Fasilitasi Arg PDF
Fasilitasi Arg PDF
Oleh: Kementerian PP dan PA
a. Regulasi
a. Pedoman 7 Prasyarat PPRG
Tahap Monev b. SDM mampu Tahap
b. Indikator Pelaksanaan c. Data Penganggaran
Evaluasi d. Alat analisis,,
c Alat
c.
analisis, dll
PUG dll
a. SDM yg mampu
b JJuklak/Juknis
b. kl k/J k i
c. Peran masy, dll a. TOR/GBS
Hasil Kegiatan
g b. DIPA, RKA
yang yang K/L dan
berkeadilan SKPD
Tujuh Prasyarat PUG
Data dan
Alat Analisis
Informasi terpilah
Informasi terpilah
TUJUAN: TERPENUHINYA TUJUH PRASYARAT PUG PADA TAHAP PENGANGGARAN
FASILITASI
NO VARIABEL & SASARANNYA INDIKATOR SASARAN
Prioritas/fokus
i i /f k Indikator
dik Rencana tahun
h Program
prioritas/keg 2012
prioritas
Prioritas: Penanggulangan Kemiskinan
Fokus Prioritas: Peningkatan dan Penyempurnaan Kualitas Kebijakan Perlindungan
Sosial Berbasis Keluarga
g
Rehabilitasi Sosial Jumlah penyandang cacat yang 51.922 Program
Orang dengan berhasil dilayani, dilindungi dan Rehabilitasi
Kecacatan p
direhabilitasi baik di dalam maupun Sosial
di luar panti (jiwa)
GBS
Kemen Sosial
Ditjen Rehabilitasi Sosial
Kegiatan
i Jaminan sosial orang dgn kecacatan Berat (JSODK)
i i l d k ( SO )
Indikator kinerja Terpenuhinya kebutuhan dasar ODK berat yg responsif gender (248
kegiatan orang) di Provinsi Sumatera Barat
Output kegiatan ‐ Terpenuhinya pedoman pendampingan ODK berat yg responsif
gender
‐ Tersedianya SDM pendampingan yg memahami ODK berat
y p p g yg
berdasarkan jenis kelamin laki‐laki dan perempuan
‐ Terpenuhinya kebutuhan ODK berat di Kab. Agan, Sumatera Barat yg
sudah responsif gender
Analisis situasi Data yg dijadikan berdasarkan data lapangan yg tdk didukung tingkat
kebutuhan dan pengalaman orang dgn kecacatan (ODK) berat antar
laki‐laki
laki laki dan perempuan. Dengan demikian jumlah penerima bantuan
dan perempuan. Dengan demikian jumlah penerima bantuan
berdasarkan pada data yg ada yaitu penerima bantuan laki‐laki
sebanyak 127 orang dan perempuan sebanyak 121 orang
yg g
Bantuan yg diberikan blm berdasarkan analisis kebutuhan dgn
perspektif gender ODK berat.
GBS
Analisis situasi Hal lain lagi adalah blm tersedianya pedoman penyelenggaraan
kesejahteraan kesejahteraan sosial bagi ODK berat yang responsif
j j g y g p
gender serta lemahnya pemahaman tenaga pendamping lapangan yg
menyelenggarakan pelayanan ODK berat
Memperhatikan hal tersebut diatas perlu ada perubahan terhadap
tujuan yg responsif gender. Dengan demikian pemangku kepentingan
dan pendamping kegiatan dapat memahami konsep kegiatan yg
responsif gender bagi penanganan ODK berat
Rencana Aksi 1. Melakukan analisis kebutuhan ODK berat laki‐laki perempuan
2. Membuat pedoman pendampingan bagi ODK berat yg responsif
gender
3. Capasity building bagi tenaga pendamping ODK berat yg responsif
gender
4. Menjalin koordinasi dgn pemerintah daerah terkait keg
pemutahiran data terpilah JSODK berat yg responsif gender
Output Terpenuhinya kebutuhan ODK berat di Kab. Agam, Sumatera Barat yg
p g
responsif gender
Keb/Prog/Keg Data Pembuka
Wawasan Isu gender
Prioritas/fokus
i i /f k Indikator
dik Rencana tahun
h Program
prioritas/keg 2012
prioritas
Prioritas: Penanggulangan Kemiskinan
Fokus Prioritas: Peningkatan Akses Usaha Mikro dan Kecil kepada Sumberdaya
Produktif
Peningkatan kualitas Jumlah provinsi pelaksanaan 5 Provinsi Program
organisasi dan pengembangan organisasi Rehabilitasi
badan hukum koperasi menuju skala besar
koperasi menuju skala besar Sosial
koperasi
GBS
Kemen KUKM
Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi
Kegiatan
i Peningkatan
i k k li k
kualitas ketatalaksanaan koperasi dan KUKM
l k k id
Indikator kinerja 150 orang
Tujuan ‐ Meningkatkan
Meningkatkan kualitas pengurus/pengelolaa
kualitas pengurus/pengelolaa koperasi dikalangan
koperasi dikalangan
wanita
‐ Meningkatkan kualitas ketatalaksanaan koperasi yg memperhatikan
p
partisipasi klaki‐laki dan perempuan dalam pengambilan keputusan
p p p p g p
di koperasi
‐ Meberikan kesempatan yg lebih besar bagi partisipasi laki‐laki dan
p
perempuan dalam kepengurusan koperasi
p p g p
Analisis situasi ‐ Pengurus dan karyawan koperasi masih didominan laki‐laki dan
representasi perempuan sebagai pengurus atau manager koperasi
hanya 15%
hanya 15%
‐ Pendataan jumlah anggota dan pengurus koperasi belum dipilah
berdasarkan pembeda gender
‐ Anggota koperasi yg perempuan umumnya berpendidikan rendah
gg p yg p p y p
dan tidak dapat mengakses dan mengikuti diklat
‐ Pelaksana pelatiha‐pelatihan koperasi belum berbasis gender
GBS
Analisis situasi ‐ Kurangnya partisipasi anggota koperasi perempuan dalam usaha
koperasi, kepengurusan dan manajemen koperasi
p p g j p
‐ Kurangnya informasi ttg pengarusutamaan gender di lingkungan
gerakan koperasi
‐ Belum optimalnya fungsi PUG di pusat dan daerah
Rencana Aksi 1. Melakukan identifikasi masalah, potensi dan pemetaan koperasi di
kalangan perempuan
2. Menginvetarisir
g kebutuhan program dan kegiatan khusunya dlm
p g g y
rangka pemberdayaan koperasi dan UKM dikalangan perempuan
3. Membentuk forum komunikasi melalui best practise di kalangan
perempuan
4. Monev pelaksanaan forum komunikasi dikalangan perempuan
Output 1. Tersedianya data terpilah pengurus dan manager laki‐laki dan
perempuan dari jumlah koperasi yg ada
perempuan dari jumlah koperasi yg ada
2. Meningkatnya kesetaraan gender dalam pengelolaan,
kepengurusan dan manajer koperasi
g g j g p
3. Mengurangi kesenjangan penerima manfaat dari koperasi
p
RKP 2012
Bidang Sarana dan Prasarana
Pelaksana: Ditjen SDA
Prioritas/fokus
i i /f k Indikator
dik Rencana tahun
h Program
prioritas/keg 2012
prioritas
Prioritas: Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk menjamin peningkatan
kesejahteraan
Fokus p
prioritas: Peningkatan
g pelayanan
p y infrastruktur sesuai dengan
g SPM
Pembinaan dan Kapasitas 3,92 m/detik Pengelolaan
Pelaksanaan prasarana air SDA
Irigasi Rawa
Irigasi, Rawa, baku yang
yang
Tambak, Air direhabilitasi
Baku dan Air
Tanah
GBS
Kementerian Pekerjaan Umum
Direktorat Jenderal SDA
Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II/SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
Program Pengelolaan SDA
Kegiatan Pengelolaan & konservasi waduk, embung, situ, serta bangunan
penampung air lainnya
Indikator Meningkatnya keberlanjutan dan ketersediaan air utk memenuhi
kinerja kegiatan berbagai kebutuhan melalui pembangunan rehabilitasi dan operasi
dan pemeliharaan waduk, embung, situ serta bangunan penampung
air lainnya dan juga dengan melaksanakan perlindungan/konservasi
kawasan sumber air
Output Embung/situ/bangunan penampung air lainnya yang dibangun
kegiatan
Analisis situasi Data Demografi,
Demografi topografi, klimatologi, hidrologi
topografi klimatologi hidrologi
Data gender: Pembangunan embung harus dapat dilaksanakan dan
dimanfaatkan secara adil dan seimbang maka perlu keseimbangan
gender pada penerima dampak langsung yang dilihat
gender pada yang dilihat dari tolok ukur
akses, partisipasi, manfaat dan kontrol terhadap pembangunan
embung
GBS
Analisis situasi Penggunaan air dalam kegiatan domestik lebih dominan oleh
perempuan dan anak‐anak. Namun akses pemanfaatan dan
penggunaan air masih
air masih kurang seimbang diperoleh perempuan dan
anak‐anak. Oleh karena itu pembangunan embung untuk keperluan
rumah tangga akan memberikan akses bagi perempuan dan anak‐
p p
anak. Partisipasi perempuan
p jjuga
g masih rendah dalam p
perencanaan
pembangunan sehingga aspek‐aspek yang diperlukan oleh
perempuan belum terakomodir. Hal ini dapat diharapkan melalui
perwakilan kelompok perempuan dalam proses konsultasi publik.
Pembangunan embung dapat dimanfaatkan oleh semua pihak,
namun perempuan dan anak‐anak merupakan pemanfaat dominan
terutama
te uta a u
untuk
tu kegiatan
eg ata do
domestik.
est
Dalam pengawasan embung dilakukan oleh pihak proyek (pengguna
jasa) keterlibatan perempuan dalam hal ini juga masih sangat
rendah umumnya dilakukan oleh laki‐laki dari mutual chek
rendah, umumnya mutual chek 0%
0%
sampai dengan final handling over (FHO)
Komponen Pembangunan
GBS
Rencana Aksi Sub Komponen: Pembangunan embung
Sub Komponen: Pembangunan embung yang dilaksanakan
yang dilaksanakan TA 2012
TA 2012
adalah embung kecil sebanyak 75 buah dan embung irigasi 2 buah
yang tersebar di provinsi NTT
Tahapan
h 1. Perlunya
l k i b
keseimbangan gender dalam
d d l akses
k penggunaan
dan pemanfaatan air secara efisien dan peningkatan keterlibatan
perempuan dalam kelompok pengguna air
Tahapan 2. Perlunya pemilihan item pekerjaan yang dapat dilakukan
oleh perempuan dan partisipasinya dalam perencanaan
pembangunan
Tahapan 3. Perlunya pemilihan item pekerjaan yang dapat dilakukan
oleh perempuan dan partisipasinya dalam perencanaan
pengawasan
Alokasi
Anggaran
Dampak/hasil 1. Terpenuhinya
1 Terpenuhinya kebutuhan air baku
air baku untuk memenuhi kebutuhan
output kegiatan pokok sehari‐hari dan pertanian rakyat dengan memperhatikan
aspek keseimbangan gender
2. Meningkatnya kualitas hidup yang sehat bagi masyarakat
penerima manfaat laki‐laki dan perempuan
RKP 2012
Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan
Pelaksana: Kemen Perumahan Rakyat
Prioritas/fokus
i i /f k Indikator
dik Rencana Program
prioritas/keg tahun 2012
prioritas
Prioritas: Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar untuk menjamin peningkatan
kesejahteraan
Fokus Prioritas: Peningkatan dan Perluasan Program‐Program Pro Rakyat
g g g y
PNPM Mandiri Jumlah unit rumah yang 25.000 Program
Perumahan dan terfasilitasi dan Pengembangan
Permukiman terstimulasi Perumahan dan
Perumahan dan
Permukiman
GBS
Kemen Perumahan Rakyat
Deputi Bidang Pengembangan Kawasan
Kegiatan
i Perencanaan, Pemograman dan Anggaran, Pendataan serta Sosialisasi
d d S i li i
Pengembangan Kawasan
Indikator kinerja Tersusunya dokumen perencanaan penataan lingkungan pemukiman
kegiatan kumuh di 20 lokasi
Output kegiatan Tersusunnya perencanaan strategis, pemograman, penggaran,
pengelolaaan data dan sosialisasi kebijakan pengembangan
p g j p g g kawasan
Analisis situasi Perencanaan berbasis kawasan dalam penataan lingkungan
pemukiman kumuh adalah suatu prose perencanaan yg
mengintegrasikan kawasan pemukiman kumuh yg akan ditangani dgn
mengintegrasikan kawasan pemukiman kumuh yg akan ditangani dgn
kegiatan lingkungan disekitarnya (sistem kota) baik aktivitas ekonomi,
lingkungan fisik, maupun lingkungan sosial. Dengan perencanaan ini,
kawasan kumuh akan berkembang secara berkelanjutan sesuai dgn
kawasan kumuh akan berkembang secara berkelanjutan sesuai dgn
potensi‐potensi pengembangannya disekitarnya. Termasuk dalam
perencanaan ini adalah mensinergiskan seluruh kegiatan stachorder
p g g p
dalam penataan lingkungan kumuh. Data luasan pemukiman kumuh
pada tahun 2004 adalah 24.000 meningkat tahun 2009 menjadi 57.800
ha peningkatan diperkirakan 1,3% pertahun (penelitian UNDP)
GBS
Analisis situasi Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh tidak menguntungkan bagi
kesehatan, terutama kesehatan reproduksi perempuan dan juga tidak
p p p j g
menguntungkan bagi perkembangan anak, untuk itu perlu penataan
lingkungan kumuh yg melibatkan masyarakat, secarakonfrenhensif agar
supaya kesehatan masyarakat masyarakat, khususnya kaum
perempuan akan lebih baik sekaligus dapat memperbaiki
perkembangan mental dan fisik anak. Namun pelibatan perempuan
masih rendah, hal ini disebabkan akses informasi terhadap perempuan
sangat terbatas, demikian juga kaum perempuan kurang berpartisipasi
dalam proses penataan lingkungan kumuh akibatnya perempuan juga
kurang ikut dalam pengambilan keputusan dalam penataan lingkungan
k
kumuh sehingga perempuan kurang mendapatkan manfaat dalam
h hi k d k f d l
kegiatan tersebut. Disamping hal tersebut pemahaman pengambilan
keputusan pada permasalahan gender masih rendah, budaya
masyarakat bahwa penataan lingkungan hunian merupakan urusan
masyarakat bahwa penataan lingkungan hunian merupakan urusan
laki‐laki, kesehatan dan perkembangan perempuan dan anak belum
prioritas utama, tingkat perekonomian masyarakat dilokasi lingkungan
kumuh rendah memnyebakan kesenjangan dalam penataan
kumuh rendah, memnyebakan kesenjangan dalam penataan
lingkungan kumuh
GBS
Rencana Aksi 1. Sosialisasi rencana penataan lingkungan kumuh terhadap
masyarakat setempat
y p
2. Penyusunan Comunity Action Plan (CAP)
3. Penyusunan dokumen perencanaan penataan lingkungan
perumahan dan kumuh berbasis masyarakat
Outcome 1. Berkurangnya lingkungan kumuh sebesar 655 ha (sampai tahun
2014) melalui perencanaan penataan lingkungan kumuh berbasis
masyarakat
y
2. Meningkatkan peran serta kaum perempuan dalam pengambilan
keputusan
3. Meningkatkan peran perempuan dalam perencanaan penataan
lingkungan pemuliman kumuh
4. Berkurangnya penyakit akibat lingkungan kumuh pada perempuan
dan anak
5. Meningkatnya hunian yang layak huni bagi keluarga
RKP 2012
Pembangunan Karakter Bangsa
Pelaksana: Kemenkominfo
Prioritas/fokus
i i /f k Indikator
dik Rencana tahun
h Program
prioritas/keg 2012
prioritas
Prioritas: Menjamin kelancaran distribusi barang, jasa, dan informasi untuk
meningkatkan daya saing produk nasional
Fokus Prioritas: Peningkatan dan Perluasan Program‐Program Pro Rakyat
g g g y
Pengembangan 1. Jumlah peserta bimbingan teknis 1000 orang Pengembanga
Aplikasi Informatika sebagai agent of change untuk n Aplikasi
peningkatan e‐literasi di
p g Informatika
masyarakat
2. Prosentase masyarakat yang 70 persen
menjadi target wilayah
community access point (CAP)
community access point (CAP)
memanfaatkan fasilitas CAP
3. Prosentase komunitas 40 persen
komunikasi dan informatika telah
mampu mengembangkan
kretivitas, inovasi dan kearifan
lokal
GBS
Kemen Perumahan Rakyat
Direktorat Jendral Aplikasi Informatika
Kegiatan
i Pengembangan dan pembinaan TIK untuk pemberdayaan masyarakat
b d bi k b d k
Indikator kinerja 1. Lokasi fasilitasi TIK
kegiatan 2. Presntase peserta sosialisasi
3. Jumlah laki‐laki dan perempuan yang mengakses internet/jumlah
perempuan yg mempunyai e‐mail addres
4. Jumlah aplikasi TIK yg digunakan oleh perempuan dan laki‐laki
5. Jumlah pemanfaat TIK untuk bisnis
Output kegiatan Laporan/rekomendasi hasil kegiatan pemberdayaan E‐literasi
masyarakat
Analisis situasi ‐ Lokasi pelaksanaan sosialisasi internet sehat dan aman selama ini
kebanyakan masih dilaksanakan di daerah perkotaan.
Berdasarkan data yg ada sampai saat ini kebanyakan pelaksanaan
Berdasarkan data yg ada sampai saat ini kebanyakan pelaksanaan
Sosialisasi Internet Sehat dan Aman (INSAN) dilakukan didaerah
perkotaan yg merupakan daerah perkotaaan dengan dominasi
p g
pegawai laki‐laki. Sebaiknya daerah perdesaan dimana perempuan
y p p p
lebioh banyak bekerja dalam kehidupan sehari‐hari masih belum
tersentuh kegiatan sosialisasi INSAN.
GBS
Analisis situasi ‐ Materi sosialisasi Internet Sehat dan Aman (INSAN)
Penyampaian materi
y p Internet Sehat dan Aman (INSAN) yg
( ) yg
menyangkut keamanan sistem informasi, undang‐undang dan
regulasi berkaitan dengan internet. Peserta sosialisasi Internet Sehat
dan Aman sudah melibatkan ibu‐ibu sebagai orang yg paling dekat
dgn anak‐anak bisa dilihat dari peserta sosialisasi Internet Sehat dan
Aman yg terdiri dr berbagai Yayasan Sosial yg bergerak dlm bidang
wanita dan anak. Pada tahun 2010 juga sosialisasi Internet Sehat dan
Aman sudah melakukan roadshow ke sekolah‐sekolah dgn
melibatkan anak‐anak sekolah sebagai peserta sosialisasi
‐ Laporan ttg muatan internet yg merugikan kelompok warga,
terutama kalangan anak, remaja dan pemuda.
k l k j d d
Dampak negatif muatan internet yg cenderung merugi terutama bagi
anak‐anak dan remaja adalah karena sifat permisif dan bertentangan
dgn nilai nilai moralitas sosial dan religi Materi yg merugikan tsb
dgn nilai‐nilai moralitas, sosial dan religi. Materi yg merugikan tsb
terdapat di situs‐situs negatif, misalnya pornografi, madat, rasisme,
kekerasan dan penjudian.
‐ Pemerintah telah menyediakan fasilitas internet (CAP) khusus untuk
Pemerintah telah menyediakan fasilitas internet (CAP) khusus untuk
perempuan yg dikelola oleh KOWANI di 13 lokasi namun
pemanfaatannya masih belum maksimal.
GBS
Analisis situasi ‐ Fasilitas warnet yg ada di masyarakat belum banyak digunakan oleh
kaum wanita, ini bisa dilihat dari pengunjung warnet yg mayoritas
p g j g yg y
adalah alak‐laki
‐ Tidak ada sinergis kegiatan antara pusat literasi dgn pemberdayaan
informatika
Baik pusat literasi maupun pemberdayaan informatika memiliki
kegiatan mengenai pengarusutamaam gender yg seringkali tumpang
tindih maupun masing‐masing pihak belum mencakup beberapa hal
karena kurang sinergi
‐ Kaum perempuan masih sedikit yg mengerti ttg komputer dan masih
sedikit yang memiliki akses dlm pengambilan keputusan untuk
mengikuti pelatihan ketrampilan komputer/internet.
ik i l ih k il k /i
Kurangnya pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis ttg pengunaan
komputer dan internet berpengaruh thd kesenjangan pengetahuan
internet antara laki laki dan perempuan Kurangnya sosialisasi ttg
internet antara laki‐laki dan perempuan. Kurangnya sosialisasi ttg
pengembangan TIK bagi perempuan
‐ Relawan TIK tk pusat sudah dibentuk bulan juli 2011 dan semua
pengurus terdiri dari kaum perempua dan laki laki
pengurus terdiri dari kaum perempua dan laki‐laki
GBS
Rencana Aksi 1. Sosialisasi dan promosi Internet Sehat dan Aman (INSAN)
2. Penyelenggaran Bimtek TIK untuk Gender, Pemuda dan pelaku
y gg p
usaha
3. Penyelenggaraan forum komunikasi, koordinasi, kolaborasi dan
kerjasama komunikasi TIK (FK5T) di pusat dan 8 lokasi daerah