A. DEFINISI PENYUNTIKKAN
Injeksi yang sering disebut sebagai ‘shot’ atau ‘jab’ dalam bahasa Inggris, adalah
proses memasukkan cairan ke tubuh menggunakan jarum. Dalam praktik medis, cairan
yang kerap dimasukkan ke tubuh melalui injeksi adalah obat dan vitamin. Adapun
jarum yang digunakan dalam proses injeksi adalah jarum hipodermik dan jarum suntik.
Dalam dunia medis pula, injeksi kerap dikenal sebagai teknik pemberian obat melalui
parenteral, yaitu pemberian melalui rute selain saluran pencernaan. Injeksi parenteral
meliputi injeksi subkutan, intramuskular, intravena, intraperitoneal, intrakardiak,
intraartikular, dan intrakavernosa.
B. KESALAHAN PENYUNTIKKAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Jarum suntik tidak steril. Setiap jarum suntik yang akan dipakai harus
steril. Karena jika pasien memakai jarum bekas akan menyebabkan infeksi abses
lokal dan darah pasien akan tercemar dengan bekas darah pasien lain yang bisa
menyebabkan penyakit.
e. Dosis vaksin/obat yang diberikan perawat harus tepat agar pasien tidak
overdosis.
2
D. CONTOH KASUS
Rumah Sakit (RS) Siloam Karawaci, Tangerang, Banten mengakui ada dua pasien
meninggal lantaran menggunakan obat yang diduga tertukar kemasannya. Obat
tersebut yaitu obat anestesi Buvanest Spinal dan produk injeksi Asam Tranexamat
Generik. Gatal dan kejang-kejang terhadap pasien diketahui terjadi setelah disuntikan
Bunavest Spinal 0,5 persen heavy. Obat Bunavest tersebut diduga berisi obat lain
yaitu Asam Tranexamat.
E. ANALISIS
Dalam kasus ini terlihat jelas bahwa kelalaian perawat dapat menyebabkan kematian
pasien. Seharusnya sebelum obat itu di suntikkan ke pasien, perawat harus teliti dulu
dalam mengambil obat agar tidak tertukar. Jika tertukar bisa mengakibatkan gatal-
gatal, bengkak, dan yang lebih parah lagi pasien bisa meninggal. Dengan ini pihak
rumah sakit harus lebih teliti dalam memberikan obat tertentu kepada pasien agar
tidak tertukar lagi. Agar kejadian sebelumnya dirumah sakit siloam karawaci tidak
terjadi lagi.
3
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi sebagai seorang perawat kita harus teliti dalam menyuntikkan vaksin/obat
kepasien yang sakit agar vaksin/obat itu tidak tertukar agar pasien yang sakit bias
sembuh. Dan juga cara menyuntiknya juga harus benar agar suntikannya masuk
tepat kedalam pembuluh darah. Jika pasien meninggal saat/setelah disuntik
perawat bias diskors atau dipenjara. Agar hal tersebut tidak terjadi perawat harus
memiliki pengetahuan yang baik tentang penyuntikkan dan tidak gugup saat
penyuntikkan berlangsung.
4
DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/kesehatan/injeksi
https://www.slideshare.net/alunand350/prosedur-penyuntikan-imunisasi
https://www.scribd.com/presentation/285112017/5-Penyuntikan-Yang-Aman
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20150217141204-20-32774/rs-siloam-akui-
dua-pasien-meninggal-diduga-salah-injeksi-obat