang bekerja pada pintu
- alat pengangkat: - tenaga mesin
- tenaga manusia
- kedap air dan sekat
- bahan bangunan
(1) Pembebanan pintu
Pada pintu sorong tekanan air diteruskan ke sponeng, dan pada pintu radial
ke bantalan pusat. Pintu sorong kayu direncana sedemikian rupa sehingga
masing-masing balok kayu mampu menahan beban dan meneruskannya ke
sponeng; untuk pintu sorong baja, gaya tersebut harus dibawa oleh balok.
Lihat Gambar 5.9.
rencana jarak
1/n balok untuk pintu
pintu sorong
plat baja
1/n
l
1/n
1/n
pintu radial
karet
pintu
pelat karet
pelat baja
di dasar bangunan pintu
bentuk asli
Gambar 5.10 Sekat air dari karet untuk bagian samping (A), dasar (B) dan atas (C)
pada pintu baja
D B
A Bagian
depan
C terbuka
Bagian
depan
tertutup
B B
D D
T
T
A C
Gambar 5.11 Tipe – tipe pintu pengambilan: pintu sorong kayu dan baja
rantai atau
kabel pengangkat
di mana:
qudara = udara yang diperlukan untuk aerasi per m’ lebar pintu, m3/dt
qair = debit di atas pintu, m3/dt.m
yp = kedalaman air di atas tirai luapan, m
h1 = kedalaman air di atas pintu, m
Pembilas Pembilas
bawah bawah
A B
C D
h1
yp