Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL KERJA PRAKTEK DI

PT. TJB Power Service Jepara


Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Sekuping,
Tubanan, Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa
Tengah 59453

Diajukan Oleh :

Ryera Kreshna 24416040


Chris Cornelius 24416077

Program Studi Teknik Mesin - Universitas Kristen Petra S u r a


baya
(2019)
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI PT. TJB Power Service Jepara

I. LATAR BELAKANG
Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin diajarkan untuk mampu
merancang dan menganalisis fenomena-fenomena mechanical di dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini telah dilakukan melalui kegiatan perkuliahan baik
di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan perkuliahan ini tentunya juga tidak
hanya berbasiskan teori saja tetapi juga memuat permasalahan di dalam
kehidupan yang berkaitan dengan materi untuk dapat dicari jalan keluarnya
sehingga lebih aplikatif dan menarik minat mahasiswanya.
Mahasiswa tidak hanya dididik melalui kegiatan perkuliahan di dalam
kelas saja. Beberapa program telah diselenggarakan oleh jurusan agar
mahasiswa lebih dekat dengan masyarakat dan dunia kerja, seperti: Studi
Eskursi, Service Learning, Kerja Praktek dan Magang. Melalui kegiatan-
kegiatan yang diselenggarakan ini, mahasiswa diharapkan memiliki wawasan
yang luas tentang dunia kerja terutama yang berkaitan dengan mechanical.
Kerja Praktek merupakan sarana bagi mahasiswa agar ilmu yang telah
diperoleh selama perkuliahan dapat diaplikasikan ke dalam dunia kerja. Melalui
kegiatan ini, mahasiswa juga diharapkan untuk ikut serta membantu
menyelesaikan permasalahan di dalam perusahaan dengan menerapkan ilmu
yang telah diperoleh selama perkuliahan. Tak hanya itu, mental mahasiswa
juga dilatih agar lebih siap memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, Kerja
Praktek merupakan syarat wajib bagi seorang Sarjana Teknik Mesin yang
bertujuan menjamin kesiapan mahasiswa untuk masuk ke dalam dunia kerja.
Memilih perusahaan tempat dilakukannya kerja praktek tentunya
disesuaikan dengan minat dan kemampuan peserta Kerja Praktek yang
ditunjang dengan tingginya keinginan untuk melihat secara langsung dan
memahami proses serta mesin-mesin yang digunakan sebagai penunjang
pada proses pengolahan minyak mentah. Selain itu, ketertarikan untuk
mengimplementasikan mata kuliah yang sesuai dengan permasalahan yang
terjadi dalam industri konversi energi juga menjadi alasan pemilihan perusahaan. Oleh
karena itu, dipilihlah PT TJB Power Service sebagai tempat pelaksanaan Kerja
Praktek. Melihat potensi perusahaan ini akan menjadi PLTU terbesar di Asia
Tenggara, perusahaan yang bergerak di bidang penyedia energi listrik terbesar di
Indonesia menjadikan mahasiswa semakin tertarik untuk memperoleh banyak
pengalaman dan pengetahuan baru di bidang konversi energi.

II. TOPIK KHUSUS


Analisa Sistem Perawatan Mesin pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap di PT.
TJB Power Service.

III. TUJUAN KERJA PRAKTEK

Tujuan Umum
● Melatih kemampuan beradaptasi, disiplin, bekerja sama, bertanggung
jawab pada suatu lingkungan kerja.
● Mempelajari proses-proses produksi atau jasa pada suatu perusahaan
manufaktur khususnya bidang teknik mesin.
● Mempelajari manajemen kerja dan perawatan peralatan produksi pada
suatu perusahaan.
● Mampu mengintegrasikan teori yang telah dipelajari untuk memecahkan
permasalahan yang diketemukan pada bidang teknik mesin di industri.
● Mampu menyajikan hasil yang diperoleh dalam bentuk presentasi maupun
laporan.

Tujuan Khusus :
● Menganalisa kekurangan pada sistem perawatan yang telah diterapkan
oleh PT. TJB Power Service.
● Menjaga keandalan (realibility) pada mesin-mesin di PT. TJB Power
Service.
IV. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Kerja Praktek akan dilaksanakan mulai tanggal 10 April 2019
sampai dengan 14 Mei 2019 dengan hari kerja Senin sampai Jumat dan jam
kerja sebanyak 8 jam per harinya.

V. MATA KULIAH PENDUKUNG KERJA PRAKTEK

1. Mata Kuliah Manajemen Perawatan dengan sasaran pembelajaran


sebagai berikut: mahasiswa mampu menganalisis perencanaan dan
implementasi manajemen perawatan untuk industri sebagai bagian dari
upaya peningkatan mutu dan produktivitas. Materi yang dipelajari dalam
mata kuliah ini antara lain: pengelolaan operasi, sarana bantu manajemen
perawatan, statistical application, total productive maintenance, practical
components of TPM, project management tools dan techniques,
computerized maintenance management systems.

2. Mata Kuliah Sistem Konversi Energi dengan sasaran pembelajaran


sebagai berikut: mahasiswa mampu memahami prinsip kerja serta mampu
mengevaluasi performa peralatan-peralatan pengkonversi energi. Materi
yang dipelajari dalam mata kuliah ini antara lain: pompa, kompresor, ketel,
sistem refrigerasi, motor bakar, turbin, dan renewable energy.
3. Mata kuliah Termodinamika dengan sasaran pembelajaran sebagai
berikut: mahasiswa mampu memahami cara untuk mengubah kalor
(perpindahan energi yang disebabkan perbedaan suhu) menjadi energi
serta sifat-sifat pendukungnya. Materi yang dipelajari dalam mata kuliah ini
adalah hukum termodinamika 1,2,dan 3 , entropy, steam power plant, gas
power cycle, refrigerant system, exergy
4. Mata kuliah Perpindahan panas dengan sasaran pembelajaran sebagai
berikut: mahasiswa mampu mengetahui cara menghasilkan panas,
menggunakan panas, mengubah panas, serta menukarkan panas di
antara sistem fisik. Materi yang dipelajari dalam mata kuliah ini adalah one
dimensional (condusction,convection), convection heat transfer: external
flow, forced internal convestion, heat exchanger, transient conduction.
5. Mata kuliah Teknik pembakaran dan bahan bakar dengan sasaran
pembelajaran sebagai berikut: mahasiswa mampu menyelidiki,
menganalisis serta mempelajari tentang proses pembakaran (combustion)
bahan bakar (fuel), serta sifat dan kelakuan nyala api (flame). Materi yang
dipelajari dalam mata kuliah ini adalah bahan bakar padat dan cair, konsep
dan hukum dasar pembakaran, peralatan pembakaran untuk sitem
pembakaran tertutup maupun terbuka, emisi polutan dari hasil
pembakaran
6. Mata kuliah Mekanika Fluida dengan sasaran pembelajaran sebagai
berikut: mahasiswa mampu menganalisis dan mempelajari mengenai zat
fluida (cair, gas dan plasma) dan gaya yang bekerja. Materi yang dipelajari
seperti : laju aliran air dari pompa ke dalam boiler

VI. PROSES PRODUKSI SASARAN KERJA PRAKTEK


PLTU adalah singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap.
Pembangkit ini memiliki ketel uap atau boiler yang berfungsi untuk
memanaskan air menjadi uap superheat atau uap bertemperatur dan
bertekanan tinggi yang digunakan untuk memutar sudu-sudu turbin. Sudu-sudu
turbin yang berputar akan memutar poros turbin yang dihubungkan dengan
poros generator, sehingga akan menghasilkan energi listrik.

1. Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap

Pembangkit Listrik Tenaga Uap biasanya digunakan untuk


menghasilkan kebutuhan listrik yang tergolong besar , terutama untuk
menyuplai sekitar 12% kebutuhan listrik daerah Jawa dan Bali

2. Bentuk dan Bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Uap


Perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 6.1 Bagian-bagian PLTD

Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel, yaitu:
1. Cooling tower
2. Cooling water pump
3. Transimission line 3 phase
4. Transformer 3-phase
5. Generator Listrik 3-phase
6. Low pressure turbine
7. Boiler feed pump
8. Condenser
9. Intermediate pressure turbine
10. Steam governor valve
11. High pressure turbine
12. Deaerator
13. Feed heater
14. Conveyor batubara
15. Penampung batubara
16. Pemecah batubara
17. Tabung Boiler
18. Penampung abu batubara
19. Pemanas
20. Forced draught fan
21. Preheater
22. combustion air intake
23. Economizer
24. Air preheater
25. Precipitator
26. Induced air fan
27. Cerobong
3. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap

Batubara dari luar dialirkan ke penampung batubara dengan conveyor (14)


kemudian dihancurkan dengan the pulverized fuel mill (16) sehingga menjadi tepung
batubara. Kemudian batubara halus tersebut dicampur dengan udara panas (24) oleh
forced draught fan (20) sehingga menjadi campuran udara panas dan bahan bakar
(batu bara). Dengan tekanan yang tinggi, campuran udara panas dan batu bara
disemprotkan kedalam Boiler sehingga akan terbakar dengan cepat seperti semburan
api. Kemudian air dialirkan keatas melalui pipa yang ada dinding Boiler, air tersebut
akan dimasak dan menjadi uap, dan uap tersebut dialirkan ke tabung boiler (17) untuk
memisahkan uap dari air yang terbawa.
Selanjutnya uap dialirkan ke superheater(19) untuk melipatgandakan suhu dan tekanan
uap hingga mencapai suhu 570°C dan tekanan sekitar 200 bar yang meyebabkan pipa
ikut berpijar merah.
Uap dengan tekanan dan suhu yang tinggi inilah yang menjadi sumber tenaga turbin
tekanan tinggi (11) yang merupakan turbin tingkat pertama dari 3 tingkatan.
Untuk mengatur turbin agar mencapai set point, kita dapat menyeting steam governor
valve (10) secara manual maupun otomatis.
Suhu dan tekanan uap yang keluar dari Turbin tekanan tinggi (11) akan sangat
berkurang drastis, untuk itu uap ini dialirkan kembali ke boiler re-heater (21) untuk
meningkatkan suhu dan tekanannya kembali.
Uap yang sudah dipanaskan kembali tersebut digunakan sebagai penggerak turbin
tingkat kedua atau disebut turbin tekanan sedang (9), dan keluarannya langsung
digunakan untuk menggerakkan turbin tingkat 3 atau turbin tekanan rendah (6).
Uap keluaran dari turbin tingkat 3 mempunyai suhu sedikit diatas titik didih, sehingga
perlu di alirkan ke condensor (8) agar menjadi air untuk dimasak ulang.
Air tersebut kemudian dialirkan melalui deaerator (12) oleh feed pump (7) untuk
dimasak ulang. awalnya dipanaskan di feed heater (13) yang panasnya bersumber dari
high pressure set, kemudian ke economiser (23) sebelum di kembalikan ke tabung
boiler(17). Sedangkan Air pendingin dari condensor akan di semprotkan kedalam
cooling tower (1) , dan inilah yang meyebabkan timbulnya asap air pada cooling tower.
kemudian air yang sudah agak dingin dipompa balik ke condensor sebagai air
pendingin ulang. Ketiga turbin di gabung dengan shaft yang sama dengan generator 3
phase (5), Generator ini kemudian membangkitkan listrik tegangan menengah ( 20-25
kV). Dengan menggunakan transformer 3 phase (4) , tegangan dinaikkan menjadi
tegangan tinggi berkisar 250-500 kV yang kemudian dialirkan ke sistem transmisi 3
phase. Sedangkan gas buang dari boiler di isap oleh kipas pengisap(26) agar melewati
electrostatic precipitator (25) untuk mengurangi polusi dan kemudian gas yg sudah
disaring akan dibuang melalui cerobong (27).
VII. PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat dengan sebenarnya. Surabaya,
4 April 2019

Pemohon I :

(Ryera Kreshna)

Pemohon II :

(Chris Cornelius)

Mengetahui :

(Amelia S.T., M.T.)


Pembimbing Kerja Praktek
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
DI
PT. PLN (Persero) UPDK BALIKPAPAN Jl.
PLTU NO. 1 TELUK WARU, KARIANGAU
Diajukan Oleh :

Reynaldo Indrawan 24416016


Monggalana Putra Utamo 24416059
Andreas Alvaro Valentino 24416091

Jurusan Teknik Mesin - Universitas Kristen Petra


Surabaya
(2019)
PROPOSAL INTERN KERJA PRAKTEK DI
PT. PLN (PERSERO) UPDK BALIKPAPAN

I. LATAR BELAKANG

Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin diajarkan untuk mampu


merancang dan menganalisis fenomena-fenomena mechanical di dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini telah dilakukan melalui kegiatan perkuliahan baik
di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan perkuliahan ini tentunya juga tidak
hanya berbasiskan teori saja tetapi juga memuat permasalahan di dalam
kehidupan yang berkaitan dengan materi untuk dapat dicari jalan keluarnya
sehingga lebih aplikatif dan menarik minat mahasiswanya.
Mahasiswa tidak hanya dididik melalui kegiatan perkuliahan di dalam
kelas saja. Beberapa program telah diselenggarakan oleh jurusan agar
mahasiswa lebih dekat dengan masyarakat dan dunia kerja, seperti: Studi
Eskursi, Service Learning, Kerja Praktek dan Magang. Melalui kegiatan-
kegiatan yang diselenggarakan ini, mahasiswa diharapkan memiliki wawasan
yang luas tentang dunia kerja terutama yang berkaitan dengan mechanical.
Kerja Praktek merupakan sarana bagi mahasiswa agar ilmu yang telah
diperoleh selama perkuliahan dapat diaplikasikan ke dalam dunia kerja.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa juga diharapkan untuk ikut serta membantu
menyelesaikan permasalahan di dalam perusahaan dengan menerapkan ilmu
yang telah diperoleh selama perkuliahan. Tak hanya itu, mental mahasiswa
juga dilatih agar lebih siap memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, Kerja
Praktek merupakan syarat wajib bagi seorang Sarjana Teknik Mesin yang
bertujuan menjamin kesiapan mahasiswa untuk masuk ke dalam dunia kerja.
Memilih perusahaan tempat dilakukannya kerja praktek tentunya
disesuaikan dengan minat dan kemampuan peserta Kerja Praktek yang
ditunjang dengan tingginya keinginan untuk melihat secara langsung dan
memahami proses serta mesin-mesin yang digunakan sebagai penunjang
pada proses pengolahan minyak mentah. Selain itu, ketertarikan untuk
mengimplementasikan mata kuliah yang sesuai dengan permasalahan yang
terjadi dalam industri energi juga menjadi alasan pemilihan perusahaan. Oleh
karena itu, dipilihlah PT PLN (Persero) sebagai tempat pelaksanaan Kerja
Praktek. Mengingat perusahaan ini merupakan perusahaan milik negara yang
bergerak di bidang penyedia energi listrik terbesar di Indonesia menjadikan
mahasiswa semakin tertarik untuk memperoleh banyak pengalaman dan
pengetahuan baru di bidang konversi energi.

II. TOPIK KHUSUS


Analisa Sistem Perawatan Mesin pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel di PT
PLN (Persero) UPDK Balikpapan.

III. TUJUAN KERJA PRAKTEK


Tujuan Umum
● Melatih kemampuan beradaptasi, disiplin, bekerja sama, bertanggung
jawab pada suatu lingkungan kerja.
● Mempelajari proses-proses produksi atau jasa pada suatu perusahaan
manufaktur khususnya bidang teknik mesin.
● Mempelajari manajemen kerja dan perawatan peralatan produksi pada
suatu perusahaan.
● Mampu mengintegrasikan teori yang telah dipelajari untuk memecahkan
permasalahan yang diketemukan pada bidang teknik mesin di industri.
● Mampu menyajikan hasil yang diperoleh dalam bentuk presentasi maupun
laporan.

Tujuan Khusus:
● Menganalisa kekurangan pada sistem perawatan yang telah diterapkan
oleh PT. PLN (Persero) UPDK Balikpapan.
● Meningkatkan keandalan (realibility) pada mesin-mesin di PT. PLN
(Persero) UPDK Balikpapan.
IV. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Kerja Praktek akan dilaksanakan mulai tanggal 4 Juli 2019
sampai dengan 9 Agustus 2019 dengan hari kerja Senin sampai Jumat dan
jam kerja sebanyak 8 jam per harinya.

V. MATA KULIAH PENDUKUNG KERJA PRAKTEK

1. Mata kuliah Manajemen Operasional dengan sasaran pembelajaran


sebagai berikut: mahasiswa mampu menerapkan aspek-aspek manajemen
produksi dan operasional dengan baik. Materi yang dipelajari dalam mata
kuliah ini antara lain: Operation and Supply Strategy, Manufacturing
Process, Service Processes, Logistic, Demand Management and
Forecasting, Agregate Planning, Inventory Control, Material Requirement
Planning, Linear Programming, Scheduling.

2. Mata Kuliah Manajemen Perawatan dengan sasaran pembelajaran


sebagai berikut: mahasiswa mampu menganalisis perencanaan dan
implementasi manajemen perawatan untuk industri sebagai bagian dari
upaya peningkatan mutu dan produktivitas. Materi yang dipelajari dalam
mata kuliah ini antara lain: pengelolaan operasi, sarana bantu manajemen
perawatan, statistical application, total productive maintenance, practical
components of TPM, project management tools dan techniques,
computerized maintenance management systems.

3. Mata Kuliah Motor Bakar dengan sasaran pembelajaran sebagai berikut:


mahasiswa mampu memahami fungsi komponen-komponen dasar motor
bakar torak serta mampu menganalisa parameter-parameter prestasi
motor bakar. Materi yang dipelajari dalam mata kuliah ini antara lain:
anatomi dan klasifikasi motor bakar, kinematika-dinamika torak, parameter
prestasi dan siklus kerja motor bakar, sistem bahan bakar, sistem
masukan dan keluaran, mekanisme katup, sistem pengapian, pendinginan
dan pelumasan.
4. Mata Kuliah Sistem Konversi Energi dengan sasaran pembelajaran
sebagai berikut: mahasiswa mampu memahami prinsip kerja serta mampu
mengevaluasi performa peralatan-peralatan pengkonversi energi. Materi
yang dipelajari dalam mata kuliah ini antara lain: pompa, kompresor, ketel,
sistem refrigerasi, motor bakar, turbin, dan renewable energy.

VI. PROFIL PERUSAHAAN


Data Perusahaan :
Nama Perusahaan : PT. PLN (Persero) UPDK Balikpapan
Alamat lengkap : Jl. PLTU No. 1 Teluk Waru Balikpapan
Telepon : (0542) 8531066
Fax :-
Jenis produksi : Pembangkit Listrik
Contact Person (CP) : Adi Karyadi / 081347431972
Jabatan/Divisi CP : Manager

Profil :
Sejarah ketenaga listrikan di Indonesia mengalami pasang surut
sejalan dengan perjuangan bangsa. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian
dikenal sebagai Hari Listrik dan Gas. Penetapan secara resmi sebagai Hari
Listrik dan Gas berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga
No. 20 tahun 1960, namun kemudian berdasarkan keputusan Menteri
Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No.235/KPTS/1975 tanggal 30
September 1975 peringatan Hari Listrik dan Gas yang digabung dengan Hari
Kebangkitan Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3
Desember. Mengingat pentingnya semangat dan nilai – nilai hari listrik, maka
berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi
No.1134.K/43/MPE/1992 tanggal 31 Agustus 1992 ditetapkan tanggal 27
Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.
Pada tahun 1994 terjadi perubahan mendasar dalam tubuh perusahaan
yang tadinya berstatus sebagai Perusahaan Umum ini, yaitu setelah keluarnya
Perpu no.3 dan sesuai dengan akte notaris Soetjipto, SH No. 169 yang
menyatakan bahwa Perum PLN statusnya diubah menjadi Perseroan dengan
nama PT.PLN (Persero). Perubahan status perusahaan tersebut ternyata
membawa dampak sangat kuat bagi perkembangan perusahaan listrik
Indonesia dalam menggapai orientasi dan obsesinya. Selain itu dalam rangka
memaksimalkan peran perusahaan itu berbagai upaya telah dilakukan
perusahaan ini, baik secara internal maupun secara eksternal. Perubahan
internal misalnya dapat dilihat dari perubahan struktur organisasinya baik yang
dikantor pusat maupun didaerah. Begitu juga secara eksternal kini PLN telah
melakukan ekspansi dengan membentuk unit–unit bisnis dan anak perusahaan
sebagai unit pelaksanaannya.
Pada tahun 1965 struktur organisasi Perusahaan Listrik Negara di
seluruh wilayah Indonesia ditetapkan menjada 14 (empat belas) kesatuan
wilayah dengan cabang-cabang terdiri dari:
a) 12 PLN Ekploitasi Distribusi
b) 1 PLN Ekploitasi Pembangkitan
c) 1 PLN Gas
Selanjutnya pada tahun 1965 dengan peraturan PUT No.9/PRT/1964, maka
BPU PLN dibekukan dengan peraturan No. 1/PRT/1965, maka kedua
perusahaan listrik dan gas ini diperoleh menjadi:
a) Perusahaan Listrik Negara (PLN)
b) Perusahaan Gas Negara (PGN)
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel di Balikpapan pada tahun 1963
memulai pengoperasian mesin generator sebanyak 2 buah mesin yang
mempunyai daya 500 KW / mesin sebagai pembangkit tenaga listrik.
Pada ahkir tahun 1974 di tambah lagi 1 mesin dengan daya 1100 KW.
Pada tahun 1976 Perusahaan Listrik Negara menambah mesin dengan
kemampuan 1300 KW, ahkir tahun 1976 Perusahaan Listrik Negara di
Balikpapan memulai membangun sentral baru. Pada pembangunan tersebut
PLN sudah memasang 6 buah mesin yang terdiri dari 6 buah generator daya
5000 KVA. Daya yang dihasilkan 4040 KW mesin, maka pada tahun 1977
mesin tersebut mulai beroperasi sampai sekarang.
PLTD Gunung Malang terletak di kota Balikpapan, saat ini PLTD
Gunung Malang memasok daya sebesar ±10% pada sistem mahakam dengan
kemampuan produksi rata-rata tiap mesin sebesar 3.2MW (80% dari daya
terpasangnya). Seiring perkembangan kebutuhan listrik di Kalimantan Timur
dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6 % per tahun dan kurangnya
pembangkit yang ada di Kalimantan timur maka PLTD Gunung Malang harus
selalu beroperasi secara maksimal terlebih apabila terjadi gangguan pada
pembangkit lainnya.
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Balikpapan adalah salah satu
pembangkit diesel yang ada di sistem Mahakam. PLTD Balikpapan memiliki 6
unit pembangkit yang bermerk SWD 9TM 410RR yang artinya
● SWD : Stroke Werkpoor Diesel
● 9 : Jumlah Silinder
● M : Trunk Piston Mechanical Injection
● 410 : Diameter Bore (mm)
● RR : Mode Kontruksi
Unit-unit pembangkit diesel di pasaran umumnya mempunyai putaran
(untuk frekuensi 50 Hz) dari 300 putaran per menit sampai dengan 1.500
putaran per menit (ppm). Mesin-mesin pada pembangkit ini mempunyai nilai
rpm rendah (sampai dengan 500 rpm) sehingga dapat menggunakan bahan
bakar minyak (BBM) kualitas No. 2 yaitu IDO (Intermediate Diesel Oil) dan
kualitas No. 3 yaitu MFO (Marine Fuel Oil). Jika memakai MFO harus
dipanaskan terlebih dahulu agar tercapai viskositas yang cukup rendah.

1. Visi Industri
Visi PT. PLN (Perseo) adalah “diakui menjadi perusahaan kelas dunia
yang tumbuh berkembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada
potensi insani”.
2. Misi Indsutri
a. Melakukan bisnis kelistrikan dan bidang usaha terkait yang berorientasi
kepada kepuasan pelanggan, karyawan dan pemegang saham.
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan manusia.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi
d. Menjalankan kegiatan yang berwawasan lingkungan.

3. Tata Nilai
Budaya perusahaan merupakan satu set nilai, penuntun kepercayaan
akan suatu hal, pengertian dan cara berfikir yang dirumuskan oleh
manajemen perusahaan dan diterima oleh seluruh anggota perusahaan
dengan rasa (identitas) organisasi dan menimbulkan komitmen terhadap
nilai-nilai yang dianut organisasi untuk dapat memahami budaya
perusahaan. Nilai itu akan bermanfaat bagi penciptaan iklim di dalam
perusahaan dan mendukung strategi perusahaan dalam mengatasi masalah
yang timbul dari lingkungan bisnisnya.
Budaya perusahaan yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) adalah:
a. Percaya
b. Peduli
c. Sadar biaya
d. Peka/Tanggap
e. Terbuka
f. Intergritas
g. Pembelajar

VII. PROSES PRODUKSI SASARAN KERJA PRAKTEK

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah pembangkit listrik yang


menggunakan mesin diesel sebagai penggerak utama (prime mover). Prime
mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi
mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel
sebagai penggerak awal PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang
dipergunakan untuk memutar rotor generator.

1. Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi


kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru
yang terpencil atau untuk listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan
listrik suatu pabrik.

2. Bentuk dan Bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel


Perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar 6.1 Bagian-bagian PLTD

Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari Pembangkit


Listrik Tenaga Diesel, yaitu:
a) Tangki penyimpanan bahan bakar

b) Penyaring bahan bakar

c) Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang


disaring)

d) Pengabut

e) Mesin diesel

f) Turbocharger
g) Penyaring gas pembuangan

h) Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring)

i) Generator

j) Trafo

k) Saluran transmisi

3. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel


Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke
dalam tangki penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih
dahulu. Kemudian disimpan di dalam tangki penyimpanan sementara (daily
tank). Jika bahan bakar adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan
bakar dari daily tank dipompakan ke pengabut (nozzle), di sini bahan bakar
dinaikan temperaturnya hingga menjadi kabut. Sedangkan jika bahan bakar
adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari daily tank dipompakan ke
convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya.

Gambar 6.2 Tangki Bahan Bakar

Menggunakan kompresor, udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara


start melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke
turbocharger. Di dalam turbocharger tekanan dan suhu udara dinaikan
terlebih dahulu. Udara yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi
dengan suhu mencapai ±600°C.
Gambar 6.3 Kompresor Udara

Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam ruang


bakar (combustion chamber)

Gambar 6.4 Ruang Bakar

Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzle (untuk BBM) kemudian
diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).

Gambar 6.5 Bahan Bakar Diinjeksikan


Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya
berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan
yang tinggi (35 - 50 atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada
saat itu, bahan bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan
bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar sehingga akan menyala
secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar.

Gambar 6.6 Ledakan Bahan Bakar

Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang


kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas
hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang
dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga
torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan
diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya
gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada
langkah kompresi.
Gambar 6.7 Torak Bergerak

Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor


generator. Oleh generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik
sehingga terjadi gaya gerak listrik (ggl). Ggl terbentuk berdasarkan Hukum
Faraday. Hukum Faraday menyatakan bahwa jika suatu penghantar berada
dalam suatu medan magnet yang berubah-ubah dan penghantar tersebut
memotong garis-garis magnet yang dihasilkan maka pada penghantar tersebut
akan diinduksikan gaya gerak listrik. Tegangan yang dihasilkan generator
dinaikan tegangannya menggunakan trafo step up agar energi listrik yang
dihasilkan sampai ke beban.

Prinsip kerja trafo berdasarkan Hukum Ampere dan Hukum Faraday


yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat
menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri
arus bolak-balik maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada
kumparan terjadi induksi. Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan
primer akan menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya berubah-
ubah pula, maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua
ujung kumparan terdapat beda tegangan.
Gambar 6.8 Trafo

Menggunakan saluran transmisi, energi listrik dihasilkan/dikirim ke


beban. Di sisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo
step down (jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi
sekunder).
VIII. PENUTUP

Demikian proposal ini dibuat dengan sebenarnya. Surabaya,


4 April 2019

Pemohon I :

(Reynaldo Indrawan)

Pemohon II :

(Monggalana Putra Utamo)

Pemohon III :

(Andreas Alvaro Valentino)

Mengetahui :

(Amelia S.T., M.T.)


Pembimbing Kerja Praktek

Anda mungkin juga menyukai