Ikhtisal Peranan Engineer Teknik Sipil Dalan Industri Energi
Ikhtisal Peranan Engineer Teknik Sipil Dalan Industri Energi
LV POWER LINES
TRANSMISSION SUBSTATION
RENEWABLES GENERATION
PROSPEK ENERGY TERBARUKAN
Urgensi Pengembangan
Pembangkit Listrik Energi
Terbarukan.
PROSPECTING
PROSPECTING DETAIL STUDY
DETAIL STUDY PERMITING PROCESS FINANCING CONSTRUCTION OPERATION
22/11/2019 - 29/11/2019
CONSTRUCTION AND COMMISIONING
PROSPECTING
INPUT
Rencana Pengembangan
Pembangkit Listrik
Peta Topography Lokasi
Data Teknis Turbine &
Generator
OUTPUT
Rencana tata letak Pembangkit
Listrik (Layout)
Penilaian Energi Pembangkit
Ijin Lokasi Pembangkit Listrik
PERANAN TEKNIK SIPIL TAHAP “PROSPECTING”
PERAN DALAM ORGANISASI KEAHLIAN DASAR
SERTIFIKASI
[Tim Pendukung] [Diharuskan Mempunyai; ]
Survey Lahan [Diharuskan Mempunyai]
Mengelola tim untuk menyediakan
Mampu mengoperasikan alat ukur [TS, Bekerja diketingiian
infrastruktur pengkukuran data
RTK, Wind Velocity, dll Sertifikat keahlian pengunaan
Mengawasi proses pembangunan
Mengerti proses desain dan konstruksi alat
infrastruktur untuk pengukuran data
pondasi
Mengerti Proses desain dan konstruksi
struktur [Tower]
Manajemen Proyek [Perencanaan dan
monitoring]
Estimasi harga pekerjaan
Membuat Laporan
Jalan Akses Dan Tapak Sistem Pengumpul Bangunan Gedung Pengadaan Pembangkit
[Gathering System] Turbin Angin “Swept Path” Analisis Ijin Lokasi
Turbin “Turbine Pad” Operasional & Pemeliharaan
Pondasi Pembangkit Gardu Induk Pekerjaan M/E Pemasangan Pembangkit Survey dan perijinan Ijin Pinjam Pakai
Turbin Angin [Substation] Gedung Operasional Turbin Angin Trasportasi Kehutanan
Catatan:
Tipikal Work Breakdown Structure (WBS) untuk Program Pembakit Listrik pada perusahaan, dapat berbeda beda sesuai dengan kebijakan dan strategi perusahaan
PERANAN TEKNIK SIPIL TAHAP “DETAIL STUDY”
PROSPECTING DETAIL STUDY
Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan desain pekerjaan Jalan akses dan Tapak Turbin “Turbin Pad” ; Road Alignment Swept Path
1. Pastikan type trailer yang akan digunakan untuk mobilisasi peralatan pembangkit listrik, masing masing
truck/trailer memiliki criteria desain tersendiri. Jalan yang di desain harus sesuai dengan peruntukannya.
2. Ukuran Turbin Pad disesuaikan kebutuhan minimum area penyimpanan peralatan dan crane serta
metoda pengerjaannya.
3. Desain Turbin pad di desain sedemikian rupa sehingga posisi pondasi turbin selalu berada di atas tanah
asli (bukan tanah timbunan)
4. Lebar corridor selainmemperhitungkan “toe and top slope” juga harus diberikan corridor buffer pada saat
konstruksi dan juga Lebar ROW jalur distribusi. Biasanya diguanakan lebar corridor 30m s/d 40 m
5. Lebar corridor jalan dengan buffer adalah lebar corridor yang akan dimasukan ke dalam luasan ijin lokasi.
6. Software yang di gunakan Autodesk Civil 3D, Autodesk Storm Water, Autodesk Bridge Design, Vechicle
Tracking, Transoft.
PERANAN TEKNIK SIPIL TAHAP “DETAIL STUDY” WL =
Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan desain Pondasi Turbin dan Generator:
1. Desain struktur Turbin angin dan generator, biasanya dilakukan oleh Manufactur, perhitungan ulang
diperlukan jika dibutuhkan seperti untuk verifikasi, modifikasi desain,
2. Fabrikan Turbin dan generator, memberikan Standard desain pondasi berserta desain kriteria untuk dapat
dia adaptasi dengan standar desain yang berlaku di lokasi proyek.
3. Turbine angin Cut-in wind speed 3 m/s dan Cut-out Speed 25 m/s (sesuaikan dengan data teknis turbin)
4. Titik hubung nacelle dan structure pole ada di pusat bebab [central gravity]
5. Faktor reduksi angin terhadap bentuk permukaan object mengacu pada ASCE 7-10
6. Software yang digunakan untuk Analisa struktur turbin SACS Connect dan untuk Pondasi Autodesk Robot
Structural SOFTWARE REQUIRED
ROBOT Structural (Autodesk)
PERANAN TEKNIK SIPIL TAHAP “DETAIL STUDY”
PROSPECTING DETAIL STUDY
Tipe Pondasi Blok [Large Block] Tipe Pondasi jari-jari [8 wall/ Spoke]
- Standar Kuat tekan Beton relatif rendah [K-250 s/d K-350] dan - Volume beton yang diperlukan relative lebih kecil dibandingkan
mudah di peroleh di lokasi proyek, pondasi type blok (Large Block)
- Pengerjaan relatif mudah dan pengerjaannya cepat - Merupak tipe pondasi “fatique resistance”
- Pengecoran dalam volume yang besar berpotensi meningkatkan - Pengerjan Penulangan dan bekisting relative kompleks, diperlukan
suhu beton, diperlukan proses perawatan beton yang intensive. tingkat akurasi tinggi, posisi di sesuaikan dengan “Prevailing Wind”
- Volume beton yang diperlukan lebih besar dibanding tipe 8 wall - Diperlukan beton dengan kuat tekan tinggi [K-350 s/d K-500]
- Proses pengecoran membutukan kapasitas Batching Plant yang - Proses pengecoran diperlukan pengawasan extra ketat tidak di
besar dan ditunjang jumlah armada mixer dan pompa beton ijinkan adanya “Cold Joint” dan “honey comb”
WIND TURBINE INSTALLATION
PROSPECTING DETAIL STUDY
Civil Balance of Plant Electrical Balance PERAN DALAM ORGANISASI KEAHLIAN DASAR SERTIFIKASI
(CBOP) of Plant (EBOP) [Perencanaan dan Desain] [Diharuskan Mempunyai ] [Diharuskan Mempunyai]
Melakukan Perencanaan Desain untuk Mengerti Data Topography Surat Ijin Bekerja Perencana
infrastruktur saluran trasmisi dan disribusi Memahami Standar SPLN 72-1987, Sertifikat Ahli Muda Struktur
Spesifikasi Desain JTM dan JTR Bangunan
Mengetahui Material Peralatan Sertifikat Desain dan Analisis
Saluran Distibusi Structure
Software yang harus dikuasai Ms
Tower, PLS CADD, AutoCAD, STAAD
Pro, SAP
Sitem Pengumpul
‘Gathering System”
INPUT TOOLS AND TECHNIQUE OUTPUT
Tata letak [Layout] Pembangkit Data Historis Tata Letak [Layout] saluran
Listrik Analisa Data distribusi MV
Desain Kriteria Sistem Pertemuan/ Lokakarya Profile meanjang saluran
Pengumpul Penilaian Ahli Distrubusi MV
Digram satu garis untuk sistem Diskusi Group Tower/Pole Schedule
pengumpul Sub kontraktor Spesifikasi teknis Material
Software Sagging calculation
Sistem Pengumpul “gathering Sistem” yaitu suatu sistem yang mengabungkan keluaran daya dari setiap tubin angin generator ke dalalam satu saluran untuk selanjutnya dialirkan ke gardu induk [Generator Sunstation].
Hal yang perlu diketahui dalam melakukan desain Sistem;
1. Jarak antar tiang saluran distibusi listrik “Pole” adalah 35 - 50 m, dengan lebar corridor area bebas gangguan (Right of Way) untuk saluran udara (Over head Lines) minimal 6 meter
2. Standard desain Tarikan desain konduktor (Sagging Tension) untuk kebutuhan desain pole dan pondasi adalah 350 daN, atau sesuai dengan Analisa perhitungan sagging tension
3. Sudut arah tujuan saluran jaringan serta rasio wind span and weight span mempengaruhi Jenis atau tipe Tiang (Pole)
4. Panjang route saluran mempengaruhi besarnya Loses, hal ini berpengaruh juga terhadap ukuran kawat penghantar (Conductor)
PROSPECTING DETAIL STUDY
TENSION POLE
SUSPENSION POLE
PROSPECTING DETAIL STUDY
PROSPECTING DETAIL STUDY
PROSPECTING DETAIL STUDY
PROSPECTING DETAIL STUDY
Sitem Pengumpul
‘Gathering System”
Gardu Induk
“Substation”
Gardu induk memiliki peranan penting dalam sistem
transmisi, gardu induk mempunyai beberapa fungsi
diantaranya adalah, Mentransformasikan tegangan
(sebagai penaik dan penurun tegangan) Untuk mengatur
aliran daya listrik dari saluran transmisi ke saluran
transmisi lainnya
Diadaptasi dari ASCE Table 3.17, Ultimate Strength Design Case and Load Factor
ASCE Substation Structure Design Guide
For Member Stress Ratio Check
COMB_ 1 : 1.1 D (Sw+ msc) + 2.8 Wht + 0.75 SC +1.1 Fsag (Extr Wind Longitudinal)
COMB_ 2 : 1.1 D (Sw+ msc) + 2.8 Wht + 0.75 SC +1.1 Fsag (Extr Wind Transversal )
COMB_ 3 : 1.1 D (Sw+ msc) + 1.2 Wht +1.00 SC +1.1 Fsag (Nor Wind Longitudinal)
COMB_ 4 : 1.1 D (Sw+ msc) + 1.2 Wht +1.00 SC +1.1 Fsag (Nor Wind Transversal)
COMB_ 5 : 1.1 D (Sw+ msc) + 1.25 Eq + 0.75 SC +1.1 Fsag (Earthquake)
Untuk melakukan Desain Perhitungan Tarikan Conductor Pada saat Short Circuit, Peraturan Standard yang
harus di pahami adalah
IEC – 865 -1 dan IEC 865 -1
Sitem Pengumpul
‘Gathering System”
Gardu Induk
“Substation”
Transmission Line
Di Indonesia semua Desain Saluran Tranmisi mengacu kepada Standard SPLN 121, Konstruksi Saluran Udara Tegangan Tinggi
Untuk Analisa Perhitungan Struktur Mengacu Pada ASCE 7-10
PROSPECTING DETAIL STUDY
TIPE TOWER STRUKTUR
Menentukan Klasifikasi Tipe Tower;
• AA, Suspension Tower Sudut Belok 00o – 03o
• BB, Tension Tower Sudut Belok 03o – 20o
• CC, Tension Tower Sudut Belok 20o – 40o
• DD/DDR, Tension Tower Sudut Belok 40o – 60o
• EE Tension Tower Sudut Belok 60o – 90o
• DRD, Tension Tower Sudut Belok 60o – 90o +12m
+9 m
+6 m
+3 m
00
13
+0 m
BASIC OUTLINE
TOWER SPOT
PROSPECTING DETAIL STUDY