Anda di halaman 1dari 14

BIODATA PENULIS

Nama Penulis : Rizky pranata


Kelas : DKV – A ( Pagi )
Nim : 1821000010
Fakultas : Fakultas Seni dan Desain
Prodi : Desain Komunkasi Visual
Alamat : Jln,Asahan Komplek Lumba – lumba Blok H-1 Belawan
Nama Dosen : Bpk. Triadi Sya’dian, S. Kom FILOSOFI TIPOGRAFI “ Ukiran jepara ”
Rizky pranata DKV – A Pagi | Semester 1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah tipografi yang bertemakan tentang font.
Makalah yang berjudul “ Ukiran Jepara ” ini disusun untuk memenuhi tugas individu dan syarat
kelulusan Ujian Akhir Semester mata kuliah Tipografi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang telah turut membantu dalam
penyelesaian makalah yang berjudul “ Ukiran Jepara ”. Melalui kesempatan ini, penulis ingin
menyampaikann terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bpk. Triadi Sya’dian, S. Kom, selaku dosen mata kuliah Tipografi di Universitas Potensi Utama.
2. Orang tua kami yang telah banyak memberi dukungan baik moril maupun materil.
3. Teman – Teman yang telah mendukung dan membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini, oleh
sebab itu kritik dan saran dari pembaca yang membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan di
kemudian hari. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya dan semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi kita semua.
Medan, februari 2019
Penulis,
RIZKY PRANATA
Nim : 1821000010
i FILOSOFI TIPOGRAFI “ Ukiran Jepara ”
Rizky Pranata DKV – A Pagi | Semester 1
DAFTAR ISI
BIODATA PENULIS
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................
1.2. Maksud dan Tujuan ......................................................................
1.2.1. Maksud ..............................................................................
1.2.2. Tujuan ...............................................................................
1.3. Ruang Lingkup Permasalahan......................................................
1.3.1. Rumusan Masalah .............................................................
1.3.2. Batasan Masalah ................................................................
BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................
2.1 Pengertian Tipografi .....................................................................
2.2 Ukiran Jepara ...........................................................................
2.2.1. Pengertian Jepara ...........................................................
2.2.2. Ciri khas ukiran Jepara ..............................
BAB III HASIL KARYA .................................................................................
3.1 Konsep Perancangan ....................................................................
3.2 Hasil Karya ...................................................................................
ii FILOSOFI TIPOGRAFI “ Ukiran Jepara ”
Rizky Pranata DKV – A Pagi | Semester 1
BAB IV PENUTUPAN .................................................................................... 11
4.1. Kesimpulan ................................................................................. 11
4.2. Saran ............................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA
iii FILOSOFI TIPOGRAFI “ Kupu Sido ”
Syela Mashyta DKV – A Pagi | Semester 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Motif hias Nusantara terkenal di mancanegara dengan keindahan tersendiri. Ragam hias adalah
bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu karya atau
seni. Karya ini dapat berupa tenunan, , songket, ukiran, atau pahatan pada kayu / batu, tulisan pada
kain ( batik ). Ragam hias dapat distilisasi sehingga bentuknya bervariasi. Keanekaragaman motif
hias ini semakin memperkaya kebudayaan bangsa kita.
Keterampilan yang akarnya sudah berumur ribuan tahun tersebut wajib kita lestarikan agar tidak
punah. Keberagaman motif hias di Indonesia yang ada saat ini perlu kita pertahankan dan kita
kembangkan. Kita dapat mengapresiasi motif hias dengan mempelajari motif-motif hias yang ada
diderah kita. Melestarikan motif - motif hias sebagai warisan nenek moyang kita. Maka dari itu kita
juga dapat mengembangkan motif – motif tersebut ke dalam suatu karya yang berbentuk huruf.
Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, huruf tak pernah lepas dari kehidupan keseharian. Hampir
setiap bangsa di dunia menggunakannya sebagai sarana komunikasi. Sejarah perkembangan tipografi
dimulai dari penggunaan pictograph. Tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf dengan
pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus,
sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
1 FILOSOFI TIPOGRAFI “ Ukiran Jepara ”
Rizky pranata DKV – A Pagi | Semester 1
1.2. Maksud dan Tujuan
1.2.1. Maksud
Makalah ini disusun sebagai bagian dari perencanaan pembuatan dari proyek tipografi tentang font
yang berjudul “ Ukiran Jepara ”.
1.2.2. Tujuan
Tujuannya adalah memperkenalkan suatu hasil karya penulis yang kreatif dan bermanfaat.
1.3. Ruang Lingkup Permasalahan
1.3.1. Rumusan Maslah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalahnya adalah :
1. Bagaimana cara menyajikan suatu karya yang kreatif dan bermanfaat dengan memanfaatkan
keragaman budaya yang ada di Indonesia.

2. Bagaimana menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan tipografi.

1.3.2. Batasan Masalah


Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas,
yaitu bagimana cara menyajikan suatu karya yang kreatif dan bermanfaat dengan memanfaatkan
keragaman budaya yang ada di Indonesia.
2 FILOSOFI TIPOGRAFI “ Ukiran Jepara ”
Rizky Pranata DKV – A Pagi | Semester 1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Pengertian Tipografi
Pengertian Tipografi Secara etimologi, tipografi / typography berasal dari bahasa Yunani. Typos
berarti bentuk, dan Graphein berarti menulis. Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang seni
dan desain huruf ( termasuk simbol ) dalam aplikasinya untuk media komunikasi visual melalui
metode penataan layout, bentuk, ukuran dan sifatnya sehingga pesan yang akan disampaikan sesuai
dengan yang diharapkan. Juga dikenal sebagai seni jenis huruf (jenis desain), kerja yaitu atau desain
yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Berikut merupakan Pengertian
Tipografi Menurut Para Ahli, yaitu :
1. Menurut Sihombing

Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi adalah sifat verbal dan
properti visual dan efektif.
2. Menurut Roy Brewer

Tipografi dapat memiliki arti luas, yang meliputi penataan dan pola halaman, atau cetakan atau
dalam arti yang lebih sempit hanya mencakup pemilihan, pengaturan, dan berbagai hal yang
berkaitan dengan pengaturan jalur pengaturan huruf, tidak termasuk ilustrasi dan elemen lainnya,
bukan surat di halaman dicetak .
3. Menurut Dendi Sudiana

Gambar adalah elemen grafis yang paling mudah dibaca. Tetapi melalui kata-kata yang terdiri dari
huruf oleh huruflah memandu pemahaman pembaca pesan atau ide.
3 FILOSOFI TIPOGRAFI “ Kupu Sido ”
Syela Mashyta DKV – A Pagi | Semester 1
Berikut merupakan klasifikasi tipografi berdasarkan bentuk hurufnya, yaitu :
1. Roman

Jenis huruf yang memiliki ciri sirip / kaki / serif yang berbentuk lancip di ujungnya. Huruf Roman
memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang
ditimbulkannya adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.
2. Egyptian

Jenis huruf yang memiliki ciri kaki / sirip / serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan
ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokoh, kuat, kekar dan
stabil.
3. Sans Serif

Jenis huruf yang memiliki ciri tanpa sirip / serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung
hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh
huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
4. Script

Jenis huruf yang menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam
dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab.
5. Miscellaneous

Jenis huruf yang merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan
dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
Kejelasan bentuk huruf ( legibility ) dalam tipografi adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu
karakter, rupa huruf atau tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:
1. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan siripan, kontras goresan, dan sebagainya.
2. Penggunaan warna
3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari

4 FILOSOFI TIPOGRAFI “ Ukiran Jepara ”


Rizky Pranata DKV – A Pagi | Semester 1
Keterbacaan ( readability ) dalam tipografi adalah tingkat kenyamanan atau kemudahan suatu
susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh:
1. Jenis huruf
2. Ukuran
3. Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya
4. Kontras warna terhadap latar belakang

2.2. Ukiran jepara


2.2.1. Pengertian Jepara
seni ukir Jepara merupakan seni ukir khas yang berasal dari Jepara. Jepara yang terkenal dengan
sebutan Kota Ukir, kini berubah menjadi Kota Ukir Dunia. Setelah meningkatkan citra Jepara “The
World Carving Center”, karena produk-produk ukir Jepara sudah sangat terkenal dan sangat
banyak penyuka seni ukiran Jepara dari berbagai negara. AS Merupakan Negara Tujuan Ekspor
Terbesar Jepara. Negara tujuan ekspor mebel Ukiran Jepara tahun 2015 juga mengalami kenaikan
menjadi 113[1] negara dengan jumlah eksportir sebanyak 296 pengekspor, sedangkan tahun 2014
nilai ekspornya hanya 114,78 juta dolar AS dengan 223 pengekspor untuk negara tujuan 106
negara.
2.2.2. Ciri Khas Ukiran Jepara
Berikut merupakan ciri khas yang terdapat pada ukiran Jepara :
1. Motif dan Corak Unik

Ukiran di setiap daerah mempunyai ciri khasnya masing-masing. Ukiran


Jepara mempunyai motif dan corakyang unik dan membedakannya dengan yang lain. Ciri khas
ukiran Jepara adalah mempunyai motif daun Trubusan. Selain itu, ada motif Jumbai atau ujung
relung, yaitu daunnya menyerupai kipas yang terbuka dan ujung daunnya runcing. Terdapat gambar
buahnya juga yang berjumlah tiga atau empat yang berasal dari pangkal daun. Motif dengan ciri-ciri
tersebut dapat menandai ukiran Jepara. Corak uniknya dengan pemakaian dominasi flora
menjadikan ukiran Jepara menjadi terkenal dengan keindahannya.
.
5 FILOSOFI TIPOGRAFI “ Ukiran Jepara ”
Syela Mashyta DKV – A Pagi | Semester 1
2. Ukiran yang Detail dan Terkesan Hidup

Ukiran Jepara mempunyai tingkat kecermatan tinggi, di mana setiap garis ukir objeknya terbukti
halus dan sangat detail. Ahli ukir Jepara merupakan orang yang terlatih untuk membuat ukiran
Jepara dengan mempertahankan detail setiap objeknya. Kesan hidup pada setiap objek dalam
ukiran juga dapat dilihat, karena detail penggambaran bentuk objek tersebut. Salah satu penerapan
ukiran tersebut adalah pada mebel. Perlengkapan mebel dari Jepara menggunakan ukiran Jepara
sebagai hiasannya. Mebel jati mempunyai hasil ukiran yang baik, karena tekstur kayu jati yang
mudah diukir. Mebel dari kayu jati juga mampu bertahan dalam jangka waktu lama..

3. Teknik Pewarnaan Ukiran yang Menakjubkan


Pewarnaan sangat diperlukan untuk memberikan kesan menarik pada suatu objek. Ciri khas ukiran
Jepara adalah teknik pewarnaannya. Teknik yang diterapkan merupakan teknik yang baik, di mana
dihasilkan warna yang menarik, tidak mudah luntur, rata, serta tampak halus.

Nah itulah ciri khas dari ukiran jepara, yang terus dijaga dari generasi ke generasi, semoga tetap
berjaya dan memajukan ekonomi masyarakt jepara dan sekitarnya, Trus Karya Tataning Bumi.
.
6 FILOSOFI TIPOGRAFI “ Ukiran Jepara ”
Rizky Pranata DKV – A Pagi | Semester 1
BAB III
HASIL KARYA
3.1. Konsep Perancangan
Berikut merupakan konsep – konsep perancangan font “ Kupu Sido ”.
1. Study Iconic

2. Destilasi

Proses pemisahan suatu bentuk ukiran dari bentuk motif utama.


3. Stilisasi

Proses penyederhanaan bentuk ukiran, merubah sedikit tanpa meninggalkan karakter bentuk asli.
8 FILOSOFI TIPOGRAFI “ Ukiran Jepara ” Rizky Pranata DKV – A Pagi | Semester 1
4. Basic Idea

Penggabungan antara bentuk ukiran dengan font yang dipilih.

9 FILOSOFI TIPOGRAFI “ Ukiran Jepara ”


Rizky pranata DKV – A Pagi | Semester 1
3.2. Hasil Karya

Berikut merupakan gambar dari hasil karya penulis.


10 FILOSOFI TIPOGRAFI “ Ukiran Jepara ”
Rizky Pranata DKV – A Pagi | Semester 1
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, huruf tak pernah lepas dari kehidupan keseharian. Hampir
setiap bangsa di dunia menggunakannya sebagai sarana komunikasi. Tipografi merupakan seni
memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk
menciptakan kesan khusus, sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan
membaca semaksimal mungkin.
Indonesia memiliki keberagaman motif hias yang beragam, hal tersebut saat ini perlu kita
pertahankan dan kita kembangkan. Kita dapat mengapresiasi motif hias dengan mempelajari motif-
motif hias yang ada di daerah kita. Maka dari itu kita juga dapat mengembangkan motif – motif
tersebut ke dalam suatu karya yang berbentuk huruf.
Dengan menggabungkan huruf dan beragam motif yang ada di Indonesia kita tak hanya dapat
membuat suatu karya yang kreatif dan bermanfaat tapi juga mengembangkan dan memperkenalkan
keragaman budaya kita yang ada di Indonesia.
4.2. Saran
Penulis mohon maaf apabila di dalam makalah ini terdapat beberapa kesalahan dan beberapa
kekurangan. Saya sebagai penulis meminta kritik dan saran agar dalam penulisan makalah berikutnya
penulis bisa membuat yang lebih baik lagi.
11

Anda mungkin juga menyukai