Anda di halaman 1dari 27

Fasilitasi ARG dan contoh GAP 

Fasilitasi ARG dan contoh GAP


bagi K/L
bagi K/L

Oleh: Kementerian PP dan PA

Disampaikan pada Sosialisasi PMK 93/2011: Anggaran Responsif Gender


Pengintegrasian Gender dalam Pembangunan

a. Laporan kegiatan RG Tahap RPJMD, Renstra K/L 


b.Masukan bagi Renstra, 
b Masukan bagi Renstra Perencanaan SKPD, Renja
SKPD Renja K/L dan
K/L dan
Renja K/L dan SKPD SKPD yg responsif
a. Regulasi ttg PUG gender
b Pokja
b. P kj PUG
c. Data terpilah, dll

a. Regulasi
a. Pedoman 7 Prasyarat PPRG
Tahap Monev b. SDM mampu Tahap
b. Indikator Pelaksanaan c. Data Penganggaran
Evaluasi d. Alat analisis,,
c Alat
c.
analisis, dll
PUG dll

a. SDM yg mampu
b JJuklak/Juknis
b. kl k/J k i
c. Peran masy, dll a. TOR/GBS
Hasil Kegiatan
g b. DIPA, RKA 
yang yang K/L dan 
berkeadilan SKPD
Tujuh Prasyarat PUG

Peran Serta  Prasyarat  Sumberdaya 


Masyarakat Pelaksanaan PUG (dana & SDM)

Data dan 
Alat Analisis
Informasi terpilah
Informasi terpilah
TUJUAN: TERPENUHINYA TUJUH PRASYARAT PUG PADA TAHAP PENGANGGARAN

NO VARIABEL & SASARANNYA INDIKATOR SASARAN FASILITASI

1. KOMITMEN Advokasi kepada


Tersedianya peraturan  ԟ Adanya komitmen utk menyusun GBS pimpinan satker
tentang ARG di K/L
tentang ARG Menteri es1 dan 2
Menteri, es1 dan
2. KEBIJAKAN ԟ Permen ttg Pedoman penyusunan  Sosialisasi penyusunan
Tersedianya kebijakan  PPRG K/L permen K/L tentang
penyusunan ARG ARG di masing2 Es1
ARG di masing2 Es1
3. KELEMBAGAAN ԟ Adanya SK Menteri ttg Pokja PUG Bimbingan teknis
Berfungsinya Pokja PUG ԟ Tersedianya Rencana Kerja Pokja  kepada pokja PUG 
p y
terkait penyusunan ARG dalam teknis
ԟ Tersedianya laporan kerja Pokja  penyusunan ARG
terkait penyusunan ARG
4. SUMBERDAYA ԟ Jumlah SDM yg mampu dalam analisa  Pelatihan kepada para
ԟ Tersedianya SDM yang  gender dalam dokumen  penyusun program dan
kapabel ttg PUG penganggaran anggaran tentang PPRG
ԟ Tersedianya anggaran ԟ Jumlah anggaran utk mengawal 
pelembagaan PUG
pelembagaan PUG pelaksanaan PUG di K/L
pelaksanaan PUG di K/L
TUJUAN: TERPENUHINYA TUJUH PRASYARAT PUG PADA TAHAP PENGANGGARAN

FASILITASI
NO VARIABEL & SASARANNYA INDIKATOR SASARAN

5. DATA GENDER ԟ Tersedianya data gender di K/L Advokasi membangun


Terlembaganya data  ԟ Digunakannya data gender dlm  komitmen ttg
gender Penganggaran pentingnya data 
data
ԟ Digunakannya data gender dalam  terpilah dalam
pelaporan penyusunan GBS
Pelatihan penggunaan
d
data gender dalam
d d l ARG
6. ALAT ANALISA ԟ Alat analisa gender digunakan dalam  Pelatihan GBS
Terlembaganya alat  proses penyusunan anganggaran
analisa gender
li d
7. PERANSERTA MASY. ԟ Jumlah LM yang terlibat dalam Membangun Jejaring
Berperannya LM dalam  analisis anggaran dengan LM, PSW/G 
proses pelaksanaan PUG
proses pelaksanaan PUG ԟ Jumlah tenaga ahli/pakar yang 
Jumlah tenaga ahli/pakar yang dalam analisis ARG
terlibat dalam analisis anggaran
Contoh
Contoh 
RKP DAN GBS
RKP DAN GBS
RKP 2012
Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan
Pelaksana: Kemensos

Prioritas/fokus
i i /f k Indikator
dik Rencana tahun
h Program
prioritas/keg  2012
prioritas
Prioritas: Penanggulangan Kemiskinan
Fokus Prioritas: Peningkatan dan Penyempurnaan Kualitas Kebijakan Perlindungan 
Sosial Berbasis Keluarga
g
Rehabilitasi Sosial  Jumlah penyandang cacat yang  51.922 Program 
Orang dengan  berhasil dilayani, dilindungi dan  Rehabilitasi 
Kecacatan p
direhabilitasi baik di dalam maupun  Sosial
di luar panti (jiwa)
GBS
Kemen Sosial
Ditjen Rehabilitasi Sosial

Kegiatan
i Jaminan sosial orang dgn kecacatan Berat (JSODK)
i i l d k ( SO )
Indikator kinerja Terpenuhinya kebutuhan dasar ODK berat yg responsif gender (248 
kegiatan orang) di Provinsi Sumatera Barat
Output kegiatan ‐ Terpenuhinya pedoman pendampingan ODK berat yg responsif 
gender
‐ Tersedianya SDM pendampingan yg memahami ODK berat 
y p p g yg
berdasarkan jenis kelamin laki‐laki dan perempuan
‐ Terpenuhinya kebutuhan ODK berat di Kab. Agan, Sumatera Barat yg 
sudah responsif gender
Analisis situasi Data yg dijadikan  berdasarkan data lapangan yg tdk didukung tingkat 
kebutuhan dan pengalaman orang dgn kecacatan (ODK) berat antar 
laki‐laki
laki laki dan perempuan. Dengan demikian jumlah penerima bantuan 
dan perempuan. Dengan demikian jumlah penerima bantuan
berdasarkan pada data yg ada yaitu penerima bantuan laki‐laki 
sebanyak 127 orang dan perempuan sebanyak 121 orang
yg g
Bantuan yg diberikan blm berdasarkan analisis kebutuhan dgn 
perspektif gender ODK berat. 
GBS
Analisis situasi Hal lain lagi adalah blm tersedianya pedoman  penyelenggaraan 
kesejahteraan kesejahteraan sosial bagi ODK berat yang responsif
j j g y g p
gender serta lemahnya pemahaman tenaga pendamping lapangan yg 
menyelenggarakan pelayanan ODK berat
Memperhatikan hal tersebut diatas perlu ada perubahan terhadap 
tujuan yg responsif gender. Dengan demikian pemangku kepentingan 
dan pendamping kegiatan dapat memahami konsep kegiatan yg 
responsif gender bagi penanganan ODK berat
Rencana Aksi 1. Melakukan analisis kebutuhan ODK berat laki‐laki perempuan
2. Membuat pedoman pendampingan bagi ODK berat yg responsif 
gender
3. Capasity building bagi tenaga pendamping ODK berat yg responsif 
gender
4. Menjalin koordinasi dgn pemerintah daerah terkait keg 
pemutahiran data terpilah JSODK berat yg responsif gender
Output Terpenuhinya kebutuhan ODK berat di Kab. Agam, Sumatera Barat yg 
p g
responsif gender
Keb/Prog/Keg Data Pembuka
Wawasan Isu gender

Faktor kesenjangan Sebab kesenjangan internal Sebab


kesenjangan
eksternal
Program : 1. Data di Kab. Agam: 1. Bantuan ODK berat 1. Pemangku kepentingan 1. Belum
Rehabilitasi Sosial 2. Jumlah penerima yg diberikan belum belum memahami tersedianya
bantuan laki-laki 127 berdasarkan konsep gender pedoman
Kegiatan
i d perempuan 121
dan li i kebutuhan
analisis k b h 2 Pendampingan
2. d i JSODK
SO penyelenggara
l
Jaminan Sosial 3. Kebutuhan ODK laki-laki yg responsif gender berat kurang memahami an
Orang dengan dan perempuan berbeda 2. Terbatasnya kebutuhan yg berbeda kesejahteraan
Kecacatan Berat 4. SDM tenaga pendamping pemahaman bagi ODK perempuan sosial bagi ODK
((JSODK)) yg menguasai
g konsepp kebutuhan dan dan Laki-laki berat yg
gender masih terbatas pengalaman ODK 3. Belum ada analisis responsif
Tujuan: berat yg responsif kebutuhan antara laki- gender
Memberikan gender laki dan perempuan 2. Tingginya
bantuan tambahan 3. Belum tersedianya frekwensi
pemenuhan data analisis pengantian
kebutuhan dasar kebutuhan gender pengelola
bagi ODK berat bagi ODK berat kegiatan di
sebanyak 300 rb daerah
orang di Kab.
A
Agam Sumatera
S t
Barat
Kebijakan dan rencana aksi Pengukuran hasil

Reformulasi tujuan Rencana aksi Data dasr Indikator


(base line) gender
Meningkatkan 1. Melakukan analisi 1. Belum tersedianya 1. Tersedianya
optimalisasi bantuan kebutuhan ODK pedoman ODK pedoman
sesuai dengan berat berdasarkan berat yg responsif pendampingan ODK
kebutuhan dan jenis kelamin laki- gender berat yg responsiff
pengalaman ODK berat laki dan perempuan 2. Masih lemahnya gender
berdasarkan kebutuhan 2. Membuat pedoman penguasaan tenaga 2. Tersedianya SDM
laki-laki dan perempua pendampingan bagi pendampingan thd pendampingan yg
ODK berat
b yg k b h ODK
kebutuhan memahami
h ODK
responsif gender berat berdasarkan berat berdasarkan
3. Capasity building jenis kelamin jenis kelamin laki-
bagi tenaga 3. Bantuan masih laki dan perempuan
pendamping
d i ODK b l
belum 3
3. T
Terpenuhinya
hi
berat yg responsif memperhatikan kebutuhan ODK
gender kebutuhan dan berat di Kab. Agam
4. Menjalin koordinasi pengalaman ODK Prov. Sumatera
d pemerintah
dgn i h b
berat laki-laki
l ki l ki dan
d B
Barat yg responsifif
daerah terkait keg perempuan gender
pemutahiran data
terpilah JSODK
b t yg responsif
berat if
gendert
RKP 2012
Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan
Pelaksana: Kemen KUKM

Prioritas/fokus
i i /f k Indikator
dik Rencana tahun
h Program
prioritas/keg  2012
prioritas
Prioritas: Penanggulangan Kemiskinan
Fokus Prioritas: Peningkatan Akses Usaha Mikro dan Kecil kepada Sumberdaya 
Produktif
Peningkatan kualitas  Jumlah provinsi pelaksanaan  5 Provinsi Program 
organisasi dan  pengembangan organisasi  Rehabilitasi 
badan hukum  koperasi menuju skala besar
koperasi menuju skala besar  Sosial
koperasi
GBS
Kemen KUKM
Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi

Kegiatan
i Peningkatan
i k k li k
kualitas ketatalaksanaan koperasi dan KUKM
l k k id
Indikator kinerja 150 orang
Tujuan ‐ Meningkatkan
Meningkatkan kualitas pengurus/pengelolaa
kualitas pengurus/pengelolaa koperasi dikalangan 
koperasi dikalangan
wanita
‐ Meningkatkan kualitas ketatalaksanaan koperasi yg memperhatikan 
p
partisipasi klaki‐laki dan perempuan dalam pengambilan keputusan 
p p p p g p
di koperasi
‐ Meberikan kesempatan yg lebih besar bagi partisipasi laki‐laki dan 
p
perempuan dalam kepengurusan koperasi
p p g p
Analisis situasi ‐ Pengurus dan karyawan koperasi masih didominan laki‐laki dan 
representasi perempuan sebagai pengurus atau  manager koperasi 
hanya 15%
hanya 15%
‐ Pendataan jumlah anggota dan pengurus koperasi belum dipilah 
berdasarkan pembeda gender
‐ Anggota koperasi yg perempuan umumnya berpendidikan rendah 
gg p yg p p y p
dan tidak dapat mengakses dan mengikuti diklat
‐ Pelaksana pelatiha‐pelatihan koperasi belum berbasis gender
GBS
Analisis situasi ‐ Kurangnya partisipasi anggota koperasi perempuan dalam usaha 
koperasi, kepengurusan dan manajemen koperasi
p p g j p
‐ Kurangnya informasi ttg pengarusutamaan gender di lingkungan 
gerakan koperasi
‐ Belum optimalnya fungsi PUG di pusat dan daerah
Rencana Aksi 1. Melakukan identifikasi masalah, potensi dan pemetaan koperasi di 
kalangan perempuan
2. Menginvetarisir
g kebutuhan program dan kegiatan khusunya dlm 
p g g y
rangka pemberdayaan koperasi dan UKM dikalangan perempuan
3. Membentuk forum komunikasi melalui best practise di kalangan 
perempuan
4. Monev pelaksanaan forum komunikasi dikalangan perempuan
Output 1. Tersedianya data terpilah pengurus dan manager laki‐laki dan 
perempuan dari jumlah koperasi yg ada
perempuan dari jumlah koperasi yg ada
2. Meningkatnya kesetaraan gender dalam pengelolaan, 
kepengurusan dan manajer koperasi
g g j g p
3. Mengurangi kesenjangan penerima manfaat dari koperasi
p
RKP 2012
Bidang Sarana dan Prasarana
Pelaksana: Ditjen SDA

Prioritas/fokus
i i /f k Indikator
dik Rencana tahun
h Program
prioritas/keg  2012
prioritas
Prioritas: Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk menjamin peningkatan
kesejahteraan
Fokus p
prioritas: Peningkatan
g pelayanan
p y infrastruktur sesuai dengan
g SPM
Pembinaan dan Kapasitas 3,92 m/detik Pengelolaan
Pelaksanaan prasarana air  SDA
Irigasi Rawa
Irigasi, Rawa,  baku yang 
yang
Tambak, Air  direhabilitasi
Baku dan Air 
Tanah
GBS
Kementerian Pekerjaan Umum
Direktorat Jenderal SDA
Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II/SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
Program Pengelolaan SDA
Kegiatan Pengelolaan & konservasi waduk, embung, situ, serta bangunan
penampung air lainnya
Indikator Meningkatnya keberlanjutan dan ketersediaan air utk memenuhi
kinerja kegiatan berbagai kebutuhan melalui pembangunan rehabilitasi dan operasi
dan pemeliharaan waduk, embung, situ serta bangunan penampung
air lainnya dan juga dengan melaksanakan perlindungan/konservasi
kawasan sumber air
Output  Embung/situ/bangunan penampung air lainnya yang dibangun
kegiatan
Analisis situasi Data Demografi,
Demografi topografi, klimatologi, hidrologi
topografi klimatologi hidrologi
Data gender:  Pembangunan embung harus dapat dilaksanakan dan
dimanfaatkan secara adil dan seimbang maka perlu keseimbangan
gender pada penerima dampak langsung yang dilihat
gender pada yang dilihat dari tolok ukur
akses, partisipasi, manfaat dan kontrol terhadap pembangunan
embung
GBS
Analisis situasi Penggunaan air dalam kegiatan domestik lebih dominan oleh
perempuan dan anak‐anak. Namun akses pemanfaatan dan
penggunaan air masih
air masih kurang seimbang diperoleh perempuan dan
anak‐anak.  Oleh karena itu pembangunan embung untuk keperluan
rumah tangga akan memberikan akses bagi perempuan dan anak‐
p p
anak.  Partisipasi perempuan
p jjuga
g masih rendah dalam p
perencanaan
pembangunan sehingga aspek‐aspek yang diperlukan oleh
perempuan belum terakomodir.  Hal ini dapat diharapkan melalui
perwakilan kelompok perempuan dalam proses konsultasi publik.
Pembangunan embung dapat dimanfaatkan oleh semua pihak, 
namun perempuan dan anak‐anak merupakan pemanfaat dominan
terutama
te uta a u
untuk
tu kegiatan
eg ata do
domestik.
est
Dalam pengawasan embung dilakukan oleh pihak proyek (pengguna
jasa) keterlibatan perempuan dalam hal ini juga masih sangat
rendah umumnya dilakukan oleh laki‐laki dari mutual chek
rendah, umumnya mutual chek 0% 
0%
sampai dengan final handling over (FHO)
Komponen Pembangunan
GBS
Rencana Aksi Sub Komponen: Pembangunan embung
Sub Komponen: Pembangunan embung yang dilaksanakan
yang dilaksanakan TA 2012 
TA 2012
adalah embung kecil sebanyak 75 buah dan embung irigasi 2 buah
yang tersebar di provinsi NTT
Tahapan
h 1. Perlunya
l k i b
keseimbangan gender dalam
d d l akses
k penggunaan
dan pemanfaatan air secara efisien dan peningkatan keterlibatan
perempuan dalam kelompok pengguna air
Tahapan 2. Perlunya pemilihan item pekerjaan yang dapat dilakukan
oleh perempuan dan partisipasinya dalam perencanaan
pembangunan
Tahapan 3. Perlunya pemilihan item pekerjaan yang dapat dilakukan
oleh perempuan dan partisipasinya dalam perencanaan
pengawasan
Alokasi
Anggaran
Dampak/hasil 1. Terpenuhinya
1 Terpenuhinya kebutuhan air baku
air baku untuk memenuhi kebutuhan
output kegiatan pokok sehari‐hari dan pertanian rakyat dengan memperhatikan
aspek keseimbangan gender
2. Meningkatnya kualitas hidup yang sehat bagi masyarakat
penerima manfaat laki‐laki dan perempuan
RKP 2012
Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan
Pelaksana: Kemen Perumahan Rakyat

Prioritas/fokus
i i /f k Indikator
dik Rencana Program
prioritas/keg  tahun 2012
prioritas
Prioritas: Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk menjamin peningkatan
kesejahteraan
Fokus Prioritas: Peningkatan dan Perluasan Program‐Program Pro Rakyat
g g g y
PNPM Mandiri  Jumlah unit rumah yang  25.000 Program 
Perumahan dan  terfasilitasi dan  Pengembangan 
Permukiman terstimulasi Perumahan dan
Perumahan dan 
Permukiman
GBS
Kemen Perumahan Rakyat
Deputi Bidang Pengembangan Kawasan

Kegiatan
i Perencanaan, Pemograman  dan Anggaran, Pendataan serta Sosialisasi 
d d S i li i
Pengembangan Kawasan
Indikator kinerja Tersusunya dokumen perencanaan penataan lingkungan pemukiman 
kegiatan kumuh di 20 lokasi
Output kegiatan Tersusunnya perencanaan strategis, pemograman, penggaran, 
pengelolaaan data dan sosialisasi kebijakan pengembangan
p g j p g g kawasan
Analisis situasi Perencanaan berbasis kawasan dalam penataan lingkungan 
pemukiman kumuh adalah suatu prose perencanaan yg 
mengintegrasikan kawasan pemukiman kumuh yg akan ditangani dgn
mengintegrasikan kawasan pemukiman kumuh yg akan ditangani dgn 
kegiatan lingkungan  disekitarnya (sistem kota) baik aktivitas ekonomi, 
lingkungan fisik, maupun lingkungan sosial. Dengan perencanaan ini, 
kawasan kumuh akan berkembang secara berkelanjutan sesuai dgn
kawasan kumuh akan berkembang secara berkelanjutan sesuai dgn 
potensi‐potensi pengembangannya  disekitarnya. Termasuk dalam 
perencanaan ini adalah mensinergiskan seluruh kegiatan stachorder 
p g g p
dalam penataan lingkungan kumuh. Data luasan pemukiman kumuh 
pada tahun 2004 adalah 24.000 meningkat tahun 2009 menjadi 57.800 
ha peningkatan diperkirakan 1,3% pertahun (penelitian UNDP)
GBS
Analisis situasi Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh tidak menguntungkan bagi 
kesehatan, terutama kesehatan reproduksi perempuan dan juga tidak 
p p p j g
menguntungkan bagi perkembangan anak, untuk itu perlu penataan  
lingkungan kumuh yg melibatkan masyarakat, secarakonfrenhensif agar 
supaya kesehatan masyarakat masyarakat, khususnya kaum 
perempuan akan lebih baik sekaligus dapat memperbaiki 
perkembangan mental dan fisik anak. Namun pelibatan perempuan 
masih rendah, hal ini disebabkan akses informasi terhadap perempuan 
sangat terbatas, demikian juga kaum perempuan kurang berpartisipasi 
dalam proses penataan lingkungan kumuh akibatnya perempuan juga 
kurang ikut dalam pengambilan keputusan dalam penataan lingkungan  
k
kumuh sehingga perempuan kurang mendapatkan manfaat dalam 
h hi k d k f d l
kegiatan tersebut. Disamping hal tersebut pemahaman pengambilan 
keputusan pada permasalahan gender masih rendah, budaya 
masyarakat bahwa penataan lingkungan hunian merupakan urusan
masyarakat bahwa penataan lingkungan hunian merupakan urusan 
laki‐laki, kesehatan dan perkembangan perempuan dan anak belum 
prioritas utama, tingkat perekonomian masyarakat dilokasi lingkungan 
kumuh rendah memnyebakan kesenjangan dalam penataan
kumuh rendah, memnyebakan kesenjangan dalam penataan 
lingkungan kumuh
GBS
Rencana Aksi 1. Sosialisasi rencana penataan lingkungan kumuh terhadap 
masyarakat setempat
y p
2. Penyusunan Comunity Action Plan (CAP)
3. Penyusunan dokumen perencanaan penataan lingkungan 
perumahan dan kumuh  berbasis masyarakat
Outcome 1. Berkurangnya lingkungan kumuh sebesar 655 ha (sampai tahun 
2014) melalui perencanaan penataan lingkungan kumuh berbasis 
masyarakat
y
2. Meningkatkan peran serta kaum perempuan dalam pengambilan 
keputusan
3. Meningkatkan peran perempuan dalam perencanaan penataan  
lingkungan pemuliman kumuh
4. Berkurangnya penyakit akibat lingkungan kumuh pada perempuan 
dan anak
5. Meningkatnya hunian yang layak huni bagi keluarga
RKP 2012
Pembangunan Karakter Bangsa
Pelaksana: Kemenkominfo

Prioritas/fokus
i i /f k Indikator
dik Rencana tahun
h Program
prioritas/keg  2012
prioritas
Prioritas: Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk
meningkatkan daya saing produk nasional
Fokus Prioritas: Peningkatan dan Perluasan Program‐Program Pro Rakyat
g g g y
Pengembangan  1. Jumlah peserta bimbingan teknis  1000 orang Pengembanga
Aplikasi Informatika sebagai agent of change untuk  n Aplikasi 
peningkatan e‐literasi di 
p g Informatika
masyarakat
2. Prosentase masyarakat yang  70 persen
menjadi target wilayah 
community access point (CAP)
community access point (CAP) 
memanfaatkan fasilitas CAP
3. Prosentase komunitas  40 persen
komunikasi dan informatika telah 
mampu mengembangkan 
kretivitas, inovasi dan kearifan 
lokal
GBS
Kemen Perumahan Rakyat
Direktorat Jendral Aplikasi Informatika

Kegiatan
i Pengembangan dan pembinaan TIK untuk pemberdayaan masyarakat
b d bi k b d k
Indikator kinerja 1. Lokasi fasilitasi TIK
kegiatan 2. Presntase peserta sosialisasi
3. Jumlah laki‐laki dan perempuan yang mengakses internet/jumlah 
perempuan yg mempunyai e‐mail addres
4. Jumlah aplikasi TIK yg digunakan oleh perempuan dan laki‐laki
5. Jumlah pemanfaat TIK untuk bisnis
Output kegiatan Laporan/rekomendasi hasil kegiatan pemberdayaan E‐literasi 
masyarakat
Analisis situasi ‐ Lokasi pelaksanaan sosialisasi internet sehat dan aman selama ini 
kebanyakan masih dilaksanakan di daerah perkotaan.
Berdasarkan data yg ada sampai saat ini kebanyakan pelaksanaan
Berdasarkan data yg ada sampai saat ini kebanyakan pelaksanaan 
Sosialisasi Internet Sehat dan Aman (INSAN) dilakukan didaerah 
perkotaan yg merupakan daerah perkotaaan dengan dominasi 
p g
pegawai laki‐laki. Sebaiknya daerah perdesaan dimana perempuan 
y p p p
lebioh banyak bekerja dalam kehidupan sehari‐hari masih belum 
tersentuh kegiatan sosialisasi INSAN.
GBS
Analisis situasi ‐ Materi sosialisasi Internet Sehat dan Aman (INSAN) 
Penyampaian materi 
y p Internet Sehat dan Aman (INSAN)  yg 
( ) yg
menyangkut keamanan sistem informasi, undang‐undang dan 
regulasi berkaitan dengan internet. Peserta sosialisasi  Internet Sehat 
dan Aman sudah melibatkan ibu‐ibu sebagai orang yg paling dekat 
dgn anak‐anak bisa dilihat dari peserta sosialisasi  Internet Sehat dan 
Aman yg terdiri dr berbagai Yayasan Sosial yg bergerak dlm bidang 
wanita dan anak. Pada tahun 2010 juga sosialisasi Internet Sehat dan 
Aman sudah melakukan roadshow ke sekolah‐sekolah dgn 
melibatkan anak‐anak sekolah sebagai peserta sosialisasi
‐ Laporan ttg muatan internet yg merugikan kelompok warga, 
terutama kalangan anak, remaja dan pemuda.
k l k j d d
Dampak negatif muatan internet yg cenderung merugi terutama bagi 
anak‐anak dan remaja adalah karena sifat permisif dan bertentangan 
dgn nilai nilai moralitas sosial dan religi Materi yg merugikan tsb
dgn nilai‐nilai moralitas, sosial dan religi. Materi yg merugikan tsb 
terdapat di situs‐situs negatif, misalnya pornografi, madat, rasisme, 
kekerasan dan penjudian.
‐ Pemerintah telah menyediakan fasilitas internet (CAP) khusus untuk 
Pemerintah telah menyediakan fasilitas internet (CAP) khusus untuk
perempuan yg dikelola oleh KOWANI di 13 lokasi namun 
pemanfaatannya masih belum maksimal.
GBS
Analisis situasi ‐ Fasilitas warnet yg ada di masyarakat belum banyak digunakan oleh 
kaum wanita, ini bisa dilihat dari pengunjung warnet yg mayoritas 
p g j g yg y
adalah alak‐laki
‐ Tidak ada sinergis kegiatan antara pusat literasi dgn pemberdayaan 
informatika
Baik pusat literasi maupun pemberdayaan informatika memiliki 
kegiatan mengenai pengarusutamaam gender yg seringkali tumpang 
tindih maupun masing‐masing pihak belum mencakup beberapa hal 
karena kurang sinergi
‐ Kaum perempuan masih sedikit yg mengerti ttg komputer dan masih 
sedikit yang memiliki akses dlm pengambilan keputusan untuk 
mengikuti pelatihan ketrampilan komputer/internet.
ik i l ih k il k /i
Kurangnya pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis ttg pengunaan 
komputer dan internet berpengaruh thd kesenjangan pengetahuan 
internet antara laki laki dan perempuan Kurangnya sosialisasi ttg
internet antara laki‐laki dan perempuan. Kurangnya sosialisasi ttg 
pengembangan TIK bagi perempuan
‐ Relawan TIK tk pusat sudah dibentuk bulan juli 2011 dan semua 
pengurus terdiri dari kaum perempua dan laki laki
pengurus terdiri dari kaum perempua dan laki‐laki
GBS
Rencana Aksi 1. Sosialisasi dan promosi Internet Sehat dan Aman (INSAN)
2. Penyelenggaran Bimtek TIK untuk Gender, Pemuda dan pelaku 
y gg p
usaha
3. Penyelenggaraan forum komunikasi, koordinasi, kolaborasi dan 
kerjasama komunikasi TIK (FK5T) di pusat dan 8 lokasi daerah

Anda mungkin juga menyukai