Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP INKLUSI-EKSKLUSI

KELOMPOK 3:
Alfisyahrin Z(1411440020)
Dian Rahma Maghfira (1411440022)
Ayu Puspita Sari (1411440024)
Fitrahlaelah Muh. Asri (1411440026)
Irma Sulistiawati (1411440028)
Ana Novianti (1411441002)
Irmayanti (1411441004)
Lu’lu Yu’tikan Nabila (1411441006)
Muhammad Yusmar (1411441010)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA ICP


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
BAB 4
PRINSIP INKLUSI-EKSKLUSI

4.1 PENDAHULUAN
Misalkan S adalah suatu himpunan dari N obyek dan a1,a2, …, an adalah sifat-sifat
yang mungkin dimiliki oleh obyek-obyek yang ada di S. sebuah obyek di S mungkin saja
memiliki beberapa (bias nol) sifat dari sifat-sifat yang ada. Banyaknya obyek S yang
mempunyai sifat a, dilambangkan dengan N(ai) sedangkan N(ai’) menyatakan banyaknya
obyek S yang tidak memiliki sifat ai,. Dengan demikian
N = N(ai) +N(ai’)

Selanjutnya N(ai aj) menyatakan banyaknya objek S yang memiliki sifat ai dan aj, dan
N(ai’ aj’) melambangkan banyaknya objek yang tidak memiliki sifat ai maupun aj. Begitu
pula, N(ai’ aj) menyatakan banyaknya objek yang memiliki sifat aj tapi bukan sifat ai. Secara
umum N(ai1, ai2, …, aik) adalah banyaknya objek S yang memiliki sifat-sifat ai1, ai2, …, dan
aik.

Misalakn A adalah himpunan bagian dari S yang anggota-anggotanya memiliki sifat


a1 dan B adalah himpunan bagian dari S yang anggota-anggotanya memiliki sifat a2. Maka
himpunan bagian dari S yang anggota-anggotanya memiliki sifat a1 dan a2 adalah A ∩ B.
Begitu pula himpunan bagian dari S yang anggota-anggotanya tidak memiliki sifat a1 maupun
a2 adalah A’ ∩ B’ yang sama dengan (A ∪ B)’.

Kita peroleh,

|S| = N, |A| = N(a1), |B| = N(aj),

dan

|A’ ∩ B’| = |(A ∪ B)’| = N(a1, a2).

Karena

S = (A ∪ B) ∪ (A ∪ B)’ dan (A ∪ B) ∩ (A ∪ B)’ = ∅,

maka

|S| = |(A ∪ B)| + |(A ∪ B)’|

Dapat ditunjukkan bahwa,

|(A ∪ B)| = |A| + |B| - |A ∩ B|

Sehingga diperoleh,

|(A ∪ B)’| = |S| - |(A ∪ B)|


= |S| – (|A| - |B| - |(A ∩ B)|)

= |S| – |A| - |B| + |A ∩ B)|

Dengan demikian, banyaknya obyek di S yang tidak memiliki sifat a1 dan tidak memiliki sifat
a2 adalah;

N(a1’a2’) = N – N(a1) – N(a2) – N(a1 a2) (4.1.1)

Dengan cara yang sama dapat ditunjukkan bahwa banyaknya obyek di S yang tidak memiliki
sifat di a1, a2, ataupun a3 adalah,

N(a1’a2’a3’) = N – N(a1) – N(a2) – N(a3) + N(a1 a2) + N(a1 a3)

+ N(a2 a3) – N(a1 a2 a3) (4.1.2)

Persamaan (4.1.1) dan (4.1.2) adalah bentuk-bentuk khusus dari suatu prinsip yang disebut
prinsip inklusi-eksklusi.

Bentuk umum dari prinsip inklusi-eksklusi akan disajikan di bagian berikut.


Sebelumnya mari kita tinjau sejenak formula |(A ∪ B)| = |A| + |B| - |A ∩ B| yang telah kita
pakai untuk memperoleh persamaan (4.1.1). untuk menghitung ruas kiri dari formula ini, kita
telah ”melibatkan” (to include)semua elemen A dan semua elemen B mendapatkan |A| + |B|;
sedangkan dalam menghitung nilai |A| + |B| setiap elemen sekutu dari A dan B dihitung dua
kali. Dengan kata lain sebanyak |A ∩ B| elemen dihitung dua kali. Sehingga sebesar |A ∩ B|
pula yang harus dikurangkan atau “dikeluarkan” (to be excluded) dari |A| + |B| untuk
memperoleh |(A ∪ B)|. Kiranya jelas, istilah include dan exclude mengilhami istilah inklusi-
eksklusi yang kita pakai. Sudah kita singgunag sebelumnya, beberapa bentuk khusus dari
prinsip inklusi-eksklusi. Berikut kita sajikan bentuk umumnya.

4.2 BENTUK UMUM PRINSIP INKLUSI-EKSKLUSI

Secara umum prinsip inklusi-eksklusi dapat ditulis sebagai berikut.

TEOREMA 4.2.1 : (Prinsip Inklusi-Eksklusi)

Jika N adalah banyaknya obyek dalam himpunan S dan a1, . . . , ar sifat sifat yang mungkin

dimiliki oleh suatu obyek di S, maka banyaknya obyek di S yang tidak memiliki sifat a 1, a2, .

. . , ar adalah

N(a1’ , a2’ , . . . , ar’) = N - ∑𝑖 𝑁(ai) + ∑𝑖,𝑗 𝑁(aiaj) + ∑𝑖,𝑗,𝑘 𝑁(aiajak) + . . . + (-1)r N (a1, a2,

. . . , ar)

CATATAN :
Dalam persamaan (4.2.1) “sigma” pertama mencakup semua i ∈ (1, 2, 3, . . . , r) ; “sigma”

kedua mencakup semua pasangan {i, j}, i ≠ j, i, j ∈ (1, 2, 3, . . . , r) ; “sigma” ketiga

mencakup semua triple {i, j, k}, ∈ (1, 2, 3, . . . , r) dan i, j, k berbeda; dan seterusnya.

CONTOH 4.2.1 :

Ada beberapa bilangan bulat dari 1 sampai dengan 1000 yang :

a. Tidak habis dibagi 3 dan tidak habis dibagi 5 ?

b. Tidak habis dibagi 3, 5, atau 7 ?

Penyelesaian :

Misalnya S = {1, 2, 3, . . . , 1000} dan

a1 : sifat habis dibagi 3,

a2 : sifat habis dibagi 5,

a3 : sifat habis dibagi 7.

Yang dinyatakan adalah:

a. N(a1 a2)

b. N(a1 a2 a3)

Jelas bahwa N = | S | = 1000.

Selanjutnya kita peroleh,

N(a1) = banyaknya anggota S yang habis dibagi 3

= | 1000/3 | = 333

N(a2) = banyaknya anggota S yang habis dibagi 5

= | 1000/5 | = 200

N(a3) = banyaknya anggota S yang habis dibagi 7

= | 1000/7 | = 142

N(a1 a2) = banyaknya anggota S yang habis dibagi 3 dan 5


= | 1000/15 | = 66

N(a1 a3) = banyaknya anggota S yang habis dibagi 3 dan 7

= | 1000/21 | = 47

N(a2 a3) = banyaknya anggota S yang habis dibagi 5 dan 7

= | 1000/35 | = 28

N(a1 a2 a3) = banyaknya anggota S yang habis dibagi 3, 5 dan 7

= | 1000/105 | = 9

Sehingga dengan prinsip inklusi-eksklusi, didapat :

(a) N (a1 a2 ) = N - N(a1 ) - N(a2) + N(a1 a2)

= 1000 – 333 – 200 + 66 = 533

(b) N (a1 a2 a3) = N - N(a1 ) - N(a2) - N(a3) + N(a1 a2) + N(a1 a3) + N(a2 a3) +

N(a1 a2 a3)

= 1000 – 333 – 200 – 142 + 86 + 47 + 28 – 9

= 457

CONTOH 4.2.2 :

Sebanyak n bola yang berbeda ditempatkan ke dalam k kotak yang berbeda. Berapakah
peluang bahwa tidak terdapat kotak yang kosong?

Penyelesaian :

Misal S adalah himpunan semua kejadian (pendistribusian) yang mungkin. Ei adalah kejadian
bahwa kotak ke I kosong dan ai adalah sifat bahwa kejadian Ei muncul. Dalam hal ini I ϵ
{1,2,3,…,k}.

Kita peroleh N = |S| = kn ; … dan seterusnya. Selanjutnya terdapat (𝑘1) cara memilih sifat ai ;
(𝑘2) cara memilih sifat ai dan aj ; (𝑘3) cara memilih sifat ai, aj, dan ak dan seterusnya. Sehingga
banyaknya cara menempatkan (mendistribusikan) n bola ke dalam n kotak sedemikian
sehingga tidak ada kotak yang kosong adalah :

N(a’1 a’2 … a’k) = kn - (𝑘1)(𝑘 − 1)n + (𝑘2)(𝑘 − 2)n + … + (-1)k(𝑘𝑘)(𝑘 − 𝑘)n


= ∑𝑘𝑖=0(−1)i(𝑘𝑖)(𝑘 − 𝑖)n

Dengan demikian, peluang tidak ada kotak kosong adalah


N(a’1 a’2 … a’k)
= k-n∑𝑘𝑖=0(−1)i(𝑘𝑖)(𝑘 − 𝑖)n
𝑁

𝑖
= ∑𝑘𝑖=0(−1)i(𝑘𝑖)(1 − 𝑘)n

CONTOH 4.2.3 :

Gunakan prinsip inklusi-eksklusi untuk menentukan banyaknya solusi bulat dari persamaan
berikut :

x1 + x2 + x3 = 20, 0 ≤ xi ≤ 5, for all i ϵ {1,2,3}

Penyelesaian :

Misalkan S adalah himpunan semua solusi bulat dari persamaan x1 + x2 + x3 = 20, 0 ≤ xi ≤ 5,


for all i ϵ {1,2,3}. Maka dapat ditunjukkan bahwa

N = |S| = (3+20−1
20
)= (22
20
) (lihat contoh 2.3.5 bab 2)

Untuk setiap I ϵ {1,2,3}, misalkan ai menyatakan sifat xi ≥ 6.

Sehingga,

N (a1) = Banyaknya anggota S yang mempunyai a1

= Banyaknya solusi bulat x1 + x2 + x3 = 20, dengan x1 ≥ 6, x2 ≥ 0, x3 ≥ 0

= Banyaknya solusi bulat x1 - 6 + x2 + x3 = 14, dengan x1 - 6 ≥ 0, x2 ≥ 0, x3 ≥ 0

= Banyaknya solusi bulat x1 + x2 + x3 = 14, dengan x1 ≥ 0, x2 ≥ 0, x3 ≥ 0

= (3+14−1
14
) = (16
14
)

Dengan cara yang sama diperoleh nilai N (a3) =(16


14
)

Selanjutnya,

N (a1a2) = Banyak anggota S yang memiliki sifat a1 dan a2

= Banyaknya solusi bulat x1 + x2 + x3 = 20, x1 ≥ 6, x2 ≥ 6, x3 ≥ 0

= Banyaknya solusi bulat x1 - 6 + x2 - 6 + x3 = 8, x1 - 6 ≥ 6, x2 - 6 ≥ 6, x3 ≥ 0

= Banyaknya solusi bulat x’1 + x’2 + x3 = 8, x’1 ≥ 0, x’2 ≥ 0, x3 ≥ 0

= (3+8−1
8
) = (10
8
)
Dengan cara yang sama diperoleh

10
N(a1a2) = N(a1 dan a2) = ( ).
8
N (a1a2a3) = Banyaknya anggota S dengan sifat a1, a2, dan a3

= Banyaknya solusi bulat x1 + x2 + x3 = 20, x1 ≥ 6, x2 ≥ 6, x3 ≥ 6

= Banyaknya solusi bulat x1 - 6 + x2 - 6 + x3 - 6 = 2, x1 - 6 ≥ 6, x2 - 6 ≥ 0, x3 – 6 ≥


0

= Banyaknya solusi bulat x’1 + x’2 + x’3 = 2, x’1 ≥ 0, x’2 ≥ 0, x’3 ≥ 0

= (3+2−1
2
) = (42)

Menurut prinsip inklusi-eksklusi, diperoleh :

N(a’1a’2a’3) = N – N(a1) – N(a2) – N(a3) + N(a1a2) + N(a1a3) + N(a2a3) – N(a1a2a3)

22 16 16 16 10 10 10 4
=( )−( )−( )−( )+( )+( )+( )−( )
20 14 14 14 8 8 8 2
22 16 10 4
=( ) − 3( ) + 3( ) − ( ) = 0
20 14 8 2
Jadi banyak solusi bulat dari persamaan

x1 + x2 + x3 = 20, 0 ≤ xi ≤ 5, for all i ϵ {1,2,3}

adalah :

22 16 10 4
( ) − 3 ( ) + 3 ( ) − ( ).
20 14 8 2

4.3 BANYAK OBJEK MEMILIKI TEPAT m SIFAT


Seperti sebelumnya, mislakan S adalah himpunan N objek, dan a1, a2, ..., ar adalah
sifat-sifat dari objek-objek yang terdapat di dalam S. Adakalanya kita ingin mengetahui
banyaknya objek di S yang memiliki tepat m sifat. kita akan lambangkan dengan em
bnyaknya objek S yang memiliki tapat m≤r sifat. selanjutnya, untuk t≥1 ;kita definisikan
sebagai

St= ∑ N(a𝑖1 , a𝑖2 , . . . , a𝑖𝑡 ),

dimana "sigma" mencakup semua kemungkinan memilih t sifat ai1,ai2,...,ait dari r sifat yang
ada. hubungan em dengan sm dapat dilihat di teorama berikut.

TEOREMA 4.3.1:
Misalkan a1,a2,a3,...,ar adalah sifat-sifat yang mungkin dimiliki oleh suatu objek di himpunan
S yang memiliki tepat m≤r sifat adalah:

em = sm - (𝑚+1
1
)Sm+1 + (𝑚+2
2
) Sm+2 - (𝑚+3
3
)Sm+3 + ... + (-1)p (𝑚+𝑝
𝑝
)Sm+p + ...(-1)r-m (𝑚+𝑟−𝑚
𝑟−𝑚
)Sr.

Contoh 4.3.1

Sebanyak n pasangan suami istri hadir dalam suatu pesta dansa. Dansa dilakukan serentak
dan seorang pria hanya berdansa dengan seorang wanita.

a. Berapakah peluang terdapat tepat satu pasang suami istri berdansa dalam pesta dansa
tersebut?
b. Berapakah peluang terdapat tepat tiga pasang suami istri berdansa bersama dalam
pesta dansa tersebut?
Penyelesaian :

Misalkan S adalah himpunan semua pasangan dansa yang mungkin, dan aᵢ menyatakan sifat
dimana suami ke i berpasangan dengan istrinya, 1 ≤ i ≤ n. Karena terdapat n pasang suami
istri, maka N =|S| = n!. Selanjutnya kita peroleh:

N(aᵢ) = banyaknya pasangan yang mungkin dimana pasangan ke i adalah pasangan


suami istri.

= banyaknya permutasi (n-1) elemen

= (n-1)!

Begitu pula,

N(aᵢaj) = banyaknya pasangan yang mungkin dimana pasangan ke i dan j adalah pasangan
suami istri.

= banyaknya permutasi (n-1) elemen

= (n-2)!

Secara umum diperoleh

N(aᵢ₁, a₁₂, aᵢ₂, ..., aᵢk) = (n-k)!

Karena ada (𝑛𝑘) cara memilih k sifat dari n sifat yang ada, maka:

𝑠𝑛 = ∑ 𝑁( aᵢ₁, a₁₂, aᵢ₂, . . . , a𝑖𝑘 ) = (𝑛𝑘) (𝑛 − 𝑘)!

a.) Dari teorema 4.3.1 (r=n, m=1), diperoleh:

𝑒1 = 𝑠1 - (21)𝑠2 + (32)𝑠3 + ... (−1)𝑛−1 (𝑛−1


𝑛
)𝑠𝑛

= (𝑛1) (𝑛 − 1)! − (21)(𝑛2) (𝑛 − 2)! + ⋯ + (−1)𝑛−1 (𝑛−1


𝑛
)(𝑛𝑛) (𝑛 − 𝑛)!
𝑛! 2! 𝑛! 𝑛!
= 1!(𝑛−1)! (𝑛 − 1)! − (𝑛 − 2)! + ⋯ + (−1)𝑛−1 (𝑛−1)!1! 0!
1!1! 2!(𝑛−2)!

1 1 1
= n! [1- 1! + 2! - ... (−1)𝑛−1 (𝑛−1)! ]

b.) Dari teorema 4.3.1 (r=n, m=3), diperoleh:


𝑒3 = 𝑠3 - (41)𝑠4 + (52)𝑠5 − ... +(−1)𝑛−3 (𝑛−3
𝑛
)𝑠𝑛
= (𝑛3) (𝑛 − 3)! − (41)(𝑛4) (𝑛 − 4)! + (52)(𝑛5)(𝑛 − 5)! − ⋯ +
𝑛
(−1)𝑛−3 (𝑛−3)(𝑛𝑛) (𝑛 − 𝑛)!
𝑛! 4! 𝑛! 𝑛! 5! 𝑛!
= 3!(𝑛−3)! (𝑛 − 3)! − − (𝑛−4)! + 2!3! (𝑛 − 5)! − ⋯ +
1!3! 4!(𝑛−4)! 5!(𝑛−5)!
𝑛!
(−1)𝑛−3 (𝑛−3)!(𝑛−3)! 0!

𝑛! 1 1 1
= 3! [1- 1! + 2! - ... +(−1)𝑛−1 (𝑛−3)! ]

Dengan demikian peluang terdapat tepat tiga pasang suami istri berdansa
bersama adalah:
𝑒₃ 1 1 1 1
= [1- 1! + 2! - ... +(−1)𝑛−1 (𝑛−3)! ]
𝑁 3!

4.4 BANYAK OBYEK YANG MEMILIKI SIFAT SEBANYAK GENAP


ATAU GANJIL
Di sini kita tertarik dengan obyek-obyek dari S yang mempunyai sifat sebanyak
bilangan genap ataupun ganjil. Berapa banyak kah obyek-obyek dar S yang memiliki sifat
sebanyak genap atau ganjil? Jawaban dari pertanyaan tersebut diberikan dalam teorema
berikut. Dalam teorema berikut, em dan sm untuk suat m, sama seperti di dalam Teorema4.3.1.

TEOREMA 4.4.1.

Jika di dalam himpunanS terdapat r sifat, maka banyaknya obyek S yang memiliki sifat
sebanyak bilangan genap adalah:
1
e0 + e2 + e4 + …= 2 [So + ∑𝑟𝑡=0 (−2)t St]

dan banyak objeknya objek S yang memiliki sifat sebanyak bilangan ganjil adalah :
1
e1 + e3 + e5 + … = 2 [So + ∑𝑟𝑡=0 (−2)r St]

BUKTI:

Misal E(x) = ∑𝑚 m
𝑚=0 𝑒 mx adalah fungsi pembangkit biasa dari barisan (em). Dari
teorema 4.3.1 diperoleh:
E(x) = [ S0-S1+S2-S3-…+ (-1)rSt ]

+ [S1 – (21) S2 + (32)S3 - … + (-1)r-1 (𝑟−1


𝑟
) St ] x +

[S2 – (31) S3 + (42)S4 - … + (-1)r-2 (𝑟−2


𝑟
) S t ] x2 + …

…+ [Sm – (𝑚+1
1
) Sm+1 + (𝑚 2+ 2)Sm+2 - … + (-1)r-m (𝑟−𝑚
𝑟
) St ] xm+…

… + Stxt

Ekuivalen dengan

E(x) = S0-S1[x-1] + S2[ x2 - (21)x + 1] + …

…+Sm[xm - (𝑚
1
)xm-1 + (𝑚
2
𝑚
)xm-2 + …+(-1)m-1(𝑚−1)x + (-1)m] + … + Sr[xr - (𝑟1)xr-1 + (𝑟2)xr-2n +
(-1)r]

Sehingga

E(x) =∑𝑟𝑚=0 𝑆m(x-x1)m

Dengan demikian

𝐒0, jika m = 0
E(1) = { dan E(-1) = ∑𝑟𝑚=0(−2)mSm
0, jika m≥ 1

Karena E(x) = ∑𝑟𝑚=0 𝑒mxm maka,


1 1
∑∞
𝑖=0 e2t = 2[E(1) + E(-1)] = [ S0 + ∑𝑟𝑚=0(−2) mSm]
2

dan
1 1
∑∞
𝑖=0 e2t = 2[E(1) - E(-1)] = [ S0 - ∑𝑟𝑚=0(−2) mSm].
2

Dengan demikian teorema terbukti.


SOAL-SOAL LATIHAN 4

1. Tentukan banyak bilangan bulat dari 1 sampai dengan 10000 yang tidak habis dibagi
4, 6, 7, atau 10!
Jawab:
Misal: 𝑆 = {1, 2, 3, 4, 5, … , 10000}
𝑎1 = {𝑠𝑖𝑓𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 4}
𝑎2 = {𝑠𝑖𝑓𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 6}
𝑎3 = {𝑠𝑖𝑓𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 7}
𝑎4 = {𝑠𝑖𝑓𝑎𝑡 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 10}
N(𝑎1 ) = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 4
10000
𝑁(𝑎1 ) = = 2500
4
N(𝑎2 ) = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 6
10000
𝑁(𝑎2 ) = = 1666
6
N(𝑎3 ) = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 7
10000
𝑁(𝑎3 ) = = 1428
7
N(𝑎4 ) = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 10
10000
𝑁(𝑎4 ) = = 1000
10
N(𝑎1 𝑎2 ) = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 4 𝑑𝑎𝑛 6
10000
𝑁(𝑎1 𝑎2 ) = = 416
24
N(𝑎1 𝑎3 ) = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 4 𝑑𝑎𝑛 7
10000
𝑁(𝑎1 𝑎3 ) = = 357
28
N(𝑎1 𝑎4 ) = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 4 𝑑𝑎𝑛 10
10000
𝑁(𝑎1 𝑎4 ) = = 250
40
N(𝑎2 𝑎3 ) = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 6 𝑑𝑎𝑛 7
10000
𝑁(𝑎2 𝑎3 ) = = 238
42
N(𝑎2 𝑎4 ) = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 6 𝑑𝑎𝑛 10
10000
𝑁(𝑎2 𝑎4 ) = = 166
60
N(𝑎3 𝑎4 ) = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 7 𝑑𝑎𝑛 10
10000
𝑁(𝑎3 𝑎4 ) = = 142
70
N(𝑎1 𝑎2 𝑎3 ) = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 4, 6 𝑑𝑎𝑛 7
10000
𝑁(𝑎1 𝑎2 𝑎3 ) = = 54
168
N(𝑎1 𝑎2 𝑎4 ) = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 4, 6 𝑑𝑎𝑛 10
10000
𝑁(𝑎1 𝑎2 𝑎4 ) = = 41
240
N(𝑎2 𝑎3 𝑎4 ) = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 6, 7 𝑑𝑎𝑛 10
10000
𝑁(𝑎2 𝑎3 𝑎4 ) = = 23
420
N(𝑎1 𝑎2 𝑎3 𝑎4 ) = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑆 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 4, 6, 7 𝑑𝑎𝑛 10
10000
𝑁(𝑎1 𝑎2 𝑎3 𝑎4 ) = =5
1680
𝑁(𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑎14 )

= 𝑁 − ∑ 𝑁( 𝑎𝑖 ) + ∑ 𝑁( 𝑎𝑖 𝑎𝑗 ) ∑ 𝑁( 𝑎𝑖 𝑎𝑗 𝑎𝑘 ) + ∑ 𝑁( 𝑎𝑖 𝑎𝑗 𝑎𝑘 𝑎𝑙 )
𝑖 𝑖,𝑗 𝑖,𝑗,𝑘 𝑖,𝑗,𝑘,𝑙

= N – N (a1) – N (a2) – N (a3) – N (a4) + N (a1a2) + N (a1a3) + N (a1a4) + N (a2a3) + N


(a2a4) + N (a3a4) – N (a1a2a3) – N (a1a2a4) – N (a2a3a4) + N (a1a2a3a4)
= 10000 − 2500 − 1666 − 1428 − 1000 + 416 + 357 + 250 + 238 + 166 + 142
− 54 − 41 − 23 + 5
= 4857
Jadi, banyak bilangan bulat dari 1 sampai 10000 yang tidak habis dibagi 4, 6, 7, dan
10 adalah 4857
2. Tentukan banyaknya bilangan bulat dari 1 sampai dengan 1000000 yang tidak habis
dibagi bilangan kuadrat sempurna atau bilangan cacah pangkat tiga kurang dari 30!
Jawab :

Misalkan : S = {1,2,3,…,1000000}

Bilangan kuadrat sempurna kurang dari 10

a1 = habis dibagi 4 (22)

a2 = habis dibagi 9 (32)

bilangan cacah pangkat 3 kurang dari 30

a3 = habis dibagi 8 (23)

a4 = habis dibagi 27 (33)

N = ISI = 1000000

N(a1) = Banyaknya anggota S yang habis dibagi 4 = (1000000/4) = 250000

N(a2) = Banyaknya anggota S yang habis dibagi 9 = (1000000/9) = 111111

N(a3) = Banyaknya anggota S yang habis dibagi 8 = (1000000/8) = 125000

N(a4) = Banyaknya anggota S yang habis dibagi 27 = (1000000/27) = 37037

N(a1a2) = Banyak anggota S yang habis dibagi 4 dan 9 = (1000000/36) = 27777


N(a1a3) = Banyak anggota S yang habis dibagi 4 dan 8 = (1000000/32) = 31250

N(a1a4) = Banyak anggota S yang habis dibagi 4 dan 27 = (1000000/108) = 9259

N(a2a3) = Banyak anggota S yang habis dibagi 9 dan 8 = (1000000/72) =


13888

N(a2a4) = Banyak anggota S yang habis dibagi 9 dan 27 = (1000000/243) =


4115

N(a3a4) = Banyak anggota S yang habis dibagi 8 dan 27 = (1000000/216) =


7812

N(a1a2a3) = Banyak anggota S yang habis dibagi 4, 9, dan 8 = (1000000/288) =


3472

N(a1a2a4) = Banyak anggota S yang habis dibagi 4, 9, dan 27 = (1000000/972) =


1028

3. Tentukan banyaknya permutasi dari {1, 2, 3, 4, 5, 6 } sedemikian hingga pola-pola


“124” dan “35” tidak muncul!

4. Sebuah kata sandi dengan panjang 9 dibentuk dari angka-angka 0, 1, dan 2


sedemikian hingga tiap angka muncul tiga kali dan tiga angka berurutan dalam kata
sandi tersebut tidak boleh sama. Ada berapa kata sandi yang dapat dibentuk?
Jawab :
Misalkan: S : {permutasi sebuah kata sandi dengan panjang 9 dari angka-angka 0, 1
dan 2 tiap angka muncul tiga kali dan tiga angka muncul tidak boleh sama} :
{“0”, “0”, “0”, “1”, “1”, “1”, “2”, “2”, “2”}
A1 : kode “0” muncul 3x = muncul pola “000”
A2 : kode “111” muncul 3x = muncul pola “111”
A3 : kode “222” muncul 3x = muncul pola “222”
Penyelesaian:
9!
N=|S|= = 1680
3!3!3!
7!
N = (a1) = banyak anggota S muncul kode “000” = 3!3! = 140
7!
N = (a2) = banyak anggota S muncul kode “111” = 3!3! = 140
7!
N = (a3) = banyak anggota S muncul kode “111” = 3!3! = 140
5!
N = (a1a2) = banyak anggota S muncul kode “000” dan “111” = 3! = 20
5!
N = (a1a3) = banyak anggota S muncul kode “000” dan “222” = 3! = 20
5!
N = (a2a3) = banyak anggota S muncul kode “111” dan “222” = 3! = 20
N = (a1a2a3) = banyak anggota S muncul kode “000”, :111”, dan “222” = 3! = 6
Jadi : N - ∑𝑖 𝑁(𝑎𝑖 ) + ∑𝑖,𝑗 𝑁(𝑎𝑖 𝑎𝑗 ) - ∑𝑖,𝑗,𝑘 𝑁(𝑎𝑖 𝑎𝑗 𝑎𝑘 )
: 1680 – 3(140) + 3(20) – 6 = 1314 cara

5. Delapan kecelakaan terjadi dalam satu minggu. Dengan prinsip inklusi eksklusi,
hitung probabilitas bahwa terdapat paling sedikit satu satu kecelakaan tiap hari!
Jawab:
7 7 7 7 7 7 7
Banyak kecelakaan 1 2 3 4 5 6 7
Hari Sen Sel Rab Kam Jum Sab Ming
Misalkan: S : {semua kejadian kecelakaan yang mungkin terjadi}
𝑎1 : sifat bahwa hari kNe-i tidak terjadi kecelakaan dengan i = { sen sel rab kam jum
sab ming)
𝑁 = [5] = 78
𝑁 = [𝑎𝑛 ] = (7 − 1)8 , 𝐼 𝐸 {1, 2, … … … 7}
𝑁 = (𝑎𝑖 𝑎𝑗 ) = (7 − 2)8 ,𝑖 ≠ 𝑗
𝑁 = (𝑎𝑖 𝑎𝑗 𝑎𝑘 ) = (7 − 3)8 , 𝑖, 𝑗, 𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎
8
𝑁 = (𝑎𝑖 𝑎2……. 𝑎7 ) = (7 − 7) = 0
𝑁 = (𝑎𝑖 𝑎12 … … 𝑎17 ) = 𝑁 − ∑ 𝑁(𝑎𝑖 𝑎𝑗 ) − ⋯ … … … + (−1)7𝑁( (𝑎1 𝑎2……. 𝑎7 )
𝑖,𝑗 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑒𝑑𝑎
= 7 − (17 )(7 − 1)8 + (27 )(7 − 2)8 − (37 )(7 − 3)8
8

+ (47 (7 − 4)8 − (57 (7 − 5)8 + (67 (7 − 6)8 − (77 (7 − 7)8 ))))


= 5764801 − 11.757.312 + 8203125 − 229376 + 7 − 0
= 141120
Jadi banyaknya semua peristiwa yang mungkin dimana ada 7 hari terjadi kecelakaan
yaitu 141120
Dengan demikian, peluang peristiwa dimana tiap hari terjadi kecelakan:
𝑁(𝑎11 𝑎12 … … 𝑎17 ) 141120
𝑃= = = 0,024479596 = 0,02
𝑁 78

7. Diketahui X={1, 2, 3, ... , k} dan Y={1, 2, 3, ... , n}. Dengan prinsip inklusi-eksklusi
tunjukkan bahwa banyaknya fungsi sujektif dari X ke Y adalah:
𝑛𝑘 − ∑𝑛𝑗=0(−1)𝑗−𝑖 (𝑛𝑗) (𝑛 − 𝑗)𝑘 .

10. Hitunglah banyaknya permutasi dari {1, 2, 3, … , n} sedemikian hingga terdapat tepat
k bilangan menempati tempatnya semula!

11. a. Misalkan Qn menyatakan banyaknya permutasi dari {1, 2, 3, … , n} sedemikian


hingga pola-pola: 12, 23, 34, … , (n-1)n tidak muncul. Tentukan Qn!
1
b. Jika 𝐷𝑛 = 𝑛! ∑𝑛𝑘=0(−1)𝑘 , buktikan 𝑄𝑛 = 𝐷𝑛 + 𝐷𝑛−1
𝑘!

Anda mungkin juga menyukai