LAPORAN PRAKTIKU Fisika Percobaan 8
LAPORAN PRAKTIKU Fisika Percobaan 8
FISIKA DASAR
“Perpindahan Panas Pada Proses Destilasi”
OLEH:
Perpindahan panas adalah salah satu dari displin ilmu teknik termal yang
partikel melalui batas antara dua sistem. Ketika suatu objek memiliki temperatur
yang berbeda dari benda atau lingkungan di sekitarnya, panas mengalir sehingga
keduanya memiliki temperatur yang sama pada suatu titik kesetimbangan termal.
termodinamika.
Konveksi terjadi ketika aliran bahan curah atau fluida (gas atau cairan)
membawa panas bersama dengan aliran materi. Aliran fluida dapat terjadi karena
proses eksternal, seperti gravitasi atau gaya apung akibat energi panas
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Jadi ada perbedaan komposisi
antara fase cair dan fase uap, dan hal ini merupakan syarat utama supaya
pemisahan dengan distilasi dapat dilakukan. Kalau komposisi fase uap sama
dengan komposisi fase cair, maka pemisahan dengan jalan distilasi tidak dapat
perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada
Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Ini
dasar destilasi seperti yang tersebut di atas hampir sama terhadap berbagai jenis
I.2. Tujuan
uap.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Hal terpenting dalam proses destilasi adalah proses evaporasi dan kondensasi,
yang dipengaruhi oleh pemanasan air baku. Proses pemanasan air baku ini akan
dipengaruhi oleh massa dari air baku yang akan dipanaskan. Massa air baku yang
banyak akan menyebabkan proses pemanasan menjadi lama, sehingga dari hal itu
dilakukan untuk mendapatkan data yang berupa temperatur dan massa air
dilakukan perhitungan untuk mengetahui performansi alat destilasi yang berupa laju
destilasi, efisiensi produk, dan efisiensi sistem untuk masing – masing variasi.Dari
hasil perhitungan dan analisa data, dapat diketahui bahwa terjadi fluktuasi dari
energi. Karenanya prose-proses itu harus mengikuti hukum pertama maupun kedua
termodinamika.oleh sebab itu pada sekilas pandang pertama kita dapat cenderung
hukum dasar termodinamika. Akan tetapi hal ini adalah kesimpulan yang bkeliru
teknik. Karena aliran panas adalah hasil dari ketidakseimbangan suhu, maka
penggarapan kuantitatifnya harus didasarkan pada cabang-cabang ilmu
transport yang lain seperti perpindahan masa dan difusi (Iskandar, 2014).
pengisi serta mempunyai ketelitian lebih baik dan daerah kerja lebih luas
Terdapat tiga macam proses perpindahan energi kalor. Proses tersebut adalah
perpindahan energi secara konduksi, konveksi dan radiasi. Konduksi adalah proses
perpindahan kalor dari suatu bagian benda padat atau material ke bagian lainnya.
Pada perpindahan kalor secara konduksi tidak ada bahan dari logam yang
95%. Untuk mencapai kemurnian yang tinggi, maka destilasi harus dilakukan
secara bertingkat. Destilator memiliki beberapa bagian penting yaitu boiler, kolom
menghasilkan uap panas bertekanan tinggi yang akan digunakan untuk mencuci
beer pada kolom destilasi. Kolom beer berfungsi untuk mencuci beer sehingga
(Guritno, 2011).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Teknologi Dan Industri Pertanian Universitas Halu Oleo. Pada hari sabtu 4
Bahan dan Alat yang digunakan pada praktikum adalah labu destilasi,
dan cawan.
tugas.
10. Memasang selang pada pompa air kemudian masukan kedalam ember.
11. Mengukur diameter dan panjang pipa bagian dalam pipa destilasi.
12. Menghubungkan selang pompa air dengan alat destilasi dan selang destilasi
13. Kompor listrik dihidupkan untuk memanasi air pada labu destilasi
14. Mengukur kenaikan suhu air dalam labu destilasi setiap 2 menit sehingga air
mendidih.
konstan.
IV.1. Hasil
TC out :-
2. 2 TC in :17oC 2.472 mL
TC out :18oC
3. 4 TC in :19oC 2.944 mL
TC out :19oC
4. 6 TC in :19oC 7.416 mL
TC out :21oC
5. 8 TC in :21oC 9.888 mL
TC out :22oC
Analisis Data
IV.2. Pembahasan
Apabila titik didih dari suatu campuran yang akan dipisahkan rendah maka
campuran itu akan mudah didistilasi. Dalam praktikum yang telah di lakukan faktor
yang mempengaruhi destilasi itu tidak hanya sifat campurannya tapi juga kecepatan
salah satu cara pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain dengan
perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan tertinggal
sebagai residu. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran cair. Biasanya
destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya
rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau miniyak. Proses ini
dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu hasilnya
ditampung dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak benar-benar murni atau bias
dikatakan tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair yang titik didih
penguapan salah satu komponen dari campuran, artinya dengan cara mengubah
bagian-bagian yang sama dari keadaan cair menjadi berbentuk uap. Dengan
yang akan dipisahkan berbeda satu dengan yang lainnya. Pada campuran bahan
padat dalam cairan, persyaratan tersebut praktis selalu terpenuhi. Sebaliknya, pada
larutan cairan dalam cairan biasanya tidak mungkin dicapai sempurna, karena
semua komponen pada titik didih campuran akan mempunyai tekanan uap yang
besar. Destilat yang murni praktis hanya dapat diperoleh jika cairan yang sukar
menguap mempunyai tekanan uap yang kecil sekali sehingga dapat diabaikan.
V. PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari praktikum ini adalah kita dapat
mengetahui perpindahan panas pada proses destilasi dan kita mampu menerapkan
analisis pindah panas dalam pendinginan uap yang dimana ilmu ini dapat berguna
V.2. Saran
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Guritno, dkk. 2011. Desain Unit Pengolahan Bioetanol Untuk Petani Di Desa
Ngajum Kecamatan Sumber Pucung Kabupaten malang. Jurnal
Rekayasa Mesin 2(1).