Anda di halaman 1dari 33

IKTHISAR : PERANAN [ENGINEER] TEKNIK

SIPIL DALAM INDUSTRI ENERGI


PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN
POWER GENERATION TRASMISSION AND DISTRIBUTION RESIDENTIAL

GENERATION SUBSTATION DISTRIBUTION SUBSTATION

LV POWER LINES

NON RENEWABLES GENERATION

TRASMISSION LINE SUB TRASMISSION LINE

MV POWER LINES HV POWER LINES HV POWER LINES

TRANSMISSION SUBSTATION

COMERCIAL AND INDUSTRIAL

RENEWABLES GENERATION
PROSPEK ENERGY TERBARUKAN

Urgensi Pengembangan
Pembangkit Listrik Energi
Terbarukan.

1. Peraturan Pemerintah No.


79 Tahun 2014, Tentang
Kebijakan Energi Nasional.
2. Komitmen Pemerintah
Indonesia, yang di sah kan
dalam Persetujuan Paris
Pada 19 Oktober 2017,
Untuk Menurunkan emisi
Gas Rumah Kaca sebesar
29% dan 41% dengan
bantuan LN tahun 2030
dari “Business as Usual”.
PEMBANGKIT ENERGY TIDAK TERBARUKAN

Pembangkit Listrik Tenaga Uap


PEMBANGKIT ENERGY TERBARUKAN

Geotermal Power Plant


PEMBANGKIT ENERGY TERBARUKAN

Hydro Power Plant


PEMBANGKIT ENERGY TERBARUKAN

Solar Power Plant


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN
ALUR PROSES PENGEMBANGAN LISTRIK (ENERGI TERBARUKAN)
22/11/2019 - 29/11/2019
DEVELOPMENT PHASE

PROSPECTING
PROSPECTING DETAIL STUDY
DETAIL STUDY PERMITING PROCESS FINANCING CONSTRUCTION OPERATION

22/11/2019 - 29/11/2019
CONSTRUCTION AND COMMISIONING

PROSPECTING

INPUT
 Rencana Pengembangan
Pembangkit Listrik
 Peta Topography Lokasi
 Data Teknis Turbine &
Generator

TOOLS AND TECHNIQUE


 Data/Informasi historis
 Analisa data
 Pertemuan/ Lokakarya
 Penilaian ahli
 Diskusi grup

OUTPUT
 Rencana tata letak Pembangkit
Listrik (Layout)
 Penilaian Energi Pembangkit
 Ijin Lokasi Pembangkit Listrik
PERANAN TEKNIK SIPIL TAHAP “PROSPECTING”
PERAN DALAM ORGANISASI KEAHLIAN DASAR
SERTIFIKASI
[Tim Pendukung] [Diharuskan Mempunyai; ]
 Survey Lahan [Diharuskan Mempunyai]
 Mengelola tim untuk menyediakan
 Mampu mengoperasikan alat ukur [TS,  Bekerja diketingiian
infrastruktur pengkukuran data
RTK, Wind Velocity, dll  Sertifikat keahlian pengunaan
 Mengawasi proses pembangunan
 Mengerti proses desain dan konstruksi alat
infrastruktur untuk pengukuran data
pondasi
 Mengerti Proses desain dan konstruksi
struktur [Tower]
 Manajemen Proyek [Perencanaan dan
monitoring]
 Estimasi harga pekerjaan
 Membuat Laporan

INPUT TOOLS AND OUTPUT


TECHNIQUE
PERANAN TEKNIK SIPIL TAHAP “PROSPECTING”
PERAN DALAM ORGANISASI KEAHLIAN DASAR SERTIFIKASI
[Tim Pendukung] [Diharuskan Mempunyai] [Direkomendasikan Harus Mempunyai]
 Memberikan konsep desain pekerjaan Sipil  Memahami Alat pengukuran dan Pengujian  Lisensi pekerjaan Desain Struktur Bangunan
[Layout/ route jalur jalan”alignment”]  Pengolahan data hasil survey [HAKI/LPJK/SIBP]
 Menetukan desain kriteria sesuai dengan  Dapat membaca dan memproses data hasil  Sertifikat keahlian Analisa desain Struktur
keperluan proyek penyelidikan tanah  Manajemen Proyek
 Memberikan dasar desain pekerjaan Sipil [  Dapat melakukan analisa desain pondasi  “Global Wind Organization (GWO) Certification”
Spesifikasi teknis, Perhitungan desain]  Dapat melakukan analisa desain struktur [tower]
 Merinci desain pekerjaan Sipil secara  Manajemen proyek [Perencanaan dan
berkesinambungan pengawasan]
 Analisa harga / Estimasi Harga satuan Pekerjaan
 Membuat Laporan

INPUT TOOLS AND OUTPUT


TECHNIQUE
PERANAN TEKNIK SIPIL TAHAP “DETAIL STUDY”
PROSPECTING DETAIL STUDY

PROGRAM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

Civil Balance of Plant Electrical Balance Operation and Pembangkit Turbin


of Plant (CBOP) Transport / Logistic Permiting
(CBOP) Maintenance Building `
Angin

Jalan Akses Dan Tapak Sistem Pengumpul Bangunan Gedung Pengadaan Pembangkit
[Gathering System] Turbin Angin “Swept Path” Analisis Ijin Lokasi
Turbin “Turbine Pad” Operasional & Pemeliharaan

Pondasi Pembangkit Gardu Induk Pekerjaan M/E Pemasangan Pembangkit Survey dan perijinan Ijin Pinjam Pakai
Turbin Angin [Substation] Gedung Operasional Turbin Angin Trasportasi Kehutanan

Saluran Tranmisi Drainase dan sistem Testing dan Perbaikan “Improvement”


Site Plan Proyek AMDAL
pembuangan Commisioning Infrastruktur jalan

Infrastruktur Pemberian Energi Mobilisasi Peralatan Ijin Membuat


Gedung Kontrol Utilitas
penunjang lainnya “Energize” Turbin Angin Bangunan [IMB]

Integration Study Dan Ijin Ijin Lain yang


Berkaitan

Catatan:
Tipikal Work Breakdown Structure (WBS) untuk Program Pembakit Listrik pada perusahaan, dapat berbeda beda sesuai dengan kebijakan dan strategi perusahaan
PERANAN TEKNIK SIPIL TAHAP “DETAIL STUDY”
PROSPECTING DETAIL STUDY

Civil Balance of Plant


(CBOP)

Jalan Akses dan Tapak


Turbin
Kriteria Desain Jalan Akses
INPUT TOOLS AND TECHNIQUE OUTPUT
 Rencana Pengembangan  Data Historis  Rencana tata letak “Layout”
Pembangkit Listrik Update  Analisa Data Pembangkit Listrik Update OUTPUT
 Data Topography lokasi  Pertemuan dan lokakarya  Gambar Penampang Jalan
INPUT
 Tata letak lokasi Turbine  Penilaian Ahli Memanjang dan Melintang Desain Parameter Jalan; Gambar Desain Jalan
 Tata batas lahan  Diskusi group  Analisa stabilitas lereng  Batas Kecepatan : 40 km/h  Gambar Alignment Horisontal Jalan
 Min Radius tikungan horizontal : 60 m  Gambar Profil memanjang Jalan
 Laporan hasil Penyelidikan  Software  Analisa hidrologi dan drainase
Tanah/ geologi desain  Min Radius vertical : 700 m  Gambar Prifile Melintang Jalan
 Data curah hujan  Design Jembatan dan culvert  Max “Slope Gradient” : 15 %  Tipikal gambar melintang
 Peta Ijin lokasi  Spesifiasi Teknis Pekerjaan Sipil  Max “Slope” Badan jalan :4 %  Gambar Desain Jembatan dan Culvert
 Data Teknis Turbin & generator  Metoda pelaksanaan Pekerjaan  Min daya dukung tanah/perkerasan  Gambar Analisa Area sapuan [swept path]
Angin ** Criteria design di sesuaikan dengan Kebutuhan
Trasportasi

Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan desain pekerjaan Jalan akses dan Tapak Turbin “Turbin Pad” ; Road Alignment Swept Path
1. Pastikan type trailer yang akan digunakan untuk mobilisasi peralatan pembangkit listrik, masing masing
truck/trailer memiliki criteria desain tersendiri. Jalan yang di desain harus sesuai dengan peruntukannya.
2. Ukuran Turbin Pad disesuaikan kebutuhan minimum area penyimpanan peralatan dan crane serta
metoda pengerjaannya.
3. Desain Turbin pad di desain sedemikian rupa sehingga posisi pondasi turbin selalu berada di atas tanah
asli (bukan tanah timbunan)
4. Lebar corridor selainmemperhitungkan “toe and top slope” juga harus diberikan corridor buffer pada saat
konstruksi dan juga Lebar ROW jalur distribusi. Biasanya diguanakan lebar corridor 30m s/d 40 m
5. Lebar corridor jalan dengan buffer adalah lebar corridor yang akan dimasukan ke dalam luasan ijin lokasi.
6. Software yang di gunakan Autodesk Civil 3D, Autodesk Storm Water, Autodesk Bridge Design, Vechicle
Tracking, Transoft.
PERANAN TEKNIK SIPIL TAHAP “DETAIL STUDY” WL =

PROSPECTING DETAIL STUDY

W Tot = W Nacelle + W Rotor

Civil Balance of Plant


(CBOP)
M Rotor
F Tot = F Nacelle + F Rotor
Jalan Akses dan Tapak
Turbin

Pondasi Turbin Angin SOFTWARE REQUIRED


dan Generator “WTG” SACS Connect (Fatigue Structure Analysis)

INPUT TOOLS AND TECHNIQUE OUTPUT


 Laporan Hasil Penyelidikan  Data Historis  Gambar Detail Pondasi WTG
Tanah/ geologi  Analisa Data  Layout dan Posisi Pondasi WTG Pw Tower W Tower
 Arah angin dominan [wind rose]  Pertemuan/ Lokakarya  Gambar Fabrikasi Tulangan
 Pedoman Konstruksi Pondasi  Penilaian Ahli  Gambar Desain bekisting
[disediakan oleh Vendor WTG]  Diskusi Group  ITP Pekerjaan Pondasi
 Pedoman Pemasangan Bolt  Sub kontraktor
Cage Foundation.  Software
 Standar desain pondasiWind
Turbi [disediakan oleh Vendor
WTG]
 Spesifikasi Teknis Turbin Angin

Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan desain Pondasi Turbin dan Generator:
1. Desain struktur Turbin angin dan generator, biasanya dilakukan oleh Manufactur, perhitungan ulang
diperlukan jika dibutuhkan seperti untuk verifikasi, modifikasi desain,
2. Fabrikan Turbin dan generator, memberikan Standard desain pondasi berserta desain kriteria untuk dapat
dia adaptasi dengan standar desain yang berlaku di lokasi proyek.
3. Turbine angin Cut-in wind speed 3 m/s dan Cut-out Speed 25 m/s (sesuaikan dengan data teknis turbin)
4. Titik hubung nacelle dan structure pole ada di pusat bebab [central gravity]
5. Faktor reduksi angin terhadap bentuk permukaan object mengacu pada ASCE 7-10
6. Software yang digunakan untuk Analisa struktur turbin SACS Connect dan untuk Pondasi Autodesk Robot
Structural SOFTWARE REQUIRED
ROBOT Structural (Autodesk)
PERANAN TEKNIK SIPIL TAHAP “DETAIL STUDY”
PROSPECTING DETAIL STUDY

Perkiraan Berat Peralatan

1. Nacelle = 110 Ton


2. Hub = 36 Ton
3. Blade@Pcs= 12 Ton

** Berat Peralatan Diambil dari Data


Teknis Peralatan, Masing masing
type peralatan mempunyai
massa yang berbeda beda
Central
Gratify
PERANAN TEKNIK SIPIL TAHAP “DETAIL STUDY”
PROSPECTING DETAIL STUDY

Tipe Pondasi Blok [Large Block] Tipe Pondasi jari-jari [8 wall/ Spoke]
- Standar Kuat tekan Beton relatif rendah [K-250 s/d K-350] dan - Volume beton yang diperlukan relative lebih kecil dibandingkan
mudah di peroleh di lokasi proyek, pondasi type blok (Large Block)
- Pengerjaan relatif mudah dan pengerjaannya cepat - Merupak tipe pondasi “fatique resistance”
- Pengecoran dalam volume yang besar berpotensi meningkatkan - Pengerjan Penulangan dan bekisting relative kompleks, diperlukan
suhu beton, diperlukan proses perawatan beton yang intensive. tingkat akurasi tinggi, posisi di sesuaikan dengan “Prevailing Wind”
- Volume beton yang diperlukan lebih besar dibanding tipe 8 wall - Diperlukan beton dengan kuat tekan tinggi [K-350 s/d K-500]
- Proses pengecoran membutukan kapasitas Batching Plant yang - Proses pengecoran diperlukan pengawasan extra ketat tidak di
besar dan ditunjang jumlah armada mixer dan pompa beton ijinkan adanya “Cold Joint” dan “honey comb”
WIND TURBINE INSTALLATION
PROSPECTING DETAIL STUDY

Civil Balance of Plant Electrical Balance PERAN DALAM ORGANISASI KEAHLIAN DASAR SERTIFIKASI
(CBOP) of Plant (EBOP) [Perencanaan dan Desain] [Diharuskan Mempunyai ] [Diharuskan Mempunyai]
 Melakukan Perencanaan Desain untuk  Mengerti Data Topography  Surat Ijin Bekerja Perencana
infrastruktur saluran trasmisi dan disribusi  Memahami Standar SPLN 72-1987,  Sertifikat Ahli Muda Struktur
Spesifikasi Desain JTM dan JTR Bangunan
 Mengetahui Material Peralatan  Sertifikat Desain dan Analisis
Saluran Distibusi Structure
 Software yang harus dikuasai Ms
Tower, PLS CADD, AutoCAD, STAAD
Pro, SAP

Sitem Pengumpul
‘Gathering System”
INPUT TOOLS AND TECHNIQUE OUTPUT
 Tata letak [Layout] Pembangkit  Data Historis  Tata Letak [Layout] saluran
Listrik  Analisa Data distribusi MV
 Desain Kriteria Sistem  Pertemuan/ Lokakarya  Profile meanjang saluran
Pengumpul  Penilaian Ahli Distrubusi MV
 Digram satu garis untuk sistem  Diskusi Group  Tower/Pole Schedule
pengumpul  Sub kontraktor  Spesifikasi teknis Material
 Software  Sagging calculation

Sistem Pengumpul “gathering Sistem” yaitu suatu sistem yang mengabungkan keluaran daya dari setiap tubin angin generator ke dalalam satu saluran untuk selanjutnya dialirkan ke gardu induk [Generator Sunstation].
Hal yang perlu diketahui dalam melakukan desain Sistem;
1. Jarak antar tiang saluran distibusi listrik “Pole” adalah 35 - 50 m, dengan lebar corridor area bebas gangguan (Right of Way) untuk saluran udara (Over head Lines) minimal 6 meter
2. Standard desain Tarikan desain konduktor (Sagging Tension) untuk kebutuhan desain pole dan pondasi adalah 350 daN, atau sesuai dengan Analisa perhitungan sagging tension
3. Sudut arah tujuan saluran jaringan serta rasio wind span and weight span mempengaruhi Jenis atau tipe Tiang (Pole)
4. Panjang route saluran mempengaruhi besarnya Loses, hal ini berpengaruh juga terhadap ukuran kawat penghantar (Conductor)
PROSPECTING DETAIL STUDY

TENSION POLE
SUSPENSION POLE
PROSPECTING DETAIL STUDY
PROSPECTING DETAIL STUDY
PROSPECTING DETAIL STUDY
PROSPECTING DETAIL STUDY

Civil Balance of Plant Electrical Balance


(CBOP) of Plant (EBOP)

Sitem Pengumpul
‘Gathering System”

Gardu Induk
“Substation”
Gardu induk memiliki peranan penting dalam sistem
transmisi, gardu induk mempunyai beberapa fungsi
diantaranya adalah, Mentransformasikan tegangan
(sebagai penaik dan penurun tegangan) Untuk mengatur
aliran daya listrik dari saluran transmisi ke saluran
transmisi lainnya

Lingkup Pekerjaan Teknik Sipil pada tahap desain Gardu


Induk adalah:
1. Melakukan desain Tower dan Beam Gantry
2. Desain HV Apparatus Support
3. Desain Pondasi Gantry, HV Apparatus Support dan
Power Transformer
4. Desain Jalan dan Cable Trench
5. Desain Structur bangunan Gedung Contol
PROSPECTING DETAIL STUDY
PROSPECTING DETAIL STUDY

Diadaptasi dari ASCE Table 3.17, Ultimate Strength Design Case and Load Factor
ASCE Substation Structure Design Guide
For Member Stress Ratio Check
COMB_ 1 : 1.1 D (Sw+ msc) + 2.8 Wht + 0.75 SC +1.1 Fsag (Extr Wind Longitudinal)
COMB_ 2 : 1.1 D (Sw+ msc) + 2.8 Wht + 0.75 SC +1.1 Fsag (Extr Wind Transversal )
COMB_ 3 : 1.1 D (Sw+ msc) + 1.2 Wht +1.00 SC +1.1 Fsag (Nor Wind Longitudinal)
COMB_ 4 : 1.1 D (Sw+ msc) + 1.2 Wht +1.00 SC +1.1 Fsag (Nor Wind Transversal)
COMB_ 5 : 1.1 D (Sw+ msc) + 1.25 Eq + 0.75 SC +1.1 Fsag (Earthquake)

D : Dead Load (Permanet)


Wht : Wind Load on Projected Area
SC : Short Circuit Tension
F Sag : Sagging Tension
PROSPECTING DETAIL STUDY

Untuk melakukan Desain Perhitungan Tarikan Conductor Pada saat Short Circuit, Peraturan Standard yang
harus di pahami adalah
IEC – 865 -1 dan IEC 865 -1

Data yang diperlukan


a. Three phase Initial Sym Short Circuit , Data hasil Analisa Load Flow dan short circuit dari Electrical
b. Duration of the first currect flow, data dari hasil Analisa Load flow and short circuit
c. Type conductor
d. Geometry Substation
PROSPECTING DETAIL STUDY

Civil Balance of Plant Electrical Balance


(CBOP) of Plant (EBOP)

Sitem Pengumpul
‘Gathering System”

Gardu Induk
“Substation”

Transmission Line

INPUT TOOLS AND TECHNIQUE OUTPUT


 Desain Kriteria Sistem Trasmisi  Data Historis  Jalur Jaringan Tramisi
 Data topography jalur Trasmisi  Analisa Data  Profile meanjang saluran
 Jenis Konductor  Pertemuan/ Lokakarya Trasmisi Tegangan Tinggi
 Data sheet sting Insulator set  Penilaian Ahli  Tower Schedule
 Ambient dan Operating  Diskusi Group  Spesifikasi teknis Material
Temperature  Sub kontraktor  Sagging calculation
 Data Hasil Penyelidikan Tanah  Software  Foundation Schedule
  Analisa desain tower dan
Pondasi
 Foundation Work Sheet

Di Indonesia semua Desain Saluran Tranmisi mengacu kepada Standard SPLN 121, Konstruksi Saluran Udara Tegangan Tinggi
Untuk Analisa Perhitungan Struktur Mengacu Pada ASCE 7-10
PROSPECTING DETAIL STUDY
TIPE TOWER STRUKTUR
Menentukan Klasifikasi Tipe Tower;
• AA, Suspension Tower Sudut Belok 00o – 03o
• BB, Tension Tower Sudut Belok 03o – 20o
• CC, Tension Tower Sudut Belok 20o – 40o
• DD/DDR, Tension Tower Sudut Belok 40o – 60o
• EE Tension Tower Sudut Belok 60o – 90o
• DRD, Tension Tower Sudut Belok 60o – 90o +12m

+9 m

+6 m

+3 m

00
13
+0 m

BASIC OUTLINE
TOWER SPOT
PROSPECTING DETAIL STUDY

Sag Calculation Parameter


Conductor Mechanical Properties
Ambient Temperatur
Minimum and Maximum Oprating
Teperature
Wind Speed / Wind Load
Span Length

Basic equation of Cable Sag


n m'st g n l 2
bc  ,
8 Fst

bc  Conductor Sagging (m)


Fst  Conductor Sagging Tension (kN)
m st  Weight of Conductor (kg/m)
n  Number of Conductor
l  Span Lenght (m)
Figure 3. Sagging Chart
PROSPECTING DETAIL STUDY
PROSPECTING DETAIL STUDY

Anda mungkin juga menyukai