Anda di halaman 1dari 3

Dalam mengantisipasi kondisi cuaca yang berubah-ubah, jas hujan

didesain untuk menghindari penggunanya dari basah saat hujan turun. Walaupun
fungsinya mirip payung, jas hujan tetap memiliki keunggulan karena bisa
langsung dikenakan, hingga memungkinkan dipakai saat berada di kendaraan roda
dua.

Agar bisa memenuhi kebutuhan dan selera yang berbeda, jas hujan pun
dibuat dalam beberapa model yang tentunya memiliki kegunaannya masing-
masing. Ada yang didesain dengan model terusan dan potongan celana dan baju.
Dari segi kegunaan, ada yang bisa dipakai untuk suasana normal dan ada juga
yang berfungsi untuk meningkatkan keamanan, atau lebih sering dikenal
dengan jas hujan safety

Jenis-jenis Jas Hujan :

1. Jas hujan Overcoat

Untuk model ini, desainnya mirip jaket/mantel yang bagian


bawahnya panjang hingga mendekati lutut. Untuk mereka yang
dituntut harus bergerak cepat seperti pekerja di lapangan, model ini
sangat cocok karena desainnya yang tidak mengganggu pergerakan.

2. Jas Hujan Ponco

Jas hujan yang satu ini memiliki desain berupa terusan hingga ke
lutut atau lebih ke bawah lagi. Beberapa desain ada yang menggunakan
jahitan pada sisi-sisinya dan ada juga yang tidak. Sebagian pengendara
sepeda motor merasa nyaman dengan model ponco karena penutup
bagian depan mampu menghalau hujan hingga ke bagian di bawah
lutut.

Namun di sisi lain, model ini bisa menganggu karena tiupan angin
atau risiko bagian ujung jas bisa saja tersangkut pada jari-jari roda
sepeda motor.
3. Jas Hujan Traning

Jas hujan model ini terdiri dari atasan dan celana. Jika model-
model di atas adalah tipe terusan, maka yang satu ini terbagi menjadi
dua. Bagi Anda yang tidak ingin terkena basah dari kepala sampai
ujung kaki, model ini adalah pilihan yang tepat.

4. Jas Hujan Gamis

Seiring dengan tuntutan pengguna yang semakin bervariasi, desain


lain pun bermunculan. Untuk kaum muslimah atau perempuan yang
mengenakan rok, jas hujan tipe gamis adalah opsi yang tepat.
Konsepnya mirip dengan jas hujan model training, namun yang
membedakannya adalah bawahan untuk model gamis adalah rok.

Jas Hujan Safety

Ciri-ciri jas hujan yang didesain untuk meningkatkan keamanan penggunanya :

 Berbahan kuat, elastis, dan tidak tembus air;


 Memiliki ritsleting rapat yang dilengkapi lapisan tambahan pada bagian
luarnya (penutup) agar air semakin mustahil untuk merembes masuk
melalui celah ritsleting;
 Warna yang mudah dikenali bahkan saat malam hari;
 Memiliki strips (garis-garis) yang reflektif atau rentan memantulkan
cahaya.

Bahan-bahan yang umum digunakan untuk pembuatan jas hujan diantaranya:

 Berbahan Polymer of Vinyl Chloride (PVC). Bahan ini terkenal ringan,


tidak terlalu tebal, dan relatif sejuk saat dipakai.
 Berbahan plastik. Bahan yang satu ini termasuk yang tidak bisa dipakai
dalam waktu lama. Namun begitu, jas hujan berbahan plastik sangat ringan
dan praktis dalam kondisi yang mendesak.
 Berbahan parasut. Ciri khasnya adalah lebih tahan air dibandingkan PVC,
ringan, dan lembut. Namun begitu, jas hujan berbahan parasut akan
memerlukan ruang lebih karena tebal.
 Berbahan nilon campuran. Banyak orang menyukai jas hujan dengan
bahan ini karena terdapat lapisan lain pada bagian dalam jas hingga
membuatnya lebih sejuk saat dipakai.
 Berbahan semi dan full Bahan karet mampu melindungi tubuh dari air
dengan baik. Akan tetapi, bahan yang satu ini cenderung panas di kulit.

Design Requirement

Function : Meningkatkan keamanan

Constraint : - Tahan air – Bahan mudah dilipat – mudah dibawa kemana saja

Objective : - memaksimumkan ketahanan jas hujan

- Meminimalkan harga

- Memaksimumkan kebutuhan penggunanya

Free variable : choice of material

Propertie jas hujan

Anda mungkin juga menyukai