Anda di halaman 1dari 33

PANDUAN IDENTIFIKASI

TANDA TANDA SATWA

Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati


Direktorat Jenderal KSDAE
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

2018
“Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa”
Copyright@2018
Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati
Direktorat Jenderal KSDAE
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

ii Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa


iv Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa
KATA PENGANTAR
vi Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
PENDAHULUAN ix
IDENTIFIKASI TANDA SATWA xi
TANDA TANDA SATWA 5
viii Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa
PENDAHULUAN

Survei satwa liar dapat dilaksanakan melalui pengamatan langsung


maupun pengamatan tidak langsung. Pengamatan langsung
dilakukan dengan cara mengamati ciri fisik satwa liar dengan indra
penglihatan. Pengamatan langsung banyak digunakan dalam
survei burung dan reptilia. Namun bagi beberapa satwa yang
bersifat kriptif, seperti mamalia besar, pengamatan langsung akan
sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu dikembangkan beberapa
metode pengamatan satwa secara tidak langung seperti melalui
pengamatan jejak, kamera penjebak, rekaman suara dan lain-lain.

Pengamatan keberadaan satwa melalui jejak merupakan salah satu


cara pengamatan secara tidak langsung yang cukup populer dan
sudah cukup lama digunakan. Jejak adalah tanda tidak langsung
yang dapat dijadikan indikator keberadaan satwa liar yang meliputi
tapak kaki, kotoran, cakaran, kubangan dan lain-lain. Pengamatan
satwa liar melalui jejak memiliki tingkat kesulitan dan tantangan
tersendiri. Karena jejak antar spesies dalam kelompok yang sama
memiliki ciri yang tidak jauh berbeda dan kondisi jejak dilapangan
yang tidak selalu sempurna.

Oleh karena berbagai tantangan tersebut, maka dibutuhkan


keahlian dan keterampilan khusus mengenai pengenalan jejak di
lapangan. Beberapa buku panduan pengamatan mamalia sudah
dilengkapi dengan panduan jejak satwa diantaranya adalah
“Mammals of Borneo” dan “A guide to the track of mammals of
western Indonesia”. Buku panduan tersebut memuat morfologi
satwa dan jejak tetapi masih berbentuk sketsa. Selain itu jejak
yang terdapat pada kedua buku tersebut hanya memuat tapak
belum memasukan jejak lain seperti kotoran, kubangan dan jejak
lainnya. Oleh karena itu maka buku panduan ini akan memasukkan
berbagai jenis jejak dari hasil foto yang disertai dengan deskripsi
singkat dan pembanding ukuran.
x Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa
IDENTIFIKASI TANDA SATWA

Jejak satwa merupakan tanda-tanda yang ditinggalkan oleh satwa


yang terdiri dari tapak, kotoran, bekas makan, cakaran, goresan,
kubangan dan lain-lain. Dari setiap jejak tersebut memiliki
perbedaan karakteristik dan tingkat ketelitian dalam identifikasi
spesies. Jejak dari tapak kaki pada umumnya dapat diidentifikasi
hingga spesies, namun jejak dari kotoran terkadang lebih sulit
diidentifikasi pada speises yang hampir sama. Berikut adalah
aturan umum dalam identifikasi spesies dari masing-masing tipe
jejak.

1. Tapak

Tapak merupakan jejak yang tercetak dari bekas kaki satwa yang
tercetak di permukaan tanah. Dalam proses identifikasi spesies
dari tapak terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti
bentuk pad (bantalan kaki), jumlah jari, cakar dan ukuran.

Terdapat tiga betuk dasar tapak mamalia yaitu: plantigrade,


digitigrade dan unguligrade. Sebagai catatan terdapat spesies
yang bentuk tapaknya dapat berupa plantigrade dan digitigrade.
a. Plantigrade
Hampir keseluruhan tapak kaki rata di tanah termasuk tumit.
Bentuk tapak ini ditemukan pada manusia, beruang, dan tikus.
b. Digitigrade
Bentuk tapak yang bertumpu pada jari, sedangkan bagian tumit
jarang menyentuh tanah. Jejak ini terlihat pada berbagai spesies
kucing dan anjing.
c. Unguligrade
Bentuk tapak yang bertumpu pada kuku. Bentuk jejak ini
ditemukan pada spesies babi hutan, rusa, dan lain-lain.

Sumatran Wild Tiger Survey xi


Plantigrade Digitigrade Unguligrade

Beberapa ciri dari tapak yang harus diperhatikan ketika


mengidentifikasi tapak adalah

Jumlah jari
Jumlah jari pada tapak satwa bervariasi antar spesies, tapak
spesies dari kelompok kucing, anjing yang tercetak di tanah memiliki
4 jari baik dari kaki depan dan kaki belakang. Beberapa satwa dari
kelompok rodentia (tikus) memiliki 4 jari untuk kaki depan dan 5
jari untuk kaki belakang. Untuk melihat jumlah jari harus dilakukan
secara hati-hati dan seksama. Sering kali tapak bertumpuk antara
kaki depan dan kaki belakang sehingga membuat cetakan tapak
terlihat aneh.

Cakar
Tapak pada speises kucing tidak akan memiliki cakar yang
tercetak di tanah, hal ini berbeda dengan tapak anjing. Selain
keberadaannya ukuran dan cakar juga perlu diperhatikan. Satwa
pemanjat biasanya memiliki cakar yang kecil, tajam sedangkan
satwa yang suka menggali tanah ukuran cakar biasanya cukup
besar dan tumpul.

Metakarpal
Banyak spesies seperti tikus dan tupai yang memiliki bentuk
metacarpal yang terpisah, sedangkan spesies lain seperti kucing
dan anjing bentuk metacarpalnya tunggal. Selain itu bentuk
metakarpal juga bervariasi antar spesies.

xii Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa


2. Kotoran

Identifikasi kotoran mamalia dapat dilihat berdasarkan bentuk, isi


kotoran (rambut, tulan, biji, bulu, dll) dan teksturnya. Identifikasi
kotoran hingga ke tingkat spesies terkadang lebih sulit dibandingkan
dengan tapak, karena kotoran dapat dipengaruhi jenis makanan
dan kondisi tubuh dari satwa tersebut. Oleh karena itu maka
diperlukan kehati-hatian dalam menentukan speises berdasarkan
kotoran.

Kotoran karnivora Kotoran herbivora

3. Cakaran

Cakaran merupakan jejak bekas cakar yang ditemukan di pohon.


Satwa yang meninggalkan jejak ini adalah kelompok satwa
karnivora.

Cakaran beruang Cakaran harimau

2. Goresan

Goresan adalah bekas garukan satwa di atas tanah. Contoh


spesies yang biasanya meninggalkan goresan di tanah adalah
harimau dan tapir.

Sumatran Wild Tiger Survey xiii


Perbandingan Tapak

Harimau suamatera

Macan dahan

Kucing emas

Kucing batu
Kucing hutan

setengah ukuran aslinya


Rusa Babi

Kijang Pelanduk

Kambing hutan Manusia


sepertiga ukuran aslinya

2 Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa


Tapir Badak

Beruk

Gajah Monyet ekor panjang

Manusia
seperlima ukuran aslinya

Sumatran Wild Tiger Survey 3


Ajag Anjing

Beruang

4 Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa


TANDA TANDA SATWA

Harimau sumatera
Sumatran Tiger Panthera tigris

Sumatran Wild Tiger Survey 5


Macan Dahan
Clouded Leopard Neofelis nebulosa

Kucing Emas
Asiatic Golden Cat Catopuma temminckii

Kucing Batu
Marbled Cat Pardofelis marmorata

Kucing Hutan
Leopard Cat Prionailurus bengalensis

6 Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa


Gajah Sumatera
Asian Elephant Elephas maximus

Bekas gesekan badan

Sumatran Wild Tiger Survey 7


Badak Sumatera
Sumatran Rhinoceros Dicerorhinus sumatrensis

Ujung ranting jika


disatukan rata

8 Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa


Tapir
Malay Tapir Tapirus indicus

Ujung ranting jika


disatukan tidak rata

Sumatran Wild Tiger Survey 9


Pelanduk
Mousedeer Tragulus sp.

10 Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa


Kijang Muncak
Red Muntjac Muntiacus muntjak

Sumatran Wild Tiger Survey 11


Babi
Wild Pig Sus scrofa

bagian ujung membulat

kuku belakang dekat


dengan kuku depan

Tapak Tapak

Kotoran Sarang
12 Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa
Rusa Sambar
Sambar Deer Rusa unicolor

bagian ujung meruncing

Tapak

Kotoran Tengkorak
Sumatran Wild Tiger Survey 13
Kambing Hutan
Sumatran Serow Capricornis sumatraensis

14 Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa


Beruang
Sun Bear Helarctos malayanus

Terdapat tanda titik di depan


jejak yang merupakan bekas
kuku

Terdapat sisa kulit Material didominasi ranting


seperti serutan dan kondisinya patah-patah

Sumatran Wild Tiger Survey 15


Beruk
Southern Pig-tailed Macaque Macaca nemestrina

16 Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa


Monyet Ekor Panjang
Nicobar Crab-eating Macacque Macaca fascicularis

Sumatran Wild Tiger Survey 17


Ajag
Dhole Cuon alpinus

Anjing
Domestic dog Canis familiaris

18 Panduan Identifikasi Tanda Tanda Satwa


Rangkong Gading
Helmeted Hornbill Rhinoplax vigil

Suara seri nada “tuk”, dipercepat men-


jadi suara “tii-pup”.
Terdengar seperti orang tertawa.

Posisi tengger Posisi terbang

Rekaman suara bisa di download di : https://www.xeno-canto.org


Kata kunci : Helmeted hornbill atau Rhinoplax vigil

Sumatran Wild Tiger Survey 19

Anda mungkin juga menyukai