Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TIPOGRAFI

DISUSUN OLEH:

Nama : Wella Monica Ardilla


NIM : 18020103

Dosen Pembimbing
Drs. Yusron Wikarya, Mpd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2019
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalahini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tipografi.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak–pihak yang telah mendukung dan
memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Penyusun dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

Semoga hasil dari penyusunan makalah ini dapat bermanfaat. Akhir kata melalui
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih.

Padang,13 Februari 2020

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................….............................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................…..........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………...1

1.1 Latar BelakangMasalah,,…….........................................................................…….....1

1.2 Rumusan Masalah...................…..........................................................................…….1

1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................…….2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….……3

2.1 Pengertian Tipografi..................................................................................................…3

2.2 Sejarah Tipografi.........…........................................................................................…..4

2.3 Prinsip-prinsip perancangan huruf……………………………………………………5

BAB III PENUTUP…………………………………………………………..…………….…...11

3.1 Kesimpulan.....……...........................…,.......................................…………………..11

3.2 Saran…........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA………………..........….............................................................................12

BAB 1

PENDAHULUAN
 

1. LATAR BELAKANG

Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan


penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga
dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf
sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa
diabaikan. Di dunia huruf terdapat dua kategori besar pilihan, yakni serif / huruf berkait dan
sans-serif / rupa huruf tanpa kait. Serif adalah penamaan untuk kaki dekoratif kecil yang ada di
bagian ujung huruf. Jenis huruf serif memiliki basis dasar yang lebih kuat dengan “kaki” yang
dimilikinya. Bentuk ini membantu mata pembaca dalam melakukan penelusuran secara
horizontal di sepanjang garis tulisan. Sans serif seringkali lebih mudah dibaca secara online
(tampilan di layar komputer), meskipun hal ini masih tergantung pada ukuran, gaya dan pilihan
warna huruf.

Tak dapat disangkal font sangat berperan besar dalam penyampaian komunikasi visual dalam
benuk grafis. Penggunaan font yang tepat akan sangat berpengaruh dalam efektifitas dan
efisiensi penyampaian pesan yag ada .banyak desainer yang kurang memahami akan komponen
yang berpengaruh dalam efektifitas font dalam penyampaian pesan visual

Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang
Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan
sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta
menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi. Saat ini tipografi mengalami
perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase
komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih
cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya. Oleh karena itu, penulis menemukan
beberapa masalah yang perlu dijelaskan nanti saat pembahasan.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang akan diuraikan diantaranya

1. Apakah yang dimaksud dengan Tipografi ?


2. Bagaimana sejarah tipografi ?
3. Bagaimana klasifikasi tipografi ?

3. TUJUAN

Penulisan makalah ini bertujuan untuk kesadaran akan penggunaan huruf, sehingga
pembaca menyadari peran tipografi dalam design grafis, mengenal font, dan dapat memilih
karakteristik masing – masing font yang akan membantu dalam design grafis.
 

BAB 2

PEMBAHASAN
 

1. PENGERTIAN TIPOGRAFI

Tipografi (Typography) adalah tata huruf yang merupakan suatu tehnik manipulasi huruf
dengan mengatur penyebarannya pada suatu bidang yang tersedia untuk membuat kesan tertentu
dengan tujuan kenyamanan semaksimal mungkin pada saat membacanya baik dalam jarak dekat
maupun jarak jauh sehingga maksud dan arti dari tulisan dapat tersampaikan dengan sangat baik
secara visual kepada pembaca. Menurut Roy Brewer (1971) Pengertian Tipografi sendiri
memiliki pengertian sangat luas yang mencakup penyusunan dan bentuk halaman, atau setiap
barang cetak, tipografi dapat juga diartikan pemilihan, penataan dan berbagai hal yang
berhubungan dengan pengaturan baris-baris serta susunan huruf (typeset), tidak termasuk
didalamnya bentuk ilustrasi dan unsur-unsur lain yang bukan susunan huruf pada halaman cetak.

Tehnik Tipografi tidak terbatas pada pemilihan jenis huruf saja, ukuran huruf, bentTipografi
ataupun kecocokan dengan tema. Tetapi meliputi juga pengaturan tata letak vertikal/horizontal
pada area desain. Tehnik Tipografi telah digunakan diberbagai bidang seperti desain web, desain
grafis, desain produk, majalah, undangan, percetakan, dll.

Pengertian Tipografi menurut para ahli :

1. Danton Sihombing (Anggota DGI. 2001:58)

Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan
merupakan properti visual yang pokok dan efektif.

2. Roy Brewer (1971) dalam buku “Pengantar Tipografi”

Tipografi dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halanan atau
setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya memiliki pemilihan, penataan
atau berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi
dan unsur lain-lain bukan susun huruf pada halaman cetak.

3. Dendi Sudiana (2001:1) dalam buku “Pengantar Tipografi”

Gambar merupakan suatu unsur grafis yang paling mudah terbaca. Tetapi melalui kata-kata
yang tersusun dari huruf demi huruflah yang menuntun pemahaman pembaca terhadap pesan
atau gagasan.

4. Idarmadi
Typografi adalah sebuah seni penggunaan jenis huruf. Dan adalah sebuah seni yang cukup
rumit, apalagi kerumitannya ditambah dengan medium design web yang terbatas tetapi adalah
element yang sangat penting dalam komunikasi dengan para pengunjung.

5. Stanley Marrison

Tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan
tujuan tertentu, seperti mengatur tulisan, membagi-bagi ruang/spasi dan menjaga/menata huruf
untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks. Tipografi merupakan cara
hemat untuk benar-benar membuat bermanfaat dan hanya secara kebetulan mencapai hasil
estetis. Oleh karena menikmati pola-pola, jarang sekali menjadi tujuan utama.

2. SEJARAH TIPOGRAFI

Tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini digunakan bangsa Indian
Sioux dan Viking dari Norwegia. Kemudian di Mesir dikenal jenis huruf Hieratia yang dikenal
dengan nama Hieroglif pada abad 1300 SM. Bentuk Tipografi merupakan akar dari bentuk
Demotia, yang ditulis dengan pena khusus. Tehnik Tipografi terus berkembang hingga di Kreta
hingga Yunani dan keseluruh Eropa.

Puncak perkembangan tipografi terjadi pada abad 8 SM di Roma, ketika itu pemerintahan
Romawi mulai membentuk kekuasannya. Dikarenakan bangsa Romawi tidak mempunyai tulisan
sendiri maka mereka mulai mempelajari tehnik penulisan masyarakat Italia yaitu Etruska dan
kemudian menyempurnakannya sehingga terbentuklah jenis tulisan / huruf Romawi.

Perkembangan tipografi saat ini telah disentuh oleh perkembangan komputerisasi, sehingga
dalam tehnik pembuatan tipografi menjadi lebih mudah dan lebih singkat penyelesaiannya
dengan penggunaan jenis huruf yang berjumlah ratusan atau lebih. Terkadang secara tidak sadar
kita sering berhubungan dengan tipografi hampir setiap saat. Seperti koran atau majalah yang
sering kita baca, label pakaian yang biasa kita gunakan dan masih banyak lagi contoh-contoh
lainnya.

KLASIFIKASI TIPOGRAFI

1. Blackletter / Old English / Textura, Menyerupai tulisan tangan (script) yang terkenal pada
abad pertengahan (sekitar abad 17) di Jerman popular gaya gothic dan di Negara Irlandia
dikenal gaya Celtic.
2. Humanis / Venetian Serupa tulisan tangan (script) gaya romawi di Italia. Disebut
humanis karena bentuk goresannya serupa tulisan tangan manusia.
3. Old Style, Bentuk huruf serif yang berupa metal type, model penulisan seperti ini sempat
mendominasi industri percetakan selama 200 tahun.
4. Transitional, Bentuk huruf serif, terlahir sekitar tahun 1692 oleh Philip Grandjean, diberi
nama Roman du Roi atau “rupa huruf raja”, karena dibuat atas perintah Raja Louis XIV.
5. Modern / Didone, Bentuk huruf serif, digunakan akhir abad 17, memasuki zaman
Modern.
6. Slab serif / Egytian Bentuk huruf serif, digunakan sekitar abad 19, kadang disebut
Egytian karena bentuknya yang menyerupai gaya seni dan arsitektur Mesir kuno

 Sans-serif / Bentuk huruf tanpa kait


 Grotesque Sans-serif, digunakan sebelum abad 20.
 Geometris Sans-serif, bentuk hurufnya didasari oleh bentuk-bentuk geometris,
seperti lingkaran, segi empat dan segitiga.
 Humanis Sans-serif, bentuk rupa hurufnya menyerupai tulisan tangan manusia.

7. Display / dekoratif, muncul pada abad 19, untuk memenuhi kebutuhan di dunia
periklanan. Huruf ini gampang dikenali karena ukuranya yang besar.
8. Script dan cursive, bentuknya menyerupai tulisan tangan manusia. Script, bentuk
hurufnya kecil-kecil dan saling menyambung, sedangkan Cursive tidak.
9. Klasifikasi berdasarkan bentuk hurufnya

 Roman, Ciri-ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk
lancip di ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras
pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkannya adalah klasik, anggun,
lemah gemulai dan feminin.
 Egyptian, Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk
persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang
ditimbulakn adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
 Sans Serif, Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak
memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau
hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern,
kontemporer dan efisien.
 Bodoni, memiliki ciri-ciri kait (serif) berupa garis tipis menyilang batang huruf,
tebal tipis batang hurufnya sangat mencolok.
 Fantasy, memiliki ciri-ciri semua huruf yang berhias atau yang tidak termasuk pada
salah satu kelompok yang ada tergabung dengan kelompok huruf fantasy, termasuk
kaligrafi.
 Script, Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas
atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah
sifat pribadi dan akrab.
 Miscellaneous, Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang
sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang
dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

3. Prinsip-Prinsip Perancangan Huruf


 Legibility

Legibility adalah kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat terbaca.
Dalam suatu karya desain, dapat terjadi cropping, overlapping, dan lain sebagainya,
yang dapat menyebabkan berkurangnya legibilitas daripada suatu huruf. Untuk
menghindari hali ini, maka seorang desainer harus mengenal dan mengerti karakter
daripada bentuk suatu huruf dengan baik. Selain itu, penggunaan huruf yang
mempunyai karakter yang sama dalam suatu kata dapat juga menyebabkan kata
tersebut tidak terbaca dengan tepat.

 Readibility

Readbility adalah penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan


huruf lain sehingga terlihat jelas. Dalam menggabungkan huruf dan huruf baik untuk
membentuk suatu kata, kalimat atau tidak harus memperhatikan hubungan antara
huruf yang satu dengan yang lain. Khususnya spasi antar huruf, jarak antar huruf
tersebut tidak dapat diukur secara matematika, tetapi harus dilihat dan dirasakan.
Ketidak tepatan menggunakan spasi dapat mengurangi kemudahan membaca suatu
keterangan yang membuat informasi yang disampaikan pada suatu desain komunikasi
visual terkesan kurang jelas.

Huruf - huruf yang digunakan mungkin sudah cukup legible, tetapi apabila pembaca
merasa kurang dapat membaca teks tersebut dengan lancar, maka teks tersebut dapat
dikatakan tidak readible. Pada papan iklan, penggunaan spasi yang kurang tepat
sehingga mengurangi kemudahan pengamat dalam membaca informasi dapat
mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak seluruhnya ditangkap oleh pengamat.
Apabila hal ini terjadi, maka dapat dikatakan bahwa karya desain komunikasi visual
tersebut gagal karena kurang komunikatif. Kerapatan dan kerenggangan teks dalam
suatu desain juga dapat mempengaruhi keseimbangan desain. Teks yang spasinya
sangat rapat akan terasa menguasai bidang void dalam suatu bentuk, sedangkan teks
yang berjarak sangat jauh akan terasa lebih seperti tekstur.

 Visibility
Visibility adalah kemampuan suatu huruf, kata, atau kalimat dalam suatu karya desain
komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak baca tertentu. Fonts yang kita gunakan
untuk headline dalam brosur tentunya berbeda  dengan yang kita gunakan untuk
papan iklan. Papan iklan harus menggunakan fonts yang cukup besar sehingga dapat
terbaca dari jarak tertentu. Setiap karya desain mempunyai suatu target jarak baca,
dan huruf - huruf yang digunakan dalam desain tipografi harus dapat terbaca dalam
jarak tersebut sehingga suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan baik.

 Clarity

Clarity adalah kemampuan huruf - huruf yang digunakan dalam suatu karya desain
dapat  dibaca dan dimengerti oleh target pengamat yang dituju. Untuk suatu karya
desain dapat berkomunikasi dengan pengamatnya, maka informasi yang disampaikan
harus dapat dimengerti oleh pengamat yang dituju. Beberapa unsur desain yang dapat
mempengaruhi clarity adalah visual hierarchy, warna, pemilihan type, dan lain - lain.

Keempat prinsip pokok daripada desain tipografi tersebut di atas mempunyai tujuan utama untuk
memastikan agar informasi yang ingin disampaikan oleh suatu karya desain komunikasi visual
dapat tersampaikan dengan tepat.Penyampaian informasi tidak hanya merupakan satu - satunya
peran dan digunakannya desain tipografi dalam desain komunikasi visual. Sebagai suatu elemen
desain, desain tipografi dapat juga membawa emosi atau berekspresi, menunjukkan pergerakan
elemen dalam suatu desain, dan memperkuat arah daripada suatu karya desain seperti juga desain
-desain elemen yang lain. Maka dari itu, banyak kita temui desain komunikasi visual yang hanya
menggunakan tipografi sebagai elemen utamanya, tanpa objek gambar.
BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

Penggunaan desain tipografi dalam sebuah karya desain komunikasi visual dapat
memperkuat keberhasilan karya tersebut dalam berkomunikasi, namun dapat juga menjatuhkan
kualitas desain apabila tidak dipergunakan dengan tepat. Ini dikarenakan huruf memiliki
psikologi tersendiri bagi pembacanya. Dalam tiap jenis huruf terdapat struktural tersendiri yang
sangat berpengaruh dalam kenyamanan membaca. Dengan begitu besarnya pengaruh tipografi
dalam keberhasilan sebuah karya desain. Maka sangat penting bagi desainer untuk mengenal
lebih baik akan tipografi sehingga dapat mendukung hasil karya desain yang dimilikinya.

2. SARAN

Seorang desainer harus mampu dan mempunyai kesensitifan dalam mengintegrasi elemen
lain sebagainya dengan desain tipografi. Dengan integrasi yang harmonis antar elemen desain
yang ditampilkan akan lebih menarik dan memikat orang yang melihatnya.

 
DAFTAR PUSTAKA

Barthes, Roland.  2008.  Mitologi. Yogyakarta:Kreasi Wacana

http://harryramdhani.blogspot.co.id/2013/01/makalah-huruf-dan-tipografi.html

Kusrianto, Adi.   2006.  Tipografi Komputer Untuk desain Grafis.  Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Wijaya, Yunita Wijaya.  1999.  Tipografi Dalam desain Komunikasi Visual. Makalah diterbitkan


di Surabaya: Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai