Anda di halaman 1dari 2

6.4.

PEMBAHASAN
Pada praktikum akan membahas tentang fitting. Dan akan membahas
meliputi pengertian secara umum, tahapan, peralatan yang akan digunakan dalam
fitting serta mekanisme kerjanya. Fitting merupakan suatu alat yang digunakan
untuk menyambung dua pipa atau lebih. Fitting dapat dilakukan dengan beberapa
pemasangan yang terbagi menjadi empat cara, yaitu dengan ulir (threaded), dengan
spocket, dengan pengelasan (welded) dan juga bisa dengan menggunakan baut
(flange). Ketika menggunakan ulir dapat dilakukan dengan menyatukan male
thread dengan female thread. Pada spocket pipa disambung tanpa adanya ulir
ataupun baut. Untuk pengelasan dapat dilakukan dengan mengelas suatu
sambungan dengan pipa yang akan disambung. Sedangkan dengan flange dapat
dilakukan dengan merekatkan fitting dengan pipa menggunakan baut. Fitting dapat
dibagi menjadi beberapa jenis, namun yang sering digunakan umumnya adalah
elbow, reducer, coupling, union, nipple, cross thread, tee fitting, plug, return bend,
cap dan lateral.
Elbow digunakan untuk menghubungkan pipa dengan tujuan mengubah
arah aliran fluida yang bersudut 45o atau 90o. Standar yang tersedia adalah untuk
45o dan 90o masing–masing untuk welded, screwed type, dan street elbow.
Reducer digunakan sebagai penghubung antara pipa dengan pipa lain yang
berbeda diameternya. Jenis reducer adalah threaded reducer, welded reducer, dan
socket reducer.
Coupling merupakan penyambung pipa yang berdiameter sama. Cara
pemasangan coupling dapat dengan metode ulir ataupun socket welded. Hasil
observasi kami terhadap
Union digunakan untuk memudahkan menyambung/melepaskan jaringan
melalui thread tanpa memutar jaringan pipa. Satu unit union terdiri dari satu union
ring dan dua sleeve.
Nipple merupakan pipa pendek yang digunakan untuk menyambungkan dua
female-thread fitting baik yang berdiameter sama ataupun berbeda. Cara
pemasangan nipple menggunakan metode ulir.
Tee fitting merupakan jenis fitting yang dapat menyambungkan dua pipa dan
menyatukan dua aliran menjadi satu aliran. Tee fitting biasanya digunakan pada
header manifold. Tee fitting terdiri dari dua jenis, yaitu straight tee dan reducing
tee. Straight tee digunakan untuk menyambung dua pipa atau lebih dengan diameter
sama sedangkan reducing tee digunakan untuk menyambungkan dua pipa atau lebih
dengan diameter berbeda. Cara pemasangan tee fitting dapat dengan metode ulir
maupun pengelasan.
Return bend merupakan jenis fitting yang digunakan untuk membelokkan
arah aliran sebesar 180. Return bend terdiri atas dua jenis yaitu short radius dan
long radius. Short radius memiliki jarak pembelokan lebih pendek daripada long
radius. Return bend biasanya dipasang pada flowline.
Plug merupakan jenis fitting yang digunakan untuk menutup atau
menyumbat female thread fitting. Berdasarkan jenis kepala penutupnya, plug dibagi
atas tiga jenis, yaitu hexagon head plug, square head plug dan bull plug. Cara
pemasangan plug yaitu dengan metode ulir.
Cap merupakan suatu jenis penutup tetapi bukan plug. Berdasarkan cara
pemasangannya, cap dibagi atas dua jenis yaitu welded cap dan threaded cap.
Lateral berfungsi sama seperti tee fitting namun saluran tempat keluarnya
fluida membentuk sudut 45 dari pipa induknya. Lateral terdiri atas dua jenis yaitu
lateral dan reducing lateral. Reducing lateral memiliki diameter saluran keluar
yang lebih kecil daripada diameter saluran utama. Cara pemasangan lateral dapat
menggunakan metode ulir maupun pengelasan.
Cross thread merupakan pipa yang digunakan untuk menyambungkan
empat pipa sekaligus dan befungsi untuk membagi aliran fluida. Biasanya
digunakan atau dipasang pada x-mastree. Cara pemasangan cross thread
menggunakan metode threaded.

Anda mungkin juga menyukai