Anda di halaman 1dari 8

Class Mamalia

I. Judul :

Identifikasi Mamalia

II. Tujuan :

Mengidentifikasi Mamamalia melalui beberapa metode

III. Tinjauan Pustaka

Mamalia dibedakan dari hewan lain berdasarkan beberapa ciri khusus. Semua jenis
(kecuali beberapa di Australia dan Papua Niugini) melahirkan dan menyusui anaknya.
Kebanyakan mamalia memiliki rambut, walaupun untuk mamalia laut rambutnya jarang dan
tidak mencolok. Semua jenis berdarah memiliki empat tungkai, dua dibelakang dan dua di
depan, sayap atau lengan. Beberapa mamalia agak mirip tipe hewan lain dan mungkin
membingungkan. Kelelwar sering dikira burung karena dapat terbang, tetapi kelelawar
memiliki rambut, bukan bulu, memiliki gigi bukan paruh dan melahirkan anaknya. Paus,
lumba-lumba dan pesut sering dikacaukan sebagai ikan, padahal sesungguhnya mereka semua
adalah mamlia yang telah kehilangan hampir semua rambut dan tungkai belakangnya, dan
kaki depannya diganti oleh sirip. Mamalia laut ini menghirup udara, melahirkan dan menyusui
anaknya. Landak agak mirip reptilia karena bersisik dan lidahnya panjang, tetapi sisiknya
sebenarnya dibentuk dari rambut-rambut yang mengumpul, dan landak memiliki semua ciri-
ciri lain yang ada pada mamalia.

Pengamatan mamalia bisa dilakukan melalaui beberapa cara :

a. Pengamatan lansung/ visual/ scan


b. Penggunaan Camaera Pro
c. Penggunaan Camara Traps
d. Pengamatam bekas kotoran
e. Pengamatan bekas torehan, cakar, sarang
f. Pengamatan jejak kaki (foot Print)

Identifikasi mamalia,
Identifikasi mamalia dapat dilakukan melalaui beberapa cara seperti:

1. Menggunakan buku panduan lapangan (Guide field(


2. Menggunakan lembar gambar berwarna/ poster/ foto
3. Menggunakan buku foot print (jejak kaki)
4. Menggunakan apnduan Daring (online)

Penggunanaaan Buku lapanag

Buku panduan lapangan dengan gambar berwarna adalah alat bantu yang terpenting untuk
mengidentifikasi kebanyakan mamalia. Ketika bertemu seekor mamalia, ilustrasi dalam lembar
gambar perlu dipelajari lebih dulu sampai ciri-ciri yang paling mencolok ditemukan. Melalu
latihan dan membaca teks, kelompok-kelompok suku utama dapat lebih mudah dikenali
sehingga usaha mencocokkan ciri-ciri dengan gambar yang ada menjadi mudah. Ciri-ciri kunci
identifikasi biasanya diberikan secara ringkas pada halaman keterangan gambar yang
berhadapan dengan lembar gambarnya. Beberapa jenis memiliki variasi yang lebih banyak
daripada yang ditunjukkan dalam gambar, terutama dalam hal pola warna.

Ukuran merupakan ciri sangat penting untuk membedakan sebagian besar mamalia.
Ukuran ini ditunjukkan oleh skala pada lembar gambar dan angka ukuran dalam teks deskripsi
jenis. Banyak mamalia yang lebih besar dapat diidentifikasi dari jauh, tetapi jenis yang lebih
kecil sering harus ditangkap untuk diamati dari dekat. Binatang pengerat yang tertangkap
dalam sangkar jebakan biasanya dapat diidentifikasi tanpa memegangnya. Jika perlu untuk
memegangnya, sarung tangan tebal akan berguna untuk menghindari gigitan. Untuk jenis-jenis
tertentu kelelawar atau cucurut, giginya perlu diamati untuk memastikan identitas masing-
masing janis. Gigi-gigi ini biasanya dapat dilihat dari seekor kelelawar hidup dengan membuka
mulutnya dengan mengumpilnya pelan-pelan menggunakan tusuk gigi atau alat sejenis.
Sebuah lensa tangan sering diperlukan untuk melihat gigi yang paling kecil.

Jumlah dan susunan gigi disebut sebagai “formula gigi”. Istilah ini adalah cara singkat
untuk menunjukkan jumlah gigi pada suatu sisi rahang atas dan rahang bawah. Gigi
dikelompokkan menjadi : gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, geraham belekang.
Misalnya, formula gigi kebanyakan kelelawar Myotis adalah 2/3, 1/1, 3/3, 3/3, yang
menunjukkan 2 gigi seri, 1 gigi taring, 3 gigi geraham depan dan 3 geraham belakang pada
masing-masing sisi rahang atas, dan 3 gigi seri, 1 gigi taring, 3 gigi geraham depan dan 3
geraham belakang pada masing-masing sisi rahang bawah dengan jumlah seluruhnya 38 gigi.
Untuk mamalia yang mati bisa dilihat dari tengkorak dan susunan giginya.

Identifikasi dengan jejak kaki (foot print) dan Tanda lain

Studi tentang jejak kaki dan tanda-tanda lain, merupakan bagian sangat penting untuk
identifikasi sebagian besar mamalia dan mamalia besar, yang menghadapi manusia, sering
menghindari manusia dan sulit untuk mengamatinya. Sebagian besar spesies hewan nokturnal,
di siang hari istirahat atau bersembunyi dan di malam hari mereka meninggalkan sarangnya
serta aktif.

Untuk mempelajari adanya dan sebaran sebagian besar hewan, maka dipelajari
keberadaannya tak langsung, seperti jejak kaki, feses, bekas-bekas makanan, bekas tanduk di
pohon dsb. Beberapa hewan mempunyai tanda-tanda khusus dan lainnya mempunyai tanda-
tanda tidak khas. Jejak kaki (foot print) yang ditinggalkan oleh satu kaki, dari seekor hewan,
adalah tanda-tanda yang khas yang ditinggalkan hewan di lapangan.

Jejak kaki yang baik susuah didapat, terutama di hutan tropik yang basah, sering tanah
ditutupi oleh daun-daun serta bahan-bahan atau bagian tumbuhan dan sering lenyap oleh
karena hujan. Juga banyak hewan yang hidup di pepohonan meninggalkan sarang ke tanah
jarang sekali maka jejak sulit didapatkan. Tempat yang tepat untuk menemukan jejak ialah
pasir, tanah liat di tepi sepanjang sungai, atau aliran air tempat hewan minum juga tempat
berlumpur disepanjang jalan kecil dan jalan tempat berdesk-desak baik untuk mempelajari
jejak.

Paling baik untuk mencetak jejak ialah dengan plaster of paris (gipsum) atau Cornis.
Selain mengawetkan jejak juga baik untuk identifikasi jejak kaki. Gips dapat membuat cetakan
sebuah kaki dengan baik, juga mudah dan agar dibandingkan dengan yang terdapat di
museum atau buku pandungan pengenalan hewan berdasarkan jejak kaki (misalnya Van Strien,
1983).
Alat dan Bahan

1. GPS
2. Camera
3. Tali
4. Cornis/ gypsum
5. Kuas
6. Scrap
7. Air

Cara Kerja

1. Seetiap kelmpok praktikum, melakukan survai mamalia disekitar hutan kampus Unja
2. Metode yang digunakan dengan jelajah dan scan , yaitu berjalan mengelilingi tract
hutan kampus, setiap mammalin yang ditemukan di catat/ foto dan tandai kordinatnya
dengan GPS.
3. Jika menemukan jejak kaki hewan, buat cetakan jejak dengan langkah sebagai berikut :
a. Tandal lokasi tempat jejak dan foto jejak asli
b. Bersihkan bekas jejak dengan kuas
c. Buat adonan gypsus / cornis dengan mencampu kornis dan air secara perlahan
d. Sekali adonan hanya untuk satu jejak
e. Tuangkan adonan dalam jejak, tunggu hingga kering
f. Angkat adonan dengan mencongkel tanah disekitarnya
g. Bersihkan cetakan kaki dari tanah yang menempel.
4. Foto , sketsa dan jejak kaki dianalisis lebih lanjut unutk menentukan spesies mamalia di
sekitar kampus unja.
Lampiran :
.

Anda mungkin juga menyukai